Upload
dangliem
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
25
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Sistem
Perekrutan tenaga kerja tidak hanya didasarkan pada kriteria tertentu
misalnya pendidikan, tetapi juga melibatkan beberapa kriteria seperti hasil
perekrutan berkas, tes fisik, tes akademik, tes psikotes, tes kesehatan, dan
wawancara. Pengambil keputusan sering kali mendapat kesulitan dalam
menentukan calon tenaga kerja baru yang akan direkrut karena memiliki beberapa
kriteria (multiple criteria decision making) selain itu kriteria – kriteria yang ada
saling berpengaruh. Salah satu contoh kesulitannya yaitu pengambil keputusan
sulit untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas dan keputusan yang
diambil lebih subjektif.
Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis bermaksud menganalisis proses
perekrutan tenaga kerja sehingga mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan
keputusan yang diambil lebih obejektif .Pada penelitian ini dibangun sebuah
sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS, karena metode
TOPSIS merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria,
sehingga hasil akhirnya dapat membantu pihak PT PLN dalam menyelesaikan
calon tenaga kerja. Alternatif akan dirangking berdasarkan besarnya nilai
kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Hasil perangkingan
dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi
terbaik yang diinginkan.
26
26
a. Analisis Kebutuhan Input
Dalam membangun sistem pendukung keputusan untuk rekrutmen tenaga
kerja dengan metode TOPSIS diperlukan data kriteria, data subkriteria, data nilai,
dan data bobot. Untuk pemberian nilai bobot tergantung pada pengambil
keputusan.
b. Analisis Proses
Pada proses sistem, User disini sebagai pengambil keputusan. Sistem akan
mengolah data pelamar serta nilai awalnya. Proses perhitungan dengan metode
TOPSIS dimulai dari menentukan matriks keputusan ternormalisasi, matriks
keputusan ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif dan negatif, separasi positif
dan negatif dan nilai preferensi. Proses perhitungan dengan menggunakan metode
TOPSIS sebagai berikut :
a. Seleksi berkas
Pada tahap ini diperiksa apakah berkas lengkap atau tidak, jika tidak
maka pihak PT.PLN akan mengkonfirmasikan kembali soal kelengkapan
berkas untuk dilengkapi jika memang berkas tersebut tidak ada maka peserta
dinyatakan gugur untuk tes perekrutan berkas, dan jika berkas lengkap maka
peserta akan mendapat pemberitahuan dari PT.PLN untuk mengikuti tahapan
tes selanjutnya. Pada tabel 4.1 merupakan contoh data pelamar yang sudah
dinyatakan lulus seleksi berkas
27
27
Tabel 4.1 Data Pelamar
b. Tes Fisik Setelah berkas dari pelamar diatas dinyatakan lulus maka dilanjutkan
dengan seleksi tes fisik. Data nilai awal untuk tahap tes fisik terdapat pada
grafik dibawah ini
Gambar 4.1 Grafik Nilai Awal Tes Fisik
No Nama 1 Ilham Gunawan 2 Kiky Hartanto 3 Rahmat Hidayat 4 Sadam Sitorus 5 Lukman Melay 6 Tono Harmain 7 Risky Rahmat 8 Ismail Djafar 9 Iwan Cahyo
10 Gery Bastian
28
28
Setelah ada nilai awal hasil dari pelaksanaan tes fisik maka selanjutnya
proses perhitungan dengan metode TOPSIS yang dimulai dari menentukan
matriks ternormalisasi, matriks ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif
dan negatif, separasi positif dan negatif serta nilai prefensinya. Hasil
perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes fisik dapat dilihat pada
gambar grafik 4.2 sampai 4.6.
