46
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Borneo Palm Plantation PT. Borneo Palm Plantation merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia, Perusahaan tersebut tidak hanya memfokuskan diri pada produksi inti kelapa sawit saja, namun berencana pula untuk memproduksi CPO untuk meningkatkan keuntungan. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang ada di Indonesia. PT. Borneo Palm Plantation juga telah memperoleh ijin usaha dari pemerintahan sekitar dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Hal tersebut dilakukan agar usaha yang dijalankan dapat berlangsung secara berkelanjutan. PT. Borneo Palm Plantation membangun kerja sama melalui kemitraan dengan Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu KUD Sejahtera. KUD Sejahtera yang berada di Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan dibangun sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan petani yang terlibat. Dengan adanya KUD ini diharapkan perusahaan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan anggota koperasi yang menjadi bagian dari kemajuan perusahaan, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini memiliki wilayah operasi di Kalimantan Selatan tepatnya berlokasi disekitar Kecamatan Kusan Hulu dan sekitaran Kecamatan Karang Bintang. Lokasi perkebunan ini berada di Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Borneo Palm Plantation

PT. Borneo Palm Plantation merupakan salah satu produsen minyak

kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia, Perusahaan tersebut tidak hanya

memfokuskan diri pada produksi inti kelapa sawit saja, namun berencana pula

untuk memproduksi CPO untuk meningkatkan keuntungan. Perusahaan ini

merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang ada di Indonesia.

PT. Borneo Palm Plantation juga telah memperoleh ijin usaha dari pemerintahan

sekitar dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Hal tersebut dilakukan agar

usaha yang dijalankan dapat berlangsung secara berkelanjutan.

PT. Borneo Palm Plantation membangun kerja sama melalui kemitraan

dengan Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu KUD Sejahtera. KUD Sejahtera yang

berada di Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan

Selatan dibangun sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan petani

yang terlibat. Dengan adanya KUD ini diharapkan perusahaan dapat menjalin

komunikasi yang baik dengan anggota koperasi yang menjadi bagian dari

kemajuan perusahaan, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini memiliki wilayah operasi di

Kalimantan Selatan tepatnya berlokasi disekitar Kecamatan Kusan Hulu dan

sekitaran Kecamatan Karang Bintang. Lokasi perkebunan ini berada di Kabupaten

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

39

Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan. PT. Borneo Palm Plantation

memiliki lahan sekitar 4.000 hektar yang tersebar disekitar Kecamatan Kusan

Hulu dan sekitaran Kecamatan Karang Bintang. Lokasi rencana proyek

perkebunan kelapa sawit plasma KUD Sejahtera secara administratif

pemerintahan termasuk ke dalam wilayah Desa Karang Sari, Kecamatan Kusan

Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, untuk lebih jelasnya lokasi perkebunan kelapa

sawit PT. Borneo Palm Plantation dapat dilihat pada Lampiran 1.

Tambahan rencana lokasi plasma dan inti masih dimungkinkan di luar

areal yang telah diajukan perijinannya, hal ini dimaksudkan untuk menambah

keuntungan perusahaan yang pada akhirnya dapat memajukan perusahaan dan

juga daerah sekitar perkebunan. Tambahan rencana lokasi tersebut masih berada

disekitar Desa Karang Rejo, Desa Rejiwinangun, Desa Pacakan, Desa Binawara,

Desa Batu Balang dan Desa Selaseliau, Kecamatan Kusan Hulu dan Kecamatan

Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Proponsi Kalimantan Selatan. Lokasi

kebun plasma dan inti diletakan berdekatan agar tandan buah segar (TBS) dapat

diolah dengan efektif dan efisien mengingat TBS jika dibiarkan lebih dari 24 jam

dan tidak diolah akan cepat basi, sehingga tandan tersebut tidak dapat diolah

menjadi minyak, apabila diolah hasilnya kurang baik, dan buahnya pun tidak

dapat dijual. PT. Borneo Palm Plantation yang beroperasi di wilayah Kalimantan

Selatan ini merupakan salah satu pengelola kebun inti dan pembina petani plasma

yang mencoba menjadi perusahaan sukses di Indonesia dengan rencana

menghimpun kurang lebih 1.300 petani sebagai anggota KUD Sejahtera yang

akan dibina oleh perusahaan.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

40

4.1.1 Sejarah PT. Borneo Palm Plantation

PT. Borneo Palm Plantation berdiri pada tahun 2010, bidang usaha yang

dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan kelapa sawit.

Perusahaan yang memiliki kantor pusat di daerah Jakarta sesuai Akte pendirian

No. 8 Notaris Imran Ilyas Syamsidar Guchita, SH Notaris di Jakarta tanggal 1

Agustus 2010, telah berdiri dengan susunan kepemilikan saham perseroan dan

susunan anggota Direksi dan Komisaris perseroan, sebagai berikut :

a) PT. Java Perdana Capital sebanyak 468 lembar saham, dengan nilai

nominal Rp 468.000.000,- .

b) Haposan Herberd P sebanyak 52 lembar saham dengan nilai nominal Rp

52.000.000,- .

1. Visi Misi PT. Borneo Palm Plantation

Visi : Untuk menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang profesional.

Misi : Membangun perusahaan perkebunan kelapa sawit yang profesional

dengan membangun tim manajemen perkebunan yang profesional dan

berdedikasi, memperluas area perkebunan pada lahan yang cocok untuk

pengembangan kelapa sawit, dan meningkatkan pendapatan masyarakat

dengan ekspansi plasma.

2. Struktur Organisasi PT. Borneo Palm Plantation

Komisaris Utama : Endang Kosasih

Komisaris : Zaldhy Zainul

Direktur Utama : Wiji Astuti

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

41

Direktur : Haposan Herberd P, Aries Tresna Perdana, Muhammad

Hidayat, Sri Mulyani, Kurniawan DP

PT. Borneo Palm Plantation saat ini memiliki 14 orang tenaga kerja ahli

tetap dan 35 tenaga yang bertugas untuk menangani seluruh kebutuhan

perusahaan. Tenaga kontrak ini dipakai oleh perusahaan sesuai kebutuhan

perusahaan, sehingga perusahaan terlebih dahulu menghubungi mereka bila ada

pekerjaan yang harus diselesaikan. Perusahaan ini baru berjalan sekitar lebih 2

tahun, sehingga belum menerapkan manajemen yang baik karena setiap

karyawannya masih banyak yang memiliki pekerjaan ganda, maksudnya adalah

satu karyawan memiliki pekerjaan lebih dari satu bidang. Hal tersebut dilakukan

untuk mengefektifkan dan mengefisienkan biaya tenaga kerja. Pada kenyataannya,

hal tersebut tidak selamanya baik karena masing-masing karyawan disini memiliki

loyalitas yang berbeda, sehingga terjadi penumpukan tugas pada sebagian

karyawan dan pada akhirnya karyawan merasa kesulitan terhadap prioritas

pekerjaan yang dilakukannya.

4.1.2 Perijinan Perusahaan

PT. Borneo Palm Plantation yang berkantor pusat di Jakarta, di E-Trade

Building Jl. Wahid Hasyim No.55, Menteng, Jakarta Pusat telah memiliki surat-

surat kelengkapan usaha yang antara lain :

1. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Jakarta Pusat.

2. Tanda Daftar Usaha Perdagangan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Jakarta Pusat.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

42

3. Nomor Pokok Wajib Pajak 02.881.696.5-076.000 atas nama PT. Borneo

Palm Plantation yang beralamat di E-Trade Building Jl. Wahid Hasyim

No.55, Menteng, Jakarta Pusat.

4.2 Keadaan Umum Daerah Penelitian

Propinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu propinsi yang memiliki

perkembangan yang sangat pesat. Pesatnya perkembangan propinsi Kalimantan

Selatan ditunjukkan oleh salah satu indikatornya yaitu pertumbuhan penduduk.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Propinsi Kalimantan Selatan menjadi

Propinsi Agroindustri. Perkembangan tersebut menyebabkan kebutuhan akan

pertanian, perkebunan, dan kehutanan harus dipersiapkan secepat mungkin.

Berkembangnya agroindustri khususnya perkebunan kelapa sawit di Propinsi

Kalimantan Selatan menjadikan salah satu komoditi penghasil devisa bagi negara

dan pemerintah daerah tersebut.

4.2.1 Riwayat Lahan

Lahan yang diperuntukkan sebagai lokasi pembangunan perkebunan

kelapa sawit adalah semak belukar dan ladang masyarakat yang menyebar di areal

sekitar Desa Karang Sari di Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu,

Propinsi Kalimantan Selatan dan belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena

itu, PT. Borneo Palm Plantation berkeinginan mengelola lahan untuk dijadikan

perkebunan kelapa sawit. Selain itu juga, lokasi tersebut memiliki status APL

(Areal Penggunaan Lain) sehingga sesuai dengan areal untuk pengembangan

perkebunan berdasarkan penunjukan kawasan Hutan SK Menhut No. 435 Tahun

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

43

2009 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan yang telah

disahkan. Atas dasar pertimbangan tersebut, pemanfaatan sumber daya alam dan

usaha pelestariannya, maka areal tersebut layak bila diperuntukkan bagi

pengembangan perkebunan yang dapat berfungsi memperbaiki kondisi lingkungan

di daerah tersebut.

4.2.2 Areal cadangan dan Proses Hak Atas Lahan

Berdasarkan pada surat permohonan Ijin lokasi seluas ± 4.000 hektar

kepada Bupati Tanah Bumbu, disebutkan bahwa:

1. Rencana areal inti seluas kurang lebih 1.500 hektar didalam areal ijin

lokasi seluas kurang lebih 4.000 hektar yang diajukan oleh PT Borneo

Palm Plantation.

2. Rencana areal plasma seluas kurang lebih 2.500 hektar didalam areal ijin

lokasi seluas kurang lebih 4.000 hektar di Desa Karang Sari yang

tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera.

