36
50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian kelas IV sebanyak 36 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Tengaran berada diwilayah kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Dalam proses pembelajaran guru masih belum menggunakan metode yang tepat sehingga siswa kelas IV SD N Tengaran dalam proses pembelajaran sikap kepemimpinan siswa tidak terarah dan hasil belajar cenderung menurun. SD ini terletak di lingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Tengaran. Letak SD ini berdekatan dengan TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam Sudirman, MTs , sehingga sangat mudah untuk mendapatkan transportasi karena dekat dengan jalan raya. 4.2 Pelaksanaan Tindakan 4.2.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas Siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi pada kondisi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar dan sikap kepemimpinan siswa. Metode yang digunakan guru pada saat proses pembelajaran tidak tepat yaitu metode ceramah sehingga siswa tidak tertarik dalam proses pembelajaran, yang mengakibatkan sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) dan rendahnya sikap kepemimpinan siswa didalam kelas dikarenakan metode yang digunakan guru tidak tepat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

  • Upload
    lykhue

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri Tengaran

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian kelas

IV sebanyak 36 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Tengaran berada

diwilayah kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Dalam proses

pembelajaran guru masih belum menggunakan metode yang tepat sehingga

siswa kelas IV SD N Tengaran dalam proses pembelajaran sikap

kepemimpinan siswa tidak terarah dan hasil belajar cenderung menurun.

SD ini terletak di lingkungan pedesaan yang strategis untuk

pembelajaran di lingkungan desa Tengaran. Letak SD ini berdekatan dengan

TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam Sudirman,

MTs , sehingga sangat mudah untuk mendapatkan transportasi karena dekat

dengan jalan raya.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

4.2.1 Kondisi Awal

Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas Siklus I dan

Siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi pada kondisi

awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar dan sikap

kepemimpinan siswa. Metode yang digunakan guru pada saat proses

pembelajaran tidak tepat yaitu metode ceramah sehingga siswa tidak

tertarik dalam proses pembelajaran, yang mengakibatkan sebagian

besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 70) dan rendahnya sikap kepemimpinan siswa

didalam kelas dikarenakan metode yang digunakan guru tidak tepat.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

51

Data hasil ketuntasan pretest table dan dilengkapi dengan

diagram sebagai berikut :

Tabel 4.1

Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Pretest

Dari hasil analisis nilai pretest, masih ada 20 siswa yang belum

tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70.

Secara lebih rinci, ketuntasan hasil pretest dapat dilihat pada gambar 4.1

berikut :

Gambar 4.1

Diagram Ketuntasan Hasil Pretest

Dari table dan rekapitulasi hasil pretest dan diagram diatas

dapat disimpulkan bahwa dari 36 siswa SD Negeri Tengaran, hanya 16

siswa (45 %) yang tuntas ( yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan

minimal yaitu 70 ) dan 20 siswa (55%) yang tidak tuntas (belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal) serta nilai rata-rata yang masih

sangat rendah yaitu 66,36 hal tersebut disebabkan karena kurangnya

Diagram Ketuntasan Hasil Pretest

Kelas IV

Indikator 20

Prosentase 55%

Ketercapaian BelumTercapai

KKM Hasil

Belajar Indikator Prosentase Ketercapaian

≥ 70 < 70 20 56% Belum

Tercapai 100 % Siswa ≥ 70 16 44%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

52

ketrampilan guru dalam memvariasikan model pembelajaran dan alat

peraga dalam proses pembelajaran yang berlangsung serta kurangnya

keterlibatan siswa sehingga sikap kepemimpinan siswa rendah dan

bahkan tidak berkembang ditandai dengan siswa yang pandai tidak mau

memimpin temannya yang belum bisa bahkan cenderung mengganggu

teman yang lain.

Oleh karena itu, perlu menerapkan model yang dapat

meningkatkan sikap kepemimpinan siswa pada siklus I untuk

meningkatkan kepemimpinan siswa menjadi 80 % secara klasikal.

Berdasarkan data hasil belajar Matematika dan Sikap

kepemimpinan siswa yang rendah dari siswa kelas IV SD Negeri

Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semseter II Tahun

Pelajaran 2014/2015 peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) sesuai dengan rencana penelitian yang diuraikan pada bab

sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode

tutor sebaya untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dan hasil

belajar matematika yang akan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I

pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan “ Pecahan Biasa dan

Pecahan Campuran “ dan pada siklus II pembahasan akan dilanjutkan

dengan pokok bahasan “ Pecahan Desismal”.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

Penelitian Siklus I terdiri dari tiga tindakan, dimana terdapat empat

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai

berikut :

a. Perencanaan

Pada siklus pertama perencanaan yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah :

1. Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan tindakan dalam

bentuk RPP lengkap

2. Membuat lembar observasi

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

53

3. Membentuk dan menyiapkan tim

4. Indikator ketercapaian, penulis menetapkan indikator

ketercapaian hasil penelitian sebagai berikut :

a. Hasil belajar dengan KKM ≥ 70 dengan 80 % siswa tuntas

b. Hasil sikap kepemimpinan ≥ 4 atau dalam Kriteria baik

(≥1= sangat kurang, ≥2 = kurang, ≥3 = cukup, ≥4 = baik, 5

= sangat baik )

c. Kinerja guru ≥ 4 atau dalam Kriteria baik (≥1= sangat

kurang, ≥2 = kurang, ≥3 = cukup, ≥4 = baik, 5 = sangat

baik )

b. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan,

yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga yang terbagi menjadi

tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Masing–masing berlangsung selama 2 jam

pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 23 Maret 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada

hari Selasa tanggal 24 Maret 2015 dan pertemuan ketiga

dilaksanakan pada hari Rabu 25 Maret.

a. Pertemuan Pertama

1) Kegiatan Awal

Pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada

tanggal 23 Maret 2015 pada pukul 07.30-08.40 guru

mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa,

mengajak siswa berdoa, selanjutnya guru mengulas sedikit

pembelajaran sebelumnya, menginformasikan materi yang

akan dipelajari yaitu “pecahan” dilanjutkan menyampikan

tujuan pembelajaran, dan memotifasi siswa.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

54

2) Kegitan Inti

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya kertas lipat dan

permainan pecahan, materi pembelajaran, lembar kerja siswa,

lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dan lembar

observasi peneliti.

