Upload
lynguyet
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
83
BAB IV
Paparan Data dan Analisis
A. Lokasi Penelitian
1. Sejarah MTs Fattah Hasyim
Keberadaan suatu lembaga pendidikan tidak serta merta lahir
dengan begitu saja, akan tetapi sering kali karena beberapa faktor yang
melingkupi dan yang menuntut keberadaannya. Demikian juga dengan
keberadaan Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul „Ulum (MTs.
FH), sebuah lembaga pendidikan formal yang lahir dari lingkungan
pondok pesantren Bumi Damai al Muhibbin 1 dibawah naungan yayasan
Pondok Pesantren Bahrul „Ulum (YPPBU) Tambakberas Jombang 2yang
didirikan pada tanggal 19 Juli 2010 oleh Dzurriyah Hadrotus Syaikh KH.
Abdul Fattah Hasyim, sebagai respon atas tuntutan dan respon atas
dinamika yang berkembang di tengah masyarakat terhadap ilmu
pengetahuan dan masa depan kehidupan. 3
Pada tahun 2012, Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim resmi
diberi hak untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran dengan
diterbitkannya Piagam Akta Pendirian oleh Kementerian Agama
1 Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren Bumi Damai al Muhibbin (Jombang,
Pustaka Muhibbin, 2013), 01. 2 Jamiliy Muharram, “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap
Kenerja Guru di MTs Fattah Hasyim Bahrul Ulum Tambakberas Jombang” (Tesis: UNIPDU, 2013), 60. 3 Ibid., 59.
83
84
Kabupaten Jombang dan juga Sertifikat NPSN (Nomor Pokok Sekolah
Nasional) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.
Madrasah yang dipimpin oleh KH. Moh. Yahya Husnan (periode
2010 s.d sekarang) ini berkomitmen untuk menjadi Madrasah yang
memegang, memperhatikan, dan merealisasikan tradisi keilmuwan
„Ulama‟ Salafuss}ho>lih serta berusaha untuk meningkatkan kualitas dan
inovasi pendidikan yang bermartabat dan profesional.4
Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim merupakan salah satu dari
beberapa Madrasah Tsanawiyah yang berada dalam lingkungan Pondok
Pesantren al-Muhibbin yang didirikan oleh KH. M. Idris Djamaluddin
(Putra KH. Moh. Jamalludin Ahmad, beliau adalah salah satu menantu
dari alm. KH. Abdul Fattah Hasyim (pendiri Madrasah Mu‟allimin
Mu‟allimat) yang pada awalnya dengan bermodalkan sebidang tanah
pemberian dari mertua, kemudian membangun rumah yang cukup
sederhana dan sebuah kamar di bagian depan. 5
Selang beberapa waktu mulai datang santri yang berkeinginan
untuk ikut mengabdi pada beliau, dan lama kelamaan kamar tersebut tidak
lagi cukup menampung para santri, untuk itu beliau membuat local kecil
dengan ukuran 4 x 6 m2. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah santri
Pondok Pesantren Bahrul Ulum, semakin banyak pula santri yang nyantri
4 Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren Bumi Damai al Muhibbin, 02.
5 Ibid., 04.
85
pada KH.M. Djamaluddin Ahmad, dan dalam waktu singkat kamar yang
ada tidak mampu lagi menampung santri, untuk itu beliau membangun
asrama dengan membuat dua lokal diatas rumah beliau dan satu lokal di
lantai bawah, dan mulai saat itulah beliau memberi nama asrama ini
dengan nama “Al Muhibbin”. 6
Karena lokasi yang ada di lingkungan Pondok Induk Bahrul Ulum
dirasa sempit sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengembangkan
asrama guna menampung jumlah santri yang semakin lama semakin
bertambah maka KH. M. Djamaluddin Ahmad beserta Ibu Nyai Hj.
Churriyah mencoba mengembangkan Al Muhibbin dengan membeli
sebidang tanah yang berada + 500 meter di sebelah selatan pondok Induk
Bahrul ulum dengan luas + 1 hektar.
