Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. MCU berdiri pada tahun 1993, berlokasi di Kota Semarang-Jawa
Tengah bergerak di sektor manufaktur dengan hasil produksi Pagar Dekorasi
(Lattice Panels), yang terdiri dari dua model yaitu Square dan Diagonal. Adapun
yang memprakarsai berdirinya adalah Bp. Suhardjo Terta dan Bp. Boentaram
Gunadi dengan mendatangkan teknisi handal dari Korea, Mr. Bruce Kok Choon.
Pada tahun 1998 PT. MCU mengalami perkembangan berpindah lokasi di daerah
Ungaran-Kabupaten Semarang, tentunya dengan tempat dan fasilitas yang lebih
memadai.
Bahan baku utama pagar dekorasi produksi PT. MCU adalah kayu
Kalimantan jenis Meranti dan sebagai bahan penolongnya yaitu berupa cairan
CCA (cairan kimia anti rayap) yang dipesan dari PT. TRI PRANOTO-Jakarta
serta Stapples (paku logam anti karat) yang diimport dari Singapore. Sedangkan
untuk bahan bakunya kayu Meranti didapat dengan bekerja sama beberapa
perusahaan kayu, diantaranya: PT. KAPUAS, PT. HUTAN RAYA, PT. MEGA
JAYA, PT. MITRA BERSAMA dan PT. JAYA BARU, yang semuanya berada di
kota Semarang.
Setiap mendatangkan kayu meranti selalu disertai dokumen kayu berupa
SAKB (Surat Angkutan Kayu Bulat) yang dikeluarkan oleh Instansi terkait, yaitu
31
Dinas Kehutanan, begitu pula pada saat mengeksport pagar dekorasi juga
dilampiri SAKO (Surat Angkutan Kayu Olahan). Untuk menjaga kelestarian
hutan, PT. MCU ikut berpartisipasi dengan mengadakan penghijauan bersama
dengan anggota asosiasi kayu lainnya di Jawa Tengah yang dikoordinir oleh
Dinas Kehutanan dan Perum Perhutani, dimana pernah menanam 1.001 pohon di
Hutan Lindung, Hutan Wisata di Penggaron-Ungaran, Hutan di Kedung Jati,
Blora dan Cepu. Adapun limbah dari produksi Pagar Dekorasi berupa grajen
(serbuk kayu) dapat dipakai untuk bahan baku Teak Block, sedangkan limbah
yang berupa kayu sebetan dan kawul (serutan kayu) dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar dalam pembuatan bata merah.
Tiap bulannya PT. MCU dapat memproduksi pagar dekorasi sebanyak 2
Container 20 Ft sekitar ± 40 M³ yang dieksport secara continu ke perusahaan
½ PRICE LATTICE di Perth-Australia dengan Buyer bernama MR. TERRY
FOLLEY.
4.1.1.Tugas Masing-Masing Personil Sesuai Struktur Organisasi
Karyawan PT. MCUseluruhnya berjumlah 75 orang, di bagian produksi
sebanyak 60 orang dan yang di Staf/kantor ada 15 orang. Akan diuraikan sesuai
dengan struktur organisasi, bahwa setiap masing-masing karyawan mempunyai
tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Struktur organisasi sangatlah penting, karena dengan adanya struktur
organisasi akan terlihat diantara orang-orang dalam organisasi tersebut saling
berhubungan kerja untuk menyelesaikan tugas. Organisasi akan berkembang terus
32
dan berhasil, bila orang-orang yang ada di dalamnya dapat bekerja sama demi
tercapainya tujuan organisasi. Struktur organisasi menggambarkan kerangka dan
susunan dari perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun yang menunjukkan kedudukan/jabatan,
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Dibawah ini akan digambarkan struktur organisasi lini dari PT. MCU
Gambar 4.1.1. Struktur Organisasi PT. MCU
Sumber: Data Primer yang Diolah (2015)
33
Keterangan Job Description dan Job Spesification (Sumber: Wawancara Peneliti)
1. Direktur
a. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran usaha perusahaan.
b. Mengontrol serta mengawasi jalannya perusahaan secara
keseluruhan, baik urusan kantor maupun pabrik, seperti masalah
keuangan, pembelian, penjualan dan dokumen perusahaan.
Hubungan Lini:
Membawahi Manajer, Ka. TU/Kantor, Personalia, Ka. Produksi.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S2, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan,
berdedikasi memajukan perusahaan.
2. Manajer
a. Membantu tugas Direktur dengan bertanggung jawab sepenuhnya
pada semua tugas yang diberikan oleh Direktur, baik urusan kantor
maupun pabrik.
b. Apabila Direktur berhalangan hadir berhak mewakili semua
tugas-tugas Direktur seperti halnya mengambil keputusan dan
kebijakan perusahaan.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Direktur.
Bawahan langsung adalah Ka. TU/Kantor, Personalia dan Ka.
Produksi.
34
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1, cakap, berwawasan luas, berkomitmen tinggi
memajukan perusahaan.
3. Personalia
a. Merekrut, menginterview dan menyeleksi calon karyawan.
b. Memberikan laporan pada Manajer semua data yang berhubungan
dengan karyawan, baik yang di kantor maupun diproduksi, seperti
pelaksanaan hak-hak karyawan, pengembangan karir, mengurus
kesejahteraan dan keluar masuknya karyawan.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Manajer.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan.