Sebelum melakukan metode tutor sebaya guru

menanyakan apa saja yang mereka ketahui tentang pecahan.

Guru menyampikan materi dan membagi siswa kedalam

kelompok tutor sebaya yang beranggota 6 siswa, guru

membagikan lembar kerja dengan topik berbeda setelah itu

siswa mengamati dan guru menjelaskan prosedur kerja

kelompok untuk mengidentifikasi pengertian pecahan, cirri

pecahan dan macam. Siswa merencanakan tugas dan mengambil

alat dan bahan yang disediakan oleh guru, selanjutnya siswa

mulai mengidentifikasi, berdiskusi, mengolah pendapat anggota

kelompok sesuai dalam lembar kerja masing-masing dan

menyiapkan laporan. Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan. Setelah kelompok tutor

sebaya selesai melaksanakan pelatihan singkat, anggota

kelompok masuk dalam kelompok-kelompok biasa yang terdiri

dari 5 siswa dan 1 tutor. Kemudian mulai melakukan tugas

dalam kelompok masing-masing. Setelah selesai berdiskusi,

salah seorang siswa mempresentasikan hasil kerja dengan tutor

didepan kelompok lain. Guru meluruskan pemahaman siswa dan

memberikan pengutan atas kerja kelompok. Siswa dan guru

menyimpulkan bersama pembelajaran hari ini. Pada akhir

pembelajaran guru memberikan penghargaan terhadap kerja

kelompok yang telah dilakukan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

55

3) Kegitan Akhir

Guru memberikan tindak lanjut untuk siswa diminta

mempelajari lagi “ penjumlahan dan pengurangan pecahan” dan

siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari

ini.

b. Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Awal

Pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada

tanggal 24 Maret 2015 pada pukul 07.30-08.40 guru

mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa,

mengajak siswa berdoa, selanjutnya guru mengulas sedikit

pembelajaran sebelumnya, menginformasikan materi yang

akan dipelajari yaitu “penjumlahan dan pengurangan

pecahan biasa” dilanjutkan menyampikan tujuan

pembelajaran, dan memotifasi siswa.

2) Kegitan Inti

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya permainan

pecahan, materi pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar

observasi sikap kepemimpinan siswa dan lembar observasi

peneliti.

Sebelum melakukan metode tutor sebaya guru

menanyakan apa saja yang mereka ketahui tentang

pecahan. Guru menyampikan materi dan membagi siswa

kedalam kelompok tutor sebaya yang beranggota 6 siswa,

guru membagikan lembar kerja dengan topik berbeda

setelah itu siswa mengamati dan guru menjelaskan

prosedur kerja kelompok untuk mengidentifikasi

pengertian pecahan, cirri pecahan dan macam. Siswa

merencanakan tugas dan mengambil alat dan bahan yang

disediakan oleh guru, selanjutnya siswa mulai

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

56

mengidentifikasi, berdiskusi, mengolah pendapat anggota

kelompok sesuai dalam lembar kerja masing-masing dan

menyiapkan laporan. Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan. Setelah kelompok

tutor sebaya selesai melaksanakan pelatihan singkat,

anggota kelompok masuk dalam kelompok-kelompok

biasa yang terdiri dari 5 siswa dan 1 tutor. Kemudian

mulai melakukan tugas dalam kelompok masing-masing.

Setelah selesai berdiskusi, salah seorang siswa

mempresentasikan hasil kerja dengan tutor didepan

kelompok lain. Guru meluruskan pemahaman siswa dan

memberikan pengutan atas kerja kelompok. Siswa dan

guru menyimpulkan bersama pembelajaran hari ini. Pada

akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan

terhadap kerja kelompok yang telah dilakukan.

3) Kegitan Akhir

Guru memberikan tindak lanjut untuk siswa diminta

mempelajari lagi “penjumlahan dan pengurangan pecahan”

dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran hari ini.

c. Pertemuan Ketiga

1) Kegiatan Awal

Pada pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada

tanggal 25 Maret 2015 pada pukul 07.30-08.40 guru

mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa,

mengajak siswa berdoa, selanjutnya guru mengulas sedikit

pembelajaran sebelumnya, menginformasikan materi yang

akan dipelajari yaitu “penjumlahan dan pengurangan

pecahan campuran” dilanjutkan menyampikan tujuan

pembelajaran, dan memotifasi siswa.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

57

2) Kegitan Inti

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga yaitu permainan pecahan,

materi pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi

sikap kepemimpinan siswa dan lembar observasi peneliti.

Sebelum melakukan metode tutor sebaya guru

menanyakan apa saja yang mereka ketahui tentang

pecahan. Guru menyampikan materi dan membagi siswa

kedalam kelompok tutor sebaya yang beranggota 6 siswa,

guru membagikan lembar kerja dengan topik berbeda

setelah itu siswa mengamati dan guru menjelaskan

prosedur kerja kelompok untuk mengidentifikasi

pengertian pecahan, cirri pecahan dan macam. Siswa

merencanakan tugas dan mengambil alat dan bahan yang

disediakan oleh guru, selanjutnya siswa mulai

mengidentifikasi, berdiskusi, mengolah pendapat anggota

kelompok sesuai dalam lembar kerja masing-masing dan

menyiapkan laporan. Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan. Setelah kelompok

tutor sebaya selesai melaksanakan pelatihan singkat,

anggota kelompok masuk dalam kelompok-kelompok

biasa yang terdiri dari 5 siswa dan 1 tutor. Kemudian

mulai melakukan tugas dalam kelompok masing-masing.

Setelah selesai berdiskusi, salah seorang siswa

mempresentasikan hasil kerja dengan tutor didepan

kelompok lain. Guru meluruskan pemahaman siswa dan

memberikan pengutan atas kerja kelompok. Siswa dan

guru menyimpulkan bersama pembelajaran hari ini. Pada

akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan

terhadap kerja kelompok yang telah dilakukan.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

58

3) Kegitan Akhir

Setelah pembelajaran dan evaluasi selesai guru

membarikan tindak lanjut untuk siswa mempelajari

“pecahan desimal”. Siswa mengemukakan pendapat

tentang pembelajaran hari ini

c. Hasil Penelitian

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan pertama

berlangsung, peneliti meminta bantuan observer guru kelas IV

dan satu guru untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal

hingga ahir pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan

aktivitas peneliti dan lembar sikap kepemimpinan siswa yang

telah dipersiapkan. Hasil pengamatan aktivitas guru disajikan

pada lampiran 20 dan sikap kepemimpinan siswa disajikan pada

lampiran 37. Adapun kekurangan pada pertemuan pertama akan

diperbaiki pada pertemuan kedua.

