42
63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SDN 2 Greges merupakan Sekolah Dasar yang terletak di Desa Banjar Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dimana Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1975 dan menjadi sekolah yang pertama di desa tersebut. Sebagai sekolah yang sudah lama berdiri SDN 2 Greges termasuk sekolah yang masih kurang dari Standar Pelayanan Minimal, terutama dalam hal sarana prasarana. Beberapa gedung di SDN 2 Greges masih kurang dari sempurna seperti gudang untuk menyimpan beberapa alat kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka dan berbagai peralatan jambore. Pada tahun pelajaran 2017/2018 SDN 2 Greges memiliki 89 peserta didik yang terdiri 39 laki-laki dan 50 siswa perempuan terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar (rombel). 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Pra-siklus Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan. Dari data dokumentasi di lapangan diketahui terdapat guru kelas IV, kelas V, dan kelas VI yang dalam melaksanakan pembelajaran di kelas masih terdapat beberapa kelemahan dalam penyusunan RPP maupun dalam pembelajaran. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16479/4/T2_942016014_BAB IV... · kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka dan berbagai

Embed Size (px)

Citation preview

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Profil Sekolah

SDN 2 Greges merupakan Sekolah Dasar yang

terletak di Desa Banjar Kecamatan Tembarak, Kabupaten

Temanggung dimana Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun

1975 dan menjadi sekolah yang pertama di desa tersebut.

Sebagai sekolah yang sudah lama berdiri SDN 2

Greges termasuk sekolah yang masih kurang dari Standar

Pelayanan Minimal, terutama dalam hal sarana prasarana.

Beberapa gedung di SDN 2 Greges masih kurang dari

sempurna seperti gudang untuk menyimpan beberapa alat

kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka dan berbagai

peralatan jambore. Pada tahun pelajaran 2017/2018 SDN

2 Greges memiliki 89 peserta didik yang terdiri 39 laki-laki

dan 50 siswa perempuan terbagi dalam 6 (enam)

rombongan belajar (rombel).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Pra-siklus

Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

masalah yang ada di lapangan. Dari data dokumentasi di

lapangan diketahui terdapat guru kelas IV, kelas V, dan

kelas VI yang dalam melaksanakan pembelajaran di kelas

masih terdapat beberapa kelemahan dalam penyusunan

RPP maupun dalam pembelajaran. Hasil tersebut dapat

dilihat sebagai berikut:

64

Tabel 4.1 Hasil penyusunan RPP

No Guru Nilai penyusunan

perencanaan pembelajaran

1 Kelas IV 60%

2 Kelas V 63%

3 Kelas VI 60%

Berdasarkan pemaparan pada tabel 4.1, di atas

tentang hasil pemeriksaan pembuatan RPP adalah 60%,

63%, dan 60%. Hal ini berarti nilai persentase tersebut

termasuk dalam kategori C (cukup).

Penilaian terhadap proses pembelajaran yang

dilaksanakan guru pada kelas IV, kelas V, dan kelas VI

tersebut juga masih belum mendapatkan hasil yang baik

melainkan nilai dalam kategori C (cukup), seperti dapat

dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rekap Nilai IPKG Guru

No Guru Nilai proses pembelajaran

1 Kelas IV 73

2 Kelas V 71

3 Kelas VI 75

Hasil kinerja guru pada pembelajaran tertera nilai

guru kelas IV 73, guru kelas V 71, dan guru kelas VI 75

65

dan termasuk dalam kategori cukup, sehingga guru kelas

IV, V, dan kelas VI tersebut perlu mendapatkan

pembimbingan serta pengarahan untuk dapat

meningkatkan kinerjanya yaitu dengan melalui supervisi

kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah.

4.2.2 Siklus 1

4.2.2.1 Siklus 1 Kelas IV (empat)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk

melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat

beberapa hal antara lain:

a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh

peneliti dan observer untuk mengetahui apakah

RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan standar penyusunan RPP yang meliputi

Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,

alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,

sumber belajar.

b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran

oleh peneliti dan observer untuk mengetahui

kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru

66

kelas IV dalam pembelajaran (menggunakan

IPKG).

c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas

d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam

kegiatan pembelajaran

3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.

5. Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I kelas IV (empat)

dilaksanakan pada tanggal 13 November 2017 dengan

alokasi waktu 2x35 menit. Mata pelajaran yang disajikan

dalam pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran

Matematika dengan memilih KD 3.1 Menentukan

hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang,

dan antar satuan berat. Pada mata pelajaran ini siswa

mempelajari berbagai macam satuan waktu diantaranya

satuan detik, menit, jam. Kemudian satuan panjang

antara lain meter, kilometer, centimeter. Kemudian

satuan berat antara lain kilogram, ton, kwintal.

c. Observasi

Proses pengamatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru kelas IV dilaksanakan oleh kepala sekolah

67

sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi

kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian

kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian

dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang

dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data

Terlampir).

1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sebelum diadakan penelitian/observasi terlebih

dulu dilakukan wawancara dengan guru kelas IV

tentang seputar RPP. Dalam laporan observasi,

sebelum melaksanakan pembelajaran saya harus

membat RPP. Yang dicantumkan dalam RPP adalah;

Identitas Mata pelajaran meliputi: Satuan pendidikan,

kelas, semester, mapal dan jumlah pertemuan,

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,

Tujuan Pembelajaran, Materi, Alokasi waktu, Metode

pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penutup,

Penilaian, Sumber belajar.

