30
BAB IV Paparan Data dan Analisis A. Lokasi Penelitian 1. Sejarah MTs Fattah Hasyim Keberadaan suatu lembaga pendidikan tidak serta merta lahir dengan begitu saja, akan tetapi sering kali karena beberapa faktor yang melingkupi dan yang menuntut keberadaannya. Demikian juga dengan keberadaan Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul „Ulum (MTs. FH), sebuah lembaga pendidikan formal yang lahir dari lingkungan pondok pesantren Bumi Damai al Muhibbin 1 dibawah naungan yayasan Pondok Pesantren Bahrul „Ulum (YPPBU) Tambakberas Jombang 2 yang didirikan pada tanggal 19 Juli 2010 oleh Dzurriyah Hadrotus Syaikh KH. Abdul Fattah Hasyim, sebagai respon atas tuntutan dan respon atas dinamika yang berkembang di tengah masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan masa depan kehidupan. 3 Pada tahun 2012, Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim resmi diberi hak untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran dengan diterbitkannya Piagam Akta Pendirian oleh Kementerian Agama 1 Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren Bumi Damai al Muhibbin (Jombang, Pustaka Muhibbin, 2013), 01. 2 Jamiliy Muharram, “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kenerja Guru di MTs Fattah Hasyim Bahrul Ulum Tambakberas Jombang” (Tesis: UNIPDU, 2013), 60. 3 Ibid., 59. 83

BAB IV Paparan Data dan Analisis A. Lokasi Penelitian 1 ...digilib.uinsby.ac.id/1272/7/Bab 4.pdf · (Putra KH. Moh. Jamalludin Ahmad, beliau adalah salah satu menantu dari alm. KH

Embed Size (px)

Citation preview

83

BAB IV

Paparan Data dan Analisis

A. Lokasi Penelitian

1. Sejarah MTs Fattah Hasyim

Keberadaan suatu lembaga pendidikan tidak serta merta lahir

dengan begitu saja, akan tetapi sering kali karena beberapa faktor yang

melingkupi dan yang menuntut keberadaannya. Demikian juga dengan

keberadaan Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul „Ulum (MTs.

FH), sebuah lembaga pendidikan formal yang lahir dari lingkungan

pondok pesantren Bumi Damai al Muhibbin 1 dibawah naungan yayasan

Pondok Pesantren Bahrul „Ulum (YPPBU) Tambakberas Jombang 2yang

didirikan pada tanggal 19 Juli 2010 oleh Dzurriyah Hadrotus Syaikh KH.

Abdul Fattah Hasyim, sebagai respon atas tuntutan dan respon atas

dinamika yang berkembang di tengah masyarakat terhadap ilmu

pengetahuan dan masa depan kehidupan. 3

Pada tahun 2012, Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim resmi

diberi hak untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran dengan

diterbitkannya Piagam Akta Pendirian oleh Kementerian Agama

1 Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren Bumi Damai al Muhibbin (Jombang,

Pustaka Muhibbin, 2013), 01. 2 Jamiliy Muharram, “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap

Kenerja Guru di MTs Fattah Hasyim Bahrul Ulum Tambakberas Jombang” (Tesis: UNIPDU, 2013), 60. 3 Ibid., 59.

83

84

Kabupaten Jombang dan juga Sertifikat NPSN (Nomor Pokok Sekolah

Nasional) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

Madrasah yang dipimpin oleh KH. Moh. Yahya Husnan (periode

2010 s.d sekarang) ini berkomitmen untuk menjadi Madrasah yang

memegang, memperhatikan, dan merealisasikan tradisi keilmuwan

„Ulama‟ Salafuss}ho>lih serta berusaha untuk meningkatkan kualitas dan

inovasi pendidikan yang bermartabat dan profesional.4

Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim merupakan salah satu dari

beberapa Madrasah Tsanawiyah yang berada dalam lingkungan Pondok

Pesantren al-Muhibbin yang didirikan oleh KH. M. Idris Djamaluddin

(Putra KH. Moh. Jamalludin Ahmad, beliau adalah salah satu menantu

dari alm. KH. Abdul Fattah Hasyim (pendiri Madrasah Mu‟allimin

Mu‟allimat) yang pada awalnya dengan bermodalkan sebidang tanah

pemberian dari mertua, kemudian membangun rumah yang cukup

sederhana dan sebuah kamar di bagian depan. 5

Selang beberapa waktu mulai datang santri yang berkeinginan

untuk ikut mengabdi pada beliau, dan lama kelamaan kamar tersebut tidak

lagi cukup menampung para santri, untuk itu beliau membuat local kecil

dengan ukuran 4 x 6 m2. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah santri

Pondok Pesantren Bahrul Ulum, semakin banyak pula santri yang nyantri

4 Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren Bumi Damai al Muhibbin, 02.

5 Ibid., 04.

85

pada KH.M. Djamaluddin Ahmad, dan dalam waktu singkat kamar yang

ada tidak mampu lagi menampung santri, untuk itu beliau membangun

asrama dengan membuat dua lokal diatas rumah beliau dan satu lokal di

lantai bawah, dan mulai saat itulah beliau memberi nama asrama ini

dengan nama “Al Muhibbin”. 6

Karena lokasi yang ada di lingkungan Pondok Induk Bahrul Ulum

dirasa sempit sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengembangkan

asrama guna menampung jumlah santri yang semakin lama semakin

bertambah maka KH. M. Djamaluddin Ahmad beserta Ibu Nyai Hj.

Churriyah mencoba mengembangkan Al Muhibbin dengan membeli

sebidang tanah yang berada + 500 meter di sebelah selatan pondok Induk

Bahrul ulum dengan luas + 1 hektar.

Pada tahun 1992 M dimulailah pembangunan pondok Pesantren Al

Muhibbin di lokasi yang baru dengan mendirikan sebuah masjid dengan

ukuran 25 x 25 m2

dan sembilan buah kamar untuk domisili para santri.

Pada tahun 1994 M, tepatnya tanggal 28 Rojab 1415 H Al Muhibbin

diresmikan dilokasi yang baru, dan diberi nama “Bumi Damai al

Muhibbin”.

6 Ibid., 06.

86

Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, maka KH.