Tabel 4.2

Hasil Penelitian Sikap Kepemimpinan Siswa

Siklus I

Hasil

SIKLUS I

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

≤ 4 15 41 13 36 10 27

≥ 4 21 59 23 64 26 73

Tabel 4.2 menunjukkan sikap kepemimpinan siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika menggunakan metode tutor

sebaya. Pada siklus I pertemuan I siswa yang memiliki sikap

kepemimpinan ≥ 4 sebanyak 21 siswa, sedangkan pada pertemuan

2 sebanyak 23 siswa dan pada pertemuan ketiga siklus I sikap

kepemimpinan siswa dimiliki 26 siswa dalam satu kelas . Jadi

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

59

dapat disimpulkan sikap kepemimpinan siswa dengan

menggunakan metode tutor sebaya belum berhasil dan akan

diperbaiki pada siklus II. Gambar hasil penelitian sikap

kepemimpinan siswa kelas IV SD Negeri Tengaran dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 4.2

Hasil Penelitian Sikap Kepemimpinan Siswa Kelas IV

Hasil belajar matematika siswa setelah memperoleh

tindakan yang dilakukan pada akhir pertemuan III pada siklus I

mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar

matematika pra siklus. Hasil belajar ini disajikan pada lampiran.

Hasil belajar matematika kelas IV SD N Tengaran siklus I tersaji

pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Belajar Matematika

Siklus I

KKM Hasil Belajar Indikator Prosentase Ketercapaian

≥ 70 < 70 10 28% Tercapai

100 % Siswa ≥ 70 26 72%

21

59

23

64

26

73

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

SIKLUS I

Sikap Kepemimpinan Siswa Kelas IV SD N Tengaran Siklus I

≤ 4

≥ 4

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

60

Dari tabel 4.3 menunjukkan ketercapaian hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD N Tengaran pada siklus I

meningkat. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I meningkat

menjadi 26, sementara pada pra siklus hanya 14. Hasil belajar

matematika siswa kelas IV SD N Tengaran melalui metode Tutor

Sebaya sudah memenuhi KKM. Hasil evaluasi pada siklus I

apabila dianalis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan

dalam bentuk gambar dibawah ini :

Gambar 4.3

Presentase Ketuntasan Belajar Matematika

Siklus I

Siswa yang nilainya ≥70 pada siklus I meningkat

mencapai 72%, sedangkan siswa yang nilainya <70 menurun 28%

dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus. Namun demikian

hasil yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar yang

telah ditetapkan pada indikator keberhasilan. Penelitian dianggap

berhasil apabila 30 siswa nilainya tuntas dalam satu kelas atau

ketuntasan klasikal 80%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan

pada siklus II.

Hasil Belajar Matematika Siklus I

Indikator 26

Prosentase 72%

KetercapaianTercapai

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

61

d. Hasil Observasi

Pada siklus I kegiatan guru dalam pembelajaran

menggunakan metode Tutor Sebaya diamati oleh dua observer.

Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi kegiatan

guru dalam menggunakan metode tutor sebaya. Hasil pengamatan

disajikan pada lampiran.Adapun pengamatan kegiatan guru dalam

pembelajaran matematika menggunakan metode tutor sebaya

tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Per Item Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siklus I

Frekuensi

Observer I Observer 2

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5

Siklus I

Pertemuan I 0 0 0 6 20 10 0 0 0 5 21 10

Siklus I

Pertemuan II 0 0 0 8 12 16 0 0 0 9 17 10

Siklus I

Pertemuan III 0 0 0 2 14 20 0 0 0 1 16 15

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran

Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Pertemuan Materi Total

skor

Nilai

Aktivitas Kriteria

Siklus I 1. Pengertian

pecahan.

144 4,00 Baik Pertemuan I 2. Macam-macam

pecahan

3. Sifat-sifat pecahan.

Siklus I 1. Penjumlahan

pecahan biasa. 146 4,05 Baik

Pertemuan II 2. Pengurangan

pecahan biasa

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

62

Siklus I 1. Penjumlahan

pecahan campuran. 148 4,11 Baik

Pertemuan

III

2. Pengurangan

pecahan campuran

Dari hasil pengamatan aktivitas peneliti siklus I pertemuan I

saat menyampaikan proses pembelajaran dengan menerapkan

metode tutor sebaya jumlah 4,00. Secara umum dapat dikatakan

pembelajaran sudah memenuhi indikator pencapaian. Ada

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru yaitu kurang

memberi acuan materi yang tepat untuk menggali materi yang

akan dipelajari, kurang efektif menggunakan media pelajaran,

belum menyampaikan materi sesuai tujuan pelajaran, dalam

kegiatan konfirmasi materi belum runtut serta belum dapat

membuat kesimpulan secara bersama. Pada siklus I pertemuan II

mendapatkan skor 146 dengan nilai aktivitas 4,05. Secara umum

dapat dikatakan pembelajaran sudah memenuhi indikator

pencapaian. Aspek yang belum dilakukan yaitu ketidak tepatan

penggunaan media dalam eksplorasi Pada siklus Pada siklus I

pertemuan III mendapatkan skor 148 dengan nilai aktivitas 4,11.

Secara umum dapat dikatakan pembelajaran sudah memenuhi

indikator pencapaian. Aspek yang belum dilakukan yaitu ketidak

tepatan penggunaan media dalam eksplorasi , belum mengkaitkan

materi secara luas dalam kehidupan anak, dalam kegiatan

konfirmasi materi belum runtut. Aspek yang belum dilakukan

adalah menggunakan cara yang efektif dalam proses apersepsi.

