56
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus,deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi prasiklus membahas mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar mata pelajaran IPA sebelum dilaksanakan tindakan penelitian.Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi,dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1 Deskripsi Prasiklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Kedu pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.SD Negeri 2 Kedu memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 16 orang diantaranya 1 Kepala Sekolah,12 Guru Kelas,1 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris ,1 Guru Mata Pelajaran Penjaskes, dan 1 Penjaga Sekolah.Seluruh tenaga pendidik yang mengampu di SD Negeri 2 Kedu mempunyai latar belakang pendidikan SI.Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 30 siswa pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda dan KD 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. Mata Pelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu diampu oleh guru kelas 4 yaitu Djanuar Arifin S.Pd. Beliau mengampu seluruh mata pelajaran yang diajarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi

prasiklus,deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi prasiklus membahas

mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar mata pelajaran IPA

sebelum dilaksanakan tindakan penelitian.Selanjutnya pada deskripsi siklus I

menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan,kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari

pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi,dan kegiatan refleksi dari

pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.1 Deskripsi Prasiklus

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Kedu pada Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015.SD Negeri 2 Kedu memiliki tenaga pendidik dan kependidikan

dengan jumlah 16 orang diantaranya 1 Kepala Sekolah,12 Guru Kelas,1 Guru Mata

Pelajaran Pendidikan Agama, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris ,1 Guru Mata

Pelajaran Penjaskes, dan 1 Penjaga Sekolah.Seluruh tenaga pendidik yang mengampu

di SD Negeri 2 Kedu mempunyai latar belakang pendidikan SI.Subjek Penelitian

pada PTK ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016 dengan jumlah 30 siswa pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi

Dasar (KD) 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan)

dapat mengubah gerak suatu benda dan KD 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan

bahwa gaya ( dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

Mata Pelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri 2 Kedu diampu oleh guru kelas 4

yaitu Djanuar Arifin S.Pd. Beliau mengampu seluruh mata pelajaran yang diajarkan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

53

di kelas 4 kecuali untuk mata pelajaran yang telah diampu oleh guru mata pelajaran

masing-masing yaitu pendidikan Bahasa Inggris, dan Penjaskes. Bapak Djanuar

Arifin merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,beliau menempuh

pendidikan pada masa jabatannya sebagai seorang guru SD sehingga dalam hal

kinerjanya sebagai seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya

tersebut.

Sebelum dilaksanakan tindakan penelitian, terlebih dahulu pkeneliti

melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan

mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa

kelas 4 di SD Negeri 2 Kedu.Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan

ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran.

Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar yang rendah

yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya yaitu factor dari guru dan siswa itu sendiri. Tingkat kemampuan siswa

terhadap mata pelajaran IPA dan antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti

setiap proses pembelajaran merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang

menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar mata pealajaran IPA, kurangnya

antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari

karakteristik siswa yang sering berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan

permainanya sendiri ketika guru sudah menyampaikan materi, siswa belum bias

fokus dalam mengikuti mata pelajaran.Keadaan demikian membentuk karakteristik

guru menjadi terlalu mendominasi di setiap proses bealajar menagajar. Dominasi guru

dalam kegiatan pembelajaran juga merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya

hasil belajar yang diperoleh.

Sedangkan faktor dari guru adalah terlalu mendominasi proses pembelajaran,

kurang terjadi interaksi yang aktif antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan

siswa. Guru masih menggunakan metode ceramah yang tidak bervariasi. Keadaan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

54

tersebut menjadikan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sangat kurang

dan pembelajaran dirasa kurang bermakna bagi siswa.

Pada penilaian proses pembelajaran mengenai kinerja guru pada prasiklus

dapat dijelaskan dalam beberapa aspek. Aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Kinerja Guru Prasiklus

Aspek yang Diamati Skor Penelitian

Jumlah Skor 1 2 3 4

Kegiatan Awal 1,2 4

Kegiatan Inti 6,7,8,9,10,1

1,12

3,4,5 13

Penutup 13 1

TOTAL 8 5 0 0 18

Berdasarkan table 4.1 hasil observasi Kinerja guru prasiklus dapat diketahui

indicator yang mendapat skor 1 sebanyak 8 item,skor 2 sebanyak 5 item sehingga

jumlah keseluruhan skor 17. Pada aspek kegiatan awal terdiri dari 1 indikator yaitu

indikator nomor 1,2 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 7

skor.Pada aspek kegiatan inti terdiri dari 10 indikator yaitu 6,7,8,9,10 memperoleh

skor 1 dan indicator nomor 3,4,5 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 2

mendapat 13 skor .Pada aspek penutup terdiri dari 1 indikator yaitu indicator nomor

13 mendapat 1 skor sehingga jumlah skor pada aspek 3 mendapat 1 skor. Untuk lebih

jelasnya hasil observasi aktivitas guru prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.1

berikut ini :

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

55

Diagram 4.1 Hasil Observasi Kinerja Guru Prasiklus

Pada penilaian proses pembelajaran mengenai kinerja siswa pada prasiklus

dapat dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada table 4.2

berikut:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kinerja Siswa Prasiklus

Aspek yang Diamati Skor Penelitian

Jumlah Skor 1 2 3 4

Kegiatan Awal 1,2 4

Kegiatan Inti 3,4,6,7,8,9, 5 8

Penutup 10 1

TOTAL 7 3 0 0 13

Berdasarkan table 4.2 hasil observasi aktivitas guru prasiklus dapat diketahui

indicator yang mendapat skor 1 sebanyak 7 item, skor 2 sebanyak 3 item sehingga

jumlah keseluruhan skor 13. Pada aspek kegiatan awal terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 1,2 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 4

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3

Ban

yakn

ya s

kor

Aspek yang Diamati

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

56

skor.Pada aspek kegiatan inti terdiri dari 7 indikator yaitu 3,4,6,7,8,9 memperoleh

skor 1 dan indicator nomor 5 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 2

mendapat 8 skor .Pada aspek penutup terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 10

mendapat 1 skor sehingga jumlah skor pada aspek 3 mendapat 1 skor.Untuk lebih

jelasnya hasil observasi aktivitas guru prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.2

berikut ini :

Diagram 4.2 Hasil Observasi Kinerja Siswa Praksiklua

Berdasarkan penjabaran mengenai penilaian proses pembelajaran IPA

prasiklus yang meliputi hasil observasi kinerja guru dan kinerja siswa maka,

diperoleh data hasil keseluruhan proses pembelajaran IPA prasiklus kelas 4 SD

Negeri 2 Kedu dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Penilaian Proses Pembelajaran IPA Prasiklus

No. Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Skor Persentase

1. Observasi Kinerja Guru 18 34,6%

2. Observasi Kinerja Siswa 13 32,5%

Nilai Skor Rata-Rata 15,5

Persentase Total 33,7%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3

Ban

yakn

ya s

kor

Aspek yang Diamati

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

57

Berdasarkan tabel 4.3 penilaian proses pembelajaran IPA prasiklus dapat

dikatakan masih rendah atau kurang. Hal itu dapat dilihat dari aspek penilaian proses

pembelajaran pada observasi kinerja guru hanya mendapat skor 18 dengan persentase

34,6% dari jumlah keseluruhan skor (maksimum) yaitu 52 skor dan observasi kinerja

siswa mendapat skor 13 dengan persentase sebesar 32,5% dari jumlah keseluruhan

skor (maksimum) yaitu 40 skor, sehingga nilai skor rata-rata adalah 15 dengan

persentase 36,75%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat digambarkan dalam diagram 4.3

sebagai berikut:

Diagram 4.3 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Prasiklus

Kondisi yang demikian berdampak pada perolehan hasil belajar mata

pelajaran IPA yang masih kurang dari Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75).

Hasil belajar IPA sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari buku administrasi

hasil tes semester I tahun 2015/2016. Data dari hasil tes semester I IPA dapat dilihat

pada tabel 4.4 sebagai berikut

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Observasi Kinerja Guru Observasi Kinerja Siswa

Sk

or

Pen

ilaia

n

Aspek Penilaian

18 %13%

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

58

Tatbel 4.4

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Prasiklus

NILAI FREKUENSI PERSENTASE (%)

48-55 5 16,6%

56-63 5 16,6 %

64-71 8 26,6 %

72 -79 7 23,3 %

80-87 5 16,6%

JUMLAH 30 100 %

Nilai Rata-rata 67,26

Nilai Tertinggi 84

Nilai Terendah 48

Berdasarkan tabel 4.4 destribusi frekuensi nilai tes semester 1 mata pelajaran

IPA tersebut diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai 48-55 sejumlah 5

siswa dengan persentase 16,6% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 56-63

sejumlah 5 siswa dengan persentase 16,6% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang

nilai 64-71 sejumlah 8 siswa dengan persentase 26,6% dari jumlah keseluruhan

siswa, rentang nilai 72-79 sejumlah 7 siswa dengan persentase 23,3% rentang nilai

80-87 sejumlah 5 siswa dengan persentase 16,6% dari jumlah keseluruhan siswa.