Idris Djamalluddin mendirikan sebuah lembaga formal dengan identitas

lengkapnya yaitu :

Nama Lengkap Madrasah : MTs Fattah Hasyim

Alamat Lengkap Madrasah : Jl. KH. Wahab Hasbulloh No. 120 A Rt.05

Rw. 02 Tambakrejo Jombang

Madrasah didirikan pada : 2010

Didirikan oleh : Yayasan Bani Abdul Fattah

Alamatnya : Jl. KH. Wahab Hasbulloh No. 120 A Rt.05

Rw. 02 Tambakrejo Jombang

Waktu belajar : Pagi (Putra) Sore (Putri)

Status gedung madrasah : Milik Sendiri

Status tanah madrasah : Milik Sendiri 7

2. Visi dan Misi MTs Fattah Hasyim

a. Visi

Terwujudnya generasi yang bertaqwa kepada Alloh SWT,

yang berakhlaqul karimah dan mampu mengemban amanah,

mengajak dan mengajarkan kebaikan serta amar ma‟ruf nahi munkar.

7 Nur Kholis, Sosialisasi Madrasah Hidayatul Muhibbin Pondok Pesantren Bumi Damai al

Muhibbin Bahrul Ulum (Jombang: Pustaka al Muhibbin, 2013), 5.

87

b. Misi

1) Mengupayakan pembinaan dan pengembangan manusia yang

beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia dalam rangka

pengembangan kepribadian luhur, berlandaskan nilai-nilai agama.

2) Memfasilitasi pembinaan dan pengembangan profesi tenaga

pendidik serta pengembangan kurikulum nasional/kurikulum lokal

dan peningkatan sarana pendidikan pendukung penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi serta budaya untuk meningkatkan mutu

sumber daya manusia agar dapat hidup mandiri.

3) Mewujudkan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar dan

pelaksanaan pendidikan yang terjangkau, berkeadilan demi

peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk memenuhi hak

memperoleh pendidikan dengan tetap memberdayakan peran serta

masyarakat.

4) Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang efisien,

produktif, demokratis dan adil/merata dengan menerapkan prinsip

pemerintahan yang bersih dan akuntabel.8

3. Tenaga Kependidikan MTs Fattah Hasyim

Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Tambakberas Jombang

memiliki tenaga guru sebanyak 50 yang terdiri dari 2 orang Sarjana S-2,

45 orang sarjana S-1, dan 3 orang lulusan SLTA. Adapun data guru dan

8 Jamiliy Muharram, Hubungan Gaya Kepemimpinan, 62.

88

pegawai yang ada di Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim

Tambakberas Jombang bisa dilihat dilampiran tesis. 9

a. Peserta Didik

Adapun keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim

Tambakberas Jombang, mulai dari tahun 2010-2013 adalah

sebagaimana berikut :

Tahun 2010/2011 berjumlah : 103, tahun 2011/2012 berjumlah

: 151, tahun 2012/2013 berjumlah : 224, tahun 2013/2014 berjumlah :

532, tahun 2011/2012 berjumlah : 8 Rombongan belajar, Tahun

2012/2013: 13 rombongan belajar.10

Tahun 2013/2014: 15 rombongan

belajar dengan rincian sebagai berikut :

9 Jamiliy Muharram, Hubungan Gaya Kepemimpinan, 63.

10 Ibid., 64.

01 MARET 2014

NO PETUGAS PUTRA PUTRI JUMLAH KETERANGAN

1 PENDIDIK 30 16 46

2 KEPENDIDIKAN 7 1 8

JUMLAH KESELURUHAN 37 17 54

NO KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH KETERANGAN

1 VII A 37 37

2 VII B 37 37

3 VII C 39 39

4 VII D 39 39

5 VII E 42 42

6 VII F 38 38

JUMLAH 152 80 232

6 VIII A 36 36

7 VIII B 36 36

8 VIII C 38 38

9 VIII D 35 35

10 VIII E 32 32

JUMLAH 110 67 177

10 IX A 32 32

11 IX B 34 34

12 IX C 29 29

13 IX D 28 28

JUMLAH 66 57 123

JUMLAH KESELURUHAN 532

89

B. Paparan Data

1. Integrasi Kelembagaan MTs Fattah Hasyim

Term “Integration” tidak lepas dengan adanya upaya penyatuan

supay menjadi suatu bulatan atau menjadi utuh. 11

dalam ilmu social,

integrasi bermakna proses penyesuainan diantara unsur-unsur yang saling

berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. 12

Misalnya integrasi orang Cina ke dalam tubuh bangsa Indonesia

tanpa kehilangan identitas dan tata kehidupannya yang serba ekslusig, dan

mereka merupakan suku baru yang setingkat dengan suku Jawa, Sunda,

dan sebagainya 13

serta integrasi dapat juga terjadi pada bidang politik,

budaya, maupun pendidikan.

Ciri khas pesantren menurut Zamarkasyi Dhofier memiliki lima

komponen, yaitu : 1) kyai yang mendidik dan mengajar, 2) santri yang

belajar, 3) masjid, 4) pondok atau asrama, 5) Pengajian kitab kuning. 14

Kyai dan pengurus MTs Fattah Hasyim adalah ustadh yang

memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keislaman yang bagus dan

diangkat oleh ketua pondok melalui keputusan pengasuh. Sedangkan santri

11

W.Y.S. Poerwadarminto, Konsorsium Bahas Indonesia (Jakarta:balai Pustaka, 1986). 384. 12

Http://lowongankerjabaru.Net/search/contoh+asimilasi+kebudayaan (15 April 2011), 2. 13

Yayasan Tunas bangsa, Lahirnya Konsep Assimilasi (Jakarta:gramedia, 1977), 14. 14

Zamarkasyi Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai (Jakarta: LP3ES, 1982), 82.