4. Kepala TU/Kantor
a. Bertanggung jawab sepenuhnya semua urusan di kantor.
b. Memberikan laporan pada Manajer masalah keuangan perusahaan
yang meliputi keluar masuknya kas beserta pembukuannya,
pelaksanaan eksport-import dan hasil penjualan barang produksi.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Manajer.
Bawahan langsung adalah bagian Keuangan, Pembukungan &
Pajak, Admin & Data, Exim, dan Pemasaran.
35
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan. .
5. Kepala Produksi
a. Bertanggung jawab sepenuhnya semua urusan di pabrik, baik
mengenai bahan baku, barang jadi, mesin-mesin dan peralatan.
b. Memberikan laporan hasil produksi pada Manajer.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Manajer.
Bawahan langsung adalah bagian Pembelian, Grader, Stock
Gudang, Teknisi dan Operator Mesin.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1, laki-laki, bertanggungjawab, tegas, berjiwa
kepemimpinan, pekerja keras, berorientasi pada target produksi.
6. Keuangan
a. Membuat anggaran perusahaan.
b. Mengevaluasi transaksi harian.
c. Membuat perencanaan umum untuk mengatur masalah yang
menyangkut kegiatan-kegiatan dalam pembelanjaan perusahaan
dan biaya pada umumnya.
d. Memberikan laporan pada Ka. TU/Kantor masalah perputaran dana
perusahaan, yaitu mengenai kas dan rekening perusahaan di bank
dari hasil penjualan dan semua pengeluaran perusahaan seperti gaji
36
karyawan, pembelian barang-barang untuk produksi dan
biaya-biaya lainnya untuk keperluan kantor maupun pabrik.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1 Akuntansi, jujur, teliti, bertanggungjawab.
7. Pembukuan & Pajak
a. Mengatur prosedur pembukuan perusahaan beserta laporan
pajaknya.
b. Memberikan laporan Rugi-Laba & Neraca perusahaan pada setiap
akhir periode kepada Ka. TU/Kantor.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal S1 Akuntansi, teliti, bertanggungjawab.
8. Admin & Data
a. Mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.
b. Mengarsipkan semua data-data perusahaan, baik mengenai data
karyawan, penjualan, pembelian serta surat masuk maupun keluar.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal D3, wanita, bertanggungjawab.
37
9. Exim
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan barang yang akan
dieksport maupun diimport beserta semua dokumen-dokumennya.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal D3, bertanggungjawab, berpengalaman export & import.
10. Pemasaran
a. Mempromosikan dan memasarkan hasil produksi berupa Pagar
Dekorasi (Lattice Panels) di dalam negeri maupun luar negeri.
b. Membuat laporan hasil penjualan pada Ka. TU/Kantor.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMU/SMK, laki-laki, berpenampilan menarik, pandai
berkomunikasi.
11. Pembelian
Memenuhi kebutuhan produksi seperti pembelian bahan baku,
bahan penolong, suku cadang mesin, dan bahan-bahan lainnya
yang dibutuhkan.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. Produksi.
38
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.
12. Grader/Quality Control
Bertanggung jawab khususnya pada kualitas barang, baik barang
yang diterimanya maupun barang yang akan dijual.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. Produksi.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.
13. Stock Gudang
a. Bertanggung jawab terhadap gudang dan isinya, baik mengenai
penataan dan penempatan barang.
b. Mengecek dan mendata semua barang masuk maupun keluar.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. Produksi.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.
14. Teknisi
Bertanggung jawab khususnya mengenai kelancaran Listrik dan
semua jalannya mesin di pabrik.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. Produksi.
39
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMK Jurusan Listrik/Mesin, laki-laki, bertanggungjawab,
pekerja keras.
15. Operator Mesin
Setiap personil operator bertanggung jawab sesuai pada pekerjaan
mesin yang sedang dioperasikan, diantaranya Mesin Planner, Rip
Saw, CCA, Oven, Cross Cut, dan Stapples.
Hubungan Lini:
Atasan langsung adalah Ka. Produksi.
Pendidikan dan Syarat Lain:
Minimal SMK Jurusan Listrik/Mesin, laki-laki, bertanggungjawab,
pekerja keras.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Peranan visi dan misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Untuk itu
visi dan misi merupakan syarat wajib bagi perusahaan atau organisasi. Pada
umumnya visi dan misi dibuat saat perusahaan akan didirikan, karena visi dan
misi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Setiap
perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semuanya tergantung dari tujuan
yang akan dicapai oleh masing-masing perusahaan, begitu pula dengan visi dan
misinya PT. MCU. Berikut ini akan diuraikan tentang visi dan misi
PT. Masindo Cipta Utama:
40
Visi
Menjadikan perusahaan dengan produksi Pagar Dekorasi interior &
exterior yang desainnya up to date serta mutunya berkualitas.
Misi
1. Meningkatkan terus profit perusahaan dengan memasarkan Pagar Dekorasi
di dalam negeri maupun luar negeri.
2. Mempertahankan terus perusahaan yang sudah bersertifikat ISO 14001
untuk tetap go internasional.
