22
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model Example Non Example menggutarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pra siklus,siklus I dan siklus II. 4.1 Kondisi Sekolah SDN Dukuh 01 berada di kecamatan sidomukti, kabupaten Salatiga. SD ini terletak cukup strategis dan tidak jauh dengan rumah penduduk setempat yang berada dekat sekolah. SDN Dukuh 01 memiliki 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 6 ruang kelas, 1 UKS, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang WC guru, 4 ruang WC siswa, 1 ruang untuk sholat bagi para guru dan siswa 1 ruang kesenian, 1 ruang computer, dan lapangan tempat upacara yang cukup luas. Fasilitas yang ada di SDN Dukuh 01 cukup lengkap,terdapat 2 buah komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data administrasi yang diperlukan dan 1 buah komputer untuk mengelola data-data perpustakaan. Selain itu juga sekolah ini juga memiliki alat peraga yang cukup lengkap untuk memfasilitasi para guru dalam melakukan pembelajaran jika harus digunakan alat peraga tersebut. Buku-buku yang ada di sekolah ini, khususnya di perpustakaan juga cukup lengkap dan banyak buku-buku yang baru. 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian Diketahui bahwa subyek penelitian berjumlah 34 siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 2 (dua) siklus, yaitu siklus 1 ( pada tanggal 20 April 2016 dan 23 April 2016 ) dan siklus 2 ( pada tanggal 4 Mei 2016 dan 7 Mei 2016 ). Berikut ini sajian paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar PKN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan

model Example Non Example menggutarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui

pra siklus,siklus I dan siklus II.

4.1 Kondisi Sekolah

SDN Dukuh 01 berada di kecamatan sidomukti, kabupaten Salatiga. SD ini

terletak cukup strategis dan tidak jauh dengan rumah penduduk setempat yang berada

dekat sekolah. SDN Dukuh 01 memiliki 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 6 ruang

kelas, 1 UKS, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang WC guru, 4 ruang WC siswa, 1 ruang

untuk sholat bagi para guru dan siswa 1 ruang kesenian, 1 ruang computer, dan

lapangan tempat upacara yang cukup luas.

Fasilitas yang ada di SDN Dukuh 01 cukup lengkap,terdapat 2 buah

komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data

administrasi yang diperlukan dan 1 buah komputer untuk mengelola data-data

perpustakaan. Selain itu juga sekolah ini juga memiliki alat peraga yang cukup

lengkap untuk memfasilitasi para guru dalam melakukan pembelajaran jika harus

digunakan alat peraga tersebut. Buku-buku yang ada di sekolah ini, khususnya di

perpustakaan juga cukup lengkap dan banyak buku-buku yang baru.

4.1.1 Kondisi Awal Penelitian

Diketahui bahwa subyek penelitian berjumlah 34 siswa. Pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini dilakukan selama 2 (dua) siklus, yaitu siklus 1 ( pada tanggal 20

April 2016 dan 23 April 2016 ) dan siklus 2 ( pada tanggal 4 Mei 2016 dan 7 Mei

2016 ). Berikut ini sajian paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar PKN