Dari daftar nilai pada prasiklus nilai tertinggi diperoleh siswa adalah 84 dan nilai

terendah yang diperoleh siswa adalah 48. (Untuk daftar nilai tes IPA semester 1 dapat

dilihat pada lampiran nilai prasiklus). Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan

diagram 4.4 sebagai berikut.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

59

Diagram 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai IPA Prasiklus

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) data hasil perolehan

nilai pada Prasiklus/sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.5 berikut

ini:

Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Prasiklus

No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 75 10 33,3

2. Belum Tuntas < 75 20 66,7

Jumlah 30 100

Ketuntasan belajar siswa pada prasiklus dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari KKM ≥ 75 sejumlah 10 siswa atau 33,3% dari jumlah

keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 20 siswa dengan

persentase 66,7% dari jumlah keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui

bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil

dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

48-55 56-63 64-71 72-79 80-87

Rentang Nilai

Ba

ny

ak

ny

a S

isw

ar

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

60

Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Prasiklus

Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah, dibuktikkan dengan nilai

tes semester 1 mata pelajaran IPA semester I siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu maka

peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan

model kooperatif tipe Make A Match, sebagai upaya meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar IPA melalui penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada sub unit deskripsi siklus I ini akan menguraikan tentang tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi siklus I.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan, masing-

masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Pada sub unit ini akan menjelaskan mengenai perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Meliputi

penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan

pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang

dilakukan pada pertemuan terakhir di setiap siklusnya. Tindakan pembelajaran siklus

I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga.

Tuntas

33,3%Tidak

Tuntas66,7%

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

61

Masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x 35 menit dengan rincian sebagai

berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

diperlukan dalam pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A dengan Kompetensi

Dasar 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan)dapat

mengubah gerak suatu benda. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Bapak Djanuar

Arifin S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan

tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu penelitian,

penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran, menelaah materi pembelajaran serta

penyusunan skenario pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) menyebutkan tujuan

, dan (2) Mengidentifikasi pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda. Setelah

indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama guru kolaborator menyusun tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama, tujuan pembelajarannya

antara lain( 1) Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat mendefinisikan pengertian

gaya dengan benar (2)Menyebutkan pengertian gaya dengan benar (3)Melalui

kegiatan berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh gaya terhadap gerak dan

bentuk benda dengan benar . Selanjutnya, menyiapkan materi pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan telah didiskusikan bersama guru kolaborator

tentang pengertian gaya. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat

pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar

observasi kinerja siswa, alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa.

Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan

pada kelas 4 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

62

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemuan keduai ini materi yang dipelajari adalah mengenai jenis-jenis koperasi.

Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus I pertemuan kedua peneliti

menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dengan Kompetensi Dasar yang sama yaitu 7.1.

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan)dapat mengubah

gerak suatu benda Penyusunan RPP masih didiskusikan dengan Bapak Djanuar Arifin

S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

penelitian.

Diskusi yang dilakukan meliputi penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran, menelaah materi pembelajaran serta penyusunan skenario

pembelajaran menggunakan moden pembelajaran kooperatif tipe Match A Match.

Indikator pada pertemuan pertama adalah (1) mengidentifikasi pengertian gaya.

Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama guru kolaborator menyusun

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua.

3) Pertemuan Ketiga

Setelah itu, pada pertemuan ketiga setelah pertemuan kedua guru mengadakan

tes evaluasi siklus I selama 15 menit. Materi yang diteskan adalah materi yang telah

dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama siklus I dan pertemuan kedua siklus I.

Tes evaluasi terdiri dari 10 soal pilihan ganda yang dibagikan kepada 30 siswa kelas

4 SD Negeri 2 Kedu.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Sub unit ini mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan tindakan dan hasil

observasi pembelajaran siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap

pertemuan siklus I.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

63

1) Proses Pelaksanaan Tindakan

Proses pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan,

masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Rincian pelaksanaan

tindakan siklus I sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Kamis, 29 Maret 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak

Djanuar Arifin, S.Pd selaku guru kelas 4 SD Negeri 2 Kedu. Saat pelaksanaan

kegiatan pembelajaran peneliti sendirilah yang bertindak sebagai observer untuk

mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap

kinerja guru dan kinerja siswa. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama

diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan guru

melakukan absensi. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk merapikan tempat

duduknya dan mempersiapkan buku paket dan alat tulis. Guru menanyakan materi

yang sudah dipelajari sebelumnya kepada siswa, dilanjutkan guru memberikan

apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari

untuk memusatkan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu, “anak-anak

jika bapak mendorong kursi yang berada di depan kelas ini, apakah kursi tersebut

akan bergerak?” Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai kepada siswa.

Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa menyimak

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru tentang pengertian, dilanjutkan

dengan tanya jawab bersama guru. Selanjutnya pada kegiatan elaborasi siswa

dibimbing untuk mencari pasangan dengan menggunakan kartu jawaban dan kartu

soal, lalu siswa disuruh maju kedepan dan mencari pasangannya mereka. Diskusi

berlangsung selama 20 menit. Setelah semua siswa yang sudah menemukan pasangan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

64

disuruh maju kedepan kelas dan mencocokan apakah pasanganya benar atau salah.,

kelompok lain memperhatikan dan menanggapi kelompok yang maju di depan.

Selanjutnya, siswa diberi LKS yang berisi soal mengenai materi yang baru saja

mereka terima lalu dipecahkan secara individu. Pada kegiatan konfirmasi, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk benrtanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami, guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang berpartisipasi aktif

selama pembelajaran.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menegaskan kembali hasil

kesimpulan, Selanjutnya meminta siswa untuk memperlajari materi yang akan

dipelajari selanjutnya, guru memberikan tindak berupa pekerjaan rumah (PR),

dilanjutkan pemberian motivasi untuk terus belajar dan mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 1

April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator Bapak Djanuar Arifin, S.Pd

selaku guru kelas 4 SD Negeri 2 Kedu . Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran

peneliti sendirilah yang bertindak sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya

kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap kinerja guru dan kinerja siswa.

Pertemuan kedua pada siklus I ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

Pada kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan siswa dan

guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan guru melakukan

absensi.. Guru menanyakan materi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada siswa,

dilanjutkan guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan dengan

materi yang akan dipelajari untuk memusatkan perhatian siswa dalam mengikuti

pembelajaran, yaitu “siapa yang dirumah mempunyai meja yang terdapat laci didalam

meja tersebut?”. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai kepada siswa. Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan inti yang terdiri dari

kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa

menyimak materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dilanjutkan dengan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

65

bertanya jawab bersama guru. Selanjutnya pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan

tentang gaya yang diberikan pada benda memberikan hasil yang bermacam-macam,

siswa diminta mencari tahu mengapa gaya dapat berupa tarikan atau dorongan?i,

siswa memperhatikan guru mengenai model kooperatif tipe Make A Match, Siswa

dibagi dalam 5 kelompok masing-masing kelompok berangotakan 5-6 orang sesuai

dengan undian warna yang telah di ambil oleh siswa. Guru mengatur tempat duduk

siswa sesuai dengan warna kelompoknya, guna memecahkan masalah yang telah

disampaikan oleh guru pada awal pembelajaran, Setiap kelompok diminta untuk

menunjuk salah satu siswa untuk menjadi ketua,Siswa yang sudah ditunjuk menjadi

ketua diminta untuk maju kedepan menerima kartu soal tentang gaya atau kartu

jawaban, Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal tentang gaya

atau kartu jawaban, Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik ( model Make A Match), Bagi siswa yang

sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu maju ke depan dan

menempelkan kartunnya, jika benar akan diberi poin, Setelah waktu habis guru

membahas pasangan kartu mana yang tepat antara kartu soal dan kartu jawaban,

Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya maka kartu tidak

digunakan lagi dalam permainan, Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu

seterusnnya. Konfirmasi, guru memberikan umpan balik positif berupa pujian sebagai

reward, lalu guru mengulangi kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa

dan menyimpulkan pembelajaran bersama dengan siswa melalui tanya jawab

bersama. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menegaskan kembali hasil

kesimpulan. Lalu, pemberian motivasi untuk terus belajar dan mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan ketiga dilakukan pada hari

Jumat, 1 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan

ketiga ini guru kolaborator melaksanakan kegiatan tes evaluasi siklus I. Diawali

dengan salam, tanya jawab mengulas materi sebelumnya,.Setelah semua siswa dirasa

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

66

paham tentang materi yang telah dipelajari, guru mengadakan tes evaluasi selama 55

menit. Guru menerangkan tata tertib dan siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan

tertib dan lancar. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal tes evaluasi dan

mencocokan bersama guru. Selanjutnya meminta siswa untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari selanjutnya dan berdoa untuk pulang.