3. Menjaga aset perusahaan yang berharga yaitu produk Pagar Dekorasi yang
berkualitas serta karyawan yang berpotensial dan loyal pada perusahaan.
4. Membina hubungan baik intern karyawan dengan meningkatkan
kesejahteraannya dan membekali dengan keterampilan dan keahlian.
5. Ikut serta melestarikan hutan dengan mengelola perusahaan yang
berorientasi ramah lingkungan.
4.2. Gambaran Umum Responden
Gambaran tentang responden akan dibahas terlebih dahulu, sebelum
melakukan pengujian kuesioner dan pembahasan hasil analisis. Penyebaran
kuesioner dilakukan terhadap 21 orang karyawan PT. MCU dibagian produksi
dengan karakteristik sebagai berikut: usia minimal 30 tahun, jenis kelamin, dan
masa kerja minimal 10 tahun. Gambaran mengenai karakteristik responden dapat
dilihat pada tabel berikut:
41
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Seseorang yang beraktivitas dalam organisasi pada umumnya memiliki
persepsi yang berbeda terhadap sesuatu bila usianya berbeda pula. Usia berkaitan
dengan perilaku individu di lingkungan kerja yang biasanya menggambarkan
pengalaman dan tanggung jawab individu. Bila anggota organisasi dalam tingkat
umur yang beragam akan mempunyai pola perilaku yang berbeda pula.
Sedangkan untuk jenis kelamin akan berpengaruh pada kemampuan masing-
masing individu dalam berpikir, bekerja, dan mengambil keputusan. Karyawan
perempuan dan laki-laki memandang kinerja mereka berbeda, laki-laki hasilnya
menunjukkan egois dan perempuan lebih sederhana dengan kinerja mereka
sendiri.
Gambaran responden berdasarkan usia dan jenis kelamin seperti dibawah ini:
Tabel 4.2.1. Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
JENIS
KELAMIN
USIA TOTAL
30-34 th 35-39 th 40-44 th 45-49 th 50-54 th
Pria 3
(14,3%)
4
(19%)
2
(9,5%)
3
(14,3%)
2
(9,5%)
14
(66,6%)
Wanita 3
(14,3%)
2
(9,5%)
1
(4,8%)
1
(4,8%)
0
(0%)
7
(33,4%)
Total 6
(28,6%)
6
(28,5%)
3
(14,3%)
4
(19,1%)
2
(9,5%)
21
(100%)
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas, pada penelitian ini diketahui bahwa responden
yang paling banyak berjenis kelamin pria dengan usia antara 35-39 tahun yaitu
42
ada 4 orang atau 19%. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) usia seorang
karyawan aktif dalam bekerja pada usia antara 15-64 tahun dan menurut
keterangan dari Tim Manajemen PT. MCU, karyawan yang di pekerjakan di
perusahaan yaitu pada usia 18-57 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa PT. MCU
mempekerjakan karyawan pada usia yang sudah matang dalam bekerja.
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Lama Bekerja
Penilaian dan persepsi individu terhadap segala hal yang berkaitan dengan
pekerjaan dan organisasi tentunya akan dipengaruhi oleh lamanya seorang
individu berada dalam dunia kerjanya. Masa kerja menunjukkan pengalaman yang
dimiliki oleh individu pada bidang kerja mereka.
Dibawah ini adalah gambaran responden berdasarkan usia dan lama bekerja:
Tabel 4.2.2. Responden Berdasarkan Usia dan Lama Bekerja
LAMA
BEKERJA
USIA TOTAL
30-34 th 35-39 th 40-44 th 45-49 th 50-54 th
10-14 th 1
(4,8%)
5
(23,8%)
3
(14,3%)
2
(9,5%)
2
(9,5%)
13
(61,9%)
15-19 th 0
(0%)
2
(9,5%)
3
(14,3%)
2
(9,5%)
1
(4,8%)
8
(38,1%)
Total 1
(4,8%)
7
(33,3%)
6
(28,6%)
4
(19%)
3
(14,3%)
21
(100%)
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini responden
yang paling banyak berusia antara 35-39 tahun dan lama bekerja antara 10-14
tahun ada 5 orang (23,8%). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
43
responden pada usia produktif dan telah bekerja di PT. MCU cukup lama
sehingga mereka bisa cukup mengenal lingkungan kerjanya dengan baik dan
semakin dapat menguasai bidang kerjanya.
4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan
Usaha untuk mempertahankan karyawan merupakan konsep usaha untuk
mencegah karyawan berpindah ke organisasi lain. Menurut hasil penelitian (Irshad
dan Afridi : 311-327) terdapat faktor penentu yang memegang peranan penting
dalam mempengaruhi langsung keputusan karyawan untuk meninggalkan atau
tetap dalam sebuah organisasi, yaitu: Kesesuaian Antara Personal dengan
Pekerjaan, Kompensasi, Hadiah, Pelatihan dan Pengembangan Karir, Peluang
Karir, Dukungan Pengawas, Lingkungan Kerja, Dukungan Keluarga dan
Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja, dan Keadilan Organisasi.