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

32

melalui model pembelajaran Example Non Example dan hasil observasi terhadap

proses belajar.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus

No Nama Nilai Kemunculan Ket

Tuntas Tidak tuntas

1 Dimas Aro Abib Wicaksana 62 * Tt

2 Jovita Sola Gracia Prames 66 * Tt

3 Anisa Ayu Nabila Putri A 72 * T

4 Annisa Minkhatul Ulya 60 * Tt

5 Arel Radytia Zora Eka S 70 * T

6 Aswin Rafif Istihsan 68 * Tt

7 Ata Maulana Wakhid 92 * T

8 Dea Aulia Fauzia 80 * T

9 Dwi Ayu Septa Nania S 68 * Tt

10 Elsabath Rommel Widi S 68 * Tt

11 Gelsya Hezkila Stexa 70 * T

12 Gilang Ananda Delta 81 * T

13 Hikmah Rona Valya 67 * Tt

14 Mario Titus Alvaro 75 * T

15 Muhammad Faisal 62 * Tt

16 Muhammad Thoriq M 82 * T

17 Nabila Puspa Annastasya 72 * T

18 Nova Adinda Setiawan 60 * Tt

19 Putri Maharani S 62 * Tt

20 Radit Danar Gunawan 63 * Tt

21 Rayatatiya 65 * Tt

22 Rayhan Adika Roja 70 * T

23 Renanda Katleya 68 * Tt

24 Ridho Surya Satrianto 61 * Tt

25 Safira Aura Tirzabilla 75 * T

26 Satria Tegar Kurniawan 82 * T

27 Sovia Larasati 68 * Tt

28 Stevian Roselino 70 * T

29 Syifaa Desi Kurnia Sari 65 * Tt

30 Tiara Anggraeni 80 * T

31 Tio Fajar Pamungkas 60 * Tt

32 Yosua Pandu Putra W 68 * Tt

33 Naraya Maulani Nova 79 * T

34 Annisa Zahra Parapi 72 * T

Jumlah

2.383

16

18

Rata-rata/persentase

70,08

47,06%

52,94 %

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

33

Keterangan :

* : siswa tidak tuntas

: siswa tuntas

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapatkan

nilai 90-100 sebanyak 1 siswa atau 2,94%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai

80-89 sebanyak 5 siswa atau 14,70%, siswa yang mendapatkan nilai 70-79 sebanyak

10 siswa atau 29,42% yang telah mencapai nilai KKM 70. Sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM 70 meliputi nilai 60-69 sebanyak 18 siswa atau

52,94%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 59-60 tidak ada.

Secara jelas tentang tingkat ketuntasan siswa pada pembelajaran pra siklus

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra Siklus

Siklus

Jumlah siswa

Nilai Ketuntasan

Banyak siswa Persentase

TT T T TT

Prasiklus 34 70 18 16 47,06 % 52,94 %

Interval Frekuensi Persentase (%) Keterangan

90-100 1 2,94 Tuntas

80-89 5 14,70 Tuntas

70-79 10 29,42 Tuntas

60-69 18 52,94 Tidak tuntas

Jumlah 34 100

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

34

Berdasarkan tabel 4.3 tentang tingkat ketuntasan siswa pada pembelajaran

pra siklus dapat dijelaskan bahwa siswa yang tuntas dan mencapai nilai 70 ke atas

hanya berjumlah 16 siswa atau dengan persentase 47,06% dan yang belum tuntas 18

siswa atau dengan persentase 52,94 % dari jumlah siswa kelas IV SDN Dukuh 1 yang

ada 34 siswa.

Adapun untuk lebih jelasnya tentang tingkat ketuntasan siswa pada

pelaksanaan pembelajaran pra siklus dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1

Diagram Tingkat Ketuntasan Pra Siklus

Melihat gambar 4.1 tentang tingkat ketuntasan siswa yang sangat mengecewakan

tersebut dikarenakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada pra

siklus tidak menggunkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa atau peserta

didik aktif dan senang dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan temuan-temuan pada

pembelajaran pra siklus tersebut peneliti mempunyai pemikiran untuk melakukan

47%

53%

Diagram tingkat ketuntasan hasil belajar pra

siklus

Tuntas

Tidak tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

35

perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas PTK. Di dalam perbaikan

itu peneliti menggunkan model pembelajaran Example Non Example .

4.1.2 Deskripsi Siklus I

4.1.3 Perencanaan

Pada tahap perencanaan pembelajaran siklus I, perencanaan dibuat

berdasarkan kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi pada tahap pra siklus untuk

dicari pemecahannya. Adapun tindakan perbaikan yang akan dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran Example Non Example yaitu lebih menekankan

kepada pembelajaran melalui kelompok-kelompok kecil. Peneliti dengan dibantu oleh

teman sejawat membuat rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

Langkah pembelajaran yang direncanakan dan akan dilaksanakan pada

pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran ?

4.1.4 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan pada bulan april 20 pada tahun 2016

dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertungas untuk mengamati kinerja guru

dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Pkn dengan

materi Tata tertib di sekolah. Pada pembelajaran siklus I ini diawali dengan guru

memberi salam dan mengkondisikan kelas, kemudian mengabsen siswa dan

dilanjutkan dengan mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan metode yang

digunakan yaitu model Example Non Example. Setelah itu guru memberi tahu

kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dilaksanakan kemudian guru

memberi apersepsi berupa pertanyaan yang menyinggung materi yang akan

disampaikan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

36

Adapun untuk pertanyaan apersepsi yang diberikan kepada siswa adalah

sebagai berikut: (1) apakah yang kalian ketahui tentang globalisasi ?.yang diberikan

untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman awal siswa tentang materi yang akan

dibahas dalam pembelajaran. Masuk pada pembelajaran inti, sebelumnya guru

menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu

tentang globalisasi. Guru menjelaskan panjang lebar tentang materi pembelajaran

kemudian guru membentuk kelompok kecil sesuai dengan model Example Non

Example yaitu mengelompokan siswa dengan anggota masing-masing kelompok 4-5

siswa dan masing-masing kelompok diberi lembar kerja siswa untuk didiskusikan.

