27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha UKM Suka Maju 1. Sejarah Singkat UKM Suka Maju adalah badan usaha perorangan yang dirintis sejak tahun 1970 oleh Ibu Mardia Hunowu dengan modal awal yang jumlahnya kecil. Dengan produk yang dihasilkan masih dalam jumlah sedikit di antaranya Haluwa Kacang, Katang-Katang, dan Bepang dan pada waktu itu pemasarannya hanya dari warung ke warung. Pada tahun 1989 usaha ini sudah dilanjutkan oleh Ibu Herlina Bakari anak pertama dari Ibu Mardia Hunowu. Pada tahun yang bersamaan UKM Suka Maju telah memperoleh izin Depkes dari dinas kesehatan di wilayah Gorontalo. UKM Suka Maju terletak di Jln.Tinaloga No.234Desa Toto Utara Kecamatan Tilongkabila Kabupten Bone Bolango Propinsi Gorontalo. Luas tanah keseluruhan adalah 2400 m², luas tanah untuk bangunan usaha adalah 21 m² dan untuk bangun rumah seluas 142 m². Disekitar UKM Suka Maju adalah areal persawahan milik masyarakat sekitar, lokasi usaha ini berada jauh dari pusat perkotaan. Sehingga para konsumen yang ingin melakukan transaksi pembelian produk olahan Jagung harus mendatangi langsung tempat usaha dengan menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Jarak yang harus ditempuh dari pusat kota menuju lokasi usaha adalah ± 10 Km dan jarak dari pusat perbelanjaan menempuh jarak sekitar ± 12 Km. Pada tahun 1996 pemasaran dari produk UKM Suka Maju sudah mulai di supplay ke beberapa toko kue dan supermarket yang ada di wilayah Gorontalo, Manado dan Bitung. Pada tahun 2000 setelah Gorontalo resmi terbentuk menjadi propinsi dari sinilah awal perkembangan usaha ini sudah terbentuk menjadi UKM Suka Maju, telah memperoleh izin P-IRT dari Dinas kesehatan Kabupaten Bone Bolango, mulai memperoleh bantuan dari instansi terkait berupa alat-alat produksi dan, telah diikutsertakan dalam setiap pelatihan dan diklat dalam bidang pertanian yang dilaksanakan di Gorontalo maupun diluar wilayah Gorontalo. UKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya produk yang berbahan baku jagung yaitu Stick Jagung, Kelapa Jagung, dan Curuti Jagung. Produk-produk ini telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Selain itu UKM Suka Maju telah mengalami peningkatan dalam bidang pemasaran, hal ini terlihat dari produk-produk olahannya di distribusikan ke beberapa supermarket dan toko

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

  • Upload
    lethien

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Usaha UKM Suka Maju

1. Sejarah Singkat

UKM Suka Maju adalah badan usaha perorangan yang dirintis sejak tahun 1970 oleh

Ibu Mardia Hunowu dengan modal awal yang jumlahnya kecil. Dengan produk yang

dihasilkan masih dalam jumlah sedikit di antaranya Haluwa Kacang, Katang-Katang, dan

Bepang dan pada waktu itu pemasarannya hanya dari warung ke warung. Pada tahun 1989

usaha ini sudah dilanjutkan oleh Ibu Herlina Bakari anak pertama dari Ibu Mardia Hunowu.

Pada tahun yang bersamaan UKM Suka Maju telah memperoleh izin Depkes dari dinas

kesehatan di wilayah Gorontalo.

UKM Suka Maju terletak di Jln.Tinaloga No.234Desa Toto Utara Kecamatan Tilongkabila

Kabupten Bone Bolango Propinsi Gorontalo. Luas tanah keseluruhan adalah 2400 m², luas

tanah untuk bangunan usaha adalah 21 m² dan untuk bangun rumah seluas 142 m². Disekitar

UKM Suka Maju adalah areal persawahan milik masyarakat sekitar, lokasi usaha ini berada

jauh dari pusat perkotaan. Sehingga para konsumen yang ingin melakukan transaksi

pembelian produk olahan Jagung harus mendatangi langsung tempat usaha dengan

menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Jarak yang harus ditempuh

dari pusat kota menuju lokasi usaha adalah ± 10 Km dan jarak dari pusat perbelanjaan

menempuh jarak sekitar ± 12 Km.

Pada tahun 1996 pemasaran dari produk UKM Suka Maju sudah mulai di supplay ke

beberapa toko kue dan supermarket yang ada di wilayah Gorontalo, Manado dan Bitung.

Pada tahun 2000 setelah Gorontalo resmi terbentuk menjadi propinsi dari sinilah awal

perkembangan usaha ini sudah terbentuk menjadi UKM Suka Maju, telah memperoleh izin

P-IRT dari Dinas kesehatan Kabupaten Bone Bolango, mulai memperoleh bantuan dari

instansi terkait berupa alat-alat produksi dan, telah diikutsertakan dalam setiap pelatihan dan

diklat dalam bidang pertanian yang dilaksanakan di Gorontalo maupun diluar wilayah

Gorontalo. UKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

produk yang berbahan baku jagung yaitu Stick Jagung, Kelapa Jagung, dan Curuti Jagung.

Produk-produk ini telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.

Selain itu UKM Suka Maju telah mengalami peningkatan dalam bidang pemasaran, hal

ini terlihat dari produk-produk olahannya di distribusikan ke beberapa supermarket dan toko

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

kue yang ada di Kota Gorontalo. Adapun toko kue dan supermarket antara lain : Karsa

Utama, Maharani, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Amanda Jaya, dan Q- Mart.

2. Visi, Misi dan Tujuan UKM Suka Maju

i. Visi :

Menciptakan iklim usaha yang berdaya saing dan menjadikan usaha pengolahan

hasil pertanian yang unggul dan dikenal luas oleh masyarakat.

ii.Misi :

1) Meningkatkan mutu dan kualitas produk serta menjadikan produk

olahan jagung sebagai buah tangan khas Gorontalo, 2) Memberikan pelayanan serta

memenuhi kebutuhan selera konsumen untuk berbagai macam produk olahan jagung,

3) Terwujudnya keunggulan jangka panjang UKM Suka Maju dalam lingkungan bisnis

yang kompetitif melalui pengembangan produk olahan Jagung.

iii.Tujuan :

1) Meningkatkan omzet penjualan pertahunnya, 2) Memberdayakan dan menggali

potensi masyarakat sekitar di lingkungan usaha, 3) Membangun kemitrann dengan

masyarakat sekitar dan sesama pelaku UKM.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran hubungan antara pemilik usaha dengan

bawahannya. UKM Suka Maju telah memiliki struktur organisasi secara tertulis dan telah

menetapkan pembagian tugas operasional dalam UKM. Struktur organisasi UKM Suka Maju

disajikan pada gambar 2 di bawah ini

Pemilik UKM Suka Maju

Herlina Bakari

Sekretaris

Kamaria Palu

Bidang Produksi

Nur Laila Asura

Bidang Pemasaran

Nur Ain Muda

Bendahara

Maryam Ali

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Gambar 3. Struktur Organisasi UKM Suka Maju

Pada Gambar 3 terlihat dalam struktur organisasi ini pemilik UKM Suka Maju telah

memberikan wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing

bawahannya. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam struktur organisasi

yang ada di UKM Suka Maju meliputi:

a. Pemilik UKM memiliki tanggung jawab dalam mengambil keputusan maupun

kebijakan , mengawasi dan mengontrol semua aktivitas yang dilaksanakan oleh

bawahannya.

b. Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencatatan yang berhubungan

dengan kegiatan yang ada di dalam lingkungan usaha.

c. Bagian Keuangan bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan pengeluaran dan

pemasukan ataupun transaksi yang berhubungan dengan usaha.

d. Bagian produksi bertanggung jawab dalam setiap proses produksi berlangsung sampai

dengan selesai serta dalam proses pemilihan bahan baku produksi.

e. Bagian Pemasaran bertanggung jawab dalam setiap proses pendistribusian produk

langsung ke Supermarket, melakuan pengecekan produk, dan mempromosikan produk

kepada konsumen.

f. Karyawan bertanggung jawab penuh pada setiap pekerjaan yang dilakukannya mulai

dari proses produksi sampai pengemasan produk.

