Upload
voxuyen
View
222
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 81
BAB IV: KONSEP
4.1. Konsep Dasar
Konsep dasar yang digunakan pada perancangan Student Housing ini
mengangkat konsep bangunan arsitektur yang hemat energi. Konsep ini sangat tepat
diaplikasikan pada bangunan tempat tinggal mahasiswa sementara yang sekiranya
tidak hanya sebagai tempat untuk beristirahat namun dapat memberikan dukungan
positif terhadap kegiatan pendidikan mahasiswa .Pengguna menjadi aspek penting
yang di perhatikan dalam perancangan, yang menantukan keseluruhan konsep
perancangan bangunan, namun tetap mengacu pada penghematan energi listrik,
khususnya untuk penghawaan dan pencahayaan. Adapun beberapa hal yang
menjadi acuan dalam perancangan yaitu:
KONSEP
DASAR
Disediakan minimarket dilingkungan asrama
Memperbanyak kafetaria di lingkungan asrama
Memperketat penjagaan dengan menempatkan pos-pos keamanan di beberapa titik
Penambahan cctv di berbagai tempat di asrama
Menambah area-area hijau atau taman sehingga asrama terlihat segar dan menarik
Sistem pembuangan limbah menurut standar yang sudah ditentukan
Sistem pencahayaan yang cukup untuk setiap ruangan yang ada di asrama
Sirkulasi udara dibuat dengan membuat pola banyaknya ruangan terbuka
Asrama menggunakan warna-warna cerah untuk kesan bersih dan sehat
Memiliki bangunan yang unik dan menarik
Menempatkan Fasilitas Sport Center dalam kawasan asrama
Tabel 15. Acuan Konsep Dasar
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 82
2.3.1. Konsep Hemat Energi
Matahari berpengaruh penting dalam aspek perancangan karena sinar matahari
yang dapat menjadi potensi untuk pencahayaan dan kedalam penghematan energi
listrik, akibat radiasi panas yang dapat meningkatkan beban listrik pendingin
ruangan, maka:
FAKTOR KONSEP
Penerangan Alami Menggunakan bukaan-bukaan pada area kamar tidur maupun area-
area publik untuk meminimalirisir penggunaan pencahayaan buatan
dalam bangunan dalam penerapan hemat energy dalam bangunan.
Penerangan Buatan Unit-unit kamar akan menggunakan pencahayaan buatan ini, tingkat
terang cahaya akan dirancang sesuai peraturan yang berlaku,
dengan intensitas 100-200 lux dan dibawah 50 lux (saat tidur). Hal
tersebut dilakukan dengan menggunakan lampu recessed lampu ini
memberikan pancaran yang lembut dan tidak langsung menerangi
ke area yang diterangi serta tidak mengumpulkan debu. Dan
beberapa penerangan tambahan untuk memudahkan penghuni
dapat melakukan aktivitas pada malam hari.
Penghawaan Penghawaan dalam bangunan dibagi menjadi 2, yaitu penghawaan
alami dan buatan.Penghawaan buatan dapat dilakukan pada
ruangan dengan penggunaan AC slit duct yang dapat dimatikan
apabila ruangan sedang tidak digunakan. Sedangkan, penghawaan
alami dalam bangunan dapat dilakukan dengan ventilasi silang agar
udara dapat mengalir pada koridor bangunan.
Fasade Untuk mengurangi radiasi panas matahari langsung pada area barat
yang banyak memperoleh radiasi matahari menggunakan overstek
pada jendela agar ruangan tetap memperoleh cahaya mataharu
namun mengurangi radiasi panas yang masuk dalam bangunan dan
dapat meningkatkan beban energi listrik untuk pendingin ruangan.
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Tabel 16. Konsep Hemat Energi
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 83
2.3.2. Konsep Strategi Berkelanjutan
Konsep strategi pada bangunan maupun kawasan asrama mahasiswa UMB
ini terdiri dari beberapa aspek strategi perencanaan dan perancangan
bangunan ber Arsitektur hijau yang hemat energi yaitu:
Hemat energy
Penempatan orientasi bangunan terhadap matahari, pemanfaatan
cahaya matahari,, sun shading dan penggunaan material yang ramah
lingkungan.