Selesai berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok, siswa bersama guru membahas

hasil kerja kelompok dan menyimpulkannya serta dilanjutkan dengan guru membuat

rangkuman dari materi yang didiskusikan untuk dicatat oleh siswa.

Masuk pada kegiatan akhir yang dilaksanakan selama 20 menit pada

pembelajaran siklus I ini, guru memberikan tes akhir atau tes formatif yang bertujuan

untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Selesai

mengerjakan tes formatif kemudian guru bersama siswa mengoreksi hasil tes formatif

dan menganalisisnya. Guru memberi penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa

yang benar dalam mengerjakan. Dari hasil analisis tes formatif ternyata hasil belajar

Pkn pada siswa meningkat jika dibandingkan dengan pembelajaran pra siklus. Setelah

itu guru memberikan perbaikan dan pengayaan sebagai pekerjaan rumah (PR) dan

dilanjutkan guru bersama siswa merefleksi hasil pembelajaran dan guru menutup

pembelajaran dengan memberi salam.

4.2 Pengamatan/Pengumpulan Data

Data pengamatan pada siklus I tentang tindakan guru dan siswa bahwa

guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik, hanya masih terdapat kelemahan-

kelemahan antara lain guru dalam memberikan penjelasan perlu diingatkan, karena

teridentifikasikan guru masih menjelaskan terlalu cepat dan terburu-buru sehingga

banyak siswa yang tidak paham akan penjelasan tersebut. Guru dalam menanggapi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

37

pertanyaan dari siswa teridentifikasi kurang, dan guru kurang menumbuhkan

kepercayaan diri siswa, karena guru kurang dalam memberikan penghargaan kepada

siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

Adapun tentang sarana dan prasarana yang digunakan saat pembelajaran

sudah teridentifikasikan baik dan lengkap, hanya guru kurang terampil dalam

mendemonstrasikan alat peraga, sedangkan tentang perilaku siswa saat mengikuti

pelajaran hanya teridentifikasi tentang keberanian siswa dalam bertanya tergolong

masih kurang.

Tabel 4.4 hasil belajar siklus I

No Nama Nilai Kemunculan Ket

Tuntas Tidak tuntas

1 Dimas Aro Abib Wicaksana 65 * Tt

2 Jovita Sola Gracia Prames 80 T

3 Anisa Ayu Nabila Putri A 90 * T

4 Annisa Minkhatul Ulya 65 * Tt

5 Arel Radytia Zora Eka S 80 * T

6 Aswin Rafif Istihsan 75 T

7 Ata Maulana Wakhid 100 * T

8 Dea Aulia Fauzia 80 * T

9 Dwi Ayu Septa Nania S 65 Tt

10 Elsabath Rommel Widi S 75 T

11 Gelsya Hezkila Stexa 95 * T

12 Gilang Ananda Delta 90 * T

13 Hikmah Rona Valya 70 T

14 Mario Titus Alvaro 85 T

15 Muhammad Faisal 65 Tt

16 Muhammad Thoriq M 85 * T

17 Nabila Puspa Annastasya 80 * T

18 Nova Adinda Setiawan 85 T

19 Putri Maharani S 80 T

20 Radit Danar Gunawan 65 * Tt

21 Rayatatiya 85 T

22 Rayhan Adika Roja 90 * T

23 Renanda Katleya 85 T

24 Ridho Surya Satrianto 80 T

25 Safira Aura Tirzabilla 90 * T

26 Satria Tegar Kurniawan 95 * T

27 Sovia Larasati 65 Tt

28 Stevian Roselino 75 * T

29 Syifaa Desi Kurnia Sari 65 * Tt

30 Tiara Anggraeni 90 * T

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

38

Keterangan :

: Siswa tuntas

* : Siswa tidak tuntas

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

90-100 9 26,47% Tuntas

80-89 12 35,30% Tuntas

70-79 4 11,76% Tuntas

60-69 9 26,47% Tidak tuntas

Jumlah 34 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar Pkn

melalui kolaborasi model pembelajaran Example Non Example pada siklus 1 terdapat

25 siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 atau 26,47 % baik sekali, dan siswa yang

belum mencapai nilai dari 70 sebanyak 9 siawa atau dengan criteria masih kurang dan

masih perlu perbaikan pada siklus ke II.