Guru kelas IV telah mencantumkan beberapa

item dalam RPP, guru juga sudah memberikan materi

yang sesuai dan jenis tes setelah adanya pembelajaran.

Dalam observasi, soal dan kunci jawaban serta

pedoman penilaian telah dibuat dalam menilai

kemampuan siswa setelah pembelajaran berjalan

lancar dan cepat sehingga hasil pembelajaran juga

cepat diketahui. Dalam pembuatan soal juga

disesuaikan dengan materi pembelajaran. Jenis tes

68

yang saya gunakan adalah: Tes lisan: pada saat guru

memberi pertanyaan –pertanyaan pada proses belajar

mengajar. Tes tertulis: pada akhir proses belajar

mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

pembelajaran”.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam kegiatan observasi, Supervisor/peneliti

bersama observer mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan pada guru kelas IV

menggunakan instrumen IPKG. Berdasarkan pada

data observasi dapat diketahui bahwa pada saat

proses belajar mengajar guru tidak melakukan

kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat

dilihat pada data IPKG. Pada saat melakukan

observasi, guru belum menguasai teori belajar

dengan baik. Karena pada hari itu beliau langsung

memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan

apersepsi terlebih dahulu. Kemudian supervisi

kunjungan kelas dilanjutkan pada kegiatan inti dari

pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran yang

disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan

elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Guru telah

melakukan kegiatan eksplorasi pembelajaran salah

satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam

mencari informasi dan belajar dari aneka sumber

pembelajaran dengan menerapkan eksplorasi dalam

kelas dengan menggunakan contoh pengukuran

69

benda di sekitarnya. Guru dalam melakukan

kegiatan elaborasi contohnya adalah dengan

memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk

kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun rewards terhadap keberhasilan

siswa.

Kegiatan terakhir pada siklus 1 pelaksanaan

pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan

penutup guru mampu membuat rangkuman,

melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap

peserta didik. Berdasarkan data dokumentasi dan

observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan

evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes

lisan dilakukan pada saat proses belajar mengajar

(tes dalam proses pembelajaran). Sedangkan tes

tertulis dilakukan pada akhir pertemuan

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru

belum melengkapi soal-soal tes dengan kunci

jawaban dan pedoman/kriteria penilaian. Guru telah

menyampaikan umpan balik tentang materi yang

telah disampaikan.

70

Setelah kegiatan pembelajaran selesai

dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang

dilakukan oleh supervisor. Guru juga membuat

perjanjian dengan supervisor.

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi

kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan

sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, dan juga

antara peneliti dan guru kelas IV membuat refleksi;

Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada petunjuk

kerja LKS dan kunci jawaban serta pedoman soal tes

akhir pelajaran. Guru dalam mengajar pada saat

eksplorasi belum mengadakan apersepsi dengan baik,

seperti contohnya guru belum menyampaikan tujuan

pembelajaran serta masih belum memberi motivasi

kepada peserta didik. Pada penutup pembelajaran, guru

belum selesai menilai hasil tes siswa karena guru belum

siap kunci dan pedoman penilaian sehingga tindak

lanjutpun tidak dilaksanakan oleh guru.

4.2.2.2 Siklus 1 Kelas V (lima)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk

melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat

beberapa hal antara lain:

a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana

71

Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh

peneliti dan observer untuk mengetahui apakah

RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan standar penyusunan RPP yang meliputi

Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,

alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,

sumber belajar.

b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran

oleh peneliti dan observer untuk mengetahui

kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru

kelas V dalam pembelajaran (menggunakan IPKG).

c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas

d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam

kegiatan pembelajaran

3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.

5. Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I kelas V (lima) dilaksanakan

pada tanggal 14 November 2017 dengan alokasi waktu

2x35 menit. Mata pelajaran yang disajikan dalam

72

pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran Matematika

dengan memilih KD 1.2 Menggunakan faktor Prima

untuk menentuka KPK dan FPB. Pada materi ini siswa

diajak untuk mengetahui bagaimana cara mencari KPK

dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Observasi

Proses observasi pembelajaran yang dilakukan

oleh guru kelas V dilaksanakan oleh kepala sekolah

sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi

kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian

kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian

dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang

dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru sebagai

berikut:

a. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pada observasi yang dilakukan pada Guru kelas

V dilaporkan telah mencantumkan beberapa item

dalam RPP, pelaksanaan pembelajaran sudah

mencakup beberapa aspek (dalam penggunaan media

ajar) guru juga sudah memberikan materi yang sesuai

dan jenis tes setelah adanya pembelajaran. Pada

instrument RPP, soal dan kunci jawaban serta

pedoman penilaian telah dibuat. Dalam pembuatan

soal juga disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Jenis tes yang saya gunakan adalah: Tes lisan: pada

saat guru memberi pertanyaan–pertanyaan pada

proses belajar mengajar. Tes tertulis: pada akhir proses

73

belajar mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah pembelajaran.

b. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Kepala Sekolah/Supervisor/peneliti bersama

observer mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan guru kelas V dengan

menggunakan instrumen lembar observasi.