Mengurangi Efek Panas
Pengelolaan kualitas udara dalam bangunan, penempatan vegetasi
sebagai elemen peneduh, penggunaan green roof, penempatan koridor
hijau, dan mengurangi pemadatan tanah oleh aspal.
Mengurangi Polusi
Mengurangi polusi dengan penempatan begetasi, penempatan ruang
serta mengatur penempatan area yang menjadi sumber kebisingan jauh
dari ruang-ruang utama agar tidak menggagu.
Melestarikan Air
Menggunakan kembali air limbah dengan cara meng recycle air limbah
agar dapat di gunakan kembali sehingga dapat meminimalisir
pemborosan penggunaan air pada bangunan hunian.
Melestarikan Tumbuhan
Pemanfaatan dan penggunaan tanaman untuk dapat di nikmati oleh
pengguna serta lingkungan kawasan dan sekitarnya.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 84
2.3.3. Konsep Perlindungan Gedung Terhadap Panas Matahari
Pada kawasan maupun bangunan Asrama menggunakan beberapa konsep
dalam melindungi Gedung terhadap panas matahari, seperti:
Penggunaan Kaca Double Glazed untuk mengurangi bagian bangunan
yang terkena radiasi panas yang berlebih, dengan mengunakan Kaca
Double Glazed diupayakan agar mengurangi radiasi panas dapat di block
masuk dalam bangunan
Penggunaan vegetasi untuk mengurangi radiasi matahari
Penggunaan roof garden untuk mengurangi panas matahari dimana di
tempatkan garden/ daerah hijau diatas atap dak maupun diatas Lahan
kawasan.
(Sumber: i http://cv-yufakaryamandiri .com/)
Gambar 31: Penggunaan aplikasi roof garden
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 85
Penggunaan dinding partisi yang dapat di buka-ditutup sehingga
diharapkan dapat mengurangi radiasi sinar matahari yang berlebihan
pada bangunan maupun unit hunian, penggunaan aplikasi ini di
tempatkan pada selasar bangunan dan juga pada balkon yang terdapat
pada setiap hunian.
(Sumber: http://www.dirumahidaman.com/)
Gambar 32: Konsep penggunaan Partisi pada Bangunan
Penggunaan Sistem partisi pada balkon hunian bertujuan untuk
mengurangi radiasi panas matahari dan juga meng cover unit hunian dari
kekumuhan yang dapat terlihat dari luar bangunan/ sekitar kawasan hal
ini dikarenakan balkon merupakan area yang disediakan pengelola
sebagai tempat menjemur pakaian penghuni.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 86
2.3.4. Utilitas
1. Sistem Keamanan
Sistem keamanan yang diterapkan pada Gedung asrama UMB ini terdiri dari
2 macam yaitu:
Sistem keamanan dengan menggunakan anak kunci
Dalam bukunya. Panduan Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan
Praktisi Bangunan. Juwana, Jimmy S. (2008) mengemukakan bahwa
Sistem ini terdapat 2 macam Sistem yaitu:
Sistem master key
Kunci grand master dapat digunakan untuk membuka seluruh pintu
dalam satu bangunan. Kunci master dapat digunakan untuk membuka
seluruh pintu pada satu lantai tertentu dalam bangunan
Gambar 33: Skema Aplikasi Sistem Master Key
(Sumber: Juwana, Jimmy S. 2008. Panduan Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan)
Sistem penguncian yang dipusatkan (central Locking Sistem )
Beberapa anak kunci tertentu yang berbeda dapat digunakan untuk
membuka satu pintu tertentu.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 87
Sistem keamanan tanpa anak kunci
Penggunaan kunci elektronik berupa kartu magnetic sebagai pegangti anak kunci
merupakan salah satu Sistem pengendalian akses (access control Sistem . Kartu
elektronik tersebut memuat data-data pemilik kartu tersebut sehingga akan
memudahkan jika suatu waktu diperlukan pelacakan.