31 Tio Fajar Pamungkas 65 * Tt

32 Yosua Pandu Putra W 65 Tt

33 Naraya Maulani Nova 80 * T

34 Annisa Zahra Parapi 90 * T

Jumlah

2.721

25

9

Rata-rata/persentase

80,02

73,53 %

26,47 %

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

39

Tabel 4.6

Data Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I

Siklus

Jumlah

siswa

Nilai

Ketuntasan

Banyak siswa Persentase

TT T T TT

Prasiklus 34 70 9 25 73,53 % 26,47 %

Berdasarkan tabel 4.6 tentang tabel tingkat ketuntasan siswa pada pembelajaran

siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example dan dengan

penambahan alat peraga diperoleh data bahwa siswa yang tuntas dan berhasil meraih

nilai 70 ke atas berjumlah 25 siswa dari 34 siswa kelas IV yang ada atau dengan

persentase ketuntasan 73,53%, sedangkan untuk siswa yang belum tuntas atau yang

belum mencapai nilai 70 berjumlah 9 siswa dari 34 siswa kelas IV SDN Dukuh 1 yang

ada atau dengan persentase ketuntasan sebesar 26,47%, dan rata-rata kelas secara

klasikal mencapai 80,02%. Jadi, tindakan perbaikan siklus I dengan menggunakan

model pembelajara Example Non Example ini sudah terdapat peningkatan hasil belajar

siswa jika dibandingkan dengan hasil tes formatif pada tahap pra siklus walupun belum

mencapai tingkat ketuntasan maksimal sebesar 80,02%. Secara jelas tentang tingkat

ketuntasan siswa pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut

ini.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

40

.

Gamabar 4.2

diagram tingkat ketuntasan siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 jelas terlihat bahwa tingkat ketuntasan siswa pada

pembelajaran siklus I dengan menggunkan model Example Non Example hasilnya

meningkat meskipun belum maksimal sesaui yang diharapkan.

4.2.1 Refleksi

Refleksi dimaksud untuk evaluasi terhadap semua temuan dalam

pembelajaran baik kelemahan maupun kekurangan yang ada pada siklus I dan

dicarikan pemecahannya. Observer menemukan kekurangan guru dalam proses

pembelajaran. Dari hasil pengamatan diperoleh data kelemahan sebagai berikut :

1. Guru kurang menanggapi dan merespon setiap pertanyaan siswa.

Hal ini terliha pada saat siswa bertanya kepada guru yang berhubungan dengan tata

tertib, guru jarang menjawab karena terlalu asik menjelaskan materi pelajaran

tersebut.

74%

26%

Diagram tingkat ketuntasan hasil belajar siklus I

Tuntas

Tidak tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

41

2. Guru kurang memberi motivasi yang dapat menumbuhkan

kepercayaan diri siswa. Motivasi yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri dapat

berupa pemberian pertanyaan yang lebih mudah sehingga siswa dapat menjawab

dengan benar,carasepertiitu membuat siswa termotivasi.

3. Guru perlu meningkatkan pemberian kesempatan untuk bertanya kepada siswa

dengan menerapkan Tanya jawab secara lisan.

Berdasarkan hasil temuan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran siklus I

yang sudah menggunakan model Example Non Example tersebut perlu adanya

pembenahan. Tindakan selanjutnya yaitu pada tindakan siklus II dengan membuat

perencanaan perbaikan pembelajaran yang lebih terfokus. Tidak hanya itu saja, guru

dalam perbaikan siklus II juga lebih memberikan motivasi berupa pertanyaan-

pertanyaan lisan yang lebih mudah sebagai free tes dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertnya jawab tentang materi yang sedang dipelajari tersebut.