UKM Suka Maju memiliki karyawan tetap yang berjumlah 8 orang dan karyawan tidak

tetap berjumlah 5 orang. Karyawan yang dimiliki oleh UKM Suka Maju ini berasal dari

lingkungan keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lingkungan usaha, suasana

dalam lingkungan usaha pun sangat mendukung dan penuh dengan suasana kekeluargaan.

Mayoritas tenaga kerja yang ada di UKM Suka Maju adalah perempuan. Tingkat pendidikan

dari karyawan yang ada sebagian hanya lulusan SD, SMP dan SMA. Data mengenai sumber

daya manusia UKM Suka Maju tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini

Tabel 5. Sumber Daya Manusia UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan

(Orang)

Karyawan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

1 Tamat SD 6

2 Tamat SMP 4

3 Tamat SMA/SMK 3 Total 13

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Di dalam lingkungan kerja tidak terdapat kontrak perjanjian tertulis antara pemilik

UKM Suka Maju dengan karyawan. Sistem kerja yang di terapkan pada UKM Suka Maju

adalah sistem kerja harian, dimana karyawan bekerja berdasarkan jumlah produksi yang

dikerjakan perhari dengan 1 (satu) kali produksi dibayar Rp. 22.500 per orang.

B. Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor yang terdapat dalam

UKM Suka Maju untuk mengidentifikasi dan evaluasi kecenderungan-kecenderungan yang

berada dalam usaha. Adapun faktor internal yang dimiliki antara lain sebagai berikut :

1. Aspek Pemasaran

Pemasaran sangat berperan penting dalam peningkatan penjualan produk hal ini sangat

disadari oleh pemilik UKM Suka Maju dalam hal memasaran produk-produknya ke

supermarket dan toko kue. Pada awal memasarkan produk olahan jagung UKM Suka Maju

tidak menggunakan riset pasar terlebih dahulu, hanya langsung menawarkan ke supermarket

dan toko kue. UKM Suka Maju sangat memperhatikan komponen yang termasuk dalam

pemasaran yakni bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi/tempat dan

promosi.

i. Produk

UKM Suka Maju telah memproduksi berbagai macam produk dari olahan Jagung di

antaranya adalah Stick Jagung, Kripik Jagung, Curuti Jagung, Kelapa Jagung. UKM Suka

Maju belum memiliki standar kualitas produk yang bermutu tinggi, akan tetapi pemilik UKM

Suka Maju sangat menjaga mutu produk dengan tidak mengurangi bahan-bahan yang

digunakan dalam setiap melakukan produksi, dan menggunakan bahan baku yang

berkualitas.

Pemberian merek merupakan salah satu cara agar produk pada saat di pasarkan mudah

untuk dikenali dan diingat oleh konsumen selain itu menjadi ciri khas dan pembeda dengan

produk yang lain yang beredar di pasaran. Produk-produk olahan Jagung yang telah di

produksi oleh UKM Suka Maju telah memiliki label yang berfungsi sebagai sumber

informasi mengenai produk tersebut, dan juga telah memiliki izin produksi keamanan pangan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

dari Dinkes Kabupaten Bone Bolango dengan memberikan nomor P-IRT 206750401003,

memiliki keterangan halal dan merek dagang dengan logo “SM”.

Kemasan menjadi instrument yang paling penting karena kemasan tidak hanya

berfungsi sebagai pembungkus produk ataupun makanan, akan tetapi dengan kemasan yang

bagus dan unik mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

Adapun kemasan yang digunakan oleh UKM Suka Maju seperti Aluminium foil, plastik

transparan, dan toples mika.

ii. Harga

Dalam bauran pemasaran harga merupakan komponen yang dapat memberikan

keuntungan dan pendapatan. UKM Suka Maju dalam menetapkan harga jual kepada

konsumen dengan menggunakan metode penetapan harga yakni cost plus pricing dengan

mark up. Harga yang ditawarkan untuk setiap produk berbeda-beda tergantung dari jenis

produk, berat bersih dan kemasan. Kemudian produk yang di tawarkan kepada konsumen dan

distributor sama, akan tetapi pada saat produk sudah masuk ke distributor harga jual yang

ditetapkan adalah harga dari distributor. Harga jual masing-masing produk di tetapkan oleh

pemilik UKM Suka Maju dapat ditunjukan pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Produk Olahan jagung UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Jenis Produk Jenis Kemasan Harga

(Rp)

1. Stick Jagung 100 gram

Stick Jagung 180 gram

Alumenium foil

Plastik Transparan

10.000

8.000

2. Curuti jagung isi 10 biji Mika 8.000

3. Kelapa jagung 18 biji

Kelapa Jagung 12 biji

Alumenium foil

Mika

14.000

7.000 Sumber : Analisis Data Primer, 2013

iii. Distribusi/Tempat

UKM Suka Maju menggunakan saluran distribusi langsung yakni konsumen langsung

membeli di tempat usaha dan saluran distribusi tidak langsung yakni konsumen membeli

produk ke supermarket. UKM Suka Maju selalu melakukan pencatatan produk yang terjual di

tempat usaha, produk yang di distribusikan ke supermarket, dan produk yang tidak laku

terjual. Sebelum produk dikemas dan di distribusikan ke supermarket terlebih dahulu produk

disortir, apabila ada produk yang mengalami cacat produksi maka produk itu tidak akan

didistribusikan. Hal ini dilakukan untuk tetap menjga kualitas dari pada produk tersebut.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Ada beberapa Supermarket dan toko kue yang menjalin kerja sama dengan UKM Suka

Maju yakni : Karsa Utama, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Amanda Jaya, Q-

Mart,dan Maharani.

iv. Promosi

Dalam hal mempromosikan produk, UKM Suka Maju belum efektif dalam

mepromosikan produknya di karenakan oleh biaya promosi yang begitu besar dan UKM Suka

Maju belum mampu memenuhi standar promosi seperti itu. Saat ini media promosi yang

digunakan oleh UKM Suka Maju adalah promosi melalui kegiatan pameran yang difasilitasi

oleh Dinas Koperindag dan Dinas Pertanian, selain itu juga promosi melalui, brosur, koran

dan promosi secara langsung yakni menawarkan langsung produk ke konsumen sasaran.

2. Aspek Keuangan dan Akuntansi

Modal merupakan komponen yang sangat penting sebelum mendirikan suatu usaha.

UKM Suka Maju pada saat mendirikan usaha pada tahun 1970 hanya menggunakan modal

awal yang sangat kecil yakni Rp. 250.000 dan merupakan modal pribadi. Keterbatasan modal

merupakan suatu kelemahan bagi UKM Suka Maju karena dapat menghambat pengembangan

usaha misalnya pemenuhan permintaan produk, peningkatan kegiatan promosi, dan

pembelian mesin produksi modern. Untuk mengembangkan usaha UKM Suka Maju bermitra

dengan Bank BRI cabang Gorontalo dengan memanfaatkan dana kredit usaha rakyat (KUR)

dengan jumlah pinjaman Rp. 50.000.000 untuk mengembangkan usaha dengan tenggang

waktu pembayaran selama 3 tahun dengan bunga 14%. Modal ini sangat membantu dalam

mengembangkan usaha untuk pengadaan bahan baku produksi, pengadaan kemasan,

pembelian alat-alat / mesin untuk produksi dan kegiatan promosi.