(Sumber: http://akseskontrolpintu.com)
Gambar 34: Skema Aplikasi Kemananan Menggunakan Kartu elektronik
Keuntungan dari penggunaan kartu magnetic sebagai pengganti anak
kunci biasa pada bangunan hunian asrama ini tidak dapat diduplikasi
seperti anak kunci biasa sehingga keamanannya lebih terjamin.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 88
Tinjauan
Door Sensor Door sensor atau sensor pintu digunakan untuk mendeteksi keadaan pintu,
terkunci dengan benar ataupun tidak. Jika pintu tidak terkunci dengan benar
dalam waktu tertentu, maka alarm akan berbunyi. Door sensor juga akan
mengirimkan signal ke mesin jika pintu dibuka dengan paksa dan akan
membunyikan alarm
Exit Button Exit button digunakan untuk membuka pintu dari dalam ruangan. Exit button
bisa berupa saklar manual maupun yang menggunakan infrared maupun
teknologi yang lain.
Alarm Alarm akan berbunyi jika pintu tidak tertutup dengan benar, dibuka paksa
atau mesin sidik jari dilepas dari tempatnya.
Door Bell Bagi orang yang tidak terdaftar pada mesin akses kontrol sidik jari, maka bisa
membunyikan bell ini untuk memberitahu orang yang ada di dalam ruangan
untuk membukakan pintu. Alarm akan berbunyi jika pintu tidak tertutup
dengan benar, dibuka paksa atau mesin ini dilepas dari tempatnya. (Hanya
support untuk 12VDC Alarm)..
Sumber: akseskontrolpintu.com
Tabel 17. Tinjauan Keamanan Hunian
Sistem keamanan dengan CCTV (Closed Circuit Television)
Sistem keamanan dalam bangunan diawasi dengan adanya Sistem
keamanan dengan CCTV (Closed Circuit Television) dimana dengan
sistim ini dapat mempermudah pengawasan baik dalam kawasan maupun
bangunan asrama
http://www.cctv-information.co.uk/
Gambar 35: Skema Pengawasan Keamanan
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 89
2. Konsep Penghawaan
Menurut Juwana, Jimmy S. (2008). Dalam bukunya Panduan Sistem
Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan mengenai
penghawaan di dalam bangunan, mengacu pada hal tersebut maka
penerapan Sistem penghawaan yang ada di bangunan asrama Universitas
Mercubuana dibagi menjadi 2 sistem penghawaan yaitu:
Penghawaan Alami, Sistem penghawaan ini dibuat pada bangunan
terutama pada hunian unit dimana tidak hanya memberikan kenyamanan
pada bukaaan-bukaan namun juga meminimalisir penggunaan AC buatan
yang berlebihan. Penghawaan alami yang di terapkan pada bangunan
terutama pada hunian bertujuan untuk mengurangi penggunaan AC
buatan yang berlebihan
Penghawaan Buatan, penghawaan buatan menggunakan udara buatan
(Air Conditioner) pada bangunan hall dan penggunaan Guesr House.
Perhitungan pemakaian AC pada Guest House
Luas kamar = 24 m2
Tinggi Plafond = 3 m
Koefisien AC = 50
Kapasitas AC = (24 x 3)
50
= 1, 44 = 1 PK
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 90
AC Window AC Split AC Central
Temperatur setiap ruangan dapat
di control dari masing-masing Unit.
Distribusi udara lebih baik Distribusi udara lebih baik
Tidak perlu ducting Ada instalasi ducting Butuh rauang ducting siolasi,
shaft dan AHU
Instalasi sangat sederhana Dapat dipergunakan lebih dari satu ruang -
- - Pemeliharaan mudah
Penempatan pada dinding dapat
merusak wajah gedung
Butuh ruang untuk Out door dan ruang
perawatan
Perlu disiapkan unit
tambahan pada saat service
Bising Tidak bising (terbagi in& out door unit)
evaporator door di dalam ruangan, condenser
di luar ruangan.