4.3 Deskripsi Siklus II

4.3.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan pembelajaran siklus II, perencanaan dibuat dilihat

hasil dari pada tahap siklus I masih harus ditingkatkan dan untuk dicari

pemecahannya. Adapun tindakan perbaikan yang akan dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran Example Non Example yaitu lebih menekankan

pada media gambar yang digunakan. Peneliti dengan dibantu oleh teman sejawat

membuat rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

Langkah pembelajaran yang direncanakan dan akan dilaksanakan pada

pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran ?

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

42

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaa siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 4 mei 2016 dengan dibantu

oleh teman sejawat yang bertugas untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Pkn dengan materi menyikapi

pengaruh dari globalisasi Pada pembelajaran siklus II ini diawali dengan guru

memberi salam dan mengkondisikan kelas, kemudian mengabsen siswa kemudian

mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan model yang digunakan yaitu model

Example Non Example Setelah itu guru memberi tahu kompetensi dasar dan indikator

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa

tentang materi yang akan dipelajari maka guru memberikan apersepsi berupa free tes

berupa pertanyaan lisan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

Masuk pada pembelajaran inti, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

tata tertib di sekolah dan di rumah kemudian siswa diminta untuk maju kedepan

menjelaskan satu contoh tata tertib. Setelah selesai guru melakukan Tanya jawab

tentang contoh yang sudah dijelaskan oleh siswa yang sudah maju kedepan guru

memberikan umpan balik kepada siswa yang bertujuan supaya siswa aktif dalam

pembelajaran dan menumbuhkan keberanin siswa untuk berkomentar. Kemudian

dilanjutkan dengan siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi

dengan diberi lembar kerja untuk dikerjakan secara berkelompok. Selesai

mengerjakan lembar kerja, wakil dari masing-masing kelompok membacakan hasil

kerjanya dan siswa yang lain memberi tanggapan. Selesai pembahasan hasil diskusi

maka guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil kerja dari kelompok yang

melaporkan hasil kerjanya. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi

dengan membuat rangkuman untuk dicatat siswa.

Pada akhir pembelajaran, siswa diberi tes formatif sebagai tolak ukur

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Kemudian secara

bersama-sama antara guru dan siswa mengoreksi tes formatif dan guru

menganalisisnya. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang benar dalam

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

43

mengerjakan soal tes formatif berupa pemberian tepuk tangan.

hasil analisis tes formatif siklus II dapat dilihat pada lampiran? Skripsi ini.

Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata dengan penerapan model pembelajaran

Example Non Example mampu meningkatkan prestasi siswa. Setelah menganalisis tes

formatif tersebut, guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

4.3.3 Pengamatan/Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada saat pembelajaran siklus II berlangsung.

Data tersebut adalah berupa lembar pengamatn yang diperoleh dari teman-teman

sejawat sebagai pengamat cara kerja guru dan perilaku siswa dalam pembelajaran

dapat dilihat pada lampiran?

Berdasarkan hasil pengamatan pada lampiran? Tentang hasil pengamatan

tindakan guru dan siswa pada siklus II tersebut diperoleh data bahawa cara guru

melaksanakan pembelajaran sudah teridentifikasikan baik dan sempurna. Demikian

juga tentang sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran juga

teridentifikasi baik. Adapun tentang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

juga sudah teridentifikasi baik.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