2) Hasil Observasi

Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

kinerja guru dan kinerja siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang terdiri dari

analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan

pertemuan kedua sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti sendiri yang bertindak sebagai

observer untuk mengamati kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang

berlangsung. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

yang terdiri dari 15 indikator kinerja guru dan 10 indikator kinerja siswa, masing-

masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1

menandakan kurang, skor 2 menandakan cukup, skor 3 menandakan baik, dan skor 4

menandakan sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan

berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk

total skor pada persentase 0%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase

21%-40% berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% berada pada kriteria

cukup baik, persentase 61%-80% berada pada kriteria baik, dan persentase 81-100%

berada pada kriteria sangat baik.

Hasil observasi kinerja guru dan kinerja siswa pada siklus I pertemuan

pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut ini:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

67

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Membuka pelajaran 1,3 2 5

Menyampaikan materi pembelajaran 4 3

Memberi kesempatan bertanya 5,3,

9

9

Membentuk kelas menjadi beberapa kelompok 6,7 4

Membimbing dalam mencari pasangan 8 2

Membahas tentang pasangan kartu soal dan kartu

jawaban yang tepat.

10 3

Menanyakan pendapat tentang pasangan mana

yang tepat kepada kelompok lain

11 2

Memberikan penjelasan dan penguatan terhadap

materi pembelajaran

12,13

,14

6

Menutup pelajaran 15 2

TOTAL 0 11 6 0 35

KRITERIA Cukup

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi kinerja guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer terhadap kinerja guru yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item,

skor 2 sebanyak 10 item, skor 3 sebanyak 5 item, dan skor 4 sebanyak 0 item,

sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 35 dengan kriteria cukup.

Pada aspek membuka pelajaran terdiri dari 3 indikiator yaitu indikator nomor

1 mendapat skor 0, indikator 2 mendapat skor 3 dan indicator 3 mendapat skor 2

sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 5 skor. Pada aspek menyampaikan materi

pepembelajaran terdiri dari 8 indikator yaitu indikator nomor 4 mendapat skor 3,

indikator 5 terdapat skor 3,indikator 6 terdapat skor 2,indicator 7 terdapat skor

2,indicator 8 terdapat skor 2,indicator 9 terdapat skor 3, indicator 10 terdapat skor

3,dan indicator 11 terdapat skor 2. Pada aspek kegiatan penutup terdapat 4 indikator

indikator 11 terdapat 2 skor, indikator 12 terdapat 2, indikator 12 terdapat skor 2,

indikator 15 terdapat 2 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja guru

siklus I pertemuan 1 adalah 35 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru

siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada diagram 4.6 berikut ini:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

68

Diagram 4.6 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1

Hasil observasi kinerja siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran 1,2 4

Mengamati penjelasan guru 3,4,5 6

Berpartisipasi dalam kelompok 7 6 5

Memberikan tanggapan kepada pasangan yang

maju kedepan kelas

8 1

Menyimpulkan 9,10 4

TOTAL 1 8 1 20

KRITERIA Kurang

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kinerja siswa dapat diketahui hasil

penilaian dari observer indikator kinerja siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 1

item, indikator dengan skor 2 sebanyak 8 item, indikator dengan skor 3 sebanyak 1

item, dan indikator yang mendapat skor 4 sebanyak 0 item sehingga jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh 20 dengan kriteria kurang.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

69

Pada aspek merespon apersepsi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor

1,2,3 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 6 skor. Pada aspek

mengamati penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 4,5

mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 2 mendapat 4 skor. Pada aspek

melakukan tugas guru dalam kegiatan kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 6 mendapat skor 3 dan indikator nomor 7 mendapat skor 2 sehingga

jumlah skor aspek 3 mendapat 5 skor. Pada aspek menjawab dan mengajukan

pertanyaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 8 mendapat skor 1 sehingga

jumlah skor aspek 4 mendapat 1 skor. Pada aspek mengkomunikasikan hasil diskusi

terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 9 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek

5 mendapat 2 skor. Pada aspek menyimpulkan terdiri dari 1 indikator indikator nomor

10 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 2 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan 1

adalah 20 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan

1 dapat dilihat pada diagram 4.7 berikut ini:

Diagram 4.7 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I Pertemuan 1

2) Pertemuaan Kedua

Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

1 2 3 4 5 6

Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

70

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Membuka pelajaran 1,2 6

Menyampaikan materi pembelajaran 3 3

Memberi kesempatan bertanya 4 2

Membentuk kelas menjadi beberapa kelompok 6 5 5

Membimbing kelompok diskusi 7,9 8 7

Membimbing siswa untuk memaparkan hasil

diskusi kelompok

10 4

Memberikan penghargaan atau reward terhadap

hasil kerja kelompok

11 2

Memberikan penjelasan dan penguatan

terhadap materi pembelajaran

12 2

Menutup pelajaran 13 14,

15 10

TOTAL 0 7 5 3 41

KRITERIA Cukup

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kinerja guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer terhadap kinerja guru yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item,

skor 2 sebanyak 7 item, skor 3 sebanyak 5 item, dan skor 4 sebanyak 3 item, sehingga

jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 41 dengan kriteria cukup.

Pada aspek membuka pelajaran terdiri dari 2 indkiator yaitu indikator nomor

1,2 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 6 skor. Pada aspek

menyampaikan materi pembelajaran terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 3

mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 2 mendapat 3 skor. Pada aspek memberi

kesempatan bertanya terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 4 mendapat skor 2

sehingga jumlah skor aspek 3 mendapat 2 skor. Pada aspek membentuk kelas menjadi

beberapa kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 5 mendapat skor 3

dan indikator nomor 6 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor aspek 4 mendapat 5

skor. Pada aspek membimbing kelompok diskusi terdiri dari 3 indikator yaitu

indikator 7 mendapat skor 2, indikator nomor 8 mendapat skor 3, dan indikator

nomor 9 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 5 mendapat 7 skor. Pada aspek

membimbing siswa untuk memaparkan hasil diskusi kelompok terdiri dari 1 indikator

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

71

yaitu indikator nomor 10 mendapat skor 4, sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 4

skor. Pada aspek memberikan penghargaan atau reward terhadap hasil kerja

kelompok terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 11 mendapat skor 2, sehingga

jumlah skor aspek 7 mendapat 2 skor. Pada aspek memberikan penjelasan dan

penguatan terhadap materi pembelajaran terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor

13 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor aspek 8 mendapat 2 skor. Pada aspek

menutup pelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 13 mendapat skor 2,

indikator nomor 14 dan 15 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 9 mendapat

10 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan 2

adalah 41 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan 2

dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut ini:

Diagram 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2

Hasil observasi kinerja siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.9 sebagai berikut.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Merespon apersepsi 3 1,2 8

Mengamati penjelasan guru 4,5 6

Melakukan tugas guru dalam kegiatan 6,7 6

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

72

kelompok

Menjawab dan mengajukan pertanyaan 8 2

Mengkomunikasikan hasil diskusi 9 3

Menyimpulkan 10 2

TOTAL 0 3 6 1 27

KRITERIA Cukup

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi kinerja siswa dapat diketahui hasil

penilaian dari observer indikator kinerja siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 0

item, indikator dengan skor 2 sebanyak 3 item, indikator dengan skor 3 sebanyak 6

item, dan indikator yang mendapat skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh 27 dengan kriteria cukup.

Pada aspek merespon apersepsi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor

1,2 mendapat skor 3 dan indikator 3 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 1

mendapat 8 skor. Pada aspek mengamati penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 4,5 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 2 mendapat 6 skor.

Pada aspek melakukan tugas guru dalam kegiatan kelompok terdiri dari 2 indikator

yaitu indikator nomor 6 dan 7 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 3

mendapat 6 skor. Pada aspek menjawab dan mengajukan pertanyaan terdiri dari 1

indikator yaitu indikator nomor 8 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 4

mendapat 2 skor. Pada aspek mengkomunikasikan hasil diskusi terdiri dari 1

indikator yaitu indikator 9 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 5 mendapat 3

skor. Pada aspek menyimpulkan terdiri dari 1 indikator indikator nomor 10 mendapat

skor 2 sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 2 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan 2

adalah 27 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan

2 dapat dilihat pada diagram 4.9 berikut ini:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

73

Diagram 4.9 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I Pertemuan 2

4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu diperoleh

melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir pertemuan dalam setiap siklus, yaitu pada

pertemuan kedua. Berikut disajikan pada tabel 4.10 yaitu tabel destribusi frekuensi

hasil belajar IPA siswa siklus I dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.1 Menyimpulkan

hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan suatu

benda sebagai berikut.

