61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian menguraikan gambaran hasil siklus sebanyak 2 (dua)kali, mulai dari perencanaan hingga refleksi pada setiap siklusnya. Pada siklus pertama, kedua, peneliti mencoba menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran bidang studi PKn. Penerapan metode inkuiri tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa kelas kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula. Pada bab ini juga diuraikan beberapa sub bab sesuai dengan pertanyaan penelitian yang terdapat pada bab pendahuluan. Sub bab tersebut antara lain membahas mengenai; kondisi awal pembelajaran PKn sebelum diterapkan metode inkuiri, pemilihan metode inkuiri sebagai upaya dalam meningkatkan minat belajar siswa, penyesuaian materi pembelajaran dengan metode inkuiri tersebut, dan meningkatnya minat belajar siswa itu sendiri. Semua yang disajikan dalam bab IV ini adalah berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara setelah penerapan metode inkuiri. Data-data tersebut digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas dengan menggunakan metode inkuiri. Berikut ini peneliti akan menguraikan data-data yang diperoleh dari lapangan dari dimulainya pra penelitian hingga penerapan metode inkuiri secara deskriptif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/3274/9/2013-1-86206-151409531-bab4...studi PKn. Penerapan metode inkuiri tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan minat belajar

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan

di kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo

Utara. Penelitian menguraikan gambaran hasil siklus sebanyak 2 (dua)kali, mulai

dari perencanaan hingga refleksi pada setiap siklusnya. Pada siklus pertama,

kedua, peneliti mencoba menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran bidang

studi PKn. Penerapan metode inkuiri tersebut dilakukan dalam upaya

meningkatkan minat belajar siswa kelas kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu

Kecamatan Tolinggula. Pada bab ini juga diuraikan beberapa sub bab sesuai

dengan pertanyaan penelitian yang terdapat pada bab pendahuluan. Sub bab

tersebut antara lain membahas mengenai; kondisi awal pembelajaran PKn

sebelum diterapkan metode inkuiri, pemilihan metode inkuiri sebagai upaya

dalam meningkatkan minat belajar siswa, penyesuaian materi pembelajaran

dengan metode inkuiri tersebut, dan meningkatnya minat belajar siswa itu sendiri.

Semua yang disajikan dalam bab IV ini adalah berdasarkan data-data yang

diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara setelah penerapan

metode inkuiri. Data-data tersebut digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas dengan

menggunakan metode inkuiri. Berikut ini peneliti akan menguraikan data-data

yang diperoleh dari lapangan dari dimulainya pra penelitian hingga penerapan

metode inkuiri secara deskriptif.

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan data dokumen yang peneliti peroleh di lapangan

menunjukkan bahwa pada mulanya SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan

Tolinggula merupakan SDN I Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula yang berdiri

sejak tahun 2004 yang didirikan dengan tujuan sebagai sekolah yang menampung

anak-anak yang telah wajib belajar di SD di desa Ilotunggula dan di desa-desa

sekitanya. Pada tahun 2007, berubalah nama dari SDN I Tolinggula Ulu

Kecamatan Tolinggula menjadi SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula

Kabupaten Gorontalo.

Sekolah SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula beralamat di Desa

Ilotunggula Jln. Transmigrasi dengan jumlah kelas sebanyak 6 (enam) ruang

kelas. Sehubungan dengan perkembangan jumlah siswa yang semakin pesat dan

atas prakarsa dari berbagai pihak, pada tahun 2009, SDN II Tolinggula Ulu

Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo mulai mendapat bantuan

pembangunan penambahan ruang kelas baru. Awal pada tahun 2013, dengan

jumlah murid sebanyak 109 (seratus sembilan) siswa, dengan jumlah kelas

sebanyak 6 (enam) kelas dan tenaga pengajar sebanyak 8 (delapan) orang.

Sejak dibangunnya ruang kelas baru, SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan

Tolinggula Kabupaten Gorontalo mengalami kemajuan jumlah siswa yang sangat

pesat. Sampai saat ini, SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten

Gorontalo kepala sekolah dijabat oleh ibu Yeni Dangkua, S.Pd .

4.1.1 Struktur SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula

SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo

dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu satu orang wakil kepala

sekolah yang membidangi empat urusan yang memerlukan penanganan secara

terarah dan terpadu di sekolah. Kepala sekolah dijabat oleh Yeni Dangkua, S.Pd

selanjutnya wakil kepala sekolah oleh ibu Norma M. Seri.S.Pd, yang membidangi

empat urusan, masing-masing urusan kurikulum, urusan sarana prasarana, urusan

humas, dan urusan kesiswaan.

Adapun tugas masing-masing Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

sebagai berikut :

a. Kepala sekolah

Adapun tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengembangkan dan

memajukan SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten

Gorontalo, antara lain: (1) Kepala sekolah sebagai edukator; (2) Kepala

sekolah sebagai manajer; (3) Kepala sekolah sebagai administrator; (4) Kepala

sekolah sebagai supervisor.

b. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah urusan kurikulum dijabat oleh

Norma M. Seri.S.Pd yang bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala

sekolah di bidang sebagai berikut:

1). Kurikulum terdiri dari : (a) menyusun program pengajaran,

(b) menyusun pembagian tugas guru, (c) menyusun jadwal pelajaran,

(d) menyusun jadwal evaluasi pelajaran, (e) menyusun pelaksanaan ujian

sekolah/ujian nasional, (f) menerapkan criteria persyaratan naik kelas/tidak

naik kelas, (g) menerapkan jadwal penerimaan buku raport, SKHU dan STTB,

(h) mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran,

(i) menyediakan buku kemajuan kelas.

2).Sarana dan Prasarana bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala

sekolah yaitu: a) menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah,

b) mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, c) pengolaan

pembiayaan alat-alat pengajaran.

3). Kesiswaan bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala sekolah yaitu:

a) menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS, a) melaksanakan

bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS untuk menegakkan

disiplin dan tata tertib sekolah, c) membina dan melaksanakan koordinasi

pelaksanaan 7K, d) memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS,

e) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala, f) mengatur

mutasi siswa.

Adapun struktur oranisasi SDN II Tolinggula Ulu dapat di lihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI SDN II TOLINGGULA ULU

Sumber : Data Kepegawaian SDN II Tolinggula Ulu

Gambar di atas memperlihatkan bahwa selain Kepala Sekolah dan Wakil

Kepala Sekolah selaku pimpinan atau pihak manajemen, pejabat fungsional guru

selaku tenaga profesional guru yang menjadi ujung tombak dalam proses belajar

mengajar, terdapat pula jabatan lain yaitu bendahara gaji dan bendahara bos.

Kedua jabatan ini diadakan untuk melaksanakan urusan administrasi pengelolaan

keuangan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi masing-

masing jabatan yang ada di SDN II Tolinggula Ulu khsususnya dan pencapaian

tujuan sekolah pada umumnya.

KEPALA SEKOLAH

WAKIL

KEPALA SEKOLAH

BENBAHARA BOSBENDAHARA GAJI

GURU KELAS

IA

GURU KELAS

IB

GURU KELAS

II

GURU KELAS

III

GURU KELAS

IV

GURU KELAS

VI

GURU KELAS

V

4.1.2 Keadaan Guru di SDN II Tolinggula Ulu

Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan, karena sebagai

seorang guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai

pembimbing, pendorong/motivator, serta suri tauladan yang baik bagi anak

didiknya. Untuk itu guru perlu memiliki keahlian dan ketrampilan yang

diperlukan oleh peserta didik pada saat terjun ke masyarakat.

Guru atau tenaga pengajar SDN II Tolinggula Ulu sebanyak 8 (delapan)

orang yang terdiri dari 2 (dua) orang PNS yang berstatus sebagai Guru Tetap

(GT.PNS) sedangkan yang 4 (empat) orang merupakan tenaga Honorer Daerah

(HONDA). Untuk lebih jelas keadaan guru dapat dilihat sebagaimana tabel

berikut ini :

Tabel 1

Keadaan Guru SDN II Tolinggula Ulu

No.STATUS

KEPEGAWAIAN

JENISKELAMIN

PENDIDIKAN

L P SMA DII/III S11. PNS - 2 - - 22. HONORER 3 3 4 - 3

JUMLAH 3 5 4 - 5

Sumber : Kepegawaian SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013

Tabel di atas dapat menjelaskan bahwa keadaan guru di SDN II

Tolinggula Ulu cukup jika dilihat dari aspek jumlah dengan perbandingan 1: 13

atau satu orang guru menangani 13 (tiga belas) siswa. Dari aspek status

kepegawaian, PNS 2 (dua) orang atau 2,98% dari keseluruhan jumlah guru yaitu

8 (delapan) orang sedangkan sisanya 6 orang atau 75% berstatus tenaga honor .

Dari aspek tingkat pendidikan sudah baik, karena rata-rata telah menempuh

jenjang pendidikan S1 yaitu 5 (lima) orang atau 62,5 % dari jumlah keseruhan

guru, dan sisanya 3 (tiga) orang atau 37,5 % sedang menempuh pendidkan S1

pada Universitas Terbuka serta kesesuaian dengan bidang studi yang diajarkan.

Dengan adanya guru yang memiliki tingkat akademik yang tinggi dan berkualitas

diharapkan para guru mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Selain

itu, guru juga dapat mendidik dan membimbing para siswa SDN II Tolinggula

Ulu menjadi siswa yang berkualitas dan siap bersaing dengan siswa-siswa dari

sekolah lain.

4.1.3 Keadaan Siswa-siswi di SDN II Tolinggula Ulu

Siswa atau peserta didik merupakan salah satu syarat terjadinya interaksi

mengajar. Siswa tidak hanya dikatakan sebagai obyek tetapi juga dikatakan

sebagai subyek didik. Dengan demikian maka akan mengalami dinamika sebagai

proses belajar-mengajar. Berdasarkan dokumen yang peneliti peroleh di lapangan

menunjukkan bahwa data siswa-siswi SDN II Tolinggula Ulu tahun ajaran

2012/2013 dapat dilihat di halaman lampiran.