Pengelolaan keuangan UKM Suka Maju saat ini masih dengan cara yang sederhana

dan belum berpedoman pada prinsip-prinsip akuntansi. Pencatatan yang dilakukan hanya

sebatas pengeluaran biaya produksi, pemasukan pendapatan, dan sebagian transaksi yang

dilakukan oleh UKM Suka Maju hanya dicatat dalam bentuk nota dan Seringkali modal

usaha ini juga terpakai untuk keperluan kebutuhan rumah tangga dan keluarga. Kondisi ini

sangat berpengaruh dalam proses pengembangan usaha karena peran pembukuan keuangan

sangat penting dalam upaya peningkatan pengalokasian keuangan secara baik.

3. Aspek Produksi / Operasi

Dalam tahap melakukan proses produksi UKM Suka Maju masih menggunakan mesin

produksi yang manual dan sederhana misalnya wajan penggorengan, tirisan minyak, kompor,

pisau stanless, timbangan kue, loyang besar, dan siler. Hal ini merupakan suatu kelemahan

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

dalam melakukan proses produksi karena memakan waktu lama dalam setiap kali proses

produksi. UKM Suka Maju sangat memperhatikan bahan baku produksi yang akan

digunakan, terutama dalam pemilihan bahan baku. Jagung yang dipakai adalah jagung lokal

sebagai bahan baku utama dalam memproduksi berbagai macam produk olahan dari jagung

kemudian bahan-bahan baku penolong misalnya margarine, gula pasir, bumbu penyedap,

minyak goreng, telur,tepung terigu, dan BTP (bahan tambahan pangan).

Pemilihan bahan baku sangat berpengaruh pada hasil akhir produksi, apabila dalam

pemilihan bahan baku tidak teliti maka hasil akhir dari produk yang telah dibuat akan

mengalami cacat produksi. Produk yang mengalami cacat produksi tidak dapat dipasarkan

dan mengakibatkan kerugian bagi UKM Suka Maju. Sebelum memulai proses produksi

karyawan selalu menggunakan celemek dan mencuci tangan. Kemudian mereka melakukan

pencatatan terhadap bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi. Tujuannya

adalah untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dan dengan pencatatan ini UKM Suka

Maju dapat mengetahui biaya-biaya produksi yang dikeluarkan pada setiap kali proses

produksi. Tabel produksi produk olahan Jagung UKM Suka Maju disajikan pada tabel 7 di

bawah ini.

Tabel 7. Hasil Produksi Produk Olahan Jagung UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango,

2013

No Nama Produk Produk Perhari

(Bungkus)

Presentase

(%)

1. Stick Jagung 85 50,2

2. Curuti Jagung 27 15,9

3. Kue Kelapa Jagung 57 33,7 Total 169 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Berdasarkan dari tabel 7 di atas menunjukan bahwa hasil produksi produk olahan

jagung setiap harinya berbeda. Produk yang paling banyak di produksi yaitu Stick jagung.

Hasil produksi ini tergantung dari permintaan konsumen.

C. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal UKM Suka Maju dilakukan untuk meninjau faktor-faktor diluar

usaha untuk mengidentifiksi dan mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan yang berada

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

diluar control usaha yang dijalankan dan biasanya lebih cepat mengalami perubahan. Adapun

yang termasuk pada faktor eksternal antara lain sebagai berikut :

1. Lingkungan Eksternal Makro

i. Lingkungan Ekonomi

Struktur perekonomian Kabupaten Bone Bolango dapat diketahui dengan melihat

komposisi PDRB untuk dapat melihat peranan dan kontribusi dalam pembentukan PDRB

Kabupaten Bo

ne Bolango. PDRB Kabupaten Bone Bolango atas dasar harga berlaku pada tahun 2011

sebesar 1.019.512 (juta rupiah) lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang

sebesar 916.111 (juta rupiah) atau mengalami kenaikan sebesar 6,89 persen bila

dibandingkan dengan PDRB harga constant tahun 2010 yang sebesar 280.583(juta rupiah).

Ini berarti bahwa besarnya nilai tambah bruto (gross value added) yang ditimbulkan oleh

sector ekonomi yang ada dikabupaten Bone Bolango bila dihitung dengan harga tahun 2011

(harga berlaku) berjumlah 1,019 trriliun rupiah. Sedangkan bila dihitung dengan harga

konstan 2000 besarnya nilai tambah bruto mencapai 299.911 milyar rupiah. Berikut disajikan

pada tabel 8 dan 9 dibawah ini

Tabe 8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2009-

2011 (jutaan rupiah).

Sektor Berlaku

2009 2010 2011

Pertanian 326.890 356.620 403.420

Pertambangan dan Penggalian 4.897 5.941 6.815

Indistri Pengolahan 106.583 113.618 120.748

Listrik,gas & Air Bersih 2.872 2.922 3.268

Bangunan 39.831 43.767 50.635

Perdagangan,Hotel& Restorant 100.965 107.661 114.223

Pengangkutan & Komunikasi 32.501 36.221 38.733

Keuangan 89.223 102.779 113.067

Jasa-Jasa 124.375 146.583 168.603

PDRB 828.136 916.111 1.019.512 Sumber : BPS kabupaten Bone Bolango 2011

Tabe 9. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2009-

2011 (jutaan rupiah).

Sektor Konstat

2009 2010 2011

Pertanian 80.665 87.462 93.452

Pertambangan dan Penggalian 3.268 3.569 3.666

Indistri Pengolahan 35.644 37.200 38.942

Listrik,gas & Air Bersih 1.039 1.045 1.118

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Bangunan 21.020 22.037 24.971

Perdagangan,Hotel& Restayrant 26.166 27.066 28.601

Pengangkutan & Komunikasi 23.557 24.345 25.178

Keuangan 39.692 44.017 47.891

Jasa-Jasa 32.017 33.842 36.092

PDRB 263.067 280.583 299.911

Pertumbuhan Ekonomi 6.49 6.66 6.89 Sumber : BPS Bone Bolango 2011

Untuk melihat sektor unggulan Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada distribusi

presentase PDRB sebagai bahan pertimbangan bagi para investor. Semakin besar peranan

sektor terhadap total PDRB maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam

perkembangan perekonomian Kabupaten Bone Bolango. Dalam penyajian PDRB peranan

sektor dapat di lihat pada tabel 10.

Tabel 10. Distribusi Presentase PDRB Kabupaten Bone Bolango tahun 2009-2011 Atas Dasar

Harga Berlaku (%).

Sektor

Tahun

2009 2010 2011

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan

Jasa-jasa

39,47

0,59

12,87

0,35

4,81

12,19

3,92

10,77

15,02

38,93

0,65

12,40

0,32

4,78

11,75

3,95

11,22

16,00

39,57

0,67

11,84

0,32

4,97

11,20

3,80

16,54

16,54

PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Bone Bolango (2011)

Tabel 10 menunjukan perekonomian masyarakat Bone Bolango masih didominasi oleh

sektor pertanian (masyarakat agraris), hal ini dapat dilihat berdasarkan peranannya terhadap

PDRB yang mencapai 39,57 persen. Sektor jasa-jasa juga mempunyai andil yang cukup besar

terhadap struktur ekonomi mayrakat Bone Bolango, dilihat dari kontribusi sektor ini

mencapai 16,54 persen. Sektor lainnya yang mempengaruhi perekonomian Bone Bolango

secara signifikan adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan

restoran yang memberikan andil masing-masing sebesar 11,84 persen dan 11,20 persen.

Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup

tinggi pertumbuhan tersebut ditunjukkan oleh kenaikan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas dasar harga konstan pertahunnya. Secara agregat pertumbuhan ekonomi

kabupaten Bone Bolango pada tahun 2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

tahun 2010. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone Bolango mencapai

6,89 persen sedangkan pada tahun 2010 hanya mencapai laju pertumbuhan sebesar 6,66

persen. Secara keseluruhan sektor ekonomi pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang

Positif. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor bangunan yang meningkat 11.31 persen.

Pertumbuhan yang cukup tinggi juga dialami oleh sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan yaitu sebesar 8.80 persen. Kemudian diikuti oleh sektor listrik, gas dan air

bersih, sektor pertanian dan sektor jasa-jasa, masing-masing sebesar 7,03 persen, 6,85 persen,

6,65 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah dialami oleh sektor pertambangan dan

penggalian yaitu sebesar 2,72 persen. Data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone Bolango

dapat disajikan pada tabel 11.

Tabel 11. Pertumbuhan Ekonomi Kabuaten Bone Bolango Persektor Tahun 2008-2010 (%)

Sektor Tahun

2009 2010 2011

Pertanian 7.14 8.43 6.85

Pertambangan Penggalian 2.03 9.21 2.72

Listrik, Gas dan Air Bersih 3.62 4.36 4.68

Bangunan 1.53 0.56 7.03

Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.63 3.44 5.67

Pengangkutan dan Komunikasi 3.56 3.34 3.42

Keuangan 13.41 10.90 8.80

Jasa-jasa 7.49 5.70 6.65

PDRB 6.49 6.66 6.68 Sumber : BPS Kabupaten Bone Bolango 2011

ii. Lingkungan Sosial Budaya

Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja suatu usaha. UKM

Suka Maju perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola

dan tren pasar yang dituju. Trend konsumsi produk olahan jagung yang diminati oleh

konsumen disajikan pada Gambar 4.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Gambar 4. Trend Konsumsi Produk Olahan Jagung UKM Suka Maju, 2013 Sumber : Analisis Data primer 2013

Pada gambar 4 menunjukan bahwa produk olahan jagung memiliki tingkat konsumsi

yang bervariasi dilihat dari jumlah permintaan produk tiap bulannya yang berbeda-beda.

Dengan melihat trend konsumsi produk olahan Jagung yang paling banyak diminati oleh

konsumen adalah Stick Jagung, Kelapa Jagung dan yang terakhir adalah Curuti Jagung. UKM

Suka Maju perlu menyesuaikan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat ataupun

konsumen ini ditujukan pada kecenderungan mulai menyukai mengkonsumsi snack pada saat

santai dan kebiasaan konsumen dalam hal bepergian membawa buah tangan ataupun oleh-

oleh yang berasal dari daerah yang mereka datangi untuk diberikan kepada keluarga, patner

kerja, dan teman dekat. Hal ini merupakan suatu peluang usaha bagi UKM Suka maju dalam

hal mengembangkan produk olahan jagung untuk di jadikan oleh-oleh khas Propinsi

Gorontalo.

Dalam aspek sosial UKM Suka Maju telah menyerap tenaga kerja yang berada di

lingkungan usaha khususnya para ibu rumah tangga. Dengan penyerapan tenaga kerja ini

diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada dilingkungan usaha. Pada

bulan-bulan tertentu peningkatan jumlah produk olahan Jagung mengalami peningkatan

dengan adanya event-event yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang bekerja sama

dengan pemerintah pusat misalnya pameran produk olahan hasil pertanian kemudian kegiatan

tahunan hari besar umat islam misalnya bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Oleh karena

itu UKM Suka Maju selalu menambah jumlah tenaga kerja dengan mengaktifkan kembali

tenaga kerja tidak tetap yang setiap tahunnya dipekerjakan di UKM Suka Maju untuk

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

Kelapa Jagung

Stick jagung

Curuti Jagung

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

kelancaran proses produksi demi memenuhi kebutuhan konsumen akan permintaan produk

olahan Jagung.

iii. Lingkungan Politik dan Hukum

Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi para pelaku

usaha dalam merumuskan strategi perusahaan. Kebijakan pemerintah yang sesuai dapat

menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas UKM Suka Maju,

pertimbangan hukum juga perlu di perhatikan oleh UKM Suka Maju. Ketidakstabilan

keadaan politik dan keamanan akan membawa dampak negatif terhadap kelangsungan usaha

UKM Suka Maju. Saat ini Pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan UKM

dengan beberapa program yang telah dijalankan antara lain:

1. peminjaman kredit usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah,

2. Memfasilitasi para pelaku UKM unuk mendapatkan sertifikat P-IRT, label halal, dan

merek dagang.

3. Peningkatan akses pasar bagi UKM Suka Maju dengan mengikutsertakan produk

UKM Suka Maju dalam berbagai pameran yang diselenggarakan di tingkat nasional.

4. Pembinaan dan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangankan UKM Suka Maju

Misalnya, pelatihan GMP (Good Manufacturing Practice) untuk meninngkatkan mutu

dan kualitas produk olahan jagung.

5. Pelatihan mengenai kemasan yang baik untuk yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas produk itu sendiri.

6. Pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pengusaha

7. Pelatihan tehnik pemasaran ekspor.

iv. Lingkungan Teknologi

Pada era globalisasi saat ini teknologi telah berkembang pesat baik dalam bidang dunia

industri, bisnis, komunikasi, informasi, transportasi dan bidang lainnya. Hal ini memberikan

dampak positif dan kontribusi yang sangat besar terhadap pelaku usaha. Saat ini UKM Suka

Maju memanfaatkan teknologi dalam bidang informasi yakni dengan membuat iklan produk

melalui media massa. Disisi lain dalam bidang produksi UKM Suka maju masih

menggunakan mesin produksi yang sederhana dan semi otomatis dalam menunjang aktivitas

produksinya. Semakin berkembangnnya teknologi mesin produksi memberikan peluang

kepada UKM Suka Maju dalam mempermudah kegiatan produksi serta dapat meningkatkan

mutu dan kualitas produk .

v. Lingkungan Demografi

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Pertumbuhan jumlah penduduk turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

pada suatu daerah. Berdasarkan proyeksi BPS , penduduk Kabupaten Bone Bolango pada

pertengahan tahun 2011 mengalami peningkatan jumlah penduduk yakni berjumlah 145.015

jiwa sedangkan berdasrkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jumlah penduduk

Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2011 adalah sebesar 152.763 jiwa. Dengan rincian

jumlah penduduk laki-laki sebesar 76.855 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar

75.098 jiwa, yang tersebar di 17 kecamatan yang ada. Kecamatan Bulango Selatan dengan

luas daerah 9,87 km² dan ditempati oleh 1.030 penduduk, merupakan Kecamatan yang paling

padat penduduknya dibandingkan dengan 16 Kecamatan lainnya. Meningkatnya jumlah

penduduk menyebabkan kebutuhan konsumsi makanan penduduk meningkat sehingga

berpengaruh terhadap peningkatan permintaan jumlah produk pangan sehingga dapat

memberikan peluang pasar yang sangat potensial untuk usaha dalam bidang pangan. Kondisi

ini sangat berpengaruh pada peningkatan permintaan produk olahan jagung di UKM Suka

maju.