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.2 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Fisik
29
29
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.3 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Fisik
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.4 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Fisik
30
30
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik
yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri
dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
4. Separasi positif dan negatif
Separasi positif merupakan jarak alternatif dari solusi ideal positif, sedangkan
separasi negatif merupakan jarak alternatif dari solusi ideal negatif
Gambar 4.5 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Fisik
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Separasi PositifSeparasi negatif
31
31
5. Nilai preferensi
Gambar 4.6 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Fisik
Dari hasil perhitungan maka pelamar yang dinyatakan lulus dan bisa lanjut ke
tahap tes selanjutnya adalah ilham, kiki, sadam, tono, risky, ismail, dan
lukman.
c. Tes Akademik
Tahap tes akademik merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes fisik. Data nilai awal untuk tahap tes akademik terdapat pada gambar
grafik 4.7 dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes
akademik dapat dilihat pada gambar grafik 4.8 sampai 4.12.
0.000.100.200.300.400.500.600.700.80
ilham ki
kira
hmat
sada
mto
noris
kyism
ail
iwan
gery
lukm
an
Nilai preferensi
ilham
kiki
rahmat
sadam
tono
risky
ismail
iwan
32
32
Gambar 4.7 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Akademik
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.8 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Akademik
0
5
10
15
20
25
MATEMATIKA FISIKA B. INDO B.INGGRIS
ilham
Kiki
ISMAIL
Sadam
Tono
Risky
Lukman
33
33
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.9 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Akademik
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.10 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Akademik
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
Solusi Ideal Positif
Solusi Ideal negatif
34
34
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.11 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Akademik
5. Nilai preferensi
Gambar 4.12 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Akademik
35
35
Dari hasil perhitungan maka pelamar bernama risky dan lukman
dinyatakan tidak lulus dan tidak bisa lagi untuk lanjut ke tahap tes
selanjutnya.
d. Tes Psikotes
Tahap tes psikotes merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes akademik. Data nilai awal untuk tahap tes psikotes terdapat pada gambar
grafik 4.13 dibawah ini, dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS
untuk tes psikotes dapat dilihat pada gambar grafik 4.14 sampai 4.18.
Gambar 4.13 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Psikotes
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.14 Grafik matriks ternormalisasi untuk tes psikotes
36
36
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.15 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Psikotes
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.16 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Psikotes
37
37
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.17 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Psikotes
5. Nilai preferensi
Gambar 4.18 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Psikotes
38
38
Dari hasil perhitungan maka pelamar bernama tono dinyatakan tidak
lulus dan tidak bisa lagi untuk lanjut ke tahap tes selanjutnya.
e. Tes Kesehatan
Tahap tes kesehatan merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes psikote. Data nilai awal untuk tahap tes kesehatan terdapat pada gambar
grafik 4.19, dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes
kesehatan dapat dilihat pada gambar grafik 4.20 sampai 4.24.
Gambar 4.19 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Kesehatan
39
39
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.20 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Kesehatan
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.21 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Tes Kesehatan
40
40
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.22 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Kesehatan
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.23 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Kesehatan
41
41
5. Nilai preferensi
Gambar 4.24 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Kesehatan
Dari hasil perhitungan maka semua pelamar dinyatakan lulus dan bisa
lagi untuk lanjut ke tahap tes selanjutnya.
f. Wawancara
Tahap wawancara merupakan tahap setelah tes kesehatan. Data nilai awal
untuk tes wawancara dapat dilihat pada gambar grafik 4.25, dan hasil
perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes wawancara dapat dilihat
pada gambar grafik 4.26 sampai 4.30.
Gambar 4.25 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Wawancara
0
1
2
3
4
5
6
INTEGRITAS ADAPTASI IMPACT
Ilham
Kiki
Ismail
Sadam
42
42
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.26 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Wawancara
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.27 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Wawancara
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
INTEGRITAS ADAPTASI IMPACT
Ilham
Kiki
Ismail
Sadam
43
43
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.28 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Wawancara
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.29 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Wawancara
44
44
5. Nilai preferensi
Gambar 4.30 Grafik Nilai preferensi untuk tes wawancara
Dari hasil perhitungan maka urutan rangkingnya yaitu ilham, sadam,
ismail, dan kiki. Hasil tersebut akan menjadi rekomendasi bagi pengambil
keputusan dalam proses perekrutan calon tenaga kerja.
c. Analisis Kebutuhan Output
Pada penelitian ini output yang dihasilkan adalah sebuah alternatif calon
tenaga kerja yang akan direkrut. Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai
dari calon tenaga kerja yang memiliki nilai tertinggi ke calon tenaga kerja yang
memiliki alternatif terendah.