4.3.1. Kesesuaian Antara Personal Dengan Pekerjaan
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, konsep kesesuaian antara
personal dengan jenis pekerjaan yang akan diserahkannya harus disesuaikan
dengan keterampilan, pengetahuan, kualifikasi, kemampuan, dan karakteristik lain
yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri. Adapun hasil dalam penelitian ini
berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui kesesuaian antara
personal dengan pekerjaan yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan
adalah sebagai berikut:
44
“Perusahaan mempertahankan karyawan dengan menyerahkan pekerjaan
pada karyawan disesuaikan dengan pendidikan terakhir dan pengalaman kerja
yang dimiliki karyawan, serta pemberian training keterampilan kepada
karyawan.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas kesesuaian antara
personal dengan pekerjaan:
Tabel 4.3.1. Tanggapan Respoden Atas Kesesuaian Antara Personal Dengan
Pekerjaan
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1
Perusahaan menyerahkan
pekerjaan pada karyawan
disesuaikan dengan pendidikan
5
(25)
9
(36)
3
(9)
4
(8) 0
3,7
SEDANG
2
Pengalaman kerja yang
dimiliki karyawan juga
menjadikan faktor
pertimbangan untuk
menempatkan karyawan pada
posisi yang tepat
8
(40)
6
(24)
4
(12)
3
(6) 0
3,9
TINGGI
3
Pemberian training
ketrampilan kepada karyawan
supaya sesuai dengan
penempatan posisinya.
6
(30)
7
(28)
5
(15)
3
(6) 0
3,8
TINGGI
Rata – rata 7
(35)
7
(28)
4
(12)
3
(6) 0
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan dalam
menempatkan karyawan sesuai dengan posisi/pekerjaan yang ditawarkan.
Kesesuaian antara personal dengan pekerjaan pada PT. MCU termasuk kategori
Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa
45
perusahaan mempertahankan karyawannya, karena perusahaan menyerahkan
pekerjaan pada karyawan sesuai dengan pendidikan terakhir dan pengalaman
kerja yang dimiliki karyawan, serta pemberian training keterampilan kepada
karyawan.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 3 item pernyataan
perusahaan tersebut tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada
pula 4 orang yang menjawab kurang setuju dan 3 orang tidak setuju, karena
perusahaan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan posisinya yang tepat,
untuk masing-masing karyawan seleksinya bervariasi tergantung dari kemampuan
dan keahlian karyawan dengan pekerjaan yang ditawarkan. Sebagai misal,
karyawan diserahi tugas yang tidak sesuai dengan jurusan pendidikannya,
dikarenakan punya pengalaman kerja yang pernah membidangi sesuai dengan
lowongan pekerjaan yang dibutuhkan, atau calon karyawan tersebut saat
ditraining cepat terampil dan mampu menguasai pekerjaan yang akan
diserahkannya.
4.3.2. Kompensasi
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, besarnya kompensasi yang
diberikan pada karyawan berupa gaji/upah dan tunjangan lain-lain sebanding
dengan kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Adapun hasil dalam penelitian
ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui kompensasi yang
telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
46
“Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan
kompensasi kepada karyawan besarnya disesuaikan dengan pendidikan terakhir,
masa kerja, keahlian, dan pengetahuan yang dimiliki karyawan, serta tingkat
kesulitan karyawan bekerja yang beresiko rawan kecelakaan juga menjadi faktor
pertimbangan dalam pemberian kompensasi.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas kompensasi:
Tabel 4.3.2. Tanggapan Responden Atas Kompensasi
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
4
Perusahaan memberikan
kompensasi pada karyawan
besarnya disesuaikan dengan
pendidikan terakhir yang
pernah ditempuh karyawan
6
(30)
8
(32)
4
(12)
3
(6) 0
3,8
TINGGI
5
Kompensasi yang diberikan
perusahaan pada karyawan
besarnya dilihat dari lamanya
pengabdian karyawan pada
perusahaan
8
(40)
8
(32)
2
(6)
2
(4)
1
(1)
3,9
TINGGI
6
Besarnya kompensasi yang
diberikan perusahaan
berdasarkan keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki
karyawan.
7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
7
Tingkat kesulitan karyawan
bekerja yangberesiko rawan
kecelakaan menjadi faktor
pertimbangan dalam
pemberian kompensasi.
7
(35)
7
(28)
3
(9)
2
(4)
2
(2)
3,7
SEDANG
Rata – rata 7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan memberikan
kompensasi pada karyawan berupa gaji/upah, tunjangan jabatan, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan insentif. Kompensasi yang diberikan PT. MCU untuk
47
karyawan termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya
karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya
dengan memberikan kompensasi yang besarnya disesuaikan dengan pendidikan
terakhir, masa kerja, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki karyawan, serta
tingkat kesulitan karyawan dalam bekerja yang beresiko rawan kecelakaan juga
menjadi faktor pertimbangan dalam pemberian kompensasi.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan
perusahaan tersebut tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada 3
orang yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1
orang yang menjawab sangat tidak setuju, karena besarnya upah/gaji maupun
tunjangan yang diberikan perusahaan untuk setiap karyawan berbeda. Meskipun
perusahaan sudah ada standart dasarnya, namun besarnya kompensasi yang
diberikan karyawan juga dapat dipertimbangkan dari berbagai faktor. Sebagai
misal, kompensasi untuk seorang operator mesin dipertimbangkan khusus oleh
perusahaan, karena disamping memiliki keahlian, resiko kerja rawan kecelakaan
lebih tinggi dibandingkan bagian lainnya.
