Upload
doankhanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini meliputi siswa-siswi pada dua SD Negeri di
Gugus Dwijo Mulyo yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan
Banjarejo Kabupaten Blora dan satu SD untuk kelompok uji coba yang
terletak di Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari: a) siswa-siswi SDN 1
Sidomulyo sebagai kelompok eksperimen, b) siswa-siswi SDN 3
Sidomulyo sebagai kelompok kontrol dan c) siswa-siswi SDN 1
Mojowetan sebagai kelompok uji coba. Jumlah siswa semuanya adalah
106 siswa. 28 siswa dari kelompok eksperimen, 34 siswa dari kelompok
kontrol dan 44 siswa dari kelompok uji coba. Untuk kelompok eksperimen
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, untuk kelompok
kontrol terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan, kemudian
untuk kelompok ujicoba terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok A dan B.
Jumlah siswa kelas A adalah 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan,
sedangkan untuk kelompok B adalah 10 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan.
Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen atau
variabel perlakuan dan satu variabel dependen, yang menjadi variabel
independen adalah penggunaan metode inquiry dan variabel dependennya
adalah hasil belajar. Jadi dengan menggunakan metode inquiry dalam
pembelajaran IPA akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah
pembelajaran di kelompok dengan mewawancarai guru kelompok IV SDN
1 Sidomulyo dan IV SDN 3 Sidomulyo dan mengamati sistem
pembelajaran IPA di kelompok tersebut. Setelah menemukan
permasalahan di kelompok, langkah selanjutnya menyusun proposal
penelitian, surat ijin penelitian, instrumen penelitian, RPP (Rencana
68
Pelaksanaan Pembelajaran) untuk kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, sampai pada uji coba instrumen penelitian untuk mendapatkan
soal yang valid dan reliabel.
Selanjutnya peneliti melakukan tes awal secara random dengan
pokok bahasan Energi dan Penggunaannya. Data yang diperoleh dari hasil
tes awal yang dilakukan secara random digunakan untuk mengetahui
kondisi kesetaraan (homogen) dari kedua kelompok tersebut. Setelah
terbukti homogen, maka dapat diberi perlakuan. Pada umumnya
pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3
Sidomulyo di dalam pembelajaran mengunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Pada pelaksanaan pembelajaran biasanya siswa cenderung pasif
saat guru menjelaskan materi. Siswa hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru. Guru sebagai sumber informasi pengetahuan bagi
siswa. Sehingga saat menggunakan metode pembelajaran ini guru harus
memiliki wawasan pengetahuan yang cukup luas dan memperhatikan
kondisi kelompok jika ada siswa yang merasa jenuh. Dalam penggunaan
metode ceramah menuntut siswa untuk mengingat dan mendengarkan
materi yang disampaikan oleh guru. Dengan dijejali materi-materi yang
hanya mengandalkan ingatan saja, maka kreativitas siswa tidak
berkembang karena interaksi belajar hanya terjadi satu arah, yaitu guru
kepada siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu digunakan metode
pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif oleh guru. Salah satu
metode pembelajaran yang dapat menjadi alternatif guru adalah metode
inquiry. Dengan metode ini siswa dilatih untuk selalu berpikir kritis karena
membiasakan siswa memecahkan masalah sendiri sampai siswa dapat
menemukan jawaban dari masalah itu.
Melalui penggunaan metode inquiry siswa akan lebih mudah
memahami dan menguasai materi dalam pembelajaran IPA, siswa lebih
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasi belajar siswa
lebih optimal, siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
69
suasana kelompok menjadi lebih menarik dan tidak membosankan
sehingga dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna, yang akhirnya
akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari penjelasan singkat mengenai metode ceramah yang digunakan
oleh guru kelompok IV SDN 1 Sidomulyo dan IV di SDN 3 Sidomulyo
maka langkah yang diambil peneliti yaitu memberikan perlakuan
menggunakan metode inquiry pada kelompok IV di SDN 1 Sidomulyo dan
penggunaan metode ceramah pada kelompok IV di SDN 3 Sidomulyo.