45
45
d. Analisis Pengguna
Pada penelitian ini aplikasi yang di rancang khusus bekerja pada level
manajer sehingga tidak membutuhkan manajemen user yang begitu rumit, setiap
user yang menggunakan aplikasi ini mempunyai hak akses penuh terhadap setiap
menu yang ada pada aplikasi ini, namun tidak terhadap pemberian nilai kepada
masing-masing calon peserta dan juga kriteria yang di gunakan, hal ini disebabkan
karena sistem ini secara otomatis akan menyesuaikan dengan isi file yang di
import. User hanya dapat mengatur nilai max, nilai min dan nilai bobot untuk
subkriteria.
2. Perancangan Sistem
a. Skema sistem
Gambar 4.31 Skema Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Tenaga Kerja
46
46
Berikut adalah uraian dari skema sistem diatas :
a. Sumber data
- Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal (Suciawan,2012). Pada penelitian ini yang
menjadi data internal yaitu data kriteria, data sub kriteria, data calon tenaga
kerja, dan data nilai.
- Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang
ada di luar organisasi (Suciawan,2012). Pada penelitian ini yang menjadi
data eksternal adalah surat keputusan direksi PT PLN tentang sistem
rekrutmen pegawai tahun 2008.
- Data Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan penggabungan dari data internal dan data
eksternal. Proses data ekstraksi akan menghasilkan database sistem
pendukung keputusan. Data ekstraksi meliputi : import file, meringkas,
menyaring dan mengkondensasi data yang menghasilkan laporan dari data
yang ada di database (Lahinta, 2008). Pada dasarnya ekstraksi berisi file –
file penting, rangkuman, filtrasi standarisasi, dan kondensasi data. Ekstraksi
juga terjadi ketika pengguna menghasilkan laporan – laporan dari data di
dalam database DSS (Turban, dkk., 2005).
47
47
b. Sistem Manajemen Basis Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data
yang relevan untuk disituasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
sistem manajemen database(DBMS) (Turban, dkk., 2005).
Data Base Management System (DBMS) merupakan komponen penting
dari suatu sistem pendukung keputusan, karena terdapat perbedaan kebutuhan
data. Database merupakan mekanisme integrasi berbagai jenis data internal dan
eksternal (Tanius, 2010). Pada penelitan ini dibutuhkan manajemen basis data
karena dengan adanya DBMS dapat mengombinasikan berbagai data melalui
pengambilan ekstraksi data, dapat menambahkan sumber data secara cepat dan
mudah, dan mengelola berbagai variasi data.
c. Sistem Manajemen Basis Model
Subsistem manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang
memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model
kuantitatif lainnya yang membrikan kapabilitas analitik dan manajemen
perangkat lunak yang tepat (Kusrini, 2007).
d. Antarmuka(interface)
Menurut Lahinta (2008), Rancangan dialog dari sistem pendukung
keputusan bertujuan untuk memudahkan terjadinya interaksi antara pengguna
dengan sistem.
48
48
b. Perancangan Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang mengambarkan
hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakiliki keseluruhan sistem
(Kristanto, 2008).
Gambar 4.32 Diagram Konteks SPK Perekrutan Tenaga Kerja
c. Perancangan Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2008).
Manager Area
Data Pelamar Data Kriteria Data Subkirteria
Laporan Hasil Perekrutan 0
Sistem Pendukung Keputusan
Perekrutan Tenaga Kerja
Direktur
49
49
kriteria
Subkriteria
Personal
Nilai
Gambar 4.33 DFD Level 0 SPK Perekrutan Tenaga Kerja
d. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat,
disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan
jenis informasi yang sama (Fatta, 2007).