4.3.3. Hadiah
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, hadiah atau reward merupakan
imbalan yang diberikan dari organisasi untuk para pekerja berprestasi yang
kinerjanya optimal dan loyal. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim
Manajemen PT. MCU untuk mengetahui hadiah yang telah ditentukan perusahaan
kepada karyawan adalah sebagai berikut:
48
“Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan
hadiah atau reward pada karyawan yang hasil kerjanya optimal dan loyal pada
perusahaan, serta yang bisa memenuhi tarjet”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas hadiah:
Tabel 4.3.3. Tanggapan Responden Atas Hadiah
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
8
Hadiah atau reward diberikan
pada karyawan yang hasil
kerjanya optimal dan loyal.
7
(35)
5
(20)
5
(15)
2
(4)
2
(2)
3,6
SEDANG
9
Perusahaan memberikan
hadiah atau reward pada
karyawan yang bisa memenuhi
tarjet
9
(45)
7
(28)
3
(9)
1
(2)
1
(1)
4
TINGGI
Rata – rata 8
(40)
6
(24)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan memberikan
hadiah atau reward dalam bentuk bonus uang tunai atau voucher belanja. Hadiah
yang diberikan PT. MCU pada karyawan termasuk kategori Tinggi dengan nilai
rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan
mempertahankan karyawannya melalui pemberian hadiah atau reward pada
karyawan yang hasil kerjanya optimal dan loyal, serta yang bisa memenuhi target.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 2 item pernyataan
perusahaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadiah diberikan perusahaan bagi
karyawan yang kerjanya bisa memenuhi target, hal tersebut terbukti dengan
jawaban responden masuk kategori Tinggi dengan mendapatkan nilai rata-rata 4.
49
Sedangkan perusahaan memberikan hadiah kepada karyawan yang hasil kerjanya
optimal dan loyal, tergantung kebijaksanaan dan penilaian kerja dari pimpinan,
hal tersebut diperkuat dengan jawaban responden masuk kategori Sedang dengan
nilai rata-rata 3,6.
4.3.4. Pelatihan dan Pengembangan Karir
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, pengembangan karir
merupakan proses saling menguntungkan baik untuk organisasi maupun pekerja.
Untuk mendapatkan dan mempertahankan organisasi keunggulan kompetitif
diperlukan karyawan berbakat & produktif dan karyawan tersebut perlu
pengembangan karir. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim
Manajemen PT. MCU untuk mengetahui pelatihan dan pengembangan karir yang
telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
“Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan mengikutsertakan
karyawan mengikuti kursus, seminar-seminar untuk menambah keterampilan,
pengetahuan, dan wawasan, mendatangkan teknisi handal untuk memberikan
pelatihan komprehensif supaya ahli dalam mengoperasikan mesin, diadakan
rolling pekerjaan supaya karyawan mahir menguasai diberbagai bidang
pekerjaan.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas pelatihan dan
pengembangan karir:
50
Tabel 4.3.4. Tanggapan Responden Atas Pelatihan
Dan Pengembangan Karir
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
10
Perusahaan mengikutsertakan
karyawan untuk mengikuti
kursus yang berkaitan dengan
tugas pekerjaannya maupun
yang berhubungan dengan
bidang lainnya, sehingga dapat
menambah keterampilan
karyawan dalam bekerja
7
(35)
6
(24)
4
(12)
2
(4)
2
(2)
3,7
SEDANG
11
Karyawan diikutsertakan
dalam seminar-seminar untuk
memperoleh pengetahuan baru
dan menambah wawasan
7
(35)
7
(28)
3
(9)
2
(4)
2
(2)
3,7
SEDANG
12
Dengan mendatangkan teknisi
yang handal, perusahaan
memberikan pelatihan
komprehensif pada karyawan
supaya lebih ahli untuk
menguasai secara teknis dalam
mengoperasikan mesin
6
(30)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
2
(2)
3,7
SEDANG
13
Dengan diadakannya rolling
pekerjaan, karyawan tidak saja
mahir di bidang tertentu, tapi
dapat menguasai juga dibidang
lainnya
7
(35)
8
(32)
4
(12)
2
(4) 0
3,9
TINGGI
Rata – rata 7
(35)
7
(28)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan dan karyawan berbakat, perusahaan memberikan
kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan
pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan karir pada PT. MCU termasuk kategori
Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa
51
perusahaan mempertahankan karyawannya, karena perusahaan mengikutsertakan
karyawan untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya
maupun yang berhubungan dengan bidang lainnya sehingga menambah
keterampilan, karyawan diikutsertakan dalam seminar-seminar untuk memperoleh
pengetahuan baru dan menambah wawasan, mendatangkan teknisi handal untuk
memberikan pelatihan komprehensif pada karyawan supaya lebih ahli dalam
mengoperasikan mesin, serta diadakannya rolling pekerjaan supaya karyawan
tidak saja mahir di bidang tertentu tapi dapat menguasai juga dibidang lainnya.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan
perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab Sangat Setuju dan Setuju, tapi ada
4 orang yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1
orang yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa
perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan karir pada masing-masing
karyawan berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dari karyawan itu sendiri dan
kepentingan perusahaan.