44

Tabel 4.7 Hasil belajar siklus II

No Nama Nilai Kemunculan Ketereangan

Tuntas Tidak tuntas

1 Dimas Aro Abib Wicaksana 65 * Tt

2 Jovita Sola Gracia Prames 90 * T

3 Anisa Ayu Nabila Putri A 95 * T

4 Annisa Minkhatul Ulya 90 * T

5 Arel Radytia Zora Eka S 90 * T

6 Aswin Rafif Istihsan 80 * T

7 Ata Maulana Wakhid 100 * T

8 Dea Aulia Fauzia 95 * T

9 Dwi Ayu Septa Nania S 85 * T

10 Elsabath Rommel Widi S 85 * T

11 Gelsya Hezkila Stexa 95 * T

12 Gilang Ananda Delta 95 * T

13 Hikmah Rona Valya 80 * T

14 Mario Titus Alvaro 90 * T

15 Muhammad Faisal 80 * T

16 Muhammad Thoriq M 95 * T

17 Nabila Puspa Annastasya 90 * T

18 Nova Adinda Setiawan 95 * T

19 Putri Maharani S 90 * T

20 Radit Danar Gunawan 80 * T

21 Rayatatiya 95 * T

22 Rayhan Adika Roja 100 * T

23 Renanda Katleya 90 * T

24 Ridho Surya Satrianto 90 * T

25 Safira Aura Tirzabilla 90 * T

26 Satria Tegar Kurniawan 95 * T

27 Sovia Larasati 85 * T

28 Stevian Roselino 80 * T

29 Syifaa Desi Kurnia Sari 75 * T

30 Tiara Anggraeni 95 * T

31 Tio Fajar Pamungkas 95 * T

32 Yosua Pandu Putra W 85 * T

33 Naraya Maulani Nova 90 * T

34 Annisa Zahra Parapi 95 * T

Jumlah

3.037

33

1

Rata –rata/persentase

89,32

97,06%

2,94 %

Keterangan :

: siswa tuntas

* : siswa tidak tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

45

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pkn Siklus II

Berdasarkan tabel 4.8 tentang distribusi frekuensi hasil belajar siklus II dapat

dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai 90-100 sebanyak 23 siswa atau

67,64% dan siswa yang mencapai nilai 80-89 sebanyak 9 siswa atau 26,48%,

sedangkan siswa yang mencapai nilai 70-79 sebanyak 1 siswa atau 2,94%, dan siswa

yang mendapatkan nilai dibawah KKM antara 60-69 sebanyak 1 siswa atau

2,94%. Pencampaian tingkat ketuntasan pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 4.9

berikut.

Tabel 4.9

Data Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Pada tabel 4.9 tentang tingkat ketuntasan siswa pada pembelajaran siklus II

dapat dijelaskan bahwa siswa yang tuntas berjumlah 33 siswa atau 97,06% dari 34

siswa yang ada dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau jika dipersentasikan

sebesar 2,94%.

Secara jelas tentang ketuntasan siswa pada siklus II ini akan disajikan dalam

bentuk diagram seperti pada gamabr 4.3 berikut.

Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

90-100 23 67,64% Tuntas

80-89 9 26,48% Tuntas

70-79 1 2,94% Tuntas

60-69 1 2,94% Tidak tuntas

Jumlah 34 100

Siklus

Jumlah siswa

Nilai Ketuntasan

Banyak siswa Persentase

TT T T TT

Prasiklus 34 70 1 33 97,06% 2,94 %

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

46

Gambar 4.3

gambar diagram tingkat ketuntasan siklus II

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang tuntas

meningkat menjadi 33 siswa atau 97,06%. Melihat hasil yang begitu memuaskankan

jelas terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Example Non

Example mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran mata

pelajaran Pkn tentang menyikapi pengaruh globalisasi.

4.3.4 Refeleksi

Gambar dengan dibantu teman merefleksikan perubahan sikap selama proses

pembelajaran siklus II dan peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi.

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan menggunakan model

pembelajaran Example Non Example diperoleh refleksi sebagai berikut.

1. Setiap penyusunan dari siswa sudah ditanggapi dengan memberikan

waktu untuk Tanya jawab.

2. Guru dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa, dengan baik melalui

perbaikan pertanyaan secara lisan yang lebih mudah untuk dijawab oleh siswa

sehingga siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

97%

3%

Diagram tingkat ketuntasan siklus II

Tuntas

Tidak tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

47

3. Proses pelaksanaan pembelajaran teridentifikasi baik karena sudah menerapkan

model Example Non Example dengan benar dan sesuai dengan perencanaan.

4. Hasil belajar siswa meningkat dengan tingkat ketuntasan mencapai 97,06% atau

33 siswa yang telah mencapai ketuntasan dengan meraih nilai tes formatif di atas

70 dan yang belum tuntas hanya 1 siswa atau 2,94%. dengan rata-rata klasikal

sebesar 89,32.

4.3.5 Pembahasan

Pembelajaran pada mata pelajaran Pkn tentang sikap terhadap pengaruh

golbalisasi yang dilakukan selama penelitian berlangsung terdapat peningkatan-

peningkatan ke arah perbaikan. Secara jelas tentang peningkatan-peningkatan jumlah

ketuntasan siswa dari setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4. 10 berikut.