Tabel 4.10

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 60-65 2 6,66%

2. 66-71 1 3,33%

3. 72-77 8 26,6%

4. 78-83 15 50%

5. 84-89 4 13,33%

Jumlah Siswa 30 100%

Nilai Rata-Rata 77,73

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 60

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6

Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

r

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

74

Berdasarkan tabel 4.10 destribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari

Prasiklus, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi

75,73. Hasil belajar IPA pada siklus I pada rentang nilai 60-65 sejumlah 2 siswa

dengan persentase 6,66% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 66-71

sejumlah 1 siswa dengan persentase 3,33% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang

nilai 72-77 sejumlah 8 siswa dengan persentase 26,6% dari jumlah keseluruhan

siswa, rentang nilai 78-83 sejumlah 15 siswa dengan persentase50 % dari jumlah

keseluruhan siswa, rentang nilai 84-89 sejumlah 4 siswa dengan persentase 13,33%.

Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan

tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match yaitu 85, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60 yang semula

pada Prasiklus hanya 48 (daftar nilai siswa terlampir). Berdasarkan tabel 4.10 dapat

dinyatakan dalam diagram 4.10 yaitu sebagai berikut:

Diagram 4.10 Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) data hasil perolehan

nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.11 sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89

Rentang Nilai

3,33%

26,6%

50%

13,33%

6,66%

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

75

Tabel 4.11

Ketuntasan Belajar Siklus I

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 75 24 80

2. Belum Tuntas < 75 6 20

Jumlah 30 100

Dari tabel 4.11 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa

siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM ≥ 75 sejumlah 24 siswa atau 80% dari

jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang tidak mencapai KKM sebanyak 6 siswa

dengan persentase 20% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah

menunjukkan ada peningkatan hasil belajar IPA, namun hasil yang diperoleh tersebut

belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.11 dapat dilihat pada diagram 4.11 berikut ini:

4.11 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan

pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan

pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator kinerja

Tidak Tuntas

20%

Tuntas 80%

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

76

guru dan siswa yang telah ditetapkan. Selain itu, kegiatan refleksi juga dilakukan

untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

Kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan

dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Kegiatan

refleksi ini diadakan dalam bentuk kegiatan diskusi antara guru kolaborator dan

observer (peneliti). Kegiatan diskusi ini berisi tentang evaluasi pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sehingga

guru dapat memperoleh penggalaman dan wawasan yang baru dalam pembelajaran,

selain itu guru akan menjadi lebih mudah dalam mengajar khususnya di dalam

menyampaikan materi pelajaran dan pemahaman materi kepada siswa. Semesntara itu

bagi siswa, dengan kegiatan mencatat yang kreatif pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Berikut ini akan

dijelaskan mengenai refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar.

1) Refleksi terhadap Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi

kinerja guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang memperoleh

skor 1 yaitu sebanyak 0 item, skor 2 sebanyak 10 item, skor 3 sebanyak 5 item, dan

skor 4 sebanyak 0 item. Pada siklus I pertemuan kedua indikator yang memperoleh

skor 2 sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 7 item, dan skor 4 sebanyak 0 item.

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan persentase kinerja guru

pertemuan pertama sebesar 58,33% dengan kriteria klasikal baik dan pada pertemuan

kedua dengan indikator penilaian kinerja guru meningkat menjadi 78,73 % dengan

kriteria klasikal baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.12

peningkatan persentase hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan 1 dan 2

sebagai berikut.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

77

Diagram 4.12 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Pertemuan 1 dan 2

Berdasarkan analisis data hasil observasi kinerja siswa pada siklus I

pertemuan pertama indikator kinerja siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 2 item,

skor 2 sebanyak 6 item, skor 3 sebanyak 1 item, dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada

pertemuan kedua indikator kinerja siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item, skor

2 sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 7 item, dan skor 4 sebanyak 0 item. Indikator

kinerja siswa yang mengalami peningkatan yaitu dalam aspek merespon apersepsi

siswa lebih menunjukkan kesiapannya dalam belajar (1), memperhatikan dengan

seksama apersepsi dari guru (2) dan menjawab dengan antusias apersepsi yang

disampaikan (3), selain itu dalam mengamati penjelasan guru siswa menyimak

dengan baik (4) dan berkonsentrasi selama pembelajaran berlangsung (5).

Dari skor penilaian hasil observasi kinerja siswa pada pertemuan pertama

persentase yang diperoleh mencapai 52,5% dengan kriteria klasikal cukup baik dan

pada pertemuan kedua persentase hasil observasi kinerja siswa meningkat menjadi

70% dengan kriteria klasikal baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

4.13 peningkatan persentase hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan 1 dan 2

sebagai berikut.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Pertemuan 1 (58,33%) Pertemuan 2 (78,73%)Persentase

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

78

Diagram 4.13 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I

Pertemuan 1 dan 2

2) Refleksi Terhadap Hasil Belajar

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada KKM ≥

75 pada pelaksanaan tindakan siklus I baru mencapai 77% siswa tuntas. Artinya, hasil

tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 80%.

Masih ada 6 siswa yang perolehan nilainya masih berada di bawah KKM 75. Namun

rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu sudah

mengalami peningkatan dari prasiklus 67,26 menjadi 77,73 setelah pelaksanaan

tindakan siklus I. Persentase ketuntasan belajar siswa naik dari prasiklus 45% dengan

kriteria cukup baik menjadi 82% dengan kriteria baik.

Selanjutnya, dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan

siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan

tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match, kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses

pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang maksimal. Kelebihan dan

kekurangan tersebut antara lain:

1) Kelebihan

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Pertemuan 1 (52,5%) Pertemuan 2 (70%)Persentase

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

79

a. Rancangan pembelajaran sudah tersusun dan berjalan dengan baik sesuai

dengan langkah-langkah yang ada di RPP, terlihat dari beberapa aspek

yang mengalami peningkatan walaupun belum mencapai skor maksimal.

b. Kegiatan pembelajaran terlihat lebih menarik, siswa antusias dalam

mengikuti pembelajaran terutama dalam mencari pasangan

c. Proses pembelajaran berlangsung interaktif antara guru dengan siswa,

maupun siswa dengan siswa. Guru sudah tidak mendominasi

pembelajaran.

2) Kekurangan

a. Penerapan pembelajaran pembelajaran kooperatit tipe Make A Match

belum pernah dilakukan oleh siswa, sehingga pada awal pembelajaran

siswa masih kebingungan dalam mncari pasangan.

b. Siswa masih malu-malu dalam menyampaikan pendapatnya.

Dari beberapa kekurangan yang ditemui, maka peneliti melakukan analisis dan

berkonsultasi dengan guru kolaborator tentang kondisi siswa serta pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan, hingga didapatkan rencana perbaikan dari kekurangan

tersebut yang akan diterapkan pada siklus II sebagai berikut:

1) Sebelum proses tindakan pembelajaran berlangsung sebaiknya dilakukan

pengarahan dan berdiskusi antara peneliti dengan guru kolaborator mengenai

langkah-langkah dari model pembelajaan kooperatif tipe Make A Match .

2) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani menyampaikan

pendapatnya. Contohnya adalah dengan memberikan semangat pada siswa saat

kegiatan pembelajaran berlangsung, atau memberikan penghargaan kecil misalnya

tepuk tangan kepada siswa yang berani menjawab pertanyaan atau berpendapat.

3) Guru membimbing dan memberikan pengarahan secara menyeluruh kepada semua

siswa dalam pelaksanaan mencari pasangan supaya berjalan dengan aman dan

tertib,baik dan optimal.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

80

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pada sub unit deskripsi siklus II ini akan menguraikan tentang tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi siklus

II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan,

masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Pelaksanaan kegiatan

pembelajaran siklus II ini merupakan upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran

siklus I.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada sub unit ini akan menjelaskan mengenai perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match . Meliputi

penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksaaan tindakan

pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang

dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II. Tindakan pembelajaran siklus II

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga.

Masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x 35 menit dengan rincian sebagai

berikut:

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada

minggu ke 1 bulan April. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II

pertemuan pertama peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam

pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan

Kompetensi Dasar 7.2.Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorong dan

tarikan)dapat mengubah bentuk suatu benda. Penyusunan RPP didiskusikan dengan

Bap.Pak Djanuar Arifin S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam

pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan waktu

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

81

penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran, menelaah materi

pembelajaran serta penyusunan skenario pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Indikator pada pertemuan pertama

antara lain (1) Mendefinisikan pengertian gaya dan (2) Mengidentifikasi

pengaruhgaya terhadap bentuk benda.

Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama guru kolaborator

menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama, tujuan

pembelajarannya antara lain: (1) Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat

mendefinisikan pengertian hal yang dapat mengubah bentuk suatu benda dengan

benar. (2) Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat mendemostrasikan perubahan

bentuk benda dengan benar. Selanjutnya, menyiapkan materi pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan telah didiskusikan bersama guru kolaborator

tentang Pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar

observasi kinerja guru, lembar observasi kinerja siswa, alat evaluasi berupa tes

tertulis, dan lembar kerja siswa. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator

mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 4 agar pembelajaran bisa berjalan

sesuai dengan harapan.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemuan keduai ini materi yang dipelajari adalah mengenai Gaya dapat mengubah

arah suatu benda. Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan

kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran

seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe. Penyusunan RPP masih didiskusikan dengan Bapak

Djanuar Arifin, S.Pd selaku guru kelas 4 dan sebagai guru kolaborator dalam

pelaksanaan tindakan penelitian.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

82

Diskusi yang dilakukan meliputi penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran, menelaah materi pembelajaran serta penyusunan skenario

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

Indikator pada pertemuan kedua adalah (1) gaya dapat mengubah suatu arah benda

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua yaitu (1) siswa

dapat menyebutkan atau menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah suatu arah

benda.. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar

presensi siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar observasi kinerja siswa, alat

evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa. Setelah itu, di kegiatan penutup

guru

c. Pertemuan Ketiga

Guru melaksanakan tes evaluasi siklus II, materi yang diteskan adalah materi

pada pertemuan pertama dan kedua mengenai teknologi produksi dan transportasi.

Soal yang diberikan sejumlah 10 soal pilihan ganda untuk 30 siswa kelas 4 SD Negeri

2 Kedu. Sebelumnya guru mengulas materi yang telah dipelajari lalu mengadakan tes

selama 55 menit.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Sub unit ini mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan tindakan dan hasil

observasi pembelajaran siklus II dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap

pertemuan pada pelaksanaan tindakan siklus II.

1) Proses Pelaksanaan Tindakan

Proses pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan,

masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Rincian pelaksanaan

tindakan siklus II sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Jum’at, 1 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Bapak

Djanuar Arifin , S.Pd selaku guru kelas 4 SD Negeri 2 Kedu. Saat pelaksanaan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

83

kegiatan pembelajaran peneliti sendirilah yang bertindak sebagai observer untuk

mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap

kinerja guru dan kinerja siswa.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama yang dipimpin oleh perwakilan siswa,

dilanjutkan dengan guru melakukan absensi. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk

merapikan tempat duduknya dan mempersiapkan buku paket dan alat tulis yang

dibutuhkan. Guru menanyakan materi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada

siswa, dilanjutkan guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari untuk memusatkan perhatian siswa dalam

mengikuti pembelajaran, yaitu, “ bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan”.

Kemudian, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada

siswa.

Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa menyimak

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru tentang perubahan yang dapat

mengubah gerak dan bentuk benda , dilanjutkan denga tanya jawab bersama siswa.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh

gaya yang dapat mengubah gerak dan bentuk benda, siswa maju kedepan kelas untuk

melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu

benda dengan mempraktekkan kaleng minum yang kosong akan penyok ketika diijak

dengan keras atau dipukul dengan palu, siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai model pembelajaran Make A Match, siswa dibagi dalam 5-6 kelompok

sesuai dengan undian warna yang telah diambil oleh siswa,guru mengatur tempat

duduk siswa sesuai dengan warna kelompoknya guna memmecahkan masalah yang

telah disampaikan oleh guru pada awal pembelajaran.. Pada kegiatan konfirmasi, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum

dipahami,guru bersama-sama bemberikan kesimpulan mengenai kegiatan

pembelajaran yang baru saja dilaksanakan..

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

84

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menegaskan kembali hasil

kesimpulan, Selanjutnya meminta siswa untuk memperlajari materi yang akan

dipelajari selanjutnya. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa, guru

memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah (PR) Dilanjutkan pemberian

motivasi untuk terus belajar dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Sabtu, 2 April 2016 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator Bapak Djanuar

Arifin, S.Pd selaku guru kelas 4 SD Negeri 2 Kedu. Saat pelaksanaan kegiatan

pembelajaran peneliti sendirilah yang bertindak sebagai observer untuk mengamati

berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap kinerja guru

dan kinerja siswa. Pertemuan kedua pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama. Pada kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali

dengan siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan

guru melakukan absensi. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk merapikan tempat

duduknya dan mempersiapkan buku paket juga alat tulis yang diperlukan termasuk

pensil warna. Guru menanyakan materi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada

siswa, dilanjutkan guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari untuk memusatkan perhatian siswa dalam

mengikuti pembelajaran“ anak –anak siapa yang pernah menjadi kiper dan menepis

bola yang diarahkan kegawang ?”. Setelah itu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa. Selanjutnya guru melaksanakan

kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada

kegiatan eksplorasi, Siswa dapat memahami kembali peta konsep tentang gaya, Siswa

dapat memahami gaya mengubah arah suatu benda, Siswa maju kedepan kelas untuk

melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa gaya dapat mengubah arah suatu

benda seperti kiper menepis bola yang diarahkan ke gawang. Selanjutnya pada

kegiatan elaborasi Guru menjelaskan tentang gaya yang dapat mengubah arah suatu

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

85

benda, siswa diminta mencari tahu mengapa gaya dapat mengubah arah suatu benda ?

Siswa maju ke depan kelas untuk melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa

gaya dapat mengubah arah suatu benda dengan mempraktekan menjatuhkan telur ke

lantai atau diketuk ke tembok. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai

model pembelajaran Make A Match Siswa dibagi dalam 5 kelompok masing-masing

kelompok berangotakan 5-6 orang sesuai dengan undian warna yang telah di ambil

oleh siswa. Guru mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan warna kelompoknya,

guna memecahkan masalah yang telah disampaikan oleh guru pada awal

pembelajaran. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk salah satu siswa untuk

menjadi ketua, Siswa yang sudah ditunjuk menjadi ketua diminta untuk maju kedepan

menerima kartu soal tentang gaya atau kartu jawaban. Masing-masing siswa

menerima kartu baik berupa kartu soal tentang gaya atau kartu jawaban. Setiap siswa

mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang diperolehnya dalam waktu sekitar 20

detik ( model Make A Match) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya

sebelum batas waktu maju ke depan dan menempelkan kartunnya, jika benar akan

diberi poin. Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat

antara kartu soal dan kartu jawaban. Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan

benar jawabannya maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan. Kemudian

kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya.Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami,

guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang berpartisipasi aktif selama

kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menegaskan kembali

hasil kesimpulan dan mengakhiri pebelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan 3 dilakukan pada hari senin, 4

April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB. Guru kolaborator melaksanakan kegiatan tes

evaluasi siklus II. Diawali dengan salam, tanya jawab mengulas materi sebelumnya

tentang teknologi produksi dan teknologi transportasi. Setelah semua siswa dirasa

paham tentang materi yang telah dipelajari, guru mengadakan tes evaluasi selama 55

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

86

menit. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Setelah semua

siswa selesai mengerjakan soal tes evaluasi dan mencocokan bersama guru.

Selanjutnya meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari

selanjutnya dan berdoa untuk pulang.

2) Hasil Observasi

Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

kinerja guru dan kinerja siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang terdiri dari

analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan

pertemuan kedua sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Hasil observasi kinerja guru dan kinerja siswa pada siklus II pertemuan

pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12

berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Juml

ah

Skor 1 2 3 4

Membuka pelajaran 1 2 7

Menyampaikan materi pembelajaran 3 2

Memberi kesempatan bertanya 4 4

Membentuk kelas menjadi beberapa kelompok 5,

6 8

Membimbing siswa dalam kegiatan mencari

pasangan

7,8 6

Merespon dengan baik pada siswa yang

bertanya

9 4

Membahas tentang pasangan kartu soal dan

kartu jawaban yang tepat

10,11 6

Memberikan penjelasan dan penguatan

terhadap materi pembelajaran

12,13,

14

9

Menutup pelajaran 15 2

TOTAL 0 2 8 5 47

KRITERIA Baik

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

87

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi kinerja guru dapat diketahui dari hasil

penilaian dari observer terhadap kinerja guru yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item,

skor 2 sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 5 item, dan skor 4 sebanyak 3 item, sehingga

jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 47 dengan kriteria baik.

Pada aspek membuka pelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 1

mendapat skor 3 dan indikator 2 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 1

mendapat 7 skor. Pada aspek menyampaikan materi pembelajaran terdiri dari 1

indikator yaitu indikator nomor 3 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek 2

mendapat 4 skor. Pada aspek memberi kesempatan bertanya terdiri dari 1 indikator

yaitu indikator nomor 4 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 3 mendapat 3

skor. Pada aspek membentuk kelas menjadi beberapa kelompok terdiri dari 2

indikator yaitu indikator nomor 5 mendapat skor 4 dan indikator nomor 6 mendapat

skor 3, sehingga jumlah skor aspek 4 mendapat 7 skor. Pada aspek membimbing

kelompok diskusi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 7 mendapat skor 4, indikator

nomor 8 dan 9 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 5 mendapat 10 skor.

