Upload
lamkhanh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
109
BAB IV
Analisis Perancangan
Tema Rancangan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan,
mengangkat tema Extending Tradition yaitu mencari keberlanjutan tradisi lokal
serta menambahkan secara inovatif.
Extending Tradition proses menciptakan atau memperbarui arsitektur lokal
dengan tatacara mengkombinasikan budaya lokal yang ada. Dalam kajian tema
Extending Tradition ada Lima poin yang menunjang tema tersebut, mulai dari
pertapakan sampai persolekan diantaranya:
Tabel 4.1 Prinsip Rumah Tanean Lanjeng Pada Tema Extending Tradition
no Aspek Kajian
Extending
Tradition
Aspek
Rumah
Tanean
Lanjeng
Aspek Nilai-Nilai
Tanean Lanjeng
Aspek
Arsitektural
1 Pertapakan
Memanfaatka
n alam dan
bentuk
bangunan
disesuaikan
dengan
keadaan site.
Sifat
ruang
Langga
r semi
publik
Bersifar rohani
Religi
Kepentingan akhirat
Nilai pertapakan pada rumah
tradisioan Madura
berorentasi ke inti bangunan.
Orentasi barat
tempat
beribadah
Tempat
hajatan
2 Peratapan
Menggunaka
n sistem
struktur atap
tradisional
yang
disesuaikan
dengan
kebutuhan
sekarang.
Sifat
ruang
Rumah
induk
dan
rumah
lain-
lainya
privat
Bersifat publik dan privat Orentasi utara
dan selatan
Tempat
peristirahatan
Memerima
tamu
perempuan
Atap
Terompeaan
Konstruksi
pada lantai
ditinggikan
Amper
Publik
Orientasi Ke
Luar
Terbuka dan
terang
Ruang
profan
Simbol
Kesementara
an
Delem
Privat
Orentasi
ke dalam
Tertutup
dan gelap
Ruang
sakral
Simbol
Keabadian
Terlindung
110
Terbuka
Nilai atap terompesan yang
melebar menaungi dan
melindungi keluarganya 3
Persolekan
Bersahabat
dengan alam,
menggunakan
ornamen-
ornamen yang
khas
kebudayaan
Sifat
ruang
Kandang
sapi
semi
publik
Bersifat perhiasan dunia
Hasil mata pencarian mereka
Nilai Menggunakan
Material lokal identik
dengan masyarakat dari hasil
perkebunan dan pertanian
meraka.
Orentasi
timur
Tempat
Hewan
Ternak
Menggunaka
n material
lokal
4
Persungkupan
Menggunaka
n bahan
material lokal
pada bagian-
bagian
bangunan
sebagai tanda
keperduliann
ya
Sifat
ruang
Dapur
servis
Bersifat Service
Nilai-nilai ornamen khas
Madura Bangkalan identik
dengan bunga-bunga seperti
mawar dan melati
Sifat bunga:
Harum
Keindahan
Kesegaran
Keharmonisan
Orentasi
timur
Tempat
persiapan
sarapan
Identik
dengan
aktivitas
wanita
5
Perangkaan
struktur dan
material
tradisional
tetap
digunakan,
tetapi
struktur
modern juga
digunakan di
beberapa
bagian
bangunan.
Sifat
ruang
Tanean
Lanjeng
publik
Bersifat ruang terbuka
Memusat
Pusaran
Pengikat
Nilai tanean lanjeng
melambangkan kerukunan
dan memikat hubungan
kekeluargaan yang di
satukan melalui ruang
Tanean Lanjeng
Orentasi
ditengan-
tengan
permukiman
Tempat
sosialisasi
Tempat
bermian
anak-anak
Tempat
menjemur
hasil panen
Gambar tabel
Sumber: hasil analisa
111
4.1 Analisis Tapak
4.1.1 Potensi Dan Lokasi Tapak Perancangan.
Pemilihan tapaksebagai salah satu proses dalam Perancangan Taman Wisata
Budaya dan Seni Madura, berfungsi sebagai sarana rekreasi kebudayaan,
melestarikan kebudayan Madura Bangkalan. Diharapkan dapat tolak ukur
pembelajaran mengenai kebudayaan. Untuk itu, maka perlu dipertimbangkan
beberapa hal berkaitan pemilihan lokasi tapak, antara lain:
Lokasi berada di pinggir jalan akses utama, mudah dijangkau karena
letaknya bersebelahan langsung dari jalan utama.
Lokasi memiliki lahan yang cukup luas untuk didirikan Taman Wisata
Budaya dan seni Madura.
Memiliki sirkulasi kendaraan yang memadai sepanjang jalan menuju
lokasi
Berpotensi dan pada kawasan ini sebagi salah satu pemicu pertumbuhan
ekonomi yang akan dikembangkan pada sisi Madura.
4.1.2 Data dan Batas Tapak Secara Detail
Berikut ini adalah batas tapak Perancangan Taman wisata Budaya dan Seni
Madura Bangkalan Jawa Timur. Secara georafis Kabupaten Bangkalan terletak,
dan memiliki koordinat 1120 40’06” - 113
0 08’04” Bujur Timur serta 6
0 51’39” -
70 11’39” Lintang Selatan.
Kabupaten : Bangkalan.
Kecamatan : Burneh.
Kelurahan : Alang-Alang.
112
Lokasi tapak :J l. Alang-Alang.
Luas tapak : 3,5 Hectar.
Batas utara :Pos polisi dan lahan kosong.
Batas timur :permukiman penduduk.
Batas selatan : persawahan.
Batas barat : Jalan Raya Suramadu.
Topograf :Dataran tinggi permukaan ketinggian air laut 100 m
DPL.
KDB: 40%.
KLB : 0.8.
TLB : 1-3 Lantai
GSB : 7 Meter Jalan Utama, 3 Meter Dari Jalan Setapak.
Secara spesifik tapak bertempat di Jl. Alang-Alang Kabupaten Bangkalan
provinsi Jawa Timur dengan ketentuan peraturan daerah.Sehingga, tapak yang
seluas 10,5 Hectar harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan peraturan
KDB yang ada adalah 40%.
113
Gambar Lokasi Tapak
Kedudukan Lokasi Tapak Dalam Cakupan Wilayah Madura Bangkalan
Gambar 4.1 lokasi Tapak
Sumber : http://tataruangbangkalan.blogspot.com
(2012)
7,2 H
Jembatan Suramadu
Lokasi Perancangan
114
4.1.2Lokasi Tapak Perancangan
Gambar 4.2 Ukuran Tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
Jl. Alang-alang Madura
Surabaya
115
4.1.3 Gambaran Umum Tapak
4.1.3.1 Kondisi Fisik Kabupaten Bangkalan
Kondisi lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi geografis, geologis,
hidrologi, klimatologi, dan topografi pada lokasi. Sumber kondisi lokasi ini,
didapatkan dari data RUTRK Kabupaten Bangkalan.
4.1.3.2 Kondisi Geografis
Lokasi georafis terletak diantara koordinat 1120 40’06” - 113
0 08’04” Bujur
Timur serta 60 51’39” - 7
0 11’39” Lintang Selatan, dengan dataran tinggi dari
permukaan ketinggian air laut 100 m DPL.
4.1.3.3 Topografi
Topografi Kabupaten Bangkalan terdiri dari dataran rendah yang
membentang dipesisir Utara dan Selatan. Dengan ketinggian antara 0 – 50 meter
d.p.l dibagian tengah berupa perbukitan bergelombang dengan ketinggian 100 –
350 meter d.p.l.
4.1.3.4 Hidrologi
Kabupaten Bangkalan mempunyai iklim type Monsoon dengan dua musim
yaitu hujan yang berlangsung antara bulan Nopember/April dan Kemarau antara
bulan Mei/ Oktober. Kondisi hidrologi, disamping angin Monsoon sangat
mempengaruhi besarnya curah hujan, semakin tinggi letaknya di atas permukaan
laut semakin besar pula curah
hujannya bila dibandingkan dengan daerah dataran.
116
4.1.3.5 Klimatologi
Kondisi klimatologi Kabupaten Bangkalan rata-rata curah hujan pada tahun
2010 sebesar 5.94 mm, naik sedikit dari tahun 2009 sebesar 5,35 mm atau naik
9,96%.Kelembapan udara rata-rata adalah berkisar antara 74,3-84,8 mb/hari.
Sedangkan intensitas rata-rata penyinaran matahari untuk setiap bulannya berkisar
antara 47%-78%.
4.1.3.6 Geologis
Secara geologis, Kabupaten Bangkalan mempunyai dua kelompok yaitu
tanah Zonal dan tanah Azonal. Kelompok tanah Zonal meliputi jenis Alluvial,
Regosoldan Litosol. Sedangkan Kelompok tanah Azonal meliputi jenis-jenis tanah
yang sudah mengalami perkembangan secara lebih sempurna yaitu
Grumusol,mediteran dan lain sebagainya. Pada umumnya tanah di Kabupaten
Bangkalan mempunyai tekstur sedang dan hanya sebagian kecil saja yang
bertekstur halus dan kasar. Sedangkan kedalaman efektif tanah dikaitkan dengan
pengusahaan tanah, dan dibagi menjadi 4(empat) kelas yaitu 0-30 cm, 30-60 cm,
60-90 cm dan lebih dari 90 cm.
4.1.4 Kondisi Potensi Fisik BangunanDi Sekitar Tapak
4.1.4.1 Pola Lingkungan Dan Orientasi Bangunan
Pertumbuhan dalam pembangunan diarea lingkungan pada site ini,
mengalami pertumbuhan secara bertahap-tahap dapat ditinjau dari membentuk
pola pertumbuhan lingkungan secara linier yang membentuk grid, karena
pertumbuhan semakin banyak dan memenuhi sarana penunjang pada keseluruhan
ruangan.
117
4.1.4.2 Intensitas Pemanfaatan Lahan
Intensitas pemanfaatan lahan pada kawasan Bangkalan Madura ini, relatif
masih leluasa. Dan memiliki tingkat kepadatan dalam pembangunan mencapai
30% sampai dengan 60%, dengan penyebaran pembangunan serta pengelompokan
merata dengan keseimbangan antara bangunan dan area hijau yang masih ada.
4.1.4.3Fungsi Bangunan
Penggunaan fungsi dalam bangunan pada kawasan lokasi tapak, sebagian besar
digunakan untuk sarana yang penunjang, seperti pendidikan, permukiman, daerah jasa
dan komersial, baik berupa indusrti, pertokoan dan lain sebagainya. Sehingga kawasan
terhadap lokasi Tapak ini nantinya, kemungkinan besar pada massa yang mendatang
akan menjadi kawasan yang terdapat padat penduduk.
4.1.4.4 Kondisi Fisik Prasarana Bangunan Sekitar
Prasarana yang terkait dalam perancangan perlu direncanakan semaksimal
mungkin. Terutama jaringan air bersih, jaringan komunikasi, saluran pembuangan
air hujan, dan pebuangan sampah. Jaringan prasarana diperlukan untuk
memudahan dalam pengoperasionalan bangunan yang ada diwilayah tersebut.
Disamping itu, juga harus diperhatikan perletakan jaringan prasarana, agar pada
saat mulai tumbuh peningkatan prasarana dimasa yang mendatang, dan tidak
mengubah prasarana yang sudah ada.
4.1.4.5 Sistem Jaringan Utilitas Terdiri Dari Bererapa Jaringan yaitu:
1. Jaringan air bersih
Air tanah (sumur bor).
PDAM dimana jaringannya mencakup seluruh jalan utama Alang-
Alang baik secara primer sekunder (sekitar jalan lingkungan).
118
2. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi berupa tower jaringan telepon yang ada di
kawasan ini.
3. Air limbah dan tadah hujan
Pada kawasan ini limbah rumah tangga dapat dibuang melalui saluran
tertutup pada setiap jalan lingkungan, kemudian dinetralisir ke saluran
air pada permukaan tanah.
4. Jaringan Listrik
Jaringan listrik dikawasan ini, menggunakan saluran pembangkit tenaga
listrik atau dari PLN yang mendapat supply dari PLTA Kabupaten
Bangkalan. Sebagai salah satu pusat Pembangkit Listrik yang ada di
wilayah Kota Bangkalan ini.
5. Jaringan Pembuangan Sampah
Sistem Pembuangan sampah dilakukan setiap saat oleh dinas
kebersihan Kabupaten Bangkalan, dengan demikian dalam proses
perancangan nantinya, perlu diperketat lagi semaksimal mungkin,
dalam sistem pembuangan sampah agar nantinya bisa terkendali
pembuangan sampah.
4.1.4.6Kondisi Lokasi Sekitar
Keberadaan Kondisi Tapak berupa lahan kosong yang cukup luas dan
kondisi lahan tidak berkontur. Berada di daerah yang keramaian penduduk, dan
dijalur perempatan jalan Alang-Alang sebelah Barat yang menghubungkan dekat
119
dengan lokasi dari Madura, sedangkan jalan yang disebelah Utara merupakan
jalan akses utama dari sisi Suramadu menuju ke tempat lokasi.
4.1.4.7Kondisi Sosial Kependudukan
Lahan Berada pada daerah yang berpenduduk relatif cukup ramai, karena
berada di dekat dengan sarana-sarana yang penujang, seperti pendidikan,
pertokoan, perdangan barang dan jasa, serta pula dekat perkampungann
masyarakat Madura setempat.
4.1.4.8 Pencapaian ke Lokasi Sekitar
Pencapaian pada lokasi mudah bagi pengunjung, karena berada di jalur
utama mudah dikenali bertepatan di sebelah perempatan jalan Alang-alang
menuju ke lokasi, baik dari jalan akses Madura sendiri.
4.2 Analisa Potensi Tapak
4.2.1Analisa Terhadap Potensi Tapak yang Meliputi Pohon dan Bebatuan
Pemanfaatan potensi lahan pada kawasan di Bangkalan Madura yang sudah
ada untuk menunjang dengan adanya Perancangan Taman Wisata Budaya dan
Seni Madura ini. Adanya potensi sekitar tapak berupa pepohonan, batuan-batuan,
dan air, potensi tapak ini, untuk dijadikan acuan lahan yang perpotensi yang sudah
ada di sekitar tapak, kemudian dikelola semaksimal mungkin. Serta
pengelompokan yang merata dengan keseimbangan antara bangunan dan area
hijau yang masih ada.
120
1. Alternatif Mempertahankan Vegetasi & Potensi Yang Ada Di Tapak
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu
adanya menganalisa potensi tapak yang sudah ada di sekitar
tapak, sebagai penunjang untuk mempertahankan potensi
pepohonan yang ada di arena tapak.
Sarana utilitas & kelistrikan
Jalan raya & bebatuan
Sawah /arena hijau
Sarana-sarana yang menyukong seperti vegetasi yang sudah di tapak, sarana utilitas& kelistrikan, bebatuan, jalan, air dan dll, merupakan lahan yang berpotensi yang sudah tersedia di
tapak.
Vegetasi
121
2. Alternatif Pada mengarahkan fasad Bangunan
a) Kelebihan
Perancangan taman wisata budaya dan seni perlu adanya sistem
pengaturan perletakan dan mengarahkan bentuk fasadnya yang
menghubungkan ke pemandangan yang berpotensi, bertujuan
untuk memperindah tatanan perancangan
Gambar 4.3Analisis potensi tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
View bagus
Sangat Bagus
Bagus
Kurang Bagus
Keterangan
122
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Perletakan massa bangunan yang menghubungkan kearah
pemandangan yang berpotensi. Hal ini berkaitan dengan tema
Perancangan wisata budaya Madura danObjek perancangan
disesuaikan dengan pola bentuk bangunan dan site.
3. Alternatif pada pengaturan& penambahan vegetasi
a) Kelebihan
Perancangan taman wisata budaya dan seni Madura, perlu
adanya pengaturan vegetasi, bertujuan mempercantik tampilan
objek bangunan. Dan juga untuk memisahkah di antara
perletakan masa bangunan ditapak, misal pada masa perletakan
Auditorium dengan masa arena karapan sapi.
b) Kekurangan
Dengan adanya pengaaturan vegetasi pada perancangan taman
wisata budaya dan seni Madura Bangkalan butuh perawatan
yang serba elit dan membutuhkan biaya yang agak sedikit
mahal, dikarena vegetasi yang di berikan beranekaragam jenis-
jenis vegetasi yang maanfaatkan dalam perancangan objek
wisata budaya Madura Bangkalan.
123
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan
Bersabat dengan lingkungan. Bisa dijangkau dari segi pola
pengaturan dan memanfaatkan adanya jenis vegetasi dekat
dengan bangunan yang melingkupi bangunan satu dengan
bangunan lainnya, sesuai dengan kajian dari kajian tema
Extending Tradition. Dan mencerminkan kepedulian menjaga
dan merawat vegetasi yang sudah ada pada site.
4.2.2Analisis Batas & Bentuk Tapak
4.2.2.1Analisis Perletakan Bangunan
Bentuk tapak persegi empat yang mengalami pengurangan pada sisi tepi
persegi empat. Jika dilihat dari batas dan pola bentuk tapak, ada kriteria-kriteria
alternatif yang dominan dalam menentukan perletakan bangunan pada Taman
Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, yaitu sebagai berikut:
1. Alternatif Batas Tapak
A. Memberikan pagar pada tapak
Gambar 4.4Analisis perletakan Vegetasi (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
124
Memberikan pembatas berupa pagar pada site perancangan yang
mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan penyesuaian antara
pola bentuk site, dan pula keterkaitan dengan pola permukiman
Madura Tanean Lanjeng. Berfungsi sebagai keamanan nantinya.