Jadi dari pertemuan I sampai III pada siklus I terdapat

peningkatan nilai aktivitas.

e. Hasil Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap penggunaan

metode tutor sebaya pada mata pelajaran matematika SD N

Tengaran menunjukkan peningkatan hasil meskipun masih ada

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

63

beberapa hal yang belum sesuai dengan indikator yang

diharapkan. Hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut:

1) Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

metode tutor sebaya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Terjadi perubahan kondisi belajar siswa setelah

melakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya yang

berdampak pada pengetahuan guru akan bermacam-macam

model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Terjadi perubahan sikap siswa yaitu sikap kepemimpinan

siswa terarah setelah melakukan pembelajaran dengan metode

tutor sebaya.

3) Terjadi perubahan hasil belajar setelah melakukan

pembelajaran dengan metode tutor sebaya.

Hasil Refleksi pada Pra siklus sebagai berikut :

1) Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

metode yang dipilih dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

yang dibuat, namun metode yang digunakan tidak tepat

sehingga siswa tidak tertarik dalam pembelajaran.

2) Sikap kepemimpinan siswa tidak terarah disebabkan metode

yang dipilih guru tidak melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran.

3) Hasil belajar cenderung menurun

Hasil Refleksi pada Pra Siklus dan Siklus I menunjukkan

perubahan pada metode yang digunakan guru, hasil belajar dan

sikap kepemimpinan yang dimiliki siswa.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

64

Berikut adalah table perbandingan pra siklus dan siklus I :

Tabel 4.6

Tabel Perbandingan Sikap Kepemimpinan, Hasil Belajar dan

Metode yang Digunakan Pada Kondisi Awal dan Siklus I

Kondisi Awal Siklus I

Sikap

Kepemimpinan

Hasil

Belajar Metode

Sikap

Kepemimpinan

Hasil

Belajar Metode

Sikap

Kepemimpinan

Siswa Rendah

≥ 70 ,

61 % Ceramah

Sikap

Kepemimpinan

terarah (Baik ≥

4)

≥ 70 ;

72 %

Tutor

Sebaya

Pada siklus I sikap kepemimpinan siswa meningkat tetapi

belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil

belajar meningkat tetapi belum mencapai indikator keberhasilan.

Kinerja guru dalam menggunakan metode tutor sebaya sudah

mencapai indikator keberhasilan, namun masih terdapat

kekurangan dalam pelaksanaanya. Berdasarkan hasil tindakan,

maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti pada siklus II adalah:

1) Pada saat pembagian kelompok siswa kebingungan dan butuh

waktu untuk menjadikan siap.

2) Pada saat pembagian kelompok siswa cenderung tidak mau

berkelompok dengan siswa-siswa tertentu

3) Siswa cenderung tidak memperhatikan ketika tutor

memberikan pengarahan pada saat mengerjakan LKS

4) Ketuntasan hasil belajar belum mencapai indikator penelitian.

5) Kegiatan guru dalam pembelajaran belum maksimal

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam siklus I

selanjutnya praktik pembelajaran Siklus II dilakukan dengan pokok

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

65

bahasan “Pecahan Desimal” Dalam siklus II ini dilakukan melalui 2 kali

pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

a) Perencanaan

a. Pertemuan Pertama

Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan pokok bahasan “Pecahan Desimal.” Persiapan alat dan

bahan untuk menunjang proses pembelajaran diantaranya

permainan pecahan dan kartu bilangan, lembar kerja kelompok,

lembar observasi peneliti dan lembar observasi sikap

kepemimpinan siswa.

b. Pertemuan kedua

Perencanaan siklus II pertemuan kedua sebagai tindak

lanjut dari hasil belajar, sikap kepemimpinan siswa dan

kekurangan / kelebihan pada pertemuan pertama. Peneliti

menyiapakan RPP, permainan pecahan, kartu bilangan, lembar

kerja sisiwa, lembar evaluasi yang berisi butur-butir soal

setelah di uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur hasil

belajar dari siklus II, lembar observasi peneliti, dan lembar

observasi sikap kepemimpinan siswa.

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu

pertemuan pertama dan kedua yang terbagi menjadi tiga kegiatan

pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Masing–masing berlangsung selama 2 jam pelajaran (70

menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal

6 April 2015 dan pertemua kedua dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 7 April 2015.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

66

a. Pertemuan Pertama

1) Kegiatan Awal

Pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal

6 April 2015 pada pukul 07.30-08.40 guru mengawali pembelajaran

dengan menanyakan kabar siswa, mengajak siswa berdoa,

selanjutnya guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya,

menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu “Pecahan

Desimal ” dilanjutkan menyampikan tujuan pembelajaran, dan

memotifasi siswa.

2) Kegitan Inti

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya permainan pecahan

dan kartu bilangan, materi pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar

observasi sikap kepemimpinan siswa dan lembar observasi peneliti.

Sebelum melakukan metode tutor sebaya guru menanyakan apa saja

yang mereka ketahui tentang pecahan desimal. Guru menyampikan

materi dan membagi siswa kedalam kelompok tutor sebaya yang

beranggota 6 siswa, guru membagikan lembar kerja dengan topik

berbeda setelah itu siswa mengamati dan guru menjelaskan prosedur

kerja kelompok untuk mengidentifikasi pengertian pecahan desimal,

cirri pecahan decimal, cara mengubah pecahan biasa menjadi

pecahan decimal, serta cara mengubah pecahan decimal menjadi

pecahan biasa. Siswa merencanakan tugas dan mengambil alat dan

bahan yang disediakan oleh guru, selanjutnya siswa mulai

mengidentifikasi, berdiskusi, mengolah pendapat anggota kelompok

sesuai dalam lembar kerja masing-masing dan menyiapkan laporan.

Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil pengamatan.

Setelah kelompok tutor sebaya selesai melaksanakan pelatihan

singkat, anggota kelompok masuk dalam kelompok-kelompok biasa

yang terdiri dari 5 siswa dan 1 tutor. Kemudian mulai melakukan

tugas dalam kelompok masing-masing. Setelah selesai berdiskusi,

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

67

salah seorang siswa mempresentasikan hasil kerja dengan tutor

didepan kelompok lain. Guru meluruskan pemahaman siswa dan

memberikan pengutan atas kerja kelompok. Siswa dan guru

menyimpulkan bersama pembelajaran hari ini. Pada akhir

pembelajaran guru memberikan penghargaan terhadap kerja

kelompok yang telah dilakukan.