Berdasarkan data instrumen observasi dapat

diketahui bahwa pada saat proses belajar mengajar

guru belum melakukan kegiatan pendahuluan

dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data lembar

observasi. Pada saat observer melakukan observasi,

Guru tersebut belum dapat menguasai teori belajar

dengan baik.

Supervisi akademik dilanjutkan pada kegiatan

inti dari pembelajaran. Pada kegiatan ini,

pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan

eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan

konfirmasi. Guru telah memotivasi peserta didik

dengan baik, dan juga telah menyampaikan tujuan

pembelajaran pada materi yang akan disampaikan.

Kemudian guru melakukan kegiatan eksplorasi

pembelajaran salah satunya dengan melibatkan

siswa dalam mencari informasi dan belajar dari

aneka sumber dengan menerapkan eksplorasi dalam

kelas. Guru dalam melakukan kegiatan elaborasi

74

contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui

pemberian tugas dan tanya jawab untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan

konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan.

Adapun kegiatan akhir dalam siklus 1 adalah

kegiatan penutup. Pada kegiatan penutup guru mampu

membuat rangkuman pembelajaran, melakukan

penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

yang sudah dilakukan terhadap peserta didik.

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat

diketahui bahwa guru melakukan evaluasi dalam

bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes lisan dilakukan

pada saat proses belajar mengajar (tes dalam proses

pembelajaran), serta adanya kesesuaian antara materi

pembelajaran dengan kriteria soal yang akan dibagikan.

Tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru belum

melengkapi soal-soal tes dengan kunci jawaban dan

pedoman/kriteria penilaian.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan,

maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan

oleh supervisor. Guru kemudian membuat perjanjian

dengan supervisor.

75

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi

kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa

kegiatan tersebut sudah sesuai dengan yang telah

direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas

V membuat refleksi; Pembuatan RPP perlu diperbaiki

terutama pada petunjuk kerja LKS dan kunci jawaban.

Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi sudah

mengadakan apersepsi dengan baik namun kurang

merujuk pada materi yang seharusnya disampaikan,

seperti contohnya lupa untuk menyampaikan tujuan

pembelajaran pada awal pembelajaran. Pada penutupan

pembelajaran, guru sudah berhasil menilai hasil tes

siswa namun masih terdapat beberapa kunci yang

kurang pas dan pedoman penilaian kurang lengkap

sehingga tindak lanjutpun dilaksanakan oleh guru dan

kepala sekolah.

4.2.2.3 Siklus 1 Kelas VI (enam)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk

melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat

beberapa hal antara lain:

a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan

Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh

peneliti dan observer untuk mengetahui apakah

76

RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai

dengan standar penyusunan RPP yang meliputi

Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,

alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,

sumber belajar.

b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran

oleh peneliti dan observer untuk mengetahui

kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru

kelas VI dalam pembelajaran (menggunakan

IPKG).

c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas

d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam

kegiatan pembelajaran

3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.

5. Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Siklus I kelas VI (enam) dilaksanakan pada

tanggal 15 November 2017 dengan alokasi waktu 2x35

menit. Mata pelajaran yang disajikan dalam pelaksanan

penelitian yaitu mata pelajaran IPS dengan memilih KD

77

1.3 Mengidentifikasi benua-benua, yang di dalamnya

mengandung materi pembelajaran tentang adanya

sumber daya alam yang ada di Indonesia, menghayati

kebhinekaan Indonesia serta membandingkan negara

Republik Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara

dan negara lain yang ada di dunia.

c. Observasi

Proses observasi pembelajaran yang dilakukan

oleh guru kelas VI dilaksanakan oleh kepala sekolah

sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi

kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian

kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian

dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang

dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data

Terlampir).

1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan observasi guru kelas VI dimulai

observasi tentang seputar RPP yang menyangkut

komponen dalam RPP. Yang dicantumkan dalam RPP

adalah; Identitas Mata pelajaran meliputi : Satuan

pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran dan

jumlah pertemuan, Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi,

Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan

pembelajaran, Penutup, Penilaian, Sumber belajar.

Guru kelas juga VI telah mencantumkan

beberapa item dalam RPP, pelaksanaan pembelajaran

78

dan juga alur pembelajaran sudah mencakup beberapa

aspek (dalam penggunaan media ajar) guru juga sudah

memberikan materi yang sesuai dan jenis tes setelah

adanya pembelajaran.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap ini Kepala Sekolah bersama

observer mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas VI

menggunakan instrumen IPKG. Berdasarkan data

observasi dapat diketahui bahwa pada saat proses

belajar mengajar guru belum melakukan kegiatan

pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada

data IPKG. Pada saat dilakukan observasi, guru

belum sepenuhnya menguasai teori belajar dengan

baik. Karena pada hari itu beliau langsung

memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan

apersepsi terlebih dahulu.

Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada

kegiatan inti dari pembelajaran. Pada kegiatan inti

pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan

eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan

konfirmasi. Guru melakukan kegiatan eksplorasi

pembelajaran salah satunya dengan melibatkan

siswa dalam mencari informasi dan belajar dari

aneka sumber dengan menerapkan eksplorasi dalam

kelas dengan menggunakan contoh di sekitarnya.