Manager Area
1 p INPUT DATA
Data Pelamar Data Kriteria Data Subkriteria
Data Kriteria
Data Subkriteria
Data Pelamar
2 p PROSES TOPSIS
3 p LAPORAN
Hasil
Solusi _ideal
Laporan Hasil Perekrutan tenaga Kerja
Data Subkriteria
Nilai
Solusi_ideal
Nilai preferensi
Direktur
Nilai
Data Kriteria
Data Personal
Solusi_ideal Hasil
Data Subkriteria Data Kriteria
Data Personal
50
50
Gambar 4.34 ERD Penerapan Metode TOPSIS Untuk Perekrutan Tenaga Kerja
Berikut adalah penjelasan diagram entity relationalship pada tabel-tabel yang
ada :
a. Hubungan antar tabel kriteria dan tabel subkriteria adalah one to many karena
1 kriteria mempunyai banyak subkriteria.
b. Hubungan antar tabel personal dan tabel subkriteria adalah one to many
karena 1 personal mempunyai banyak subkrieria.
c. Hubungan antar tabel personal dan tabel nilai adalah one to many karena 1
personal mempunyai banyak nilai.
51
51
d. Hubungan antar tabel nilai dan tabel subkriteria adalah one to one karena 1
nilai mempunyai 1 subkriteria.
e. Hubungan antar tabel subkriteria dan tabel solusi_ideal adalah one to one
karena 1 subkriteria mempunyai 1 solusi_ideal.
f. Hubungan antar tabel personal dan tabel hasil adalah one to one karena 1 nilai
personal mempunyai 1 hasil.
e. Rancangan Struktur Tabel
Tabel 4.2 Rancangan tabel kriteria No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_kriteria Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama kriteria
3 r_max double 4 rentang maximum
4 r_min double 4 rentang minimum
Tabel 4.3 Rancangan tabel Sub Kriteria
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_subkriteria Char 4 primary key
2 id_kriteria Char 4 foreign key
3 nama Char 20 nama sub kriteria
4 bobot Double 2 bobot subkriteria
Tabel 4.4 Rancangan tabel Solusi Ideal
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_subkriteria Char 4 foreign key
2 sip double 6 solusi ideal positif
3 sin double 6 solusi ideal negatif
Tabel 4.5 Rancangan tabel Hasil
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
52
52
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
3 nilai_akhir double 6 hasil akhir perhitungan topsis
Tabel 4.6 Rancangan tabel Personal
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
Tabel 4.7 Rancangan tabel Nilai
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
f. Rancangan Antarmuka
a Rancangan Form Login
Gambar 4.35 Rancangan form login
MASUK BATAL
NAMA
KATA SANDI
53
53
b Rancangan import file
Gambar 4.36 Rancangan import file
c Rancangan Pengaturan nilai rentang dan bobot
Gambar 4.37 Rancangan nilai rentang dan bobot
54
54
d Rancangan Hasil
Gambar 4.38 Rancangan Hasil Ahir
e Rancangan Laporan
Gambar 4.39 Rancangan Laporan
55
55
3. Impelementasi Sistem
a. Tampilan Menu Login
Gambar 4.40 Tampilan Menu Login
Pada Menu login, user harus memasukkan nama dan kata sandi. Jika nama
dan kata sandi tidak sesuai maka proses login tidak dapat dilakukan. Menu login
bermanfaat agar tidak sembarang user bisa mengakses menu yang ada di aplikasi
tersebut.
b. Tampilan Menu Import File
Gambar 4.41 Tampilan Menu Import File
Pada menu import file ini, user bisa memilih terlebih dahulu data mana yang
akan di proses. Data di import melalui microsoft excel kemudian jika datanya sudah
benar dan siap untuk diproses user memilih tombol proses. Yang harus diperhatikan
56
56
pada tahap ini yaitu kebenaran data yang akan di proses sehingga tidak ada kesalahan
saat hasil akhir nanti.