3) Kegitan Akhir

Guru memberikan tindak lanjut untuk siswa diminta mempelajari

lagi “ penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal” dan siswa

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari ini.

b. Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Awal

Pada pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 7

April 2015 pada pukul 07.30-08.40 guru mengawali pembelajaran

dengan menanyakan kabar siswa, mengajak siswa berdoa,

selanjutnya guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya,

menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu “Penjumlahan

dan Pengurangan Pecahan Desimal” dilanjutkan menyampikan

tujuan pembelajaran, dan memotifasi siswa.

2) Kegitan Inti

Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya kartu bilangan,

permainan pecahan, materi pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar

observasi sikap kepemimpinan siswa dan lembar observasi peneliti.

Sebelum melakukan metode tutor sebaya guru menanyakan apa

saja yang mereka ketahui tentang penjumlahan dan pengurangan

pecahan. Guru menyampikan materi dan membagi siswa kedalam

kelompok tutor sebaya yang beranggota 6 siswa, guru membagikan

lembar kerja dengan topik berbeda setelah itu siswa mengamati dan

guru menjelaskan prosedur kerja kelompok untuk mengidentifikasi

penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal. Siswa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

68

merencanakan tugas dan mengambil alat dan bahan yang disediakan

oleh guru, selanjutnya siswa mulai mengidentifikasi, berdiskusi,

mengolah pendapat anggota kelompok sesuai dalam lembar kerja

masing-masing dan menyiapkan laporan. Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan. Setelah kelompok tutor sebaya

selesai melaksanakan pelatihan singkat, anggota kelompok masuk

dalam kelompok-kelompok biasa yang terdiri dari 5 siswa dan 1

tutor. Kemudian mulai melakukan tugas dalam kelompok masing-

masing. Setelah selesai berdiskusi, salah seorang siswa

mempresentasikan hasil kerja dengan tutor didepan kelompok lain.

Guru meluruskan pemahaman siswa dan memberikan pengutan atas

kerja kelompok. Siswa dan guru menyimpulkan bersama

pembelajaran hari ini. Pada akhir pembelajaran guru memberikan

penghargaan terhadap kerja kelompok yang telah dilakukan.

3) Kegitan Akhir

Setelah pembelajaran dan evaluasi selesai guru membarikan

tindak lanjut untuk siswa mempelajari kembali. Siswa

mengemukakan pendapat tentang pembelajaran hari ini

c) Hasil Pengamatan

Hasil penelitian sikap kepemimpinan siswa selama mengikuti

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya pada siklus II

tersaji pada table 4.14 dibawah ini :

Tabel 4.7

Hasil Penelitian Sikap Kepemimpinan

Siklus II

Hasil

SIKLUS II

Pertemuan I Pertemuan II

Jumlah % Jumlah %

≤ 4 10 27 7 20

≥ 4 26 73 29 80

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

69

Tabel 4.7 menunjukkan sikap kepemimpinan siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika menggunakan metode tutor

sebaya. Pada siklus II pertemuan I siswa yang memperoleh skor ≥ 4

sebanyak 26 siswa dengan nilai dikatakan baik dan mencapai

KKM, pada siklus II pertemuan II siswa yang memperoleh skor ≥ 4

sebanyak 29 siswa dikatakan sangat baik dan mencapai KKM, Jadi

dapat disimpulkan sikap kepemimpinan siswa dengan

menggunakan metode tutor sebaya mengalami peningkatan pada

setiap pertemuan. Peningkatan sikap kepemimpinan siswa pada

siklus II dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4

Peningkatan Sikap Kepemimpinan Siswa Siklus II

Hasil belajar matematika siswa setelah memperoleh tindakan

yang dilakukan pada akhir pertemuan II pada siklus II mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar matematika siklus I.

Hasil belajar matematika kelas IV SD N Tengaran siklus II tersaji

pada tabel diberikut ini:

26

73

29

80

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Jumlah % Jumlah %

Pertemuan I Pertemuan II

SIKLUS II

≤ 4

≥ 4

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

70

Tabel 4.8

Hasil Belajar Matematika Siswa

Siklus II

KKM Hasil Belajar Indikator Prosentase Ketercapaian

≥ 70 < 70 8 20%

Tercapai 100 %

Siswa ≥ 70 28 80%

Dari tabel 4.3 menunjukkan nilai rata-rata siswa kelas IV SD

N Tengaran pada siklus I yaitu 72,08, terjadi peningkatan pada

siklus II yaitu 80,41. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I 26

siswa, sementara pada siklus II mencapai 28 atau 80% mencapai

KKM. Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD N Tengaran

melalui metode tutor sebaya sudah memenuhi KKM. Hasil evaluasi

pada siklus II apabila dianalis berdasarkan ketuntasan belajar dapat

disajikan dalam bentuk diagram dibawah ini:

Gambar 4.5

Diagram Hasil Belajar Matematika Siklus II

SD N Tengaran

80%

20%

Prosentase Hasil Belajar Matematika Siklus II

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

71

Gambar 4.5 menunjukkan prosentase hasil belajar yang

diperoleh siswa pada siklus II sudah mencapai standar yang telah

ditetapkan pada indikator kinerja. Indikator keberhasilan penelitian ini

dikatakan berhasil apabila 28 siswa dari 36 siswa kelas IV SD Negeri

Tengaran tuntas hasil belajarnya. Dari data di atas dapat diperoleh

informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus II sudah

mencapai 80% (28 siswa). Jadi, dari hasil data siklus II di atas

menunjukkan bahwa keberhasilan ketuntasan belajar siswa sudah

sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.

d) Hasil Observasi

Kegiatan observasi terhadap kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya pada siklus II baik

pada pertemuan I dan pertemuan II yang dinilai observer sudah

menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus I :

Tabel 4.9

Hasil Penilaian Per Item Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siklus II