B. Memberikan pengaturan vegetasi pada tapak
Memberikan pembatas berupa vegetasi pada site perancangan
yang mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan penyesuaian
antara pola bentuk site, bertujuan untuk keindahan di sekitar
Gambar 4.5Alternatif 1 Analisis pembatas tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
125
tapak perancangan dan sangat erat kaitanya dengan melestarikan
alam lingkunan sekitar tapak.
Kekurangan
Memberikan pagar vegetasi dalam perancangan taman wisata
budaya Madura Bangkalan dari segi pemanfaatannya
membutuhkan biaya tambahan. Dan mendatangkan ekosistem
baru sperti serangga dan jenis binatang-binatang lainya terutama
saat musim penghujan.
Gambar 4.6Alternatif 2 Analisis pembatas tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
126
C. Memberikan pengaturan vegetasi dan pagar pada tapak
Memberikan pembatas berupa vegetasi dan pagar pada site
perancangan yang mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan
penyesuaian antara pola bentuk site, bertujuan untuk
menetralisir debu-debu yang kotor berterbangan, dengan adaya
alternatif ini maka permasalahan dapat diatasi
Gambar 4.7Alternatif 3 Analisis pembatas tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
127
Kekurangan
Memberikan pagar dan vegetasi dalam perancangan taman
wisata budaya Madura Bangkalan. Terkeasan tertutup meskipun
terlihat indah dipandang, namun kurang keterbukaan terhadap
bangunan-banguan yang ada di sekitar tapak.
4.2.2.2 Alternatif Bentuk Bangunan
1. Mengikuti Tapak
Perletakan bangunan mengikuti bentuk tapak yang ada
Madura.Hal ini merupakan penyesuian antara pola permukiman
Madura Tanean Lanjeng, bentuk tapak dengan bangunan yang di
sekitarnya.
a) Kelebihan
Makna terkandung dalam Tanean Lanjeng menepatkan posisi
masing-masing sesuai dengan hirarki keluarga dan adat
kebisaanorang-orang Madura. Mendapatkan intensitas
pencahayaansama, tanpa adanya pengurangan pencahayaan
terhadap tiap-tiap bangunan.
128
b) Kekurangan
pada perletakan seperti ini, adalah dari segi pemanfaatan lahan
yang kurang maksimal. Karena masih ada space yang tidak
fungsikan.
2. Mengikuti Pola Tanean Lanjeng
Perletakan bangunan mengikuti bentukTaneyan Lanjangdengan
pengolahan arah posinya bangunan.
a) Kelebihan
Perletakan pola bangunan mengikuti bentuk asli pola
perkampungan Madura Bangkalan yang memiliki identitas
sedikit berbeda pada Tanean Lanjang.
Gambar 4.8Alternatif 1 Analisis batasdan bentuk tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
u
Surabaya
Madura
129
b) Kekurangan
Menyalah gunakan pengaturan yang sudah di tetapkan orang
Madura, dalam peraturan tatanan pola Tanean Lanjeng ini.
3. Modifikasi Sedikit Pada Tanean Lanjeng
Perletakan bangunan mengikuti bentuk pola taneyan lanjang.
Yang sudah mengalami sedikit penambahan serta tetap menjaga
keaslian pola bentuk Tanean Lanjang khas Madura.
Gambar 4.9Alternatif 2 Analisis Analisis Perletakan Bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
u
130
a) Kelebihan
Menggabungkan bentuk atau menyatukan pada Taneyan
Lanjeng,pada bagian tengah bangunan,sehingga terbentuk
menjadi satu keutuhan dan kesatuan pada pola perkmukiman
Tanean Lanjang.
b) Kekurangan
Pola bentuk bangunan menyatu bentuknya yang terkesan
sederhana, namun secara identitas melambangkan keterkaitan
terhadap Tanean Lanjeng ini, denagn adanya gabuangan bentuk
pada tiap bangunan yang menyatu dengan bangunan induknya.
Gambar 4.50Alternatif 3 Analisis Perletakan Bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
u
131
4. Kombinasi Bentukan Pada Tanean Lanjeng
Perletakan permukiman pada bangunan membentuk yang sudah
dikombinasi dengan bentukan yang lebih inovatif dari
penambahan pola permukiman sebelumnya, namun tidak terlalu
menyimpang jauh yang identik pada Tanean Lanjeng ini.
a) Kelebihan
Bentuk masa ini, lebih sederhana namun mengenai pada
perletakan masa permukiman Madura. Berinteraksi pada lingkup
disekelilingnya dalamTanean Lanjeng, tidak rumit dan tidak
membuat pengunjung bingung menelusuri setiap masa bangunan
terhadap pembagian zona antar masa bangunan yang cukup
jelas.
Gambar 4.51Alternatif 4 AnalisisPerletakan Bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
u
132
5. Bentukan Berporos Pada Inti Bangunan
Perletakan permukimanTanean memusatkan dan mengarahkan
bentuk fasadnya ke inti bangunan yang sudah dikombinasi
dengan bentukan yang lebih inovatif dari penambahan bentuk
sebelum-belumnya.
a) Kelebihan
Menggabungkan atau menyatukan tiap-tiap bangunan pada
Taneyan Lanjaang. Yang Menjadi center dan mengarahkan ke
bangunan inti, sehingga pemberian terbentuk menjadi satu
keutuhan dan kesatuan pada pola permukiman Tanean Lanjang.
Gambar 4.52Alternatif 5 AnalisisPerletakan Bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
Madura
u
133
KajianTema Extending DariPertapakan
Dari beberapa bentuk pola yang telah disebutkan, maka dalam mengambil
langkah yang tepat tinjaun tema Extending Tradition, mengambil langkah
alternatif 3 dan 4 dengan mengolah pola bentukan atau tatanan pola permukiman
Madura. yang disebut dengan Tanean Lanjeng, dengan modifikasi yang lebih
inovatif dan kreatif, serta tidak terlalu menyimpang dari makna dan
karakterTanean LanjengKhas Madura.
4.2.3 AnalisisaEntrancedan Exit
Pencapaian ke tapak menggunakan jalur darat, jalur ini yang merupakan
dua sisi jalur yang paling mudah dijangkau baik dari Suramadu dan Madura.
Transportasi umum cukup memadai, maupun kendaraan pribadi, karena lokasi
tapak berada dijalur yang dilalui angkot kendaraan umum serta bus tujuan
Surabaya ke Madura. Analisa ini berfungsi untuk akses pencapaian ke tapak yang
dapat dijangkau oleh pengunjung maupun pengguna. Sebagian besar dikawasan
ini, menggunakan transportasi darat berupa Mobil dan Sepeda Motor.
u
JL. Alang-alang
Surabaya
Madura
134
4.2.4EntranceDan Exit
1. Alternatif Antrance Barat Dan Utara
Pintu masuk berada di bagian sebelah Barat sehingga dapat di
akses langsung dari jalan utama dari arah sisi Suramadu.
Sedangkan untuk pintu keluarnya berada disebelah Selatan.
a) Kelebihan
pintu masuk bisa dapat kenali langsung oleh para pengunjung
dari jalur utama. Sehingga tidak perlu penanda khusus untuk
menujukan atau sejenis pengarahkan yang menunjukan bagi
pengunjung baik pengguna,memudahkan pencapaian ke tapak,
karena pengguna dan pengunjung lebih banyak datang dari jalur
utama.
Gambar 4.53Alternatif 2 Analisis batasdan bentuk tapak
Sumber : Hasil analisis (2012)
135
b) Kekurangan
Memiliki jalan dua alur yang cukup leluasa, pada alur sebelah
kanan yang menuju kelokasi dari arah Suramadu dapat
mengakibatkan kemancetan dan mempersulit sirkulasi
kendaraan.
2. Alternatif Entrance Barat Satu Pintu Keluar Masuk
Arah Entrancedan Exitberada disebelah Barat tapak jalan akses
Utama. Dengan menggunakan sistem sirkulasi dalam satu arah
saja, sehingga tidak perlu adanya penanda antara pintu keluar
masuk pada Tapak.
Gambar 4.54Alternatif 1 Analisis entrance dan exit
Sumber : Hasil analisis (2012)
B
B
A Entrance
Exit
u
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
JL. Suramadu arah
Ke Madura
136
a) Kelebihan
Mempermudah sirkulasi pada area tapak, serta mempermudah
memantau dari segi keamanannya. Karena pengawasaan
kendaraan keluar dan masuk hanya pada jalur satu pintu
pengawasan saja. Kendaraan dari jalur utama bisa langsung
masuk kedalam tapak serta kendaraan keluar bisa langsung ke
jalan utama.
Gambar 4.55Alternatif 2 Analisis entrance dan exit
Sumber : Hasil analisis (2012)
B
A Entrance
Exit
A
B
JL. Alang-alang
JL. Suramadu arah
Ke Madura
u
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
137
b) Kekurangan
Menimbulkan permasalahan yang baru. Karena memiliki
sirkulasi hanya satu arah saja, sehingga bisa menimbulkan
kemacetan lalu lintas pada lingkup tapak.
3. Alternatif Enrance Utara Satu Pintu Keluar Masuk
Arah Entrancedan Exitberada disebelah Selatan tapak. Dengan
menggunakan sistem sirkulasi satu arah dengan pelebaran jalan
saja di Jl. Alang-Alang disebelah Selatan, sehingga
mempermudahkan sirkulasi kendaraan pada saat keluar dan
masuk ke tapak dari arah Madura Bangkalan.
Gambar 4.56Alternatif 3 Analisis entrance dan exit
Sumber : Hasil analisis (2012)
B
A Entrance
Exit
A
B
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
JL. Suramadu arah
Ke Madura
u
138
a) Kelebihan
Menghindari kemacetan dari arah sisi Suramadu merupakan
jalur utama di sebelah Utara. Karena kendaraan yang keluar dan
masuk dari tapak tidak langsung berhubungan dengan jalan
utama, tetapi melalu jalur arah Selatan dengan penambahan
jalan.
b) Kekurangan
Kurang memberikan penanda yang khusus untuk mencapai ke
lokasi pada tapak. Yang menyertai jalan mengarahkan kepada
letak pintu Entrance,tidak dapat diketahui oleh para pengunjung
dan pengguna yang datang dari arah jalan utama.
4. Alternatif Enrance Selatan Dua Pintu Keluar Masuk
Arah entrance dan Exitberada disebelah Selatan tapak dengan
menggunakan sistem sirkulasi dua arah tepatnya pada di Jl.
Alang-Alang sebelah arah Utara. Sehingga mempermudahkan
sirkulasi kendaraan, pada saat keluar dan masuk ke tapak dari
arah Madura Bangkalan.
139
a) Kelebihan
Pintu masuk bisa dapat kenali langsung oleh para pengunjung
dari jalur utama pada sisi Madura. Sehingga tidak perlu penanda
khusus untuk menujukan atau sejenis pengarahkan yang
menunjukan bagi pengunjung baik pengguna,dan menghindari
kemacetan latulintas kendaraan yang datang dari arah jalan
utama.
b) Kekurangan
Tidak dapat di ketahui pintu masuk dan keluar yang
mengarahkan ke pada taman wisata budaya Madura dari arah
jalur utama.
B
A Entrance
Exit
B
A
Gambar 4.57Alternatif 4 Analisis entrance dan exit
Sumber : Hasil analisis (2012)
JL. Suramadu arah
Ke Madura
u
JL. Alang-alang
140
5. Alternatif Enrance Barat Dua Pintu Keluar Masuk
Arah Entrancedan Exitberada disebelah Barat tapak. Dengan
menggunakan sistem sirkulasi dalam dua arah keluar dan masuk,
sehingga pengunjung dapat mengenali arahan Entrance tersebut.
a) Kelebihan
Pintu masuk dapat kenali langsung oleh para pengunjung dari
jalur utama yang datang dari arah Suramadu. Sehingga dengan
mudah memberikan arahan jalan sirkulasi menuju ke pintu
masuk objek wisata budaya Madura.
b) Kekurangan
Perletakan arah Entrance dan Exit jaraknya sedikit agak
berjauhan jaraknya. Seolah-olah menunjukan atau mengesankan
B
A Entrance
Exit
B
A
Gambar 4.58Alternatif 7 Analisis entrance dan exit
Sumber : Hasil analisis (2012)
JL. Suramadu arah
Ke Madura
u
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
141
pengunjung harus sabar melaluinya menuju objek wisata
Madura melalui pintu masuk dan keluar.
Hasil Tanggapan Analisi Entrance
Berdasarkan sistem kepercayaan orang Madura memasuki Tanean
Lanjeng harus dari pintu utama. Jadi menggunakan atau mengkombinasikan
alternatif 1 dan alternatif 5,karena agar mudah dicapai oleh para pengunjung dan
pengguna baik datangnya dari Barat maupun Utara, selain itu jalur masuk bisa
mudah dikenali karena perletakannya ada di depan jalur utama. Untuk
menghindari kemacetan maka pintu masuk ketapak.
4.2.5AnalisisaSirkulasi Pada Tapak
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, dalam
proses perencanaan kedepannya menggunakan alternatif tiga. Mengenai jalan
sirkulasi, yaitu sirkulasi yang diarahkan pengunjung dengan menggunakan
kendaraan pribadi, sirkulasi pengunjung dengan menggunakan pejalan kaki dan
pengelola. Adapun pola sirkulas perlu diperhatikan dan diterapkan dengan
mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangannya dari penyelesain pada
tapak ini, yaitu:
1. Alternatif sirkulasi berbentuk Linier
Jalan lurus dapat pengorganisir untuk sederet ruang-ruang.
a) Kelebihan
Membentuk Jalan yang lurus atau dapat berbelok arah.
Putaran yang menjadi unsur-unsur sirkulasi Linier
pengorganisir utama untuk satu sederet pada ruang bangunan
menjadi vocal poin.
142
b) Kekurangan
kekurangan pada sirkulasi ini, adalah Jalur sirkulasi yang
panjang lurus sepertihalya kacamatakuda mempunyai arah
pandangan lurus saja. Tanpa menoleh arah kanan dan kiri
sebelah jalan, hal ini akan menimbulkan kebosanan.
2. Alternatif Sirkulasi Pada Mobil/Roda Emapat
Jalan lurus yang lewati kendaraan roda empat memutari
ruang bangunan taman wisata budaya Madura Bangkalan.
a) Kelebihan
Kelebihan pada sirkulasi kendaraan ini, adalah memberikan
jalan sirkulasi memadai dengan kebebasan arah kepada
Gambar 4.59Alternatif 1 Analisis sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
JL. Suramadu Arah
Ke Madura
JL. Suramadu Arah
Ke Surabaya
u
143
pengunjung untuk menelusuri dari sudut bangunan waktu
memasuki objek perancangan wisata.
3. Alternatif Sirkulasi Pada Kendaraan Roda Dua
Jalan yang memerus berasal dari arah entrance menuju
ketiap-tiap bangunan. Hanya saja sirkulasi ini di batasi yang
melewati pada bagian tengah-tengah bangunan objek
rancangan.
Gambar 4.60Alternatif 2 Analisis sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
JL.Ke Surabaya
JL. Alang-alang
JL. Ke Madura
u
144
a) Kelebihan
Kelebihan pada jalan sirkulasi ini. Orientasi cukup jelas bagi
kendaraan roda dua menuju arah keluar masuk dalam objek
perancangan wisata budaya Madura Bangkalan, sirkulasi ini
searah dengan sirkulasi roda empat, namun ada perbedaan
sedikit.
b) Kekurangan
Kekurangan pada sirkulasi ini adalah sirkulasi jika digunakan
pada kendaraan roda dua yang dibatasi arahannya.
Gambar 4.61Alternatif 3 Analisis sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2011)
u
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
JL. Suramadu arah
Ke Madura
JL. Alang-alang
145
4. Alternatif Sirkulasi pada pejalan kaki
Arahan sirkulasi pejalan kakiyang digunakan dalam site ini
mengarahkan ke setiap arahan objek perancangan.
a) Kelebihan
Kelebihan pada sirkulasi ini, jalan yang saling
menghubungkan pada jarak yang sama dan menjadi bentuk
persegi empat yang diarahkan dalam ruang-ruang yang dituju
dalam sekitar objek bangunan wisata budaya Madura
Bangkalan. Sehingga arah sirkulasi menciptakan ruangan
yang berbaris dengan indah dan tertib.
Gambar 4.62Alternatif 4 Analisis sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
u
JL. Suramadu arah
Ke Surabaya
JL. Suramadu arah
Ke Madura
JL. Alang-alang
146
4.2.6Analisis Matahari
Analisis matahari sangat diperlukan dalam perancangan Taman Wisata
Budaya dan Seni Madura, sehingga dalam perancangan cahaya matahari dapat
masukatau mendapatkan cahaya yang merata dalam bangunan dengan maksimal.
Sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada tiap-tiap ruangan, terutama pada
daerah bagian timur akan menerima cahaya matahari langsung, begitu pula pada
daerah bagian barat mendapatkan cahaya matahari tidak langsung.
Kondisi tapak yang tidak berkontur serta bangunan sekitar tapak tidak ada
yang tinggi, sehingga cahaya matahari disetiap hari dapat ditangkap langsung oleh
tapak. Dengan demikian, harus diperhatikan pada saat jam-jam tertentu dimana
cahaya matahari yang dapat berpengaruh pada bangunan.