Guru dalam melakukan kegiatan elaborasi contohnya

79

adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian

tugas, diskusi dan tanya jawab untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru

memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan dan tulisan. Selain itu guru juga

telah membuat resume pembelajaran, juga

merencanakan rencana pembelajaran yang akan

dilaksanakan selanjutnya.

Kegiatan akhir dalam siklus 1 adalah kegiatan

penutup. Pada kegiatan penutup guru mampu

membuat rangkuman pembelajaran, melakukan

penilaian dan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap

peserta didik. Berdasarkan data dokumentasi dan

observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan

evaluasi dalam bentuk tes tertulis. Sedangkan tes

tertulis dilakukan pada akhir pertemuan

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru

belum melengkapi soal-soal tes dengan kunci

jawaban dan pedoman/kriteria penilaian. Setelah

kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka

selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh

supervisor. Guru juga membuat perjanjian dengan

supervisor.

80

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi

kunjungan kelas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kegiatan penelitian sudah sesuai dengan yang

direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas

VI bersama-sama membuat refleksi; Pembuatan RPP

harus diperbaiki terutama pada petunjuk kerja LKS dan

kunci jawaban. Guru dalam mengajar pada saat

eksplorasi sudah mengadakan apersepsi dengan baik

namun kurang mengena, contohnya sudah untuk

menyampaikan tujuan pembelajaran, namun masih

sedikit gugup.

Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan

hasil observasi proses pembuatan perencanaan

pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus I

No Guru

Hasil

Perencanaan

Pembelajaran

Proses

Pembelajaran

1 Kelas IV 70% 77

2 Kelas V 77% 80

3 Kelas VI 70% 80

81

Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk

penyusunan perencanaan pembelajaran sebagian besar

guru sudah baik sesuai dengan instrument atau

langkah-langkah pembuatan RPP, tetapi untuk

penyusunan RPP juga masih ada guru yang kurang

dalam memberi indicator maupun bagian-bagian RPP

yang belum dicantumkan. Pada saat pelaksanaan

proses pembelajaran rata-rata guru kurang

mempersiapkan kondisi peserta didik. Sehingga

beberapa peserta didik belum siap untuk mengikuti

pembelajaran guru sudah mulai memberikan materi

pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis bermacam-

macam metode tetapi pada pelaksanaan belajar

mengajar guru masih dominan dalam kegiatan belajar

mengajar.

Memang, kebanyakan guru dalam mengajar

terutama pada saat eksplorasi sudah mengadakan

apersepsi dengan baik namun kurang mengena,

contohnya sudah untuk menyampaikan tujuan

pembelajaran, namun masih sedikit agak gugup.

Berlanjut pada penutupan pembelajaran, guru sudah

berhasil menilai hasil tes siswa namun masih terdapat

beberapa kunci yang kurang pas dan pedoman

penilaian kurang lengkap dan pada siklus I ini

didapatkan hasil bahwa supervisi kunjungan kelas

belum memenuhi target atau belum berhasil sesuai

dengan target, sehingga tindak lanjutpun dilaksanakan

82

oleh guru dan kepala sekolah. Hasil refleksi akan

dilaksanakan pada saat penilaian siklus 2.

4.2.3 Siklus 2

4.2.3.1 Siklus 2 kelas IV (empat)

a. Perencanaan

Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil

refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus

sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa

hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal

tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP

perlu diperjelas agar siswa mudah dalam

mengerjakan LKS.

2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum

mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik serta tidak memberi motivasi pada peserta

didik.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam

menggunakan waktu. Tidak melibatkan peserta didik

dalam menggunakan alat peraga.

Peneliti/Kepala Sekolah memberi instruksi

untuk memperbaiki dari siklus I, dalam pembuatan

RPP terutama pada pembuatan soal tes perlu dilengkapi

kunci dan kriteria penilaian perlu memperjelas

membuat petunjuk kerja LKS, guru juga disarankan

agar dalam pembelajaran pada apersepsi untuk

83

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik. Dalam penggunaan media pembelajaran guru

juga harus lebih selektif dan efektif dalam memilih alat

peraga supaya peserta didik dapat menerima materi

dengan baik.

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus 2 dilaksanakan pada

tanggal 20 November 2017 di kelas IV. Mata pelajaran

yang disajikan adalah mata pelajaran Matematika,

dengan KD 3.1 Menentukan hubungan antar satuan

waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat.

Pada mata pelajaran ini siswa mempelajari berbagai

macam satuan waktu diantaranya satuan detik, menit,

jam. Kemudian satuan panjang antara lain meter,

kilometer, sentimeter. Kemudian satuan berat antara

lain kilogram, ton, kwintal. Pada materi ini siswa diajak

lebih menekankan materi dan menyangkutkan dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Observasi

1. Penilaian RPP

Pada siklus yang kedua ini penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas

IV sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,

satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi

dasar, maupun soal tes dalam akhir pembelajaran

juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang

sudah terstruktur dengan baik. Pedoman penilaian

84

dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang

mencakup penghitungan analisis nilai.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti

halnya ketika melakukan penelitian pada siklus

sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan

instrumen PKG. Adapun hasil yang dicapai dari

observasi pembelajaran tersebut adalah kinerja guru

ketika mengajar di kelas sudah meningkat

dibandingkan siklus 1. Guru juga telah

menyampaikan beberapa item yang sempat tidak

disampaikan pada waktu siklus sebelumnya. Ada

beberapa penggalan wawancara pada supervisi

kunjungan kelas dari observer kepada guru kelas IV.