Tabel 2Keadaan Siswa SDN II Tolinggula Ulu

Tahun Ajaran 2012/2013

NO. KELAS JENIS KELAMIN JLH KET.L P

1. 1 9 10 192. II 12 9 213. III 8 11 194. IV 4 5 95. V 10 12 226. VI 11 12 20JUMLAH 50 59 109

Sumber : Data SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013

Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa-siswi SDN II

Tolinggula Ulu untuk tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 109 (seratus sembilan)

siswa yang terdiri dari 50 (lima puluh) siswa atau 45,87 % laki-laki dan 59

(sembilan puluh enam) atau 47,5 % siswa perempuan. Selanjutnya dari tabel ini

juga terlihat siswa kelas I berjumlah 19 (sembilan belas) siswa atau 17,43%,

kelas II berjumlah 21 (dua puluh satu) siswa atau 19,27%, kelas III berjumlah 19

(sembilan belas) siswa atau 17,43%, kelas IV berjumlah 9 (sembilan) siswa, kelas

V berjumlah 22 (dua puluh dua) siswa atau 20,18% dan kelas VI berjumlah 20

(dua puluh) siswa atau 18,35% dari keseluruhan jumlah siswa.

4.1.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai

alat yang merupakan penunjang untuk terselenggaranya proses pendidikan demi

tercapainya kualitas pendidikan. Sarana dan prasarana merupakan komponen yang

sangat penting dalam setiap aktivitas kegiatan, maka keberadaannya merupakan

faktor penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.

Untuk mengetahui keadaan sarana dan prasana yang dimiliki SDN II Tolinggula

Ulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3Keadaan Sarana dan Prasarana SDN II Tolinggula Ulu

NO. NAMA BARANG KONDISI JUMLAH KET.1. Meja Baik 49 buah2. Kursi Baik 69 Buah3. Komputer Baik 1 buah

Sumber : Data Tatausaha SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa keadaan sarana dan prasarana SDN II

Tolinggula Ulu dalam kondisi baik. Hal tersebut sangat membantu kelancaran

kegiatan belajar-mengajar, karena sarana dan prasarana yang diinginkan oleh

semua pihak sekolah dapat terpenuhi. Pihak SDN II Tolinggula Ulu juga selalu

berusaha memenuhi fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran karena

diharapkan terpenuhinya fasilitas pendidikan merupakan penunjang terhadap

keberhasilan peningkatan mutu sekolah yang telah ditetapkan, yang hal ini lebih

spesifik pada peningkatan prestasi siswa.

4.2 Kondisi Awal Sebelum Diterapkan Metode Inkuiri

Langkah awal difokuskan untuk orientasi lapangan dengan melakukan

observasi lapangan dan wawancara dengan guru mengenai pembelajaran PKn

kelas sehari-harinya. Selain itu juga peneliti melakukan observasi secara langsung

selama beberapa kali untuk mendapatkan secara jelas mengenai minat belajar

siswa sebelum diterapkannya metode inkuiri. Observasi awal dilakukan pada pada

tanggal 08 Mei 2013 di kelas IV SDN II Tolinggula Ulu. Jumlah siswa secara

keseluruhan berjumlah 9 siswa, terdiri dari 4 (empat) siswa laki-laki dan 5 (lima)

siswa perempuan memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lain.

Secara keseluruhan dari pengamatan yang dilakukan dalam observasi pra

penelitian, peneliti melihat bahwa dalam proses belajar mengajar guru hanya

menggunakan metode konvensional. Ketika proses pembelajaran berlangsungpun

banyak siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran PKn di kelas dan

melakukan aktifitas di luar kegiatan belajar mengajar. Siswa cenderung merasa

bosan dengan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Pada awal hingga

berakhirnya pembelajaran dapat digambarkan bahwa pembelajaran cenderung

pasif, dalam hal ini tidak banyak siswa di dalam kelas yang berpartisipasi aktif

ketika guru menyampaikan materi, hanya beberapa orang yang memberikan

respon. Selain itu juga siswa cenderung hanya mengandalkan informasi materi

yang disampaikan oleh guru, siswa tidak menggali sama sekali mengenai materi

yang disampaikan dari buku paket yang mereka miliki ataupun dari sumber

literatur yang lain. Kondisi tersebut berdampak terhadap pemahaman siswa

mengenai materi pembelajaran yang disampaikan. Pemahaman materi yang

kurang, dikarenakan siswa tidak berminat terhadap pembelajaran yang terjadi.

Siswa mendengar materi yang disampaikan oleh guru secara bulat-bulat, sehingga

siswa tidak terbiasa untuk berpikir kritis dan berminat materi yang diajarkan dan

membuat siswa sama sekali tidak tertantang untuk mencari tahu mengenai mateeri

yang diajarkan.

Selain hasil observasi pra penelitian di lapangan, peneliti juga menggali

informasi mengenai pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dari guru yang

bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tersebut, diperoleh

informasi bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, guru

mengakui hanya menggunakan metode konvensional, sesekali guru juga

menggunakan metode diskusi, untuk melakukan variasi agar siswa tidak bosan.

Guru yang dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan buku panduan dari

salah satu penerbit buku. Buku paket yang menjadi pegangan guru, baik yang

diterbitkan oleh pemerintah maupun penerbit swasta, kurang memperlihatkan

usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara menyeluruh sehingga

keterampilan berpikir kritis siswa dalam menerima materi ataupun fakta sejarah

yang ada belum mampu dikembangkan. Kondisi ini berdampak pula dari proses

pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa hanya menjadikan pembelajaran

sejarah hanya sebagai proses transfer ilmu dari guru kepada murid tanpa

mengetahui fakta yang sebenarnya atau nilai yang bisa diambil dalam suatu

peristiwa sejarah. Hal tersebut yang menyebabkan pembelajaran PKn cenderung

’kaku’, dalam hal ini siswa tidak bisa mengembangkan kemampuan berpikir dan

minat mereka untuk menemukan fakta-fakta yang sebenarnya ataupun fakta-fakta

yang terbaru. Paradigma berpikir siswa bahwa guru menjadi pusat informasi, di

mana siswa tidak perlu mencarinya sendiri karena guru akan menyampaikan

materi yang ada di kelas. Selain itu juga kondisi siswa berdasarkan fakta di

lapangan telah memiliki main frame bahwa PKn hanya pelajaran yang

menceritakan hal-hal dalam kehidupan bernegera yang tidak berpengaruh

terhadap kehidupan mereka.

Dari proses wawancara dengan guru mitra pada pra tindakan juga

diketahui bahwa selama pembelajaran PKn berlangsung siswa jarang terlibat aktif

sekalipun menggunakan metode diskusi. Hanya beberapa siswa yang terlibat aktif

dalam diskusi tersebut, sebagian besar siswa cenderung pasif bahkan melakukan

aktifitas di luar pembelajaran. Hingga saat sebelum dilakukan penelitian guru

mitra belum pernah mencoba metode pembelajaran yang mampu mengatasi

permasalahan-permasalahan yang ada di kelas.

Menurut beliau ada beberapa faktor yang menghambat adanya inovasi

pembelajaran di dalam kelas tersebut, salah satunya guru kesulitan

mengembangkan metode pembelajaran maupun media yang digunakan. Kelas IV

SDN II Tolinggula Ulu memiliki kondisi kelas sangat memungkin dan menunjang

terjadinya pembelajaran yang kondusif. Situasi itu juga ruangan kelas cukup

mendukung untuk keberlangsungan pembelajaran karena letak kelas IV berada di

depan gedung perpustakaan sekolah sehingga meminimalisir keributan dari luar.

Selain itu sirkulasi udara yang sangat mendukung sehingga memungkinkan siswa

utnuk berkonsentrasi penuh ketika pembelajaran berlangsung. Akan tetapi hal

tersebut tidak mempengaruhi pembelajaran PKn yang berlangsung. Berikut denah

kelas IV SDN II Tolinggula Ulu :

Gambar 2

Denah Kelas IV SDN II Tolinggula Ulu

Sumber : Hasil Observasi Lapangan di SDN II Tolinggula Ulu

Adanya permasalahan berdasarkan hasil observasi yang ada di lapangan

yang telah dipaparkan maka peneliti menilai bahwa masalah tersebut haruslah ada

inovasi pembelajaran yang sesuai dan mampu menyelesaikan permasalahan yang

ada di dalam pembelajaran PKn. Oleh sebab itu peneliti menilai bahwa metode

inkuiri ini merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk menangani

masalah tersebut. Karena metode inkuiri menuntut siswa untuk mencari dan

Meja GuruPapan Tulis

Meja Siswa

Meja Siswa Meja SiswaMeja Siswa

Meja SiswaMeja Siswa

mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan materi yang ada kemudian

menuntut siswa untuk menganalisis sumber-sumber tersebut sehingga terjadi

proses berpikir yang akan melatih keterampilan berpikir mereka.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah melihat permasalahan yang terdapat di kelas kemudian

merumuskan metode yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut,

peneliti melakukan tahap perencanaan yang dibantu oleh guru mitra. Perencanaan

tersebut dimaksudkan agar pembelajaran sesuai dengan skenario yang diharapkan

oleh peneliti.

4.3.2 Hasil Siklus I

Sesuai dengan rencana penelitian yang telah disusun, siklus pertama

dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2013 pada pukul 08.00 s/d 09.15. Gambaran

pelaksanaan proses belajar mengajar pada Observasi Awal akan dijabarkan mulai

dari kegiatan rencana (plan), tindakan (act), observasi (observe), dan refleksi

(reflect).