2. Lingkungan Eksternal Mikro

i. Pendatang Baru

Di era globalisasi saat ini, banyak industri baru yang bermunculan dalam membuat

berbagai macam produk olahan, baik itu produk olahan jagung, pisang dan produk olahan

lainnya. Adapun UKM yang menjadi pesaing UKM Suka Maju antara lain : KIAT, UKM

Khalifah, UKM Bogenvile, UKM Teratai, UKM Berkah, UKM Cempaka dan UKM

Flamboyan. Dengan maraknya industri lama maupun industri baru membuat UKM Suka

Maju termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya Dari segi inovasi produk,

peningkatan mutu serta kualitas produk sehingga mampu unutuk bersaing dengan produk-

produk yanga beredar luas dipasaran.

ii. Pemasok

Dalam kegiatan produksi sehari-hari UKM Suka Maju sangat mengandalkan bahan

baku utama yang menjadi faktor penentu dalam kelancaran aktivitas produksi. Bahan baku

utamanya adalah jagung lokal. Jagung ini biasanya dibeli langsung kepada petani jagung,

selain itu jagung juga mudah di dapatkan di pasar tradisional (Pasar Sentral) dengan jumlah

50 kg setiap minggunya. Peran pemasok dalam hal mensupplay bahan mentah ke tempat

usaha tidaklah menjadi satu ancaman karena UKM Suka maju tidak selalu bergantung pada

pemasok. Dengan sumber daya alam yang sangat melimpah, sampai dengan saat ini tidak

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

mengalami kesulitan yang berarti dalam hal memperoleh bahan baku produksi. Disisi lain

UKM Suka Maju masih berskala kecil dan belum membutuhkan bahan baku jagung yang

berskala besar. Begitu juga dengan bahan baku penolong seperti tepung terigu, margarin ,

gula pasir, minyak goreng, telur, gula halus, dan bahan tambahan pangan tidak mengalami

hambatan dalam memperoleh bahan baku karena banyak tersedia di supermarket terdekat.

iii. Pembeli/Pelanggan

Secara umum pelanggan merupakan salah satu kekuatan yang ada di lingkungan usaha

UKM Suka Maju. Para pelanggan sangat menentukan presentase tingkat penjualan terbesar

produk dari total pembelian ataupun transaksi yang di lakukan oleh pelanggan. Adapun

pelanggan dari UKM Suka Maju meliputi, pelanggan individu, suprmarket dan toko kue

antara lain; Karsa utama, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Q-mart, Amanda

Jaya, Maharani, instansi pemerintahan seperti, Dinas Koperindak dan Dinas Pertanian,

masyarakat umum. Dengan meningkatkan mutu pelayan kepada pelanggan merupakan salah

satu strategi penjualan yang sangat efektif, dikarenakan pelanggan akan merasa nyaman

selama berada dilingkungan usaha.

D. Formulasi dan Pemilihan Strategi

1. Identifikasi faktor-faktor Internal UKM Suka Maju

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang

berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan

UKM Suka Maju di Kabupaten Bone Bolango dalam menghadapi persaingan industri yang

semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh

UKM Suka Maju sebagai berikut:

i. Kekuatan :

a. Produk yang Bervariasi

UKM Suka Maju memiliki produk yang bervariasi antara lain Stick Jagung, Curuti

Jagung dan Kelapa Jagung. Sehingga para konsumen dapat memilih variasi produk yang

diinginkan.

b. Memiliki Label Halal dan Merek Dagang

Produk olahan Jagung UKM Suka Maju telah memiliki label halal dari MUI dan merek

dagang yaitu SM yang di keluarkan oleh Departemen Koperindag, untuk mempermudah

konsumen dalam mengenali produk serta membedakan dengan produk-produk lain yang

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

beredar dipasaran. Selain itu label halal memberikan pengaruh positif bagi produk karena

dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan jagung.

c. Tingginya dukungan politis dan komitmen pemerintah

Pemerintah dalam hal ini instansi terkait memberikan dukungan penuh bagi UKM

yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Kebijakan-kebijakan ataupun program yang

dijalankan saat ini sangat berpihak pada UKM dalam mengembangkan usaha, misalnya

Dinas Koperindag yang memfasilitasi setiap UKM untuk mendaftarkan merek dagang ke

pemerintah pusat, memberikan pelatihan-pelatihan mengenai keamanan pangan dan

pengembangan kemasan produk.

d. Ketersedian sumberdaya bahan baku

UKM Suka Maju saat ini memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai bahan baku utama.

Bahan baku yang digunakan adalah jagung lokal. bahan baku ini sangat mudah diperoleh

baik secara langsung dengan membeli kepada petani yang ada di Kabupatn Bone Bolango

ataupun membeli di pasar tradisional (Pasar Sentral) yang berada di Kota Gorontalo.

Persedian bahan baku produksi setiap bulannya adalah 200 kg. Ketersediaan bahan baku yang

cukup membuat proses produksi UKM Suka Maju berjalan dengan lancar.

e. Memiliki pelanggan tetap

Saat ini UKM Suka Maju memiliki pelanggan tetap antara lain, instansi pemerintah,

teman dekat, dan masyarakat umum.

f. Kemampuan Bermitra dengan Stakeholder

UKM Suka Maju saat ini bekerja sama dengn beberapa supermarket dan toko kue untuk

memasarkan produk olahan jagung. Adapun mitra yang menjalin kerja sama antara lain Karsa

Utama, pia Saronde, pia Ramayana, Q-mart, Maharani, Amanda Jaya, Valencia, dan Mawar.

g. Pelayanan Terhadap Konsumen

UKM Suka Maju sangat mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan

layanan terbaik misalnya, bersikap ramah dan jujur terhadap pelanggan atau konsumen yang

datang membeli langsung produk olahan jagung. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa

nyaman dengan suasana pelayanan yang diberikan sehingga memberikan kesan positif bagi

konsumen untuk datang lagi membeli produk olahan Jagung.

ii. Kelemahan :

a. Bentuk Kemasan yang Kurang Menarik

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Kemesan tidak hanya berperan sebagai wadah untuk produk, akan tetapi kemasan

menjadi sangat penting dalam memberikan nilai tambah bagi produk olahan jagung. Saat ini

UKM Suka Maju masih menggunakan kemasan yang sederhana antara lain ; plastik

transparan, mika plastik, toples mika dan alumenium foil. Kemasan ini belum mampu

memberikan nilai tambah bagi produk olahan jagung UKM Suka Maju. Kemudian ada

beberapa produk yang tidak cocok dengan kemasan yang ada saat ini. Sehingga produk

mudah hancur dan singkatnya usia edar produk di pasaran dan hanya mampu bertahan selama

3 bulan.

b. Bentuk Label Pangan dan Cara Penulisan Label Belum Memenuhi Standar Kriteria

Penulisan

Label pangan produk olahan jagung saat ini msaih belum memenuhi standar kriteria

penulisan sesuai dengan PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan. Ada

beberapa informasi mengenai produk belum tercantum dalam label pangan misalnya

Barcode, informasi nilai gizi dan pemilihan warna label pangan yang belum sesuai.

c. Lokasi Usaha yang Tidak Strategis

Lokasi usaha UKM Suka Maju berada di Kabupaen Bone Bolango dan lokasi ini

kurang strategis dikarenakan jauh dari pusat kota. Sehingga para konsumen yang ingin

datang membeli produk olahan jagung harus menempuh perjalan sejauh ± 10 km dari pusat

kota menuju lokasi usaha. Hal ini merupakan satu kelemahan karena ada beberapa konsumen

yang tidak ingin datang untuk membeli langsung ke tempat usaha, sehingga konsumen lebih

memilih alternatif lain untuk membeli produk ke supermarket terdekat.