Gambar 4.63Analisis matahari
Sumber : Hasil analisis (2012)
Orentasi mata hari
Sore
Pagi
U
147
1. Alternatif Pada Bentuk Bangunan
a) Kelebihan
Menyesuaikan bentuk bangunanyang bertujuan untuk
mengkontrol dan melindungi masa bangunan yang tertentu.
Misalnya pada bangunan publik dari jangkaun terhadap silaunya
sinar matahariberlebihan dipertimbangan kenyamanan terhadap
bangunannya.
b) Kekurangan
Bangunan yang berada di timur tidak mendapat cahaya yang
merata.
Gambar 4.64Analisis bentuk bangunan (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
148
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan
Dengan mengkaji dari tema extending tradition pada bangunan
pertapakan Tanean Lanjeng khas Madura. Memperlihatkan
adanya pembagian dan komposisi ruang dan perletakan pada
bangunan yang melindunginya bangunan satu sama lainnya,
untuk menanggulani ancaman dari jangkaun terhadap
gangguanSinar Matahari berlebihan memancarkan sinarnya,
harus dipertimbangan kenyamana terhadap bangunannya.
2. Alternatif Pada Vegetasi
Memamfaatkan pohon peneduh sebagai salah satu cara
perlindungan, terhadap bangunan terutaman pada bangunanan
pementasan seni.
a) Kelebihan
Dengan memberikan pohon peneduh, bangunan yang memiliki
peran penting untuk terhindar panas Cahaya Matahari, Sehingga
suasana dalam ruang, melakukan aktivitas sangat sejuk dan
nyaman, karena sudah ada pencegahnya dari sengatan Sinar
Matahari.
Gambar 4.65Analisis vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
149
b) Kekurangan
Ruang pada pementasan seni tidak menerima sinar panas
matahari secara langsung.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Peduli dengan lingkuan dengan memberikan pohon peneduh
atau vegetasi pada bangunan yang memiliki peran penting. agar
terhindar panas cahaya matahari, di samping itu pula,
menandakan kepedulian dengan memanfaatkan kualitas dan
fungsi dari vegetasi yang terkandung manfaatnya. Yaitu sebagai
alat menyaring sinar matari yang berlebihan, dan melindungi
dari sengatannya.
3. Alternatif Memberikan Kisi-Kisi Pada Bangunan
Berikan kisi-kisi pada bangunan agar sinar matahari tidak
langsung, dan mengenai jendela bangunan secara langsung,
terutama pada saat terbit dari Timur.
a) Kelebihan
Kelebihan dari sunshading device mencegah datang panas sinar
matahari memancar cahayanya ke arah jendela bangunan.
Sehingga denag adanya alternatif, akan terhindar dari sinar
panas matahar.
150
b) Kekurangan
Dengan penambahan sunshanding jendela luar pada bangunan,
dapat mengurangi keindahan bentuk bangunan. karena terdapat
tonjulan yang sifatnya monoton.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Peratapan
Dengan memberikan atau menambahkan kisi-kisi pada
bangunan dapat mencegah datang panas sinar matahari
memancarkan cahaya ke jendela bangunan. Sehingga dengan
adanya penerapan tema extending tradition dari segi
peratapan/penambahan konstruksinya, terhindar dari sinar panas
matahari yang berlebihan, terutama pada musim-musim
kemarau di daerah Madura Bangkalan ini.
Gambar 4.67Analisis memberikan kisi-kisi
Sumber : Hasil analisis (2012)
151
4. AlternatifBukaan Pada Bangunan
Pergunakan jendela dan pohon yang optimal pada dinding-
dingding bangunan, bertujuanpada saat matahari menyinari
bangunan dapat menerima sinar matahari pagi-pagi hari yang
efesien.
a) Kelebihan
Kelebihan dari mengunakan bukaan jendela pada setiap dinding
bangunan bertujuan mendapatkan cahaya matahari yang leratif
tidak panas, dan juga pada ruangan yang khusus bisa dapat
cahaya estatis.
b) Kekurangan.
Ruangan yang diberi jendela pada tiap-tiap dinding bangunan
secara berlebihan dapat mengakibatkan sistem kontrol yang
tidak baik.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan
Bangunan objek wisata budaya Madura ini yang mengarahkan
bukaan/menghadapkan fasadnya ke sinar matahari. Dengan
maksud memasukan cahaya sinar matahari pagi yang lembut,
Gambar 4.68Analisis bukaan bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
152
pada saat matahari muncul dari Timur,dan membatasi sinar
matahari Sore hari yang menyilaukan dalam ruang bangunan.
Hal ini kesesuain tema dengan bukaan banguan yang relatif
cendrung mendapatkan cahaya alami dalam ruanganya.
4.2.7Analisis Angin
Analisis Angin ini, berfungsi untuk mengetahui intensitas kecepatan angin
yang pada tapak tepat pada daerah Bangkalan Maduara. Angin yang berhembus
dari arah Utara dan dari arah barat hembusan angin yang bertiup dominan
kencang.
Tapak berada di daerah diantara 100 – 350 m diatas permukaan laut. Dilihat
dari ketinggian tersebut, tapak termasuk daerah yang datar dan kondisi angin
didaerah tapak sekitarnya langsung masuk kedalam tapak tanpa
adanyapenghalangnya. Maka hal ini ada beberapa alternatit untuk mencegah
hembusan angin yang bertiup kencang.
153
1. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi
Pada bangunan yangterkena hembusan angin yang terlalu
kencang, terutama pada arah Utara. Memberikan penghalang
pada bangunan dengan vegetasi, sehingga vegetasi dapat
mencegah angin hembusan angin yang berlebihan.
a) Kelebihan
Kelebihan pemanfaatan adanya vegetasi tersebut, dapat
penghalang humbusan angin yang terlalu kencang yang terkena
pada bangunan.Orientasi pergerakan angin dari arah utara ke
arah selatan sehingga membentuk bangunan aerodinamis.
Gambar 4.69Analisis Angin
Sumber : Hasil analisis (2012)
Gambar 4.70 Analisis vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
154
b) Kekurangan
Kekurangannya ada sebagian bangunan yang berada pada arah
timur mendapatkan sedikit penghawaan. Angin yang melewati
bangunan tersebut, sehingga bangunan agak sedikit
mendapatkan kerisihan.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Memelihara pohon yang sudah ada di sekitar tapak,
menambahkan vegetasi di sela-sela bangunan yang
membutuhkan vegetasi dari ancaman datangnya angin kencang
pada bangunan.mencerminkan kepedulian lingkuan dengan
alternatif persolekan ini memanfaatkan kualitas dan fungsi dari
vegetasi dan manfaatnya.
2. Alternatif Memberikan Penghalang
Memberikan alternatif untuk mencagah terjadinya terowongan
angin yang datang tidak terduga, serta menimpa pada bangunan.
Alternatif bentukan penghalang seperti penghalang sejenis
berkisi-kisi untuk mendapatkan kesegaran udara alami yang
berada di sela-sela bangunan.
Gambar 4.71Analisis memberikan penghalang
Sumber : Hasil analisis (2012)
155
a) Kelebihan
Kelebihan memberikan bentukan di sela-sela bangunan yang
berupa vegetasi atau memberi partisi dapat mencegah
terowongan angin yang kencang. Sehingga bangunan merasakan
kesejukan dan aman dari mara bahaya.
b) Kekurangan
Penghalang tembok yang diletakkan dekat dengan bangunan
dapat mengurangi keindahan tampilan bangunan.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi sungkupan
Penerapan konsep Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni
Madura Bangkalan.Menggunakan material lokal yang berupa
papan dari kayu yang sudah di kemas dengan perkembangan
zaman, untuk mencegah terowongan angin yang kencang ke
arah bangunan. Hal ini menjadi salah satu ciri khusus dan
keselarasan dengan material alami tetap menggunakannya.
3. Alternatif Pada Perletakan Bangunan
Mencegah hembusan angin yang kencang pada saat angin
melintasi pada bangunan. Untuk mencegah masalah ini, maka
pertimbangan yang tepat menyusun pola perletakan bangunan
Tanean Lanjeng Madura.Dengan adanya alternatif tersebut,
untuk menyejukkan bangunan secara merata pada tapak.
156
a) kelebihan
Kelebihan dalam mengunakan perletakan Tanean Lanjeng
sesuai denagn permukiman Madura, maka mendapatkan udara
yang merata pada tiap-tiap bangunan, serta menyegarkan fungsi
di dalam ruang-ruang.
b) Kekurangan
Dengan memberikan perletakan bangunan seperti Tanean
lanjeng Madura ini, untuk mengalirkan mendapatkan udara yang
merata. Maka akan timbul rasa kekhawatiran bagi para
pengunjung, jika sewaktu-waktu terjadi arah mata angin yang
bertiup kencang yangmenimpa pada bangunan.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Penerapan tema extending tradition dalam sistem perletakan
bangunan di arahkan Tanean Lanjeng Madura. Sesuai dengan
sudut pandang atau arahan pada pertapakan tatanan Tanean,
agar supaya mendapatkan udara yang merata pada tiap-tiap
bangunannya.
Gambar 4.72Analisis perletakan bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
157
4.2.8 Analisa Vegetasi
Dalam perangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Maduara alainisa
vegetasi ini, sangat diperlukan untuk menata lansekap dan juga memperindah
tatanan hijau. Dan unsur-unsur yang mempengaruhi dalam penataan lansekap
dibagi 2 macam adalah:
1. Unsur lunak (soft material)
Unsur vegetasi lunak seperti rerumputan, semak, dan pohon. Unsur ini
digunakan sebagai elemen penutup tanah, elemen pengarah jalan, peneduh
dan penghalang, baik penghalang angin, penghalang panas, maupun
penghalang bunyi kebisingan.
2. Unsur keras (hard material)
Unsur keras adalah elemen penutup yang berupa perkerasan seperti
material jalan aspal, faving di sepanjan tapak. Fungsi elemen keras yaitu
sebagai pengarah, jalur sirkulasi, elemen estetis, dan pengarah pada bangunan.
Gambar 4.73Analisis vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
158
A. Macam-Macam Vegetasi
Vegetasi yang mendukung dari vegetasi yang ada pada tapak dapat
dimanfaatkan sebagai mengarahkan ke Entrance bangunan. Dan ada beberapa
jenis-jenis vegetasi sebagai langkah alternatif menunjang pada Parangcangan
Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan sebagai berikut:
1. Vegetasi Damar Berfungsi Sebagai Peneduh
Tanaman peneduh, percabangan memiliki dedaunan yang sangat
lebat tidak mudah rontok, dan berkarakter mendatar ada 3
macam (pekat, sedang, transparan)
Kelebihan pada tanaman peneduh sangat efesien, terutama
cocok untuk area tempat parkir kendaraan baik mobil dan motor
sehingg warna dan kualitas kendaraan tidak mudah pudar, akibar
terkena sinar matahari yang panas.
2. Vegetasi Diefen bahia Berfungsi Sebagai Pengarah
Tanaman pengarah, identik memiliki batang ting pohon yang
lurus, tinggi, dan mempunyai sediki cabang-cabangnya.
Kelebihan pada tanaman memiliki tajuk bagus, penuntun
pengarah kepandangan, pengarah jalan, pemecah angin.
Gambar 4.74vegetasi jenis Damar
159
Kekurangan tanaman pengarah ini, dapat mengakibat
kecelakaan kendaraan yang melintasi sepanjalan pengarah.
Akibat pohon lanjut usia atau kering dan rapuh.
3. Vegetasi Portulaka Berfungsi Sebagi Penghias Jalan
Tanaman penghias jalan cocok untuk dicermati bagi orang yang
tertarik tatanan lansekap, disepanjang jalan dipenuhi tanaman
hias bermacam sehingga orang yang melewati merasakan
kenyamanan melihat kesegaran pada tanaman.
Kelebihan pada tamaman hias memiliki kekhasan pada tiap-tiap
jenis tanaman yaitu, karakter individual, kuat dan menarik, dapat
soliter ataupun berkelompok
Gambar 4.75 vegetasi Diefen Bahia
Gambar 4.76vegetasi portulaka
160
Kekurangan dari tanaman penghias ini, adalah terdapat beberapa
pohon yang tidak sesuai dengan konsep tatanan
dalamperancangan.
4. Vegetasi Puring Berfungsi Sebagai Pembatas Jalan
Tanaman pembatas jalan memiliki tinggi sekirat 1-2m, yang
mengelingi sisi kanan dan kiri pembatas pandang atau penyekat
pemandangan pasa saat orang yang melewati.
Kelebihan dari tanaman pembatas adalah keberadaan dalam
arena dalam ruang lebih terlihat nyata, jika dibandingkan dengan
area-area luar.
B. Analisa Vegetasi
1. Alternatif pada vegetasi
Pada bangunan sebelah utara tepatnya di arena bangunan publik
memberikan, atau memamfaatkan dengan adanya vegetasi
sebagai penghias bangunan. Di samping itu vegetasi dapat
mencegah datangnya angin yang berlebih dari sisi selatan dan
juga sebagai penyejuk dalam ruangan.
Gambar 4.77 vegetasi puring
161
a) Kelebihan
Memaksimalkan untuk mencegah hembusan angin yang
berlebih.
Mampu menyejukkan suasana dalam ruang-ruang bangunan.
b) Kekurangan
Perawatan extra untuk tanamannya agar tidak mudah mati.
Mendatangkan ekosistem baru pada musim-musim penghujan,
yaitu serangga dan sejenis binatang-binatang lainnya untuk
singgah atau berteduh di tempat vegetasi tersebut.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
memanfaatkan vegetasi dekat dengan bangunan yang
mempunyai daya tarik yang menarik, untuk menambah nilai-
nilai estetika pada bangunan. Serta merawat vegetasi yang dapat
mendukung keindahan pada bangunannya,mencerminkan
kepedulian lingkungan dengan kajian tema persolekan.
Gambar 4.76Analisis Vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
162
2. Alternatif Pada Sirkulasi
menciptakan suasana lebih yang alami di sepanjang jalan
sirkulasi, terutama pada jalur sirkulasi yang menciptakan
keindahan dan kenyamanan bagi para pengunjung.
a) Kelebihan
Sebagai vegetasi penghias jalan sirkulasi yang menuju ke objek
wisata, menciptakan sesuasana menyenangkan bagi para
pengunjung pada saat melewati jalan sikulasi tersebut.
b) Kekurangan
Kekurangan dari tanaman penghias sikulasi ini, membutuhkan
biaya tambahan, dikarenakan adanya beberapa pohon penghias
harganyacukup mahal, khusus pohon yang memiliki cabang dan
batang yang tinggi. dapat menyebabkan musibah para
pengunjung, dikarenakan keadaan pohon rentan sewaktu-waktu
pada musim-musim atau keadaan pohon sudah tua dan rentan
keadaanya.
Gambar 4.77Analisis Sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
163
3. Alternatif Pada Sistem Parkir
Pada sistem parkir bertujuan untuk mempermudah para
pengunjung, untuk penempatan kendaraan yang aman dan
nyaman, disamping juga sebagai pembeda jalan sirkulasi
kendaraan dan pemjalan kali.
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura
Bangkalan tersedianya tempat parkir memadai, yang ditujukan
kepada para pengunjung membawa kendaraan pribadimaupun
angkutan umum. Selain itu, juga dapat dibedakan antara
pengendara dan penjalan kaki.
Gambar 4.78Analisis sistem parkir
Sumber : Hasil analisis (2012)
164
4.2.9Analisa Kebisingan
Tingkat kebisingan datang dari arah Utara dan Barat, dikarenakan
merupakan jalan arteri primer dan jalan lokal primer. Sedangkan untuk arah
selatan dan timur tingkat kebisingan relatif rendah dikarenakan merupakan area
persawahan.
Arah Utara merupakan jalur kearah Suramadu sedangkan jalur arah Barat
yang menuju ke kota kewanyar sering dilewati kendaraan beroda emapat dan roda
dua yaitu, angkot, mobil dan bus dan sepeda motor. Sehingga kendaraan darat
menjadikan sumber kebisingan pada perangcangan nantinya. Selain itu
kebisingan dapat disebabkan oleh hujan dan angin yang leratif masih kecil tingkat
kebisingannya.
tingkat kebisingan tinggi
Tingkat kebisingan rendah
Gambar 4.79Analisis Kebisingan
Sumber : Hasil analisis (2012)
165
Jika melihat permasalahani tingkat kebisingan yang ada pada area tapak
atau pada gambar yang dianalisa tingkat kebisingannya, maka ada solusi atau
alternatif yang mampu mencegah masalah kebisingan yang terdapat di tapak,
yaitu sebagai berikut:
1. Alternatif Pada Perletakan Bangunan
Meletakkan Masa bangunan yang membutuhkan zona tenang,
seperti halnya pada perletakan bangunan publik
diposisikanbagian dalam tapak sebelah selatan yang identik
tingkat kebisinganya rendah, karena sumber kebisingan berada
disebelah Utara tapak yang merupakan jalur utama kendaraan.
a) Kelebihan
Memamfaatkan potensi yang sudah ada pada tapak, seperti
halnya pohon penghalang yang berfungsi meredam kebisingan
yang datang dari arah jalur Utara, dan diliingkupi dengan
perletakan bangunan yang lainya.
Gambar 4.80Analisis perletakan bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
166
b) Kekurangan
Perletan zona Auditorium tidak terlihat dari arah agak kejauhan,
karena di dihalangi oleh perletakan masa bangunan yang lainya.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Penerapan tema extending tradition pada sistem pertapakan,
yaitu memberi perlindungan terhadap bangunan
yangmembutuhkan zona tenang untuk menanggapi tingkat
kebisinganya dan meletakkanya di arena tingkat kebisingannya
rendah.
2. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi
Memberikan dan membatasi sumber kebisingan yang datang
dengan adanya pengaturan vegetasi jalan raya utama.
a) Kelebihan
Dengan memberikan dan membatasi dengan vegetasi bertujuan
untuk membatasi sumber kebisingan yang datang, dan juga
dapat mengurangi suhu panas pada bangunan, maka dengan
adanya pengaturan vegetasi dekat dengan bangunannya masalah
kebisingan dapat teratasi.
Gambar 4.81Analisis vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
167
b) Kekurangan
Vegetasi dapat mengurangi jarak pandang ke arah fasade
bangunan dan juga dapat mengkotori di pinggir jalan utama
yang dekat dengan objek Perancangan Taman Wisata Budaya
dan Seni Madura.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan
Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan
yang datang dari jalan utama, dengan adanya memanfaatkan
pengaturan vegetasi untuk mencegah kebisingan. Hal ini terkait
dengan peduli dengan bangunan dan lingkungannya.
3. Alternatif Pada Bentuk Bangunan
Memberikan penghalang semacam partisi atau tembok dekat
dengan bangunan yang rentan terkena sumber kebisingan.
a) Kelebihan
Dengan adanya alternatif memberikan penghalang yang dekat
pada bangunan, bertujuan untuk mencegah datangnya sumber
kebisingan yang datang, maka segala aktivitas di dalam ruang
dapat berjalan dengan lancar, serta merasakan nyamanan dan
terkendali dalam ruangnya.
Gambar 4.82Analisis bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
168
b) Kekurangan
Dengan adanya Penghalang yang diletakkan pada bangunan
yang memerlukan ketenangan dari sumber kebisingan dapat
mengurangi nilai-nilai keindahan estetika terutama pada fasad
bangunan.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persungkupan
Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan
yang datang dari jalan utama, dengan adanya memanfaatkan
penghalang dari kebisingan. Dan bahan material yang digunakan
material lokal, yang dihasilkan di daerah setempat sebagai
penghalang kebisingan
4. Alternatif Pada Bukaan Bangunan
Membelakangi arah bukaan pada bangunan dari sumber
kebisingan, dengan munculnya ide alternatif ini, dapat
mencegah sudut pandang dari sumber kebisingan yang datang.
Gambar 4.83Analisis bukaan (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
169
a) Kelebihan
Dengan adanya permasalahan untuk mengatasi sumber
kebisingan yang datang ke arah bangunan, maka langakah yang
tepat untuk menanggapi permasalah ini, adalah membelakangi
arah bukaan pada bangunannya dari sumber kebisingan, maka
secara sponstanitas view yang mengarah sumber kebisingan
tidak dapat dengar dan kelihatan.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan
yang datang dari jalan utama, dengan membelakangi pada
bukaan bangunan dari datangnya sumber kebisingan, hal ini
menandakan bahwa bangunan yang dekat dengan sumber
kebisingan dapat teratasi.
4.2.10Analisis View Pemandangan Ke dan Dari Tapak
Analisis view difungsikan untuk mengetahui potensi-potensi pemandangan
ke tapak dan dari tapak terhadap objek rancangan Taman Wisata Budaya dan Seni
Madura. Analisis view berfungsi juga untuk mengetahui memandangan mana
yang kurang baik dan harus diberikan beberapa alternatif untuk mengatasi
permasalah tersebut.
Keberadaan kokasi tapak yang berada agak masuk kedalam dari perempatan
Jalan Alang-Alang dan dari arah Utara jalan utama hal ini membuat titik pandang
tapak dari luar membatasi memandangan (arah pandangan manusia).
170
Jika dilihat dari beberapa gambar diatas, maka terdapat beberapa alternatif
untuk mengatasi permasalahan view yang kurang baik, dan alternatif untuk view
yang sudah mendukung di area tapak lebih dioptimalkan lagi, agar supaya lebih
kelihatan menarik di sekitar tapak terutama pada objek perancanganya.
1. Arternatif Pada Bentuk Bangunan
Pada bentuk bangunan Museum ditinggikan sedikit dari pada
bangunan yang lainya, di karenakan bentuk bangunan ini
merupakan yang paling mudah di kenal dari jalan utama,
sehingga fasade bisa dilihat dari jalur utama.
Gambar 4.84Analisis View (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
171
a) Kelebihan
Bangunan bisa di lihat dari luar tapak dengan jarak agak
kejauhan sesuai denagn sudut batas pandang manusia, dah juga
mudah dikenali oleh pengguna dan pengunjung yang baru
pertama kali datang ke rekreasi Wisata Budaya Madura.
b) Kekurangan
Ketinggian pada bangunan Museum atau publik memiliki sifat
sedikit agak angkuh jika dibandingkan dengan bangunan yang
lain, di samping itu juga bisa menghalangi sinar matahari yang
memancarkan cahaya ke bangunan yang lebih rendah di sekitar
bangunan.
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapakan
Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn
yang berpotensi dengan meninggikan pada bangunan publik
ditinggikan, bertujuan pemandangan yang layak dari segi
pertapakan.
Gambar 4.85 Analisisbentuk bangunan (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
172
2. Arternatif Pada Susunan Ruang
Posisikan mana yang tinggi dan rendah dalam ruang bangunan
untuk menghubungkan ke arah pemandangan yang
menyenangkan.
a) Kelebihan
Mengatur tinggi rendah dalam ruang bangunan, seperti halnya
pada ruangan Auditorium memiliki arah pandangan yang
menyenagkan pada saat pementasan seni kebudayaan Madura.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan
Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn
yang perpotensi dengan mengatur susunan ruang yang
diposisikan tinggi rendahnya, bertujuan pemandangan yang
menyenangkan dari segi pertapakan.
Gambar 4.86Analisis susunan ruang
Sumber : Hasil analisis (2012)
173
3. Arternatif Pada Sirkulasi dan Parkir
Pengaturan pada sirkulasi yamg menghubungkan ke objek
WisataBudaya Madura, agar mudah dikenali oleh para
pengunjung dan pengguna.
a) Kelebihan
Memberikan arahan pada jalan sirkulasi dengan sistem satu arah
dengan pintu masuk pada jalur utama dan pintu keluar pada
sebelah utara tapak yaitu pada jalan arteri primer. Serta
memisahkan jalur antara pejalan kaki dengan kendaraan dengan
adanya trotoan dekat bangunan.
b) Kekurangan
Dapat menimbulkan kemacetan pada saat pengguna dan
pengunjung ketika akan memasuki lokasi dalam tapak. Akan
tetapi memisahkan jalur antara pejalan kaki, kendaraan dengan
adanya trotoan dekat bangunan khusus kendarat tidak bisa
menerobos langsung masuk bangunan objek wisata.
Gambar 4.87Analisis sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
174
4. Alternatif Pada Bukaan Bangunan
Membingkai pemandangan pada bukaan bangunan dari dalam
ruang untukmendapatkan pemandangan yang indah dan
menawan hati serta mendukung pada perancangan wisata
budaya yang maksimal.
a) Kelebihan
Mengarahkan arah bukaan pada bangunan ke pemandangan
yang berpotensi dan juga menyenangkan, sehingga suasana pada
bukaan pada bangunan dapat mencipkan sudut pandang yang
indah, dengan pengaturan membingkai pemandangan dari arah
dalam pada bukaan bangunan.
Gambar 4.88Analisis bukaan
Sumber : Hasil analisis (2012)
175
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn
yang perpotensi dengan mengatur pada bukaan bangunan,
bertujuan untuk mendapatkan pemandangan yang
menyenangkan kajian dari tema persolekan, dan memperhatikan
lingkungan dan memanfaatkan potensi yang terkandung.
5. Alternatif Pada Taman dan Area Terbuka
Mengarahkan Kepada Perletakan arena taman dan area
terbuka.Seperti halnya Pada Perletakan Arena Karapan Sapi
yang dapat mendukung diantara perletakan zona bangunan
dalam tapak perancangan taman wisata budaya Madura.
a) Kelebihan
Saling mendukung atau menyokong di antara bangunan-
bangunan yang satu dengan bangunan yang lainya, dan selalu
ada keterkaitan dalam mencapai view pemandangan yang
berpotensi. Sehingga ada keserasian pada taman dan area
terbuka ini.
Gambar 4.89Analisis area terbuka
Sumber : Hasil analisis (2012)
176
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn
yang perpotensi dengan arah taman dan area terbuka, terutama
pada bangunan yang benar-benar berpotensi, bertujuan
mendapatkan pemandangan yang menyenangkan kajian dari
tema persolekan.
6. Alternatif pada pengaturan vegetasi
Batasi pemandangan yang ada dari luar tapak dengan vegetasi
untuk menghindari pemandangan memiliki sifat yang negatif
dari luar tapak terhadap bangunan.
a) Kelebihan
Membatasi arah pandangan dari luar bangunan yang memiliki
arah pemandangan yang kurang baik sepeti pemandangan dari
arah timur dengan adanya,pengaturan pada sistem vegetasi dapat
mencegah pemandangan yang kurang baik untuk dilihat.
Gambar 4.90Analisis vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
177
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandangan
yang perpotensi dengan mengatur dan memanfaatkan vegetasi
dari jangkauan pemandangan yang sifatnya negatif, dengan
adanya solusi ini dapat dikatakan kajian dari tema extending
persolekan. Yang memanfaatkan vegetasi dari lingkungan
sekitar.
4.2.11 Analisis Suhu, Kelembaban, dan Hujan
Analisis ini berfungsi untuk mengetahui intensitas kelembapan, suhu, dan
hujan terjadi Bangkalan Madura. Curah hujan di Bangkalan pada musim
penghujan pada bulan Oktober sampai Maret, sedangkan musim panas pada bulan
April sampai September, iklim pada daerah Bangkalan beriklim tropis sehingga
kelembapan udara cukup tinggi, maka dari itu suhu di Madura antara 24ºC sampai
33ºC maksimum. Oleh sebab itu orientasi terhadap sinar matahari dan angin
sangat perlu diperhatikan.Kondisi ini sangat berpengaruh kepada kenyamanan
bagi penghuni didalamnya. Sehingga bangunan yang dirancang harus
memperhatikan kondisi iklim yang ada di arenatapak, kemudian disesuai dengan
Tema Extending Tradition.
Dari permasalahan diatas masalah tersebut, maka diberikan beberapa
altenatifuntuk mengatasi permasalahan suhu, kelembapan, dan hujan pada tapak,
yaitu:
178
1. Alternatif Pada Bentukan Bangunan
a) Alternatif Atap Miring
Memberikan pada bentuk atap banguna yang miring, dengan
adanya alternatif ini, bertujuan untuk memudahkan air hujan
lekas turun ke permukaan tanah secepat mungkin yang melewati
teririsan pada bagian bentuk atap miring, dilaka pada saat
musim penghujan, maka hal ini menjadi tolak ukur menanggapi
permaslahan air hujan.
Gambar 4.92Analisis bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Gambar 4.91Analisis bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
179
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapan
Penerapan tema yang terkait untuk mengalirkan air hujan
dengan mengunakan bentukan atap miring, untuk memudahkan
air hujan lekas turun ke permukaan tanah secepat mungkin. Dan
bentuk atap objek perancangan wisata menyesuiakan bentukan
atap pada rumah-rumah Madura di sekitar lingkungan.
c) Alternatif Meninggikan Teras Bangunan
Meninggikan teras pada lantai bangunan yang mudah terkena
atau pada bagian yang lembab, hal ini menjadi permasalah
terhadap kondisi iklim yang ada di wilayah Madura Bangkalan.
maka untuk menanggapi permasalahan ini, dengan meniggikan
lantai pada objek perancangan wisata budaya sesuai dengan
keadaan iklim yang ada di sana.
Gambar 4.93Analisis bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
180
d) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapan
Penerapan tema yang terkait untuk mencegah kelembaban
dengan cara meninggikan lantai dari bermukaan tanah, hal
terkait dengan sistem lantai bangunan yang ditinggikan pada
rumah-rumah orang Madura dan di sekitar lingkungan.
e) Alternatif Penghawaan Silang
Memberikan penghawaan silang terhadap bangunan,
permasalahan ini, untuk menanggapi masalah udara panas yang
menyelimuti pada bagian dalam ruang, maka alternatif langkah
yang tepat memberikan penghawaan silang pada bangunan,
supaya pergantian udara tetap mengalir semaksimal mungkin
dalam ruang bangunan.
f) Alternatif Memafaatkan Air Dan Kolam
Memberikan air dan kolam, adanya alternatif ini mensiasati pada
bagian banguan memerlukan kesejukan maksimal dalam
ruangan. Maka langkah yang tepat untuk mengatasinya, pada
bagian dekat bangunan diberikan air dan kolam, sebagi alat
Gambar 4.94Analisis bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
181
penyejuk ruang, sehingga suasana dalam ruang menjadi sejuk
menyenangkan.
4.2.12Analisa Lalu-lintas di dalam Kendaraan Sekitar Tapak
Analisa ini berfungsi untuk mengarahkan alur sirkulasi kendaraan beroda
empat dan kendaraan roda dua dan lain-lainya di dalam dan disekitar tapak, agar
supaya sirkulasi kendaraan dapat perjalan dengan lancar menuju ke lokasi tapak,
serta tidak melibatkan kemacetan di arena tapak, Dirikan sebuah objek
perancangan Taman wisata budaya dan seni Madura, maka ada beberapa
pengaturan dalam lalu lintas kendaraan di sekitar tapak.
1. Alternatif Pada Sistem Parkir dan Sirkulasi
Sediakan tempat parkir dan arahan sirkulasi yang tepat menuju
ke tapak, berjuan untuk nenertipkan jalan sirkulasi di sekitar
tapak yang dilewati kendaraan.
Gambar 4.95Analisis bentuk (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
182
a) Kelebihan
memberikan arahan sirkulasi kepada pengunjung yang aman dan
nyaman serta memberikan tempat parkir yang memadai di
sekitar tapak yang menghubungkan ke bangunan. Dengan
adanya pengaturan sistem sirkulasi ini, diharapkan tidak ada
halangan terhadap sikulasi kendaraan baik yang menuju ke
lokasi tapak perancangan wisata budaya Madura,maupun
meneruskan atau melanjutkan perjalan sesuai dengan tujuannya
mereka masing-masing yang melewati jalan sirkulasi pada
tapak.
2. Alternatif Pada Perletakan Bangunan dan Parkir
Meletakan tempat parkir yang memisahkan denagan bangunan
atau ke beberapa lahan yang masih bisa dimanfaakan untuk
tempat parkir.
Gambar 4.96Analisis parkir dan sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
183
a) Kelebihan
Dengan adanya pengaturan sistem seperti ini, dapat memberikan
kenyamanan dan ketertipan tempat parkir, baik dari kalangan
penguna dan pengunjung, sehingga penaatan dan perletakan
arena tempat parkir dapat optimal. Keindahan dapat dilihat
adanya perletakanbangunan dengan space area tempat parkir
kendaraanyang dipisahkan untuk mengetahui berbedaanya.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan
Penerapan tema yang terkait dengan perletakan bangunan dan
parkir, mengunakan sistem pemisahan jarak parkir dan
perletakan bangunan, yang bertujauan menbedakan dan
menertipkan.
3. AlternatifPengaturan Vegetasi di Tempat Parkir
Memberikan vegetasi di arena tempat parkir kendaraan
pengelola dan pengunjung, dengan tujuan memberikan pelayan
yang maksimal dan memuaskan.
Gambar 4.97Analisis letak bangunan dan sirkulasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
184
a) Kelebihan
Memanfaatkan vegetasi di arena tempat parkir kendaraan, yang
bertujuan untuk mengamankan warna cat kendaraan dari
sengatan panasnya sinar matahari. Dengan adanya pengaturan
sistem seperti ini, kualitas warna kendaan tidak mudah cepat
pudar. tentu saja hal ini, mendukung bagi pengelola dan bagi
para pengunjung dikarenakn menjaga kendarannya dengan baik.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan
Penerapan tema yang terkait dengan pengaturan vegetasi di
tempat parkir dengan tujuan memberikan pelayan yang
maksimal dan memuaskan, menjaga kuliatas warna kendaraan
pengunjung dengan vegetasi berfungsi sebagai peneduh. Dengan
adanya solusi ini, yaitu memanfaatkan vegetasi dari lingkungan
sekitar.
Gambar 4.98Analisis vegetasi dan parkir
Sumber : Hasil analisis (2012)
185
4.2.13Analisa Lalu-Lintas Pejalan Kaki
Analisa ini berfungsi untuk mengatur dan memilih jalan sirkulasi mana
yang pantas di lewati jalur kendaraan, baik itu kendaraan beroda empat maupun
kendaraan roda dua yang menghubungkan atau mengarahkan jalan sikulasi yang
tepat kepada objek perancangan di lokasi tapak, bagi para pengunjung yang tidak
membawa kendaraan pribadi, perancang ini, menyediakan jalur pejalan kali yang
bertujuan untuk meratakan atau menyeimbangkan serta membatasi membagian
arah jalur sirkulasi pengendaran dan pejalan kaki, jadi sama-sama menyediakan
jalur sirkulasi.
Gambar 4.99Analisis Lalu-lintas pejalan kaki
Sumber : Hasil analisis (2012)
186
1. Alternatif jalurSirkulasi Pada Bentuk Bangunan
Penyesuaian anatara pola sirkulasi pejalan kaki dengan bentuk
bangunan, sehingga menimbulkan keserasaan antaran jalan
sikulasi dengan bentuk bangunan.