3. Rencana areal plasma tambahan seluas kurang lebih 6.000 hektar diluar

areal ijin lokasi di Desa Sarimulya, Desa Karya Bhakti, Desa Bulurejo

dan Desa Sukadamai, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Lahan plasma pengembangan/tambahan seluas kurang lebih 6.000 hektar

yang berada diluar ijin lokasi PT. Borneo Palm Plantation tersebut akan

dibuat permohonan legalitas lahan plasma oleh perusahaan melalui surat

rekomendasi Bupati Tanah Bumbu dan surat rekomendasi Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu tersebut, maka

lahan dapat dibuatkan MoU (Memorandum of Understanding) lebih lanjut

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

44

dan legalitas tanahnya diurus menjadi Sertifikat Hak Milik atas nama

masing-masing anggota plasma.

4.2.4 Kondisi Geografis Daerah Penelitian

Rencana lokasi kebun kelapa sawit yang akan dibangun oleh PT. Borneo

Palm Plantation untuk Kebun Inti dan Plasma tersebut memiliki gambaran

sebagai berikut:

1. Geografis

Lintang dan Bujur : 3,27o – 3,41o LS dan 115,69o – 115,78o BT

Universal Transverse Mecator (UTM) : Zone 50 S 354150 – 364935 mT

dan 9623190 – 9638370 mU

2. Bentang Alam

Arealnya terletak di antara Sungai Batulicin di bagian utara dan

Kecamatan Kusan Hulu di bagian Selatan.

3. Ketinggian

Ketinggian lahan perkebunan sekitar 30 m diatas permukaan laut (dpl)

sampai dengan 90 m dpl.

4. Topografi

Berdasarkan data yang ada fisiografi dominan adalah areal datar sampai

berombak (0-8 persen) umumnya terdapat di areal 4 desa tersebut.

4.2.5 Aksesibilitas

Lokasi areal perkebunan dapat ditempuh dari Ibukota Kabupaten Tanah

Bumbu, Batulicin dengan jarak ± 18 km, melalui jalan simpang empat. Secara

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

45

rinci aksesibilitas areal disajikan pada Tabel. 4 Batu licin juga merupakan

pelabuhan untuk pengapalan CPO dan batubara.

Tabel 4. Jalur dan Rute ke Lokasi dari Batulicin

Rute Jarak

(±Km) Waktu

Tempuh Keterangan

Batu Licin - Simpang Empat

5 5 menit Jalan tanah diperkeras kondisi baik, akses jalan umum

Simpang Empat - Desa Karang Sari

18 60 menit Kondisi jalan tanah dan batu diperkeras

4.2.6 Batas Wilayah Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

Batas-batas lahan yang menjadi daerah kerja kegiatan perkebunan dan

pengolahan kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation secara, adalah:

1. Sebelah utara berbatasan langsung dengan Sungai Sela yang berfungsi

sebagai transportasi air dan lokasi penangkapan ikan dan disamping itu

terdapat Kuasa Pertambangan (KP) PT. Lianganggang Cemerlang.

Permukiman penduduk Desa Suka Damai Kecamatan Mentewe sangat

berdekatan dengan jalan akses kebun di sebelah utara.

2. Sebelah selatan berbatasan dengan kegiatan budidaya tanaman perkebunan

karet yang merupakan kebun masyarakat serta kebun inti PTPN XIII.

Selain itu, terdapat juga desa Rejowinangun Kecamatan Karang Bintang

dan Desa Karangsari Kecamatan Kusan Hulu yang juga digunakan sebagai

lokasi pertanian pangan dan perkebunan.

3. Sebelah timur berbatasan dengan kawasan budidaya tanaman tahunan

(KBTT) yang merupakan milik PTPN XIII. Selain itu, juga terdapat

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

46

permukiman Desa Pandansari dan Desa Pematang Ulin Kecamatan Karang

Bintang.

4. Sebelah barat berbatasan langsung kawasan budidaya tanaman tahunan

(KBTT) kelapa sawit yang merupakan milik PT. Singaland Asetama,

dimana terdapat juga pemukiman penduduk dan lahan kebun karet

masyarakat.

4.2.7 Kesesuaian Lahan

Areal yang direncanakan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit

apabila dilihat dari peta kesesuaian lahan dan sejarah penggunaan lahan, ternyata

sesuai untuk pembudidayaan tanaman kelapa sawit. Berdasarkan sifat fisik dan

morfologi tanah, areal rencana perkebunan dengan berdasarkan kriteria penilaian

kesesuaian lahan untuk tanaman pertanian dan tanaman kehutanan dari Pusat

Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor Tahun 1983, maka areal tersebut dinilai

S2 dan S3 (sesuai sedang dan sesuai marginal) seluas 86 persen dan areal yang

tidak sesuai (N) seluas 14 persen.

4.2.8 Iklim

Menurut analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang dilakukan

oleh perusahaan, diketahui areal rencana perkebunan berdasarkan klasifikasi iklim

Schmidt dan Fergusson areal survei termasuk Type B (Tropik Basah) dengan

vegetasi alami hutan hujan tropik. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar ± 2.198

mm/th dengan rata-rata hari hujan tahunan sebesar 96 hari hujan. Berdasarkan

curah hujan rata-rata dan analisis neraca air, areal survei memiliki defisit air pada

bulan Oktober sebesar 50 mm. Analisis neraca air disajikan pada Tabel 5.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

47

Tabel 5. Neraca Air

BULAN HH CH Cadangan Evpt. Neraca CD. Akhir Drainase Defisit APWL

Jan 14 204 150 120 234 150 84 0 0 Feb 12 180 150 120 210 150 60 0 0 Mar 13 176 150 120 206 150 56 0 0 Apr 13 159 150 120 189 150 39 0 0 Mei 11 147 150 120 177 150 27 0 0 Jun 11 169 150 120 199 150 49 0 0 Jul 9 131 150 150 131 131 0 0 0

Agst 7 106 131 150 87 87 0 0 0 Sept 6 83 87 150 20 20 0 0 0 Okt 7 81 20 150 -50 0 0 -50 -50 Nov 12 167 0 120 47 47 0 0 0 Des 14 183 47 120 110 110 0 0 0

Jumlah 129 1785 1335 1560 1560 1295 315 -50 -50 Keterangan : Kapasitas tanah menahan air 150 mm dengan tekstur dominan Lempung liat berpasir APWL : Accumulation Potential Water Loss (Akumulasi Potensi Kehilangan Air)

Sumber : Data Curah Hujan Stasiun Cantung 1990 – 2001

Penyinaran matahari minimal yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa

sawit adalah 1.500 jam per tahun dengan rata-rata harian 5 – 7 jam. Sedangkan

penyinaran matahari rata-rata dan tahunan dari data di stasiun pengamatan masing-

masing adalah 6,3 jam dan 2.299 jam.

Kelembaban rata-rata 83 persen, sedangkan kelembaban optimum yang

diharapkan oleh tanaman kelapa sawit adalah sekitar 75 persen dan tidak melebihi

85 persen. Kelembaban udara yang terlalu tinggi akan merangsang pertumbuhan

penyakit tanaman. Kecepatan angin diperlukan oleh tanaman kelapa sawit untuk

membantu penyerbukan. Kecepatan angin rata-rata adalah 11 km/jam, sedangkan

kecepatan angin yang baik adalah sekitar 6 km/jam, selain itu angin yang juga

mempengaruhi tegakan tanaman, terutama tanaman muda.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

48

Tabel 6. Data Curah Hujan Desa Karang Sari

Bulan

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006

HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM Januari 17 293.4 10 240.8 16 430.28 13 258.32 10 156.6 Februari 15 364.4 16 361.3 9 233.69 11 352.7 13 304.5 Maret 12 323.1 16 396.23 7 177.37 17 419.96 15 307 April 19 454.6 20 357.2 12 436.88 12 286.4 Mei 7 189.7 12 250.8 4 110.78 13 252.45 Juni 14 482.6 4 119.2 3 120.25 11 324.13 Juli 4 73 4 11.19 9 111.44 5 231.9

Agustus 2 17.6 3 18 - - 8 163.18 September 2 22.7 4 46.88 3 71.4 6 127.6 Oktober 1 9.7 7 344.9 - - 10 132.01

Nopember 19 307.5 4 66.07 12 258.6 9 173.8 Desember 11 253.7 11 305.17 10 97.75 7 142.59 Jumlah 123 2792 111 2518 85 2048 122 2865 38 768

Rata-rata 10 233 9 210 9 205 10 239 13 256 Rata-rata Tahunan 10 228.6

Sumber : Data curah hujan Suka Damai Tahun 2002-2006

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa curah hujan bulanan di lokasi

untuk pembangunan kebun kelapa sawit rata-rata bulanan adalah 228,6 mm/bln

dengan 10 hari hujan. Berdasarkan curah hujan rata-rata dan analisa neraca air,

areal survei memiliki defisit air pada bulan Oktober sebesar 50 mm.

4.2.9 Keadaan Tanah

a. Jenis Tanah

Berdasarkan hasil tinjaun perusahaan, klasifikasi tanah pada areal perkebunan

didominasi oleh jenis tanah Kambisol. Jenis tanah kambisol ini adalah tergolong

jenis tanah mineral yang sedang berkembang, tanah ini tersebar pada landform

dataran aluvial dan koluvial, dataran berombak dan perbukitan. Bahan induk

tanah ini bervariasi yaitu dari bahan endapan aluvium, koluvium, breksi, tufa,

dasit, batu pasir, batu lempung dan batu granit.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

49

b. Kemampuan tanah

Klasifikasi Kemampuan Tanah adalah penilaian tanah secara sistimatik dan

pengelompokannya dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang

merupakan penghambat bagi penggunaannya. Klasifikasi ini selanjutnya

menetapkan jenis usaha tani yang sesuai dan macam perlakuan yang diperlukan

agar dapat dipergunakan untuk berproduksi dalam jangka waktu yang tidak

terbatas. Kemampuan tanah lokasi perkebunan ini memiliki kedalaman yang

efektif diperkirakan sekitar 120 cm atau lebih, bertekstur lempung, liat berpasir

sampai liat berdebu.

4.2.10 Mata Pencaharian Penduduk

Gambaran mata pencaharian penduduk di suatu wilayah dapat

menggambarkan kesempatan kerja dan usaha di wilayah tersebut. Berdasarkan

data jumlah penduduk menurut mata pencaharian menunjukan sebagian besar

penduduk desa (lebih dari 50 persen) bermata pencaharian sebagai petani. Petani

yang dimaksud disini adalah petani pangan, perkebunan serta peternakan.

Menurut data kajian AMDAL yang dilakukan oleh PT. Borneo Palm Plantation

62,5 persen bermata pencaharian sebagai petani (pemilik lahan pertanian) yang

kebanyakan adalah transmigran dari Pulau Jawa, hal ini disebabkan pada jaman

dahulu para transmigran diberikan lahan gratis oleh pemerintah sehingga

masyarakat banyak memiliki lahan garapan, 22,5 persen bermata pencaharian di

bidang jasa dan perdagangan, 10 persen sebagai karyawan perusahaan, dan 5

persen bermata pencaharian lainnya.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

50

Berdasarkan hasil kajian AMDAL oleh perusahaan di lapangan hampir

semua rumah tangga tidak memiliki pola nafkah atau pencaharian ganda selain

bertani. Umumnya usaha yang mereka lakukan adalah menyadap karet di kebun.

Petani atau penyadap karet banyak dilakuan masyarakat sebagai mata

pencaharian, dengan rata-rata pendapatan Rp1.947.500,-/bulan.

4.3 Kelayakan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit

4.3.1 Biaya Investasi

Pembiayaan yang termasuk ke dalam investasi pembangunan kebun adalah

pembiayaan dari tanaman dan juga non-tanaman. Pembiayaan dari tanaman

tersebut mulai dari biaya pembukaan lahan dan persiapan lahan, biaya penanaman

Legume Cover Crop (LCC), penanaman kelapa sawit, dan pemeliharaan tanaman

belum menghasilkan tahun pertama (TBM 1) sampai tanaman belum

menghasilkan tahun ketiga (TBM 3). Pembiayaan dari non-tanaman tersebut

mulai dari biaya perijinan dan sertifikasi lahan, bangunan, kendaraan, sarana dan

prasarana dan ada pula biaya overhead yang dihitung sebesar 5 persen dari total

keseluruhan biaya tanaman dan juga non-tanaman.

Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan

tata ruang dan tata letak lahan sampai pembukaan lahan secara fisik (Iyung Pahan,

2011). Pembukaan lahan ini akan mudah dikerjakan bila tersedia alat, bahan dan

juga sumberdaya manusia yang cukup. Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit

yang dilakukan oleh PT. Borneo Palm Plantation dilakukan dengan teknik zero

burning, yaitu suatu teknik pembukaan lahan tanpa proses bakar. Pada umumnya

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

51

para petani masih menggunakan metode pembukaan lahan dan pematangan tanah

melalui proses pembakaran karena hal tersebut merupakan proses dengan biaya

yang termurah, walaupun efeknya akan sangat besar karena akan meningkatkan

emisi gas karbon monoksida dan mempengaruhi iklim global (Iyung Pahan,

2011). Beberapa hal yang dilakukan oleh PT. Borneo Palm Plantation untuk

pembukaan lahan diantaranya adalah:

1. Pembabatan awal atau disebut babat pendahuluan yaitu, teknik pembersihan

lahan dari tumbuhan liar yang berada di areal perkebunan.

2. Membuka saluran drainase, pembuatan saluran drainase dapat dilakukan

dengan alat berat excavator. Pembuatan saluran ini dimaksudkan untuk

penataan jalur air di dalam wilayah perkebunan. Saluran air dibuat bermuara

secara bertingkat dan dibuatkan tanggul-tanggulnya.

3. Pengimasan dan penumbangan, proses imas adalah pekerjaan memotong

rapat semak dan pohon-pohon kecil yang diameternya kurang dari 7,5 cm

(Iyung Pahan, 2011). Proses ini ditujukan untuk mempermudah proses

penumbangan. Penumbangan dilakukan setelah pengimasan dengan

menggunakan gergaji rantai dan juga kampak.

4. Penumpukan 1 dan penumpukan 2, penumpukan 1 dilakukan terhadap kayu

yang berdiameter besar atau lebih dari 15 cm, penumpukan 2 dilakukan

terhadap kayu yang berdiameter lebih kecil dari 15 cm dan dilakukan setelah

penumpukan 1. Kayu yang telah dipisahkan langsung dilakukan proses perun

dengan menggunakan bulldozer. Kayu yang memiliki nilai ekonomis

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

52

dieksploitasi, tetapi harus memperoleh izin dari pemerintah setempat sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan.

5. Pembersihan jalur tanam dan pasar tikus, pasar tikus merupakan jalan rintisan

yang dibuat diantara 2 barisan tanaman yang digunakan untuk perawatan,

jalan panen, dan pengontrolan di lapangan.

6. Pemberantasan alang-alang yang tumbuh di areal perkebunan, dilakukan saat

kegiatan pembersihan lahan berlangsung.

Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan untuk pembukaan lahan

belukar adalah kapak, parang imas, round up, Sprayer, penyediaan alat berat

seperti bulldozer dan excavator untuk pembukaan lahan dan jalan, dan juga untuk

pembuatan parit, dan yang terakhir tanggul. Penyediaan alat berat yang

digunakan untuk pembukaan lahan belukar ini dilakukan dengan menyewa alat

untuk meminimalisasikan biaya. Pembukaan lahan belukar ini memerlukan waktu

sekitar 46 hari kerja. Masing-masing pekerjaan rata-rata dilakukan oleh satu

orang satu hektarnya. Total biaya dari pembukaan lahan dan persiapan lahan

perkebunan ini sebesar Rp 6.183.000,- per hektar dengan rincian biaya ada pada

Lampiran 9.

Penanaman Legume Cover Crop (LCC) merupakan penanaman kacang-

kacangan sebagai penutup tanah yang bertujuan untuk menutupi permukaan tanah,

sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi hara saat kelapa

sawit ditanam. Tumbuhan yang digunakan oleh PT. Borneo Palm Plantation

sebagai penutup tanah adalah Pueraria javanica (PJ); Calopogonium mucunoides

(CM); dan Centrosema pubescens (CP). Adapun beberapa manfaat kacang-

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

53

kacangan dalam perkebunan kelapa sawit menurut Iyung Pahan (2011) adalah:

Menambah bahan organik sehingga memperbaiki struktur tanah, memperbaiki

status hara tanah, terutama nitrogen, memperbaiki sifat-sifat tanah akibat

pembakaran (bila melakukan pembakaran saat pembukaan lahan), melindungi

permukaan tanah dan mengurangi bahaya erosi, terutama pada tanah yang curam,

mengurangi biaya pengendalian gulma, mendorong pertumbuhan tanaman dan

mengingkatkan produksi.

Beberapa hal yang sebaikanya dilakukan perusahaan untuk penanaman

Legume Cover Crop menurut Iyung Pahan diantaranya adalah:

1. Persiapan benih atau bibit kacang-kacangan

Perlakuan benih kacang-kacangan untuk meningkatkan hasil dan

mempercepat kecambah dapat dilakukan dengan perendaman dalam air panas

bertemperatur 75o C selama 2 jam. Setelah dingin, benih diangkat dan

disimpan selama satu malam dapat juga dengan cara dibasahi dengan asam

sulfat (Iyung Pahan, 2011). Inokulasi bakteri Rhizobium digunakan untuk

peningkatan daya fiksasi nitrogen pada kacang-kacangan yang akan ditanam.

Rhizobium dilarutkan didalam air. Campuran benih kacang-kacangan ini

kemudian dicampurkan dengan Rhizobium lalu diaduk hingga rata, agar

semua benih basah. Setelah dicampurkan benih tersebut dikeringkan.

Selanjutnya diberikan pupuk Rock Phosphate.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

54

Gambar 2. Proses Inakulasi Kacang-kacangan

2. Penanaman kacang-kacangan

Penamanam kacang-kacangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1) Cara campuran

2) Cara murni

PT. Borneo Palm Plantation sendiri akan menggunakan cara campuran yang

merupakan kombinasi penanaman benih Pueraria javanica (PJ);

Calopogonium mucunoides (CM); dan Centrosema pubescens (CP) dalam

larikan.

3. Pemeliharaan kacang-kacangan

Pada saat penanaman kacang-kacangan dilakukan juga pemberian pupuk

Rock Phosphate (RP). Kacang-kacangan ini harus diberi pupuk agar tumbuh

subur dan cepat menutupi tanah. Pada masa pemeliharaan ini penyiangan

dilakukan secara intensif baik dengan cara manual ataupun kimia. PT. Borneo

Palm Plantation rencananya akan melakukan pemeliharaan dengan cara

manual. Pemeliharaan secara manual dilakukan dengan pembuangan rumput

dan gulma-gulma pengganggu lainnya. Tujuan dilakukannya pembuangan

rumput manual ini yaitu agar menghilangkan persaingan dalam pengambilan

Rhizobium + air Benih kacang-kacangan

Kacang-kacangan + Rhizobium

Kacang-kacangan terinokulasi

Kacang-kacangan terinokulasi + pupuk RP

Pupuk Rock Phosphate

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

55

air dan unsur hara di dalam tanah. Pemeliharaan dengan cara manual ini

dilakukan dengan cara:

1) Membersihkan semua gulma lunak yang tumbuh di areal kacang-

kacangan dengan garu dan mencabut atau menggulung tumbuhan

pengganggu yang menjalar.

2) Membongkar gulma keras.

3) Menata kacang-kacangan dengan menarik kacang-kacangan yang

menjalar ke pohon.

Alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk penanaman LCC yaitu,

bibit kacang-kacangan atau disebut biji LCC; Pueraria javanica (PJ);

Calopogonium mucunoides (CM); dan Centrosema pubescens (CP), pupuk untuk

LCC yaitu; Rock phosphate (RP); dan Rhizobium. Penanaman LCC ini dilakukan

selama 47 hari kerja. Total biaya dari penanaman LCC untuk perkebunan kelapa

sawit ini sebesar Rp2.067.000,- per hektar dengan rincian biaya ada pada

Lampiran 10.

Investasi yang sebenarnya dari suatu perusahaan perkebunan adalah bibit

yang ditanam di lapangan. Bibit yang ditanam di lapangan akan menentukan

produksi dalam satu generasi yang akan datang (25-30 tahun) (Iyung pahan,

2011). Meskipun bibit yang ditaman sudah memiliki kualitas yang baik, bila tidak

melakukan penanaman yang baik dan perawatan secara perkelanjutan maka bibit

dengan kualitas yang baik pun tidak akan menghasilkan buah secara optimal. Oleh

karena itu, diperlukan penanaman dan perawatan yang baik untuk penghasilan

yang optimal pada setiap produksinya. Pada saat penanaman kelapa sawit

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

56

dilapangan umur bibit yang paling optimal untuk ditanam berkisar antara 10-14

bulan (Iyung Pahan, 2011). Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk

penanaman kelapa sawit yaitu:

1. Pemancangan

Pemancangan dilakukan untuk memberikan tanda-tanda yang selanjutkan

akan dibuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Pemancangan juga digunakan untuk pembuatan jalan, parit, dan penanaman

kacang-kacangan penutup tanah.

2. Pembuatan lubang tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan secara manual oleh PT. Borneo Palm

Plantation. Pembuatan lubang tanam juga bisa dilakukan secara mekanis

dengan mengunakan alat post hole digger (Iyung Pahan, 2011). Pembuatan

lubang tanam dilakukan 1 bulan sebelum tanam yang bertujuan untuk

mengurangi kemasaman tanah dan mengontrol ukuran lubang yang dibuat.

Pengontrolan penting dilakukan karena ukuran lubang adalah satu aspek

penting dalam penanaman kelapa sawit. pembuatan lubang ini juga

dimaksudkan untuk menggemburkan tanah sehingga penyerapan unsur hara

yang diberikan lebih mudah tersedia bagi tanaman. Pembuatan lubang secara

manual dilakukan dengan cara:

1) Persiapan lubang tanam 1 bulan sebelun tanam

2) Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk pembuatan

lubang. Pancang berada di tengah-tengah lubang.

3) Ukuran lubang 90 x 90 x 60 cm

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

57

4) Keseragaman ukuran lubang tanam dilengkapi dengan patron/mal

berukuran 90 dan 60 cm.

5) Dinding lubang harus tegak lurus

6) Setelah pembuatan lubang tanam, pancang dikembalikan ke tempat

semula.

3. Pemberian pupuk dasar

Dosis per lubang yang akan digunakan oleh PT. Borneo Palm Plantation

pada saat penanaman kelapa sawit yaitu 128 gram RPRP tersebut

dicampurkan dengan top soil, yang kemudian dimasukan ke dalam lubang

tanam.

4. Menanam bibit yang telah disiapkan

Pekerjaan menanam kelapa sawit ini menurut Iyung Pahan dapat dibagi

menjadi 5 kegiatan terpisah, yaitu:

1) Persiapan di pembibitan

Bibit sawit yang akan dipindahkan harus disiram sampai tanahnya jenuh

air. Pemindahan bibit ke lapangan harus dilakukan per kelompok bibit.

Biasanya manajer kebun dan asisten kebun menyusun peta rencana

penanaman di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan

di lapangan.

2) Administrasi dan transportasi

Kecepatan pengangkutan bibit ke lapangan harus disesuaikan dengan laju

penanaman. Asisten harus mengajukan permintaan bibit ke kantor sebagai

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

58

administrasi, setelah disetujui barulah bibit dipindahkan. Setelah bibit

sampai maka bibit harus disahkan oleh penerima bibit di lapangan.

3) Transportasi bibit ke lapangan

Pengangkutan tanaman harus dilakukan secara hati-hati agar bibit tidak

mengalami kerusakan. Asisten yang bertanggung jawab terhadap

penanaman di lapangan harus membuat tanda-tanda dimana lokasi

pembongkaran bibit. Lokasi pembongkaran ini biasanya dibuat disetiap

ujung rintisan jalan dan harus jelas berapa bibit yang diturunkan di setiap

titiknya.

4) Penanaman

Setelah lubang tanam ditimbun, selanjutnya kantong plastik dikoyak

dengan pisau, kemudian dengan hati-hati dimasukan ke dalam lubang.

Penimbunan dilakukan dengan lapisan tanah paling atas dan selanjutnya

diinjak-injak agar tanah tersebut padat, sehingga tanaman dapat tegak

berdiri.

5) Konsolidasi pokok doyong dan penyisipan

Perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman yang baru ditanam di

lapangan hanya sedikit, disamping pekerjaan rutin. Pekerjaan rutin yang

dimaksud adalah pengendalian gulma, pemupukan, dan ablasi

(pembuangan infloresen bunga dan tandan buah yang masih muda).

Pekerjaan pokok doyong dilakukan 1 rotasi setelah satu minggu

penanaman, tapi tidak perlu dilakukan bila penanaman telah dilakukan

dengan benar. Terlalu sering melakukan konsolidasi dapat menyebabkan

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

59

stagnansi, oleh sebab itu perlu dipasang kaki tiga (ajir). Penyisipan

merupakan hal yang penting dilakukan di perkebunan kelapa sawit supaya

semua titik tanam hidup dan menghasilkan produksi maksimal serta

menekan pertumbuhan gulma. Penyisipan harus dilakukan sedini

mungkin untuk mencegah kegagalan karena penyisipan yang terlambat

akan menjadi sia-sia karena tanaman sisipan tersebut tidak dapat mengejar

pertumbuhan tanaman awal. Proses penyisipan dilakukan sama seperti

penanaman tetapi, perencanaan, persiapan, dan penguasaannya harus

dilakukan lebih teliti lagi mengingat resiko yang lebih besar untuk terjadi

kegagalan. Penyisipan pokok-pokok yang mati harus dilakukan pada

tanaman belum menghasilkan dan sudah selesai dilakukan pada saat akhir

tahun pertama dan juga harus dipelihara lebih intensif.

Alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk penanaman kelapa sawit ke

lapangan, adalah bibit, pancang utama, pancang tanam, pupuk Rock Phosphate,

Round up, pestisida dan fungisida, dan perlalatan lainnya yang dibutuhkan.

Penanaman kelapa sawit ini dilakukan selama 47 hari kerja. Total biaya dari

penanaman penanaman kelapa sawit untuk perkebunan kelapa sawit ini sebesar

Rp4.936.000,- per hektar dengan rincian biaya ada pada Lampiran 13.

Perawatan tanaman belum menghasilkan berlangsung antara 30 sampai 36

bulan. Perawatan tanaman belum menghasilkan tahun pertama (TBM 1)

berlangsung pada bulan 0 sampai dengan 12. Pekerjaan yang harus dilakukan saat

pertumbuhan tanaman belum menghasilkan pada tahun pertama, adalah:

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

60

1. Penyiangan rumput-rumput dan gulma

Pengendalian gulma merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing

tanaman pokok dan melemahkan daya saing gulma. Pemberantasan gulma

dilakukan di dua tempat, yaitu di piringan dan gawangan. Ada tiga jenis

gulma yang perlu dikendalikan, yaitu :

1) Ilalang pinggiran gawangan, tujuannya untuk menghentikan

perkembangbiakannya karena pertumbuhan populasi ilalang yang sangat

cepat, kurang memberikan kontribusi dari segi penyediaan bahan organik,

pada kondisi populasi yang tinggi, ilalang sangat berperan sebagai

penyulut terjadinya kebakaran, dan ilalang menyerap unsur hara dalam

Rhizoma.

2) Rumput-rumputan di pinggiran, tujuan pengendalian rumput di pinggiran

pada tanaman belum menghasilkan, adalah mengurangi kompetisi unsur

hara, dan memudahkan kontrol dalam pemupukan.

3) Tumbuhan pengganggu di gawangan, tujuan dari pengendalian gulma di

gawangan sendiri, adalah untuk mengurangi kompetisi hara, air, dan sinar

matahari, mempermudah kontrol pekerjaan dari satu gawangan ke

gawangan lain, dan menekan populasi hama (Iyung Pahan, 2011).

2. Pengendalian ilalang

Menurut Iyung Pahan dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Pengendalian ilalang sheet

Metode pengendalian ilalang sheet yang efektif adalah dengan cara kimia,

yaitu dengan penyemprotan menggunakan herbisida secara menyeluruh.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

61

2) Pengendalian ilalang sporadis dan ilalang kontrol

Pertumbuhan ilalang sporadis (terpencar-pencar) lebih efektif bila

diberatas dengan metode spot spraying. Sementara untuk kebung yang

kondisinya sudah normal (ilalang kontrol) diberantas dengan cara wiping

yaitu, dengan cara diusap dengan kain yang dibalut dengan jari.

3. Pemeliharaan piringan, pasar rintis, dan tempat pengumpulan hasil (TPH)

Piringan, pasar rintis, dan TPH merupakan beberapa sarana terpenting dari

produksi dan perawatan. Piringan merupakan tempat untuk penyebaran pupuk

dan daerah tandan yang jatuh. Pasar rintis merupakan jalan pengangkutan

buah ke TPH dan menjalankan aktivitas operasional lainnya. TPH sendiri

adalah merupakan tempat pengumpulan hasil panen sebelum diangkut ke

perkebunan kelapa sawit. Piringan, pasar rintis dan juga THP harus dirawat

agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

4. Pemberantasan hama dan penyakit

Pendeteksian hama dan penyakit harus dilakukan pada waktu yang lebih dini.

Hal ini harus dilaksanakan agar masih bisa dikendalikan. Beberapa hama

yang sering menyerang tanaman kelapa sawit diantaranya, adalah ulat api dan

ulat kantong, tikus, rayap, Adoretus dan Apogonia, dan babi hutan. Beberapa

penyakit yang biasa menjadi masalah di perkebunan kelapa sawit, adalah

penyakit-penyakit daun pada pembibitan, penyakit busuk pangkal batang,

penyakit busuk tandan buah, penyakit busuk pucuk. Pestisida adalah salah

satu bahan yang digunakan untuk membuhun organisme pengganggu

tanaman.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

62

5. Pemupukan

Pupuk yang digunakan untuk membantu penyediaan unsur hara tanaman

kelapa sawit adalah dengan Urea, Rock Phospat (RP), Muriate of

Phosphat (MOP), Kieserite, dan Borate. PT. Borneo Palm Plantation

hanya menggunakan pupuk anorganik untuk pemeliharaan tanaman belum

menghasilkannya. Penentuan jenis pupuk ini dilakukan dengan mengetahui

kandungan unsur hara utama pupuk tersebut, unsur hara tambahan reaksi

kimia pupuk didalam tanah, serta kepekaan pupuk terhadap pengaruh iklim

(Pahan, 2011).

Pada dasarnya pemeliharaan tanaman belum menghasilkan pada tahun

pertama sampai tahun ketiga secara keseluruhan hampir sama. Berikut ini alat-alat

dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan tanaman belum

menghsalikan pada tahun pertama, yaitu bibit yang digunakan untuk penyulaman,

round up, pestisida (fungicida, herbisida), pupuk (urea, RP, MOP, Kieserite,

Borate), dan sprayer. Alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk

pemeliharaan tanaman belum menghsilkan pada tahun kedua, yaitu round up,

Pestisida, dan pupuk (urea, RP, MOP, Kieserite, Borate). Alat-alat dan bahan-

bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan tanaman belum menghsilkan pada

tahun ketiga, yaitu round up, Insectisida, Rodentisida, pupuk (urea, RP, MOP,

Kieserite, Borate), Ally, pasir, kerikil, dan titipanen. Pemeliharaan tanaman belum

menghasilkan pada tahun pertama dibutuhkan waktu kurang lebih 61 hari kerja.

Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan pada tahun kedua dibutuhkan waktu

kurang lebih 57 hari kerja. Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan pada tahun

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

63

pertama dibutuhkan waktu kurang lebih 58 hari kerja. Total biaya dari

pemeliharaan tanaman belum menghasilkan tahun pertama sampai ketiga untuk

perkebunan kelapa sawit ini Rp4.757.000,- per hektar, Rp5.957.000,- per hektar,

Rp6.023.000,- per hektar dengan rincian biaya ada pada Lampiran 14, Lampiran

15, Lampiran 16.

Biaya non-tanaman sendiri diantaranya adalah biaya perijinan dan

sertifikasi lahan, bangunan, kendaraan, sarana prasarana dan biaya overhead yaitu

sebesar 5 persen dari jumlah keseluruhan biaya total tanaman dan non tanaman.

Total biaya investasi untuk seluruh perkebunan kelapa sawit PT. Borneo Palm

Plantation yang diperlukan adalah Rp131.296.000.000,- tanpa biaya pengolahan

kelapa sawit (PKS). Total investasi seluruh perkebunan kelapa sawit PT. Borneo

Palm Plantation ditambah dengan biaya pengolahan kelapa sawit (PKS) adalah

Rp182.860.800.000,-.

Tabel 7. Rekapitulasi Perkiraan Biaya Investasi Kebun Inti

No. Uraian Biaya Investasi (Rp)

1 Ha 1600 Ha

I Tanaman 1 Pembukaan lahan dan persiapan 6.183.000 9.274.500.000

2 Penanaman LCC 2.067.000 3.100.500.000

3 Penanaman Kelapa Sawit 4.936.000 7.404.000.000

4 Pemeliharaan

- TBM-1 4.757.000 7.135.500.000

- TBM-2 5.957.000 8.935.500.000

- TBM-3 6.023.000 9.034.500.000

Jumlah tanaman 29.923.000 44.884.500.000

II Non Tanaman

1 Perijinan & Sertifikasi Lahan 2.000.000 3.000.000.000

2 Bangunan, Kendaraan, Prasarana 3.000.000 4.500.000.000

Jumlah Non Tanaman tanpa PKS 5.000.000 7.500.000.000

Jumlah Tan dan Non Tan tanpa PKS 34.923.000 52.384.500.000 III Biaya Umum/Overhead Cost 5% 1.746.150 2.619.225.000 IV Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (30 Ha) 45.000.000.000

Total tanpa PKS 36.669.150 100.003.725.000

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

64

Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini dilakukan secara bertahap oleh

PT. Borneo Palm Plantation. Selanjutnya jumlah kebutuhan investasi dari kebun

inti sendiri berasal dari jumlah total tanaman dan non tanaman ditambah dengan

biaya overhead dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Masing – masing total biaya

didapat dari hasil proyeksi biaya yang dibutuhkan untuk 1 hektar lahan. Dari

keseluruhan biaya tersebut didapat total perkiraan biaya investasi kebun inti

sebesar Rp100.003.725.000,-, sedangkan untuk kebutuhan investasi kebun plasma

sendiri dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi Perkiraan Biaya Investasi Kebun Plasma

No. Uraian Biaya Investasi (Rp)

1 Ha 2500 Ha

I Tanaman

1 Pembukaan lahan dan persiapan 6.183.000 15.457.500.000

2 Penanaman LCC 2.067.000 5.167.500.000

3 Penanaman Kelapa Sawit 4.936.000 12.340.000.000

4 Pemeliharaan

- TBM-1 4.757.000 11.892.500.000

- TBM-2 5.957.000 14.892.500.000

- TBM-3 6.023.000 15.057.500.000

Jumlah tanaman 29.923.000 74.807.500.000

II Non Tanaman

1 Perijinan & Sertifikasi Lahan 2.000.000 5.000.000.000

Jumlah Non Tanaman tanpa PKS 2.000.000 5.000.000.000

Jumlah Tan dan Non Tan tanpa PKS 31.923.000 Total

III Biaya Umum/Overhead Cost 5% 1.596.150 3.990.375.000

Total tanpa PKS 33.519.150 83.797.875.000

Perhitungan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit plasma tidak

jauh berbeda dengan perhitungan pembangunan perkebunan kelapa sawit inti.

Jumlah kebutuhan investasi kebun plasma sendiri berasal dari jumlah total

tanaman dan non tanaman ditambah dengan biaya overhead dan pabrik

pengolahan kelapa sawit. Perhitungan perkebunan plasma kelapa sawit

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

65

PT. Borneo Palm Plantation sedikit berbeda dari investasi kebun ini,

perbedaannya terlihat dari biaya bangunan, kendaraan, prasarana, dan pabrik

pengolahan kelapa sawit. Pada perkebunan kelapa sawit plasma tidak dibutuhkan

biaya bangunan, kendaraan, prasarana, dan pabrik pengolahan kelapa sawit.

Biaya-biaya tersebut hanya dimasukan ke perhitungan kebun inti kelapa sawit.

Masing–masing total biaya didapat dari hasil proyeksi biaya yang dibutuhkan

untuk 1 hektar lahan. Dari keseluruhan biaya tersebut didapat total perkiraan biaya

investasi kebun inti sebesar Rp.83.797.875.000,-.

4.3.2 Proyeksi Biaya Operasiaonal

Biaya Operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap

meliputi biaya retribusi, pajak pendapatan, dan biaya penyusutan. Biaya variabel

meliputi biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan.

Selanjutnya pada subab ini akan dibahas proyeksi biaya operasional PT. Borneo

Palm Plantation. Biaya variabel disini akan dibahas per kegiatan kerja.

Biaya operasional perkebunan kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation

diantaranya adalah biaya retribusi retribusi pemerintah daerah setempat. Retribusi

adalah pembayaran yang dilakukan untuk mendapatkan fasilitas tertentu yang

pada pembahasan kali ini adalah izin perkebunan kelapa sawit. Besarnya retribusi

pemerintah daerah diasumsikan yaitu Rp5,- per kilogram dari jumlah tandan buah

segar yang dipanen. Setiap tahun retribusi pemerintah daerah ini naik dan

berbanding lurus dengan kenaikan jumlah tandan buah segar yang dipanen.

Jumlah biaya retribusi pertahunnya dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

66

Tabel 9. Biaya Retribusi Per Tahun Kebun Inti Jumlah Retribusi Pemda

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

TBM-0 TBM-1 TBM-2 TBM-3 TM-1 TM-2 TM-3 TM-4 (Rp.000)

13.500 30.600 58.050 85.500 108.300 Jumlah Retribusi Pemda

Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

TM-5 TM-6 TM-7 TBM-8 TM-9 TM-10 TM-11 (Rp.000) 132.525 158.175 176.700 183.825 185.250 185.250 185.250

Biaya retribusi mulai dibayarkan setelah perkebunan kelapa sawit

menghasilkan inti kelapa sawit. Pembayaran retribusi pemerintah daerah setiap

tahunnya meningkat. Peningkatan biaya retribusi pemerintah daerah ini

berbanding lurus dengan peningkatan hasil produksi perkebunan kelapa sawit.

Pada perkebunan inti kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation biaya retribusi

yang dibayarkan kepada pemerintah daerah setempat ini berkisar antara Rp

13.500.000,- sampai dengan Rp 185.250.000,-. Biaya retribusi terendah yaitu pada

tahun 2014, hal ini terjadi karena pada tanaman belum menghasilkan tandan buah

segar sudah mulai berbuah dan dapat dipanen tetapi jumlah tandan yang

dihasilkan masih relatif rendah. Sedangkan biaya retribusi tetinggi yaitu pada

tahun 2023 sampai 2025, hal ini terjadi karena pada tanaman menghasilkan tahun

ke 9 sampai ke 11 jumlah tandan yang dihasilkan jumlahnya banyak dan rata-rata

jumlah tandan yang dihasilkan sama.

Tabel 10. Biaya Retribusi Per Tahun Kebun Plasma Jumlah Retribusi Pemda

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

TBM-0 TBM-1 TBM-2 TBM-3 TM-1 TM-2 TM-3 TM-4 (Rp.000)

20.250 45.900 83.700 123.975 153.900 Jumlah Retribusi Pemda

Satuan 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

TM-5 TM-6 TM-7 TBM-8 TM-9 TM-10 TM-11 (Rp.000) 188.100 225.150 249.375 257.925 259.350 259.350 259.350

Pada perkebunan plasma kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation biaya

retribusi yang dibayarkan kepada pemerintah daerah setempat ini berkisar

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

67

antara Rp25.250.000,- sampai dengan Rp259.350.000,-. Biaya retribusi terendah

yaitu pada tahun 2014, hal ini terjadi karena pada tanaman belum menghasilkan

tandan buah segar sudah mulai berbuah dan dapat dipanen tetapi jumlah tandan

yang dihasilkan masih relatif rendah. Sedangkan biaya retribusi tetinggi yaitu

pada tahun 2023 sampai 2025, hal ini terjadi karena pada tanaman menghasilkan

tahun ke 9 sampai ke 11 jumlah tandan yang dihasilkan jumlahnya banyak dan

rata-rata jumlah tandan yang dihasilkan sama.

Biaya operasional selanjutnya adalah biaya pajak pendapatan dari

penghasilan penjualan hasil kelapa sawit. Pajak adalah iuran wajib yang

dibayarkan oleh perseorangan atau badan hukum wajib pajak sesuai dengan

norma-norma hukum tanpa balasan jasa secara langsung. Besarnya pajak yang

dibayarkan yaitu 25 persen dari pendapatan. Pajak yang dibayarkan setiap

tahunnya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Biaya Pajak Per Tahun Kebun Inti

Jumlah Pajak

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

TBM-0 TBM-1 TBM-2 TBM-3 TM-1 TM-2 TM-3 (Rp.000)

875.765 914.535 - 627.315 162.849

Jumlah Pajak

Satuan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 TM-4 TM-5 TM-6 TM-7 TBM-8 TM-9 TM-10

(Rp.000) 2.116.899 4.447.952 7.009.174 9.093.768 10.351.334 11.228.128 12.236.386

Jumlah Pajak

Satuan 2025

TM-11 (Rp.000) 13.382.465

Pembayaran biaya pajak sama hampir sama dengan retribusi yaitu mulai

dibayarkan setelah perkebunan kelapa sawit memiliki penghasilan dan usaha

kelapa sawitnya. Pembayaran pajak setiap tahunnya meningkat kecuali pada tahun

2016, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut bunga masa pembangunan

harus dibayarkan sedangkan penghasilan yang didapat masih belum mencukupi.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

68

Pada tahun berikutnya penghasilan sudah mulai meningkat sehingga pajak

penghasilannya pun meningkat dan begitu pun pada tahun-tahun selanjutnya.

Peningkatan pajak ini berbanding lurus dengan peghasilan dari perusahaan. Pada

perkebunan inti kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation pajak yang dibayarkan

berkisar antara Rp162.849.000,- sampai dengan Rp13.382.465.000,-.

Tabel 12. Biaya Pajak Per Tahun Kebun Plasma

Jumlah Pajak

Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

TBM-0 TBM-1 TBM-2 TBM-3 TM-1 TM-2 TM-3 (Rp.000)

1.313.648 2.215.552 2.405.234 4.143.281

Jumlah Pajak

Satuan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 TM-4 TM-5 TM-6 TM-7 TBM-8 TM-9 TM-10

(Rp.000) 6.494.533 9.718.786 13.357.913 15.981.459 17.373.762 18.250.555 19.476.554

Jumlah Pajak

Satuan 2025

TM-11 (Rp.000) 19.432.440

Hampir sama dengan pembayaran biaya pajak di perkebunan ini yang

mulai dibayarkan setelah perkebunan kelapa sawit memiliki penghasilan dan

usaha kelapa sawitnya. Pembayaran pajak setiap tahunnya meningkat sedikit

berbeda dengan perkebunan inti karena lahan plasma lebuh luas maka pada tahun

2016 tidak ada permasalahan untuk pembayaran pajaknya. Pada perkebunan

plasma kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation pajak yang dibayarkan berkisar

antara Rp1.313.648.000,- sampai dengan Rp19.432.440.000,-.

Biaya penyusutan disini terdiri dari depresiasi dan amortisasi. Depresiasi

adalah penyusutan dari pengeluaran harta berwujud (kecuali tanah berstatus hak

milik, hak guna bangunan, hak usaha dll.). penyusutan untuk pertama kali dimulai

pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam

proses pengerjaan. Pada perkebunan kelapa sawit ini penyusutan baru terjadi pada

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

69

tahun 2014 dan untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada Lampiran 35 untuk

perkebunan inti dan Lampiran 36 untuk perkebunan plasma.

Pada awal sub-bab ini telah dijelaskan bahwa biaya variabel untuk biaya

operasional ini akan dibahas per kegiatan. Dibawah ini akan dijelaskan biaya

pemeliharaan, sarana produksi, dan tenaga kerja sebagai biaya operasional

perkebunan kelapa sawit.

Pemeliharaan dihitung sesuai dengan jumlah lahan yang telah ditanami

kelapa sawit. Perusahaan berencana membuka lahan secara bertahap dengan 3

tahapan. Perkebunan inti berencana akan menanami lahan pada tahapan pertama

adalah sebesar 600 hektar yang ditanam pada tahun 2011 (TT 2011), tahapan

kedua adalah 600 hektar yang akan ditanam pada tahun 2012 (TT 2012), tahapan

ketiga adalah 300 hektar yang akan ditanam pada tahun 2013 (TT 2013).

Perkebunan plasma berencana akan menanami lahan pada tahapan pertama adalah

sebesar 900 hektar yang ditanam pada tahun 2011 (TT 2011), tahapan kedua

adalah 900 hektar yang akan ditanam pada tahun 2012 (TT 2012), tahapan ketiga

adalah 700 hektar yang akan ditanam pada tahun 2013 (TT 2013). Pada tabel 12

dapat dilihat biaya pemeliharaan kelapa sawit kebun inti dan kebun plasma PT.

Borneo Palm Plantation. Lebih rinci pemeliharaan kelapa sawit ini data dilihat

pada Lampiran 33 dan 34, sedangankan untuk lebih jelasnya lagi rincian

kebutuhan pemeliharaan kelapa sawit ini ada padal Lampiran 18 sampai 20.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

70

Tabel 13. Proyeksi Biaya Pemeliharaan Kebun Inti dan Plasma (Rp.000,-) Tahun Biaya Inti Biaya Plasma

2015 3.059.400 4.589.100

2016 6.118.800 9.178.200

2017 8.004.300 13.281.200

2018 8.360.100 13.814.900

2019 8.538.000 14.230.000

2020 8.538.000 14.230.000

2021 8.538.000 14.230.000

2022 8.538.000 14.230.000

2023 8.538.000 14.230.000

2024 8.678.400 14.440.600

2025 8.818.800 14.651.200

Biaya pemeliharaan pada perkebunan inti dan plasma kelapa sawit pada

tahun 2015 didapat dari luas lahan TT 2011 dikalikan dengan biaya pemeliharaan

tanaman menghasilkan per hektar tahun pertama. Biaya pemeliharaan perkebunan

pada tahun 2016 adalah jumlah luas lahan TT 2011 dikalikan biaya pemelihraan

per hektar tahun kedua dan TT 2012 dikalikan dengan biaya pemeliharaan per

hektar tahun pertama. Biaya pemeliharaan perkebunan pada tahun 2017 didapat

dari jumlah luas lahan TT 2011 dikalikan biaya pemelihraan per hektar tahun

ketiga dan TT 2012 dikalikan dengan biaya pemeliharaan per hektar tahun kedua

dan TT 2013 dikalikan dengan biaya pemeliharaan per hektar tahun pertama,

untuk tahun selanjutnya perhitungan biaya pemeliharaan hampir sama dengan

tahun 2017 yang dihitung berdasarkan tahun tanam dan biayanya sesuai dengan

tahun pemeliharaan masing-masing tanaman. Terlihat peningkatan biaya dari

tahun 2015 sampai 2025, hal ini dikarenakan lahan yang dipelihara semakin

meningkat.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

71

Proses pembukaan lahan belukar sampai dengan proses tanaman belum

menghasilkan telah di jelaskan pada sub-bab sebelumnya. Pemeliharaan tanaman

menghasilkan sendiri tidak jauh beda dengan pemeliharaan tanaman belum

menghasilkan. Pada proses pemeliharaan tanaman ini juga panen sudah dapat

dilakukan. Pekerjaan panen kelapa sawit biasanya adalah pekerjaan potong buah.

Pekerjaan potong buah ini merupakan pekerjaan yang utama karena merupakan

sumber penghasilan dari perkebunan kelapa sawit tersebut melalui penjualan

minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit. Menurut Iyung Pahan (2011) persiapan

yang harus dilakukan sebelum melakukan panen adalah mempersiapkan kondisi

areal, menyediakan tenaga kerja untuk melakukan pemanenan, pembagian seksi

potong buah, dan penyediaan alat pekerjaan. Kondisi areal panen yang harus

diperhatikan, adalah perbaikan jalan, pembersihan piringan tanaman, pasar

tikus/rintis, dan rintis malang/tengah, pemasangan titi pasar tikus/rintis,

pembuatan tempat pengumpulan hasil. Penyediaan tenaga kerja akan disesuaikan

dengan kondisi tanaman yang dipanen nantinya. Penetapan seksi potong buah

dilakukan secara searah atau berlawanan arah jarum jam. Alat kerja untuk potong

buah yang akan digunakan berbeda berdasarkan tinggi tanaman. Biaya panen

tandan buah segar diasumsikan sebesar Rp60,- per kilogramnya. Biaya

operasional selanjutnya adalah biaya pengangkutan panen. Setelah kelapa sawit

dipanen makan selanjutnya tandan buah segar tersebut dibawa ke tempat

pengumpulan hasil. Biaya angkut tersebut diasumsikan sebesar Rp50,- per

kilogramnya, untuk lebih rincinya jumlah biaya panen dan angkut dapat dilihat

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

72

pada Lampiran 33 untuk perkebunan inti dan Lampiran 34 untuk perkebunan

plasma.

Biaya sarana produksi yang diperlukan pada pembangunan perkebunan

kelapa sawit ini dibagi per kegiatan. Biaya ini diuraikan pada Tabel 13 dibawah

ini. Lebih rincinya biaya sarana produksi perkebunan kelapa sawit dapat dilihat

pada Lampiran 9 sampai dengan Lampiran 20.

Tabel 13. Biaya Sarana Produksi Kegiatan Biaya

Pembukaan Lahan belukar 4.585.000 Penanaman LCC 252.440 Pembibitan 114.616.500 Pembibitan main nursery 45.993.500 Penanaman kelapa sawit 3.345.202 Pemeliharaan TBM 1 2.703.823 Pemeliharaan TBM 2 4.035.667 Pemeliharaan TBM 3 4.069.480 Pemeliharaan TM 1-2 2.880.987 Pemeliharaan TM 3-9 3.804.020 Pemeliharaan TM > 10 4.367.568

Total 190.654.187

Biaya sarana produksi telah banyak di jelaskan pada sub-bab sebelumnya.

Sarana produksi untuk perkebunan kelapa sawit akan mempengaruhi optimalisasi

hasil perkebunan itu sendiri. Penggunaan sarana produksi yang memadai akan

mendukung produktivitas perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Pada tabel diatas

dapat kita ketauhi bahwa total dari biaya sarana produksi perkebunan kelapa sawit

proyeksinya adalah sebesar Rp190.654.187,- per hektar.

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

73

Tabel 14. Biaya Tenaga Kerja Kegiatan Biaya

Pembukaan Lahan belukar 1.518.000 Penanaman LCC 1.591.000 Perawatan 3.809.000 Pembibitan main nursery 14.541.000 Penanaman kelapa sawit 1.591.000 Pemeliharaan TBM 1 2.053.000 Pemeliharaan TBM 2 1.921.000 Pemeliharaan TBM 3 1.954.000 Pemeliharaan TM 1-2 2.218.000 Pemeliharaan TM 3-9 1.888.000 Pemeliharaan TM > 10 1.558.000

Total 34.642.000

Biaya tenaga kerja yang diperlukan pada pembangunan perkebunan kelapa

sawit ini dibagi per kegiatan. Biaya ini diuraikan pada Tabel 8 diatas. Kebutuhan

tenaga kerja lebih disini lebih ditekankan pada hari kerja karena perusahaan

memiliki target-terget khusus untuk pencapaian kerja untuk kemajuan PT. Borneo

Palm Plantation. Pada setiap pekerjaan di lapangan dibutuhkan 1 sampai 10 orang

tenaga kerja. Selanjutnya dihitung target kerja dari masing-masing pekrja,

sehingga didapat target selesainya pekerjaan. Pekerja disini mulai kerja dari jam

07.00 sampai sekitar jam 05.00 waktu setempat dengan upah per orangnya sekitar

Rp33.000,- dan untuk mandornya sekitar Rp40.000,- Lebih rincinya biaya tenaga

kerja perkebunan kelapa sawit ini dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai dengan

Lampiran 20.

Total biaya operasional kebun kelapa sawit ini setiap tahunnya berbeda.

Biaya operasional ini lebih rincinya dijelaskan pada biaya rekapitulasi rencana

kerja dan proyek yang dapat dilihat pada Lampiran 21 sampai 24. Total biaya

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

74

operasional perkebunan kelapa sawit inti dan plasma juga masing-masing

berbeda. Total biaya operasional ini untuk lebih ringkas dan mudah dapat di lihat

pada Lampiran 33 untuk perkebunan inti dan Lampiran 34 untuk perkebunan

plasma. Total biaya operasional keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 8.

4.3.3 Analisis Finansial

Kelayakan usaha perkebunan kelapa sawit dapat diketahui dengan

melakukan analisis financial dengan metode perhitungan NPV, IRR, dan Payback

Period. Hasil perhitungan kelayakan perkebunan kelapa sawit dapat dilihat secara

rinci pada Lampiran 41. Secara garis besar kesimpulan hasil perhitungan analisis

finansial kelayakan kelapa sawit sampai tahun 2025 dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Analisis Kelayakan Finansial Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025 1. Nilai Investasi Jumlah - Tanaman 4.000 Ha Rp. 99.650.925

- I D C (Bunga Masa Pembangunan)

Rp. 37.695.312

- PKS Rp. 45.000.000 Total Nilai Rp 137.346.237

2. Sumber Pembiayaan Investasi

a. Refinancing Bank 65 persen : Hutang Pokok Investasi

Rp. 64.773.101

IDC Rp. 37.695.312

Total Pinjaman bank

Rp. 102.468.413

b. Self Financing 35 persen : Untuk Investasi Rp. 34.877.824 IDC Rp. - Total Pinjaman Rp. 34.877.824

3. Tingkat Suku Bunga - Kredit Investasi

IDC (bunga masa pembangunan)

12 persen

Bunga Bank setelah IDC 12,00 persen

- Kredit Modal Kerja -

4. Analisa Finansial : Internal Rate of Return (IRR) 23,91 persen Net Present Value (Rp.000,-) Rp162.221.208

Payback Period 13 Tahun (termasuk Grace Period 5 Tahun)

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

75

Berdasarkan Tabel 15, nilai NPV yang didapatkan pada tingkat bunga

masa pembangunan sebesar 12 persen per tahun adalah sebesar Rp162.221.208,-.

Kondisi tersebut menunjukan bahwa pada tingkat bunga masa pembangunan 12

persen nilai NPV>0, maka kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit ini

dinyatakan layak untuk diusahakan. Nilai IRR yang didapat sebesar 23,91 persen,

nilai tersebut lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku. Kemampuan untuk

pengembalian modal usaha perkebunan kelapa sawit ini adalah selama 13 tahun

sudah termasuk grace period 5 tahun. Grace period adalah kesempatan yang

diberikan oleh bank untuk tidak membayar pokok pijaman. Pada kasus ini grace

period diberikan di awal tahun karena kelapa sawit belum dapat menghasilkan

tandan buah segar.

4.3.4 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk dapat melihat sejauhmana tingkat

kepekaan perkebunan kelapa sawit terhadap kondisi diluar asumsi yang telah

dibuat pada saat perencanaan. Analisis ini dilakukan pada indikator terjadinya

kenaikan biaya produksi sebesar 10 persen. Penetapan kenaikan biaya produksi

sebsar 20 persen dikarenakan pada data inflasi tahunan di Indonesia dalam satu

dekade terakhir tidak pernah melebihi dari 10 persen. Pada analisis ini semua

biaya variabel produksi dinakian sebesar 10 persen. Berdasarkan hasil analisis

sensitivitas yang dilakukan bila terjadi kenaikan produksi 10 persen, diberoleh

nilai NPV Rp. 156.645.326,- , nilai IRR adalah 23,49 persen dan Payback Period

(PP) adalah 13,3 tahun dan sudah termasuk didalamnya grace periode.

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dapat diartikan bahwa dengan tingkat toleransi

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

76

kenaikan biaya produksi 10 persen maka perkebunan kelapa sawit tersebut masih

dikatakan layak karena sesuai dengan kriteria kelayakan analisis finansial, untuk

perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran .

4.4 Corporate Social Responsibility (CSR)

Kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk sekitar perkebunan selain

menggarap lahan pertanian melalui perkebunan dan pertanian pangan, juga

tersedia beberapa peluang kerja tetapi sifatnya tidak formal. Peluang kerja yang

sifatnya tidak formal ini seperti bekerja pada berbagai perusahaan ataupun

pekerjaan jasa lainnya. Kesempatan bekerja dan berusaha secara formal bisa

dikatakan hampir tidak ada.

Walaupun kesempatan bekerja pada perusahaan formal relatif sangat kecil,

namun dengan adanya kegiatan-kegiatan perusahaan atau usaha non-formal

seperti usaha pertambangan betubara dan perkebunan kelapa sawit telah mampu

membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar seperti usaha warung makan,

kios, ojek, dan berbagai usaha perdangan dan jasa lainnya.ojek dan angkutan

transportasi lainnya merupakan salah satu peluang kerja yang cukup berkembang

di setiap desa karena ojek dan angkutan mobil merupakan sarana transportasi yang

praktis dilingkungan desa maupun antar desa.

Kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang

rencananya akan dilakukan PT. Borneo Palm Plantation akan menyerap puluhan

tenaga kerja lokal minimal 60 persen berdasarkan kebutuhan tenaga kerja yang

diperlukan oleh perusahaan. Hal ini akan menambah terbukanya kesempatan kerja

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

77

dan kesempatan berbagai usaha ekonomis yang berkaitan dengan kegiatan

perkebunan dan pengolahan kelapa sawit tersebut, yang seharusnya dapat

dimanfaatkan oleh orang-orang dari wilayah desa sekitar perkebunan. Penduduk

lokal yang ingin bekerja di perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa

sawit PT. Borneo Palm Plantation ini tentunya harus memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh PT. Borneo Palm Plantation serta mampu bersaing dengan tenaga

kerja luar daerah.