1. Perencanaan Tindakan 1 (Plan)

Peneliti melakukan tahapan-tahapan dalam rencana siklus pertama yang akan

dijabarkan sebagai berikut: (a) Peneliti dibantu oleh guru mitra menyiapkan

dan mendiskusikan perangkat pembelajaran, berupa silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, catatan lapangan, dan peta

konsep sebagai media yang akan digunakan; (b) Menyiapkan field note (catatan

lapangan) yang akan dipegang mitra peneliti, lembar format observasi yang

akan dipegang guru mitra dan lembar format diskusi balikan yang akan

digunakan setelah pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan 1 (Action)

Pada pertemuan pertama, peneliti mengembangkan kegiatan belajar

mengajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Metode yang akan

digunakan pada tindakan pertama ini adalah metode inkuiri, dengan materi

yang akan dibahas mengenai Pengaruh Globilsasi Terhadap Lingkungan. Guru

sebelumnya melakukan sosialisasi tentang metode inkuiri agar siswa paham

dan tidak terlalu banyak menemukan kesulitan ketika pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri ini diterapkan. Materi yang akan disampaikan

pada siklus 1, yaitu mengenai Pengaruh Globilsasi Terhadap Lingkungan.

Pada pelaksanaan tindakan 1, jam pelajaran seharusnya dimulai pada

pukul 08.00 akan tetapi guru beserta peneliti terlambat masuk ke kelas,

sehingga pembelajaran baru dimulai pada jam 08.30. Suasana kelas masih

belum terkondisikan. Masih banyak siswa yang masih berkeliaran di luar dan

di dalam kelas, sehingga guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan kelas.

Setelah ketua kelas menyiapkan memimpin untuk memberikan salam

kepada guru dan observer situasi dan kondisi kelas mulai terkendali walaupun

beberapa siswa yang masih melakukan aktifitas di luar pembelajaran. Siswa

yang mengikuti pembelajaran di kelas pada hari itu sebanyak 9 siswa atau dari

jumlah siswa keseluruhan.

Pada kegiatan pembelajaran awal, guru memberikan penjelasan

mengenai metode inkuiri yang akan digunakan selama kegiatan belajar

mengajar. Sebelum memulai penyampaian materi, guru menempelkan peta

konsep yang telah dibuat sebagai media pembelajaran dan melakukan

apersepsi. Sementara pembelajaran berlangsung, beberapa siswa mulai gaduh,

guru mencoba mengkondisikan kembali pembelajaran. Kemudian guru

memberikan gambaran secara garis besar mengenai kaitan materi dengan peta

konsep yang ada di papan tulis dan memberikan pengarahan mengenai kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan selama dua jam pelajaran ke depan. Guru

mengintruksikan siswa untuk membentuk 2 (dua) kelompok dengan jumlah

maksimal 5 orang. Siswa memilih teman sekelompoknya sendiri. pada saat

pembentukan kelompok, kondisi kelas tidak kondusif karena siswa mencari

teman sekelompoknya sendiri.

Setelah selesai membentuk kelompok, kemudian setiap kelompok

diberikan sebuah topik yang berhubungan dengan konsep-konsep yang ada di

papan tulis. Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah pendiskusian,

bagaimana mereka mengembangkan topik tersebut, dan waktu yang diberikan

untuk diskusi dengan teman sekelompok. Suasana kelas tidak begitu kondusif

karena ternyata siswa belum memahami benar mengenai metode inkuiri,

sehingga banyak siswa yang bertanya kepada guru mengenai langkah-langkah

inkuiri yang harus ditempuh. Guru menjelaskan kembali mengenai metode

inkuiri kemudian menjelaskan kembali langkah-langkah yang harus mereka

tempuh dalam perdiskusian tersebut. Setelah mendapatkan gambaran yang

cukup jelas mengenai perdiskusian yang harus mereka lakukan, beberapa

kelompok memulai diskusinya. Salah satu kelompok yang duduk dibagian

paling belakang belum sama sekali berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

Selama perdiskusian dengan kelompok masing-masing, guru memantau

aktifitas siswa.

Setelah waktu yang diberikan untuk mendiskusikan topik dengan teman

sekelompoknya habis, guru mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok pertama diberikan kesempatan

selama kuang lebih 10 menit untuk memaparkan hasil diskusinya. Kemudian

setelah kelompok memaparkan hasil diskusi, beberapa siswa terlihat

mengacungkan tangan. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan

pertanyaan terhadap kelompok.

Ketika diskusi berlangsung banyak siswa yang cenderung acuh tak

acuh, sehingga guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif

dalam perdiskusian. Kemudian salah satu siswa mengacungkan tangan

meminta diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru

memberikan kesempatan kepada kelompok terlebih dahulu untuk menjawab

pertanyaan dari Siskawati. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan

Siskawati, kelompok menanyakan apakah sudah jelas pemaparan jawaban

kelompok. Siskawati puas terhadap jawaban kelompok. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memberikan tambahan dan juga pendapat.

Guru mengingatkan kepada siswa bahwa waktu yang diberikan untuk

berdiskusi telah habis, kemudian guru meminta kelompok untuk menutup

kegiatan perdiskusian. Guru meminta salah satu siswa untuk membuat

kesimpulan dari materi diskusi yang telah disajikan oleh kelompok pertama.

Setelah siswa menyimpulkan materi mereview secara singkat mengenai hasil

perdiskusian kemudian mengaitkan dengan materi yang telah disampaikan

sebelumnya. Kemudian guru memberikan review dan mengklarifikasi pendapat

dan jawaban dari siswa kemudian mengaitkan dengan materi yang telah

dibahasa dalam perdiskusian.

3. Pengamatan Dan Evaluasi

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru mitra melakukan analisis

perbaikan terhadap PBM (Proses Belajar Mengajar). Observasi dilaksanakan di

kelas dengan fokus pengamatan kepada aktivitas mengajar guru dan aktivtas

belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

a. Pengamatan Aktivitas Belajar Mengajar Guru.

Adapun rekapan hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru Siklus

I dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4Rekapan Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C K1. Kegiatan Pra Pembelajaran - - √ -2. Kegiatan Pembukaan - - - √3. Strategi pembelajaran - - √ -4. Kegiatan Inti Pembelajaran - - - √5. Penutup - - √ -

JUMLAH - - 13 8PERSENTASE - - 61,9% 38,1%

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Tabel 4 halaman 52 merupakan rekapitulasi hasil pengamatan aktivitas

guru pada proses pembelajaran dengan metode inkuiri yang menunjukkan bahwa

guru masih mengalami beberapa kendala sehingga belum dapat melakukan proses

pembelajaran secara optimal terutama pada aspek-aspek yang harus dilakukan

oleh guru. Hal ini dapat dilihat ada beberapa aspek yang masih dilaksnakan

dengan kategori cukup dan kategori kurang. Dari hasil pengamatan, 13 (tiga

belas) aspek atau 61,9% dari 21 (dua puluh) aspek yang diamati berada dalam

kategori cukup, sedangan aspek yang masih berada dalam kategori kurang

sebanyak 8 (delapan) aspek atau 38,1% dari 21 aspek yang diamati. Untuk lebih

jelasnya hasil pengamatan aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada lampiran

menyiapkan probelem, alat dan bahan yang diperlukan, memperoleh nilai dengan

presentase 71,42% atau berada dalam kategori baik, namum belum mencapai

indikator yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya data tentang hasil

pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada

lampiran 4 halaman 82.

b. Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada

mata pelajaran PKn dengan materi Pengaruh Globalisasi Terhadap Lingkungan

melalui metode pembelajaran Inkuiri pada kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu

secara individu siswa terlihat tertarik dan serius dengan model pembelajaran

yang digunakan karena merupakan sesuatu yang agak baru dalam proses

pembelajaran selama ini. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena

mendapat penyegaran dalam kegiatan belalajar mengajar, sehingga mereka

berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung. Akan tetapi,

memasuki kegiatan penjelasan materi secara global, aktivitas siswa dalam

mengajukan pertanyaan masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa masih belum

terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka lebih suka

menjawab pertanyaan.

Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti membagi siswa menjadi 2 (dua)

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 (lima) dan 4 (empat) siswa,

tiap anggota kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin

maupun kemampuannya. Kemudian peneliti memberi tugas kepada masing-

masing kelompok untuk saling membantu dan menguasai bahan ajar. Dalam

pembelajaran ini peneliti melatih siswa untuk dapat bekerjasama dengan teman

dalam kelompok untuk memecahkan masalah ditugaskan oleh peneliti.

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa minat belajar siswa

masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini

dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas

kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok

masih didominasi oleh siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif

cenderung mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan

adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa. Mereka yang

mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah yang

prestasi kurang atau sedang dan mereka cenderung kurang percaya diri pada

kemampuannya.

Adapun rekapan hasil pengamatan atas aktivitas pelajar siswa pada

Siklus I dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5Rekapan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATI PENILAIANSB B C K

1. Perhatian terhadap kegiatan pra pembelajaran - - √ -

2. Perhatian pada kegiatan pembukaan - - √ -

3. Penguasaan materi pembelajaran - - - √4. Perhatian terhadap strategi pembelajaran - - √ -

5. Penggunaan media pembelajaran - - - √6. Keterlibatan dalam KBM - - √7. Penggunaan Bahasa - - - √8. Keantusiasan mengerjakan LKS - - √ -

JUMLAH - - 14 6PERSENTASE - - 70% 30%

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Berdasarkan rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada

tabel 5 di atas, menunjukkan keseluruhan aspek yang diamati belum

menunjukkan hasil yang optimal. Dari 21 (dua puluh satu) aspek yang diteliti

sebanyak 14 (empat belas) aspek atau 70% dilaksanakan dengan kategori cukup

sedangkan sebanyak 6 (enam) aspek atau 30% dilaksanakan dengan kategori

kurang.