90

MTs Fattah Hasyim adalah santri pondok pesantren Bumi Damai al

Muhibbin. 15

MTs Fattah Hasyim disebut lembaga formal dan bukan pondok

pesantren dengan alasan agar memberi kesan bahwa lokasi itu benar-benar

dimaksutkan sebagai tempat yang memiliki nuansa pendidikan islam bagi

peserta didik. Sedangkan maksud integrasi kelembagaan MTs Fattah

Hasyim dalam penelitian ini adalah adanya unsur relvansi beberapa

komponen lembaga di Bumi damai al Muhibbin (BDM) seperti Madrasah

Hidayatul Muhibbin Program kitab (MHM PK) dan Madrasah Hidayatul

Muhibbin Program al-Qur-a>n (PQ) sebagai penunjang dan dasar dalam

pembelajaran di MTs Fattah Hasyim maupun di BDM. 16

Mulai tahun 2012-2013 dibentuk Lembaga Pendidikan berbasis

Madrasah Diniyah yang bernama Madrasah Hidayatul Muhibbin (MHM).

Dimana MTs Fattah Hasyim berada dalam lembaga penunjang tersebut

memiliki 2 program yang dilaksanakan yaitu : 17

MHM PK (Program

Kitab) dan MHM PQ (Program al Qur‟an) dimana secara struktural

Lembaga Madrasah ini langsung di bawah garis instruksi Pengasuh, sejajar

dengan Dewan Kepengurusan Bumi Damai Al-Muhibbin. Dibawah ini

susunan ringkas kepengurusan MHM : 18

15

Ainur Rofik, Wawancara, Jombang, 22 April 2014. 16

Kholis, Sosialisasi MHM Pond. Pest. Al Muhibbin, 6. 17

Yulianto, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 18

Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 3.

91

Mudir Amm : KH. M. Idris Djamaluddin

Mudir : Moch. Nurcholis, S.Sy.

Wakil Mudir : M. Aufal Hadliq KMW

Katib : M. Abi Mahrus Ubaidillah

Staff Program Kitab : M. Ma‟ruf Ali

Staff Program Al-Qur‟an : Lauhul Mahfudz

Wali Kelas : -

Dewan Asatidz & Dewan Mustahiq : -

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan serta wawasan intelektual santri adalah dengan membuat

program madrasah diniyyah, disinilah para santri dibimbing dan dibina

untuk dapat menguasai pengetahuan dari kitab-kitab klasik (kitab kuning)

yang sesuai dengan ajaran ahlissunnah wal jama>’ah.19

Santri MTs Fattah Hasyim memiliki jenjang madrasah diniyyah

yang sesuai dengan jenjang sekolah santri, yakni Kelas Ula (Untuk siswa

Madrasah Tsanawiyah) yang ditempuh dalam waktu tiga tahun dengan

menggunakan model Klasikal, yakni dengan membuat dan menentukan

tingkatan kelas diniyyah berdasarkan kelas sekolah formal.20

19

Ibid., 9. 20

Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 05.

92

MTs Fattah Hasyim sebagai pendukung terwujudnya relevansi

yang mampu menumbuh suburkan akhlakul karimah bagi civitas

akademik, sedangkan secara praktis, pendirian MTs Fattah Hasyim untuk

merespon rendahnya pengetahuan agama Islam di kalangan peserta didik

baru yang salah satu sebabnya adalah lemahnya penguasaan bahasa Arab.

Karena itu, MTs Fattah Hasyim berfungsi sebagai: a) Pusat

pembinaan dan pengembangan kepribadian pesrta didik; b)

Pengembangan pembiasaan berbahasa Arab dan Inggris; c)

Pengembangan bakat dan minat yang Islami; dan d) Pusat kegiatan

remidiasi ilmu dan amaliyah keagamaan, seperti pembiasaan s}alat

berjamaah, membaca al-Qur’a>n, kajian pemikiran Islam, yang tidak lepas

dengan supportifitas MHM. 21

Dalam Menejemen Integrasi yang profesional dengan pengelolaan

bernuansa spiritual, seperti keikhlasan, ketulusan dan kasih sayang. Di

dalamnya adalah mengintegrasikan lingkungan sekolah dengan

lingkungan masyarakat pondok yang sudah dikondisikan secara islami

sehingga tiga pilar pendidikan secara langsung dirasakan oleh peserta

didik, yakni :

1) Kamar. Dalam pengelolaan lembaga adanya unsur stratifikasi social

memiliki dampak yang signifikan terhadap peserta didik, di lembaga

21

Al Muhibbin, Buku Profil EkstrakurikulerPondok Pesantren Bumi damai al Muhibbin (jombang, Pustaka Muhibbin, 2012), 3.

93

pondok pesantren al Muhibbin prioritas akhlak dan tasawwuf sangat

ditekankan hal tersebut bisa dilihat dari adanya aturan yang telah

disebutkan sebelumnya, diharapkan tidak adanya unsur diskriminasi

dan prioritas antar santri sehingga nilai kejujuran, tanggung jawab

serta mandiri dapat tumbuh alami pada kepribadian peserta didik.

Jumlah per kamar antar ribath adalah 25 santri dan keseharian

santri dipantau oleh ketua kamar, ketua kamar dipantau oleh ketua

ribath, ketua ribath dipantau oleh ketua pondok, dan ketua pondok

dipantau oleh pengasuh. 22

Hal tersebut menunjukkan adanya relasi

yang saling terkait baik secara institusional maupun secara emosional,

secara institusional menunjukkan adanya nilai perilaku antar individu

sedangan secara emosional menunjukkan unsur kekeluargaan yang

utuh dalam naungan pengasuh, sehingga dari pola relasi baik secara

makro maupun mikro masing-masing unsur akan membentuk system

dialogis yang saling menunjang terhadap kepribadian peserta didik

dalam proses menuntut ilmu.

2) Ribath. Peserta didik di MTs Fattah Hasyim mayoritas 90% adalah

santri Pondok pesantren al Muhibbin. Adapun 10% adalah anak

kampung sekitar pondok pesantren. Kepengurusan Ribath menyeleksi

potensi diri para santri yang berada pada ribath tersebut. Penyeleksian

dilakukan dengan cara non-formal (melibatkan beberapa santri).

22

Yulianto, Wawancara, Jombang 22 Maret 2014.