Pada aspek membimbing siswa untuk memaparkan hasil diskusi kelompok terdiri dari

1 indikator yaitu indikator nomor 10 mendapat skor 3, sehingga jumlah skor aspek 6

mendapat 3 skor. Pada aspek memberikan penghargaan atau reward terhadap hasil

kerja kelompok terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 11 mendapat skor 3,

sehingga jumlah skor aspek 7 mendapat 3 skor. Pada aspek memberikan penjelasan

dan penguatan terhadap materi pembelajaran terdiri dari 1 indikator yaitu indikator

nomor 13 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor aspek 8 mendapat 2 skor. Pada

aspek menutup pelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 13 mendapat

skor 3, indikator nomor 14 mendapat skor 4, dan indikator nomor 15 mendapat skor 3

sehingga jumlah skor aspek 9 mendapat 10 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan 1

adalah 47 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan

1 dapat dilihat pada diagram 4.14 berikut ini:

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

88

Diagram 4.14 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1

Hasil observasi kinerja siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.13 sebagai berikut.

Tabel 4.15

Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran 1 2 7

Mengamati penjelasan guru 4 3 5 9

Berpartisipasi dalam kelompok 7 6 7

Memberikan tanggapan kepada pasangan

yang maju kedepan kelas

8 1

Menyimpulkan 9 10 7

TOTAL 1 8 1 31

KRITERIA Baik

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi kinerja siswa dapat diketahui hasil

penilaian dari observer indikator kinerja siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 0

item, indikator dengan skor 2 sebanyak 2 item, indikator dengan skor 3 sebanyak 5

item, dan indikator yang mendapat skor 4 sebanyak 3 item sehingga jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh 31 dengan kriteria baik.

Pada aspek merespon apersepsi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 1

mendapat skor 3 dan indikator nomor 2, mendapat skor 4 dan indicator 3,mendapat 3

skor sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 10 skor. Pada aspek mengamati

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

89

penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 4 mendapat skor 2,

indikator 5 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 2 mendapat 5 skor. Pada

aspek melakukan tugas guru dalam kegiatan kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 6 mendapat skor 4 dan indikator nomor 7 mendapat skor 3 sehingga

jumlah skor aspek 3 mendapat 7 skor. Pada aspek menjawab dan mengajukan

pertanyaan terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 8 mendapat skor 2 sehingga

jumlah skor aspek 4 mendapat 2 skor. Pada aspek mengkomunikasikan hasil diskusi

terdiri dari 1 indikator yaitu indikator 9 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek

5 mendapat 3 skor. Pada aspek menyimpulkan terdiri dari 1 indikator indikator nomor

10 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 4 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan 1

adalah 31 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan

1 dapat dilihat pada diagram 4.15 berikut ini:

Diagram 4.15 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II Pertemuan 1

2) Pertemuaan Kedua

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

90

Tabel 4.16

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Membuka pelajaran 1,2 8

Menyampaikan materi pembelajaran 3 3

Mempaktekkan tentang gaya sebagai masalah

awal

4 4

Membimbing dalam mencari pasangan 7 5,6 11

Membantu jalanya mencari pasangan 8 4

Menanyakan pendapat tentang pasangan mana

yang tepat kepada kelompok lain

10 11 7

Menyimpulkan materi 12 3

Memberikan penjelasan dan penguatan

terhadap materi pembelajaran

13 4

Menutup pelajaran 14,15 6

TOTAL 0 0 7 8 53

KRITERIA Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi kinerja guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer terhadap kinerja guru yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item,

skor 2 sebanyak 0 item, skor 3 sebanyak 3 item, dan skor 4 sebanyak 12 item,

sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 57 dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek membuka pelajaran terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor

1,2 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 8 skor. Pada aspek

menyampaikan materi pembelajaran terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 3

mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 2 mendapat 4 skor. Pada aspek memberi

kesempatan bertanya terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 4 mendapat skor 3

sehingga jumlah skor aspek 3 mendapat 3 skor. Pada aspek membentuk kelas menjadi

beberapa kelompok terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 5,6 mendapat skor

4, sehingga jumlah skor aspek 4 mendapat 8 skor. Pada aspek membimbing

kelompok diskusi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 7,8,9 mendapat skor 4

sehingga jumlah skor aspek 5 mendapat 12 skor. Pada aspek membimbing siswa

untuk memaparkan hasil diskusi kelompok terdiri dari 1 indikator yaitu indikator

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

91

nomor 10 mendapat skor 4, sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 4 skor. Pada

aspek memberikan penghargaan atau reward terhadap hasil kerja kelompok terdiri

dari 1 indikator yaitu indikator nomor 11 mendapat skor 4, sehingga jumlah skor

aspek 7 mendapat 4 skor. Pada aspek memberikan penjelasan dan penguatan terhadap

materi pembelajaran terdiri dari 1 indikator yaitu indikator nomor 12 mendapat skor

3, sehingga jumlah skor aspek 8 mendapat 3 skor. Pada aspek menutup pelajaran

terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 13 mendapat skor 3, indikator nomor 14

dan 15 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 9 mendapat 11 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan 2

adalah 57 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan

2 dapat dilihat pada diagram 4.16 berikut ini:

Diagram 4.16 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2

Hasil observasi kinerja siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.15 sebagai berikut.

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Aspek yang Diamati

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

92

Tabel 4.17

Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran 1 2 7

Mengamati penjelasan guru 3,4 5 10

Berpartisipasi dalam kelompok 6,7 6

Memberikan tanggapan kepada pasangan

yang maju kedepan kelas

8 4

Menyimpulkan 9,10 8

TOTAL 0 0 5 5 35

KRITERIA Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi kinerja siswa dapat diketahui hasil

penilaian dari observer indikator kinerja siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 0

item, indikator dengan skor 2 sebanyak 0 item, indikator dengan skor 3 sebanyak 3

item, dan indikator yang mendapat skor 4 sebanyak 7 item sehingga jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh 35 dengan kriteria sangat baik.

Pada aspek merespon apersepsi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor

1,2,3 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 1 mendapat 13 skor. Pada aspek

mengamati penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 4 mendapat

skor 4 dan indikator nomor 5 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek 2

mendapat 7 skor. Pada aspek melakukan tugas guru dalam kegiatan kelompok terdiri

dari 2 indikator yaitu indikator nomor 6 dan 7 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor

aspek 3 mendapat 6 skor. Pada aspek menjawab dan mengajukan pertanyaan terdiri

dari 1 indikator yaitu indikator nomor 8 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor aspek

4 mendapat 3 skor. Pada aspek mengkomunikasikan hasil diskusi terdiri dari 1

indikator yaitu indikator 9 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek 5 mendapat 4

skor. Pada aspek menyimpulkan terdiri dari 1 indikator indikator nomor 10 mendapat

skor 3 sehingga jumlah skor aspek 6 mendapat 3 skor.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

93

Total keseluruhan skor hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan 2

adalah 37 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan

2 dapat dilihat pada diagram 4.17 berikut ini:

Diagram 4.17 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II Pertemuan 2

4.1.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu dengan

Kompetensi Dasar (KD) 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan

dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. pada tabel daftar nilai IPA dan

berikut ini disajikan pada tabel 4.16 tentang destribusi frekuensi nilai IPA siklus II

siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai berikut

Tabel 4.18 Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 73-78 4 13,33%

2. 79-84 16 53,33%

3. 85-90 7 23,33%

4. 91-96 2 6,66%

5. 97-102 1 3,33%

Jumlah Siswa 30 100%

Nilai Rata-Rata 82,76

Nilai Tertinggi 98

Nilai Terendah 73

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6

Aspek yang Diamati

Ba

ny

ak

ny

a S

ko

rr

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

94

Berdasarkan tabel 4.16 destribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari hasil

belajar siklus I, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata siswa menjadi

82,76. Hasil belajar IPA pada siklus II pada rentang nilai 73-78 sejumlah 4 siswa

dengan persentase 13,33% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 79-84

sejumlah 16 siswa dengan persentase 53,33% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang

nilai 85-90 sejumlah 7 siswa dengan persentase 23,33% dari jumlah keseluruhan

siswa, rentang nilai 91-96 sejumlah 2 siswa dengan persentase 6,66% dari jumlah

keseluruhan siswa, rentang nilai 97-102 sejumlah 1 siswa dengan persentase 3,33%

dari jumlah keseluruhan siswa. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang

diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yaitu 98, sementara nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah 73 yang semula pada Siklus hanya 60 (daftar nilai siswa

terlampir). Berdasarkan tabel 4.16 dapat dinyatakan dalam diagram 4.18 yaitu sebagai

berikut.

Diagram 4.18 Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

73-78 79-84 85-90 91-96 97-102

Rentang Nilai

53,33%

23,3

3%

Ba

ny

ak

ny

a S

isw

ar

13,33%

6,66% 3,33%

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

95

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) data hasil perolehan

nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.17 sebagai berikut.