Tabel 4.10

Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Matematika

Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siklus II

Pertemuan Frekuensi

Observer I Observer 2

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5

Siklus II

Pertemuan I 0 0 0 5 20 11 0 0 0 4 21 11

Siklus II

Pertemuan II 0 0 0 2 14 16 0 0 0 1 15 20

Pertemuan Materi Total

skor

Nilai

Aktivitas Kriteria

Siklus II

Pertemuan

1. Pengertian pecahan desimal. 155 4,30 Baik

2. Ciri-ciri pecahan decimal

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

72

Hasil pengamatan aktivitas peneliti siklus II pertemuan I

saat menyampaikan proses pembelajaran dengan menerapkan

metode tutor sebaya peneliti mendapatkan jumlah skor 155 dengan

nilai aktivitas 4,30 hal tersebut menunjukan aktivitas peneliti sudah

mencapai indikator pencapaian yang ditentukan. Aspek yang belum

dilakukan yaitu ketidak tepatan penggunaan media dalam

eksplorasi, belum mengkaitkan materi secara luas dalam kehidupan

anak, dalam kegiatan konfirmasi materi belum runtut. Ada

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru yaitu kurang

efektif menggunakan media pelajaran, dalam kegiatan konfirmasi

materi belum runtut serta belum dapat membuat kesimpulan secara

bersama. Pada siklus II pertemuan II terjadi peningkatan yaitu

mendapatkan skor 165 dengan nilai aktivitas 4,58. Aspek yang

belum dilakukan adalah belum mengkaitkan materi secara luas

dalam kehidupan anak. Jadi dari pertemuan I sampai II pada siklus

II terdapat peningkatan nilai aktivitas yang cukup baik.

e) Refleksi

Setelah melaksanakan kegitan pembelajaran pada Siklus II,

selanjutnya diadakan refleksi dari kegitan yang telah dilakukan

berdasarkan pengamatan atau temuan dari observasi pada Siklus II,

yaitu:

I 3. Cara mengubah pecahan

biasa menjadi pecahan

decimal

4. Cara mengubah pecahan

decimal menjadi pecahan

biasa

Siklus II

Pertemuan

II

1. Penjumlahan pecahan

desimal. 165 4,58 Baik

2. Pengurangan pecahan

decimal

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

73

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap sikap

kepemimpinan siswa dan peningkatan hasil belajar pertemuan pertama

menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran matematika

kelas IV SD Negeri Tengaran menunjukkan hasil yang lebih baik.

Nilai Sikap kepemimpinan pada pertemuan I siklus II meningkat yaitu

4,16 dibandingkan pertemuan II siklus II nilai sikap kepemimpinan

4,44. Siswa lebih aktif dalam bekerja kelompok, kreatif dalam

menyelesaika soal atau masalah, dan dapat membantu atau memimpin

temannya yang kesulitan dalam mengerjakan soal.

Pada pertemuan II siklus II hasil belajar siswa meningkat yaitu 28

siswa atau 80% siswa tuntas. Pembelajaran yang dilaksanakan

menggunakan metode tutor sebaya pada siklus II juga meningkat yaitu

dari 4,05 menjadi 4,44. Berikut adalah table perbandingan siklus I dan

siklus II :

Tabel 4.11

Tabel Perbandingan Sikap Kepemimpinan, Hasil Belajar dan

Metode yang Digunakan Pada Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Sikap

Kepemimpinan

Hasil

Belajar Metode

Sikap

Kepemimpinan

Hasil

Belajar Metode

Rata-rata sikap

kepemimpinan

3.42 (Cukup)

≥70 ,

72 %

Tutor

Sebaya

Rata-rata sikap

kepemimpinan

4.3 (Baik)

≥ 70 ;

80%

Tutor

Sebaya

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir Siklus II

didapatkan bahwa hasil belajar siswa meningkat jika dibandingkan

dengan Siklus I, terbukti dari nilai yang diperoleh setelah

mengunakan metode tutor sebaya mencapai ketuntasan belajar

(KKM=70) sebanyak 80% atau 28 siswa. Karena hasil belajar pada

siklus II yang tuntas 80% atau sebanyak 28 siswa maka sudah

memenuhi indikator tingkat keberhasilan hasil belajar mengunakan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

74

metode tutor sebaya yang seharusnya dicapai yaitu 80% atau 28

siswa yang tuntas.

Hasil observasi sikap kepemimpinan siswa pada Siklus I

dilanjutkan Siklus II dari pertemuan pertama hingga kedua

menunjukan sikap kepemimpinan siswa meningkat. Sikap

kepemimpinan siswa pada kondisi terakhir Siklus II pertemuan

kedua menunjukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan.

Dari kondisi terahir tersebut diketahui bahwa banyak siswa yang

sudah mencapai indikator. Hal tersebut sudah memenuhi indikator

keberhasilan sikap kepemimpinan siswa yaitu 80% dengan

menggunakan metode tutor sebaya.

Hasil observasi aktivitas peneliti dalam proses belajar

mengajar mengalami peningkatan dari siklus I sampai pada siklus

II. Dapat dikatakan aktivitas peneliti sudah mencapai indikator

keberhasilan dalam proses belajar mengajar menggunakan metode

tutor sebaya.

4.3 Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil tindakan dari Siklus I dan Siklus II yang meliputi

sikap kepemimpinan siswa, hasil belajar dan kegiatan guru dalam

menggunakan metode tutor sebaya pada proses pembelajaran, diperoleh

data sebagai berikut :

4.3.1 Hasil Penilaian Sikap Kepemimpinan Siswa Dalam Pembelajaran

Matematika Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Pada saat proses pembelajaran berlangsung antusias dan

ketertarikan siswa dalam membimbing teman untuk mengerjakan

tugas dalam kelompok menunjukan adanya peningkatan sikap

kepemimpinan siswa dalam proses pembelajaran. Rekapitulasi sikap

kepemimpinan siswa kondisi awal, Siklus I (pertemuan pertama,

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

75

kedua dan ketiga ) dan Siklus II ( pertemuan pertama dan kedua)

dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.12

Perbandingan Nilai Sikap Kepemimpinan Siswa

Dalam Mengikuti Pembelajaran Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Siklus I dan Siklus II