94

Usulan yang masuk diseleksi oleh Pengurus Ribath beserta santri

sebagai perwakilan. Kegiatan diformat dan dijalankan oleh para santri,

sedangkan Pengurus Ribath berfungsi sebagai Fasilitator &

Controling. Sebagai bentuk control kegiatan, Pengurus Ribath

menyediakan daftar hadir santri.23

3) Lembaga Pendidikan MTs Fattah Hasyim

Pengembangan model madrasah diterapkan di MTs Fattah

Hasyim agar mampu memahami dan mempunyai daya nalar yang

bagus dalam memahami dan menghayati pelajaran yang telah

disampaikan oleh pendidik, guna menciptakan pola pemikiran islam

yang modern sekaligus menjadi acuan dalam dunia pendidikan yang

menerapkan pola integral 24

yang mengembalikan khazanah keislaman

yang dikaji menurut versi dan format baru dalam dunia pendidikan

nasional bahkan bisa jadi melalui kerja keras semua pihak melalui

pendidikan ini akan terjadi islamisasi ilmu pengetahuan yang selama

ini telah menjadi sekuler. 25

Adapun Sistem pembelajaran yang

diterapkan di pondok Pesantren bumi Damai al Muhibbin adalah : 26

23

Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 24

Pola integrsi tersebut sejalan dengan tujuan P.P Nurul Jadid yang modern islam. Model ASASI diharapkan akan memajukan kualitas pendidikan dan menjadikan MTS FH berprestasi. 25

Zuliyanto, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 26

Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 6.

95

a) Sistem Wethon.

Dalam sistem ini pihak yang aktif adalah guru, dalam

prakteknya sekelompok murid mendengarkan seorang guru membaca,

menerjemah, menerangkan dan mengulas isi dari kitab-kitab yang

berbahasa arab (kitab kuning) sedangkan para murid memperhatikan

dan membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang

kata-kata atau buah pikiran yang dianggap sulit di fahami. Sistem ini

sering digunakan dalam menyampaikan materi Fiqh dan Tauhid.

b) Sistem Sorogan.

Dalam sistem ini pihak yang aktif adalah murid, dalam

prakteknya murid membaca al-Qur’a >n atau kitab-kitab berbahasa arab

(kitab kuning) dihadapan gurunya dengan memperhatikan panjang

pendek bacaan, makhorijul huruf atau harokat dan maknanya (makna

pego/jawa) sedangkan guru menyimak dengan seksama dan

membenarkan apabila terdapat bacaan yang salah dari murid. Sistem

ini dipakai dalam materi baca kitab dan al-Qur’a>n.

c) Sistem Muhafadzoh.

Dalam system ini setiap murid harus menghafal materi

pelajaran yang telah ditentukan oleh guru kemudian menyetorkan

96

hafalan tersebut kepada guru. Sistem ini digunakan pada materi-

materi ilmu alat (gramatika arab) seperti shorof dan nahwu.27

2. Integrasi Kurikulum MTs Fattah Hasyim

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan baik secara intruksional

maupun institusional, MTs Fattah Hasyim menyusun: 1) struktur keilmuan

integratif dengan model dialog; 2) struktur kurikulum memadukan

program Madrasah Hidayatul Muhibbin dengan kurikulum MTs Fattah

Hasyim, melalui pembinaan kajian al-Qur’a>n bagi peserta didik melalui

kegiatan di MHM program al-Qur’a>n dan program kitab. 28

3) Langkah-

langkah yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran

berparadigma nilai-nilai al-Qur’a>n yaitu, a) memetakan konsep keilmuan

atau sains dan keislaman; b) memadukan konsep keilmuan atau sains dan

keislaman; c) mengelaborasi ayat-ayat al-Qur’a>n yang relevan secara

saintifik; 4) integrasi tradisi MHM seperti salat berjama>’ah, dhikir

bersama, hifzul al-Qur’a >n, puasa senin dan kamis, berinfaq dan shadaqah

untuk membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan kultur Islami

di kalangan civitas akademika MTs Fattah Hasyim.29

27

Ibid., 7. 28

Arju fadlan, Wawancara, Jombang, 22 Maret 2014. 29

Syaifullah, Wawancara, Jombang 14 Maret 2014.

97

I II III I II III I II III

Aqidah-Akhlaq

a. Tauhid عقيدة العوامb. Akhlaq تيسري اخلالقQur’an-Hadits

a. Hadits Ahkam

b. Tafsir Ahkam

Syariah

a. Ushul Fikih مفتاع الوصولb. Fikih فصالتنc. Kaidah Fikih

Bahasa Arab

a. Nahwu العوامل قواعد اإلعرابb. Shorof نظم املقصودc. Baca Kitab العواملd. Mufrodat رأس سرياه

منت األجرومية نظم العمريطيصرف )األمثلة ، اإلعالل، قواعد اإلعالل(

منت الغاية والتقريب فتح القريب

إبانة األحكامتفسري أيات األحكام

منت الغاية والتقريب فتح القريب حاشية الباجوري )مشاورة(العناية

Mata PelajaranULA WUSTHO ULYA

رسالة الباجوري در الفريدوصايا األباء لألبناء تعليم املتعلم

Waktu Pelaksanaan program kitab pada pukul : 19.30 Wib. – 21.00

WIB, dan memiliki 3 Jenjang Pendidikan sebagai berikut :30

1. Ula, berorientasi pengenalan ilmu alat, ditempuh 3 tahun

2. Wustho, penerapan ilmu alat, ditempuh 3 tahun

3. Ulya, penguasaan fikih dan nalar fikih, ditempuh 3 tahun.

Dibawah ini table yang menunjukkan klasifikasi pembagian bahan

ajar yang diberikan kepada peserta didik MTs Fattah Hasyim :31

Untuk lebih spesifiknya lagi Sistem pengajaran di Madrasah

Hidayatul Muhibbin Program Kitab (MHM PK) menggunakan sistem wali

kelas dan guru fak. Setiap kelas diseluruh jenjang pendidikan (Ula,

Wustho, Ulya) diberi satu wali kelas dari unsur guru yang berfungsi

30

Kholis, Sosialisasi MHM Pond. Pest. Al Muhibbin, 7. 31

Ibid., 8.