Tidak bising
Umur relative pendek -4 tahun - -
Energi Besar - Energi secara keseluruhan
lebih hemat
- Harga awal lebih mahal dari AC Window Initial Cost (biaya Awal )
tinggi
Tabel 18. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam AC
Pendingin udara buatan yang akan digunakan pada bangunan asrama ini
menggunakan AC split karena pendistribusian udaranya lebih baik dan
dapat digunakan oleh lebih dari satu ruangan. Penggunaan AC split ini
kuga dapat diatur pemakaiannya sesuai kebutuhan penggunaannya.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 91
3. Konsep Sistem Pencegah Kebakaran
Menurut Juwana, Jimmy S. 2008. Dalam bukunya Panduan Sistem
Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan mengenai Sistem
pencegahan kebakaran, maka dapat disimpulkan bahwa Gedung asrama
UMB ini menerapkan beberapa konsep Sistem pencegah kebakaran yaitu
sebagai berikut:
Detektor, untuk mencegah terjadinya kebakaran diperlukan alat
peringatan dini atau detector asap dan panas. Dalam bangunan asrama
UMB jenis detector yang digunakan adalah jenis detector ionisasi yang
ditempatkan di dapur atau ruangan yang berisi gas yang mudah terbakar/
meledak.
Hidrant dan selang kebakaran, jika terjadi kebakaran di dalam bangunan
maka perlu tindakan pemadaman yang dapat dilakukan oleh semua orang
dengan menggunakan pemadam api ringan (PAR - Fire Extinghuiser) dan
selang pemadam kebakaran. Hidrant perlu diletakkan pada jarak 35 meter
satu dengan lainnya.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 92
4. Konsep Sistem Pembuangan Limbah dan Sampah
Pembuangan Limbah
Penggunaan septictank pada bangunan yang di huni oleh orang banyak di
rasa kurang memadai, oleh karena itu di gunakan Sistem pengolahan air
limbah STP (Sewage Treatment Plant) dan WTP (Water Treatmen Plant)
Gambar 36: Skema Pengolahan Limbah
Pembuangan sampah
Banyaknya penghuni asrama dapat menyebabkan banyaknya sampah
yang dibuang tiap harinya. Oleh karena itu di butuhkan saluran
pembuangan sampah yang efektif dan efisien yang memerlukan jalur
tersendiri. Di tiap lantai disediakan corong pembuangan sampah yang
dibuat serong ke bawah agar sampah yang dibuang tidak masuk ke lantai
bawahnya. Apabila penampung telah penuh, sampah kemudian
dipadatkan dan selanjutnya akan di buang keluar bangunan dengan
kendaraan pengangkut sampah.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 93
4.2. Konsep Bangunan
4.2.1. Konsep Massa Bangunan
Pola massa bangunan yang akan dirancang dalam komplek asrama UMB ini bersifat
majemuk dimana setiap bangunan di pisah berdasarkan kegiatan didalamnya hal ini
menyebabkan sirkulasi bangunan menjadi lebih dinamis. Adapun beberapa hal yang
menjadi pertimbangan yaitu:
Adanya pemisahan Gedung asrama putra dan asrama putri
Adanya pemisahan kelompok kegiatan utama, pengelola, guest house dan
service.
Membuat open space diantara bangunan sehingga sirkulasi udara antara
bangunan menjadi lebih lancar.
4.2.2. Konsep Tata Ruang Luar
Orientasi bangunan, Massa bangunan asrama mahasiswa UMB di rancang
dengan konsep bnagunan yang memiliki orientasi ke luar dan kedalam.
Orientasi ke luar ditujukan untuk bangunan yang di rancang dapat selaras
dengan bangunan maupun lingkungan ssekitarnya, dan juga diharapkan
dapat mendukung proses pembelajaran mahasiswa.