Materi pembelajaran yang digunakan dengan pokok bahasan perubahan
lingkungan fisik.
Pada kelompok eksperimen, penelitian ini memperoleh hasil
observasi hasil observasi aktivitas guru, dan penilaian hasil belajar siswa
(tes akhir setelah perlakuan).
Sedangkan pada kelompok kontrol, penelitian ini menghasilkan
evaluasi hasil belajar melalui penilaian hasil belajar siswa yaitu tes akhir
setelah perlakuan, karena di dalam pembelajaran menggunakan metode
ceramah kondisi siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan siswa
cenderung pasif di dalam pembelajaran. Setelah proses eksperimen selesai,
maka dilakukan analisis statistik dari data yang telah terkumpul untuk
kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian. Pelaksanaan perlakuan
penelitian di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo dilakukan 1 kali
pertemuan.
Pada saat pembelajaran, peneliti mengunakan metode inquiry di
dalam pembelajaran pada kelompok eksperimen. Pengamatan (observasi)
tersebut dengan menggunakan lembar observasi yang di dalamnya memuat
panduan dari pembelajaran awal sampai pembelajaran akhir yang
disesuaikan dengan langkah-langkah pada RPP. Dalam observasi ini yang
di observasi yaitu aktivitas guru di dalam pembelajaran menggunakan
metode inquiry. Berikut hasil observasi guru di dalam pembelajaran
menggunakan metode inquiry:
70
Tabel. 4.1
Hasil Observasi Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Metode Inquiry
No Aspek yang diamati Jumlah
Item
Kemampuan dalam
penyampaian
1 Kegiatan awal pembelajaran 3 12
2 Kegiatan inti pembelajaran 4 15
3 Kegiatan akhir pembelajaran 3 11
Jumlah 10 38
Dengan kriteria penilaian kemampuan pelaksanaan pembelajaran,
antara lain: 31-40 = A (baik), 21-30 = B (terlampaui), 11-20 = C (cukup),
1-10 = D (kurang). Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui hasil observasi
guru dalam pembelajaran IPA dengan metode inquiry adalah 38, sehingga
dapat disimpulkan kriteria kemampuan guru dalam penyampaian saat
pembelajaran dengan metode inquiry yaitu A (baik).
Saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry
pada siswa kelas IV kelompok eksperimen, terlihat ada kebingungan diwajah
mereka. Tetapi setelah ada penjelasan dari guru tentang prosedur penelitian
atau langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, mereka mulai dapat
memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode ini. Kemudian guru
membagi kelompok menjadi 7 kelompok, jadi setiap kelompok terdapat 4
siswa, karena jumlah siswa hanya 28 siswa. Pada saat pelaksanaan
eksperimen atau mengidentifikasi masalah, siswa sangat berantusias. Setiap
siswa dalam kelompok bekerja dengan baik, sehingga terjadi interaksi antar
anggota kelompok, suasana kelompok menjadi aktif. Berikut hasil penilaian
siswa di dalam pembelajaran menggunakan metode inquiry dengan kriteria
skor aktivitas siswa: 1: sangat kurang, 2: kurang, 3: cukup, 4: baik, dan 5:
sangat baik.
71
Tabel. 4.2
Hasil Penilaian Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Metode Inquiry
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4 5
1 Kerjasama V
2 Keterlibatan V
3 Toleransi V
4 diskusi V
Jumlah skor 8 10
Jumlah skor total 18
Dengan kriteria penilaian aktivitas siswa saat pelaksanaan
pembelajaran, antara lain: 16 - 20 = A (antusias), 11-15 = B (cukup
antusias), 5 -10 = C (kurang antusias), ≤ 4 = D (sangat kurang antusias).
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui hasil observasi aktivitas siswa
dalam pembelajaran IPA dengan metode inquiry adalah 38, sehingga dapat
disimpulkan aktivitas siswa saat pembelajaran dengan metode inquiry
yaitu A (antusias).
Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran
dengan metode ceramah dengan materi pembelajaran yang sama, yaitu
perubahan lingkungan. Kemudian setelah pembelajaran berakhir, kedua
kelompok diberi tes akhir. Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan
yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung.
4.3 Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian ini akan dipaparkan hasil pengukuran tes
awal untuk menentukan subjek penelitian dan hasil pengukuran tes akhir
setelah dilakukan treatmen. Berikut hasil pemaparan hasil pengukuran tes
awal untuk menentukan subjek penelitian dan hasil pengukuran tes akhir
setelah dilakukan treatmen, antara lain:
4.3.1 Hasil Pengukuran Tes Awal Untuk Menentukan Subjek Penelitian
Sesuai gambar desain penelitian 3.1 dalam penelitian ini untuk
penentuan subjek penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan guna
72
mengetahui apakah terdapat kesamaan diantara subjek penelitian tersebut.
Untuk mengetahui tingkat kesetaraan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t
pada kedua kelompok sebelum dilakukan tes akhir. Data yang akan
dianalisis diperoleh dari tes hasil belajar materi sebelumnya yaitu materi
yang telah diajarkan oleh guru. Tentu data tersebut sebelum digunakan
haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Untuk uji t dapat dilakukan dengan syarat data yang diperoleh
merupakan data yang normal dan homogen. Sehingga sebelum melakukan
uji t terlebih dahulu diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas dilakukan pada skor tes hasil belajar materi
sebelumnya didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji
normalitas dilakukan untuk untuk mengetahui apakah data hasil belajar
yang berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak.
Menurut Duwi Priyatno (2010) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data
berdistribusi normal. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan
SPSS 16.0 ( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze – non
parametrik test – one sampel KS- masukkan variabel pada jendela variabel
– klik normal pada test distribution.
Data yang dianalisis adalah nilai pengukuran tes awal pra
penelitian siswa kelas IV SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo.
Berikut adalah hasil analisisnya:
73
Tabel. 4.3
Hasil Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELOMPOK EKSPERIMEN
KELOMPOK KONTROL
N 28 34
Normal Parametersa Mean 80.7857 79.7059
Std. Deviation 6.75693 6.67210
Most Extreme Differences Absolute .132 .166
Positive .122 .166
Negative -.132 -.165
Kolmogorov-Smirnov Z .700 .968
Asymp. Sig. (2-tailed) .711 .305
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis pengukuran uji normalitas tes
awal pra penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas
menunjukkan bahwa, signifikansinya 0,711 pada kelompok eksperimen
dan 0,305 pada kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal karena signifikansi 0,711 > 0,05 pada kelompok
eksperimen dan 0,305 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual
kenormalan penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.1 dan grafik 4.2 berikut:
74
Grafik 4.1 Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok
Esperimen
Grafik 4.2 Pengukuran Uji Normalitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok
Kontrol
Uji homogenitas dilakukan pada skor tes awal pra penelitian yang
didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas
varian bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing
kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga
dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian
hipotesis. Pengambilan keputusan uji homogenitas menurut Duwi Priyatno
75
(2010) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka kedua kelompok mempunyai
varian yang sama dan jika signifikansi < 0,05 maka kedua kelompok
mempunyai varian yang berbeda. Untuk uji homogenitas varian dapat
menggunakan bantuan software SPSS for windows version 16.0 (statistical
product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut : Analyze – Comperemean – Oneway Anova.
Berikut adalah hasil pengukuran uji homogenitas tes awal
menggunakan SPSS for windows version 16.0, adalah:
Tabel 4.4
Hasil Pengukuran Uji Homogenitas Tes Awal Pra Penelitian Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
UJI KESETARAAN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.171 1 60 .681
Berdasarkan tabel 4.4 hasil pengukuran uji homogenitas tes awal
pra penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas
ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi di atas adalah sebesar 0,681 (0,681
lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki
oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-
sampel tersebut homogen.