98

sebagai pendampingan dan pengawasan proses pendidikan siswa. Siswa

yang berhalangan hadir karena semisal sakit, dapat meminta surat izin

kepada pengurus ribath yang selanjutnya disampaikan kepada ustadz yang

mengajar.32

Surat izin bersifat permohonan, dapat diterima atau ditolak oleh

guru yang menerima permohonan. Pengajian wethon adalah pengajian

kitab kuning yang dilakukan diluar jam madrasah, digunakan untuk

menambah wawasan siswa, dan dilaksanakan ba‟da jama‟ah ashar.

a. Tata Tertib

Seluruh santri Bumi Damai al-Muhibbin setelah sholat ashar

diwajibkan mengikuti pengajian wethon

Pengajin Wethon Taftisy (pemeriksaan kelengkapan makna).

Taftisyul Kutub dilaksanakan per Semester menjelang ujian

semester yang dilakukan oleh wali kelas. Kitab yang dinyatakan

lulus adalah kitab dengan kriteria: Milik Sendiri, Makna Lengkap,

Kitab dalam keadaan terawat. 33

Pendataan santri mengikuti pengajian wethon dilaksanakan oleh

dlobatul fashl (Wali Kelas) di kelas MHM masing-masing.

b. Pilihan Pengajian Wethon

Riyadlussholihin (Hadits) : KH. M. Idris Djamaluddin

32

Ibid., 10. 33

Ibid., 14.

99

Anwar Masalik [badal] (Fikih) : Ust. Moch. Nurcholis, S.Sy.

Miftahussuhulah (Tajwid) : Ust. Rahmat Hidayatulloh, S.Sy.

Kafrowi (Nahwu) : Ust. Ibnu Ziyad, S.Sy.

Al Faroid Wa Masailiha (Faroid) : Ust. M. Zulianto, S.Sy.

Khulasotun Nurul Yaqin (Tarekh) : Ust. A. Fauzi Aziz, S.Sy.

Arbain Nawawi (Hadits) : Ust. M. Rohmatulloh, S.Hi.

Untuk peserta didik yang masih duduk dibangku MTs

Fattah Hasyim tidak seluruhnya mengikuti pengajian wethon,

sebab kemampuannya belum terpenuhi dalam hal penulisan pego,34

sehingga dibawah ini adalah materi penunjang yang mengarahkan

bagaimna peserta didik ke depannya mampu mengikuti dalam

pembelajaran pengajian wethon. 35

Materi tersebut adalah :

NO MATERI

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1

Bln

5

Bln

SM

T II

SMT

I

SMT

II

SMT

I

SMT

II

1 Kitabah Khu

sus - - - - - -

2 Nahwu - يتن األجرويَت انعوايم

3 Shorof - األيثهت انتصرٍفَت

4 Fiqh - يتن انغبٍت وانتقرٍب فصالتن

5 Baca Kitab - يتن انغبٍت وانتقرٍب انعوايم

6 Tauhid - رسبنت انببجورى عقَذة انعواو

7 Akhlaq - َر انخالقتَس وصبٍب اُببء نألبنبء

8 Bahasa

Arab - - - - رأس سَراه -

JUMLAH 1 7 7 6 6 6 6

34

Ainur Rofiq, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 35

Ibid., 13.

100

Kurikulum Madrasah Hidayatul Muhibbin berbasis pada

kompetensi siswa. Oleh karenanya pengelompokan kelas berdasar

atas kemampuan siswa, bukan usia atau jenjang pendidikan formal.

Dalam tiap awal tahun ajaran, siswa baru jenjang pendidian formal

Madrasah Aliyah diharuskan mengikuti test penyesuaian kelas

sedangkan MTS Fattah Hasyim tidak ada penyesuaian kelas sebab

masih dirasa belum memiliki kemampuan yang signifikan sehingga

disama ratakan.36

Untuk pelaksanaan MHM program al-Qur’a>n adalah

Setiap ba‟da shubuh, sistem Pengajarannya adalah Kemustahiq-an

dan pengelompokannya berdasarkan tempat domisili siswa

sehingga efektifitas dalam pembelajaran sangat baik. Kurikulum

Madrasah Hidayatul Muhibbin berbasis pada kompetensi siswa.

Oleh karenanya pengelompokan kelas berdasar atas kemampuan

siswa, bukan usia atau jenjang pendidikan formal.37

36

Ibid., 9. 37

Ibid., 17.

101

Berikut adalah table struktur kurikulum MTs Fattah Hasyim dan

MHM yang ada di program al-Qur’a>n : 38

Program al-Qur’a>n Madrasah Hidayatul Muhibbin (MHM)

(*) Dilaksanakan ketika bacaan bin Nadhor sampai surat Yaasin.

Total Alokasi Waktu Selama 3 Tahun

1. Jumlah Hari : 714 Hari/ Pertemuan

2. Materi Tajwid : 28 hari/ pertemuan (sudah termasuk ujian)

3. Al-Qur`an Bin Nadhor : 586 hari (termasuk hafalan surat Yaasin sebanyak

12 pertemuan)

4. Hafalan juz `Amma : 84 hari/ pertemuan (sudah termasuk ujian)

5. Error : 16 Hari

38

Ibid., 19.

Tahun SMSTR Jml

Pertemuan Materi Batasan

Alokasi Waktu

1

I 102

Tajwid Bab I s.d Bab XXIV

28 x 60 menit

Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 1 s.d. hal 75 74 x 60 menit

II 136

Hafalan Juz `Amma QS. Al-Ikhlas s.d QS. Al-Thoriq

50 x 60 menit

Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 76 s.d hal. 163

86 x 60 menit

2 III 102

Hafalan Juz `Amma QS. Al-Buruj s.d. An Naba`

34 x 60 menit

Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 164 s.d hal. 231

68 x 60 menit

IV 136 Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 234 s.d hal. 367

136 x 60 menit

3

V 102 Al-Qur`an Bin Nadhor & Hafalan Surat Yasin (*)

Hal. 368 s.d hal. 463

102 x 60 menit

VI 136 Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 464 s.d hal. 594

120 x 60 menit

102

Berikut adalah kurikulum MTs FH dalam sistem pendidikan pesantren BDM : 39

39

Ibid., 21.