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Gambar 37: Orientasi View
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 94
Elemen Pengisi Ruang, lingkungan asrama Universitas Mercubuana ini perlu
untuk memperhatikan ruang -ruang luar yang dapat dinikmati oleh pengguna
bangunan (penghuni, pengelola, dan tamu). Pembentuk area luar kawasan
dapat berupa eleme keras dan lunak. Elemen keras yang akan digunakan
pada kawasan dapat berupa penggunaan material aspal, beton, grass block,
maupun batu alam yang dapat digunakan sebagai sirkulasi kendaraan
maupun pejalan kaki. Pada kawasan lebih dominan menggunakan grass blok
sebagai sirkulasi kendaraan maupun manusia, hal ini dikarenakan grass
block dapat meresap air lebih banyak dan tidak menaikkan suhu di
sekitarnya.Sedangkan elemen lunak yang digunakan dalam kawasan Asrama
dapat berupa pepohonan, rumput maupun tanaman hias hal ini bertujuan
elemen tersebut tidak hanya dapat memperindah ruang luar namun juga
dapat dipakai sebagai perserapan air hujan.
Area Parkir, parkiran yang digunakan pada kawasaan dibagi menjadi 2
macam yaitu area parkir kendaraan roda dua dan area parkir mobil, dimana
pada setiap area parkir menggunakan parkir 90° karena lebih efisien dan
menghemat Lahan daripada parkir kendaraan dengan sudut kemiringan
tertentu, untuk sirkulasi kendaraan dalam area ini menggunakan sirkulasi 1
arah dimana kendaraan diarahkan dengan baik. Parkir hanya dibatasi pada
parkir motor untuk pengelola dan tamu sedangkan parkir mobil di sediakan
untuk tamu di karenakan penghuni unit tidak disediakan parkir hal ini
disebabkan jarak asrama dan kampus dekat serta dapat di jangkau dengan
berjalan kaki.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 95
4.2.3. Konsep Organisasi Ruang
Konsep organisasi ruang pada bangunan Asrama menggunakan konsep organisasi
Linear dimana ruang- ruang yang terdapat pada hunian tersusun dalam satu garis
Gambar 38: Konsep Organisasi Ruang
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
CORE
PUBLIC
SERVICE
TOILET
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 96
4.2.4. Konsep Ruang
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Gambar 39: Konsep Void pada Bangunan
• Penggunaan Selasar dengan konsep mengecil ke bawah seperti corong , hal
ini untuk mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami dengan
dilengkapi partisi tambahan yang dapat dibuka / ditutup
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 97
4.2.5. Konsep Partisi
Penggunaan dinding partisi yang dapat di buka-ditutup sehingga diharapkan
dapat mengurangi radiasi sinar matahari yang berlebihan pada bangunan
maupun unit hunian, penggunaan aplikasi ini di tempatkan pada selasar
bangunan dan juga pada balkon yang terdapat pada setiap hunian.
Penggunaan Sistem partisi pada balkon hunian bertujuan untuk mengurangi
radiasi panas matahari dan juga meng cover unit hunian dari kekumuhan yang
dapat terlihat dari luar bangunan/ sekitar kawasan hal ini dikarenakan balkon
merupakan area yang disediakan pengelola sebagai tempat menjemur pakaian
penghuni
(Sumber: Analisa 2014)
Gambar 40: Konsep Penggunaan Partisi Pada Unit
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 98
4.2.6. Konsep Unit
Gambar 41: Salah satu konsep type unit
• Pada Bangunan asrama terdapat 3 Unit hunian. Yaitu:
a. Type 1 dimana di huni oleh 2 orang
b. Type 2 dimana dihuni oleh 3 orang
c. Type 3 atau Guest house
• Unit di desain untuk dapat memenuhi kebutuhan penghuni yang merupakan
mahasiswa, pada setiap unit menggunakan furniture Built In yang multifungsi
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 99
4.2.7. Konsep Furnitur
Konsep furnitur yang di tempatkan dalam setiap unit menggunakan Sistem
furnitur yang multifungsi dimana dalam satu furnitur memiliki beberapa fungsi yang
dapat digunakan oleh mahasiswa, adapaun fungsi tersebut adalah:
Lemari (Hanging Cabinet)
Lemari Pakaian
Drawer
Meja belajar
Sofa
Tempat Tidur
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Gambar 42: Konsep Furnitur Unit
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 100
4.2.8. Konsep Area Baca
Area baca merupakan area
yang disediakan untuk 1 orang
berfungsi sebagai area membaca
dengan ketenangan dan kondisi duduk
yang dapat disesuaikan dengan
kenyamanan pengguna, area ini pada
khususnya berfungsi untuk mengurangi
panas dalam ruangan yang diakibatkan
oleh panas matahari yang berlebihan,
dimana area baca memberikan ruang
jeda sehingga sinar matahari tidak
langsung mengenai lantai unit dan
tidak langsung diserap oleh lantai
sehingga efek panas yang diserap
lantai lebih sedikit
Gambar 43: Konsep Area Baca Pada Unit
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 101
4.2.9. Konsep Warna Bangunan
Menurut Rustam Hakim dalam bukunya Komponen Perancangan Arsitektur
Lansekap (hal: 132) 2002, Warna dalam arsitektur dipergunakan untuk
menekankan atau memperjelas karakter suatu objek atau memberikan aksen
pada bentuk dan bahannya. Oleh karena itu perlu adanya penetapan konsep
yang jelas pada bangunan Student Housing.