Hasil

SIKLUS I SIKLUS II

Pertemuan Pertemuan

I II III I II

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

≤ 4 15 41 13 36 10 27 10 27 7 20

≥ 4 21 59 23 64 26 73 26 73 29 80

Dilihat dari tabel di atas jumlah siswa yang mendapat skor ≥ 4

pada siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Hasil

pengamatan sikap kepemimpinan disajikan pada lampiran. Dapat

disimpulkan dari table tersebut bahwa pembelajaran matematika

menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan sikap

kepemimpinan siswa. Jika dilihat dari keseluruhan data yang

diperoleh, dapat dikatakan sikap kepemimpinan siswa pada tiap siklus

berhasil atau meningkat. Perbandingan dan peningkatan sikap

kepemimpinan siswa dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

76

Gambar 4.6

Perbandingan Sikap Kepemimpinan Siswa Siklus I dan Siklus II

4.3.2 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri

Tengaran

Hasil belajar Matematika berdasarkan kondisi awal, Siklus I

dan Siklus II selalu mengalami kenaikan. Rekapitulasi ketuntasan

hasil belajar siswa kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat

pada Tabel 4.13

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

SD Negeri Tengaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. KKM Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1 ≥ 70 16 44 26 72 28 80

2 < 70 20 54 10 28 8 20

Jumlah 36 100 36 100 36 100

21 59

23 64

26

73

26

73

29

80

020406080

100

Jum

lah %

Jum

lah %

Jum

lah %

Jum

lah %

Jum

lah %

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan I Pertemuan II

SIKLUS I SIKLUS II

Perbandingan Sikap Kepemimpinan Siswa

Siklus I dan Siklus II

≤ 4

≥ 4

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

77

Berdasarkan Tabel 4.20, dapat diketahui bahwa adanya

peningkatan hasil belajar Matematika yang memenuhi kriteria

ketuntasan (KKM = 70). Terbukti untuk presentase ketuntasan pada

kondisi awal hanya 44% kemudian pada saat penerapan metode tutor

sebaya presentase ketuntasan siklus I sebesar 72% dan pada Siklus II

presentase ketuntasan menjadi 80%. Ini membuktikan bahwa

pembelajaran dengan mengunakan metode tutor sebaya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Rekapitulasi peningkatan hasil belajar pada kondisi awal, siklus

I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar Diagram 4.7 berikut:

Gambar 4.7

Diagram Hasil Belajar Matematika Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

dan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan

mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 67 dengan ketuntasan

klasikal 38% atau 14 siswa tuntas dan setelah dilaksanakan tindakan

dengan menggunakan metodel tutor sebaya rata-rata dalam

16

26 28

20

10 8

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

SD Negeri Tengaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Nilai ≥ 70 Nilai < 70

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

78

pembelajaran siklus I menjadi 75 dengan ketuntasan klasikal 72% atau

26 siswa tuntas. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa

meningkat menjadi 81 dengan ketuntasan klasikal mencapai 80% atau

28 siswa tuntas hasil belajaranya.

4.3.3 Hasil Penilaian Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Metode

Tutor Sebaya

Hasil pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan guru

dalam mengajar menggunakan metode tutor sebaya yang dilakukan

dua observer diperoleh data di bawah ini

Tabel 4.14

Perbandingan Nilai Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan

Metode Tutor Sebaya pada Siklus I dan Siklus II

Kegiatan guru mengajar menggunakan metode tutor sebaya pada

siklus I pertemuan I mendapat nilai aktivitas 4,00 dengan kriteria

baik, pertemuan II mendapat nilai aktivitas 4,05 dengan kriteria baik

dan pertemuan III mendapat nilai aktivitas 4,11 dengan kriteria baik.

Sedangkan pada siklus II pertemuan I mendapat nilai aktivitas 4,3

Aktivitas

Mengajar

Jumlah

Skor

Nilai

Aktivitas Kriteria

Siklus I

pertemuan I

144 4 Baik

Siklus I

pertemuan II

146 4.05 Baik

Siklus I

pertemuan III

148 4.11 Baik

Siklus II

pertemuan I

155 4.3 Baik

Siklus II

pertemuan II

165 4.58 Baik

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

79

dengan kriteria baik dan pertemuan II yaitu 4,58 dengan kriteria baik.

Jadi kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan

metode tutor sebaya pada pelajaran matematika siswa kelas IV SD

Negeri Tengaran dari setiap pertemuan mengalamai peningkatan yang

ditunjukkan dari nilai aktivitas kegiatan guru mengajar. Jika dilihat

dari seluruh kegiatan pembelajaran yang direncanakan, maka dapat

dikatakan kegiatan pembelajaran siklus II berhasil.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Sikap Kepemimpinan Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Menggunakan Metode Tutor Sebaya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian, pembelajaran

menggunakan metode Tutor Sebaya pada pelajaran matematika

meningkatkan sikap kepemimpinan siswa kelas IV SD Negeri

Tengaran, hal ini dapat dilihat dari prosentase sikap kepemimpinan

siswa pada setiap pertemuan setelah dilaksanakan tindakan.

Peningkatan sikap kepemimpinan siswa dari kondisi awal, siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada table perbandingan berikut :

Tabel 4.15

Tabel Perbandingan Sikap Kepemimpinan Siswa Kelas IV SD N

Tengaran pada Siklus I dan Siklus II

Hasil

PERTEMUAN

Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah %

≤ 4 10 27 5 14

≥ 4 26 73 31 86

Pertemuan I pada siklus I siswa masih ramai sendiri, sering

menggangu teman yang lain sehingga ketika diberi soal tidak dapat

menjawab, siswa yang mampu mengerjakan soal dengan cepat selalu

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

80

menggangu teman yang belum dapat menyelesaikan soal, sehingga

pada pertemuan selanjutnya guru berusaha agar siswa mampu

membimbing teman yang belum dapat menyelesaikan tugas sehingga

semua dapat menjawab soal.