No Materi KKM

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Smt I

Smt II Jam 3 Bulan

3

Bulan Smt I

Smt

II Jam Smt I

Smt

II

Pasca

UN Jam

1 Al-

Qur'an 0 0 0 - 2 2 اننببء( -جزء عى )انهَم 2 2 2 (انضحي -جزء عى )اننبس 60

2 Tajwid 60 0 0 0 - - 1 1 6ٍنبوعب 1 1 1 7ٍنبوعب

3 Pego 70 P.

Khusus - - 5 0 0 - - 0 0 - - - 0 0 0

4 Tahajji 70 P.

Khusus - - 4 0 0 - - 0 0 - - - 0 0 0

5 Imla' 60 - Pedm. Khusus 0 5 1 - 0 0 - - - 0 0 0

6 Bahasa

Arab 2 2 2 نعربَت نهنبشئَن )انثبنَت(ا 2 2 انعربَت نهنبشئَن )األوني( 2 4 0 انعربَت نهنبشئَن )األوني( - 50

7 Khot 60 - - - 0 0 0 0 0 0 - - - 1 1 قواعذ انخط

8 Aqidah 50 2 2 2 در انفرٍذ 2 2 در انفرٍذ 1 1 1 عقَذة انعواو

9 Fiqih 50 فصالتن يتن انغبٍت

وانتقرٍب 4 4 4 يتن انغبٍت وانتقرٍب 4 4 يتن انغبٍت وانتقرٍب 4 5 5

10 Akhlaq 60 0 2 2 - تعهَى انًتعهى 2 2 تعهَى انًتعهى 2 2 2 تَسَر انخالق

11 Tafsir 50 - - تفسَر

جزء عى 2 2 2 تفسَر جزء عى 1 1 تفسَر جزء عى 1 0 0

12 Hadist 50 - - بهوغ

انًراو 2 2 2 بهوغ انًراو 2 2 بهوغ انًراو 2 0 0

13 Tarikh 60 - - - 0 0 0 1 1 خالصت نور انَقَن )األول( فَكو انَقَن )انثبنٌ( خالصت نور

فَكو- 1 1 0

14 Nahwu 50 6 6 6 انعًرٍطٌ 6 6 انعًرٍطٌ 6 6 6 ألجرويَتيتن ا

15 Shorof 50 4 6 6 (اإلصطالحٌ) انتصرٍفَت األيثهت انتصرٍفَت األيثهت

(انهغوً) 2 1 1 قصودانً نظى 2 2

16 I'lal 50 - - - 0 0 0 0 0 0 - - - 1 1 اإلعالل قواعذ

17 Faroidh 50 - - - 0 0 0 - - 0 0 - - انفرائض

ببنجذوال0 0 12

18 Qiro'atul Kitab

50 - - انغبٍت يتن

وانتقرٍب 4 4 4 وانتقرٍب انغبٍت تني 4 4 وانتقرٍب انغبٍت يتن 4 0 0

19 Bahasa Indonesia

60 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 2 2 Buku Paket

- 4 4 0

20 Bahasa Inggris

50 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 2 2 Buku Paket

- 4 4 0

21 Matematika 50 Buku Paket 2 2 3 Buku Paket 3 3 Buku Paket

- 4 4 0

22 IPA 50 Buku Paket 2 2 3 Buku Paket 3 3 Buku Paket

- 4 4 0

23 TIK 60 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 1 1 - - - 0 0 0

Jmlh Pelajaran & Jam

14 14 17 42 42 42 19 19 42 42 14 14 9 42 42 36

103

Selain dari program MHM, pondok pesantren Bumi Damai al

Muhibbin juga memiliki program rutin al Hikam yang dilaksanakan

setiap hari senin malam selasa ba‟da isya‟ yang berlokasi di masjid

Bumi Damai al Muhibbin dan langsung disampaikan langsung oleh

KH. M. Djamaluddin Ahmad. Pada mulanya pengajian ini hanya

diikuti beberapa orang saja, lama kelamaan jama >‟ah pengajian ini

semakin bertambah dan saat ini jama >‟ah pengajian ini hamper

mencapai 2000 orang yang terdiri para santri, alumni dan masyarakat

umum baik dari daerah jombang maupun daerah luar Jombang seperti

Mojokerto, Sidoarjo, nganjuk, Tuban dan daerah-daerah lainnya. 40

Selanjutnya untuk mengotimalkan pendidikan di Bumi Damai al

Muhibbin maka peserta didik di MTs Fattah Hasyim diharapkan bisa

optimal dan konsentrasi penuh dalam belajar di pondok dengan

memikirkan pengaturan financial yang rawan dengan hal-hal yang

tidak diinginkan, maka dalam hal ini pengasuh memberikan instruksi

kepada pengurus untuk mengelola seluruh keuangan santri baik yang

berkaitan dengan pondok, sekolah maupun kebutuhan sehari-hari. 41

Termasuk nominal uang saku yang yang ditentukan oleh wali santri

40

Muzammil, Wawancara, Surabaya, 25 maret 2014. 41

Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 20.

104

maksimal Rp. 10.000.00, - dan diberikan tiap pagi sebelum berangkat

sekolah. 42

Table diatas menunjukkan adanya kurikulum sebagai suatu

rencana tertulis dari standar akademis yang harus dicapai dengan baik

sering kali diterapkan secara potensial bagi setiap peserta didik,

dengan memperhatikan perbedaan individu, baik individu,

kemampuan, kecepatan belajar maupun konteks sosial dan budaya.

Kurikulum disusun berdasarkan atas kebutuhan untuk mencapai

standar kompetensi dan harus menjamin adanya artikulasi antar

jenjang kompetensi. Dengan kata lain bahan ajar yang disusun harus

menampilkan sosok utuh standar kompetensi dan artikulasi antar

jenjang standar kompetensi harus dijamin. Sehingga akan lebih baik

jika semua bahan ajar dirancang dengan menyesuaikan kurikulum

bertaraf integratif sehingga keluwesan dan konsistensinya dapat

dijamin Penyajiannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan

peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. 43

42

Ibid., 21. 43

Oemar Hamalink, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum ( Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2008), 240.

105

Melihat keterangan tersebut secara tidak langsung menunjukkan

adanya integritas komponen-komponen pendidikan antar MHM dan

MTs Fattah Hasyim, dapat diajak berdialog untuk menetapkan standar

kurikulum pendidikan di MTs Fattah Hasyim, merupakan kunci

interaktif keberhasilan pelaksanaan desentralisasi secara menyeluruh.