Gambar 44: Analisa Warna Bangunan Sekitar
Pemilihan warna bangunan mempertimbangkan aspek yang tidak terlalu
mencolok dengan lingkungan sekitar dimana warna-warna yang dipilih adalah
warna-warna dominan yang terdapat pada bangunan sekitar
Pemilihan warna-warna pada bangunan bertujuan untuk mempertegas
bangunan Student Housing yang berarsitektur Hemat Energi dengan
mempertimbangkan keselarasan terhadap lingkungan sekitar.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 102
No Bangunan Warna Fungsi Analisa
1 Menara Universitas
Mercubuana Meruya
Putih
Orange
Hijau
Abu –abu
Biru
Pendidikan Putih
Orange
Hijau
Biru
2 Mesjid UMB Putih
Biru
Peribadatan
3 Graha HIMINDO Putih
Abu-abu
Hijau
Hitam
Perkantoran
4 Bywi Futsal Biru
Merah
Olar raga
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Tabel 19. Warna Bangunan Sekitar Site
Berdasarkan dari hasil analisa yang didapat dapat disimpulkan bahwa warna
yang dipilih dan diterapkan sebagai konsep warna pada bangunan Student
Housing adalah warna putih, orange, hijau dan biru.
Pengambilan warna-warna tersebut diambil berdasarkan warna-warna
dominan yang terdapat pada bangunan-bangunan yang terlah terbangun di
sekitar tapak.
Tujuan menggunakan warna-warna yang dominan, bertujuan agar bangunan
Student Housing tetap mempertimbangkan keselarasan dengan bangunan-
bangunan yang terdapat di lingkungan sekitar.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 103
No Jenis Warna Suasana
1 Putih Kepolosan, kebersihan, keagungan, terang, anggun, bersahaja, luas, dan
membantu konsentrasi. Cocok untuk ruang dengan aktivitas yang
membutuhkan konsentrasi tinggi
2 Orange Kuat dan dominan, kemewahan, kesehatan, membangkitkan semangat,
menimbulkam gejolak emosi, bercahaya, dan menggiatkan aktivitas kerja (tidak
disarankan dipakai pada ruang istrahat). Cocok digunakan utnuk ruang dengan
aktivitas yang membutuhkan semangat tinggi.
3 Hijau Kesegaran, kesejukan, ketenangan, mewakili warna alam dan menentramkan
emosi. Dapat digunakan pada ruang dengan aktivitas yang membutuhkan
konsentrasi tinggi serta ketajaman visual.
4 Biru Ketenangan, kedamaian, istirahat, sejuk, stabil dalam menghadapi tugas-tugas
rutin. Dapat digunakan untuk ruang dengan aktivitas rutin dan padat
(Sumber: Majalah ASRI edisi no 02 Februari 2011)
Tabel 20. Pemilihan Warna dan Suasana
Dalam Perancangan bangunan juga diperhatikan mengenai ekspresi yang
yang ditimbulkan oleh pemilihan warna-warna, hal ini dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut;
Warna Persepsi Waktu Ukuran Berat Volume
Hangat Waktu melebihi
perkiraan. Warna
hangat lebih
menyenangkan untuk
area rekreasi.