Tabel 4.19

Ketuntasan Belajar Siklus II

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 75 28 93,33

2. Belum Tuntas < 75 2 6,66

Jumlah 30 100

Dari tabel 4.17 ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan bahwa

siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM ≥ 75 sejumlah 28 siswa atau 93,33%

dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 2

siswa dengan persentase 6,66% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil ketuntasan

belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus II sudah memenuhi indikator

kriteria keberhasilan siswa yang sudah lebih dari 80%. Ketuntasan belajar siswa pada

tabel 4.17 dapat dilihat pada diagram 4.19 berikut ini:

Diagram 4.19 Ketuntasan Belajar Siklus II

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan yaitu terhadap proses pembelajaran dan juga hasil belajar.

Tidak Tuntas

6,66%

Tuntas 93,33%

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

96

Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi untuk mengevaluasi kegiatan

pembelajaran yang berlangsung selama pelaksanaan tindakan siklus II. Diskusi

dilakukan oleh guru kolaborator dan peneliti (observer). Pada pelaksanaan siklus II

guru kolaborator telah melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan yang telah

direncanakan dan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I. Dari refleksi yang

telah dilakukan dapat diketahui bahwa guru kolaborator sudah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan sangat baik. Hal tersebut

berdampak juga terhadap siswa. Bagi siswa belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match menjadikan materi yang dipelajari

menjadi mudah untuk dipahami dan pembelajaran menjadi lebih menarik. Model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match juga membuat siswa dapat bekerja sama

dengan baik dalam mencari pasangan, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa

meningkat. Berikut ini akan dijelaskan refleksi mengenai proses pembelajaran dan

hasil belajar siswa.

1) Refleksi terhadap Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian dari observer terhadap kinerja guru yang

mendapat skor 1 sebanyak 0 item, skor 2 sebanyak 2 item, skor 3 sebanyak 5 item,

dan skor 4 sebanyak 3 item, sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 47.

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, masing-masing aspek

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kinerja guru semakin membaik dan

meningkat.

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja

guru sebanyak 47 item, hasil persentase kinerja guru pertemuan pertama sebesar

78,73% dengan kriteria klasikal baik dan pada pertemuan kedua dengan indikator

penilaian kinerja guru sebanyak 53 item meningkat menjadi 88% dengan kriteria

klasikal sangat baik.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

97

Peningkatan hasil observasi kinerja guru pertemuan pertama dan kedua

meningkat 9,27%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.20 peningkatan

persentase hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut

Diagram 4.20 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

Pertemuan 1 dan 2

Berdasarkan analisis data hasil observasi kinerja siswa pada siklus II

pertemuan pertama indikator kinerja siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 0 item,

skor 2 sebanyak 1 item, skor 3 sebanyak 5 item, dan skor 4 sebanyak 4 item, sehingga

jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 33. Pada pertemuan kedua indikator kinerja

siswa yang mendapat skor 1 sebanyak 0 item, skor 2 sebanyak 0 item, skor 3

sebanyak 3 item, dan skor 4 sebanyak 7 item, sehingga jumlah keseluruhan skor yang

diperoleh 37. Indikator kinerja siswa mengalami peningkatan yaitu dalam beberapa

aspeknya yang terlihat signifikan. Kinerja siswa sesuai dengan harapan.

Dari skor penilaian hasil observasi kinerja siswa pada pertemuan pertama

persentase yang diperoleh mencapai 82,5% dengan kriteria klasikal sangat baik dan

pada pertemuan kedua persentase hasil observasi kinerja siswa meningkat menjadi

92,5% dengan kriteria klasikal sangat baik. Peningkatan hasil observasi kinerja siswa

pertemuan 1 dan 2 meningkat 10%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

Pertemuan 1 (78,73%) Pertemuan 2 (88%)Persenta…

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

98

4.21 peningkatan persentase hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan 1 dan 2

sebagai berikut.

Diagram 4.21 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II

Pertemuan 1 dan 2

2) Refleksi terhadap Hasil Belajar

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada KKM ≥

75 pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 93,33% siswa tuntas. Masih ada 2

siswa dengan persentase 6,66% yang perolehan nilainya masih berada di bawah

KKM 75. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara klasikal mencapai 82,76.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian

ketuntasan hasil belajar mata pelajaran IPA sebesar 80% dari jumlah keseluruhan

siswa, maka dapat dinytatakan bahawa hasil belajar IPA meningkat ditandai dengan

perolehan nilai siswa melebihi KKM 75. Dari hasil evaluasi siswa siklus II

ketuntasan siswa telah mencapai 93,33% dengan kriteria sangat baik, artinya jika

dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan, hasil evaluasi tertulis siswa telah

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti.

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

Pertemuan 1 (82,5%) Pertemuan 2 (92,5%Persentase

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

99

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer pada siklus II secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II sebagai

berikut:

1) Pada siklus II ini guru telah menunjukan peningkatan dalam mengelola kelas.

Guru dapat berinteraksi dengan siswa sehingga mampu memberikan motivasi

untuk menumbuhkan partisipasi siswa dalam belajar dengan baik dan mencapai

hasil belajar yang sangat baik.

2) Guru juga sudah mampu mengatur waktu dan dalam proses pembelajaran

berlangsung efektif serta menyenangkan sesuai dengan harapan.

3) Siswa lebih tertarik dan kegiatan pembelajaran terlihat lebih menarik, siswa

antusias dalam mengikuti pembelajaran terutama dalam mencari pasangan

dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban .

4) Siswa sudah terarah dalam kegiatan berdiskusi bersama teman kelompoknya saat

dibimbing oleh guru dan sudah tidak malu-malu dalam menyampaikan

pendapatnya.

5) Proses pembelajaran berlangsung interaktif antara guru dengan siswa, maupun

siswa dengan siswa. Guru sudah tidak mendominasi pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang ada pada siklus I sudah dapat

diatasi dengan baik melalui upaya-upaya yang telah direncanakan pada kegiatan

refleksi siklus I yang kemudian diterapkan oleh guru kolaborator pada pelaksanaan

siklus II diantaranya:

1) Peneliti bersama guru kolaborator telah melakukan diskusi untuk membahas

mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe Make A Match sehingga proses pembelajaran yang berlangsung

menjadi lebih sistematis dan sesuai dengan apa yang diharapkan dan

direncanakan.

2) Guru sudah mempersiapkan dan mempelajari materi yang akan disampaikan

sehingga di dalam proses pembelajaran materi yang disampaikan sudah

terstruktur dengan baik.

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

100

3) Dalam proses pembelajaran guru membimbing siswa dengan sangat baik,

instruksi yang disampaikan sangat jelas sehingga siswa tidak kebingungan dalam

proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Make A Match .

4) Guru selalu memberikan umpan balik yang positif kepada siswa sehingga siswa

tidak malu dalam menyampaikan pendapatnya melalui pemberian penghargaan

berupa pujian sebagai motivasi bagi siswa.

4.2 Analisis Komparatif

Pada sub judul analisis komparatif ini, akan menguraikan tentang

perbandingan proses pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2

Kedu pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

1) Proses Pembelajaran

Perbandingan proses pembelajaran pada prasiklus, siklus I dan siklus II

ditunjukkan pada tabel 4.18 sebagai berikut.

Tabel 4.22

Perbandingan Hasil Observasi Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Prasiklus Siklus I Siklus II

∑ skor % 𝑥 % 𝑥 %

Kinerja Guru 18 34,61 35 58,33 47 78,73

Kinerja Siswa 14 35 20 50 31 77,5

Skor Maksimum KG

Prasiklus

52 100 Skor Maksimum KG

Siklus I & II

60 100

Skor Maksimum KS

Prasiklus

40 100 Skor Maksimum KS

Siklus I & II

40 100

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kinerja

guru dan siswa dari prasiklius, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus jumlah skor

kinerja guru yang diperoleh adalah 18 dari total skor maksimum 52 dengan

persentase 34,61%, kemudian setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match pada siklus I skor kinerja guru meningkat dengan rata-rata skor

mencapai 35 dari skor maksimum 60 dengan persentase 58,33%. Pada siklus II rata-

rata skor kinerja guru mengalami peningkatan kembali dengan skor 47 dari skor

maksimum 60 dengan persentase 78,73%. Seiring dengan peningkatan kinerja guru,

rata-rata skor kinerja siswa mengalami peningkatan, pada prasiklus jumlah skor

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

101

kinerja siswa adalah 14 dari skor maksimum 40 dengan persentase 35%, setelah

penerapan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada

siklus I skor kinerja siswa meningkat dengan rata-rata skor mencapai 20 dari skor

maksimum 40 dengan persentase 50 %. Pada siklus II rata-rata skor kinerja siswa

mengalami peningkatan kembali dengan skor 31 dari skor maksimum 40 dengan

persentase 77,5%. Untuk menjelaskan perbandingan hasil observasi kinerja guru dan

kinerja siswa pada prasiklus, siklus II, dan siklus II dapat diketahui pada diagram

4.22 sebagai berikut.