Gambar 4.100Analisis sirkulasi dan bentuk bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
187
Memberikan jalan sirkulasi bagi para pengunjung yang efesien
menuju ke tiap-tiap bangunan. arahan jalan sirkulasi mengikuti
dan menyesuaikan bentuk bangauna di dalam tapak, sehingga
ada keselarasan antara bentuk banguna dan jalan sirkulasi.
Gambar 4.101Analisis sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan
Sumber : Hasil analisis (2012)
Kendaraan
Pejalan kaki
188
2. Alternatif jalurSirkulasi Pada Perletakan Entrance
Perletakan entance jalan sirkulasi bagi para pengunjung
pengendara maupun yang tidak. Untuk memasuki lokasi wisata
budaya Madura mempertimbangkan kenyamanan para
pengunjung.
a) Kelebihan
Perletakan entance jalan sirkulasi bagi para pengunjung
pengendara maupun yang tidak, diposisikan pada bagian
bangunan di sebelah Barat dan sebelah Selatan, dengan adanya
alternatif ini, dapat memudahkan jalan sikulasi bagi para
pengunjung yang datang dari arah Selatan dan sebaliknya.
Gambar 4.102 Analisis perletakan entrance
Sumber : Hasil analisis (2012)
189
3 Alternatif jalur sirkulasi pada pengaturan vegetasi
Memanfaatkan vegetasi untuk mengarahkan dan memperindah
jalur sirkusi menuju kearah perancangan taman wisata budaya
Madura Bangkalan.
a) Kelebihan
Mengunakan vegetasi untuk mengarahkan jalur sirkusi menuju
kearah bangunan, adanya pengaturan vegetasi di jalur sirkulasi
yang mengarahkan objek ini, memudahkan pengunjung menuju
ke arah bangunan hendak dikunjungi, disamping itu dengan
memberikan vegetasi dapat menaungi dan menghilangkan udara
panas.
Gambar 4.102Analisis perletakan entrance
Sumber : Hasil analisis (2012)
190
4.2.14 Tata Masa perancangan
1. Masa Pertama
Pola Perletakan Masa
Masa pertama adalah area berupa bangunan publik sebagai
panggung atau tempat pementasan kesenian tradisional Madura.
Perletakan pada arena pementasan ini, ditempatkan di sebelah
selatan menghadap Utara tapak tepatnya di dekat jalan Alang-
Alang.
Pertimbangan
Pertimbangan perletakkan masa bangunanan publik karena fungsi
pementasan seni pertunjukan tari khas Madura Bangkalan,
sehingga memerlukan daya tangkap visual yang cukup jelas
arahnya. Dan menghindari dari arena kebisingan berdaya tinggi
tingkat kebisinganya, dari jalan utama yang dilewati oleh
kendaraan lalulintas menuju ke bangunan tersebut.
2. Masa Kedua
Pola Perletakan Masa
Masa kedua adalah bangunan publik yang terdapat di dalamnya
keanekaragaman khas budaya Madura Bangkalan seperti, adat
istiadat orang Madura Bangkalan. Mulai dari peragaan
perpenampilan, prilaku, dan cara berbusana, alat-alat sehari-hari
digunakan, ditempatkan jalan utama.
191
Pertimbangan
Pertimbangan perletakkan masa karena fungsi bangunan harus
berada dekat dengan jalan utama, diletakkan di bagian Barat.
Selain itu, fungsi bangunan membutuhkan ruang yang lebih leluasa
maka bentuk persegi memanjang mengikuti pola Tanean Lanjang
pada tapak.
3. Masa ketiga
Pola Perletakan Masa
Masa ketiga adalah area karapan sapi sebagai pementasan seni
pertunjukan yang paling populer yang terkenal di kepulauan Jawa
ini. Penempatan arena Karapan Sapi berada di sebelah timur
sesuai dengan terbitnya Sinar Matahari, karena membutuhkan
cahaya yang tidak mudah lembab. Baik pada saat musim
penghujan dan kemarau.
Pertimbangan
Pertimbangan perletakkan pada masa ini, karena fungsi bangunan
sebagai area pementasn karapan sapi, sehingga hal ini
membutuhkan arena yang domina kerinng dan tidak mudah lembab
untuk disinggahi untuk pengunjung. Oleh karena itu penempatanya
barada pada bagian Timur.
4. Masa ke Empat
Pola Perletakan Masa
Masa ketiga adalah area parkir atau sarana penunjang, ditempatkan
di sebelah Utara dekat dengan arena karapan sapi.
192
Pertimbangan
Pertimbangan perletakkan masa ini, pada setiap fungsi bangunan
sebagai tempat parkir arena Taman Wisata Budaya dan seni
Madura. Maka harus dipertimbangkan untuk area parkir ini, agar
supaya tempat parkir dapat maksimal bagi para pengunjung.
4.2.15 Analisa Pada Tata Masa Perancangan
1) Alternatif Pada Susunan Ruang
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Perlu adanya
susunan pola penataan ruang zona memnyesuaikan pola bentuk tapak, dikaitkan
Gambar 4.104Analisis Tata Masa
Sumber : Hasil analisis (2012)
Masa 1 Museum Masa 2 Auditorium Masa 3 arena karapan sapi Masa 4 sarana penunjang Meliputi: Musollah, rumah makan khas Madura, pusat pertokoan Madur,
ATM,parkir
193
dengan bentuk halaman rumah tradisional Madura yang disebut dengan Tanean
Lanjeng, serta mengangkat tema Extending Tradition.
2) Alternatif Pada Perletakan Bangunan
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Perlu adanya
perletakan bangunan pada permukiman Madura Bangkalan dan memnyesuaikan
pola bentuk tapak, dikaitkan dengan bentuk halaman rumah tradisional Madura
yang disebut dengan Tanean Lanjeng.
Gambar 4.105 Analisis susunan ruang
Sumber : Hasil analisis (2012)
194
2. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu
adanya pengaturan vegetasi, disetiap sela-sela masa pada
bangunan yang mendukung untuk memperindah bentuk
tampilan bangunan. dan di samping itu, vegatasi sebagai salah
satu menyaring udara yang kotor dan mencegan adanya atau
datangnya membusan angin kuat yang menerpa bangunan.
Gambar 4.107Analisis pengaturan vegetasi
Sumber : Hasil analisis (2012)
Gambar 4.106 Analisis susunan ruang
Sumber : Hasil analisis (2012)
195
3. Alternatif Pada Sistem Parkir
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu
adanya pengaturan sistem parkir, mempermudah bagi para
pengunjung untuk penempatan kendaraan yang aman dan
nyaman. Disamping itu, sebagai pembeda jalan sirkulasi
kendaraan ada pejalan kali.
4. Alternatif Pada Taman dan Arena Terbuka.
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu
adanya pengaturan tatanan taman dan arena terbuka, untuk
menunjukan arena yang dominan nyaman dan indah untuk
dipandang, pada masa arena karapan sapi inilah, yang sangat
berpotensi untuk dijadikan arena terbuka yang indah dan
menawan disekitar arenanya.
Gambar 4.108 Analisis sistem parkir
Sumber : Hasil analisis (2012)
196
4.2.16 Analisa Terhadap Bangunan Sekitar
Bangunan di area lingkungan sekitar pada site, mengalami pertumbuhan
secara bertahap-tahap dapat ditinjau dari membentuk pola pertumbuhan
lingkungan secara linier. Membentuk grid pada tampilan bangunanya, karena
pertumbuhan dituntut oleh perkembangan masa yang semakin banyak dan
memenuhi sarana penunjan pada keseluruhan ruangan ada pada tapak.
1. Alternatif Pada Bentuk Bangunan Sekitar
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura
Bangkalan, perlu penyesuaian diri dengan penampilan bentuk
bangunan sekitarnya. Bertujuan untuk keharmonisan pada objek
perancangan yang akan dirancang, dengan lingkup bangunan
yang berupa tatanan masa dan tampilan pada bentuk bangunan
sekitarnya, masyarakat Madura Bangkalan.
Gambar 4.109Analisis arena terbuka (kondisi Exsisting)
Sumber : Hasil analisis (2012)
197
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan
Memperhatikan pola site dan penataan bangunan mengarahkan
kepada arah pemandangan yang berpotensi. Hal ini sangat
mempertimbangkan dengan bangunan sekitar tapak, sehingga ada
keserasian banguanan yang dirikan. Seolah-olah desain
perancangan ini, mendekatkan dirinya dengan lingkungan
sekitarnya.
2. Alternatif Pada Perletakan Bangunan
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, perlu
adanya penataan dan perletakan seperti halnya, penataan pada
tiap-tiap bangunan sekitar tapak. Kebanyakan dari kalangan
pandangan masyarakat Madura Bangkalan di sekitarnya, dalam
mendirikan bangunan mengunakan sistem halaman tengah atau
kata lain yang di sebut dengan Tanean Lanjeng. Merupakan
Gambar 4.110Analisis bentuk bangunan sekitar
Sumber : Hasil analisis (2012)
198
karakteristik pada penataan dalam bangunan masyarakat
Madura. Maka perlu pada perancangan objek nantinya
menyesuainkan sistem pertekakan seperi halnya Tanean
Lanjeng.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Secara perletakan bangunan Perancangan Taman Wisata Budaya
dan Seni Madura Bangkalan. Menerapkan pada pola pertapakan
Tanean Lanjeng Madura memperlihatkan adanya pembagian
dan komposisi ruang dan perletakan pada bangunannya.
3. Alternatif Pada Perletakan Entrance
a) kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, perlu
adanya penataan Entance yang nyaman terkendali. Baik dari
kalangan pengunjung yang datang dari luar daerah, wilayah dan
masyarakat setempatnya, berkeinginan atau hendak
mengunjungi objek wisata, maka harus memberikan arah
Gambar 4.111 Analisis perletakan bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
199
entrance jelas, indah, nyaman dan tidak membingungkan saat
menuju objek Wisata.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Pola pencapaian perletakan Entrance perancangan Taman
Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan ini. Merupakan
penyatuan atau sesuai dengan pola bangunan dan site yang
menujukan arahan entrance yang memadai, dan memberi arahan
sirkulasi yang jelas untuk menuju ke lokasi objek perancangan.
4. Alternatif Pada Bukaan Pada Bangunan
a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura, perlu
adanya penataan pada bukaan yang potimal, teruama pada masa
Gambar 4.112 Analisis perletakan entrance
Sumber : Hasil analisis (2012)
200
banguna yang menjadi inti dari wisata yaitu banguan publik.
Mengarahkan bukaan pada pemandangan berpotensi bertujuan
menyelaraskan arah bukaan pada objek perancangan ini.
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan
Bangunan objek wisata budaya Madura ini yang mengarah
bukaan atau menghadapkan fasadnya ke arah pemandangan
yang baik dan berpotensi, serta memperhatikan keadaan
lingkungan. Hal tersebut menandakan adanya saling keterkaitan,
kepedulian, dan keselarasan diantara objek dengan rumah
permukiman penduduk yang ada di daerah Madura Bangkalan.
Gambar 4.113 Analisis bukaan bangunan
Sumber : Hasil analisis (2012)
201
4.3 Analisis Fungsi
Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang
akan diwadahi dalam kegiatan pada perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni
Madura Bangkalan. Dalam menganalisis pada fungsi objek wisata budaya Madura
Bangkalan ini terdapat tiga fungsi, yaitu fungsi primer, sekunder, dan penunjang.
4.3.1 Fungsi Primer
Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkan memiliki fungsi primer
sebagai tempat rekreasi budaya Madura yang ada di Bangkalan. memperkenalkan
keanekaragam tradisi kebudayaan dan kesenian-kesenian baik yang berupa seni
pementasan dan hasil karya-karya seni khas Madura, bagi para peminat bisa
belajar mengenai keunikan tradisinya, mengenai seni tari, megenai hasil-hasil
kerajinan yang merupakan ciri hkas seperi batik, ukir-ukiran kayu, arit, pecut, dan
odeng ikat kepala, perabot sehari-hari yang digunakan dalam bercocok taman.
Karena sebagian besar orang Madura disebut orang peladang, dan cara adat
kebisaannya dalam kehidupan sehari-hari seperti prilaku sopan santun, dan
berpenampilannya.
4.3.2 Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder sebagai pendukung dengan adanya fungsi primer sebagai
sarana hiburan berrekreasi, wisata kuliner dan saran penunjang kebutuhan dari
objek Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, yaitu:
Memberikan sarana hiburan dan rekreasi tentang kebudayaan Madura
berkaitan dengan tujuan objek wisata budaya sebagai fasilitas umum
202
yang menyediakan sarana hiburan dan rekreasi di daerah kota Bangkalan
Madura.
Menyediakan pelayanan informasi untuk tour wisata budaya yang ada di
Madura Bangkalan.
Mennyediakan restoran yang berikatan dengan makanan khas Madura.
Menyediakan Musholla sebagai tempat beribadah untuk pengelola dan
para pengunjung.
Tersedianya kantor pengelola pada Perancangan Taman Wisata Budaya
dan Seni Madura Bangkalan.
Tersedian pertokoan yang berkaitan denagn asesoris hasil ketajinan
Madura Bangkalan.
4.3.3 Fungsi Penunjang
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan
menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung
yang disediakan yaitu sebgai berikut:
Pengelolaan dengan Pelayanan, fungsi tersebut berkaitan dengan adanya
tata cara pengelolaan dan administrasi.
Pelayanan, fungsi ini berkaitan dengan menyediakan fasilitas penunjang
seperti ATM, musholla, pos satpam, tempat parkir.
4.4 Analisis Pengguna
Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan
merupakan sarana hibuaran dari segi kebudayaan dan pembelajaran bagi para
masyarakat untuk lebih mengenal tradisi dan kebudaan Madura Bangkalan,
203
ditujukan atau di seberluaskan kepada semua lapisan masyarakat baik dari Jawa
maupun dari luar Jawa. Berdasarkan jenis-jenis pengguna dapat dikelompokkan
menjadi beberapa bagian kelompok sebagai pengguna, yaitu pengunjung, pengisi
acara kegiatan, dan pengelola.
4.4.1 Analisis Pengunjung
Perancangan taman wisata budaya dan seni Madura diharapkan mampu
menarik daya minat bagi para wisatawan dari keunikan keanekaragaman seni dan
kebudayaan Madura yang ditawarkan kepada masyarakat luas. Adapun sasaran-
sasaran yang ditujukan dalam perancangan taman wisata budaya Madura adalah
masyarakat Madura sekitar dan Jawa Timur, mengikut sertakan kepada lapisan
masyarkat luas pribumu yang ada di indonesia dan luar Negeri pada umumnya.
Pada perancangan taman wisata budaya dan seni Madura membedakan
bagi para pengunjung yang datang sesuai denagan keinginannya atau melakukan
aktivitas meraka masing-masing sambil menikmati sarana-sarana pendukung dan
keindahan yang ditawarkan oleh objek wisata, adapun pengunjung dapat
dibedakan tiga golongan yang datang pada wisata budaya ini yaitu:
1) Pengunjung umum
1. Golongan pengunjung yang datang hanya untuk rekreasi mengisi waktu
luang dan melepas rasa kejenuhan dan kebosanan dalam dirinya, lalu
kemudian menginginkan rekreasi sebagai melepas rasa kebosanan.
2. Golongan pengunjung yang datang untuk belajar dari keunikan dan
nilai-nilai keindahan dari kebudayaan Madura Bangkalan seperti belajar
menari, menenun kain, dan berkarakter seperti orang Madura.
204
3. Golongan pengunjung yang datang untuk menonton yang khusus
disediakan pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura
Bangkalan seperti pertunjukan karapan sapi ini yang paling populer
yang di kenal oleh kalangan orang Madura sendiri maupun dari
kalangan orang Jawa umumnya.
2) Pengunjung Khusus
Pengunjung ini terdiri dari kalangan para Seniman, Pelajar, dan Mahasiwa,
yang berkepentingan mereka datang pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan
Seni Madura Bangkalan bertujuan untuk melakukan observasi atau semacam studi
banding yang sesuai denagn tugas masing-masing, mencermati dari keunikan
budaya Madura dan hasil karya kesenianya.
4.4.2 Pengisi Kegiatan
Dalam rangka Pengisi acara kegiatan merupakan pengguna yang
dibutuhkan dalam perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura
Bangkalan, karena tugas dan aktivitas yang mereka lakukan adalah untuk
mengenalkan mulai dari kebudayaan dan kesenian pentas seni tari dan
pertunjukan karapan sapi, yang ada pada objek wisata budaya Madura bangkalan
ini. Di samping itu juga, mereka menyusun acara-acara pementasan atau
pertunjukan seni tari dan pementasan karapan sapi yang diarahkan dalam rangkain
kegiatan pada Wisata Budaya Madura Bangkalan.
4.4.3 Pengelola
Pengelola penguna merupakan sekelompok orang yang ditugaskan
memegang peranan yang sangat penting untuk mendukung fungsi-fungsi dalam
205
perancangan objek wisata budaya Madura ini, serta mengharapkan dalam setiap
mengadakan acara kegiatan dapat berjalan dengan lancar mulai dari pembukaan
sampai akhir penutupan acara kegitan tersebut. Adapun Pengelola memiliki
tugas-tugas sebagai berikut:
Mengontrol keamanan pada fungsi bangunan serta perawatannya,
disamping itu pengelola mengontrol keamananya terhadap ruang-runag
yang diselenggarakan dalam pementasan seni budaya baik itu berupa alat-
alat yang digunakan untuk acara pementasan dan keamanan sistem pada
ruangnya.