Untuk memecahakan permasalahan di atas, maka strategi yang akan

diterapkan dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN 2

Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara pada mata

pelajaran PKn khususnya materi Pengaruh Globalisasi Di Lingkungan, maka

model pembelajaran yang akan digunakan adalah metode inkuiri sehingga

diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Dalam penerapan model pembelajaran inikuri ini, kelas dibagi dalam 2

(dua) kelompok kecil secara heterogen, hal ini dilakukan agar siswa yang lebih

pintar bisa tersebar dalam kelompok-kelompok. dan juga menghindari dominasi

dari siswa yang lebih pintar tersebut. Untuk lebih jelasnya penerapan metode

inkuiri dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini :

Tabel 6Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Inkuri Siklus I

NO. NAMAKELOMPOK

ASPEK YANG DIAMATIKESUNGGUHAN KERJASAMA RASA SENANG

1 Satu √ - -2 Kedua - √ √

PRESENTASE 50% 50 50%RATA-RATA 50%

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari tiga (tiga) aspek yang diamati dalam

dalam proses pembelajaran dengan model Inkuri pada Siklus I secara rata-rata

mencapai 50% berada dalam kategori cukup. Aspek kesungguhan dari 2 (dua)

kelompok, 1 (satu) kelompok atau 50% sudah mampu menjelaskan materi yang

diajarkan. Aspek kerjasama, 1 (satu) kelompok atau 50% telah melakukan

kerjasama antar anggota kelompoknya, dan aspek kerjasama, 1 (satu) kelompok

atau 50% sudah melakukan diskusi secara disiplin.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa yang terkait dengan minat

mereka terhadap proses belajar mengajar dari pelaksanaan tindakan Siklus I dapat

dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 7Rekapitulasi Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Proses Belajar

Mengajar Dengan Metode Inkuri Siklus I

No. Nama SiswaASPEK YANG DIAMATI

Ket.

Perhatian Kepuasan Percaya diriB C K B C K B C K

1. Wiranto Edi - √ - - √ - - √ -2. Ramsi Andika Tutu - √ - √ - - √ - -3. Fandika S. Usia - - √ - √ - - √ -4. Rivaldi Umbola - - √ - √ - - √ -5. Aditia L. Botutihe - - √ - √ - √ -6. Siskawati Moko - √ - - - √ √ - -7. Titan Bakahi - √ - - - √ - - √8. Yulfin Dulanimo √ - - - - √ - - √9. Putri Mayang - - √ - √ - - - √

JUMLAH 1 4 4 1 5 3 2 4 3PRESENTASE (%) 11.1 44,4 44,4 11.1 55,6 33,3 22,2 44,4 33,3

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa

terhadap materi yang diajarkan belum maksimal. Dari 3 (tiga) aspek yang terkait

dengan minat belajar, pada aspek perhatian, dari 9 (sembilan) siswa, hanya 1

(satu) siswa atau 11,1% dalam katergori baik, sebanyak 4 (empat) siswa atau

44,4% dalam katergori cukup dan 4 (empat) siswa atau 44,4 dalam kategori

kurang. Pada aspek kepuasan, dari 9 (sembilan) siswa, hanya 1 (satu) siswa atau

11,1% berada dalam kategori baik, 5 (lima) siswa atau 55,6% berada dalam

kategori cukup, dan 3 (tiga) siswa atau 33,3% berada dalam kategori kurang.

Pada aspek percaya diri, sebanyak 2 (dua) siswa atau 22,2% berada dalam

kategori baik, 4 (empat) siswa atau 44,4% dalam kategori cukup, dan 3 (tiga)

siswa dalam kategori kurang.

Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi

yang diajarkan, peneliti memberi tugas membuat atau mencari pengertian

globalisasi, contoh dampak negatif dan positif globalisasi terhadap lingkungan

dengan dibatasi waktu 30 menit, sehingga siswa termotivasi untuk berlomba

menyelesaikan tugas yang cepat dan tepat. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa dengan tugas seperti ini siswa cukup berminat untuk mengerjakan tugas

dengan sebaik-baiknya. Seluruh siswa cukup antusias dan tertarik untuk

berlomba menyelesaikan dan mencari solusi atau jawaban.

Pada akhir pembelajaran siswa, siswa diberikan evaluasi berupa lembaran tes

yang berisi pertanyaan-pertanyaan menyangkut materi yang telah dijelaskan. Terlihat dari

wajah mereka rasa jenuh atau putus asa, bahkan mereka terlihat merasa kurang tertarik

pada setiap pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan. Hasil evaluasi ini

menunjukkan bahwa sebanyak 2 (dua) siswa atau 22,22% dari 9 (sembilan) siswa

dari jumlah keseluruhan siswa tuntas, dan sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8%

belum tuntas. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mengerjakan soal

pada Siklus I dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8Pengamatan Proses Belajar Mengajar Dengan Metode Inkuiri

Tentang Hasil Belajar Siswa Mengerjakan Soal Obyektif Siklus I

No. Rentang Nilai Frekuensi(Jumlah Siswa

KeteranganTUNTAS TIDAK TUNTAS

1. 91-100 1 √ -2. 81-90 1 - √3. 71-80 1 √ -4. 61-70 3 - √5. 51-60 2 - √6. 0-50 1 - √

JUMLAH 9 2 7PRESENTASE 100% 22,22% 77,8%

4. Refleksi

Setelah melakukan tindakan pada siklus pertama, tahap selanjutnya

adalah dengan melakukan diskusi antara mitra peneliti dengan peneliti yaitu

untuk mengoreksi dan memperbaiki segala sesuatunya agar pembelajaran

menggunakan metode inkuiri ini bisa diterapkan secara maksimal. Berdasarkan

observasi pada siklus peryama secara keseluruhan masih banyak kekurangan

yang harus diperbaiki. Oleh karena itu bersama kolaborator, peneliti

mengadakan refleksi untuk perbaikan agar selanjunya kekurangan- kekurangan

yang terjadi pada siklus pertama tidak terulang kembali. Dari hasil diskusi

dengan kolaborator diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Guru meminimalisir keterlambatan masuk kelas, agar seluruh waktu jam

belajar efektif dan tidak terbuang sia-sia;

b. Guru harus mengkonsidikan kelas sebelum pembelajaran agar siswa dalam

keadaan siap untuk belajar;

c. Ketika pembentukan kelompok guru sudah menentukan kelompok terlebih

dahulu sebelumnya sehingga pada pelaksanaan tindakan siswa langsung

bergabung dengan kelompoknya. Hal ini juga menfefesienkan waktu dan tidak

menimbulkan keributan ketika pembentukan kelompok;

d. Guru harus memperhitungkan waktu pendiskusian sehingga seluruh kelompok

mendapatkan giliran untuk memamparkan hasil diskusinya;

e. Guru harus tegas dengan menegur siswa yang melakukan aktivitas lain seperti

mengobrol atau bermain saat pembelejaran berlangsung.

f. Pembahasan materi masih melebar masih belum fokus;

g. Guru harus banyak memotivasi dan mendorong siswa mencari sumber-sumber

yang relevan dengan materi yang akan dibahas sehinga bisa menganalisis dan

mengembangkan kemudian mengeloborasikan dengan materi yang diajarkan.

4.3.2 Siklus II

1. Perencanaan Tindakan II (Plan)

Pada tahap pelaksanaan siklus peneliti kembali berdiskusi dengan guru

mitra, untuk menentukan langkah selanjutnya agar kondisi pembelajaran yang

sebelumnya bisa disempurnakan. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Mei

2013 diawali dengan (a) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, berupa

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, catatan

lapangan, dan peta konsep sebagai media yang akan digunakan; (b) Peneliti

mempersiapkan materi yang akan dibahas, materi pada tindakan kedua yaitu

Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan khususnya Dampak Positif dan

Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar; (c) Peneliti mempersiapkan

lembar format observasi, dan catatan lapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan II (Action)

Pada pertemuan kedua, guru beserta peneliti masuk ke kelas 15 (lima

belas ) menit sebelum pembelajaran dimulai. Sebagian siswa masih berada di luar.

Guru mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang digunakan yang

berhubungan dengan materi ajar Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan

khususnya Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar.

Siswa memasuki ruangan kelas tepat waktu. Guru dibantu oleh Ketua Kelas mulai

mengkondisikan kelas. Siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas pada hari itu

sebanyak 9 (sembilan) orang atau seluruh siswa kelas IV hadir. Guru membuka

pembelajaran engan apersepsi mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya,

kemudian mengaitkan dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan saat ini

mengenai Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan khususnya Dampak Positif

dan Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar. Pada kegiatan

pembelajaran awal, guru memberikan penjelasan mengenai metode inkuiri yang

akan digunakan selama kegiatan belajar mengajar. Ketika pembelajaran sedang

berlangsung, terjadi diskusi kelas karena siswa mengajukan pertanyaan terkait

materi diajarkan dan siswa yang lain berusaha pertanyaan dari temannya tersebut.

Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif berpartisipasi dalam kelas,

kemudian meluruskan dan memberikan penjelasan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dimengerti, tetapi siswa tidak memberikan

pertanyaan sehingga guru menganggap siswa telah memahami materi yang telah

disampaikan.

Setelah memberikan penjelsan kepada siswa guru menunjuk salah satu

untuk membuat kesimpulan mengenai pembahasan materi kali ini. Siswa yang

ditunjuk oleh guru kemudian memaparkan kesimpulan materi pada pembahasan

materi kali ini, kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

3. Pengamatan Dan Evaluasi

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru mitra melakukan analisis

perbaikan terhadap proses belajar mengajar. Observasi dilaksanakan terhadap

aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru.

a. Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru

Adapun hasil observasi dari pelaksanaan tindakan Siklus II dapat dilihat

melalui tabel 9 pada halaman 62 berikut ini:

Tabel 9Rekapan Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C K1. Kegiatan Pra Pembelajaran - √ - -2. Kegiatan Pembukaan - √ - -3. Strategi pembelajaran - √ - -4. Kegiatan Inti Pembelajaran - - √ -5. Penutup - √ - -

JUMLAH - 19 1 -PERSENTASE - 95,2% 4,8% -

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa guru sudah dapat melakukan

proses pembelajaran secara optimal terutama pada aspek-aspek yang harus

dilakukan oleh guru. Hal ini dapat dilihat ada beberapa aspek yang masih

dilaksnakan dengan kategori baik dan kategori cukup. Dari hasil pengamatan, 19

(sembilan belas) aspek atau 95,2% dari 21 (dua puluh) aspek yang diamati berada

dalam kategori baik, sedangan aspek yang masih berada dalam kategori cukup

sebanyak 1 (satu) aspek atau 4,8,% dari 21 aspek yang diamati. Untuk lebih

jelasnya hasil pengamatan aktivitas mengajar guru pada Siklus II dapat dilihat

pada lampiran 10 halaman 90.

Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas siswa, menunjukkan siswa

terlihat tertarik dan serius dengan model pembelajaran yang digunakan karena

merupakan sesuatu yang agak baru dalam proses pembelajaran selama ini. Siswa

menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena mendapat penyegaran dalam

kegiatan belalajar mengajar, sehingga mereka berusaha memusatkan perhatian

selama pembelajaran berlangsung. Untuk lebih jelasnya hasi dimaksud, dapat

dilihat pada tabel 10 di bawah :

Tabel 10Rekapan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C K1. Perhatian terhadap kegiatan pra pembelajaran - √ - -

2. Perhatian pada kegiatanpembukaan

- √ - -

3. Penguasaan materi pembelajaran - - -4. Perhatian terhadap strategi

pembelajaran- √ - -

5. Penggunaan media pembelajaran - - √ -6. Keterlibatan dalam KBM - √ -7. Penggunaan Bahasa - - √ -8. Keantusiasan mengerjakan LKS - √ - -

JUMLAH - 17 3 -PERSENTASE - 85% 15% -

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Berdasarkan rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada

tabel 10 di atas, menunjukkan keseluruhan aspek yang diamati sudah

menunjukkan hasil yang optimal. Dari 21 (dua puluh satu) aspek yang diteliti

sebanyak 17 (tujuh belas) aspek atau 85% dilaksanakan dengan kategori baik

sedangkan sebanyak 3 (tiga) aspek atau 15% dilaksanakan dengan kategori

cukup. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat

dilihat pada lampiran 11 halaman 91.

Untuk meningkatkan minat belajar siswa sebagai upaya perbaikan Siklus

I, maka digunakan metode inkuiri. Dalam penerapan model pembelajaran inikuri

ini, kelas dibagi dalam 2 (dua) kelompok kecil secara heterogen, hal ini

dilakukan agar tercipta minat belajar siswa secara merata dalam kelompok-

kelompok, untuk lebih jelasnya penerapan metode inkuiri dapat dilihat pada

tabel 11 di bawah ini :

Tabel 11Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Inkuri Siklus II

NO. NAMAKELOMPOK

ASPEK YANG DIAMATIKESUNGGUHAN KERJASAMA RASA SENANG

1 Satu √ - -2 Kedua - √ √

PRESENTASE 100% 100 50%RATA-RATA 83,33%

Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari tiga (tiga) aspek yang diamati dalam

dalam proses pembelajaran dengan model Inkuri pada Siklus II secara rata-rata

mencapai 100% berada dalam kategori baik, kecuali untuk aspek rasa senang

mencapai 50%. Aspek kesungguhan dan kerjasama mencapai 100%.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa yang terkait dengan minat

mereka terhadap proses belajar mengajar dari pelaksanaan tindakan Siklus II

dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini :

Tabel 12Rekapitulasi Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Proses Belajar

Mengajar Dengan Metode Inkuri Siklus II

No. Nama SiswaASPEK YANG DIAMATI

Ket.

Perhatian Kepuasan Percaya diriB C K B C K B C K

1. Wiranto Edi √ - - - √ - √ - -2. Ramsi Andika Tutu √ - - √ - - - √ -3. Fandika S. Usia √ - - √ - - √ - -4. Rivaldi Umbola √ - - √ - - √ - -5. Aditia L. Botutihe √ - - √ - √ - -6. Siskawati Moko √ - - √ - - - √ -7. Titan Bakahi √ - - √ - - √ - -8. Yulfin Dulanimo √ - - √ - - √ - -9. Putri Mayang - √ - √ - - √ - -

JUMLAH 8 1 0 7 2 0 7 2 0PRESENTASE (%) 88,9 11,1 0 77,8 22,2 0 77,8 22,2 0

Tabel 12 pada halaman 64 menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar

siswa terhadap materi yang diajarkan sudah maksimal. Dari 3 (tiga) aspek yang

terkait dengan minat belajar, pada aspek perhatian, dari 9 (sembilan) siswa,

sebanyak 8 (delapan) siswa atau 88,9% dalam katergori baik, hanya 1 (satu)

siswa atau 11,1 dalam kategori cukup. Pada aspek kepuasan, dari 9 (sembilan)

siswa, sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8% berada dalam kategori baik, dan 2

(dua) siswa atau 22,2% berada dalam kategori cukup. Pada aspek percaya diri,

dari 9 (sembilan) siswa, sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8% berada dalam

kategori baik, dan 2 (dua) siswa atau 22,2% berada dalam kategori cukup.

Untuk mengukur dan mengetahui keadaan hasil belajar siswa kelas IV

SDN 2 Tolinggula Ulu terhadap mata pelajaran yang diajarkan pada Siklus II,

maka dilakukan evaluasi menggunakan instrumen soal yang telah disediakan

sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 9 (sembilan) dari keseluruhan

siswa sebanyak 8 (delapan) siswa atau 88,9% tuntas, dan sebanyak 1 (satu)

siswa atau 11,1% belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 84. Untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa mengerjakan soal pada Siklus I dapat

dilihat pada tabel 13 berikut ini :

Tabel 13Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi(Jumlah Siswa

KeteranganTUNTAS TIDAK TUNTAS

1. 96-100 1 √ -2. 86-95 4 √ -3. 75-85 3 √ -4. 65-74 - - -5. 49-64 1 - √6. 0-50 - - -

JUMLAH 9 8 1PRESENTASE 100% 88,9% 11,1%

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I

Sebagaimana data yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa fokus dari

penelitian ini adalah meningkatkan minat belajar siswa dengan metode inkuiri

pada mata pelajaran PKN Materi Pengaruh Globalisasi Terhadap Lingkungan.

Pelaksanaaan Siklus I dengan materi pengertian globalisasi, dampak negatif dan

positif dilakukan pada hari Rabu 15 Mei 2013 pukul 08.00 sampai dengan 09.30

Wita.

Pada awal Siklus I ketika metode inkuiri ini diterapkan belum

menunjukkan pembelajaran yang menggunakan inkuri. Guru belum mampu

memotivasi siswa untuk mencari bahan-bahan atau sumber-sumber mengenai

materi pembahasan. Selain itu guru juga belum mampu mendorong siswa untuk

menganalisis dan mengelaborasikan sumber-sumber dengan materi pembahasan.

Guru belum mampu menyediakan media pembelajaran yang menunjang dengan

metode yang dipergunakan sehingga siswa tidak terangsang untuk mencari tahu

mengenai materi pembahasan, dalam hal ini media seharusnya menarik perhatian

siswa sehingga termotivasi mengikuti pembelajaran dengan antusias dan juga

membantu siswa untuk memahami materi lebih dalam. Selain itu, dalam

pembentukan kelompok, guru tidak membangi kelompok sebelumnya. Guru

melakukan pembagian kelompok secara insidental, sehingga situasi kelas tidak

terkondisikan karena siswa sibuk mencari teman sekelompoknya. Guru belum

mampu mengendalikan situasi kelas sehingga keributan-keributan yang terjadi di

kelas belum mampu diredam oleh guru. Dalam proses pembelajaran guru tidak

tegas terhadap siswa yang ribut dan juga melakukan aktifitas di luar pembelajaran

sehingga siswa-siswa sehingga siswa terlihat dengan bebas mengobrol dengan

temannya, berlalu lalang di dalam kelas ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Hasil observasi aktiviatas mengajar guru Siklus I untuk aspek yang

diamati dari 21 (dua puluh satu) aspek sebanyak 15 (lima belas) aspek berada

kategori cukup, sedangkan 6 (enam) aspek atau 28,6% masih berada dalam

kategori kuran. Data selengkapnya tentang hasil pengamatan guru dalam

pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 82. Hasil ini masih

jauh dari indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni sebasar 75% sampai

dengan 80%. Hal ini disebabkan karena belum terbiasanya guru dan murid dengan

pembelajaran inkuiri.

Selain itu, pengawasan tingkah laku murid dalam melakukan diskusi

keolmpok masih kurang, terlihat adanya murid yang bermain dan menganggu

teman sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil diskusi masih terlihat ragu-ragu dan kurang menguasai

materi, suaranya juga kurang keras. Disamping itu, masih kurangnya murid yang

berani memberikan pendapat ataupun menanggapi hasil presentase. Padahal

keberhasilan kelompok tergantung pertanggungjawaban anggota secara individu,

menjadikan setiap anggota siap untuk memecahkan permasalahan terkait dengan

materi yang diberikan oleh guru.

Oleh sebab itu letak kekurangan dari aspek guru, guru dalam

menjelaskan materi tidak disertai tanya jawab dan bimbingan guru masih belum

merata pada setiap kelompok. Guru lebih banya memberikan bimbingan kepada

kelompok yang aktif bertanya, sedangkan kelompok yang cenderung pasif hanya

mendapat bimbingan.

Kekurangan aktivitas dalam pembelajaran tersebut perlu adanya

perbaikan dengan pemahaman dan penguasaan lebih lanjut bagi guru dan

memberikan penjelasan mengenai metode inkuiri kepada murid agar siswa

mendapatkan pemahaman dan sungguh-sungguh dalam memecahkan probelem,

menyatukan pendapat, tidak boleh menanggu teman serta melakukan diskusi

secara aktif dan memberi pujian bagi murid yang bertanya dan menjawab

pertanyaan. Olehnya, guru dalam proses pembelajaran harus mampu meberi

motivasi dan perhatian terhadap kegiatan siswa dalam kelompoknya agar murid

berminat terhadap pembelajaran dan mata pelajaran yang diajarkan.

