Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
73
BAB IV
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT. Jasa Marga adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memiliki peran dalam bidang pengusahaan jalan tol guna untuk mendukung
pergerakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perusahaan BUMN ini berdiri
dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1978 menurut peraturan
pemerintahan No. 04 dengan tugas utamanya antara lain merencanakan,
membangun, mengoprasikan, memelihara jalan tol dan sarana kelengkapannya
agar jalan tol dapat berfungsi sebagai mana tujuan yang diharapkan yakni sebagai
jalan bebas hambatan yang dapat memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan
umum yang bukan jalan tol.
Pada awalnya perusahaan ini berdiri dengan nama PT. Jasa Marga (Indonesia
Highway Corporation) yang tertera pada Akta No. 01 tanggal 01 Maret 1978,
namun kemudian mengalami perubahan pada tanggal 19 Mei 1981 dihadapan
notaris Kartini Muljadi, SH dengan nama baru menjadi PT. Jasa Marga (Persero)
berdasarkan Akta No. 187. Perseroan tidak hanya berperan menjadi operator saja,
akan tetapi juga memiliki tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia.
Berjalan hingga tahun 1987 Jasa Marga menjadi satu-satunya penyelenggara
jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai oleh pemerintah dengan
dana dari pinjam an luar negeri dan peneribitan obligasi Jasa Marga, serta
menjadi jalan tol pertama di Tanah Air yang dioperasikan oleh Perseroan.
74
Pada mekanisme bisnis jalan tol di akhir tahun 1980-an Pemerintah
Indonesia mulai mengikut sertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan jalan tol pada mekanisme Build, Operate and Transfer
(BOT) yang merupakan bentuk pendanaan saat swasta menerima konsensi. Pada
tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memberi
fasilitas kepada investor-investor sebagian besar ternyata gagal dalam
mewujudkan proyeknya.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang No.38 tahun 2004 sebagai pengganti
Undang-Undang No. 13 tahun 1980 tentang jalan, dan disertai dengan penerbitan
Peraturan Pemerintah yang lebih spesifik tentang jalan tol pada PP No. 15 yang
akhirnya membuat mekanisme bisnin jalan tol mengalami perubahan diantaranya
adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang menjadi regulator
industri jalan tol di Indonesia, dan penetapan tarif tol yang ditentukan oleh Mentri
Pekerjaan Umum (PU) dengan penyesuaian setiap dua tahun. Maka dengan
demikian, peran otoritor dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah, dan
sebagai konsekuensinya perseroan harus menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai
sebuah perusahaan pengembangan serta operator jalan tol yang akan
mendapatkan izin penyelenggaraan jalan tol dari Pemerintah secara langsung.
Selain itu, Jasa Marga juga memiliki beberapa anak perusahaan yang tersebar
di sejumlah wilayah di Indonesia yang berfungsi untuk mendukung lini bisnis
utama dari Jasa Marga. Salah satu anak perusahaan tersebut adalah PT
Transmarga Jatim Pasuruan atau kini lebih dikenal sebagai PT. Jasamarga
Gempol-Pasuruan karena telah mengalami perubahan sejak tahun 2011 dan
merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan antara PT Jasa Marga
75
(Persero) Tbk yang memegang saham sebesar 80% dan PT Jatim Marga Utama
sebesar 20% kepemilikan saham. Didirikan pada 28 Juni 2010 berdasarkan Akta
No.57 oleh notaris Retno Suharti S,H di Kraton-Pasuruan, PT Transamarga Jatim
memiliki ruang lingkup kegiatan dalam bidang penyelenggaraan jalan tol
Gempol-Pasuruan dengan panjang 34,15 km.