Adminstrasi bekerja di dalam kantor Perancangan Taman Wisata Budaya
dan Seni Madura Bangkalan Wisata Budaya Madura, dan melayani
kebutuhan yang di perlukan oleh para pengunjung.
Mengisi acara kegiatan aktivitas yang diselenggarakan pementasan budaya
Madura ini, dan mengontrol jalannya aktivitas agar kegiatan yang
dilakukan oleh pengisi acara dapat berjalan denagn baik dan lancar serta
menghiburnya.
Berdasarkan bembagian fungsi dan kegiatan pengelola dimiliki tugas
masing-masing pengelola pada Perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni
Madura Bangkalan, pengelola terbagi tiga macam kelompok, yaitu:
1) Pengelola di Bidang Administrasi
Tugas yang dilakukan administrasi mengurusi kegiatan-kegiatan
administrative dalam Perancangan Taman Wisata Budaya Madura dan Seni
206
Bangkalan. Pada bidang ini terdiri dari beberapa staf jabatan, yaitu pimpinan,
sekretaris, staff pengelola, dan lain-lain.
2) Pengelola di Bidang Acara
Tugas yang lakukan pada bidang acara ini mempunyai tugas dalam kegiatan
untuk mempersiapkan segala sesuatu berhubungan dengan kegiatan yang
berhubungan dengan pertunjukan dan kegiatan-kegitan yang diadakan pada
Perancangan Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan.
3) Pengelola di Bidang Teknisi
Tugas yang dilakukan pada Bidang teknisi ini mempunyai tugas untuk
merawat keadaan kualitas barang serta memperbaiki semua alat-alat dengan
peralatannya yang digunakan sebagai penunjang dalam rangka acara pementasan
dan kegiatan acara yang ada pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni
Madura Bangkalan.
4.5 Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang
dilakukan oleh para pengguna. Analisa ini nantinya dapat berfungsi untuk
mempermudah untuk menentukan pada bagian ruang-ruang apa saja yang
dibutuhkan pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura
Bangkalan.
207
4.5.1 Aktivitas Pengunjung
4.5.1.1 Pengunjung Umum
Gambar Alur pengunjung umum
Sumber : Hasil Analisis (2012)
Entrance
Kendaraan
pariwisata
kendaraan
pribadi
Parkir
Parkir
Mencari sesuai dengan
kebutuhan
rekreasi Melihat sambil
jalan-jalan
Pejalan kaki
Mengunakan fasilitas
yang disediakan
Sholat Makan
Istirahat
Pulang Ketempat
parkir
208
4.5.1.2 Aktivitas Pengunjung Datang Untuk Belajar
Gambar Alur pengunjung belajar
Sumber : Hasil Analisis (2012)
Belajar sesuai
dengan keinginan
Belajar
Membatik
Pejalan kaki Entrance
kendaraan
pariwisata
Kendaraan
Pribadi
Parkir
Parkir
Belajar Menari
Belajar Kesenian
Dan seni kebudayaan
Makan
Istirahat Sholat
Pulang Ketempat
parkir
209
4.5.1.3 Aktivitas Pengunjung Datang Untuk Pertunjukan
Gambar Alur pengunjung belajar
Sumber: Hasil Analisis (2012)
Pejalan kaki
Bayar Loket
Pertunjukan
Pertunjukan
Pentas Seni
Pulang Ketempat
Parkir
Makan Istirahat Sholat
Pertunjukan
Karapan Sapi
Melihat pertunjukan
Entrance
Kendaraan
Pariwisata
Kendaraan
Pribadi
Parkir
Parkir
210
4.5.14 Aktivitas Pengunjung Khusus
Gambar Alur Pengunjung khus
Sumber : Hasil Analisis (2012)
Pejalan kaki
Objek yang terkait
Mengamati
Entrance
Parkir
Parkir
Kendaraan
Pariwisata
Kendaraan
Pribadi
Pulang Ketempat
Parkir
Makan Istirahat Sholat
Wawancara
Melakukan Aktivitas
Masing-Masing
211
4.4.1.5 Aktivitas Pengisi Kegiatan
Menyusun
Naskah Kegiatan
Tampilan
Dihadapan Penonton
Gambar Alur Pengisi kegiatan
Sumber : Hasil Analisis (2012)
Pejalan kaki
Melakukan Aktivitas
Ganti Kostum
Sholat
Pulang Ketempat
Parkir
Makan Istirahat
Entrance
Kendaraan
Pariwisata
umum/pejalan kaki
Kendaraan
Pribadi
Parkir
Parkir
212
4.4.1.6 Aktivitas Pengelola
Gambar Alur Pengisi pengelola
Sumber : Hasil Analisis (2012)
Persiapan
Istirahat
Pejalan kaki
Beraktifitas
Kembali Pada
Beraktivitas
Sholat Makan
Pulang Ketempat
Parkir
Melakukan Aktivitas
Sesuai Masing-Masing
Entrance
Kendaraan
Pariwisata
umum/pejalan kaki
Kendaraan
pribadi
Parkir
Parkir
213
4.5 Analisis Kebutuhan Ruang
Tabel 4.5.1 Kebutuhan Ruang
no Fungsi Fasilitas Pengguna Kegitan Ruang
1.
Fungsi
Primer
Edukasi
Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
Pengunjung Mendaftar dan
membayar tarif
harga sesuai
deangan minat
edukasi
diinginkan
seperti:
-Belajar menari
-Belarjar menbatik
-Belajar kerajinan
-Belajar aksi
Madura
-R.Tunggu
-R. Belajar
menari
-R.Belajar
membatik
-R. Belajar
kerajinan
-R. Belajar
Aksi orang
Madura
-K.KM/CW
Pengelola
(Admintrasi)
Menerima
Pendaftaran
R.admintra
si
R.tunggu
Pengelola
(Teknis)
Menyiapkan
peralatan
pembelajaran
Merawat Alat-
Alat pembelajaran
R.service
Gudang
Pengelola
(Pengajar)
pengajar
Rapat
R. pengajar
R. Rapat
R. Pengajar Museum Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
Pengelola
pengunjung
Menyiapkan
fasilitas di
butuhkan.
Mencermati dan
bertanya
-Lobby
-Hall
-Ruang
penyimpan
an barang
-Ruang
kontrol
-Gudang
-Toilet
Pameran
Fasilitas
hiburan dan
Rekreasi
Pengunjung -Bertanya kepada
pengelola barang
unik
Melihat-melihat
dan memilih
barang yang
senangi dari
keunikan.
-Mencari Toilet
R.pemeran
permanen
R.pamer
Temporer
R. Toilet
214
Pengelola
(Informasi)
-Memberikan
Informasi kepada
pengunjung terkait
acara kegiatan
R.Imformas
i
Pengelola
(Teknis)
-Menyiapkan
pegelaran
pemarean seni
kerajinan -
Mengeluarkan
Hasil Kerajinan
Maduara
-Merawat dari
Hasil-Hasil
Kerajinan
Maduara
R.Servise
Gudang
Pentas seni
Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
Pengunjung -Duduk sambil
menikmati
pementasn seni
Maduara
Bangkalan
-mengamati
keindahan tarinya
-Pergi keToilet
T.duduk
K. KM/WC
Pengisi
Kegiatan
-pempersiapn
darinya sebagai
pengisi acara
-Latihan sebelum
tampil
-menyusun
rangkain acar
kegiatan sampai
akhir kegiatan
- Ke Toilet
-Ruang
Latihan
pengisi
acara
- R.berhias
- Panggung
- K.
KM/WC
Pengelola
Teknisi
Menyiapkan
peralatan dengan
alat-alat sebelum
acara Pentasan
seni
-pengatur kedap
suara dalam
ruangan pentas
seni dan sorotan
cahaya pada
panggung
pementasan seni
- Ruang
kedap
Suara dan
Cahaya
-Ruang
Teknisi dan
peralatanny
a
-Gudang
215
Pertunjukan
Kerapan Sapi
Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
Pengunjung Duduk atau
berdiri sambil
menikmati
pertunjukan
karapan sapi
Madura
Bangkalan
tribun dan
pangung
permanen
-K.KM/WC
Pengelola
teknis
-Menyiapkan
karapan sapi
sebelum dilomba
-Mempersiapkan
peralatan
kelengkapan sapi
kerap seperti,
pengunung dan
kelelesny sapi
-Area
tunggu
kandang
Sapi kerap
-Area Start
sapi kerap
-Laju pacu
sapi kerap
-Area
Finish sapi
kerap 2
Fungsi
sekunder
Kantor
Administrasi
dan
Informasi
Fasilitas
pendukung
dan pelayanan
Pengelola
Administrasi
-Bekerja sesuai
bidangnya
masing-masing
dan menyalani
kebutuhan
pengunjung
-Mengadakan
Rapat
-R.
Pimpinan
-R.
Sekretaris
-R.
Keuangan
-R. Arsip
-R.
Keuangan
-R.
Personalia
-R.
Marketing
-R. Rapat
-Toilet
Pengelola
(informasi)
-Memberikan
Informasi yang
terkait objek
rekreasi, wisata
budaya Maduara
Bangkalan
-Ruang
Informasi
R.tamu
Pengelola
(Teknisi)
-Merawat dan
mengecek
peralatan yang
sering digunakan
dalam pameran,
baik pementasan
serta
membetulkannya
apabila terjadi
kerusakan
-R. Servis
-R.Teknisi
Servis
-K.KM/WC
216
Pengunjung Mendapatkan
imformasi yang
diinginkan
-
R.Informasi
-R.Tunggu
-KKM/WC
Rumah
makan khas
Madura
(Restoran)
pengunjung -Memesan
makan/minum,
duduk. -Ngobrol
-Membayar
-Ke Toitet
-Area
makan
-K.KM /
WC
Fasilitas
pendukung
dan pelayanan
Pengelola
(Servis)
-Melayani
pesanan,
-Mengantarkan
pesanan
-Membersihkan
meja setelah
pengunjung
selasai makan dan
istirahat
-Kasir
-R.
Pengelola
-R.
Karyawan
-R.Dapur
kering
-R.dapur
basah
K.KM/WC
Pertokoan
Madura
Pengunjung -Datang Parkir
-Melihat barang
-Mencoba barang
-Membeli barang
-Membayar
barang
-T. Kasir
-R. Pamer
Barang
-R. Pas
salin
-T. parkir
Pengelola
(Servis)
-Mengawasi
pembeli
-Menjaga pembeli
- Melayani
Pembeli
-R. Pamer
barang
pakain
- R. Pamer
Souvenir
R.keamana
n
Pengelola
(Teknis)
Memasukkan
Barang
-Mencatat barang
yang terjual
-Memesan barang
-Mengoleksi
barang terbaru
Gudang
Pakaian
koleksi
Musholla
Pengelola/
karyawan
-Teknisi
-Servis
-Menjaga
Musholla
-Merawat Alat-
Alat berwudhu+
sholat
membersihkan
-R.Shoalat
-Tempat
wuddu
-K.KM/WC
-gudang
Pengunjung Istirahat +
berwudhu sholat
-R. Sholat
-K.KM/WC
ATM pengunjung Pengambil uang di -R.Atm
217
ATM
Telpon
Umum
pengunjung Berkepentingan
untuk penelpon
-R.telpon
Umum
Tempat
Parkir
Perugas
keamanan
Menjaga dari
tindakan
kriminalitas+
istirahat
Pos
keamanan
-Pengelola
Tukang
Parkir)
Mengatur
Kendaraan ketika
markir
kendaraanya
-Menjaga
Kendaraan
Tempat
Parkir
pengunjung Memakirkan
kendaan roda
empat/dua
Tempat
parkir
Sarana
Penunjang
Fasilitas
pendukung
dan pelayanan
Pengelola
(teknis)
-Mengawasi
kerusakan -
Bekerja
-Menjalankan,
mengatur alat
-Istirahat
-R. AHU
-R. Genset
-R. Trafo
-R. Sampah
-R.
Karyawan
-R. MEE
-R. Pompa
-R.Loading
dock
-R. Locker
Sumber : Hasil analisa (2012)
218
Tabel.4.5.2 Karakteristik Unit-Unit Fungsi Dalam Ruang
Fungsi
Fasilitas Ruang Karakteristik ruang Sifat
ruang Identitas Sifat
Fungsi
Primer
Edukasi
Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
R.Tunggu Tinggi publik Terbuka
R.Belajar menari Rendah Privat Tertutup
R.Belajar
membatik
Rendah Privat Tertutup
R. Belajar kerajinan Rendah Privat Tertutup
R. Belajar Aksi-
orang Madura
Rendah Privat Tertutup
K.KM/CW Rendah Privat Tertutup
R. Rapat Rendah Privat Tertutup
R.service Rendah Privat Tertutup
Gudang Rendah Privat Tertutup
Museum
Fasiltas
hiburan dan
rekreasi
-Lobby
Tinggi Publik Terbuka
-Hall
Tinggi Publik Terbuka
Ruang
penyimpanan
barang
Rendah Privat Tertutup
Ruang kontrol Rendah Privat Tertutup
-Gudang
Rendah Privat Tertutup
-Toilet
Rendah Privat Tertutup
Pameran
Fasilatas
hiburan dan
rekreasi
R.pemeran
temporer
Rendah Privat Tertutup
R.pamer permanen Rendah Privat Tertutup
K. KM/WC Rendah Privat Tertutup
R.Imformasi Tinggi Publik Terbuka
R.servis Rendah
Privat Tertutup
Gudang
Rendah Privat Tertutup
Fasilatas
hiburan dan
T.Duduk Tinggi Publik Terbuka
219
Pentas seni rekreasi K. KM/WC Rendah Privat Tertutup
Ruang Latihan
pengisi acara
Rendah Privat Tertutup
R.Berhias Rendah Privat Tertutup
Panggung Tinggi Publik Terbuka
Ruang kedap Suara
dan Cahaya
Rendah Privat Tertutup
Ruang Teknisi dan
peralatannya
Rendah Privat Tertutup
Gudang Rendah Privat Tertutup
Pertunjuka
n karapan
sapi
Fasilitas
hiburan dan
rekreasi
Tribun Tinggi Publik Terbuka
panggung
permanen
Tinggi Publik Terbuka
K.KM/WC Rendah Privat Tertutup
Area tunggu
kandang Sapi
kerap
Tinggi Publik
Terbuka
Area Start sapi
kerap
Tinggi Publik
Terbuka
Laju pacu sapi
kerap
Tinggi Publik Terbuka
Area Finish sapi
kerap
Tinggi Publik Terbuka
Fungsi
sekunder
Kantor
Administra
si dan
Informasi
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
R. Pimpinan Rendah Privat Tertutup
R. Sekretaris Rendah Privat Tertutup
R. Keuangan Rendah Privat Tertutup
R. Arsip Rendah Privat Tertutup
R. Personalia Rendah Privat Tertutup
R. Marketing Rendah Privat Tertutup
R. Rapat Rendah Privat Tertutup
R. Tamu Tinggi Publik Terbuka
R. cleaning Servis
Rendah Privat Tertutup
R.Teknisi Servis
Rendah Privat Tertutup
220
R. Imformasi Tinggi Publik Terbuka
K. KM/Wc Rendah Privat Tertutup
Rumah
makan khas
Madura
(Restoran)
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
Area makan Tinggi Publik Terbuka
Kasir Tinggi Publik Terbuka
K.KM / WC
Rendah Privat Tertutup
R. Dapur kering
Rendah Privat Tertutup
R. Dapur basah Rendah Privat Tertutup
R. Pengelola Rendah Privat Tertutup
R. Karyawan Rendah Privat Tertutup
Pertokoan
Madura
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
T. Kasir Tinggi Publik Terbuka
R. Pamer Barang Tinggi Publik Terbuka
R. Pas salin Rendah Privat Terbuka
T. Parkir Tinggi Publik Terbuka
Pamer barang
pakain
Tinggi Publik Terbuka
R. Pamer Souvenir Tinggi Publik Terbuka
R.keamanan Rendah Privat Tertutp
T.Gudang Pakaian
koleksi
Rendah Privat Tertutup
Musollah
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
R.Shoalat
Tinggi Publik Terbuka
Tempat wuddu
Rendah Privat Tertutup
K.KM/WC
Rendah Privat Tertutup
Gudang
Rendah Privat Tertutup
ATM
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
R. Mesin Atm Rendah Privat Tertutup
221
Telpon
Umum
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
R.Telpon Umum Rendah Privat Tertutup
Tempat
parkir
Kendaraan
roda empat/
dua
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
Pos keamanan
Tinggi Publik Terbuka
Utilitas
Fasilitas
pendukung
dan
pelayanan
R. AHU Rendah Privat Tertutup
-R. Genset Rendah Privat Tertutup
-R. Trafo Rendah Privat Tertutup
-R. Sampah Rendah Privat Tertutup
-R. Karyawan Rendah Privat Tertutup
R. MEE Rendah Privat Tertutup
R. Pompa Rendah Privat Tertutup
R.Loading dock Rendah Privat Tertutup
-R. Locker
Rendah Privat Tertutup
Sumber : Hasil Analilis (2012)
222
Tabel 4.5.3 Analisis Persyaratan Ruang
Jenis Ruang Pencahayaan Penghawaan Akustik
Sistem
Keamanan
View
Alami buatan Alami Buatan splinker hydran
Edukasi
Lobby
+ + + + - - + +
R.admintrasi
+ +
+ + - + +
R.tunggu
+ + + + - + +
K.KM/CW
+ + + - - + -
R. Mengajar
+ + + + + - - +
R. Belajar
menari
+ + + + + - + -
R.Belajar
membatik
+ + + + + - + -
R. Belajar
kerajinan
+ + + + + - + -
R. Belajar Aksi
orang Madura
+ + + + + - + -
R. Rapat + + + + + + - +
R. servis + + + - + + - +
Gudang + + + - - - - -
Museum
Lobby
+ + + + - - + +
-Hall
+ + + + - - + +
Ruang
penyimpanan
barang
+ + + + - + + +
-Gudang
+ + + - - - - -
-Toilet
+ + + - - + -
Pameran
223
Lobby
R.Imformasi
+ + + + - - + +
R.pemeran
permanen
+ + + + - + +
R.pamer
Tempore
+ + + + - + + +
R.Servise
+ + + - - + - -
Gudang
+ + + - - - - -
Pentas Seni Tari
Lobby + + + + - - + +
T.Duduk + + + + - + +
K.KM/WC + + + - - - + -
R.Pengisi Acara -
R.Berhias + + + + - - + -
Panggung +
R. Kedap Suara
dan Cahaya
+ + + + ++ - + -
R. Teknisi dan
peralatan
+ + + + - + - -
Gudang + + + - - - - -
Pertunjukan Karapan Sapi
Atribun/pangun
permanen
+ - + + - - + +
K.KM/WC + + + - - - + -
Area Tunggu
Kandang Sapi
Kerap
+ + + + - + - +
Area Start Sapi
Kerap
+ - +
Laju Pacu Sapi
Kerap
+ + + + - + - +
Area Finish Sapi
Kerap
+ + + + - + - +
Kantor Administrasi dan Informasi
Lobby + + + + - - + +
Ruang Informasi
+ + + + - + - +
R. tamu
+ + + + - + - +
224
R. Pimpinan
+ + + + - - + -
R. Sekretaris
+ + + + - - + -
R. Servis
+ + + - - + - -
R. Keuangan
+ + + + - - + -
R. Arsip
+ + + + - - + -
R. Personalia
+ + + + - + - -
R. Marketing
+ + + + - - + -
R. Rapat
+ + + + - ++ - -
R.Teknisi Servis
+ + + + - + - -
R.Tunggu
+ + + + - + - +
K.KM/WC
+ + + - - - + -
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran)
Area makan
+ + + + - - + ++
K.KM / WC
+ + + - - - + -
Kasir
+ + + + - + - +
R. Pengelola
+ + + + - ++ - -
R. Karyawan
+ + + + - - + -
R.Dapur kering
+ + + - - + - -
R.Dapur Basah
+ + + + - ++ + -
Gudang + + + - - - - -
Pertokoan sounvenir Madura
T. Kasir
+ + + + - + - +
R. Pamer barang
asesoris
+ + + + - + - +
R. Pas salin
+ + + + - - - -
T. Parkir
+ + + - - + - +
225
R. Pamer barang
pakain
+ + + + - + - +
R. Pamer
Souvenir
+ + + + - + - +
Gudang Pakaian
koleksi
+ + + - - + - -
R.keamanan
+ + + + - ++ - -
Musollah
R.Shoalat + + + + - +
Tempat wuddu + + + + - - + -
K.KM/WC + + + + - - + -
Gudang + + + - - - - -
ATM
R.mesin ATM + + + + - ++ - -
Telpon Umum
R.Telpon
+ + + + - - + -
Tepat parkir
Roda empat
+
+ + - - ++ - +
Roda dua + + + - - ++ - +
Utilitas
R. AHU +
+ + + + - + -
R. Genset +
+ + + + - + -
R. Trafo +
+ + + - - + -
R. Sampah +
+ + + - - + -
R. karyawan +
+ + + - + + -
R. MEE
- + -
R. Pompa +
+ + + - - + -
R.Loading dock +
+ + + - - + -
R. Locker +
+ + + - - + -
Sumber hasil analisa (2012)
Keterangan
(+)=diperlukan
226
(++)=sangat diperlukan
(-) tidak diperlukan
Tabel 4.5.4 Analisis Besaran dan Kebutuhan Ruang
Ruang Standar
(m²/org)
Isi dalam
Ruang
Unit Kapasitas
(org)
hitungan Luasan
(m²)
Sumber
Edukasi
Lobby 0,65
m2/orang
Papan
pengumum
am
1 50 orang 1x50 50 m² NMH
R.admin
trasi
2,5m²/orang Meja,kursi,
rak
1 5 orang 2,5x5
12,5m²
TSS
R.Tung
gu
2,4 m²/orang Kursi, meja 1 10/oran
g
2,4x10 24m² ASM
K.KM/
CW
2,54
m²/orang
Gayung,ala
t pembersih
5 3 /orang 2,54x5 12,7m² NAD
R.