Untuk minat hasil belajar siswa dalam materi yang diajarkan, hasil

pengamatan menunjukkan bahwa dari 20 (dua puluh) aspek diamati, sebanyak 14

(empat belas) aspek atau 70% dalam kategori cukup, sedangkan sisanya, 6 (enam)

aspek atau 30% masih berada dalam kategori kurang (lihat lampiran 5 halaman

83). Dengan kurangnya hasil aktivitas belajar yang diperoleh siswa, berarti berati

pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri belum dilaksanakan dengan

baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran inkuiri, siswa berdiskusi belum

dapat menyatukan pendapat mereka dan tidak semua anggota kelompok paham

dengan diskusi tersebut. Akibatnya ketika guru menunjuk seorang anggota

kelompok mempresentasikan, siswa yang ditunjuk selalu tidak siap mewakili

kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi. Hal ini menyebabkan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran inkuri (lihat tabel 6) baru mencapai

50%, sedangkan tingkat keberhasilan siswa hanya 22,22% atau 2 (dua) siswa dari

9 (sembilan) siswa yang tuntas sedangkan sisanya sebesar 77,8% atau 7 (tujuh)

siswa masih dalam kategori kurang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa baik aktivitas

mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan minat belajar siswa pada pelaksanaan

Siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu

diadakan upaya perbaikan pada Siklus II dengan memberikan pengarahan

mengenai metode pembelajaran inkuiri dan kesungguhan guru dalam mengajar

dan memberikan motivasi pada siswa agar melakukan diskusi secara efektif,

bekerjasama dengan kelompoknya, memaksimalkan keterlibatan siswa,

membimbing murid yang kurang aktif, menumbuhkan rasa percaya diri siswa saat

presentasi maupun dalam pembelajaran.

4.1.2 Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 22 Mei 2013 dari pukul 08.00

sampai dengan 09.30 Wita. Hasil penelitian yang berdasarkan obeservasi terhadap

pelaksanaan Siklus II untuk aktivitas guru dan murid dalam proses pembelajaran

inkuiri peningkatan minat belajar siswa yang harapan dalam indikator

keberhasilan membutuhkan peran guru. Guru merupakan unsur yang

mempengaruhi peningkatan minat belajar murid.

Pada Siklus II yang merupakan siklus terakhir peneliti beserta

kolaborator melihat bahwa telah memperlihatkan hasil yang memuaskan. Seluruh

aspek dalam tahapan inkuiri dan peningkatan minat belajar siswa pada proses

pembelajaran dalam kondisi stabil. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mengajar

guru menunjukkan 95,2% atau 19 (sembilan belas) aspek yang diamati sudah

dapat dilaksanakan secara optimal, sedangkan 4,8% atau 1 (satu) aspek masih

dalam kategori cukup. Dibandingkan dengan pelaksanaan Siklus I terjadi

peningkatan sebesar yang signifikan, dimana 95,2% dari 21 aspek yang diamanti

sudah berada dalam kategori baik sedangkan pada siklus I belum terdapat aspek

yang dilaksanakan dengan baik.

Hasil menunjukkan bahwa guru semakin matang dalam menerapkan

metode pembelajaran inkuiri. Kemampuan guru tersebut terlihat dari seluruh

aspek dalam tahapan inkuiri dan juga dalam meningkatkan minat belajar siswa

pada proses pembelajaran dalam kondisi yang stabil. Guru dapat memotivasi

siswa yang pasif menjadi aktif dalam proses belajar mengajar dan siswa mampu

mengolah informasi, mengaplikasikan pengalaman belajar, menyimpulkan dan

mampu mengungkapkan pendapat atau pertanyaan dari materi yang telah

dipelajari.

Terkait dengan aktivitas belajar siswa pada Siklus II, dari 20 (dua puluh)

aspek yang diamati, sebanyak 17 (tujuh belas) aspek atau 85% dalam kategori

baik, sisanya 15% atau 3 (tiga) aspek masih dalam kategori cukup. Hasil ini sesuai

dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran inkuiri, dimana siswa dalam kelas

dibagi dalam 2 (dua) kelompok menunjukaan hasil rata-rata 83,33% tingkat

kesungguhan, kerjasama dan rasa senang siswa dalam kelompok terhadap mata

pelajaran yang diajarkan oleh guru. Peningkatan minat belajar siswa tersebut, juga

berdampak baik terhadap tingkat ketuntasan siswa, dimana berdasarkan hasil

ujian, 88,9% atau 8 siswa dinyatakan tuntas dari keseluruhan siswa sebanyak 9

(sembilan) orang dan hanya 1 (satu) atau 11,1% belum tuntas dengan nilai berada

dalam kategori cukup. Dengan demikaian terjadi peningkatan tingkat ketuntasan

siswa pada Siklus II dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan pada Siklus I,

dimana pada Siklus I tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 22,22% naik menjadi

88,9% pada pelaksanaan Siklus II, atau terjadi peningkatan ketuntasan belajar

siswa sebesar 66,7%. Peningkatan tingkat ketuntusan siswa dari Siklus I dan

Siklus II dapat dibuat diagram seperti di bawah ini :

Diagram 1Perbandingan Tingkat Ketuntasan /Perolehan Hasil Belajar Siswa pada

Siklus I dan Siklus II

100

80

60

40

20

0

Berdasakan diagram di atas membuktikan bahwa model pembelajaran

inkuri bila diterapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata

pelajaran PKn.

100

88,9 Rata-rata

77,8 Tuntas Siklus I

Tidak TuntasSiklus I

Tuntas Siklus IISiklus I

22,2 Tidak TuntasSiklus II

11,1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis tindakan, hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

inkuiri dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV

SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara.

Hasil observasi baik guru maupun murid mengalami peningkatan, hal ini

bisa dilihat dari keseluruhan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus.

Peningkatan yang diperoleh murid yaitu terciptanya kerjasama dalam memecahka

problem yang diskusikan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan diskusi

kelompok.

Tercapainya peningkatan minat belajar siswa tersebut tidak lepas dari

peran seorang guru yang dilakukan selama 2 siklus mengalami peningkatan yang

ditunjukkan dengan kemampuan guru mengorientasikan murid dalam

pembelajaran, membimbing diskusi dan mengarahkan dan memberi penguatan.

Hasil minat belajar siswa dalam materi Pengaruh Globlisasi Terhadap

Lingkungan pada mata pelajaran PKn mengalami peningkatan terlihat pada

pelaksanaan Siklus I nilai rata-rata siswa dalam kategori cukup dan kemudian

pada Siklus II meningkat berada dalam kategori baik.

5.2 Saran

Terkait dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam

meningkatkan minat belajar siswa dapat disarankan beberapa hal yaitu :

1. Hendaknya setiap guru selalu melakukan eksperimen metode inkuri dalam

setiap pembelajaran sebagai solusi peningkatan minat belajar siswa dalam

proses pembelajaran.

2. Hendaknya instansi yang berkompeten misalnya Dinas Pendidikan

Nasional, Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan mensosialisasikan

metode-metode pembelajaran yang telah dilakukan penelitian

penerapannya dalam pembelajaran yang meningkatkan minat belajar siswa

khususnya metode inkuri.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo

Aunurrahman, 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Agus Sujanto, 2006, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Aksara Baru.

Buchori, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru

Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri Syaiful, dan Zain Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar,Reneka Cipta, Jakarta, Edisi revisi. 2010.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS,Jakarta. Depdiknas.

-----------------, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka.Indonesia.

Fattah, Nanang & Muhammad Ali, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta,Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Hamalik, Oemar, 2008, Proses Belajar Mengajar, Jakarta Bumi Aksara ... Jakarta:Balai Pustaka.

Mulyasa, E, 2005, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,.Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

--------------,2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja.Rosdakarya

Mulyani, Sumantri, Nana Syaodih, 2008, Perkembangan Peserta Didik,Jakarta:UT.

Neprianis, 2010, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMPMiftahul Iman Bandung Melalui Pendekatan Inkuiri TerbimbingPaka Pokok Bahasan Kalor Tahun Ajaran 2009/2010, FPMIPA-UPI, Bandung.

Romafilani, Y., 2007, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui KegiatanLaboratorium, Bandung, FPMIPA UPI.

Sumatri, Mulyani dan Johar Permana, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta,CV. Maulana.

Sofan, Amri dan Iif Khoiru, Ahmadi, 2010, KonstruksiPengembanganPembalajaran,Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Slameto. 2010, Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka. Cipta.

Saleh, Rahman, Abdul, 2008, Pendidikan Anak Bangsa, Bandung, PT. RemajaRosdakarya.

Sanjaya, Wina, 2008, Strategi Pembelajaran, Jakarta, Kencana.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, BandungRemaja, Rosdakarya.

Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Trianto, 2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta, Prerstasi Pustaka.

Wena, Made, 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, BumiAksara.

Whandi (2010), Pengertian Belajar, http:/whandi.net/pengertian-belajar, diaksestanggal 1 April 2013

http://education-mantap.blogspot.com/2010/06/keunggulan-dan-kelemahan-strategi.html

Lampiran 1.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SDN II Tolinggula UluMata Pelajaran : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIAlokasi Waktu : 2x35 Menit

I. STANDAR KOMPETENSIMenunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya

II. KOMPETENSI DASARMemberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

III. INDIKATOR- Mengetahui pengertian dari globalisasi- Menyebutkan pengaruh positif globalisasi terhadap lingkungan- Menyebutkan pengaruh negatif globalisasi terhadap lingkungan

IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:- Mengetahiu pengertian globalisasi- Menyebutkan contoh-contoh pengaruh globalisasi di berbagai bidang

Kehidupan

V. MATERI PEMBELAJARANGlobalisasi Dalam Kehidupan1. Globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan

menyeluruh menjadi kelompok masyarakat. Globalisasi juga dapatdiartikan sebagai penyebaran unsur-unsur kebudayaan baru, terutamamngenal informasi yang menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui mediacetak dan lektronik.