Jalan tol yang membentang dari Gempol hingga Grati-Pasuruan ini
merupakan bagian dari rencana jangka panjang pembangunan jalan Tol Trans
Jawa dari jalanan Merak hingga Banyuwangi. Selain itu, tol Gempol-Pasuruan
juga memiliki arti penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi disekitar
wilayah yang dilalui oleh jalan tol, serta dapat menjadi daya tarik para investor
untuk mengembakan usahanya di sekitar kawasan Industri PIER, Bangil dan
Pasuruan.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Jasa Marga Gempol-Pasuruan memiliki visi dan misi tersendiri yang
dibentuk sebagai landasan dasar untuk meningkatkan kualitas, kinerja perusahaan,
dan pelaksanaan tugas sehari-hari, maupun dalam menyusun strategi perusahaan
baik jangka pendek, jangka menengah, serta jangka panjang. Adapun visi dan
misinya adalah sebagai berikut:
Visi PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan
Menjadi perusahaan Jalan Tol yang memiliki daya saing tinggi di wilayah
regional
Misi PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan
76
1. Membangun dan menyediakan jalan tol yang efisien dan berkualitas
2. Mengoprasikan jalan tol dengan mengutamakan pelayanan terhadap
pelanggan
3. Mengembangkan sumber daya manusia Perusahaan yang profesional dan
berinovasi secara efisien dan efektif
4.3 Tata Nilai Perusahaan
Tata nilai ini merupakan perwujudan dari sikap, karakter, dan perilaku yang
dianut oleh seluruh karyawan PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan dan dilaksanakan
untuk mendukung komitmen mencapai tujuan perusahaan secara baik dan benar.
Berikut Tata nilai tersebut yakni :
1. JUJUR
Berintegritas tinggi dalam mengemban tugas
2. GESIT
Tanggap menghadapi permasalahan dengan cermat memprediksi masa yang
akan datang
3. PRODUKTIF
Menghasilkan kinerja yang ekselen untuk kemajuan perusahaan
4.4 Stakeholder PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan
Terdapat beberapa pihak yang ikut serta dalam proses pembangunan jalan tol
Gempol-Pasuruan antara lain :
77
Regulator : BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)
Pemegang Saham : Jasa Marga, Jatim Marga Utama
Pemda : Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan
Bank : BRI (Pimpinan Sindikasi)
Konsultan Disain : PT Cipta Strada
Konsultan Amdal : PT Nusvey Engineering Consultans
4.5 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja Kontruksi
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh perusahaan guna untuk mencapai tujuan
biasa disebut sebagai bidang usaha, sedangkan juga terdapat cakupan daerah
dalam melakukan pembangunan pada tiap bidang usaha dari perusahaan itu
sendiri yang sering disebut dengan wilayah kerja Kontruksi
4.5.1 Bidang Usaha
Usaha yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga Gempol-Pasuruan
berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan kontruksi, pengoprasian dan melakukan
pemeliharaan jalan tol. Secara keseluruhan terdapat jalan tol alteri yang
dibagi menjadi 3 seksi dan telah dibangun serta dikelola oleh PT Jasa Marga
Gempol-Pasuruan yaitu:
1. Jalan tol seksi 1, menghubungkan Gempol-Rembang sepanjang 13,90
km
78
2. Jalan tol seksi 2, menghubungkan Rembang-Pasuruan sepanjang 8,10
km
3. Jalan tol seksi 3, menghubungkan Pasuruan-Grati sepanjang 12,15 km
4.5.2 Wilayah Kerja Kontruksi
PT. Jasa Marga Gempol-Pasuruan beroprasi di daerah Pasuruan yang
terdiri dari 3 seksi wilayah kontruksinya antara lain:
1. Seksi 1 dibagi menjadi 2 wilayah kerja yang terdiri dari Seksi A1 dan
Seksi A2. Dalam pelaksanaannya, pembangunanan Seksi A1 dilakukan
oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan Seksi A2 pembangunanya
dilaksankan oleh PT. Waskita (Persero) Tbk
2. Seksi 2 dalam pembangunannya dilaksanakan oleh PT. Hutama
Karya-Gorip KSO
3. Seksi 3 dalam pembangunannya dibagi menjadi 3 Sekmen yaitu,
Sekmen 3A pembangunannya dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk, Sekmen 3B dilaksanakan oleh PT. Pembangunan
Perumahaman dan untuk Sekmen 3C pembangunannya dilaksanakan
oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Gambar 4.1
PETA JALAN TOL GEMPAS
79
Peta Jalan Tol GEMPAS sebagai berikut:
Gambar 4.2
PETA WILAYAH PEMBAGIAN SEKSI
Peta Wilayah Pembagian Seksi sebagai berikut :
Sumber : PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan
PT. Jasamarga Gempol-Pasuruan merupakan salah satu anak perusahaan dari
kesatuan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., yang mengubungkan Kabupaten
Pasuruan dari Barat hingga ke wilayah Timur. Diawali dari Kecamatan Gempol
dan diakhiri di Kecamatan Grati, serta melintas di Kota Pasuruan. Jalan Tol
80
Gempol-Pasuruan memiliki 4 gerbang tol pembayaran yang terletak di Bangil,
Rembang, Pasuruan Kota, dan Grati.