Mengajar
2,5m²/orang Papan,Kurs
i, meja
20/oran
g
2,5x20 50 m² NMH
R.
Belajar
menari
2,5m²/orang Meja, kursi,
Papan tulis
20 orang 2,5x20 50m² NMH
R.Belaja
r
membati
k
2,5m²/orang Meja,
setrika,
kain
20 orang 2,5x20 50m² NMH
Belajar
Aksi
orang
Madura
2,5m²/orang Meja, kursi,
papan
tulis
20 orang 2,5x20 50 m² NMH
R. Rapat
2,5m²/orang
Meja,kursi
dan dll
1 20 orang 2,5x20 50 m² NMH
R. servis
4 m²/ Peralatan
servis
1 3 orang 4x3 12 m² ASM
Jumlah Hasil
362,2 m²
Sirkulasi
20%
Total
434,64 m²
Museum
Lobby 0,65 Papan 1 50 orang 1x50 50 m² NMH
227
dan hall
m2/orang informasi
R.penyi
mpanan
barang
- Barang-
barang
disimpan
1 1x80 80 m² ASM
Ruang
control
2,5 m²/orang Peralatan
teknis
NAD
Gudang - 1 -
1x50 50 m² ASM
Toilet 2,54
m²/orang
Gayung,
pembersih
WC
6 2,54x6 15,12
m²
NAD
Jumlah Hasil
195,12
Sirkulasi
20%
Total
234,144
Pameran
Lobby 0,65
m2/orang
Papan
informasi
1X50 50 m²
R.Infor
masi
4m² Meja,kusri,
papan
penguguma
n
1 4x1 4 m² ASM
R.pemer
an
permane
n
- Papan
infomasi
1 250
orang
1x250 250 m² ASM
R.pamer
Tempor
er
- Papan
informasi
1 250
orang
1x250 250 m² NMH
R.Servis
e
4 m² Peralatan
servis
3 orang 3x5 15 m² ASM
Gudang
- - 1 - 1x60 60 m² ASM
Jumlah Hasil
629 m²
Sirkulasi 20%
228
Total
754,8 m²
Pentas Seni
Lobby
0,65
m2/orang
- 1 50 orang 1x50 50 m² ASM
T.duduk
1,6 m2/orang Kursi 1 250
orang
1,6x250 400 m² NMH
Auditori
um
0,6m2/orang Tempat
duduk
250
orang
0,6x250
150 m² NAD
K.KM/
WC
2,54
m²/orang
Gayung,
lap
8 - 2,54x 8 20.16
m²
NAD
R.
Latihan
Pengisi
Acara
2,4m²/orang Meja Kursi 5 orang 2,4x5 12,5
m²
NAD
R.Berhi
as
2,4m²/orang Cermin,
alat hias
1 4 orang 2,4x4 9,6m² NAD
R.
pencaya
haan
2,4m²/orang Peralatan
teknis
1 3 orang 2,4x2 4,8 m² NAD
R.
Teknisi
dan
peralata
n
2,4m²/orang Peralatan
teknis
1 3 orang 2,4x3 7.3 m² NAD
Gudang
T.
Penyimpan
an
1 1x50 50 m² ASM
Jumlah Hasil
704.36 m²
Sirkulasi
20%
Total
845,323 m²
Pertunjukan Karapan sapi
Tribun/p
angun
permane
n
0,38 m²/ Tempat
duduk
1 3000
orang
0,38x30
00
1140
m2
NAD
229
K.KM/
WC
2,54
m²/orang
Gayung,
lap
10 - 2,54x10 25,4
m2
NAD
Area
Tunggu
Kandan
g Sapi
Kerap
70 m² Tersedia
makanan
sapi
1 - 1x70 70 m2 NMH
Area
Start
Sapi
Kerap
50 m² Tempat
area start
Masing-
masing
1 - 1x50 50 m2 NMH
Laju
Pacu
Sapi
Kerap
120 m² Laju pacu 1 - 1x120 120 m2 NMH
Area
Finish
Sapi
Kerap
35 m² Tersedia air
memandika
n sapi
1 - 1x35 35 m² NMH
Jumlah Hasil 1440.4m2
Sirkulasi
20%
Total
1728,48 m2
Kantor Administrasi dan Informasi
Lobby
6 - - 10 orang 6x10 60 m2 ASM
Ruang
Informa
si
3 m2/org Papan,Kurs
i,
meja,papan
pengumum
an
- 4 orang 3x4 12m2 ASM
R. tamu
4 m2/org Tempat
duduk
- 8 4x8 32 m2 ASM
R.
Pimpina
n
4 m2/org Meja kursi.
komputer
1 4 orang 4x4 16 m2 NMH
R.
Sekretar
is
4 m2/org Meja. kursi 1 4 orang 4x4 16 m
2 NMH
R. 4 m2/org Peralatan 1 6 orang 4x6 24 m
2 ASM
230
Servis
servis
R.
Keuang
an
4 m2/org Arsip data
uang
1 1 orang 4x1 4 m2 NMH
R. Arsip
4 m2/org Meja,
kursi,rak
1 4 orang 4x4 16 m2 NMH
R.
Personal
ia
6 m2/org Meja, kursi 1 4 orang 6x4 24 m
2 NMH
R.
Marketi
ng
6 m2/org Meja, kursi 1 4 orang 6x4 24 m
2 NMH
R. Rapat
4 m2/org Meja, kursi 1 20 orang 10x20 24 m
2 NMH
R.Tekni
si Servis
2,4m²/orang Peralatan
teknis
6 orang 2,4x6 14,4
m2
NMH
R.Tung
gu
4 m2/org Kursi
- 4x5 20 m2 ASM
K.KM/
WC
2,54
m²/orang
- 4 2,54x4 24 m2 ASM
Jumlah Hasil
310,4m2
Sirkulasi
20%
Total
372,48 m2
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran)
Area
makan
Kursi,meja
makan
1 150
orang
1x50 150m2 ASM
K.KM /
WC
2,54
m²/orang
Gayung,
sikat WC
5 - 2,45x5 12,25
m2
ASM
Kasir
2 m2/org Meja, kursi
kompoter
6 - 2x6 12 m2 NAD
R.
Pengelol
a teknisi
2,4m²/orang Peralatan
teknis
- - 2,4x4 16 m2 NAD
R. 2,4m²/orang Meja, - - 2,4x4 16 m2 NAD
231
Karyaw
an
Kursi,
komputer
R.Dapur
kering
1,25m2/org Sendok,piri
ng, gelas
2x4
0
- 1,25x20 25 m2 NMH
R.Dapur
Basah
1,25 m2/org Kompor,ga
s, wajan
1x6
0
- 1,25x25 31,25
m2
NMH
Gudang
- - 1 - 1X30 30 m2 ASM
Jumlah Hasil
292,5 m2
Sirkulasi 20%
Total
351 m
2
Pertokoan Souvenir Madura
T. Kasir
2 m2/orang - 1 6 orang 2x6 12 m
2 NAD
R.
Pamer
barang
asesoris
- Meja
permanen
Dartar
harga
1 - 1x30 30 m2 ASM
R. Pas
salin
1,5m2/orang Tirai,gantu
ngan baju
1 6 orang 1,5x6 9m2 NAD
R.
Pamer
barang
pakain
- Etalase,
dispay,gant
ungan baju
1 - 1x30 30 m2 NMH
R.
jualan
Souveni
r
- Kursi,
Meja
tempat
souvenir
1 - 1x25 25 m2 ASM
Gudang
Pakaian
koleksi
- Tempat
penyimpan
an pakaian
1 - 1x30 30m2 ASM
R.keam
anan
2,5 m2/orang - 3 2,5x3 7,5m
2 ASM
Jumlah Hasil 136 m2
Sirkulasi 20%
Total
136,2 m2
Musollah
232
R.Sholat
2 m2/orang Sajadah 60 orang 2x30 60 m
2 ASM
T.
Wudhu
2,4 m2/orang Air suci 2 - 4x2 8 m
2 ASM
K.KM/
WC
2,54 m2orang Gayung,
sikat Wc
4 - 2,25x4 9 m2 NMH
Gudang
- - 1 - 4x1 4 m2 ASM
Jumlah Hasil
81 m2
Sirkulasi
20%
Total
97,2 m2
ATM
ATM 1,5 m
2org R. mesin
ATM
4
1,5x4 6 m2 NAD
Jumlah Hasil
6 m2
Sirkulasi 20%
Total 7,2 m2
Telpon Umum
telpon
Umum
1,5 m2org R. telpon 6 1,5x6 9 m
2 NAD
Jumlah Hasil
9 m2
Sirkulasi
20%
Total
10,8 m2
Tepat parkir Kendaraan
Mobil 12,5 m2 250 org 12,5x30
0
3750
TSS
Sepada
motor
2 m2 500
orang
2x500 1000 TSS
Pos
Keaman
2,5 m2/orang
6 orang 2,5x6 15 m2 ASM
233
an
Jumlah Hasil
1385 m2
Sirkulasi
20%
Total
1662 m2
Total keseluruhan 6624,267m2
Keterangan :
NMH : New Matric Handbook TSS : Time Server Standart
NAD : Neufert Architect’s Data ASM : Asumsi
234
4.5.5 Analisa Hubungan Antar Ruang
4.5.5.1 Hubungan Antar Ruang Edukasi
Lobby
R. Belajar membatik
R. Belajar menari
R. Pengajar
R.Tunggu
R.Belajar budaya Madura
R. Adminstrasi
R. Rapat
K.KM/CW
R. Servis
Gambar4.114 Hubungan Antar Ruang Edukasi
Sumber: Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung
235
4.5.5.2 Hubungan Antar Ruang Pameran
Lobby
R.pamer Temporer
R.Servise
R.Imformasi
R.Pemeran Permanen
Gudang
Gambar 4.115 Hubungan Antar Ruang Pameran
Sumber : Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
236
4.5.5.3 Hubungan Antar Ruang Pentas Seni
K.KM/WC
Lobby
R.Pengisi Acara
Panggung
T.Duduk
R.Berhias
Gudang
R. Teknisi dan peralatan
R. Kedap Suara dan Cahaya
Gambar 4.16 Hubungan Antar pentas seni
Sumber : Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
237
4.5.5.4 Hubungan Antar Ruang Pertunjukan Karapan Sapi
Atribun/pangun permanen
K.KM/WC
Area Tunggu Kandang Sapi
Kerap
Area Start Sapi Kerap
Area finis sapi kerap
Laju Pacu Sapi Kerap
Enrance
Gambar 4.17 Hubungan antar ruang pertunjukan karapan
Sumber : Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
238
4.5.5.5 Hubungan Antar Ruang Kantor Administrasi Dan Informasi
Ruang Informasi
R. Servis
R.Tunggu
R. Sekretaris
R. Tamu
R. Pimpinan
R. Arsip
R. Marketing
K.KM/WC
R. Keuangan
R. Personalia
R.Teknisi Servis
R. Rapat
Gambar 4.118 Hubungan antar ruang kantor administrasi dan imformasi Sumber : Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
239
4.5.5.6 Hubungan Antar Ruang Rumah Makan Khas Maduara (Restoran)
c
Area makan
Gudang
R.Dapur Basah
R.Dapur kering
R. Karyawan
R. Pengelola teknisi
Kasir
K.KM / WC
Entarnce
Gambar 4.119 Hubungan antar ruang rumah makan khas Madura
Sumber: Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
240
4.5.5.7 Hubungan Antar Ruang Pusat Sovenir Madura
T. Kasir
R.keamanan
Gudang Pakaian koleksi
R. jualan Souvenir
R. Pamer barang pakain
R. Pas salin
R. Pamer barang asesoris
Entrance
Gambar 4.120 Hubungan antar ruang pusat pertokoan Madura
Sumber: Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
241
4.5.5.8 Hubungan Antar Ruang Sarana Penunjang
Telpon Umum
R. telpon Umum
ATM
R.Mesin ATM
Tepat parkir Kendaraan
Mobil
Sepada motor
Keamanan
Musollah
R.Sholat
Tempat wuddu
K.KM/WC
Gudang
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran)
Pusat Pertokoan Madura
R. Administrasi Penunjang
R TAMU + HALL
Gambar 4.121 Hubungan antar ruang sarana penunjang
Sumber : Hasil Analisa (2012)
Hubungan langsung
Hubungan tidak langsung
242
4.6 Analisis Struktur
Kriteria pemilihan struktur:
1) Kriteria teknik
Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan yang esensial
ketahanan dalam kekakuan konstruksinya, kestabilan dengan bangunan
dan ketahanan kedap api apabila terjadi musibah kebakaran.
2) Kriteria fungsi
Sistem struktur harus dapat memenuhi segala fungsi yang dibutuhkan
ruang, terutama fasilitas utama dalam bangunan seperti sirkulasi sistem
utilitas, dan lain-lain.
3) Kriteria estetika
Sistem dalam struktur harus dapat mengekspresikan keindahan pada
tampilan bangunan yang serasi dan juga logis.