c. Tampilan Pengaturan Nilai
Gambar 4.42 Tampilan Pengaturan Nilai
Pada menu pengaturan nilai ini user atau pengambil keputusan bisa merubah
nilai rentang max dan nilai rentang min serta nilai bobot yang di inginkan karena
untuk perubahan untuk nilai ini merupakan hak dari pengambil keputusan.
d. Tampilan Hasil Akhir
Gambar 4.43 Tampilan Hasil Akhir
57
57
Pada tampilan hasil ahir akan muncul daftar nama pelamar serta nilai yang
ahir dari pelamar tersebut. Daftar nama yang muncul diurutkan berdasarkan
urutan dari yang tertinggi dan terendah. Nama pelamar adalah nama pelamar yang
lulus perekrutan.
e. Tampilan Laporan
Gambar 4.44 Tampilan pilih laporan
Pada tampilan pilih laporan ini user bisa memilih laporan apa yang ingin
ditampilkan. Penggunaan pilih laporan ini jika data yang dipilih untuk semua
proses seleksi. Jika data yang dipilih hanya satu proses seleksi maka laporan akan
langsung ditampilkan tanpa memilih laporan terlebih dahulu.
58
58
Gambar 4.45 Tampilan Laporan
Pada laporan akan ada nama – nama yang lulus serta nilai preferensinya.
Urutan nama tersebut berdasarkan rangking sehingga yang memiliki nilai
preferensi yang terbesar akan menempati urutan teratas dan yang memiliki nilai
preferensi terendah akan menempati urutan terendah. Jadi nilai preferensi ini
berpengaruh terhadap proses perangkingan nanti. Laporan akan menjadi
rekomendasi bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk merekrut calon
tenaga kerja yang baru.
4. Pengujian Sistem
Pengujian ditekankan pada fungsi sistem untuk melihat apakah sistem yang
telah di rancang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian adalah proses
eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Pengujian yang
sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya. Pengujian whitebox perangkat lunak didasarkan pada
pengamanatan yang teliti terhadap detail prosedural sedangkan pengujian
59
59
blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (Ladjamaludin,
2006). Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan blackbox.
1) Pengujian login
Tabel 4.8 Pengujian login (data normal) Data masukkan Nama, kata sandi yang terdaftar
Yang diharapkan pada saat menekan tombol masuk, pengguna dapat masuk
ke menu utama dan dapat menggunakan sistem
Pengamatan Pengguna dapat masuk ke dalam sistem dengan nama dan
kata sandi yang terdaftar pada sistem
Kesimpulan Sukses
Tabel 4.9 Pengujian login (data salah) Data masukkan Nama, kata sandi yang tidak terdaftar
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol masuk, pengguna tidak dapat
masuk ke menu utama dan akan tampil pesan kesalahan
nama ataupun kata sandi yang dimasukan
Pengamatan Pengguna tidak dapat masuk ke dalam sistem karena
nama dan kata sandi tidak terdaftar pada sistem
Kesimpulan Sukses
2) Pengujian proses topsis
Tabel 4.10 Pengujian proses topsis (data normal)
Data masukkan Pilih data excel yang sesuai dengan format yang sudah
ditentukan
Yang diharapkan Proses berhasil dan akan menampilkan hasil akhir dari
proses topsis
60
60
Pengamatan berhasil, tampil hasil akhir
Kesimpulan Sukses
Tabel 4.11 Pengujian proses topsis (data salah)
Data masukkan Tidak memilih data
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol proses, sistem akan
memberitahukan bahwa pengguna harus memilih data
yang ingin di proses terlebih dahulu
Pengamatan Tampil pesan “tentukan lokasi file terlebih dahulu”
Kesimpulan Sukses
3) Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria
Tabel 4.12 Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria (data normal)
Data masukkan Pilih kriteria atau subkriteria yang ingin diubah, masukan
data perubahan
Yang diharapkan Perubahan berhasil, tampil pada data grid
Pengamatan berhasil, tampil
Kesimpulan Sukses