Setelah diperoleh data skor pengukuran uji normalitas dan uji
homogenitas tes awal pra penelitian pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang normal dan homogen maka dapat dilaksanakan uji
t. Berikut ini adalah hasil analisis data menggnakan SPSS 16.0:
76
Tabel 4.5
Hasil Pengukuran Uji T Tes Awal Pra Penelitian Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test
UJI KESETARAAN
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F .171
Sig. .681
t-test for Equality of
Means
t .631 .630
df 60 57.458
Sig. (2-tailed) .531 .531
Mean Difference 1.07983 1.07983
Std. Error Difference 1.71248 1.71461
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower -2.34564 -2.35303
Upper 4.50531 4.51269
Berdasarkan tabel 4.5 hasil pengukuran uji t tes awal pra penelitian
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas diketahui F hitung
levene’s test sebesar 0,171 dengan probabilitas 0,681 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan
kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-
test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 4.5
terlihat bahwa nilai t-tes adalah 0,631 dengan probabilitas signifikasi
0,531, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pra
penelitian. Jadi kedua kelompok homogen, atau dengan kata lain kedua
kelompok memiliki kemampuan awal yang sama
Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa
kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama, maka kelompok
IV SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo Kecamatan Banjarejo
77
Kabupaten Blora maka kedua kelompok tersebut dapat digunakan dalam
penelitian ini.
4.3.2 Hasil Pengukuran Tes Akhir Setelah Dilakukan Treatmen
Uji normalitas data tes akhir untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diambil dari nilai tes akhir setelah dilaksanaknakan
pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
metode inquiry dan kelompok kontrol dengan menggunakan metode
ceramah. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for
windows version 16.0 pada data akhir kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol:
Tabel 4.6
Hasil Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengukuran analisis uji normalitas tes
akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas menunjukkan
bahwa, signifikansinya 0,111 pada kelompok eksperimen dan 0,071 pada
kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena signifikansi 0,111 > 0,05 pada kelompok eksperimen dan
0,071 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual kenormalan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELOMPOK
EKSPERIMEN
KELOMPOK
KONTROL
N 28 34
Normal Parametersa Mean 78.9286 75.0000
Std. Deviation 7.85955 7.38549
Most Extreme Differences Absolute .227 .221
Positive .227 .221
Negative -.173 -.132
Kolmogorov-Smirnov Z 1.202 1.291
Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .071
a. Test distribution is Normal.
78
penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.3 dan grafik 4.4 berikut:
Grafik 4.3 Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Grafik 4.4 Pengukuran Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Kontrol
Uji homogenitas ini diambil dari tes akhir kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah Berikut adalah hasil analisis
pengukuran uji homogenitas menggunakan SPSS for windows version
16.0.
79
Tabel 4.7
Hasil Pengukuran Uji Homogenitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.7 hasil pengukuran uji homogenitas tes akhir
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas ditunjukkan bahwa
tingkat signifikansi dari kedua kelompok tersebut sebesar 0,234 (0,234 >
0,05), maka sampel-sampl tersebut homogen.
Setelah diperoleh data skor tes akhir pada kelompok eksperimen
dan kelompok control yang normal dan homogen maka dapat dilaksanakan
uji t. Berikut ini adalah hasil analisis pengukuran uji t tes akhir data
menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.8
Hasil Pengukuran Uji T Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
UJI KESETARAAN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.446 1 60 .234
Independent Samples Test
UJI KESETARAAN
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.446
Sig. .234
t-test for Equality of
Means
t 2.025 2.013
df 60 56.221
Sig. (2-tailed) .047 .049
Mean Difference 3.92857 3.92857
Std. Error Difference 1.94014 1.95203
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower .04772 .01852
Upper 7.80942 7.83863
80
Berdasarkan tabel 4.8 hasil pengukuran uji t tes akhir di atas
diketahui F hitung levene’s test sebesar 1,446 dengan probabilitas 0,234 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance
sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian
analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance
assumed. Dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai t-tes adalah 2,025 dengan
probabilitas signifikasi 0,047, Karena signifikansi pada t-test < 0,05, maka
H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang nyata setelah
dilakukan treatmen. Jadi penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran
IPA dengan materi perubahan lingkungan berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3
Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
4.4 Hasil Analisis Data
Dari skor yang diperoleh siswa melelui tes yang diberikan setelah
dilakukan treatment selanjutnya dianalisis menggunakan Uji t. Sebelum
dilakukannya uji t maka asumsi dasar harus terpenuhi, yaitu meliputi uji
normalitas dan homogenitas. Untuk memperjelas gambaran mengenai
hasil penelitian yang meliputi jumlah data, mean, varian, modus, data
maksimum, data minimum, standar deviasi maka terlebih dahulu perlu
dilakukan uji diskriptif.
4.4.1 Hasil Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif yang dilakukan menggunakan bantuan SPSS for
windows versions 16,0. Sebelum analisis deskriptif dilakukan pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen perlu dipaparkan mengenai
distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian. hal ini bertujuan agar
untuk memperjelas gambaran hasil penelitian. Gambaran yang dimaksud
adalah dapat mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, sum, mean, dan
standar deviation. Selanjutnya berdasar jumlah skor item yang valid, dapat
disusun kategori-kategori dan nilai-nilai statistik yang diperoleh dapat di
petakan kedalam kategori yang sudah dibuat. Kategori disusun berdasar
81
interval kelompok yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebaga
berikut :
Dari rumus tersebut, didapat interval kelompok =
Untuk melihat hasil distribusi frekuensi pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
SDN 1 dan 3 Sidomulyo Semester II Tahun Ajaran 2010/2011
Interval
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
85 – 90 11 39% 6 18%
80 – 84,9 2 7% 5 15%
75 – 79,9 7 25% 7 21%
70 – 74,9 8 29% 12 35%
65 – 69,9 0 0% 4 12%
Jumlah 28 100% 34 100%
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen
tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 65 – 69,9, dengan persentase
0%. Untuk skor 70 – 74,9 terdapat 8 siswa dengan persentase 29%. Siswa
yang mendapat skor 75 – 79,9 terdapat 7 orang siswa dengan presentase
sebesar 25%. Untuk siswa yang mendapatkan skor antara 80 sampai 84,9
ada 2 anak dengan persentase 7%. Terdapat 11 anak dengan persentase
39% yang mendapatkan skor mulaii dari 85 sampai 90.
Hasil tes akhir pada kelompok kontrol di atas dapat diketahui
bahwa dalam kelompok kontrol terdapat 4 anak yang mendapatkan nilai 65
sampai 69,9 dengan prosentase sebesar 35%. Sedang siswa yang
memperoleh nilai 70 sampai 74,9 ada 12 siswa dengan prosentase 19%.
Untuk nilai 75 sampai 79,9 ada 7 siswa yang mendapatkannya dengan
prosentase 21%. Untuk nilai antar 80 sampai 84,9 ada 5 siswa dengan
prosentase sebesar 15%. Siswa yang mendapatkan nilai antara 85 sampai
90 ada 6 siswa dengan prosentase 18%.
82
Untuk lebih memperjelas daftar distribusi skor di atas maka
ditampilkan diagram batang yang menggambarkan persebaran frekuensi
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir
Dalam analisis diskriptif menggambarkan tentang gambaran data
tentang jumlah data, data minimum, data maksimum, mean dan standar
deviasi. Analis diskriptif ini dilakukan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah dilakukannya treatmen. Dalam analisis uji
diskriptif menggunakan bantuan SPSS versi 16 for Window. Hasil analisis
diskriptif kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang dilihat dari
skor minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
0
2
4
6
8
10
12
65-69,9 70-74,9 75-79,9 80-84,9 85-90
Eksperimen 0 8 7 2 11
Kontrol 4 12 7 5 6
Axi
s Ti
tle
Chart Title
83
Tabel 4.10
Hasil Analisis Deskriptif Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol SDN 1 dan 3 Sidomulyo Semeter II Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EKSPERIMEN 28 70.00 90.00 78.9286 7.85955
KONTROL 34 65.00 90.00 75.0000 7.38549
Valid N (listwise) 28
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa banyak jumlah data
pada kelompok eksperimen sebanyak 28, sedangkan jumlah data pada
kelompok kontrol sebanyak 34. Untuk skor maksimal pada kelompok
eksperimen adalah 90 untuk skor minimal adalah 70. Sementara untuk
kelompok kontrol nilai maksimal adalah 90 dan nilai minimal 65. Standar
deviasi untuk kelompok eksperimen adalah 7.85955, sedangkan untuk
kelompok kontrol adalah 7.38549. Standar Deviation menggambarkan
keragaman kumpulan suatu data secara matematis.
4.4.2 Hasil Analisis Data Uji Statistik
Dalam analisis data uji statistik yang perlu dilakukan adalah
analisis uji pra syarat yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
Setelah diketahui data yang di analisis normal dan homogen barulah
dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes akhir setelah
treatmen dilakukan. Berikut hasil uji pra syarat dan hasil uji t tes akhir
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.4.2.1 Hasil Uji Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Berdasarkan uji pra syarat tes akhir kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol meliputi uji normalitas dan uji homogenitas kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
84
Dalam uji normalitas pra syarat tes akhir untuk kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diambil dari nilai tes akhir setelah
dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dengan
menggunakan metode inquiry dan kelompok kontrol dengan menggunakan
metode ceramah. Berikut hasil analisis uji normalitas pra syarat
menggunakan SPSS for windows version 16.0 pada data akhir kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.11 hasil analisis uji normalitas pra syarat tes
akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas menunjukkan
bahwa, signifikansinya 0,111 pada kelompok eksperimen dan 0,071 pada
kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena signifikansi 0,111 > 0,05 pada kelompok eksperimen dan
0,071 > 0,05 pada kelompok kontrol. Gambaran visual kenormalan
penyebaran data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
karakteristiknya dapat dilihat pada grafik 4.5 dan grafik 4.6 berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELOMPOK
EKSPERIMEN
KELOMPOK
KONTROL
N 28 34
Normal Parametersa Mean 78.9286 75.0000
Std. Deviation 7.85955 7.38549
Most Extreme Differences Absolute .227 .221
Positive .227 .221
Negative -.173 -.132
Kolmogorov-Smirnov Z 1.202 1.291
Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .071
a. Test distribution is Normal.
85
Grafik 4.5 Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Grafik 4.6 Uji Normalitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Kontrol
Setelah dilakukan uji normalitas pra syarat langkah selanjutnya
dalam uji prasyarat adalah uji homogenitas. Uji homogenitas ini diambil
dari tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini
adalah hasil analisis uji homogenitas pra syarat menggunakan SPSS for
windows version 16.0.
86
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Pra Syarat Tes Akhir Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji homogenitas pra syarat tes akhir
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di atas ditunjukkan bahwa
tingkat signifikansi dari kedua kelompok tersebut sebesar 0,234 (0,234 >
0,05), maka sampel-sampl tersebut homogen.
4.4.2.2 Hasil Uji T Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Uji t ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata yang
dilakukan pada nilai tes akhir dari kelompok eksperimen dan kontrol.
Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS for windows version
16.0:
Test of Homogeneity of Variances
UJI KESETARAAN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.446 1 60 .234
87
Tabel 4.13
Hasil Uji T Pada Saat Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji t pada saat tes akhir di atas
diketahui F hitung levene’s test sebesar 1,446 dengan probabilitas 0,234 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance
sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan demikian
analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance
assumed. Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai t-tes adalah 2,025 dengan
probabilitas signifikasi 0,047, Karena signifikansi pada t-test < 0,05, maka
H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang nyata setelah
dilakukan treatmen. Jadi penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran
IPA dengan materi perubahan lingkungan berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3
Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Independent Samples Test
UJI KESETARAAN
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.446
Sig. .234
t-test for Equality of
Means
T 2.025 2.013
Df 60 56.221
Sig. (2-tailed) .047 .049
Mean Difference 3.92857 3.92857
Std. Error Difference 1.94014 1.95203
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower .04772 .01852
Upper 7.80942 7.83863
88
4.5 Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah treatmen yang
diperoleh dari hasil analisis uji t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed
pada independent sample test maka analisis hipotesisnya adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan kelompok
eksperimen setelah menggunakan metode inquiry dalam
pembelajajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester
II dengan kelompok kontrol setelah menggunakan metode ceramah.
H1 : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan kelompok eksperimen
setelah menggunakan metode inquiry dalam pembelajajaran IPA
terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester II dengan kelompok
kontrol setelah menggunakan metode ceramah.
Berdasarkan analisis uji t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed
pada independent sample test maka dapat diajukan analisis sebagai
berikut: Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Ho > 0,05), Dan
Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05). Berdasarkan
hasil t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed pada independent sample
test yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,047 lebih kecil dari 0,05
(0,047 < 0,05), Karena signifikasi 2-tailed pada independent sample test
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan
metode inquiry dengan metode ceramah dalam pembelajaran IPA dengan
materi perubahan lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas IV
semester II SDN 1 dan 3 Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten
Blora.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3
Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora pada
semester II tahun ajaran 2011/2012, yang menjadi Subjek penelitian adalah
siswa-siswi dikedua SD tersebut yaitu siswa SDN 1 Sidomulyo sebagai
89
kelompok eksperimen dan siswa SDN 3 Sidomulyo sebagai kelompok
kontrol.
Sebelum diberi perlakuan atau tindakan, kedua kelompok tersebut
diberi tes awal secara random untuk menentukan subjek penelitian dan
untuk menguji kesamaan varians sehingga kedua kelompok tersebut
menunjukkan keadaan dua kelompok yang homogen, artinya bahwa data
tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda
secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua
kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok
eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan pembelajaran yang
menggunakan metode inquiry dan kelompok kontrol menggunakan metode
ceramah. Setelah diberi perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol diberi tes pada akhir pertemuan. Waktu yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 1 kali pertemuan atau 2 jam pelajaran.
Berdasarkan hasil t-hitung menggunakan signifikansi 2-tailed pada
independent sample test yang telah dilakukan setelah treatmen diperoleh
signifikasi 0,047 lebih kecil dari 0,05 (0,047 < 0,05), Karena signifikasi 2-
tailed pada independent sample test lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak
dan H1 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh penggunaan metode inquiry dengan metode ceramah
dalam pembelajaran IPA dengan materi perubahan lingkungan terhadap
hasil belajar siswa kelas IV semester II SDN 1 dan 3 Sidomulyo
Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-
rata hasil balajar IPA pada siswa kelas eksperimen dan kelompok kontrol.
Untuk melihat rata-rata antara kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada
hasil analisis diskriptif. Dari hasil analisis diskriptif dapat dilihat rata-rata
untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,93 dan rata-rata untuk
kelompok kontrol yaitu sebesar 75,00. Hal ini berarti rata-rata hasil
belajar antara siswa yang diajar menggunakan metode inquiry dengan
siswa yang diajar menggunakan metode ceramah terdapat perbedaan. Dari
90
rata-rata tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang diajar menggunakan
metode inquiry memiliki rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ceramah. Jadi
penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran IPA dengan materi
perubahan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV
pada semester II di SDN 1 Sidomulyo dan SDN 3 Sidomulyo Kecamatan
Banjarejo Kabupaten Blora.