Pertemuan II siklus I siswa yang senang menggangu teman lain

berkurang, beberapa siswa mulai memberikan penejalasan kepada

teman lain dalam kelompok. Pertemuan III siklus I hanya siswa

tertentu yang ramai dan tidak mau mendengarkan penjelasan tutor

dalam kelompok, siswa lain mengikuti pelajaran dengan baik, berani

maju ke depan kelas menyampaikan jawaban. Siklus II pertemuan I

mengalami peningkatan yang cukup baik, semua siswa mengikuti

pembelajaran dengan tenang, membimbing teman yang belum bisa

mengerjakan , aktif dalam menyelesaikan masalah, berani maju ke

depan menyampaikan jawaban. Pada pertemuan II siklus II nilai sikap

kepemimpinan siswa mengalami peningkatan, semua siswa mengikuti

pembelajaran dengan tenang, membimbing teman yang belum bisa

mengerjakan soal, aktif dalam menyelesaikan masalah dan banyak

siswa yang antusias mengikuti pembelajaran. Hal tersebut sejalan

dengan kelebihan dari penggunaan metode tutor sebaya yaitu

adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai

perasaan takut atau enggan kepada gurunya, bagi tutor pekerjaan

tutoring akan dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas, bagi

tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung

jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran dan

mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal perasaan

sosial.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

81

Peningkatan Sikap kepemimpinan siswa dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 4.8

Gambar Peningkatan Sikap Kepemimpinan Siswa pada Siklus I dan

Siklus II

Dengan hasil pengamatan dan penilaian maka diambil

kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya

dapat meningkatkan sikap kepemimpinan siswa kelas IV SD N

Tengaran. Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini

membuktikan bahwa menggunakan metode Tutor Sebaya dapat

meningkatkan sikap kepemimpinan siswa. Hal ini sesuai dengan

kelebihan metode pembelajaran tutor sebaya yaitu siswa dapat belajar

bertanggung jawab, siswa yang takut atau enggan bertanya kepada

gurunya mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, memperkuat

konsep yang akan dibahas, dan mempererat hubungan antar siswa

sehingga mempertebal perasaan sosial.

26

73

31

86

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Jumlah % Jumlah %

Siklus I Siklus II

PERTEMUAN

≤ 4

≥ 4

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

82

4.4.2 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran.

Berdasarkan hasil analisis data penilaian, pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya pada pelajaran matematika dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tengaran. Hal

ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar dan nilai rata-rata tes siswa

sebelum dilaksanakan tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan.

Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri

Tengaran pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.16

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N Tengaran

Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Kategori Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Jumlah

Siswa Persentase

Nilai ≥70 16 46% 26 72% 28 80%

Nilai <70 20 54% 10 28% 8 20%

Jumlah 36 100% 36 100% 36 100%

Dari tabel 4.16 dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori.

Kategori yang pertama adalah pra siklus, siswa yang tuntas sebelum

dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya adalah

16 siswa atau 46% dengan rata-rata 61. Sedangkan yang tidak tuntas

ada 20 siswa atau 54%. Hal ini disebabkan karena guru kurang kreatif

dalam memilih model pembelajaran, guru kurang maksimal dalam

menggunakan media pembelajaran, guru tidak menggunakan alat

peraga yang menarik. Sehingga dalam pembelajaran siswa pasif dan

kurang kreatif, sering menggangu teman yang lain dan tidak mau

berbagi atau membimbing teman yang belum bisa.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

83

Kategori dua yaitu siklus I atau setelah dilaksanakan

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya diperoleh hasil yaitu

siswa yang tuntas 26 siswa dengan ketuntasan klasikal 72%,

sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 10 siswa atau 28%,

dengan nilai rata-rata 75. Pada siklus I hasil belajar siswa sudah

meningkat tetapi ketuntasan klasikal nilai siswa yang dicapai belum

memenuhi indikator yang sudah ditetapkan.

Kategori tiga yaitu siklus II diperoleh hasil belajar siswa yang

tuntas adalah 28 siswa atau 80% dengan nilai rata-rata 81. Jumlah

siswa yang tidak tuntas ada 8 siswa dari jumlah siswa. Ketuntasan

hasil belajar tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

Gambar 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Dengan hasil tersebut maka diambil saran bahwa pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan sikap

kepemimpinan dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tengaran.

Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan

JumlahSiswa

Persentase

JumlahSiswa

Persentase

JumlahSiswa

Persentase

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai ≥70 16 46% 26 72% 28 80%

Nilai <70 20 54% 10 28% 8 20%

0

5

10

15

20

25

30

Jum

lah

Sis

wa

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

84

bahwa penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan sikap

kepemimpinan siswa dan hasil belajar matematika siswa.

4.4.3 Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran

Matematika.

Pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung selama dua

siklus, siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari

dua kali pertemuan. Pada siklus I pertemuan I dengan materi

pengertian pecahan, macam-macam pecahan, sifat-sifat pecahan. Dari

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan ada

beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru yaitu kurang

memberi acuan materi yang tepat untuk menggali materi yang akan

dipelajari, kurang efektif menggunakan media pelajaran, belum

menyampaikan materi sesuai tujuan pelajaran, dalam kegiatan

konfirmasi materi belum runtut serta belum dapat membuat

kesimpulan secara bersama. Sehingga pada pertemuan II guru harus

berusaha melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah

direncanakan dengan maksimal.

Pada siklus I pertemuan II dengan materi penjumlahan dan

pengurangan pecahan biasa. Dari pengamatan terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan ada beberapa kegiatan yang belum

dilakukan yaitu ketidak tepatan penggunaan media dalam eksplorasi,

belum mengkaitkan materi secara luas dalam kehidupan anak.

Sehingga pada pertemuan III guru harus terus berusaha maksimal

untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran sesuai yang

direncanakan.

Pada siklus I pertemuan III masih ada kegiatan yang belum

dilakukan, tetapi berkurang dibandingkan dengan pertemuan

sebelumnya yaitu ketidak tepatan penggunaan media dalam

eksplorasi , dalam kegiatan konfirmasi materi belum runtut. Kegiatan

guru pada siklus I pertemuan I memperoleh nilai aktivitas 4,00

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16408/4/T1_292011152_BAB IV... · TK Pertiwi, SD Siti Hajar, dan SMP N Tengaran 1, SMP Islam

85

dengan kriteria baik, pertemuan II 4,05 dengan kriteria baik dan

pertemuan III 4,11 dengan kriteria baik.

Pada siklus II pertemuan I semua kegiatan sudah dilakukan oleh

guru namun belum optimal dengan nilai aktivitas 4,35 baik.

Sedangkan pada pertemuan II semua kegiatan sudah dilakukan oleh

guru nilai aktivitasnya meningkat yaitu 4,58 dengan kriteria baik.

Secara keseluruhan guru sudah melaksanakan kegiatan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II

ada peningkatan.

.