4.3.5. Peluang Karir
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, kemajuan karir karyawan
merupakan fenomena untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan organisasi
tenaga kerja dan karir individu. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan
Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui peluang karir yang telah ditentukan
perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
52
“Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan
peluang untuk peningkatan jabatan bagi karyawan yang mempunyai kemampuan
dan bakat, serta memenuhi kriteria pada jabatan yang sedang dipromosikan.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas peluang karir:
Tabel 4.3.5. Tanggapan Responden Atas Peluang Karir
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
14
Peningkatan jabatan bagi
karyawan yang mempunyai
kemampuan dan bakat serta
memenuhi kriteria pada
jabatan yang sedang
dipromosikan.
7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Rata – rata 7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap tahun perusahaan
melakukan sosialisasi dengan memberikan kesempatan peluang untuk
peningkatan jabatan bagi semua karyawan berapapun usianya. Peluang karir pada
PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya
karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya,
karena peningkatan jabatan bagi karyawan yang mempunyai kemampuan dan
bakat serta memenuhi kriteria pada jabatan yang sedang dipromosikan.
Adapun hasil dari tanggapan karyawan atas pernyataan perusahaan
tersebut, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada 3 orang
yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1 orang
yang menjawab sangat tidak setuju. Karena meskipun setiap tahun perusahaan
53
memberikan kesempatan pada karyawan untuk meningkatkan karirnya, tapi hanya
beberapa karyawan saja yang bisa meraihnya dan tidak semua karyawan bisa
memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan. Mereka harus saling
bersaing menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan jabatan yang sedang
dipromosikan.
4.3.6. Dukungan Pengawas
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, bila dukungan atasan,
komunikasi yang terbuka dan memiliki hubungan yang harmonis dengan
karyawan, maka keinginan berpindah karyawan cenderung kurang dan akan lebih
terlibat di dalam organisasi. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim
Manajemen PT. MCU untuk mengetahui dukungan pengawas yang telah
ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
“Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan
penilaian kerja yang obyektif pada karyawan serta peduli akan karirnya, prestasi
kinerja karyawan diapresiasi/dihargai, membentuk tim/kelompok untuk
pemecahan masalah kerja yang dihadapi karyawan, dan memberikan layanan
konseling pada karyawan, dengan mendatangkan seorang Psikolog.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas dukungan
pengawas:
54
Tabel 4.3.6. Tanggapan Responden Atas Dukungan Pengawas
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
15
Memberikan penilaian kerja
yang obyektif pada karyawan
serta peduli akan karir
karyawan dengan
meningkatkan dan
menumbuhkan kompetensi
mereka
6
(30)
6
(24)
5
(15)
2
(4)
2
(4)
3,6
SEDANG
16
Prestasi kinerja karyawan
diapresiasi/dihargai, baik lewat
pujian lisan, pemberian
sertifikat penghargaan, atau
pemberian berupa reward
6
(30)
5
(20)
7
(21)
2
(4)
1
(1)
3,6
SEDANG
17
Membentuk tim/kelompok
untuk pemecahan masalah
kerja yang dihadapi karyawan
7
(35)
4
(16)
6
(18)
2
(4)
2
(2)
3,6
SEDANG
18
Memberikan layanan
konseling pada karyawan,
dengan mendatangkan seorang
Psikolog
6
(30)
7
(28)
3
(9)
3
(6)
2
(2)
3,6
SEDANG
Rata – rata 6
(30)
6
(24)
5
(15)
2
(4)
2
(2)
3,6
SEDANG
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa memberikan dukungan
pada karyawan dengan menjadi pimpinan yang interaktif (rendah hati, peduli, dan
membina hubungan baik dengan karyawan). Dukungan pengawas pada PT. MCU
termasuk kategori Sedang dengan nilai rata-rata 3,6 yang artinya karyawan telah
merasakan bahwa perusahaan berusaha mempertahankan karyawannya, karena
pimpinan memberikan penilaian kerja yang obyektif pada karyawan serta peduli
akan karir karyawan dengan meningkatkan dan menumbuhkan kompetensi
mereka, prestasi kinerja karyawan diapresiasi/dihargai, baik lewat pujian lisan,
pemberian sertifikat penghargaan, atau pemberian berupa reward, membentuk
55
tim/kelompok untuk pemecahan masalah kerja yang dihadapi karyawan, dan
memberikan layanan konseling pada karyawan, dengan mendatangkan seorang
Psikolog.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan
perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju,
dikarenakan kepedulian pimpinan terhadap karyawan dan dalam memberikan
penilaian kerja tidak transparan dan tidak adil, terkadang masih pilih kasih. Selain
itu apabila karyawan punya masalah kerja, pimpinan tidak segera membantu
mencarikan solusinya, tapi karyawan didorong untuk memecahkan masalahnya
sendiri. Hal ini diperkuat dari 5 orang yang menjawab kurang setuju, 2 orang
tidak setuju dan 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju.