Tabel 4.10

Data Tingkat Ketuntasan Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4. 10 dapat dijelaskan bahawa masing-masing siklus sudah

terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran pra siklus, jumlah siswa

yang tuntas 16 atau jika dipersentasekan sebesar 47,06% dan yang belum tuntas

sebanyak 18 siswa atau 52,94% . kemorosotan pada tahap awal atau yang disebut

Siklus

Jumlah

siswa

KKM Banyak siswa Persentase

Tuntas Tidak

tuntas

Tuntas Tidak

tuntas

Pra siklus

34

70

16

18

47,06%

52,94 %

Siklus I 34 70 25 9 73,53 % 26,47 %

Siklus II 34 70 33 1 97,06% 2,94 %

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

48

dengan pra siklus tersebut. Karena guru dalam melaksanakan pembelajaran belum

menggunkan metode yang sesuai, untuk itu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus

selanjutnya.

Perbaikan pembelajaran siklus I dengan menggunakan model pembelajaran

Example Non Example, sesuai dengan pendapat Felder (1994: 2) bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja sama dalam

kelompok untuk mendapatkan tujuan bersama. Siswa dibentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 perkelompok dan hasil belajar Pkn tentang menyikapi pengaruh

globalisasi pada. Siswa kelas IV SD Dukuh 01 meningkat. Hal ini terbukti dengan

jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 16 siswa atau 47,06% pada pembelajaran

prasiklus menjadi 25 siswa atau jika dipersentasekan sebesar 73,53% dengan rata-rata

klasikal sebesar 80,02%, jadi dalam pelaksanaan siklus I ini sudah ada peningkatan

ketuntasan sebesar 47,06%. Karena belum memenuhi target ketuntasan maka

dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Tindakan perbaikan pembelajaran

pada siklus II dengan menggunakan pendapat Wahyuni (2001: 8) yang menyebutkan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan cara

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai kemampuan

berbeda, pertama gurumemberi petunjuk dan memberikan kesempatan pada siswa

untuk memperhatikan gambar/menganalisis gambar, lalu membagi siswa 4-5 siswa

dalam satu kelompok dan didalam kelompok siswa mendiskusikan tugas yang telah

diberikan serta mencatatnya pada kertas,kemudian setiap kelompok diberi

kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya. Setelah semua kelompok selesai

membacakan hasil kelompok, guru membagikan soal evaluasi pada siswa dan dari

hasil evaluasi yang telah dikerjakan, dapat dilihat yang tuntas meningkat pesat

menjadi 33 siswa atau jika dipersentasekan sebesar 97,06% dan hanya 1 siswa yang

belum tuntas dengan nilai di bawah 70 atau jika dipersentasekan sebesar 2,94%. Rata-

rata nilai klasikal siklus II ini sebesar 89,32%Jika dibandingkan dengan siklus I.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

49

Hasil pembelajaran siklus II jelas terlihat peningkatan dari siklus sebelumnya

yang hanya mencapai ketuntasan sebesar 73,53% atau 25 siswa menjadi 97,06% atau

33 siswa dari 34 siswa yang ada.

Lebih jelasnya tentang peningkatan dari masing-masing siklus dapat dilihat

pada gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4

diagram perbandingan hasil belajar pra siklus,siklus I dan siklus II

0

5

10

15

20

25

30

35

Pra siklus Siklus I Siklus II

Ju

mla

h s

isw

a

Diagram batang perbandingan pra

siklus,siklus I,dan siklus II

Tuntas

Tidak tuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

50

Dari hasil yang telah diperoleh pada pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat

dikatakan bahwa ada perbadingan antara peneliti yang sebelumnya, dari tingkat

keberhasilan nilai siswa, dapat dilihat dari ketuntasan pra siklus persentase nilai siswa

sebesar 47,06% meningkat menjadi 73,53% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi

97,06% pada siklus II pada hasil penelitian yang sekarang . Pada peningkatan ini bila

dilihat dari hasil penelitian yang sebelumnya atau yang terdahulu tingkat keberhasilan

atau persentase nilai siswa bisa dikatakan lebih meningkat pada penelitian yang

sekarang, dari hasil persentase nilai siswa pada pra siklus 36,36% meningkat menjadi

68,19% pada siklus I dan meningkat menjadi 90,90% pada siklus II.

Dalam hal ini juga ada persamaan pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa ke

2 peneliti ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yang pada awalnya tingkat

persentasenya rendah menjadi meningkat. Artinya ke 2 peneliti berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Example Non Example

yang telah dilaksanakan pada penelitian.