Pada saat melakukan observasi siklus 2, guru telah

berhasil menyampaikan pendahuluan sesuai dengan

RPP, juga dalam apersepsi telah memberi motivasi

dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

peserta didik sehingga peserta didik pun sudah jelas

mendengarnya dan tau maksud dari pembelajaran

tersebut. Pada kegiatan inti, adapun item yang ada

pada kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam observasi ini guru sudah tidak lagi

melakukan kesalahan dan guru sudah tidak

mengalami kesulitan yang berarti. Siswa dihadapkan

pada permasalahan yang menyangkut apa yang ada

di lingkungan sekitar dengan mencari sudut pandang

85

yang berbeda-beda. Siswa juga diajak untuk bertanya

jawab, berdiskusi, dan juga berkelompok untuk saling

memberi gagasan pada mata pelajaran ini

(pengukuran berat, waktu, dan membuat tangga

ukuran berat serta panjang). Sedangkan untuk

kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun

tulisan. Guru juga telah melakukan pembuatan

resume pembelajaran bersama-sama dengan peserta

didik.

Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan

pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan

penutup guru mampu membuat rangkuman,

melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi

dokumentasi dan studi observasi guru sudah

melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan

menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dilakukan

untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman

siswa pada materi pembelajaran yang telah diberikan

oleh guru pada saat akhir pertemuan. Setelah

kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka

selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh

supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi,

supervisor membuat perjanjian dengan guru yang

disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan

selama proses pembelajaran berlangsung.

86

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan observer dan

kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.

Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;

Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan

identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah

memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan

apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi

kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru

sudah menggunakan alat peraga (dengan

menghubungkan konteks materi dengan lingkungan

sekitar) sehingga dapat lebih menyerap materi dalam

memori peserta didik. Terakhir, guru sudah membuat

tes tertulis sesuai dengan struktur materi pembelajaran.

4.2.3.2 Siklus 2 kelas V (lima)

a. Perencanaan

Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil

refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus

sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa

hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal

tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP

perlu diperjelas agar siswa mudah dalam

mengerjakan soal pada lembar kerja siswa.

2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum

mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak

87

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik dan masih sedikit agak canggung.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam

menggunakan alokasi waktu pembelajaran.

Kepala Sekolah memberi saran untuk

memperbaiki dalam pembuatan RPP terutama pada

pembuatan soal tes perlu dilengkapi kunci dan kriteria

penilaian perlu memperjelas membuat petunjuk kerja

LKS, guru juga disarankan agar dalam pembelajaran

pada apersepsi untuk menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penggunaan

media pembelajaran guru juga harus lebih selektif

dalam memilih alat peraga supaya peserta didik dapat

menerima materi dengan baik.

b. Pelaksanaan

Tindakan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan

pada tanggal 21 November 2017 di kelas V. Dengan

alokasi waktu 2x35 menit (dua jam mata pelajaran)

Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran

Matematika, dengan KD 1.2 Menggunakan bilangan

Prima untuk mencari KPK dan FPB. Pada materi ini

siswa diajak untuk menemukan KPK dan FPB dengan

menggunakan bilangan prima dan dapat

menggunakan/mengaplikasikan KPK dan FPB dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Observasi

1. Penilaian RPP

88

Pada siklus yang kedua ini penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas

V sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,

satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi

dasar, indicator pembelajaran maupun soal tes dalam

akhir pembelajaran juga sudah dilengkapi dengan

kunci jawaban yang sudah terstruktur serta alur

pembelajaran dengan baik. Materi tes sudah merujuk

pada materi yang berkaitan dengan pembelajaran

yang dibawakan. Pedoman penilaian dalam siklus 2

sudah memuat indikator yang mencakup

penghitungan analisis nilai.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti

halnya ketika melakukan penelitian pada siklus

sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan

instrumen PKG. Hasil yang didapat dari observasi

pembelajaran tersebut adalah kinerja guru ketika

mengajar di kelas sudah meningkat dibandingkan

siklus 1. Guru juga telah menyampaikan beberapa

item yang sempat tidak disampaikan pada waktu

siklus sebelumnya. Ada beberapa penggalan

wawancara pada supervisi kunjungan kelas dari

observer kepada guru kelas V. Observasi siklus 2 ini

guru telah menyampaikan pendahuluan sesuai

dengan apa yang ada pada RPP, Dalam apersepsi juga

telah disampaikan tentang motivasi dan

89

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik sehingga peserta didik pun sudah jelas

mendengarnya dan tahu maksud dari pembelajaran

tersebut. Pada kegiatan inti, adapun item yang ada

pada kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi sudah dilakukan dengan baik. Dalam

observasi ini guru sudah tidak lagi melakukan

kesalahan dan guru sudah tidak mengalami

kesulitan. Siswa dihadapkan pada permasalahan

yang menyangkut apa yang ada di lingkungan sekitar

dengan mencari sudut pandang yang berbeda-beda.

Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi,

dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan

pada mata pelajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan

konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,

guru sudah melakukan kegiatan inti dengan baik.

Sehingga untuk setiap pertemuan terjadi

peningkatan. Guru sudah melakukan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi dengan baik. Pembelajaran

juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

sehingga pembelajaran dapat tercapai.

Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan

pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan

penutup guru mampu membuat rangkuman,

melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan

90

pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi

dokumentasi dan studi observasi guru sudah

melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan

menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dilakukan

untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman

siswa pada materi pembelajaran yang telah diberikan

oleh guru pada saat akhir pertemuan. Setelah

kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka

selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh

supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi,

supervisor membuat perjanjian dengan guru yang

disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan

selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan observer dan

kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.

Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;

Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan

identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah

memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan

apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi

kepada peserta didik.

4.2.3.3 Siklus 2 kelas VI (enam)

a. Perencanaan

Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil

refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus

91

sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa

hasil refleksi pada siklus sebelumnya antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal

tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP

perlu diperjelas agar siswa mudah dalam

mengerjakan lembar kerja siswa.

2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum

mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik, dan juga masih merasa canggung.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam

menggunakan waktu.

Dalam perencanaan pelaksanaan kali ini, Kepala

Sekolah memberi masukan untuk memperbaiki dalam

pembuatan RPP terutama pada pembuatan soal tes

perlu dilengkapi kunci dan kriteria penilaian perlu

memperjelas membuat petunjuk kerja LKS, guru juga

disarankan agar dalam pembelajaran pada apersepsi

untuk menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

peserta didik.

b. Pelaksanaan

Tindakan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan

pada tanggal 22 November 2017 di kelas VI. Dengan

alokasi waktu 2x35 menit (dua jam mata pelajaran)

Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan KD 1.3

92

Mengidentifikasi benua-benua. Dalam KD tersebut

siswa diharapkan mampu mengidentifikasi benua-

benua dan juga Asia Tenggara, dan membedakan

benua-benua yang ada di dunia.

c. Observasi

1. Penilaian RPP

Pada siklus yang kedua ini penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas

VI sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,

satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi

dasar, maupun soal tes dalam akhir pembelajaran

juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang

sudah terstruktur dengan baik. Materi tes sudah

merujuk pada materi yang berkaitan dengan

pembelajaran yang dibawakan. Pedoman penilaian

dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang

mencakup penghitungan analisis nilai.

4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti

halnya ketika melakukan penelitian pada siklus

sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan

instrumen PKG. Hasil yang didapat dari observasi

pembelajaran tersebut adalah kinerja guru ketika

mengajar di kelas sudah meningkat dibandingkan

siklus 1. Guru juga telah menyampaikan beberapa

93

item yang sempat tidak disampaikan pada waktu

siklus sebelumnya. Ada beberapa penggalan

wawancara pada supervisi kunjungan kelas dari

observer kepada guru kelas VI. Saat dilakukan

observasi siklus 2 ini guru telah menyampaikan

pendahuluan sesuai dengan apa yang ada pada RPP,

Dalam apersepsi juga telah disampaikan tentang

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran

kepada peserta didik sehingga peserta didik pun

sudah jelas mendengarnya dan tau maksud dari

pembelajaran tersebut.

Pada kegiatan inti, beberapa item yang ada pada

kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi sudah dilakukan dengan baik. Dalam

observasi ini guru sudah tidak lagi melakukan

kesalahan dan guru sudah tidak mengalami

kesulitan. Siswa dihadapkan pada permasalahan

yang menyangkut apa yang ada di lingkungan sekitar

dengan mencari sudut pandang yang berbeda-beda.

Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi,

dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan

pada mata pelajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan

konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,

guru sudah melakukan kegiatan inti dengan

baik.Sehinga untuk setiap pertemuan terjadi

94

peningkatan. Guru telah melakukan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi dengan baik.

Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan

pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan

penutup guru mampu membuat rangkuman,

melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi

dokumentasi dan studi observasi guru sudah

melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan

menggunakan tes tertulis.

2. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan observer dan

kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.

Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;

Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan

identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah

memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan

apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi

kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru

sudah menggunakan alat peraga (dengan

menghubungkan konteks materi dengan lingkungan

sekitar) sehingga dapat lebih menyerap materi dalam

memori peserta didik. Terakhir, guru sudah membuat

tes tertulis sesuai dengan struktur materi pembelajaran.

Sehingga pada siklus ini penelitian dianggap selesai

karena telah memenuhi target pencapaian penelitian.

95

Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan

hasil observasi proses pembuatan perencanaan

pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus II

No Guru

Hasil

Perencanaan

Pembelajaran

Proses

Pembelajaran

1 Kelas IV 80% 84

2 Kelas V 83% 82

3 Kelas VI 80% 84

Dari hasil observasi menunjukan bahwa

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah

dilaksanakan pada siklus 2 dapat meningkatkan kinerja

pada guru. Pada tabel dapat dilihat bahwa perolehan

nilai penyusunan perencanaan pembelajaran dari tiga

guru kelas adalah 80%, 83%, dan 80% dengan kategori

baik dan dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru

tersebut memperoleh 84, 82, dan 84 dengan kategori

baik. Hal ini dapat diartikan bahwa Penyusunan

perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran

telah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

96

sebelumnya, sehingga peneliti pikir pengadaan supervisi

kunjungan kelas tidak dilaksanakan lagi.