4.3.7. Lingkungan Kerja
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, karakteristik lingkungan kerja
tergantung pada jenis pekerjaan atau usaha, sektor industri/produksi berbeda
dengan sektor jasa. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim
Manajemen PT. MCU untuk mengetahui lingkungan kerja yang telah ditentukan
perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
“Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memfasilitasi
karyawan dibagian produksi dengan menyediakan perlengkapan kerja,
diantaranya diwajibkan memakai helm proyek, masker, kaca mata las, dan
lain-lain, sedangkan untuk karyawan dibagian staf/kantor, lingkungan kerjanya
56
berupa ruangan berAC, tersedianya Hotspot (Wifi), dan fasilitas kendaraan
operasional.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas lingkungan kerja:
Tabel 4.3.7. Tanggapan Responden Atas Lingkungan Kerja
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
19
Untuk menjaga kesehatan dan
menghindari kecelakaan kerja
karyawan dibagian produksi,
perusahaan memfasilitasi
dengan perlengkapan kerja,
diantaranya diwajibkan
memakai helm proyek,
masker, kaca mata las, dan
lain-lain.
7
(35)
9
(36)
3
(9)
2
(4) 0
4
TINGGI
20
Untuk karyawan dibagian
staf/kantor, lingkungan
kerjanya berupa ruangan
berAC, tersedianya Hotspot
(Wifi), dan fasilitas kendaraan
operasional
8
(40)
8
(32)
4
(12)
1
(2) 0
4,1
TINGGI
Rata – rata 8
(40)
9
(36)
3
(9)
1
(2) 0
4,1
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan menyediakan
lingkungan kerja untuk karyawan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.
Lingkungan kerja pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata
4,1 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan
karyawannya, karena untuk menjaga kesehatan dan menghindari kecelakaan kerja
para karyawan di bagian produksi, perusahaan memfasilitasi karyawan dengan
perlengkapan kerja, diantaranya diwajibkan memakai helm proyek, masker, kaca
mata las, dll, sedangkan untuk karyawan dibagian staf/kantor, lingkungan
57
kerjanya berupa ruangan berAC, tersedianya Hotspot (Wifi), dan fasilitas
kendaraan operasional.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 2 item pernyataan
perusahaan tersebut masuk pada kategori tinggi, karena lingkungan kerja yang
disediakan perusahaan sesuai yang diharapkan karyawan, sehingga dalam bekerja
karyawan dapat merasa nyaman. Namun demikian masih ada 3 orang yang
menjawab kurang setuju dan 1 orang menjawab tidak setuju. Oleh karena itu
perusahaan dalam menyediakan lingkungan kerja untuk karyawan bagian
produksi maupun staf/kantor perlu diperbaiki dan lebih ditingkatkan lagi.
4.3.8. Dukungan Keluarga Dan Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, penelitian menunjukkan bahwa
dukungan keluarga seperti jadwal alternatif, dukungan atasan dan rekan kerja,
waktu fleksibel, budaya kerja-keluarga, tunjangan keluarga, dan lain-lain dalam
organisasi banyak membantu mempertahankan karyawan yang berbakat. Adapun
hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk
mengetahui dukungan keluarga dan fleksibilitas budaya waktu kerja yang telah
ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
“Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, saling peduli satu sama lain baik atasan
dengan bewahan maupun dengan sesama rekan kerja, temu karyawan tahunan
dengan mengadakan acara refreshing, cuti untuk karyawan yang sudah diatur
58
waktunya bisa diambil apabila dibutuhkan meskipun tidak sesuai yang telah
dijadwalkan.”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas dukungan keluarga
dan fleksibilitas budaya waktu kerja:
Tabel 4.3.8. Tanggapan Responden Atas Dukungan Keluarga Dan
Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
21
Menciptakan suasana kerja
yang menyenangkan, saling
peduli satu sama lain baik
atasan dengan bawahan
maupun dengan sesama rekan
kerja
5
(25)
7
(28)
6
(18)
3
(6) 0
3,7
SEDANG
22
Temu karyawan tahunan
dengan mengadakan acara
refreshing, dimana
diikutsertakan para keluarga
dari masing-masing karyawan
8
(40)
8
(32)
3
(9)
1
(2)
1
(1)
4
TINGGI
23
Cuti untuk masing-masing
karyawan sudah diatur
waktunya, namun bisa diambil
apabila karyawan tersebut
membutuhkan cuti meskipun
tidak sesuai yang telah
dijadwalkan.
7
(35)
8
(32)
4
(12)
1
(2)
1
(1)
3,9
TINGGI
Rata – rata 7
(35)
7
(28)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan mendukung
karyawan mengintegrasikan antara tanggung jawab terhadap keluarga dan
pekerjaan. Dukungan keluarga dan fleksibilitas budaya waktu kerja pada
PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya
karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya,
59
karena pimpinan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, saling peduli
satu sama lain baik atasan dengan bawahan maupun dengan sesama rekan kerja,
temu karyawan tahunan dengan mengadakan acara refreshing, dimana
diikutsertakan pula keluarga dari masing-masing karyawan, dan cuti untuk
masing-masing karyawan sudah diatur waktunya, namun bisa diambil apabila
karyawan tersebut membutuhkan cuti meskipun tidak sesuai yang telah
dijadwalkan.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 3 item pernyataan
perusahaan, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, dikarenakan
hubungan baik yang terjadi antara atasan dan bawahan terutama hanya pada
atasan langsung saja, sedangkan pada pucuk pimpinan masih ada gap/jarak, hal
tersebut terbukti dengan 6 orang yang menjawab kurang setuju dan 3 orang
menjawab tidak setuju. Sedangkan temu karyawan tahunan terkadang tidak tepat
waktu, yang biasanya diadakan akhir tahun karena ada suatu hal waktunya
dimundurkan, bahkan pernah ditiadakan tapi sebagai gantinya perusahaan
memberi bonus berupa uang tunai namun tetap saja membuat karyawan kecewa,
dimana acara refreshing bersama keluarga dan rekan-rekan kerja tertunda,
sebagaimana diperkuat dengan 3 orang yang menjawab kurang setuju, 1 orang
tidak setuju, dan 1 orang lagi menjawab sangat tidak setuju.