a. Promosi yang Belum Efektif

Saat ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh UKM Suka Maju belum efektif, karena

masih menggunakan media promosi melalui pameran-pameran yang diselenggarakan oleh

instansi pemerintah terkait yaitu oleh Dinas Pertanian dan Dinas Koperindag, koran, dan

brosur.

b. Pencatatan Keuangan yang tidak Rapi

Dalam menjalankan usaha pencatatan keuangan dalam mengalokasikan modal usaha

menjadi sangat penting. UKM Suka Maju dalam hal pencatatan keunagan masih belum

tercatat rapi dan sesuai dengan prinsip akuntansi. Pencatatan yang sering dilakukan UKM

Suka Maju hanya pada saat pencatatan pengeluaran biaya produksi, pemasukan pendapatan,

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

dan belum memiliki kas perusahaan dan neraca. Bahkan sering kali modal usaha terpakai

untuk keperluan kebutuhan keluarga.

c. Keterbatasan Modal Usaha

UKM Suka Maju memiliki kelemahan dalam hal permodalan. Modal yang diperoleh

tidak dapat memenuhi semua yang dibutuhkan oleh UKM Suka Maju sehingga, dapat

menghambat pengembangan produk olahan jagung.

d. Mesin Produksi Sederhana

Dalam melakukan proses produksi, mesin produksi menjadi salah satu alat yg

menunjang selama proses produksi berlangsung. Saat ini mesin produksi yang digunakan

oleh UKM Suka Maju masih menggunakan peralatan sederhana misalnya, wajan

penggorengan, Gilingan Daging, tirisan minyak, pisau, Loyang, kompor. Adapun mesin

produksi yang semi otomatis yang digunakan misalnya hand siller, oven gas, dan gilingan

adonan roti . Dengan menggunakan mesin yang seadanya membuat proses produksi menjadi

lambat dan memakan waktu yang cukup lama yaitu 8 jam perhari, sehingga tidak dapat

memproduksi produk olahan jagung dalam skala besar dan belum dapat memenuhi

permintaan pasar yang banyak.

2. Identifikasi faktor-faktor eksernal UKM Suka Maju

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang

berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan

UKM Suka Maju di Kabupaten Bone Bolango dalam menghadapi persaingan industri yang

semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh

UKM Suka Maju sebagai berikut:

i. Peluang

a. Perluasan Pasar Sasaran

UKM Suka Maju memiliki potensi yang sangat besar dalam hal memperluas wilayah

pemasaran tidak hanya wilayah Gorontalo akan tetapi sampai ke luar daerah seperti pulau

Sulawesi dan pulau Jawa dengan didukung oleh berbagai macam produk olahan jagung yang

bervariasi.

b. Pengembangan Rumah Kemasan

Di Propinsi Gorontalo telah memiliki rumah kemasan untuk pengadaan kemasan bagi

UKM. Rumah kemasan ini sangat membantu para pelaku UKM khusunya bagi UKM Suka

Maju dalam hal memperoleh kemasan dan desain yang bagus dengan harga yang terjangkau.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Akan tetapi pada saat ini masih belum berjalan sesuai dengan fungsinya, dikarenakan

kurangnya tenaga ahli yang khusus membidangi pengadaan kemasan serta perbaikan alat-alat

yang digunakan oleh rumah kemasan.

c. Bekerja sama dengan Lembaga Keuangan

Dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan dalam hal permodalan dengan

memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dalam membantu UKM Suka Maju untuk

mengembangan produk olahan jagung, pengadaan alat produksi, pengadaan kemasan dan

label produk dan promosi.

d. Memiliki Mobil Operasional

Saat ini UKM Suka Maju belum memiliki mobil operasional dalam mennyalurkan

produk olahan jagung, sehingga dalam proses menyaluruan produk olahan jagung sering

mengalami keterlambatan dikarenakan masih menggunakan alat transportasi umum.

e. Potensi Sumberdaya Bahan Baku lokal

Dengan tersedianya bahan baku lokal memberikan kemudahan khususnya bagi UKM

Suka Maju untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Adapun luas produksi jagung

yang ada di Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Luas Panen Produksi dan Produktivitas Jagung menurut Kecamatan di Kabupaten

Bone Bolango, 2011

Jagung

No Kecamatan Luas

Panen

(ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Kuintal/ha)

1. Tapa 395 2 180 55,19

2. Bulango Utara 630 2 500 39,68

3. Bulango Selatan 45 171 38,00

4. Bulango Timur 322 1 288 40,00

5. Bulango Ulu 510 2 142 42,00

6. Kabila 105 420 40,00

7. Botupingge 196 784 40,00

8. Tilongkabila 547 2 297 42,00

9. Suwawa 240 1 008 41,99

10. Suwawa Selatan 354 1 487 42,01

11. Suwawa Timur 235 987 42,00

12. Suwawa Tengah 249 1 046 42,00

13. Bone Pantai 245 1 100 44,90

14. Kabila Bone 101 384 38,02

15. Bone Raya 81 324 40,00

16. Bone 85 350 41,18

17. Bulawa 171 274 15,91

Kabupaten Bone Bolango 4 511 18 740 684,88 Sumber : BPS BoneBoalngo, 2012

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

f. Menerapkan Standar GMP

Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing practices) memberikan manfaat

yang sangat baik dalam mengembangan usaha UKM Suka Maju dalam meningkatkan mutu

dan kualitas produk olahan jagung. Selain itu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakaat

bagi UKM Suka Maju, konsumen pada umumnya dapat terlindungi dari penyimpangan mutu

pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.

g. Perkembangan Teknologi Dunia Industri Pengolahan

Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat mempermudah UKM Suka

Maju untuk mengakses informasi di bidang ; (1) perkembangan tekhnologi industri dalam

hal ini mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang modern untuk digunakan pada

UKM Suka Maju. (2) perkembangan teknologi komunikasi untuk mengakses pasar yang

lebih luas untuk mempromosikan produk olahan jagung.

ii. Ancaman

a. Produk Sejenis

Banyaknya produk sejenis yang beredar di supermarket menjadikan posisi produk

UKM Suka Maju memiliki saingan khususnya produk sejenis yang di prouksi oleh UKM

Flamboyan, Barokah dan Cempaka.

b. Produk Subtitusi

Produk subtitusi merupakan produk pengganti yang dibuat agar konsumen dapat

memilih produk yang sesuai dengan selera yang diingnkan.

c. Fluktuasi Harga Bahan Baku Produksi

Bahan baku merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang dalam proses

produksi. Kenaikan harga bahan baku akan sangat berpengaruh terhadap harga jual produk

yang akan berdampak paada menurunnyaa minat dan daya beli konsumen sehingga

berpengaruh terhadap volume penjualan produk olahan jagung. Harga jagung lokal yang ada

berkisar antara Rp 3.000 sampai dengan Rp 5.000 perliter.

d. Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Kenaikan harga bahan bakar minyak sangat berdampak bagi UKM Suka Maju

dikarenakan harga bahan baku produksi ikut meningkat, sehingga UKM Suka Maju

mengalami kesulitan dalam hal penetapan harga jual produk. Disisi lain harga jual produk

tidak dapat dinaikan oleh UKM Suka Maju karena akan berpengaruh pada menurunnya daya

beli konsumen sehingga UKM Suka maju mengalami kerugian.