4.3 Pembahasan Penelitian

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 2

Greges dengan melalui dua tahap siklus (siklus I dan

siklus II) terlihat adanya peningkatan dalam

pembelajaran dan kinerja guru. Peningkatan

pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai

hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati yang

menyatakan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran

dapat meningkat setelah dilakukan supervisi dengan

pendekatan kolaboratif. Namun perbedaannya,

penelitian kali ini terletak pada teknik supervisi yang

digunakan. Pada penelitian ini mengunakan teknik

perorangan yaitu menggunakan supervisi kunjungan

kelas, pada penelitian Suyoko dan Purwati mengunakan

supervisi kolaboratif. Hasil penelitian ini memperkuat

penelitian sebelumnya yang berjudul peningkatan

supervisi akademik oleh Putu dan Nyoman (2007), yang

mengemukakan bahwa supervisi akademik dapat

membantu guru-guru matematika dalam menyusun

RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada

penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu

gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala

sekolah. Persamaannya dengan penggunaan pendekatan

97

kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah.

Perbedaan atau temuan yang ada dalam penelitian ini

adalah adanya evaluasi diri pada saat refleksi antara

guru dengan supervisor.

Supervisi kunjungan kelas merupakan kegiatan

yang menyangkut kepala sekolah dalam mengamati

kegiatan guru selama pembelajaran dalam mengajar

dengan berbagai teknik dan metode yang digunakan.

Syaiful Sagala (2012: 187) mengemukakan bahwa

kunjungan kelas adalah suatu kunjungan yang

dilakukan supervisor dalam suatu kelas pada saat guru

sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru

yang bersangkutan mengatasi masalah/kesulitan

selama mengadakan kegiatan pembelajaran. Supervisi

yang sudah terprogram dengan baik serta tahapan-

tahapan pelaksanaannya dilaksanakan dengan prosedur

yang benar, maka pastilah terbukti sepervisi akademik

kunjungan kelas dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran serta kinerja guru. Menurut Sagala (2009)

juga menambahkan dalam supervisi kunjungan kelas

dapat dilaksanakan dengan tiga pola. Pelaksanaan

Supervisi akademik kunjungan kelas pada penelitian ini

menggunakan pola pemberitahuan terlebih dahulu

(announced visitation) dengan waktu yang telah

ditetapkan. Kepala sekolah maupun peneliti dapat

secara langsung melihat bagaimana cara guru mengajar

dengan menggunakan berbagai alat peraga, metode

98

pembelajaran agar siswa/peserta didik dapat menerima

dengan baik materi pembelajarannya, sehingga apabila

ada kekurangan dalam pengajaran kepala sekolah

maupun peneliti dapat memperbaiki dan meningkatkan

kinerja guru. Dengan adanya program supervisi dan

instrumen supervisi dalam penelitian ini, telah berhasil

meningkatkan pembelajaran guru dalam menyusun

RPP. Penilik sekolah dapat memanfaatkan contoh

program supervisi dan instrumen supervisi ini sebagai

bahan pembinaan kepala sekolah dalam melaksanakan

kunjungan kelas untuk peningkatan kualitas

pembelajaran guru.

Kegiatan supervisi yang ada dalam penelitian ini

di awali dengan kegiatan perencanaan, Purwanto (2009)

menyatakan perencanaan adalah suatu cara

mengidentifikasi masalah. Dalam penghampiran

masalah perencana tindakan berbuat merumuskan apa

saja yang akan dikerjakan dan bagaimana cara

mengerjakannya. Dalam perencanaan penelitian ini

yaitu dengan diawali membuat program ruang lingkup

supervisi, merumuskan tujuan supervisi, kemudian juga

lembar penelaah RPP, membuat jadwal supervisi

kunjungan kelas,serta membuat kesepakatan waktu

untuk supervisi. Lembar penelaahan RPP dibuat untuk

menelaah RPP. nstrumen tersebut digunakan untuk

mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru

sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang

99

meliputi: Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, pencapaian kompetensi,

tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil

belajar, penilaian hasil belajar, sumber belajar. Sebelum

dilakukan supervisi kunjungan kelas, terlebih dulu

dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan

supervisi. Selain membuat jadwal, juga ditetapkan

alokasi waktu untuk supervise yaitu dua kali 35 menit

(2 jam pelajaran).

Penerapan supervisi harus disesuaikan dengan

instrument yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat

melakukan supervisi, kepala sekolah memberitahu

kepada guru yang bersangkutan agar proses supervise

berjalan dengan baik, sehingga guru kelas dapat

menyiapkan administrasi yang dibutuhkan selama

proses supervisi. Berdasarkan data observasi yang

dilakukan peneliti dapat diketahui pada saat melakukan

supervisi, kepala sekolah haruslah bersikap bijak.

Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas, untuk

mengamati jalannya proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan membawa lembar

instrumen penilaian supervisi. Pada lembar observasi

yang dibawa kepala sekolah terdapat beberapa point

yang akan dikalkulasikan/diproses dalam pembuatan

perencanaan pembelajaran dan juga pada proses

pembelajaran berlangsung.

100

Dapat dijelaskan bahwa dalam proses

perencanaan pembelajaran guru telah menyiapkan

rencana pembelajaran (RPP) yang akan disampaikan

pada materi tertentu. Di dalamnya terdapat beberapa

indikator, antara lain identitas sekolah, standar

kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu,

perumusan indicator, dan juga skenario pembelajaran.

Guru juga membuat pedoman penilaian (scoring) serta

membuat kunci jawabannya.

Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada

kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi

kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan

konfirmasi. Guru melakukan kegiatan eksplorasi salah

satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam mencari

informasi belajar dari berbagai sumber yang ada

disekitarnya dengan penerapan prinsip alam oleh guru .

Namun dalam penggunaan alat peraga pembelajaran

guru masih mengalami kesulitan. Kegiatan terakhir

pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada

kegiatan penutup, diharapkan guru mampu membuat

rangkuman pembelajaran, melakukan penilaian dan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan yang akan dilaksanakan

berikutnya.

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui

pada saat proses pelaksanaan supervisi, supervisor ikut

101

serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di

bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah-olah

jadi peserta didik yang sedang mengikuti proses

pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan

materi dari guru, sambil melakukan pengamatan

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Kegiatan

terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah

penutup.. Pada kegiatan penutup diharapkan guru

dapat membuat rangkuman pembelajaran, melakukan

penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru melakukan kegiatan penutup dengan

membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Guru juga dapat memberikan

umpan balik (feedback) terhadap proses hasil

pembelajaran dan dapat menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan yang akan dating.

Tahap terakhir dari supervisi kunjungan kelas

adalah evaluasi dan refleksi. Kepala sekolah

mengevaluasi berbagai macam hal yang telah terjadi

selama observasi terhadap guru selama melakukan

proses pembelajaran. Hasil pengamatan supervisi akan

disampaikan kepada guru pada kegiatan tindak lanjut

atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut

merupakan pertemuan yang dilakukan untuk

membahas kekurangan dan kelebihan guru selama

102

proses kegiatan pembelajaran berlangsung. berdasarkan

data dokumentasi dan data hasil observasi supervisi

kepada gur, dalam menjalankan proses kegiatan belajar

mengajar sudah baik .

Mulyasa (2013) menyatakan bahwa kunjungan

dan observasi kelas sangat bermanfaat untuk

mendapatkan informasi tentang proses belajar mengajar

secara langsung, baik yang menyangkut kelebihan

maupun kekurangan dan kelemahamnnya. Memang

tepat sekali, bahwa adanya pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas ini dapat memberitahu secara jelas

bahwa ada berbagai kekurangan dan kelebihan kinerja

guru di SDN 2 Greges. Dalam hal ini peneliti

menemukan adanya informasi tentang kekurangan yang

ditemukan pada guru kelas IV, V, dan VI. Dari hasil

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah

dilakukan oleh peneliti, terdapat adanya peningkatan

kinerja guru.

4.3.1 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya

Peningkatan Kinerja Guru

Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan

bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat

meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD

Negeri 2 Greges Kecamatan Tembarak Kabupaten

Temanggung dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan

pembelajaran.

Dalam perencanaan supervisi kunjungan kelas,

kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan

103

disupervisi. Guru diberi kesempatan untuk bertanya dan

mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam

penyusunan rencana pembelajaran yang akan diajarkan

sehingga guru menjadi lebih mantap dalam

melaksanakan pembelajaran dikelas. Hasil penelitian di

atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo

(2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu,

tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan

dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan

menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran.

Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu

yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dalam

penelitian ini menggunakan beberapa tahap yaitu

perencanaan, observasi dan yang terakhir refleksi.

Adapun penelitian ini terdapat beberapa kesamaan

dalam penelitian lainnya yang dilakukan oleh oleh Mary

Macdalena, A.Komuji (2013) (Ministry of Education

Malaysia, 2003). Tri Widodo (2014), Supervisi Kunjungan

Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Begeri

1 Bandungan. Brotosedjati (2012) Pengaruh Supervisi

Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan Kompensasi

Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Di Kecamatan

Sukoharjo.

Meskipun penelitian ini mempunyai kesamaan

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

104

penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian

sebelumnya yaitu terletak pada tahapan dan

pelaksanaan penelitian. Begitu juga perbedaan dengan

tahapan fefleksi penelitian juga dilengkapi dengan

evaluasi diri bersama-sama dari berbagai kegiatan guru

selama adanya proses belajar mengajar dan juga setelah

adanya mengamati rekaman dengan proses kegiatan

belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru

tersebut, maka hasil evaluasi diri guru merupakan cikal

bakal akan adanya pembahasan antara supervisor

dengan guru.

Dalam penelitian ini peneliti juga menekankan

kegiatan refleksi terutama dalam hal mengevaluasi diri.

Evaluasi diri merupakan kunci utama seorang guru agar

dapat meningkatkan kinerjanya, karena ketika guru

menemui masalah yang dihadapi, mereka akan segera

mengkonsultasikan dengan pihak supervisor dan akan

mencari jalan keluarnya. Dalam pembahasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa tahapan peneliti dalam

penelitian supervisi kunjungan kelas meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

dengan menekankan evaluasi diri.