2. Berikut pengaruh baik dari adanya globalisasi yaitu (a) kemajuan dibidangteknologi; (b) meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatunegara; (c) meluasnya pasar untuk produk dalam negeri; (d) dapatmemperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik;(e) menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

3. Sedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain (a) gayahidup bebas,narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalamkehidupan masyarakat Indonesia; (b) masyarakat cenderungmementingkan diri sendiri; (c) masyarakat menjadi konsumtif.

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARANA. Model Pembelajaran : InkuiriB. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, inkuiri, dan penugasan

VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Persiapan

a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).b) Merumuskan tujuan pembelajaran.c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.

Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perluditulis dengan jelas.

d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Kegiatan Tindakan

A. Kegiatan Pembukaan terdiri dari :1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi

pelajaran yang telah diajarkan;2) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan

materi yang diajarkan3) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang

dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.B. Kegiatan Inti terdiri dari :

1) Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melaluikegiatan penemuan;

2) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahanproblema yang telah ditetapkan;

3) Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan untukmenemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan;

4) Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa;5) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika

diperlukan;6) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa;7) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan;8) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya.

C. Kegiatan Penutup terdiri dari:1) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya;2) Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan;3) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan

ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswamengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukanpenemuan dengan baik.

VIII. MEDIA DAN SUMBER AJARA. Alat : Gambar dan HPB. Sumber belajar : buku paket, buku lain yang relevan, dan LKS

IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR

● Soal Obyektif

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 2.

SKENARIO PEMBELAJARAN SIKLUS I

A. Pendahuluan1. Apersepsi: Siswa diberi penjelasan tentang globalisasi2. Motivasi: Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan

baik agar siswa mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lingkungansekitar

3. Menjelasakan model pembelajaran inkuiri yang akan diterapkandalam pembelajaran

B. Kegiatan inti1. Guru membrikan informasi agar siswa dapat memahami pengertian

globalisasi2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antar

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnyasecara bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial, danrasa ingin tahu

3. Melakukan diskusi dan tanya jawab, agar siswa dapat menjelaskanpengertian globalisasi, menjelaskan contoh globalisasi di berbagaibidang.

4. Melaksanakan metode inkuiri agar siswa dapat menjelaskan pengaruhglobalisasi di lingkungan sekitar;

5. Siswa mngerjakan tugas latihan soal-soal tentang pengaruh globalisasiterhadap lingkungan sekitar pada buku LKS dan buku penunjanglainnya

7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.C. Penutup

1. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkumanmateri

2. Siswa dan guru melakukan refleks3. Guru memberikan tugas rumah (PR)4. Guru mrencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberi tugas,baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarpeserta didik

5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 3.

TES SIKLUS I

Pentujuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a,b,c, atau d di bawah ini :

Bidang Studi : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIMateri : Pengaruh Globalisasi Terhadap LingkunganWaktu : 20 MenitHari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2013

1. Zaman ketika jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi batas, disebut.....a. prasejarah c. Kunob. sejarah d. Globalisasi

2. Saat ini banyak yang menggunakan telepon selelur atau handphone. Hal inimerupakan pengaruh adanya globlisasi di bidang.....a. transportasi c. Telekomunikasib. media massa d. Budaya

3. Banyak makanan instan di rumah-rumah makan Indonesia menunjukkanpengaruh globalisasi dalam hal.............a. pakaian c. hiburanb. makanan d. seni

4. Di era globalisasi saat ini gaya hidup tradisional semakin tersisih, danmasyarakat mulai menganut.....a. gaya hidup sederhana c. Gaya hidup modernb. gaya hidup apa adanya d. Gaya hidup kuno

5. Banyak anak muda yang memakai memakai rambut palsu. Hal ini merupakansalah satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek......a. transportasi c. Perbankanb. media massa d. Budaya

6. Beragam kemajuan yang dihasilkan oleh globalisasi dalam bidang teknologi,oleh karena itu dunia menjadi terasa.....a. semakin jauh c. Semakin kecilb. semakin tidak terlihat d. Semakin indah

7.Untuk mendapat informasi dari satu negara denga negara lain dapatmemanfaatkan teknologi........a. pariwisata c. Transportasib. duta negara d. Telekomunikasi

8. Di bawah ini yang merupakan pengaruh positif dari globalisasi adalah...a. kemajuan dibidang tarnsportasi c. Pergaulan bebasb. penyalagunaan narkoba d. Perilaku individual

9. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi adalah.....a. mata menjadi rusak c. bangun tidur mudahb. belajar menjadi giat d. Prestasi meningkat

10.Keinginan untuk berbelanja barang-barang yang tidak begitu diperlukan ataukonsumtif merupakan pengaruh globalisasi bersifat....a. baik c. Burukb. bawaaan d. Efek samping

KUNCI JAWABAN

1. d (globalisasi) 6. c (semakin kecil)2. c (telemomunikasi) 7. d (telekomunikasi)3. b (makanan) 8. b (kemajuan dibidang transportasi4. c (gaya hidup modern) 9. b (mata menjadi rusak)5. d (budaya) 10.c (buruk)

Lampiran 4.

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C KI. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa - - √ -2. Merumuskan tujuan pembelajaran - - √ -3. Menyiapkan bahan yang diperlukan - - √ -

II. Kegiatan Pembukaan4. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar - - √ -5. Memberikan motivasi kepada siswa - - - √6. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai - - √ -

III. Kegiatan Inti Pembelajaran7. Menunjukkan penguasaan materi - - √ -8. Menyampaikan materi sesuai hirarki belajar - - - √9. Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi - - - √10. Melaksanakan pembelajaran secara runtut - - √ -11. Menguasai kelas - - - √12. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu - - √ -13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - √14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - √15. Menumbuhkan patisipasi aktif siswa - - √ -16. Merespon partisipatif siswa - - √ -17. Menumbuhkan antusias siswa - - √ -18. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - - √19. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar - - - √

IV. Penutup20. Melakukan refleksi yang melibatkan siswa - - √ -21. Melaksanakan tindak lanjut - - √ -

JUMLAH - - 13 8PERSENTASE - - 61,9% 38,1%

Keterangan Penilaian :1. Sangat Baik (SB) : 90-1002. Baik (B) : 75-893. Cukup : 60-744. Kurang : 40-59

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampira 5.

FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C KI. Kesungguhan pada Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Keikusertaan siswa mengidentifikasi kebutuhan belajar - - √ -2. Perhatian siswa terhadap tujuan pembelajaran - - √ -

II. Perhatian pada Kegiatan Pembukaan3. Perhatian pada apersepsi dengan materi ajar - - √ -4. Motivasi siswa belajar - - √ -5. Perhatian tujuan yang akan dicapai - - √ -

III. Penguasaan Materi Pembelajaran6. Menunjukkan penguasaan materi - - √ -7. Penguasaan materi belajar - - √ -

IV. Perhatian terhadap Srategi Pembelajaran8. Perhatian siswa terhadap proses penomoran - - √ -9.Perhatian siswa terhadap penjelasan materi - - √ -10.Perhatian siswa terhadap LKS - - √ -11.Keantusiasan siswa bekerjasama mengerjakan LKS - - - √12.Keantusiasan siswa dalam menjawab pertanyaan - - - √

V. Penggunaan Media Pembelajaran/Sumber Ajar13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - - √14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - - √

VI. Keterlibatan Dalam KBM15. Patisipasi aktif siswa - - √ -16. Respon siswa - - √ -17. Antusias siswa - - √ -

VII. Penggunaan Bahasa18. Penggunaan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - - √19. Penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar - - - √

VIII. Keantusiasan mengerjakan LKS20. Keantusiasan siswa dalam mengerjakan LKS - - √ -JUMLAH - - 14 6PERSENTASE - - 70% 30%

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 6.

Tabel 7Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

NO. NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

TUNTAS TIDAKTUNTAS

1. Wiranto Edi 60 - √

2. Ramsi Andika Tutu 70 - √

3. Fandika Saputra Usia 70 - √

4. Rivaldi Umbola 90 √ -

5. Aditia L. Botutihe 100 √ √

6. Siskawati Moko 70 - √

7. Titan Bakahi 70 - √

8. Yulfin Dulanimo 60 - √

9. Putri Mayang 50 - √

JUMLAH 1221 2 7PRESENTASE 40 22,22% 77,8%

Lampiran 7.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDN II Tolinggula UluMata Pelajaran : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIAlokasi Waktu : 2x35 Menit

I. STANDAR KOMPETENSIMenunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya

II. KOMPETENSI DASARMemberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

III. INDIKATOR- Menyebutkan pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar

VI. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:- Mengetahiu pengertian globalisasi- Menyebutkan contoh-contoh pengaruh globalisasi di berbagai bidang

Kehidupan- Menyebutkan pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar

VII.MATERI PEMBELAJARANGlobalisasi Dalam KehidupanSedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain (a) gaya hidupbebas,narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupanmasyarakat Indonesia; (b) masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri;(c) masyarakat menjadi konsumtif.

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARANA. Model Pembelajaran : InkuiriB. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, inkuiri, dan penugasan

VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Persiapan

a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).b) Merumuskan tujuan pembelajaran.c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.

Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perluditulis dengan jelas.

d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Kegiatan TindakanA. Kegiatan Pembukaan terdiri dari :

1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materipelajaran yang telah diajarkan;

2) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya denganmateri yang diajarkan

3) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yangdilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.

B. Kegiatan Inti terdiri dari :1) Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui

kegiatan penemuan;2) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan

problema yang telah ditetapkan;3) Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan untuk

menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan;4) Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa;5) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika

diperlukan;6) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa;7) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan;8) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya.