Diagram 4.22 Peningkatan Hasil Observasi Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

2) Hasil Belajar

Hasil belajar IPA kelas 4 SD Negeri 2 Kedu pada prasiklus, siklus I, dan

siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dan ketuntasan

belajar IPA yang diperoleh siswa yang ditunjukkan pada tabel 4.19 berikut ini:

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Prasiklus Siklus I Siklus II

kinerja guru

kinerja siswa

Ra

ta-R

ata

Sk

or

r

34,61%

35%

58,33%

50%

78,73%

77,5%

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

102

Tabel 4.23

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

∑ siswa % 𝑥 % 𝑥 %

1. Tuntas ≥ 75 10 33,33 24 80 28 93,33

2. Belum Tuntas < 75 20 66,66 6 20 2 6,66

Jumlah 30 100 30 100 30 100

Nilai Rata-Rata 67,26 77,73 82,76

Berdasarkan tabel 4.19 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPA, dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Pada prasiklus, siswa yang tuntas atau melebihi KKM ≥ 75 hanya berjumlah 10 siswa

dengan persentase 33,3% sementara siswa yang belum tuntas berjumlah 20 siswa

dengan persentase 66,66%, pada prasiklus rata-rata hasil belajar IPA 67,26.

Selanjutnya pelaksanaan tindakan siklus I terlihat peningkatan jumlah siswa yang

tuntas sebanyak 24 siswa dengan persentase 80% sementara 6 siswa lainnya masih

memperoleh nilai di bawah KKM dengan persentase 20%, pada siklus I rata-rata hasil

belajar IPA 77,73 dari hasil pelaksanaan tindakan silus I diketahui bahwa secara

klasikal nilai rata-rata siswa sudah tercapai (di atas KKM), namun ketuntasan belajar

siswa belum mampu mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah

ditentukan sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus II. Kemudian tindakan

dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus II agar ketuntasan belajar IPA siswa bisa

mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 80% dari total

keseluruhan siswa. Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II jumlah

siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM yaitu sebanyak 28 siswa dengen

persentase 93,33%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 2

siswa dengan persentase 6,66 %, nilai rata-rata hasil belajar IPA mencapai 82,76. Dari

hasil belajar IPA dan ketuntasan belajar siswa siklus II tersebut dapat diketahui bahwa

indikator keberhasilan tindakan penelitian menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match yang telah ditentukan oleh peneliti sudah tercapai

(ketuntasan belajar siswa ≥ 80%).

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

103

Perbandingan ketuntasan belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat

pada diagram 4.23 berikut ini:

Diagram 4.23 Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

Untuk memperjelas peningkatan rata-rata hasil belajar IPA dapat dilihat pada diagram

4.24 berikut ini:

Diagram 4.24 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

33,33%

Ju

mla

h S

isw

a

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Rata-Rata

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

66,66

%

80%

20%

93,33%

6,66%

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

104

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 4 SD

Negeri 2 Kedu dan hasil analisis data, diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian

dilakukan, pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih menggunakan metode

konvensional yaitu ceramah yang tidak divariasikan, dengan memberikan materi

kemudian siswa mencatat sesuai dengan yang ditulis di papan tulis, mengerjakan soal

pada buku paket, tanpa siswa menemukan pengetahuannya sendiri dengan cara

berpikir kritis. Sehingga siswa menjadi kurang antusias dan kurang memaknai

pembelajaran yang diterimanya. Berdasarkan kondisi demikian dapat diketahui

bahwa pada penilaian prasiklus mengenai kinerja guru memperoleh persentase 38,5%

dengan kriteria kurang dan pada aspek kinerja siswa memperoleh persentase 35%

dengan kriteria kurang.

Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil

belajar IPA siswa. Diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM 75 hanya 15

siswa atau 45% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan kondisi yang demikian,

maka peneliti merasa perlu melakukan tindakan guna memperbaiki proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu dengan menerapakan

model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match.

Diketahui bahwa seelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.hasil belajar IPA

yang diperoleh siswa semakin meningkat seiring dengan meningkatnya proses

pembelajaran yang meliputi kinerja guru dan kinerja siswa. Pada kondisi ini, siswa

menjadi semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, hasil belajar mata

pelajaran IPA yang diperoleh mencapai arat-rata KKM ≥ 75 yang telah ditentukan.

Kondisi yang demikian terbukti dari perolehan nilai hasil tes evaluasi dari masing-

masing siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa meningkat karena

meningkatnya proses pembelajaran meliputi kinerja guru dan kinerja siswa.

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

105

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I pertemuan pertama kegiatan mengajar

guru dengan persentase 66,67% mencapai kriteria klasikal baik meningkat di

pertemuan kedua dengan persentase 68,34% mencapai kriteria klasikal baik.

Sedangkan pada kinerja siswa di pertemuan pertama dengan persentase 52,5%

mencapai kriteria klasikal cukup baik meningkat di pertemuan kedua dengan

persentase 70% mencapai kriteria klasikal baik. Pada pelaksanaan tindakan siklus II,

kinerja guru dan kinerja siswa mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti

dengan kinerja guru pertemuan pertama dengan persentase 78,33% mencapai kriteria

klasikal baik dan pertemuan kedua dengan persentase 95% mencapai kriteria klasikal

sangat baik. Kinerja siswa pertemuan pertama dengan persentase 82,5% mencapai

kriteria klasikal baik, meningkat di pertemuan kedua menjadi 92,5% mencapai

kriteria klasikal sangat baik.

Sejalan dengan meningkatnya kinerja guru dan kinerja siswa pada proses

pembelajaran maka hasil belajar juga mengalami peningkatan. Hasil belajar IPA yang

diperoleh siswa semakin meningkat dan mencapai rata-rata KKM yang telah

ditentukan yaitu ≥ 75. Hal ini diperkuat dari hasil tes evaluasi masing-masing siklus.

Peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I mencapai 77,73 mengalami

peningkatan dari prasiklus nilai rata-rata yang didapat ssiwa hanya 67,26 dengan

pencapaian ketuntasan belajar IPA siswa mencapai 80% dengan kriteria klasikal

sangat baik. Dari perolehan data hasil tindakan penelitian pada siklus I dapat

dinyatakan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan

peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA, tetapi hasil yang diperoleh

tersebut masih berada di bawah indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh

peneliti yaitu sebesar 80% siswa tuntas dari total keseluruhan siswa. Maka dari itu,

masih diperlukan upaya perbaikan pada siklus II. Hasil analisis menunjukkan

peningkatan baik proses pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Siswa lebih aktif

dan bisa berpikir kritis sehingga pemahan siswa menjadi lebih meningkat dan

pembelajaran lebih bermakna.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

106

Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar IPA yang diperoleh siswa 82,76

dengan pencapaian ketuntasan belajar IPA siswa mencapai 80% dengan kriteria

sangat baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus

II telah mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditetapkan

oleh peneliti sebesar 80% siswa tuntas. Pada pelaksanaan tindakan siklus II masih ada

2 siswa yang belum mencapai KKM 75, hal ini disebabkan siswa tersebut diketahui

memang memiliki kemampuan di bawah rata-rata siswa yang lainnya. Dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa tersebut kurang aktif dan cenderung diam

juga sulit berkonsentrasi. Ketika guru mengajar siswa tersebut sering terlihat

mengacuhkan guru dan tidak menyimak pelajaran. Beberapa hal yang menjadi

penyebab tersebut merupakan faktor yang menjadikan hasil belajar yang diperoleh

siswa masih rendah. Untuk itu, guru akan berupaya memotivasi dan mendidik siswa

tersebut untuk lebih giat belajar.

Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan tindakan pembelajaran pada

siklus I dan II rata-rata kemampuan siswa dalam proses maupun hasil tindakan

pembelajaran semakin baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siswa

menjadi lebih antusias dan aktif, lebih bisa berpikir kritis dan juga mencari pasangan

dengan kreatifitas siswa. Dengan penerapan model kooperatif tipe Make A Match

pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna bagi siswa dan juga proses

pembelajaran tidak hanya teacher centered melainkan student centered. Penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match memberikan banyak hal positif

bagi siswa salah satunya dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar

yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan oleh peneliti, maka

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match alam pembelajaran

IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kedu semester II tahun ajaran 2015/2016 ini

selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sri Rejeki, dari

penelitian tersebut diketahui rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat

Rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti metode pembelajaran Make A

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · melakukan kegiatan observasi yang dilakukan pada hari 28 Februari 2016 dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

107

Match adalah 88 sementara rata-rata skor hasil belajar siswa yang mengikuti metode

pembelajaran konvensional adalah 66. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Sukirso

juga menunjukkan hasil yang serupa bahwa dengan menggunakan model kooperarif

Make A Match rata-rata hasil belajar IPA rata-rata hasil belajar IPA siswa pada

kelompok kontrol dengan penerapan pembelajaran konvensional 54,5 terbukti dengan

suasana kelas yang menyenangkan serta antusias siswa belajar dengan model Make A

Match menyebabkan proses pembelajaran meningkat dan hasil evaluasi siswa juga

meningkat yaitu sebanyak 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai standar nilai

75.

Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penerapan model pembelajaran

Kooperatit tipe Make A Match dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil

belajar siswa