4.3.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah dibahas secara menyeluruh

penerapan model Example Non Example siswa kelas IV SD Negeri Dukuh 01

Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilihat dari pra siklus, siklus I,

siklus II. Bisa diketahui jika terjadi peningkatan yang cukup signifikan setelah guru

menerapakan model Example Non Example. Sebelum dilakukan penelitian hasil

belajar siswa tergolong rendah karena metode mengajar guru masi bersifat

konvesional dan menoton ditandai dengan penjelasan materi dan diakhiri dengan

pemberian tugas, hal tersebut terjadi secara berulang-ulang. Sehingga murid merasa

bosan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil kajian yang

relevan Defri Haryono, (2012). Pengaruh model pembelajaran Example Non Example

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 Kec. Sidomukti

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

51

Kota Salatiga semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil nilai rata-rata

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 19,4848,

sedangkan nilai rata-rata kelas control sebesar 8,2500. Hal tersebut menunjukkan

pengaruh pada kelas yang telah menggunkkan model pembelajaran example non

example. Artinya bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

control. Hasil dari uji t menggunakan equel variansed assumed ( diasumsikan kedua

varian sama ) untuk itu dibandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas. Karena

t hitung > t tabel ( 4,759>1,996 ) dan signifikan ( 0,000<0,05 ), maka Ho ditolak.

Artinya bahwa ada perbedaan antara rata-rata nilai kelas eksperimen dengan rata-rata

nilai kelas control.

Cipto Harsoyo, (2012). Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui

model pembelajaran Example Non Example dengan media power point siswa kelas 5

SDN Genuh 01 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Semester II Tahun

pelajaran 2011/2012. Hasil yang telah dilaksanakan dan dianalisis maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran example non example dengan

media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Genuh

01 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang terbukti dengan tercapainya indikator

keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas dari kondisi awal 36,36% menjadi

68,19% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 90,90%.

Hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan atau dikatakan dengan pra

siklus jumlah siswa yang tuntas 16 siswa dengan persentase 47,36% sedangkan yang

tidak tuntas 18 siswa dengan persentase 52,64%. Pada pra siklus rata-rata yang di

peroleh nilai 60, nilai maksimum 92 dan nilai minimum 60. Setelah dilakukan

tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example

mengalami peningkatan pada siklus I siswa yang tuntas 25 siswa dengan persentase

73,53% , sedangkan yang tidak tuntas 9 siswa dengan persentase 26,47% . pada

siklus I rata-rata nilai yang diperoleh 80, nilai maksimum 100 dan nilai minimum 65.

Dan mengalami peningkatan pada siklus II yang tuntas 33 siswa dengan persentase

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 3. · 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model

52

97,06% sedangkan yang tidak tuntas ada 1 siswa dengan persentase 2,94%. Pada

siklus II rata-rata yang diperoleh 85, nilai maksimum 100 dan nilai minimum 65.

Dari yang ditulis diatas dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran Pkn pada

siswa kelas IV. Jika dilihat dari seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah

direncanakan maka pembelajaran tersebut dapat dikatakn berhasil pada siklus II.

Adapun hambatan utama yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran

Example Non Example adalah pada awalnya siswa belum terbiasa berkerjasama

dalam kelompok dan menggunakan model pembelajaran Example Non Example

dalam pembelajaran Pkn. Namun, hal tersebut dapat diselesaikan dengan pengarahan

dan bimbingan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang dilakasanakan siswa oleh

guru, sehingga akhirnya siswa bisa berkerjasama dan saling membantu dalam belajar.

Selain itu, hambatan lainnya adalah pemakaian alokasi waktu yang kurang sesuai.

Dari pelaksanaan penggunaan model Example Non Example ini juga dapat

dikatakan bahwa penggunaan model Example Non Example untuk siswa Sekolah

Dasar bagi guru yang mengajar akan merasa termudahkan dalam penyampaian materi

kepada siswa dan dapat membuat siswa merasa senang dengan media gambar yang

digunakan. Dan bagi siswa sendiri, dengan penggunaan model Example Non

Example, siswa dapat lebih tahu maksud dan tujuan dari materi yang disampaikan

oleh guru yang mengajar, dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang

dijelaskan oleh guru.