C. Kegiatan Penutup terdiri dari:1) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya;2) Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan;3) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan

ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswamengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukanpenemuan dengan baik.

VIII. MEDIA DAN SUMBER AJAR1. Alat : Gambar dan HP2. Sumber belajar : buku paket, buku lain yang relevan, dan LKS

IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR1. Obyektif Tes

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 8.

SKENARIO PEMBELAJARAN SIKLIS II

A. Pendahuluan1. Apersepsi: Siswa diberi penjelasan tentang globalisasi2. Motivasi: Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik

agar siswa mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lingkungan sekitar3. Menjelasakan model pembelajaran inkuiri yang akan diterapkan dalam

pembelajaranB. Kegiatan inti

1. Guru membrikan informasi agar siswa dapat memahami pengertianglobalisasi

2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antarpeserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya secarabersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial, dan rasa ingin tahu

3. Melakukan diskusi dan tanya jawab, agar siswa dapat menjelaskanpengertian globalisasi, menjelaskan contoh globalisasi di berbagai bidang.

4. Melaksanakan metode inkuiri agar siswa dapat menjelaskan pengaruhglobalisasi di lingkungan sekitar;

5. Siswa mngerjakan tugas latihan soal-soal tentang pengaruh globalisasiterhadap lingkungan sekitar pada buku LKS dan buku penunjang lainnya

7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.C. Penutup

1. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi2. Siswa dan guru melakukan refleks3. Guru memberikan tugas rumah (PR)4. Guru mrencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberi tugas, baiktugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 9.

TES SIKLUS II

Pentujuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a,b,c, atau d di bawah ini :

Bidang Studi : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIMateri : Pengaruh Globalisasi Terhadap LingkunganWaktu : 20 Menit

1. Zaman ketika jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi batas, disebut.....a. prasejarah c. Kunob. sejarah d. Globalisasi

2. Saat ini banyak yang menggunakan telepon selelur atau handphone. Hal inimerupakan pengaruh adanya globlisasi di bidang.....a. transportasi c. Telekomunikasib. media massa d. Budaya

3. Banyak makanan instan di rumah-rumah makan Indonesia menunjukkanpengaruh globalisasi dalam hal.............a. pakaian c. hiburanb. makanan d. seni

4. Di era globalisasi saat ini gaya hidup tradisional semakin tersisih, danmasyarakat mulai menganut.....a. gaya hidup sederhana c. Gaya hidup modernb. gaya hidup apa adanya d. Gaya hidup kuno

5. Banyak anak muda yang memakai memakai rambut palsu. Hal ini merupakansalah satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek......a. transportasi c. Perbankanb. media massa d. Budaya

6. Beragam kemajuan yang dihasilkan oleh globalisasi dalam bidang teknologi,oleh karena itu dunia menjadi terasa.....a. semakin jauh c. Semakin kecilb. semakin tidak terlihat d. Semakin indah

7.Untuk mendapat informasi dari satu negara denga negara lain dapatmemanfaatkan teknologi........a. pariwisata c. Transportasib. duta negara d. Telekomunikasi

8. Di bawah ini yang merupakan pengaruh positif dari globalisasi adalah...a. kemajuan dibidang tarnsportasi c. Pergaulan bebas

b. penyalagunaan narkoba d. Perilaku individual

9. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi adalah.....a. mata menjadi rusak c. bangun tidur mudahb. belajar menjadi giat d. Prestasi meningkat

10.Keinginan untuk berbelanja barang-barang yang tidak begitu diperlukan ataukonsumtif merupakan pengaruh globalisasi bersifat....a. baik c. Burukb. bawaaan d. Efek samping

KUNCI JAWABAN

1. d (globalisasi) 6. c (semakin kecil)2. c (telemomunikasi) 7. d (telekomunikasi)3. b (makanan) 8. b (kemajuan dibidang transportasi4. c (gaya hidup modern) 9. b (mata menjadi rusak)5. d (budaya) 10.c (buruk)

Lampiran 10.

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURUSIKLUS II

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C KI. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa √ - -2. Merumuskan tujuan pembelajaran √ - -3. Menyiapkan bahan yang diperlukan √ -

II. Kegiatan Pembukaan4. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar √ - -5. Memberikan motivasi kepada siswa √ - -6. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai √ - -

III. Kegiatan Inti Pembelajaran7. Menunjukkan penguasaan materi √ - -8. Menyampaikan materi sesuai hirarki belajar √ - -9. Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi √ - -10. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √ - -11. Menguasai kelas √ - -12. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √ - -13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media √ - -14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - √ -15. Menumbuhkan patisipasi aktif siswa √ - -16. Merespon partisipatif siswa √ - -17. Menumbuhkan antusias siswa √ - -18. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √ - -19. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √ - -

IV. Penutup20. Melakukan refleksi yang melibatkan siswa √ - -21. Melaksanakan tindak lanjut √ - -JUMLAH 19 1 -

PERSENTASE 95,2 4,8 -

Keterangan Penilaian :1. Sangat Baik (SB) : 90-100 2. Baik (B) : 75-893. Cukup : 60-74 4. Kurang : 40-59

Tolinggula, Juli 2013Peneliti Observer

Agus Mantali Norma M. Seri, S.PdNIM : 151 409 531

Lampiran 11.

FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II

NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN

SB B C KI. Kesungguhan pada Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Keikusertaan siswa mengidentifikasi kebutuhan belajar - √ - -2. Perhatian siswa terhadap tujuan pembelajaran - √ - -

II. Perhatian pada Kegiatan Pembukaan3. Perhatian pada apersepsi dengan materi ajar - √ - -4. Motivasi siswa belajar - √ - -5. Perhatian tujuan yang akan dicapai - √ - -

III. Penguasaan Materi Pembelajaran6. Menunjukkan penguasaan materi - √ - -7. Penguasaan materi belajar - √ - -

IV. Perhatian terhadap Srategi Pembelajaran8. Perhatian siswa terhadap proses penomoran - √ - -9.Perhatian siswa terhadap penjelasan materi - √ - -10.Perhatian siswa terhadap LKS - √ - -11.Keantusiasan siswa bekerjasama mengerjakan LKS - - √ -12.Keantusiasan siswa dalam menjawab pertanyaan - - √ -

V. Penggunaan Media Pembelajaran/Sumber Ajar13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - √ -14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - √ -

VI. Keterlibatan Dalam KBM15. Patisipasi aktif siswa - √ - -16. Respon siswa - √ - -17. Antusias siswa - √ - -

VII. Penggunaan Bahasa18. Penggunaan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - √ -19. Penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar - - √ -

VIII. Keantusiasan mengerjakan LKS20. Keantusiasan siswa dalam mengerjakan LKS - √ - -JUMLAH - 17 3 -PERSENTASE - 85% 15% -

Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 12.

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

NO. NAMA SISWA NILAIKETERANGAN

TUNTAS TIDAKTUNTAS

1. Wiranto Edi 90 √ -

2. Ramsi Andika Tutu 80 √ -

3. Fandika Saputra Usia 80 √ -

4. Rivaldi Umbola 90 √ -

5. Aditia L. Botutihe 100 √ -

6. Siskawati Moko 80 √ -

7. Titan Bakahi 90 √ -

8. Yulfin Dulanimo 60 - √

9. Putri Mayang 90 √ -

JUMLAH 760 8 1

PRESENTASE 84 88,9% 11,1%

Lampira 13.

HASIL TES SIKLUS I

NO. NAMA SISWA SKOR KETERANGAN1. Wiranto Edi 60 TIDAK TUNTAS

2. Ramsi Andika Tutu 70 TIDAK TUNTAS

3. Fandika Saputra Usia 70 TIDAK TUNTAS

4. Rivaldi Umbola 90 TUNTAS

5. Aditia L. Botutihe 100 TUNTAS

6. Siskawati Moko 70 TIDAK TUNTAS

7. Titan Bakahi 70 TIDAK TUNTAS

8. Yulfin Dulanimo 60 TIDAK TUNTAS

9. Putri Mayang 50 TIDAK TUNTAS

Jumlah 1221 Siswa yangtuntas 2 orangdan yang tidaktuntas 7 orang

KKM 75Rata-rata kelas = Jumlah Nilai Siswa Keseluruhan 40

Jumlah Siswa Keseluruhan

Ketuntasan =Jumlah murid yang bernilai ≥60 x 100= 22,2100%Jumlah murid keseluruhan

Tidak tuntas =Jumlah murid yang bernilai 60≤ x 100= 77%Jumlah murid keseluruhan

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 14.

HASIL TES SIKLUS II

NO. NAMA SISWA SKOR KETERANGAN1. Wiranto Edi 90 TUNTAS

2. Ramsi Andika Tutu 80 TUNTAS

3. Fandika Saputra Usia 80 TUNTAS

4. Rivaldi Umbola 90 TUNTAS

5. Aditia L. Botutihe 100 TUNTAS

6. Siskawati Moko 80 TUNTAS

7. Titan Bakahi 90 TUNTAS

8. Yulfin Dulanimo 60 TIDAK TUNTAS

9. Putri Mayang 90 TUNTAS

Jumlah 760 Siswa yangtuntas sebanyak8 orang dan tidaktuntas 1 orang

KKM 75Rata-rata kelas = Jumlah Nilai Siswa Keseluruhan 80

Jumlah Siswa Keseluruhan

Ketuntasan =Jumlah murid yang bernilai ≥60 x 100= 88,9100%Jumlah murid keseluruhan

Tidak tuntas =Jumlah murid yang bernilai 60≤ x 100= 11,1%Jumlah murid keseluruhan

Tolinggula, Juli 2013

Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,

NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531

Lampiran 15.

DOKUMENTASI

Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri

Guru Menjelaskan Materi dan Cara Penggunaan Metode InkuiriDan Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan

Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkandan Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswaDan Siswa melaporkan hasil penemuannya

Pelaksanaan Tes Pada Siklus I dan Siklus II