Tabel 4.13 Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria (data salah)
Data masukkan Tidak memilih data kriteria/subkriteria
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol simpan, sistem akan
memberitahukan bahwa pengguna harus memilih data
yang ingin di ubah terlebih dahulu
Pengamatan Tampil pesan “pilih data terlebih dahulu”
Kesimpulan Sukses
61
61
4) Pengujian menu tampilkan laporan
Tabel 4.14 Pengujian menu tampilkan laporan (data normal) Data masukkan Pilih kriteria yang ingin ditampilkan laporannya
Yang diharapkan Akan tampil laporan sesuai kriteria yang dipilih
Pengamatan Laporan tampil
Kesimpulan Sukses
Tabel 4.15 Pengujian menu tampilkan laporan (data salah)
Data masukkan kriteria tidak dipilih
Yang diharapkan
Tidak dapat menampilkan laporan, sistem akan
memberitahukan pada pengguna untuk memilih kriteria
terlebih dahulu
Pengamatan Laporan tidak tampil, tampil pesan untuk memilih kriteria
yang ingin ditampilkan
Kesimpulan Sukses
B. Pembahasan
Perekrutan tenaga kerja pada PT PLN tidak hanya didasarkan pada kriteria
pendidikan, akan tetapi pada kriteria tes fisik, akademik, psikotes, kesehatan dan
wawancara. Pengambil keputusan sering merasa kesulitan untuk merekrut tenaga
kerja dengan berbagai kriteria yang ada, selain itu sulit untuk mendapatkan
keputusan yang objektif. Keputusan yang diambil sering lebih subjektif.
Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Tanius (2010) bahwa Metode TOPSIS merupakan salah
satu metode pengambilan keputusan multikriteria. Konsep dasar dari metode ini
62
62
yaitu mencari jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi
ideal negatif.
Proses perekrutan tenaga kerja pada PT PLN dimulai dari tes seleksi
berkas terlebih dahulu. Setelah berkas dinyatakan lulus maka pelamar berhak
untuk mengikuti tahap tes selanjutnya yaitu tes fisik, jika dinyatakan lulus, maka
pelamar dapat mengikuti tes akademik. Setelah tes akademik, pelamar yang lulus
dari tes akademik mengikuti tes psikotes kemudian tes kesehatan dan yang
terakhir tes wawancara. Pada penelitian ini proses perhitungan dengan dimulai
dari tahap tes fisik, dimana dibuat matriks keputusan ternormalisasi terlebih
dahulu selanjutnya matriks ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif dan
negatifnya, separasi positif dan negatifnya serta nilai preferensi.
Pada penelitian ini dibuat dengan konsep fleksibel sehingga subkriteria,
kriteria, nilai rentang max dan minimal untuk tiap kriteria serta nilai bobot bobot
dapat diubah berdasarkan keinginan dari pengambil keputusan. Aplikasi yang
dibuat pada penelitian ini dapat memudahkan manajer sehingga tidak
membutuhkan manajemen user yang begitu rumit, setiap user yang menggunakan
aplikasi ini mempunyai hak akses penuh terhadap setiap menu yang ada pada
aplikasi ini, namun tidak terhadap pemberian nilai kepada masing-masing calon
peserta dan juga kriteria yang di gunakan, hal ini disebabkan karena sistem ini
secara otomatis akan menyesuaikan dengan isi file yang di import dari file excel.
Sistem pendukung keputusan perekrutan tenaga kerja ini merupakan
sebuah model aplikasi yangdibangun menggunakan metode TOPSIS untuk
melakukan perangkingan disetiap alternatifnya. Proses perangkingan dilakukan
63
63
ketika user mengimport data nilai tahap tes yang akan diproses. Selanjutnya akan
tampil hasil seleksi dari tahap tes. Langkah selanjutnya adalah tinggal
menampilkan laporan yang berisi nama pelamar yang lulus dan nilai. Nama yang
di tampilkan berdasarkan nilai preferensi terbesar sampai terkecil. Output yang
dihasilkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam
proses perekrutan tenaga kerja. Karena tenaga kerja memiliki peran yang besar
dalam perkembangan suatu perusahaan selanjutnya.