e. Tingkat Persaingan Industri Pengolahan yang Semakin Ketat

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Saat ini UKM yang tersebar di Kabupaten Bone Bolango berjumlaah 1.652 yang terdiri

dari usaha mikro berjumlah 1.614, usaha kecil sejumlah 31 dan usaha menegah sejumlah 7

usaha. Dengan melihat jumlah keseluruhan UKM yang ada di kabupaten Bone Bolango

persaingan industri sangat ketat sehinnga UKM Suka Maju dituntut untuk lebih kteatif dan

inovatif dalam mengembangkan produk olahan jagung.

f. Kebijakan di Berlakukanya Pasar Bebas

Kebijakan diberlakukannya pasar bebas merupakan ancaman bagi pelaku UKM yang

ada di Indonesia khususnya UKM yang ada di masing-masing daerah. Dengan banyaknya

produk luar negeri yang berasal dari beberapa negara tetangga seperti produk yang berasal

dari Thailand, Singapura dan Malaysia, membuat pelaku UKM khususnya bagi UKM Suka

Maju di tuntut untuk lebih meningkatkan kualitas mutu dari produk yang dihasilkan sehingga

mampu bersaing dengan produk luar negeri.

g. Selera dan Daya Beli Konsumen Menurun

Menurunnya selera dan daya beli konsumen berdampak pada jumlah permintaan

produk olahan jagung, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu,

konsumen yang jenuh terhadap produk tersebut sehingganya UKM Suka Maju dituntut untuk

selalu melakukan inovasi produk.

3. Nilai Rating Eksternal (Peluang dan Ancaman) dan Internal (Kekuatan dan

Kelemahan ) UKM Suka Maju

Secara umum untuk menentukan faktor-faktor strategi perusahaan adalah

mengkombinasikan faktor eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal(IFAS) kedalam

sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi untuk UKM Suka Maju berisi 28 faktor

strategis yakni masing-masing 7 faktor untuk strengths, weaknesses, opportunities dan

trheats. Nilai rating faktor strategi eksternal dan internal dapat dilihat pada tabel 13 dan tabel

14.

Tabel 13. Faktor-Faktor Nilai Rating Internal (Kekuatan dan Kelemahan) UKM Suka Maju

Kabupaten Bone Bolango, 2013

Faktor-Faktor Strategi

Internal

Bobot Rating Bobot

x

Rating

Ket

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Kekuatan :

1. Produk yang bervariasi

2. Memiliki label halal dan merek

dagang.

3. Tingginya dukungan politis dan

komitmen pemerintah daerah

4. Ketersediaan sumberdaya bahan

baku lokal

5. Memiliki pelanggan tetap

6. Kemampuan bermitra dengan

stakeholder

7. Pelayanan terhadap konsumen

0,05

0,15

0,03

0,15

0,06

0,02

0,04

3

4

2

4

3

1

2

0,15

0,6

0,06

0,6

0,18

0,02

0,08

1. Memiliki

label halal

dn merek

dagang

2. Ketersedia

n sumber

daya

bahan

baku.

Nilai total :

1,69

Kelemahan :

1. Bentuk kemasan kurang menarik

2. Bentuk label pangan dan cara

penulisan label pangan belum

sesuai kriteria penulisan

3. Lokasi usaha yang tidak strategis

4. Kegiatan promosi yang belum

efektif

5. Pencatatan keuangan yang belum

rapi

6. Keterbatasan modal usaha

7. mesin produksi yang sederhana

0,15

0,04

0,02

0,05

0,05

0,15

0,03

1

3

2

4

4

1

2

0,15

0,12

0,04

0,20

0,20

0,15

0,06

1. Bentuk

kemasan

kurang

menarik.

2. Keterbat

asan

modal

usaha.

Nilai Total :

0,92

TOTAL 1,00 Sumber : Analisis Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 13 diatas menunjukan bahwa diketahui nilai total dari faktor

kekuatan adalah 1,69 lebih besar dari nilai faktor kelemahan adalah 0,92. Hal ini menujukan

bahwa faktor kekuatan dapat mendukung pengembangan produk olahan UKM Suka Maju

dibandingkan dengan faktor kelemahannya. Faktor kekuatan yang dapat mengembangkan

produk olahan Jagung UKM Suka Maju adalah yang pertama memiliki label halal dan merek

dagang. Kedua adalah ketersediaan bahan baku lokal yang sangat melimpah sehingga bahan

baku utama yakni jagung mudah untuk diperoleh di pasar tradisional (Pasar Sentral). dan juga

dapat di beli langsung kepada petani jagung itu sendiri yang ada di kabupaten Bone Bolango.

Tabel 14. faktor-Faktor Nilai Rating Eksternal ( Peluang dan Ancaman) UKM Suka Maju

Kabupaten Bone Bolango, 2013

Faktor-Faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Komentar

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Peluang :

1. Perluasan pasar sasaran

2. Pengembangan rumah kemasan

3. Bekerja sama dengan lembaga

keuangan

4. Memiliki mobil operasional

5. Menerapkan standar GMP

6. Potensi sumberdaya bahan baku

lokal

7. Perkembangan teknologi dunia

industri

0,15

0,05

0,15

0,02

0,03

0,06

0,05

4

3

4

2

2

3

3

0,6

0,15

0,6

0,04

0,06

0,18

0,15

1. Perluasan

pasar

sasaran.

2. Bekerja

sama

dengan

lembaga

keuangan.

Nilai Total

:1, 7

Ancaman :

1. Produk sejenis

2. Produk subtitusi

3. Fluktuasi harga bahan baku

produksi

4. Fluktuasi harga BBM

5. Tingkat persaingan industri

pengolahan yang ketat

6. Kebijakan diberlakukannya pasar

bebas

7. Perubahan selera dan daya beli

konsumen menurun

0,15

0,02

0,05

0,06

0,04

0,15

0,02

1

4

3

3

2

1

4

0,15

0,08

0,15

0,18

0,08

0,15

0,08

1. Banyakn

ya

produk

sejenis

2. Kebijaka

n

diberlaku

kanyya

pasar

bebas.

Nilai Total

:0,87

TOTAL 1,00

Sumber : analisis Data Primer 2013

Tabel 14 menunjukan bahwa diketahui nilai faktor peluang yang dimiliki oleh UKM

Suka Maju yakni 1,7 lebih besar dari nilai factor ancaman yakni 0,87. Dengan melihat hasil

tabel faktor strategi eksternal bahwa UKM Suka Maju memiliki peluang yang besar dalam

hal pengembangan produk olahan jagung. Peluang pertama yang dimiliki oleh UKM Suka

Maju adalah akses untuk memeperluas pasar sasaran sangat besar. Kedua adalah UKM Suka

maju sangat berpeluang untuk menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan untuk

membantu permodalan UKM Suka Maju.

4. Diagram Analisis SWOT

Pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman lingkungan ekstrnal

disatu pihak dan kekuatan dan kelemahan dipihak lain. Maksud utama penerapan pendekatan

ini adalah untuk mengidentifikasikan satu dari empat pola yang bersifst khas dalam

keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh UKM Suka Maju keempat pola

tersebut biasanya digambarkan dalam empat sel seperti disajikan pada gambar 5 di bawah

ini.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Peluang

Strategi Strategi Agresif

Turn Around

0,83 0,80

II I

Kelemahan Kekuatan

IV III

Straegi Defenisif Strategi Difersifikasi

Ancaman

Gambar 5. Diagram Analisis SWOT UKM Suka Maju Kabupaten Bolango

Pada gambar 4 diatas menunjukan bahwa posisi UKM Suka Maju saat ini berada

pada kuadran I ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan dikarenakan UKM Suka

Maju dapat menggunakan kekuatanyang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang dapat di terapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif yakni mengembangkan produk olahan jagung dengan

meningkatkan mutu dan kualitas dari pada produk agar supaya dapat meningkatkan

kepercayaan konsumen serta dapat membuat konsumen loyal terhadap produk-produk hasil

olahan Jagung yang ada di UKM Suka Maju.