Layaknya suatu perusahaan dapat dinilai dari seberapa mampu perusahaan

itu dapat berjalan secara sustainable atau berkelanjutan. Suatu perusahaan dapat

berjalan secara sustainable atau berkelanjutan apabila perusahaan tersebut mampu

mengelola perusahaan dengan menggunakan prinsip triple bottomline dengan

memperhatikan ekonomi, sosial dan juga lingkungan. PT. Borneo Palm

Plantation percaya akan pentingnya menjaga kesaimbangan antara kegiatan

operasional, lingkungan, dan masyarakat setempat. Selain bantuan dan partisipasi

perusahaan dalam program plasma atau kemitraan dengan petani setempat,

perusahaan juga ikut serta dalam sejumlah program kesejahteraan masyarakat

yang saat ini masih dalam tahap perencanaan untuk merealisasikan. Mereka

merasa berkewajiban untuk menjalankan program yang telah direncanakan setelah

mereka mendapatkan keuntungan yang selanjutnya dapat disisihkan untuk

melakukan program-program CSR yang telah dibuat. Program CSR yang telah

direncanakan akan dilakukan secara bertahap. Program ini akan mulai

pelaksanaanya pada tahun 2018 setelah perusahaan dirasa telah mendapatkan

keuntungan yang dapat sedikit disisihkan untuk program ini barulah

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

78

dipublikasikan kepada masyarakat dan dimusyawarahkan untuk selanjutnya dapat

dijalankan.

Pada perencanaan program yang akan mereka jalankan dapat terlihat

bahwa mereka mengutamakan keberlanjutan dalam segi ekonomi, sosial dan

lingkungan melalui program CSR. Berikut ini adalah beberapa program CSR yang

akan dijalankan dan telah digolongkan berdasarkan triple bottomline.

1. Ekonomi

1) Program kemitraan dengan program plasma yang selanjutnya akan

meningkatkan jumlah pendapatan petani plasma.

2) Efektifnya sistem perekonomian masyarakan dengan dibangunnya

koprasi yang akan menjembatani petani plasma dengan perusahaan.

2. Sosial

1) Mengurangi pengangguran masyarakat sekitar dengan melibatkan

masyarakat dalam pengelolaan perusahaan.

2) Bantuan renovasi rumah ibadah.

3) Beasiswa untuk anak berprestasi di daerah perkebunan.

4) Pelatihan kelompok kerja masyarakat dalam bidang pendukung

perkebunan kelapa sawit dan pendukung perekonomian bidang lainnya.

3. Lingkungan

1) Terkontrolnya sumber daya alam, ekologi, dan ekosistem dengan

mengikuti aturan-aturan amdal yang menjadi acuan keberlanjutan.

2) Pembangunan transportasi lintas daerah antara kecamatan karang bintang

dengan kecamatan kusan hulu.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

79

3) Perbaikan sarana infrastruktur daerah sekitar perkebunan.

4) Melaksanakan kegiatan bebas limbah di areal perkebunan dan sekitarnya.

Ada beberapa konsep dasar dari CSR yang dapat dijadikan acuan program

sebuah perusahaan. Konsep Kotler dan Lee dapat kita analisis apakah perusahaan

ini mampu menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan layak dari segi sosial.

Berikut ini adalah 6 kosep yang dapat menjadi indikator sustainable perkebunan

kelapa sawit PT. Borneo Palm Plantation:

1. Cause Promotions

Berdasarkan literatur mengenai Cause Promotion perusahaan saat ini

belum mampu melakukan program kesadaran masyarakat terhadap

masalah sosial tertentu. Program Cause Promotion adalah program, seperti

kegiatan gerak jalan untuk masyarakat sebagai upaya peningkatan

kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kegiatan penghijauan juga

gerakan penanaan kembali hutan gundul sebagai upaya peningkatan

kesadaran masyarakat agar tidak menebang pohon sembarangan dan

bertanggung jawab untuk menanam kembali pohon yang telah ditebang.

Perusahaan pada saat pembuatan program belum melibatkan masyarakat,

sehingga perusahaan belum mengetahui apa masalah sosial yang bisa

ditangani dengan kampanye sosial untuk masyarakat sekitar. Dalam

kaitannya pada perencanaan program CSR yang telah dipaparkan

sebelumnya, perusahaan ini telah memasukan program ini ke dalam daftar

perencanaan program yang selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap,

tetapi terdapat beberapa kekurangan karena tidak melibatkan

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

80

masyarakatnya. Sebaiknya perusahaan melakukan pendekatan sosial

terlebih dahulu untuk mengetahui masalah sosial yang sedang berkembang

di masyarakat lalu dibuat programnya, sehingga program tepat sasaran.

2. Cause-Related Marketing

Program Cause-Related Marketing adalah program, seperti kegiatan

mengajak konsumen untuk membeli produk dimana sebagian keuntungan

akan didonasikan untuk mencegah masalah tertentu. Perusahaan belum

dapat melakukan program yang dibutuhkan dari pemberian donasi

langsung dari penjualan. Hal ini disebabkan karena perusahaan belum

melakukan transaksi jual beli, sehingga perusahaan belum bisa

menjalankan program dari donasi penjualan produk. Dalam program ini

pun belum ada pelibatan masyarakat dalam hal perencanaan.

3. Corporate Social Marketing

Program Corporate Social Marketing adalah program, seperti penyuluhan

upaya pengurangan penggunaan pestisida. Pada program ini perusahaan

belum melakukan pembangunan fasilitas atau perbaikan fasilitas yang

dibutuhkan masayrakat untuk pembangunan diri bagi masyarakat sekitar.

Perusahaan saat ini masih dalam tahap awal dalam pembangunan

perkebunan itu sendiri sehingga belum mampu melakukan program CSR

ini. Dalam kaitannya pada perencanaan program CSR yang telah

dipaparkan sebelumnya, perusahaan ini telah memasukan program ini ke

dalam daftar perencanaan program yang selanjutnya akan dilaksanakan

secara bertahap. Program ini belum bisa dijalankan oleh perusahaan dan

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

81

belum disosialisasikan kepada masyarakat sehingga belum ada keterlibatan

masyarakat didalamnya.

4. Corporate Philanthropy

Program Corporate Social Marketing adalah program pemberian

sumbangan-sumbangan secara langsung, seperti sumbangan pembangunan

tempat ibadah, sumbangan beasiswa kepada anak yang berprestasi di

sekitar perkebunan, memberikan bantuan berupa alat tulis kepada anak-

anak yang kurang mampu. Pada program ini perusahaan telah melakukan

salah satu program yang menjadi indikator pelaksanaan Corporate Social

Marketing dengan memberikan sumbangan kepada masyarakat yaitu

dengan pemberian dana amal untuk perbaikan masjid, tetapi keterlibatan

masyarakatnya belum dilibatkan seperti program-program lainnya.

Program ini dilaksanakan pada saat awal pembangunan perkebunan kelapa

sawit. Perusahaan melakukan program ini sebagai strategi agar mendapat

kepercayaan dari masyarakat daerah perkebunan. Pada kenyataannya

sebenarnya program ini adalah program yang paling tidak sustainable

karena membuat masyarakat bergantung pada dana amal pemberian dari

perusahaan.

5. Community Volunteering

Pada program ini perusahaan belum berencana mendorong para karyawan

untuk melakukan kegiatan sukarela bersama-sama untuk membantu

kegiatan sosial di daerah perkebunan. Program Community Volunteering

adalah program, seperti mengorganisir karyawan untuk terlibat langsung

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

82

dalam kegiatan CSR, memberikan dukungan dan informasi

penyelenggaraan CSR sesuai dengan minat dan keinginan karyawan,

memberikan waktu kepada karyawan untuk terlibat langsung dalam

kegiatan CSR, dan memberikan dana ditempat dimana karyawan

mengikuti kegiatan CSR. Perusahaan baru memiliki sedikit karyawan tetap

sehingga perusahaan masih harus konsen terhadap kegiatan internal

perusahaan itu sendiri demi berkembangnya perusahaan. Dalam kaitannya

pada perencanaan program CSR yang telah dipaparkan sebelumnya,

perusahaan ini telah memasukan program ini ke dalam daftar perencanaan

program yang selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam

program ini karyawan belum terlibat langsung untuk mengetahui

kebutuhan dari masyarakat sendiri, sehingga pelibatan masyarakat pada

program ini pun belum ada.

6. Socially Responsible Business Practices

Pada program ini perusahaan belum mampu melaksanakan adopsi praktik

bisnis untuk memecahkan masalah tertentu yang sedang menjadi

fenomena, seperti contoh programnya yaitu, membuat penangkaran hewan

yang diangap hama, seperti harimau, orang utan atau babi hutan.

Perusahaan belum terfikir untuk melakukan program Socially Responsible

Business Practices, karena program ini belum termasuk ke dalam

perencanaan program CSR yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Dalam melakukan CSR sendiri perusahaan belum melibatkan masyarakat.

Mereka baru melihat areal perkebunan saja yang layak untuk diperbantukan.

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PT. merupakan salah satu ...media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080091_4_8743.pdf · kelapa sawit dan inti sawit ... Borneo Palm Plantation juga

83

Masyarakat sekitar juga belum dilibatkan langsung dalam perencanaan CSR ini,

hal ini dikarenakan perusahaan tidak ingin masyarakat hanya terfokus pada

bantuan yang diberikan dan pada akhirnya akan mengganggu keberlanjutan

perusahaan. Program perencanaan tersebut akan dimusyawarahkan di balai

pertemuan setelah perusahaan dirasa telah bisa memenuhi dan bisa langsung

dilaksanakan setelah musyawarah selesai dengan pengawasan juga oleh

perusahaan nantinya. Keterlibatan masyarakat sekitar saat ini masih dalam tahap

pembudidayaan dan pembangunan perkebunan kelapa sawit perusahaan saja. Dari

program-program di atas dapat diketahui bahwa hanya 1 perencanaan program

yang telah dibuat oleh perusahaan yang telah dilaksanakan.