4) Ekonomis
Ekonomis pada pelaksanaan, pemeliharaan, dan ketahan pada sistem
struktur bangunannya dan tidak membuang-buang biaya.
Sistem struktur pada bangunan terdiri atas 3 bagian yaitu:
1. Sub Structure ( Pondasi Bangunan)
Ada beberapa persyaratan yang harus dipertimbangkan pada struktur
bangunan atau pondasi jenis struktur tanah, di mana bangunan tersebut dapat
berdiri tegak dan kokoh. Berdasarkan pembahasan ini, maka kriteria yang
mempengaruhi pemeliharaan pondasi adalah:
Pertimbangan beban keseluruhan dan daya dung tanah
243
Pertimbangan kedalam tanah dan jenis tanah
Perhitungan efesiensi pemeliharaan pondasi
2. Mid Structure (struktur tengah)
Mid structure adalah struktur bagian tengah bangunan yang terdiri atas:
Structure rangka kaku (ring frame structure)
Struktur dinding rangka geser (frame shear wall structure)
3. Upper Structure (badan dan atap bangunan)
Upper Structure adalah stuktur bagian ini, dapat berupa sistem
konvensional untuk grid bangunan dengan bentang kecil dan sistem
strktur advance untuk grid bangunan dengan bentang lebar. Sistem
struktur advance dapat menggunakan struktur yang akan dipakai
dalam Perencanaan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura
Bangkalan dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Keadaan tanah pondasi
1. (spread foundation).
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-
3 m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi
telapak (spread foundation).
2. (floating pile foundation)
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m
di bawah permukaan tanah, maka pondasi tiang atau pondasi tiang
apung (floating pile foundation) untuk memperbaiki kondisi tanah.
3. pile driven foundation)
244
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m
di bawah permukaan tanah, maka dipakai pondasi tiang pancang
(pile driven foundation) bila tidak terjadi penurunan.
4.61 Balok Kolom rumah tradisional Madura
Balok kolom yang terapkan pada rumah tradisional Madura Bangkalan ada
yang menggunakan bahan beton dan ada juga yang menggunakan dari kayu pada
bagian-bagian balok kolom desain rumahnya. Balok kolom pada rumah
tradisional Madura biasanya berfungsi sebagai penyangga atau memikul beban
pada bangunannya.
Bentuk balok kolom di Madura mengadopsi pada bentukan kolom-kolom
pada bangunan zaman colonial belanda, maka balok kolo akan dipakai dalam
Perancangan Taman Wisata Budaya Madura adalah balok kolom dengan bahan
material kayu dan beton yang disesuiakan dalam rancangan.
Gambar 4.122 Balok Kolom Rumah Tradisonal Madura
245
4.7 Analisis Utilitas
Pada perancangan Tanam Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan.
Dalam menganalisa sisstem Utilitas pada bangunanny tidak boleh diabaikan atau
dilupakan, terkait dengan obyek perancangan merupakan sebuah fasilitas publik,
utilitas bangunan sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rancangan,
sehingga akan menjadikan sebuah bangunan memiliki kenyamanan dan
pempertimbangkan keamanan. Sistem utilitas diantaranya sebagai berikut:
4.7.1 Sistem Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih pada perancangan terdiri dari beberapa macam,
antara lain:
Sistem sambungan langsung
Pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih (PDAM).
Sistem tangki atap atau downfeed
Air terlebih dahulu ditampung pada tangki bawah, kemudian
dipompa ke tangki atas dan didistribusikan ke ruang-ruang yang
membutuhkan air bersih.
Sumber air Tangki
bawah tanah Tangki atap
Distribusikan
seluruh
bangunan
Dipompa
Skema Alur Sistem Downfeed
(Sumber : Hasil Analisa 2012)
Sumber air Pipa utama Pipa distribusi
Distribusikan
seluruh
bangunan
Skema Alur Sistem Lansung
(Sumber : Hasil Analisa 2012)
246
Sistem tangki tekan
Air ditampung terlebih dahulu ditangki bawah. Kemudian dipompa
ke bejana tertutup, udara di dalamnya terkompresi dan air
terdistribusi masing-masing lantai dan ruang yang membutuhkan
air bersih.
Sistem tanpa tangki (booster system)
Air dipompa langsung ke sistem dan didistribusikan ke seluruh
ruang-ruang yang membutuhkan air bersih.
Sumber air Tangki
bawah tanah
Tangki atap
dan air
didalamnya
terkompresi
Dipompa
Distribusikan
seluruh
bangunan
Skema alur sistem tangki tekan
(Sumber : Hasil Analisa 2012)
Skema Alur Sistem Tangki Tekan
(Sumber : Hasil Analisa 2012)
Sumber air
Dipompa
Pipa distribusi
Distribusikan
seluruh
bangunan
247
4.7.2 Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK)
Sistem Pembuangan Air kotor yang harus dibuang merupakan sistem
instalasi. Untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter,
maupun hasil buangan lainnya diantaranya air kotor cair, air kotor padat, dan air
hujan.
Air Kotor Cair
Wastafel Air kotor cair
Resapan
Bak Kontrol
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Kotor Cair
(Sumber : Hasil Analisis, 2012)
penyediaan Air kebakaran
Sumur Bor
Air bersih
Sumur Bor
Tandon Air
Hidran
Pipa PDAM
Bangunan
248
Air Kotor Padat
Air Hujan
4.7.3 Sistem pembuang Sampah
Menanggapi Persampahan di sekitar kawasan belum begitu teratur, hal ini
karena masih kurangnya TPS di sekitar kawasan. Selain itu masyarakat yang di
permukiman Madura cenderung mengolah sampah mereka masing-masing
dengan cara tradisional.
Kloset Air kotor padat
Resapan
Septink Tank
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Kotor Padat (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Air Hujan Talang bangunan
Riol
Bak Kontrol
Jatuh ke bawah
Meresap ke dalam
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Hujan (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 6
Zona 4
Zona 5
Zona 7
Zona 8
249
Sistem pembuang Sampah umum ditampung dalam penampungan bak
sampah sementara. Sebelum sampah-sampah diangkut oleh dinas perhubungan
yang mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya. terpenting diperhatikan betul
sistem pembungan sampah. Selain itu juga Adanya pemisahan tempat
pembuangan antara sampah kering dan basah, agar didalam pengolahan daur
ulang sampah dapat dengan mudah.
Menghindari pencemaran lingkungan terutama yang diakibatkan
oleh perancangan dalam kurang pempertimbangkan pembuangan
sampah.
Tidak merusak suasana bangunan dan mengotori pada arena-arena
yang tertentu, pada kawasan objek perancangan.
Kemudahan pengangkutan saaat pembuangan sampah oleh dinas
kebersihan, hingga ke penampungan akhir pada tujuannya.
Maka alternatif
Strategi yang lakukan
Persampahan dapat diolah dengan dua sistem yaitu Onsite
(pengolalahan pada lokasi/tradisional) dan Offsite (pegolahan
sampah tersruktur).
Pemisahan antara sampah basah dan sampah kering.
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Hujan (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Unit kebersihan
sampah Bak penampungan
Sampah
Diangkut oleh petugas
kebersihan
Truk sampah
250
Pengadaan TPS khusus tapak di zona tersendiri untuk menghindari
bau.
Pengadaan bak sampah pada setiap area tertentu.
4.8 Sistem kelistrikan Listrik
Sumber daya listrik utama pada objek perancangan wisata budaya berasal
dari PLN. Melalui jaringan listrik kota. Sebagai cadangan digunakan genset yang
bekerja secara otomatis bila listrik padam alterternatif ini untuk berjaga-jaga pada
saat listrik padam. Perletakkan genset dipertimbangkan betul-betul terhadap
kebisingan yang akan terjadi.
Skema Alur Sistem Distribusi listrik (Sumber : Hasil Analisis, 2012)
Circuir
breaker
PLTSA
Stop contact
Main panel Switcht board Saklar
251
4.9 Sistem Komunikasi dalam perancangan
Fungsi sistem komunikasi yang digunakan dalam rancangan sebagai
control dari segala jenis aktivitas pada bangunan. Sistem komunikasi yang
dipergunakan adalah:
4.9.1 Komunikasi intern:
High Sistem instalasi sound (sistem ini memakai speaker ceilling
plafond yang mana instalasi per zona kemudian ke panel kontrol
sound system di lobi dan area publik lainnya. Tujuannya agar
memudahkan operator untuk memberikan informasi kepada
pengunjung.
Intercommunication (system komunikasi dalam ruangan dan antar
ruangan)
4.9.2 Komunikasi Extern
Pengeras suara
Telepon dengan system PABX
Faximile
Telepon umum
TELKOM Telpon
Saluran telepon
dihubungkan antar
perbangunan
Skema Alur Sistem Distribusi jaringan telpon
(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
252
Jadi jaringan telepon pada tapak perancangan di buat sesuai standart PT
Telkom sebagai jaringan utama selain itu juga. Telpon yang digunakan pada tapak
secara paralel, dihubungkan dengan ruang-ruang yang membutuhkan.
4.10 Sistem Keamanan Terjadinya Kebakaran
System keamanan pencegahan kebakaran pada bangunan objek
perancangan bertujuan untuk melindungi penghuni atau orang melakukan aktifitas
masing-masing yang ada dalam bangunan terhadap mara bahaya kebakaran.
Sistem ini merupakan satu kesatuan dengan alarm kebakaran, sehingga adanya
nyala api dapat membunyikan alat alarm dan daerah sumber api (zone) dapat
dimonitor melalui panel alarm kebakaran. Instalasi yang diperlukan untuk
penanggulangan dan pencegahan kebakaran dapat di jelaskan di bawah ini.
4.11.1Unsur Penyebab Kebakaran
1) Bahan Padat, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika
terbakar umumnya akan meninggalkan abu dan bara.
2) Bahan Cair, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.
3) Bahan Gas, Propane, Butane, LNG dan lain sebagainya.
4.11.2 Penyebab Terjadinya Kebakaran
1) Peristiwa listrik
2) Penyimpanan atau penggunaan bahan-bahan
3) Spontanious (bahan yang dapat terbakar sendiri)
4) Merokok tidak pada tempatnya
5) Gesekan atau benturan
253
4.11.3 Klasifikasi Kebakaran
1. Tingkat Kebaran Kelas A
Kebakaran dari bahan-bahan padat yang mudah terbakar seperti kayu,
kertas, plastik, kain dan lain-lain.
2. Tingkat Kebakaran Kelas B
Kebakaran dari bahan cair atau gas seperti bensin, solar, bensol, butane
dan lain-lain.
3. Tingkat Kebakaran Kelas C
Kebakaran yang disebabkan arus listrik pada peralatan seperti
permesinan, generator, panel listrik dan lain-lain.
4. Tingkat Kebakaran Kelas D
Kebakaran yang timbul dari bahan-bahan logam, titanium, aluminium
dan lain-lain.
4.11.4 Strategi Pencegahan Kebakaran Dalam Perancangan.
Dalam perencanaan bangunan dan instalasi, bangunan telah dipikirkan
akan bahaya-bahaya kebakaran, penempatan atau pemasangan alat-alat
pemadam kebakaran baik yang telah terpasang ataupun yang ditempatkan
(portable).
Memberi pengetahuan dan melatih semua pengelola anggotanya mengenai
bahaya yang akan terjadi, pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran dengan mengadakan latihan-latihan.
Menempatkan dan memasang alat pemadam yang cocok sesuai dengan
jenis bahan serta aktifitas kerja dalm bangunan,
254
4.11.5 Pencegahan Kebakaran Secara Teknis Pada Perancangan
1) Pada prinsipnya mencegah tiga unsur kebakaran bersatu membentuk suatu
proses kebakaran seperti dalam definisi, sehingga kebakaran tidak terjadi.
2) Sumber panas adalah faktor utama sebagai penyebab kebakaran di bagi
menjadi tiga faktor, yaitu:
Bahan jangan didekatkan dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar pada sumber panas, kemudian
Oksigen pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari bahan-bahan
panas dan juga sumber panas, lalu
Panas dijauhkan dari tempat penyimpanan bahan-bahan.
4.11.6 Pencegahan Kebakaran Secara Aktif Dalam Perancangan
Sistem pencegah kebakaran secara aktif dapat berupa deteksi dengan
alarm. Sistem ini mengunakan sprinker otomatis, sistem hidran, alat pemadaman
api ringan (APAR) alat pemadam api khusus, dan pengendalian asap.
Adapun Jenis-Jenis Sprinker Penanda Kebakaran yaitu:
1. Sprinker Tipe up right yang peruntukkannya dipakai di ruangan tanpa
langit-langit, misalnya: area basemant, ruang parkir, dll.
Gambar4.122 sprinkler up right (Sumber: Hasil analisis, 2012)
255
2. Sprinker Tipe concealed yang peruntukkannya dipakai di ruangan-
ruangan tertentu diinginkan. Permukaan sprinkler head biasanya
diletakkan pada langit-langit. Pemasangan concealed sprinkler pada
ruang interior atau pada ruangan yang elevasi langit-langitnya rendah.
3. Sprinker Tipe pendent yang gunakan pada ruangan seperti ruangan
kantor ruang rapat, ruang keamanan dll. Dan di pasang pada langit-
langi dalam ruang bagian atasnya
4.11.7 Pemasangan Hidran Disekitar Rancangan
Analisa mengunakan sistem hidran ini. Digunakan untuk pemasangan
sistem hidran untuk memberikan persyaratan minimum dalam upaya pencegahan
kebakaran pada bangunan.
Gambar 4.123 sprinkler concealed
(Sumber: Hasil analisis, 2012)
Gambar 4.124 sprinkler pendent
(Sumber: Hasil analisis, 2012)
256
Cara pemasangan sistem hidran gedung.
Peralatan dan komponen sistem hidran gedung yang terdiri dari kotak
hidran dan kopling pengeluaran aliran air, pompa instalasin, dan
perpipaan.
Jumlah dan perletakan hidran gedung disesuaikan dengan klasifikasi
bangunan.
Pasang hidran book posisinya untuk melindungi dari dari kotoran dan cat,
pasang accesoris hidran di pasang setelah kondisi proyek bangun sudah
aman.
4.11.8 Luas Pemasangan Hidran Pada Perancangan
Debit air minimum 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik
tertinggi sebesar 4,5kg/cm2.
Gambar 4.125 hidran book (Sumber : Hasil Analisis (2012)
Tandon bawah= Hidran= Pipa saluran= Filter= Jalur Pdam=
Disebarkan pada bangunan=
257
Diameter slang yang digunakan minimum 3,75 cm (1,5 inch)
Diameter pipa tegak yang digunakan untuk klasifikasi A, B, ( 5 cm,
klasifikasi D ( 6,25 cm).
Ukuran kotak hidran memiliki panjang 52 cm, lebar 15 cm dan tinggi 66
cm.
Kopling pengeluaran aliran air pada hidran gedung dengan pipa tegak
yang berdiameter minimum 10 cm hams mempunyai kopling pengeluaran
aliran air berdiameter minimum 6,25 cm yang sejenis dengan kopling
peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
4.11.10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pada Perancangan
Alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan dan mudah digunakan
oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran (tahap dini
atau awal). Alat pemadam api ringan dapat pula diartikan sebagai alat yang
dipergunakan untuk memadamkan api, seringkali pada kondisi darurat dan terdiri
dari wadah bertekanan dengan bahan kimia yang dapat memadamkan api. Jenis
media yang digunakan untuk memadamkan api adalah sebagai berikut:
Air (water tipe)
Tabung kimia (dry chemical powder)
Busa kimia (foam)
Gas CO2 (Carbondioxide Extingisher
Gambar4.126 alat pemadam api ringan (Sumber: Hasil analisis, 2012)
258
4.11.11 Pengendalian Asap Kebakaran Dalam Rancangan
Dalam peristiwa pengendalikan asap kebakaran, perbedaan tekanan pada
aliran udara membatasi penyebaran asap ke pada zona dimana dimulainya
kebakaran. Konsentrasi asap mungkin membuat zona tidak dapat dipertahankan
maka Bangunan dapat dibagi ke dalam sejumlah zona pengendalian asap yaitu:
setiap zona dipisahkan satu sama lain adanya partisi, oleh lantai,
dan oleh pintu yang dapat ditutup untuk menghalangi gerakan asap.
Zona pengendalian asap dapat terdiri dari satu atau lebih lantai,
atau sebuah lantai dapat terdiri dari satu atau lebih zona
pengendalian asap.
Zona asap sebaiknya dijaga sehingga evakuasi dari zona ini, dapat
mudah terlihat dan kuantitas udara yang dibutuhkan untuk
presurisasi ruangan sekitarnya dapat dijaga dengan taraf yang
terkendali.
259
4.12 Sistem Utilitas Pada Arena Kerapan Sapi
Pipa yang disediakan pada arena karapan sapi
Menggunakan pipa Poly Vinyl Chloryden (PVC) dan jenis bahan pipa dari
besi dan atom di arana karapan sapi.
: pipa saluran kotoran sapi
: pipa saluran memandikan sapi
: pipa air untuk air bersih
: penampungan kotoran
Persiapan karapan sapi disediakan dengan fasilitas yang membutuhkan
seperti menyediakan air bersih dan saluran-saluran yang dibutuhkan sapi yang
akan dilomba. Sebelum sapi kerap dibawa oleh pemiliknya ke lapangan, untuk
diperlombakan bisa menggunakan fasilitas yang disediakan di arena lapangan
karapan sapi.
persiapan Arena pacu
A