4.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan telah disusun dalam Keputusan Direksi PT.
Transmarga Jatim Pasuruan No. 12.3/KPTS-TJP/2017 yang berguna untuk
meningkatkan efektifitas perusahaan dalam rangka tahap kontruksi dan
pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan, terkait dengan hal tersebut tertulis
pada pasal 3 mengenai tugas dan wewenang direksi perusahaan. Direksi memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam memimpin perusahaan sesuai tujuan yang ingin
dicapai, yang terdiri dari :
1. Direktur Utama, adalah pemimpin perusahaan tertinggi yang bertanggung
jawab atas jalannya perusahaan secara keseluruhan
2. Direktur Teknik dan Operasi, bertanggung jawab atas jalannya perusahaan,
khususnya dalam hal perencanaan, dokumentasi, dan monitoring pengadaan
lahan, pembangunan jalan tol dan sarana pendukungnya, pengelolaan dan
pengendalian kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, termasuk
kegiatan pengendalian atas pengoprasian dan pemeliharaan jalan tol, serta
usaha lainnya yang dilaksanakan oleh mintra usaha
3. Direktur Keuangan dan Administrasi, bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan khususnya dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pelayanan hukum
dan kehumasan, serta pengelolaan adminstrasi perusahaan termasuk
pengelolaan teknologi informasi perusahaan.
81
Gambar 4.3
STRUKTUR ORGANISASI
(KONTRUKSI & OPERASI)
Sumber : Keputusan Direksi PT Transmarga Jatim Pasuruan Tahun 2017
Adapun fungsi pokok pada setiap jabatan yang akan diuraikan sebagai
berikut :
1. Pimpinan proyek
Fungsi pokok pimpinan proyek adalah menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan proyek meliputi koordinasi, pengarahan, monitoring, dan pengendalian
semua komponen yang terkait bagi jalannya kegiatan proyek agar terciptanya
sasaran yang telah ditetapkan meliputi segi mutu, biaya, waktu, keselamatan dan
kesehatan (K3), pengelolaan administrasi Tehnik dan keuangan.
2. Senior Manager Teknik & Operasi
− Menyelenggarakan kegiatan penyiapan tata laksana dan pengendalian
perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan, analisa dan
82
administrasi perubahan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, evaluasi,
monitoring serta pengadministrasian pengadaan lahan, koordinasi dengan tim
pengadaan lahan, proyek pembangunan serta pemerintah pusat dan daerah,
pemanfaatan dan pengembangan teknologi bidang pembangunan dan
pemeliharaan jalan tol, inspeksi rutin dan periodik, perencanaan dan
pengendalian pemeliharaan dan peningkatan jalan tol, serta analisa
resiko perusahaan terhadap pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan,
dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku serta target
perusahaan, agar proyek pembangunan dan pemeliharaan jalan tol dapat
berjalan sesuai waktu, biaya dan mutu yang telah ditetapkan.
− Menyelenggarakan kegiatan Identifikasi dan evaluasi peluang usaha lain,
penyusunan strategi, analisa prospek, kelayakan dan peluang usaha,
pemilihan mitra kerja, negosiasi dan analisa perjanjian pengusahaan usaha
lain, monitoring dan pengendalian bisnis, pemantauan kinerja dan kepatuhan
anak perusahaan, persiapan dan pelaksanaan rapat umum pemegang saham,
serta analisa risiko terhadap investasi usaha lain, dengan memperhatikan
sistem dan peraturan yang berlaku, agar perusahaan memperoleh
peningkatan peningkatan laba dari usaha lain.
− Menyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian sistem dan
teknologi peralatan tol dan informasi lalu lintas, pengendalian proses
pengadaan dan pemeliharaan peralatan tol dan informasi lalu lintas, serta
analisa risiko terhadap penggunaan teknologi peralatan tol dan informasi lalu
lintas, dengan berpedoman pada sistem dan prosedur yang berlaku serta
standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan, agar aktivitas
83
pengumpulan tol dan pelayanan lalu lintas dapat berjalan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
− Menyelenggarakan kegiatan perencanaan dan pengendalian pelayanan lalu
lintas, sistem keamanan dan ketertiban lalu lintas dan traffic management,
serta analisa resiko terhadap pelayanan lalu lintas, dengan berpedoman pada
sistem dan prosedur yang berlaku, serta standar pelayanan minimum yang
telah ditetapkan, agar aktivitas pelayanan lalu lintas dapat berjalan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
− Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, penyusunan dan pengendalian
sistem pengumpulan tol, yang meliputi : proyeksi volume lalu lintas dan
pendapatan tol, pengendalian dan pengamanan pendapatan tol, penyesuaian
tarif tol, pengelolaan sistem informasi bidang pengumpulan tol dan
perencanaan usulan tarif tol, serta analisa resiko terhadap operasional
pengumpulan tol, dengan berpedoman pada sistem dan prosedur yang
berlaku, serta standar pelayanan dan minimum yang telah ditetapkan, agar
pengelolaan pengumpulan tol dapat berjalan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan
3. Senior Manager Keuangan dan Dukungan Bisnis
− Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia,
penyusunan dan pemeliharaan sistem pengelolaan sumber daya manusia,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program pembelajaran, serta
analisa resiko terhadap dampak pengembangan organisasi dan sistem
pengelolaan sumber daya manusia, dengan memperhatikan peraturan yang
84
berlaku dan kemampuan keuangan perusahaan, serta prinsip-prinsip Good
Corporate Governance, agar organisasi perusahaan dapat berkembang
dengan baik serta pendayagunaan karyawan dapat berjalan secara maksimal.
− Menyelenggarakan kegiatan perekrutan, seleksi, penempatan dan hubungan
industrial pembayaran kompensasi dan kesejahteraan karyawan, pelayanan
dan pembayaran hak-hak karyawan berhenti termasuk pensiunan,
pengelolaan jaminan pemeliharaan kesehatan, pengendalian jumlah
karyawan, penyusunan program kerja dan anggaran belanja karyawan,
pengelolaan data karyawan, penegakan hukum dan disiplin karyawan,
penyelesaian kasus-kasus karyawan termasuk melalui pihak ketiga (Serikat
karyawan lembaga Ketenagakerjaan dan Lembaga Peradilan), administrasi
pemeriksaan terhadap karyawan yang diduga melakukan pelanggaran disiplin,
serta analisa risiko terhadap pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan sistem dan peraturan perundangan yang berlaku, agar
terpenuhinya hak dan kewajiban baik karyawan maupun perusahaan serta
terjalinnya hubungan industrial yang harmonis.
− Menyelenggarakan kegiatan membangun dan meningkatkan citra perusahaan,
melakukan kegiatan kehumasan, komunikasi efektif dengan lingkungan
internal dan eksternal perusahaan, serta mensosialisasikan kebijakan
kebijakan strategis tingkat korporasi kepada pihak internal dan eksternal
perusahaan, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan administrasi
pimpinan perusahaan, mengelola aktivitas rapat direksi, rapat gabungan
direksi dengan komisaris, mengendalikan dan mengelola dokumen-dokumen
pimpinan perusahaan, pelaksanaan kegiatan keprotokoleran pemimpin
85
perusahaan, serta analisa risiko terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan
sekretaris perusahaan dengan para stakeholder, dengan berdasarkan pada
kepentingan perusahaan agar citra perusahaan dapat berkembang dengan
baik dan terciptanya arus informasi positif kepada seluruh stakeholder baik
internal maupun eksternal perusahaan.
− Menyelenggarakan kegiatan perencanaan perusahaan dan pengelolaan
keuangan perusahaan, meliputi : perhitungan dan pengendalian anggaran,
analisa dan pengendalian investasi, manajemen cashflow, transaksi keuangan,
dana investigasi, manajemen akuntansi, general ledger dan perpajakan, serta
analisa risiko terhadap aktivitas transaksi dan investasi perusahaan dengan
memperhatikan sistem prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
manajemen keuangan perusahaan dapat berjalan dengan baik.
4. Junior Manager Sumber Daya Manusia dan Hukum
− Menyelenggarakan kegiatan pelayanan hukum, pembuatan peraturan
perusahaan dengan berkoordinasi dengan unit kerja terkait, pembuatan
perikatan/kerjasama dengan pihak lain, mewakili perusahaan dalam
penyelesaian permasalahan hukum baik didalam maupun diluar pengadilan,
pemeliharaan dan pengendalian dokumen hukum, serta analisa risiko
terhadap dampak penyelesaian masalah hukum bagi perusahaan dengan
memperhatikan sistem dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
agar Seluruh aktivitas perusahaan dapat memenuhi aspek hukum sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.