Dalam perumusan standar kurikulum ini hendaknya keterlibatan

masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan, seperti orang tua, guru,

tokoh masyarakat, organisasi profesi, universitas sekolah, lembaga

penelitian, lembaga swadaya dan komponen lainnya. Dialog ini

sebaiknya dirutinkan pelaksanaannya sehingga pencapaian tujuan

pendidikan nasional melalui upaya ini dapat dirasakan hasilnya oleh

masyarakat.44

Hal tersebut searah menurut Setyono, sekolah yang efektif

memiliki karakteristik proses yang dapat peneliti uraikan sebagai

berikut: (1) Proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi, (2)

Kepemimpinan sekolah yang kuat, (3) Pengelolaan tenaga

kependidikan yang efektif, (4) Sekolah memiliki budaya mutu, (5)

Sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis, (6)

Sekolah memiliki kewenangan atau kemandirian, (7) Sekolah memiliki

keterbukaan (transparansi) manajemen, (8) Sekolah memiliki

akuntabilitas, (9) Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat,

44

Ibid., 242.

106

(10) Komunikasi yang baik, (11) Sekolah responsive dan antisipatif

terhadap kebutuhan, (12) Sekolah memiliki kemauan untuk berubah,

(13) Sekolah memiliki lingkungan yang aman dan tertib, (14) Sekolah

melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. 45

Dan dari sinilah penulis konklusikan bahwa integrasi kurikulum

sangatlah penting, hal ini dikarenakan kemampuan atau potensi peserta

didik yang bermacam-macam memiliki potensial yang tinggi baik

secara aqliyah maupun naqliyah sehingga baik secara teori maupun

praktek peserta didik mampu mengimplementasikan secara

komprehensif dan tidak ada unsur parsial atau dikotomi ilmu, namun

pendidikan agama harus tetap diperioritaskan sebagai langkah awal,

dan pokok sandaran dalam menambah dan mengembangkan ilmu

pengetahuan.

3. Integrasi Kepribadian MTs Fattah Hasyim

Tradisi pendidikan pesantren adalah perpaduan antara pendidikan

formal dan non formal. Tradisi pesantren bertugas melahirkan lulusan

dengan perilaku takwa dan budi pekerti mulia. Oleh karena itu semua

komponen pesantren diarahkan untuk memperkuat kedudukan MTs Fattah

Hasyim sebagai pusat pengembangan kepribadian muslim yang penuh

keimanan, berilmu, beramal shaleh dan berbudi pekerti.46

45

Zulianto, Wawancara, Jombang, 20 Maret 2014. 46

Ahmad Dzikri, Wawancara, Surabaya, 24 Mei 2014.

107

Sebagai upaya untuk mewujudkan manusia yang bertakwa, MTs

Fattah hasyim mengembangkannya dengan bentuk integrasi tradisi yang

berwujud rambu-rambu perilaku civitas akademika dalam melakukan

peranannya masing-masing yang didasari kesadaran yang tinggi atas peran

yang disandang dalam meraih dan mempertahankan tradisi yang luhur. 47

dalam mengembangkan karakter peserta didik menuju manusia yang

berakhlakul karimah MTs Fattah Hasyim memposisikan interaksi peserta

didik sebagai santri di BDM guna membina seperangkat kepribadian yang

saling terikat dengan nilai sosio-kultur model pesantren di BDM.

Kemudian memposisikan peserta didik sebagai tho >libul ‘ilm di BDM yang

berarti berusaha mencari, meminta, menginginkan sesuatu kepada yang

ahli ilmu yaitu guru, ustadh, dan Kyai.48

Pembentukan karakteristir personality peserta didik MTs Fattah

Hasyim ditunjukkan dengan proses pembelajaran yang efektif dan

didominasi dari penekanan aspek akhlak, hal ini terlihat dari integritas

kelembagaan yang memiliki program saling menunjang secara baik secara

teoritis maupun praktis serta selalu ada kontroling dari setiap komponen

47

Muhaimin, Arah Pengembangan Pendidik Islam Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum Hingga Redifinisi Islamisasi Pengetahuan (Bandung: Nuansa, 2003), 271. 48

Ibid., 291-292.

108

mulai dari dikamar, ribath dan sekolah dimana ketiga komponen ini berada

dalam satu sistem dan satu area. 49

Selain itu factor integrasi kepribadian peserta didik didukung oleh

gaya kepemimpinan yang kuat dalam menjalankan serta mendorong

meraih visi-misi, tujuan dan sasaran madrasah melalui program-program

yang telah direncanakan. Kepala sekolah akan mampu untuk

mempublikasikan sumber daya sekolah, hal ini terlihat dari kewibawaan

Ust. Yahya Husnan selaku kepala Madrasah MTs Fattah Hasyim juga

selaku Pengasuh pondok pesantren putri al Mardliyah, seorang hafidh

memiliki program yang bertahap dan berkesinambungan dengan program

pondok, sehingga memiliki nilai integritas yang kuat baik interpersonal

maupun intrapersonal dan hal ini terbukti MTs Fattah Hasyim memperoleh

prestasi terbaik se kabupaten Jombang, juara I lomba puisi atas

perlombaan antra MTs se Tambakberas Jombang. 50

Komponen-komponen pendidikan antar MHM dan MTs Fattah

Hasyim, yang dapat diajak berdialog untuk menetapkan standar kurikulum

pendidikan di MTs Fattah Hasyim, merupakan kunci interatif keberhasilan

pelaksanaan desentralisasi secara menyeluruh. Dalam perumusan standar

kurikulum ini hendaknya pelibatan masyarakat dan pemerintah sangat

diharapkan, seperti, orang tua, guru, tokoh masyarakat, organisasi profesi,

49

Ibid., 287. 50

Muharrom, Hubungan Kepemimpinan, 66.