B. Matriks SWOT

Berdasarkan data yang di dapatkan oleh peneliti dilapangan tentang faktor-faktor

internal dan eksternal UKM Suka Maju dalam mengembangkan produk olahan jagung di

Kabupaten Bone Bolango maka dapat menggunakan matriks SWOT untuk menyusun

alterrnatif strategi dengan menggunakan empat startegi yakni Strengths (kekuatan),

Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), Threats (ancaman). Adapun hasil dari

alternatif strategi untuk mengembangkan produk olahan jagung di UKM Suka Maju di

sajikan pada tabel 15 sebagai berikut:

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

Tabel 15. Matriks SWOT pada UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013

Faktor-Faktor

Eksternal

Faktor-Faktor

Internal

Kekuatan ( Strength)

1. Produk yang bervariasi

2. Memiliki label halal dan merek dagang.

3. Ketersedian sumber daya bahan baku lokal

4. Memiliki pelanggan tetap 5. Kemampuan bermitra dengan stakeholder 6. Pelayanan terhadap

Konsumen 7. Tingginya dukungan

pemerintah daerah

Kelemahan (Weaknesess)

1. Bentuk kemasan kurang

menarik 2. Bentuk label pangan dan cara

penulisan label belum sesuai kriteria penulisan

3. Lokasi usaha yang tidak strategis

4. Kegiatan promosi yang belum efektif

5. pencatatan keuangan yang tidak rapi

6. Keterbatasan modal usaha

7. Mesin produksi yang sederhana

Peluang (Opportunities)

1. Perluasan pasar sasaran 2. Pengembangan rumah

kemasan 3. Bekerja sama dengan

lembaga keuangan 4. Memiliki mobil operasional 5. Menerapkan standar GMP

6. Perkembangan teknologi 7. Potensi sumber daya bahan

baku lokal

Ancaman (Threatsh)

1. Produk sejenis

2. Produk subtitusi

3. Fluktuasi harga bahan baku produksi

4. Fluktuasi harga BBM

5. Tingkat persaingan industri

pengolahan yang ketat

Strategi SO :

1. Memanfaatkan Ketersedian

bahan baku lokal dengan potensi sumber daya yang melimpah.

2. Menerapkan standar GMP

untuk meningkatkan mutu

dan kualitas produk

Strategi ST :

1. Memperluas wilayah Pemasaran dengan memanfaatkan produk yang

bervariasi. 2. Menjalin kerja sama dengan

instansi pemerintah dalam pengembangan usaha.

Strategi WO :

1. Memperbaiki tampilan

kemasan dan label produkdengan bekerja sama dengan rumah kemasan.

2. Meningkatkan kegiatan Promosi dengan memanfaatkan teknologi.

3. Melaksanakan kerja sama

dengan lembaga Keuangan

4. Menggunakan peralatan produksi yang modern.

Strategi WT : 1. Pengembangan rumah

kemasan dengan bekerja sama dengan pemerintah.

2. Memilki outlet di pusat perbelanjaan

3. Memperbaiki catatan keuangan dan pengelolaan

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

6. Kebijakan diberlakukannya pasar bebas

7. Selera dan daya beli konsumen yang menurun

modal usaha.

Sumber :Analisis Data Primer 2013

Tabel 15 menunjukan 4 (empat) sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh

UKM Suka Maju yaitu strategi S-O (Strength –Opportunities), strategi W-O ( Weaknesses-

opportunities), strategi S-T (Strength-Threatsh), strategi W-T (Weaknesses- Threatsh)

sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini di buat berdasarkan jalan fikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

1. Akses untuk memperoleh bahan baku sangat mudah dengan ketersedian sumber daya

bahan baku lokal sehingga tidak mengalami hambatan dalam hal supplay bahan baku

baik itu bahan baku utama maupun bahan baku penolong.

2. Dapat menerapkan standar GMP ( good manufacturing practice) untuk meningkatkan

mutu dan kualitas produk. GMP adalah cara praktis untuk menciptakan lingkungan

yang memenuhi persyaratan dalam ranga mencegah, mengendalikan pencemaran

mikroba kimia dan fisik pada produksi makanan sehingga produk pangan yang

dihasilkan bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.

Standar GMP ini apabila diterapkan pada UKM Suka Maju akan memberikan manfaat

dan dampak yang sangat positif dikarenakan dapat menghasilkan produk pangan yang

bermutu layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan kemudia kepercayaan konsumen

terhadap produk pun ikut meningkat, selain itu konsumen pada umumnya terlindungi

dari penyimpanan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.

2. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

1. Kemasan merupakan satu kesatuan dengan produk , kemasan yang ideal adalah mampu

memberi nilai tambah terhadap produk, melindungi produk dari cahaya, melindungi

produk dari kontaminasi bahan kimia. Kemasan juga memiliki fungsi sebagai wadah

untuk produk, melindungi produk dari gesekan, getaran, goncangan,dan benturan selain

itu sebgai identitas suatu produk. Label berperan sebagai informasi bagi kemasan,

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya

fungsi pelabelan yakni untuk mengidentiikasi suatu produk, membantu penjualan

produk serta memenuhi peraturan perundang-undangan.

2. Meningkatkan kegiatan promosi dengan memanfatkan perkembangan teknologi untuk

meningkatkan volume penjualan produk.

3. Melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan permodalan

dalam mengembangkan usaha.

4. Menggunakan mesin produksi yang modern dapat membantu proses produksi yang

memakan waktu lama menjadi lebih singkat.

3. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan

mengatasi ancaman.

1. Memperluas wilayah pemasaran agar tetap mampu bersaing dengan industri lain dalam

hal mendapatkan pasar sasaran. Selain itu dengan produk yang bervariasi mampu untuk

memenuhi selera konsumen.

2. Dengan melakukan inovasi produk membuat UKM Suka Maju dapat memberikan

produk-produk baru kepada konsumen sehingga konsumen tidak jenuh terhadap produk

UKM Suka Maju.

3. Dapat menjalankan kerja sama dengan instansi pemerintah terkait untuk meningkatkan

pengembangan UKM Suka Maju .

4. Strategi W-T

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada.

1. Mengembangkan rumah kemasan yang ada dengan meghadirkan tenaga ahli yang

khusus bekerja dalam pengadaan kemsan, sehingga mempermudah pelaku UKM untuk

membeli kemasan langsung tanpa harus membeli kemsan yang ada di luar daerah

Gorontalo.

2. Dengan memiliki outlet di pusat perbelanjaan mempermudah konsumen untuk membeli

langsung produk olahan jagung dengan waktu cepat tanpa harus datang ke lokasi usaha

yang jauh dari pusat perbelanjaan.

3. Pencatatan keuangan sangat penting bagi setiap usaha yang menjalankannya. Oleh

karena itu memperbaiki administrasi pencatatan keuangan bagi UKM Suka Maju sangat

penting untuk mengetahui pengelolaan modal usaha, sehingga modal dapat di

pergunakan secara efektif . Dan setiap transaksi yang di lakukan dapat di catat sesuai

dengan aturan penulisan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/6967/10/2013-1-54201-614409068-bab4-01082013102014.pdfUKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya