Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tentang Profil Sekolah
Gambar 4.1 Photo SDN Kalapa Kembar
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalapa Kembar yang terletak di tengah
kota Subang, tepatnya di Jalan H. Agus Salim No.1 Kelurahan Karang Anyar. Alasan
peneliti melakukan penelitian di SD tersebut adalah karena peneliti merupakan salah
seorang staf pengajar di sekolah tersebut.
36
37
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Data dan profil sekolah
Berikut ini merupakan data dan profil sekolah:
Tabel 4.1
Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah SDN Kalapa Kembar
2 NSS 101021901001
3 NPSN 20232841
4 Alamat Sekolah JL. H. Agus Salim No. 01
Kelurahan Karang Anyar
Kecamatan Subang
Kode Pos 41251
5 Status Sekolah Negeri
6 Tahun Berdiri Sekolah 1929
7 Luas Tanah Sekolah 4.260 𝑚2
8 Luas Bangunan Sekolah 424 𝑚2
9 Status tanah Hak Guna Pakai
10 Status Bangunan Hak Guna Pakai
Dari table 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa status SDN Kalapa kembar
Kecamatan Subang Kabupaten Subang merupakan Sekolah dasar Negeri yang sudah
terakreditasi. SDN Kalapa Kembar berdiri sejak tahun 1929 di atas tanah seluas 4.260
𝑚2 merupakan. Status tanah dan bangunan SDN Kalapa Kembar adalah hak guna pakai.
SDN Kalapa Kembar merupakan salah satu SD yang ada di Komplek Sekolah Dasar
kalapa Kembar. Di komplek tersebut terdapat empat SD, yaitu SDN Kalapa Kembar,
SDN Pagadean, SDN Samanhudi, dan SDN Satiman. Selain itu lok terletak di daerah
yang strategis yaitu berada di belakang pasar Pujaera Subang. Hal ini memungkinkan
38
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SDN Kalapa Kembar menjadi salah satu Sekolah Dasar favorit di kota Subang. Di
bawah ini merupakan gambar denah lokasi SDN Kalapa Kembar.
Gambar 4.2
Denah SDN Kalapa Kembar
Keterangan
= SDN Kalapa Kembar
= SDN Pagadean
= SDN Samanhudi
= SDN Satiman
= Fasilitas Umum
WC
Kantor SD KK
Ruang Gugus
Ruang Gugus
Kelas 6
Kelas 5
Kelas 4
Kelas 3
Kelas 1 & 2
WC WC
Lapangan Upacara
Jala
n H
. Agu
s Sa
lim
U
Kantin
Perpustakaan
Masjid
39
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.2
Daftar Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDN Kalapa Kembar
NO NAMA / TEMPAT TGL. LAHIR NIP JABATAN
PENDIDIKAN PANGKAT/
GOL AKHIR
TH. LULUS
JURUSAN
1 OING SOLIHIN, S.Pd
Subang, 14/11/61 19611114 198305 1 001 Kepsek S1 2009 PKN IV / A
2 Hj. SUHANYATI. A.Ma.Pd
Sleman, 10/08/54 19540810 197703 2 005 Guru Kelas D2 2002 PGSD IV / A
3 AI JUANGSIH, S.Pd
Subang, 09/07/60 19600709 197912 2 003 Guru Kelas S1 2010 PKN IV / A
4 HERPITA, S.Pd
Labuanbatu, 17/8/59 19591708 198112 2 004 Guru Kelas S1 2010 PKN IV / A
5 SYARIFUDDIN, S.Pd.I
Garut, 12/07/60 19600712 198202 1 007
Guru Agama
Islam S1 2009 PAI IV / A
6 EKA YULIANTINI B. S.Pd
Belawan, 08/07/64 19640708 198305 2 001 Guru Kelas S1 2004 PKN IV / A
7 ENGKAY ROKAYAH Subang,
27/02/63 19630227 198410 2 004 Guru PJOK D2 2000 PJOK III / D
8 IYAM MARIYAM, A.Ma.Pd
Subang, 24/05/64 19642405 198410 2 005 Guru Kelas D2 2006 PGSD IV / A
9 SA'ADAH, S.Pd
Banten, 10/05/66 19660510 198803 2 010 Guru Kelas S1 2005 PGSD III / B
10 HEMRIANA, S.GR.K Hutanauli,
02/03/72 19720203 200003 2 002
Guru Agama
Kristen S1 2011 PGAKP III / D
11 INTAN PRIMAWATI, A.Ma.Pd.SD
Subang, 12/08/1975 -
Guru SBK &
PLH D2 2006 PGSD -
12 ISMAIL PAMUJI
Subang, 14/09/1986 - Guru B. Inggris SMA 2005 - -
13 YENI
Subang, 17/08/1986 -
Guru Bahasa
Sunda SMA 2005 - -
Dari tabel di atas dapat diamati bahwa sebagian besar guru-guru di SDN Kalapa
Kembar sudah mempunyai profesionalitas sebagai guru Sekolah Dasar. Hal ini dapat
dilihat dari jenjang pendidikan yang dimiliki oleh sebagian guru yaitu S1 sedangkan
sebagian lagi sedang melanjutkan kuliah dijalur PGSD dan jurusan Bahasa Inggris.
Selain itu seluruh guru di SD Negeri Kalapa Kembar yang berstatus PNS sudah
memiliki sertifikat sertifikasi.
40
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 4.3
Struktur Organisasi SDN Kalapa Kembar
Bagan di atas menunjukkan pembagian tugas mengajar di SD Negeri Kalapa
Kembar sudah terorganisir dengan baik. Penulis merupakan guru Bidang Study Seni
budaya dan Keterampilan (SBK) dan guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas
3 s/d kelas 6, namun demikian pada penelitian ini peneliti mengambil mata pelajaran
IPA dengan alasan karena peneliti kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Program Studi PGSD Keminatan IPA.
Kepala Sekolah
OING SOLIHIN, S.Pd
Wali Kelas 3
Hj. Suharyati
Wali Kelas 2
Eka YB
Wali Kelas 1
Ai Juangsih
Wali Kelas 4
Sa’adah
Wali Kelas 5
Herpita
Wali Kelas 6
Iyam Mariyam
Guru Agama
Islam
Syarifudin
Guru Agama
Kristen
Hemriana
Guru PJOK
Engkay R
Guru SBK &
PLH
Intan
Primawati
Guru B. Inggris
Ismail Pamuji
Guru B. Sunda
Yeni
41
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.3
Sarana SDN Kalapa Kembar
No Jenis Jml Luas Kondisi
Rehabilitasi Tahun
terakhir
B RsR RsB RsT RhT RhB Rh
R Th
1 Ruang Belajar 5 42 m2 - - - - - - 2009
2 Ruang Kepala Sekolah 1 6 m2 1 - - - - - √ 2009
3 Ruang Guru 1 43 m2 1 - - - - - 2010
4 Ruang Perpustakaan 1 49 m2 1 - - - - - - 2010
5 Ruang Mushola 1 25m2 1 - - - - - 2005
6 Ruang Kantin 3 6 m2 - - 3 - - - - -
7 WC Guru 1 2,5 m2 1 - - - - - 2006
8 WC Murid 3 6 m2 - 3 - - - - 2007
9 Halaman sekolah 1 150 m2 - - - - - - - -
Keterangan
B = Baik
RsR = Rusak Ringan
RsB = Rusak Berat
RsT = Rusak Total
RhT = Rehab Total
RhB = Rehab Berat
RhR = Rehab Ringan
42
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.4
Prasarana SDN Kalapa Kembar
No Jenis / Nama Barang Jumlah Kondisi Berfungsi
Ket Baik Tidak Ya Tidak
1 Instalasi Air 1 1 - - -
2 Jaringan Listrik 1 1 - - -
3 Jaringan Telepon 1 1 - - -
4 Internet 1 1 - - -
5 Alat Kantor / Mebeulair
a. Meja tamu 1 1 - - -
b. Meja Guru 5 5 - - -
c. Meja murid 76 76 - - -
d. Kursi Guru 5 5 - - -
e. Kursi Murid 147 147 - - -
f. Lemari 7 7 - - -
g. Rak 5 5 - - -
6 Buku Mata Pelajaran
a. PAI 100 100 - - -
b. PKn 210 210 - - -
c. IPS 490 490 - - -
c. B. Indonesia 420 420 - - -
d. IPA 500 500 - - -
e. Matematika 470 470 - - -
f. Penjas / PJOK 213 213 - - -
g. SBK 213 213 - - -
h. Mulok 3 3 - - -
7 Buku Perpustakaan / Bacaan 2.220 2.220 - - -
43
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan table 4.3 dan table 4.4 tentang sarana dan prasarana, dapat diamati
bahwa fasilitas belajar di SDN Kalapa Kembar sudah cukup memadai walaupun masih
terdapat kekurangan-kekurangan, diantaranya sekolah masih belum memiliki fasilitas
penunjang penbelajaran seperti: Lab Komputer, Lab IPA, dan Lab. Bahasa,dan layanan
internet sedangkan untuk perpustakaan walaupun sekolah sudah memiliki gedung
perpustakaan dan buku-buku yang cukup memadai tetapi sekolah belum mempunyai
pustakawan yang dapat menangani secara khusus kegiatan peminjaman buku sehingga
siswa kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan wawasannya.
2. Keadaan Siswa SDN Kalapa Kembar
Keadaan Jumlah siswa SDN Kalapa kembar tahun ajaran 2012/2013 adalah 210
orang, terdiri dari 117 orang siswa laki-laki dan 93 orang perempuan. Siswa tersebut
terbagi menjadi 6 (enam) rombel, yaitu:
Tabel 4.5
Data Jumlah Siswa SDN Kalapa Kembar Tahun Pelajaran 2012/2013
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Laki – laki Perempuan
1 Kelas 1 22 17 39
2 Kelas 2 15 13 28
3 Kelas 3 23 14 37
4 Kelas 4 22 18 40
5 Kelas 5 17 13 30
6 Kelas 6 18 18 36
Jumlah 117 93 210
3. Keadaan Siswa Kelas VI
44
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Siswa kelas VI SDN Kalapa Kembar pada tahun pelajaran 2012/2013
berjumlah 36 orang diantaranya 18 laki-laki dan 18 perempuan. Usia mereka rata-
rata 12-13 tahun. Jika dilihat dari tingkat ekonomi orang tua siswa, kelas VI rata-rata
berasal dari keluarga tingkat ekonomi menengah, yang berasal dari berbagai profesi
seperti: Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota TNI, Pegawai bank, Guru, dan
Wiraswasta. Walaupun demikian kondisi siswa dalam hal tingkat intelektual tetap
berbeda-beda.
B. Hasil - Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian tentang perencanaan pembelajaran dengan penerapan metode
eksperimen.
a. Hasil penelitian tentang perencanaan pembelajaran pada siklus I.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam merencanakan pembelajaran
IPA tentang konsep konduktor dan isolator panas yang dilaksanakan pada siklus I
ini adalah meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai gambaran kegiatan yang dilakukan guru dan
siswa selama proses pembelajaran serta menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Selain itu menyusun instrument tes berupa soal evaluasi. Lembar
evaluasi harus diisi secara individu oleh peserta didik di akhir pembelajaran. Hasil
evaluasi ini dapat dijadikan data sebagai bahan refleksi untuk mengetahui seberapa
besar hasil belajar peserta didik pada siklus ini. selain membuat instrument tes
peneliti juga membuat instrumen nontes berupa pedoman observasi guru dan
pedoman observasi siswa sebagai alat pengumpul data untuk menggali informasi
mengenai kendala dan respons yang dialami siswa selama proses pembelajaran.
45
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Hasil penelitian tentang perencanaan pembelajaran pada siklus II.
Prosedur rencana pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini hampir
sama dengan siklus I yaitu dimulai dari mempersiapkan RPP dan LKS, membuat
soal evaluasi, menyusun pedoman observasi guru dan pedoman observasi siswa.
Hanya saja untuk pembuatan RPP peneliti dan observer berdiskusi merefleksi
temuan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada pembelajaran siklus I yang
hasilnya dijadikan sebagai bahan rujukan untuk perbaikan-perbaikan yang
dituangkan pada pembuatan RPP pada siklus II.
2. Hasil penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran
a. Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
Pelaksaaan pada siklus ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Nopember 2012
selama 2 jam pelajaran atau 90 menit, dimulai dari pukul 07.00 s/d pukul 08.30
WIB, yang terbagi atas kegiatan pendahuluan 10 menit, kegiatan inti 70 menit, dan
kegiatan penutup 10 menit, yang menjadi oserver pada siklus ini adalah Ibu Herpita
Lubis dan Ibu Iyam Mariyam. Adapun dalam proses pembelajaran dilakukan
langkah –langkah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
Pada pelaksanaan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan
salam dan mengabsen siswa, setelah itu guru mengkondisikan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran
46
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kondusif lalu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menghasilkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya guru mengutarakan lingkup materi yang akan
dipelajari yaitu tentang konduktor dan isolator panas
2) Kegiatan Inti
Proses pelaksanaan pada kegiatan inti terdiri dari tiga tahap yaitu:
Persiapan Eksperimen, pelakasanaan eksperimen dan tindak lanjut
eksperimen.
Pada pelaksanaan persiapan eksperimen dimulai dari kegiatan guru
membagi siswa menjadi enam kelompok yaitu kelompok venus, mars,
bumi, jupiter, saturnus dan uranus. Setelah itu guru dan siswa
mempersiapkan kelas untuk digunakan kegiatan eksperimen dengan
mengatur tempat duduk secara berkelompok. Selanjutnya guru dan
siswa menyiapkan kelengkapan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk kegiatan eksperimen.
Pada tahap proses pelaksanaan eksperimen guru memberikan
sejumlah pertanyaan yang akan dibuktikan pada saat eksperimen,
guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah, guru
mengarahkan siswa untuk membuat hipotesis, Guru menulis hipotesis
di papan tulis untuk dibuktikan melalui kegiatan eksperimen dan guru
menjelaskan langkah – langkah eksperimen yang akan dilakukan
berupa :
1) Nyalakan lilin dengan korek api, lakukan kegiatan ini dengan
47
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sangat hati-hati
2) Dekatkan ujung lidi ke api lilin selama kira-kira 10 detik. Bila
tanganmu mulai terasa panas, singkirkan benda itu dari api.
3) Dekatkan pula kawat, sendok, ranting kayu dan benda-benda lain
4) Catatlah ke dalam tabel di bawah ini mengenai apa yang kamu
rasakan. Bila tangamu terasa panas, berilah tanda pada kolom
Panas. Sebaliknya bila tanganmu tidak terasa panas, berilah tanda
pada kolom tidak panas
Selanjutnya setiap kelompok diberi LKS masing – masing 1
lembar lalu siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
kelompoknya masing-masing setelah itu siswa menuliskan hasil
pengamatannya pada LKS secara berkelompok dan dilanjutkan
dengan kegiatan siswa mempresentasikan hasil eksperimennya di
depan kelas secara bergiliran
Selanjutnya diadakan tindak lanjut eksperimen berupa: siswa
mengumpulkan LKS untuk diperiksa oleh guru, setelah itu guru
memeriksa laporan eksperimen berdasarkan LKS, selanjutnya guru
dan peserta didik membuat kesimpulan
3) Kegiatan penutup
Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah
pelaksanaan tes evaluasi, setelah itu diadakan penilaian oleh guru untuk
mengetahui hasil belajar siswa dan diakhiri dengan guru memberikan
48
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
b. Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 30
November 2012. Pembelajaran berlangsung selama 90 menit dari mulai pukul 07.15
sampai pukul 08.45 WIB. Observer pada siklus ini sama dengan siklus I yaitu Ibu
Herpita Lubis dan Ibu Iyam Maryam. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran
siklus II sama dengan tahapan pelaksanaan siklus I, hanya saja pada kegiatan inti
pada pelaksanaan eksperimen alat dan bahan yang digunakan serta langkah-langkah
eksperimen berbeda dengan siklus I. Pada siklus ini alat dan bahan yang digunakan
adalah wajan, cere plastik, lap tangan, panci, sendok logam, sendok plastik, gelas
plastik, gelas kaca, piring plastik, garpu, talenan, ember, baskom, pisau dan
mangkok. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan sebagai bertikut:
1. Amatilah peralatan dapur yang telah anda siapkan !
2. Kelompokkan peralatan dapur tersebut menjadi benda yang
bersifat konduktor dan isolator. Berdasarkan pengetahuan yang
kalian miliki tentang benda konduktor dan isolator panas !
3. Masukan hasil pengamatanmu ke dalam tabel berikut. Berilah
tanda ceklis di bawah kolom yang sesuai
3. Hasil penelitian tentang hasil belajar
a. Hasil belajar pada siklus I
49
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil penelitian diperoleh dari data hasil evaluasi yang dilaksanakan diakhir
pembelajaran dan data hasil observasi kinerja guru dan hasil observasi aktivitas
siswa pada saat pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut ini merupakan
penjabaran hasil tes evaluasi, hasil observasi kinerja guru dan hasil observasi
aktivitas siswa.
1) Hasil Tes pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
Salah satu hasil belajar dalam penelitian ini adalah diperoleh dari hasil tes
tertulis secara individu yang dilaksanakan diakhir pembelajaran berupa postest.
Soal postes pada siklus I ini berupa pilihan ganda sebanyak 10 soal. Berdasarkan
hasil pengolahan data nilai terendah pada siklus ini adalah 40 sedangkan nilai
tertinggi 100. Hasil pengolahan data pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6
Nilai Tes Evaluasi Siklus I
Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah IPK Kriteria
36 100 40 76,38 Baik
Tabel 4.7
Rekapitulasi Nilai Siklus I
Kategori nilai Rentang Jumlah Siswa Persentase
Baik 76 - 100 23 64,88 %
Sedang 51 - 75 9 25 %
Kurang 26 - 50 4 11,11 %
50
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kurang Sekali 0 - 25 - -
Tabel 4.8
Persentase pencapaian Nilai KKM Siklus I
Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan Prosentase belum
tuntas
36 64 %
36%
Tabel 4.9
Peningkatan Nilai Siswa Pada Siklus I
Hasil Data Awal Siklus I Gain
IPK 52,77 76,38 23,61
Sedangkan perbandingan data awal dengan data siklus I dapat dilihat pada
grafik sebagai berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
data awal Siklus I
rata-rata nilai siswa
% Siswa yg mencapai KKM
% siswa yang belum mencapai KKM
Pro
sen
tase
pen
cap
aian
Nila
i KK
M (
%)
51
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Grafik 4.1 Perbandingan data awal dengan data Siklus I
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai postes data awal sebesar
52,77 mengalami peningkatan sebesar 23,61 menjadi 76,38 sedangkan Prosentase
pencapaian nilai KKM juga mengalami peningkatan dari 53% menjadi 64 %
sehingga prosentase belum tuntas menjadi 36%.
b. Hasil belajar pada siklus II
Berikut adalah data hasil belajar yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
pembelajaran siklus II:
Tabel 4.10
Nilai Akhir Tes Evaluasi Siklus II
Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah IPK Kriteria
36 100 80 87,22 Baik
Tabel 4.11
Rekapitulasi Nilai Siklus II
Kategori nilai Rentang Jumlah Siswa Persentase
Baik 76 - 100 36 100 %
Sedang 51 - 75 -
Kurang 26 - 50 -
Kurang Sekali 0 - 25 -
Tabel 4.12
Persentase pencapaian Nilai KKM Siklus II
52
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan Prosentase belum
tuntas
36 100%
0%
Tabel 4.13
Peningkatan Nilai Siswa Siklus II
Hasil Siklus I Siklus II Gain
IPK 76,38 87,22 10.84
Sedangkan perbandingan data siklus I dengan data siklus II dapat dilihat pada
grafik sebagai berikut :
Grafik 4.2 Perbandingan siklus I dengan Siklus II
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II ini hasil
pembelajaran mengalami peningkatan nilai yang signifikan sehingga seluruh
siswa dapat mencapai KKM semuanya. Dari data-data tersebut dapat dikatakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II
rata-rata nilai siswa
% Siswa yg mencapai KKM
% siswa yang belum mencapai KKM
Pro
sen
tase
pen
cap
aian
Nila
i KK
M (
%)
53
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bahwa dalam hal ini pemahaman siswa terhadap konsep konduktor dan isolator
panas meningkat drastic.
4. Hasil penelitian tentang refleksi pelaksanaan pembelajaran.
a. Refleksi pelaksanaan pembelajaran siklus I
Pembelajaran pada siklus ini dapat dikatakan berjalan dengan baik dan lancar
walaupun belum optimal dan hasilnya belum sesuai harapan karena masih terdapat
kekurangan –kekurangan yang tertuang sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil evaluasi berupa post test dapat disimpulkan bahwa :
a) Nilai rata-rata post test sebesar 79, hasil ini belum optimal perlu
peningkatan lagi pada siklus berikutnya.
b) Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah 75 yaitu dari 36 orang
siswa hanya 23 yang mendapatkan nilai > 75 atau sudah mencapai KKM,
sisanya 13 orang belum mencapai KKM.
c) Ketuntasan belajar siswa belum tercapai, pada siklus I ini ketuntasan belajar
individu baru mencapai 64 % belum mencapai 100 %.
2) Berdasarkan hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa pada
proses pembelajaran siklus ini masih terdapat beberapa kekurangan –
kekurangan diantaranya:
a. Siswa terlihat masih kurang bisa menjalin kerjasama dengan teman
sekelompoknya untuk melakukan diskusi.
b. Presentasi hasil eksperimen di depan kelas masih didominasi oleh siswa
unggul
c. Banyak siswa yang main-main dalam melakukan percobaan
54
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Masih terdapat 2 kelompok yang alat dan bahan yang akan digunakan
untuk kegiatan eksperimen belum lengkap
Untuk menindaklanjuti kekurangan-kekurangan tersebut peneliti berinisiatif
melaksanakan siklus II dengan menggunakan kembali metode eksperimen akan
mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan harapan.
Tabel 4.14
Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus I
Kegiatan Fakta Revisi Ket.
Kinerja
guru dan
Aktifitas
Siswa
1. Siswa terlihat masih kurang
bisa menjalin kerjasama
dengan teman
sekelompoknya untuk
melakukan diskusi.
2. Presentasi hasil eksperimen
di depan kelas masih
didominasi oleh siswa
unggul
3. Banyak siswa yang main-
main dalam melakukan
percobaan
4. Masih terdapat 2 kelompok
yang alat dan bahan yang
akan digunakan untuk
kegiatan eksperimen belum
lengkap
1. Guru diharapkan dapat
membimbing siswa
untuk bisa bekejasama
dengan teman
sekelompoknya untuk
melakukan diskusi
2. Guru diharapkan dapat
memotivasi siswa yang
kurang agar berani
melakukan presentasi
hasil eksperimen
didepan kelas
3. Guru sebaiknya
menasehati seluruh
siswa agar tidak main-
main dalam melakukan
kegiatan eksperimen
Dilihat dari
hasil
observasi
kinerja guru
dan aktivitas
siswa
55
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Guru sebaiknya
mengingatkan seluruh
kelompok agar
melengkapi
perlengkapan yang akan
digunakan untuk
kegiatan eksperimen
pada siklus II
Tes Hasil
Belajar
Siswa yang lulus 23 orang
(64%) sedangkan 13 orang
(36%) belum lulus
Dapat meningkatkan target
kelulusan semaksimal
mungkin
Dilihat dari
hasil postes
b. Refleksi pelaksanaan pembelajaran siklus II.
Berdasarkan data yang terkumpul pada siklus II ini, dapat dilihat bahwa
proses dan hasil belajar pada siklus ini telah mencapai target yang diharapkan,
dimulai dari kinerja guru, aktivitas siswa hingga hasil belajar siswa. Secara umum
dapat dikatakan bahwa pemahaman siswa kelas VI SDN Kalapa Kembar terhadap
materi konduktor dan isolator panas telah mengalami peningkatan dan seluruh
siswa telah mencapai KKM.
Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran pada Penelitian Tindakan
Kelas ini hanya dilaksanakan dalam 2 siklus, dari penelitian ini dapat di ambil
kesimpulan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya materi konduktor dan isolator panas.
Tabel 4.15
Analisis Refleksi Pembelajaran Siklus II
56
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kegiatan Fakta Hasil perbaikan dari siklus I Ket.
Kinerja guru
dan Aktifitas
Siswa
1. Guru membimbing siswa
untuk bisa bekejasama
dengan teman
sekelompoknya untuk
melakukan diskusi
2. Guru memotivasi siswa
yang kurang agar berani
melakukan presentasi hasil
eksperimen didepan kelas
3. Guru menasehati seluruh
siswa agar tidak main-main
dalam melakukan kegiatan
eksperimen
4. Guru mengingatkan seluruh
kelompok agar melengkapi
perlengkapan yang akan
digunakan untuk kegiatan
eksperimen pada siklusII
1. Seluruh siswa sudah
dapat melakukan
kerjasama dengan teman
sekelompoknya untuk
melakukan diskusi
2. Presentasi hasil
eksperimen sudah tidak
didominasi oleh siswa
unggul, siswa yang
kurang juga sudah berani
tampil di depan kelas
untuk mempresentasikan
hasil eksperime
3. Seluruh siswa serius dan
konsentrasi melakukan
kegiatan eksperimen
4. Alat dan bahan yang
akan digunakan dalam
kegiatan eksperimen
sudah lengkap semuanya
Dilihat dari
hasil
observasi
kinerja guru
dan
aktivitas
siswa
Tes Hasil
Belajar
Nilai evaluasi siswa,
seluruhnya di atas 75. Dengan
demikian seluruh siswa telah
mencapai KKM ( 100%)
Pembelajaran dengan
menggunakan metode
pembelajaran eksperimen
dapat meningkatan target
pencapaian KKM
semaksimal mungkin
Dilihat dari
hasil nilai
postes
57
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Pembahasan
Berdasarkan temuan-temuan penelitian pada setiap siklus, menunjukkan bahwa
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
konduktor dan isolator panas. Hal ini dapat dilihat dari persentase kenaikan rata-rata
dan ketuntasan pencapaian KKM.
Dengan diterapkannya metode eksperimen proses pembelajaran berlangsung
dengan aktif dan menyenangkan, siswa termotivasi untuk melakukan eksperimen
sendiri sehingga secara otomatis siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Syaeful Bahri Djamarah (2005:234)
bahwa ”Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
Dengan demikian penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA
dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VI SDN Kalapa Kembar Subang
terhadap konsep konduktor dan isolator panas, melalui kegiatan siswa dengan
bimbingan guru dalam eksperimen siswa dapat menemukan fakta, mengumpulkan data
dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. Selain itu melalui kegiatan
eksperimen juga dapa membuat daya ingat siswa melekat lebih lama terhadap materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
1. Pembahasan hasil tes
Berdasarkan hasil analisa postes dari kedua siklus yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata. Pada siklus I rata-rata nilai yang
diperoleh adalah sebesar76,38. Pada siklus II rata-rata yang diperoleh meningkat
menjadi 87,22. Peningkatan pada siklus ini sebesar 10,84. Dengan demikian bila
58
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh, terjadi peningkatan dalam pemahaman
konsep dan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya peningkatan tersebut bisa dilihat
dari table di bawah ini:
Tabel 4.16
Perubahan hasil Tes Evaluasi siklus I dan Siklus II
Siklus Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Nilai
rata-rata
Lulus Tidak Lulus
Jumlah Persentase
(%) Jumlah
Persentase
(%)
I 100 40 76,38 23 64,88 13 36,11
II 100 80 87,22 36 100 - -
Bererdasarkan hasil tindakan pelaksanaan siklus I dan siklus II,maka penggunaan
metode eksperimen ini dapat meningkatkan pemahan siswa terhadap konsep konduktor
dan isolator panas. Hal tersebut dapat dilihat pada rekapitulasi perolehan nilai dan
persentase kelulusan siswa dari siklus I dan siklus II, seperti pada table 4.12 berikut ini:
Tabel 4.17
Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I dan Siklus II
Kategori
Nilai/Kelulusan
Rentang
Nilai
Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Nilai Baik 76 - 100 23 64,88 36 100
Sedang 51 - 75 9 25 - -
Kurang 26 - 50 4 11,11 - -
59
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sangat
Kurang
0 - 25 - - - -
Berikut ini adalah diagram peningkatan persentase kelulusan siswa dari siklus I
dan siklus II.
Grafik 4.3
Peningkatan Persentase Kelulusan Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
2. Pembahasan hasil observasi kinerja guru dan aktifitas siswa
Setelah mengamati pelaksanaan tindakan siklus I, ternyata terdapat temuan
kekurangan-kekurangan yang perlu ditindaklanjuti agar hasilnya dapat ditingkatan pada
siklus berikutnya. Kekurangan- kekurangan tersebut diantanya:
a. Siswa terlihat masih kurang bisa menjalin kerjasama dengan teman sekelompoknya
untuk melakukan diskusi.
b. Presentasi hasil eksperimen di depan kelas masih didominasi oleh siswa unggul
c. Banyak siswa yang main-main dalam melakukan percobaan
0
20
40
60
80
100
120
Siklus I Siklus II Gain
Tuntas KKM
Belum Tuntas
Per
sen
tase
Pen
cap
ain
KK
M
60
Intan Primawati,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Masih terdapat 2 kelompok yang alat dan bahan yang akan digunakan untuk
kegiatan eksperimen belum lengkap
Setelah peneliti bersama-sama dengan observer melakukan diskusi untuk
merefleksi dan merevisi kekurangan-kekurangan tersebut akhirnya pada proses
pembelajaran siklus II kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi yaitu seluruh siswa
pada siklus ini sudah dapat menjalin kerjasama dengan teman sekelompoknya dengan
baik untuk melakukan diskus. Presentasi hasil eksperimen sudah tidak didominasi lagi
oleh siswa unggul, siswa yang kurang juga sudah berani melakukan presentase hasil
eksperimen di depan kelas. Seluruh siswa serius dan konsentrasi melukukan kegiatan
eksperimen, tidak ada yang main-main lagi. Alat dan bahan yang akan digunakan untuk
eksperimen, setiap kelompok sudah lengkap semuanya. Dengan demikian pada siklus II
ini proses pembelajaran berjalan dengan tertib dan lancar sehingga hasil yang dicapai
sesuai dengan diharapkan.