60
4.3.9. Keadilan Organisasi
Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, keadilan dalam organisasi
dapat didefinisikan menjadi keadilan distributif dan prosedural. Keadilan
distributif yaitu hasil yang diterima karyawan. Sedangkan keadilan prosedural
yaitu karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tata cara yang telah
ditetapkan di organisasi, dimana peraturan kerja dibuat secara adil dalam
memperlakukan karyawan. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim
Manajemen PT. MCU untuk mengetahui keadilan organisasi yang telah
ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
“Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan mengevaluasi kinerja
karyawan supaya dapat memberikan kompensasi, reward, dan penilaian kerja yang
diterima karyawan sebanding dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan yang berupa
pendidikan, pengalaman, dan keahlian serta . Pengaturan kerja untuk setiap bagian diatur
secara efektif dan efisien, dimana karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan
prosedur/tata cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan”
Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas keadilan organisasi:
61
Tabel 4.3.9. Tanggapan Responden Atas Keadilan Organisasi
No Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
24
Keadialan Distributif :
Pimpinan mengevaluasi
kinerja karyawan supaya dapat
memberikan kompensasi,
reward, dan penilaian kerja
yang diterima karyawan
sebanding dengan kontribusi
mereka terhadap perusahaan
yang berupa pendidikan,
pengalaman, dan keahlian
6
(30)
8
(32)
5
(15)
1
(2)
1
(1)
3,8
TINGGI
25
Keadilan Prosedural :
Pengaturan kerja untuk setiap
bagian diatur secara efektif
dan efisien, dimana karyawan
dalam menjalankan tugas
sesuai dengan prosedur/tata
cara yang telah ditetapkan oleh
perusahaan
5
(25)
9
(36)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,7
SEDANG
Rata – rata 6
(30)
8
(32)
5
(15)
1
(2)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan dalam
menerapkan keadilan distributif dan prosedural terhadap karyawan diupayakan
secara adil dan dapat memuaskan semua karyawan, dimana hak dan kewajiban
karyawan dapat dikontrol apakah perusahaan sudah melaksanakan dengan
seimbang. Keadilan organisasi pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan
nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan
mempertahankan karyawannya, karena pada Keadilan Distributif, pimpinan
mengevaluasi kinerja karyawan supaya dapat memberikan kompensasi, reward,
dan penilaian kerja yang diterima karyawan sebanding dengan kontribusi mereka
62
terhadap perusahaan yang berupa pendidikan, pengalaman, dan keahlian.
Sedangkan Keadilan Prosedural, pengaturan kerja untuk setiap bagian diatur
secara efektif dan efisien, dimana karyawan dalam menjalankan tugas sesuai
dengan prosedur/tata cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 2 item pernyataan
perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju,
dikarenakan meskipun perusahaan sudah menetapkan prosedur yang harus
dilaksanakan karyawan dalam menjalankan tugas, akan tetapi karyawan juga
didorong kreatif mengeluarkan gagasan-gagasan metode kerja baru, hal ini
diperkuat dengan 4 orang yang menjawab kurang setuju, 2 orang tidak setuju, dan
1 orang menjawab sangat tidak setuju.
63
4.4. Hasil Analisis Tanggapan Responden Secara Keseluruhan
Tabel 4.4. Rata – Rata Keseluruhan Tanggapan Responden PT. MCU
NO Pernyataan Perusahaan
Tanggapan Responden Rata-Rata
(Kategori) SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
1
Kesesuaian Antara
Personal Dengan
Pekerjaan
7
(25)
7
(28)
4
(12)
3
(6) 0
3,8
TINGGI
2 Kompensasi 7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
3 Hadiah 8
(40)
6
(24)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
4 Pelatihan dan
Pengembangan Karir
7
(35)
7
(28)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
5 Peluang Karir 7
(35)
8
(32)
3
(9)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
6 Dukungan Pengawas 6
(30)
6
(24)
5
(15)
2
(4)
2
(2)
3,6
SEDANG
7 Lingkungan Kerja 8
(40)
9
(36)
3
(9)
1
(2) 0
4,1
TINGGI
8
Dukungan Keluarga dan
Fleksibilitas Budaya
Waktu Kerja
7
(35)
7
(28)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
9 Keadilan Organisasi 6
(30)
8
(32)
5
(15)
1
(2)
1
(1)
3,8
TINGGI
Rata – Rata Keseluruhan 7
(35)
7
(28)
4
(12)
2
(4)
1
(1)
3,8
TINGGI
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata secara
keseluruhan tanggapan responden terhadap faktor-faktor penentu usaha untuk
mempertahankan karyawan di PT. MCU termasuk kategori “TINGGI” dengan
nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan
mempertahankan karyawannya.