109

universitas sekolah, lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada

masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pengamat pendidikan, dan

perwakilan peserta didik, dapat melahirkan dialog yang produktif antar

sistem pendidikan dengan stakehoder-nya. Dialog ini sebaiknya dirutinkan

pelaksanaannya, sehingga pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui

upaya ini dapat dirasakan hasilnya oleh pemerintah dan masyarakat.51

Proses belajar mengajar yang ada di MTs Fattah hasyim memiliki

efektifitasnya tinggi, hal ini ditunjukkan oleh proses belajar mengajar yang

menekankan pada pemberdayaan peserta didik yang meliputi belajar

mengetahui (learning to know ), belajar bekerja ( learning to do ), belajar

hidup bersama (learning to live together) dan belajar mencari diri sendiri

(learning to be).

Hal ini terlihat dari team work antar system tenaga pendidik yang

setiap hari mengkontrol prilaku peserta didik baik di kamar, ribath dan

sekolah dimana ketiga komponen ini berada dalam satu area. Selain itu

terkait dengan peserta didik yang bermasalah maka untuk penanganannya

dilakukan secara intensif, secara umum kelemahan dan hambatan yang ada

dalam proses pembelajaran di kelas adalah perihal keaktifan peserta didik

yang belum konsisten, seringkali hilangnya barang peserta didik saat

aktifitas berjalan kemudian masalah absen yang seringkali dilatarbelakangi

oleh sifat-sifat yang menunjukkan kurang kedewasaan, seperti : malas,

51

Hamalink, Dasar-dasar Pengembangan, 281.

110

kehilangan seragam, telat, antri mandi dan lain sebagainya dibawah ini

adalah table pelanggaran beserta sanksinya : 52

52

Rahmat H., Bimbingan Konselinng MTs Fattah Hasyim (Jombang: Pustaka Muhibbin, 2012), 30.

Data Penanganan Intensif Siswa-siswi MTs Fattah Hasyim

NO NAMA KELAS JUMLAH ABSEN

KETERANGAN ALASAN

PENANGANAN MADRASAH

K I

K II

K III KIV

1 A. FAJRUL FALAH

VIII A

34 Hari

Malas, tidak ada keniatan untuk sekolah, √ √

suka menyendiri

2 FARIQ AL-HUDAIBIYYYAH 44 Hari

Malas, tidak ada keniatan untuk sekolah, √ √

suka menyendiri, kabur dari pondok

sampai sekarang

3 M. ARIF PRAYOGA

VIII B

25 Hari Malas, terkena pengaruh teman √ √

(Fariq al-Hudaibiyyah)

4 M. FIRDIAN FIRMANSYAH 19 Hari Malas, mudah terpengaruh √ √

5 M. MISBAHUL MUNIR 22 Hari Malas, terkena pengaruh dari luar

6 M. AKHYAT KHALIMI 14 Hari

Tergantung "mood", masuk sekolah tapi √ √

sering tidak mengikuti pelajaran (main

di kelas lain)

7 SYAHRUL WAHYU S. 15 Hari

Tergantung "mood", masuk sekolah tapi √ √

sering tidak mengikuti pelajaran (main

di kelas lain)

111

MTs Fattah Hasyim memiliki akuntabilitas, yakni bentuk

pertanggungjawaban yang harus dilakukan sekolah terhadap keberhasilan

program yang telah dilakukan. Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi

yang dicapai dan dilaporkan kepada pemerintah, orang tua siswa dan

masyarakat. Masyarakat dapat menilai apakah program sekolah ini

berhasil ataukah gagal, sehingga dengan demikian sekolah serius dalam

53

Ibid., 31.

NO NAMA53 KELAS JUMLAH ABSEN

KETERANGAN ALASAN

PENANGANAN MADRASAH

K I

K II

K III KIV

8 M. ANANG MA'RUF

VIII C

26 Hari Malas, sering ke warung/warnet √ √ √

9 RIKI TEDI JAMRUD 18 Hari Malas, tergantung "mood", pendiam tapi √ √

Menghanyutkan

10 SYAMSUL HUDA 19 Hari

Malas, tergantung "mood", suka ke warung √ √

/warnet

11 WARDANI 16 Hari

Malas, mudah terpengaruh, suka ke warung √ √

di pinggir sungai

12 A. BUSTOMI AMRU

IX A

17 Hari Malas, suka ke warnet/di pinggir sungai √ √ √ √

13 A.MUZAKI SIROJUL UQOM 30 Hari Malas, sudah tidak ada keniatan untuk √ √ √ √

belajar {ingin boyong},suka di warung

14 M. NUR QOMARI 15 Hari Malas,mudah terpengaruh bolos ke warung √ √

15 M. HASAN BISHRI MUSTHOFA

14 Hari Malas, mudah terpengaruh, bolos ke √ √

Warung

16

M. THOYYIB MA'BAD

IX B

19 Hari Malas, suka tidur, kalau bolos ke warung, √ √ √ √

Pendiam

17 RAMADHANI IRHANSYAH 15 Hari

Malas, sudah tidak ada keniatan sekolah √ √

(ingin boyong), pendiam, kalau bolos ke

warung/warnet

112

melaksanakan program-program yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari

adanya tiap tahun laporan yang selalu dievaluasi dan ditindak lanjuti antar

unsur kependidikan yang kemudian di laportunggalkan ke pengasuh dan

kepala sekolah. 54

Dari penjelasan diatas kiranya dapat memberikan gambaran bahwa

peserta didik MTs Fattah Hasyim sebagai santri BDM dan guru MTs

Fattah Hasyim sebagai Ustadh maupun pengurus di BDM memiliki tenaga

kependidikan yang berkualitas dengan kompetensi dan standart yang

tinggi, maka peserta didik selalu terkontrol dan mulai dibentuk ke dalam

cetakan yang positif serta dibarengi dengan adanya nilai kulur dan tradisi

islami yang kuat sekaligus pengaruh dari kewibawaan pemimpin yang

kharismatik 55

sehingga tidak salah kalau kepribadian peserta didik MTs

Fattah Hasyim tercermin sebagai peserta didik yang berakhlakul karimah

serta dalam kurun waktu 3 tahun MTs Fattah Hasyim memiliki sejumlah

sekitar 600 peserta didik yang selalu mengembangkan model inovasi-

inovasi khususnya dalam proses pembelajaran, kurikulum dan penataan

manajemen yang berbasis pada total quality management.56

54

Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 14 Maret 1014. 55

Jamily Muharrom, Hubungan Gaya, 70. 56

Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 22 Maret 2014.