Benda kelihatan lebih
panjang dan lebih
besar.
Terlihat lebih berat. Ukuran yang tampak
lebih kecil.
Dingin Waktu dibawah
perkiraan.
Penggunaan warna
dingin untuk area
kegiatan yang rutin
atau monoton.
Benda kelihatan lebih
pendek dan lebih kecil
Terlihat lebih ringan Ukuran ruang tampak
lebih jelas
(Sumber: Rustam Hakim, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap (hal: 140, 2002,)
Tabel 21. Matriks warna dan ekspresi
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 104
4.2.10. Konsep Interior
Menentukan Konsep Ruang-ruang maupun fasilitas yang ada dalam bangunan
maupun yang berada di dalam site, yaitu:
FAKTOR KONSEP
Kamar Tidur Kamar tidur terdiri dari dua type dengan setiap unit type di huni oleh 2 orang
dan 3 orang, type 1 dengan luas 24 m2 dan Type 2 dengan luas 21 m2
dimana setiap type terdapat furniture standar yaitu 1-2 tempat tidur,
wadrobe,kursi, meja belajar
Selasar Space antara kamar dihubungkan dengan selasar dengan lebar minimal 1.5
m untuk area sirkulasi.
Ruang Komunal Ruang komunal perannya cukup vital dalam hunian Asrama dimana lebih
banyak digunakan untuk bersantai, berkumpul/berinteraksi dengan penghuni
lain. Hal tersebut lebih menyamankan penghuni Asrama daripada hanya
mendekam di kamar apabila merasa jenuh, dan sedang malas keluar.
Biasanya set interior yang wajib di ruangan ini adalah tempat duduk (bench,
sofa) dan coffee table. Ada baiknya juga disediakan fasilitas TV. Atau
mungkin ruang komunal diintegrasikan dengan pantry untuk menciptakan
suasana yang lebih hommy.
Kamar Mandi Layout kamar mandi dirancang se-sederhana mungkin dan efisien tetapi
tetap apik. Dimana di kamar mandi hanya ada shower, keran, toilet+jet
washer, dan gantungan secukupnya. Perbandingan kamar dan kamar mandi
luar sebaiknya 1:3. Untuk kamar mandi dalam terdapat celah ventilasi
langsung keluar bangunan.
Orientasi View Untuk memberikan nilai lebih pada hunian Asrama, konfigurasi kamar
sebaiknya di orientasikan pada view/ruang yang menarik. Misalnya inercourt
dengan taman yang asri.Desain yang representatif akan memberikan nilai
tambah pada bangunan Asrama.
(Sumber: Hasil Analisa, 2014)
Tabel 22. Konsep Interior
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 105
4.2.11. Konsep Struktur
Dalam Perancangan dan perencanaan banguna student housing UMB Meruya ini
menggunakan Sistem struktur yang terdiri dari:
FAKTOR KONSEP
Struktur Bawah Pondasi yang digunakan pada bangunan asrama UMB, menggunakan
pondasi Boreplie karena pondasi ini dapat menopang bangunan Asrama
Struktur Rangka Kaku Struktur ini terdiri dari balok dan kolom. Struktur ini mampu menahan beban
gempa dan angin, serta beban vertical. Adapun kelebihan penggunaan ini
yaitu terciptanya banyak bukaan.
Struktur dinding Geser Penggunaan struktur ini digunakan untuk ruangan-ruangan yang
membutuhkan luasan yang bebas kolom. Namun penggunaan dinding ini
menyebabkan kurangnya bukaanyang dapat dibuat.
Tabel 23. Konsep Struktur
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Desain Gedung Student Housing UMB Jakarta Barat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 106
4.3. Rangkuman Rancangan Keseluruhan
Gambar 45: Persfektif Tampak Depan Kawasan