Pada tahun 1992 M dimulailah pembangunan pondok Pesantren Al
Muhibbin di lokasi yang baru dengan mendirikan sebuah masjid dengan
ukuran 25 x 25 m2
dan sembilan buah kamar untuk domisili para santri.
Pada tahun 1994 M, tepatnya tanggal 28 Rojab 1415 H Al Muhibbin
diresmikan dilokasi yang baru, dan diberi nama “Bumi Damai al
Muhibbin”.
6 Ibid., 06.
86
Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, maka KH.
Idris Djamalluddin mendirikan sebuah lembaga formal dengan identitas
lengkapnya yaitu :
Nama Lengkap Madrasah : MTs Fattah Hasyim
Alamat Lengkap Madrasah : Jl. KH. Wahab Hasbulloh No. 120 A Rt.05
Rw. 02 Tambakrejo Jombang
Madrasah didirikan pada : 2010
Didirikan oleh : Yayasan Bani Abdul Fattah
Alamatnya : Jl. KH. Wahab Hasbulloh No. 120 A Rt.05
Rw. 02 Tambakrejo Jombang
Waktu belajar : Pagi (Putra) Sore (Putri)
Status gedung madrasah : Milik Sendiri
Status tanah madrasah : Milik Sendiri 7
2. Visi dan Misi MTs Fattah Hasyim
a. Visi
Terwujudnya generasi yang bertaqwa kepada Alloh SWT,
yang berakhlaqul karimah dan mampu mengemban amanah,
mengajak dan mengajarkan kebaikan serta amar ma‟ruf nahi munkar.
7 Nur Kholis, Sosialisasi Madrasah Hidayatul Muhibbin Pondok Pesantren Bumi Damai al
Muhibbin Bahrul Ulum (Jombang: Pustaka al Muhibbin, 2013), 5.
87
b. Misi
1) Mengupayakan pembinaan dan pengembangan manusia yang
beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia dalam rangka
pengembangan kepribadian luhur, berlandaskan nilai-nilai agama.
2) Memfasilitasi pembinaan dan pengembangan profesi tenaga
pendidik serta pengembangan kurikulum nasional/kurikulum lokal
dan peningkatan sarana pendidikan pendukung penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi serta budaya untuk meningkatkan mutu
sumber daya manusia agar dapat hidup mandiri.
3) Mewujudkan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar dan
pelaksanaan pendidikan yang terjangkau, berkeadilan demi
peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk memenuhi hak
memperoleh pendidikan dengan tetap memberdayakan peran serta
masyarakat.
4) Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang efisien,
produktif, demokratis dan adil/merata dengan menerapkan prinsip
pemerintahan yang bersih dan akuntabel.8
3. Tenaga Kependidikan MTs Fattah Hasyim
Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim Tambakberas Jombang
memiliki tenaga guru sebanyak 50 yang terdiri dari 2 orang Sarjana S-2,
45 orang sarjana S-1, dan 3 orang lulusan SLTA. Adapun data guru dan
8 Jamiliy Muharram, Hubungan Gaya Kepemimpinan, 62.
88
pegawai yang ada di Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim
Tambakberas Jombang bisa dilihat dilampiran tesis. 9
a. Peserta Didik
Adapun keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Fattah Hasyim
Tambakberas Jombang, mulai dari tahun 2010-2013 adalah
sebagaimana berikut :
Tahun 2010/2011 berjumlah : 103, tahun 2011/2012 berjumlah
: 151, tahun 2012/2013 berjumlah : 224, tahun 2013/2014 berjumlah :
532, tahun 2011/2012 berjumlah : 8 Rombongan belajar, Tahun
2012/2013: 13 rombongan belajar.10
Tahun 2013/2014: 15 rombongan
belajar dengan rincian sebagai berikut :
9 Jamiliy Muharram, Hubungan Gaya Kepemimpinan, 63.
10 Ibid., 64.
01 MARET 2014
NO PETUGAS PUTRA PUTRI JUMLAH KETERANGAN
1 PENDIDIK 30 16 46
2 KEPENDIDIKAN 7 1 8
JUMLAH KESELURUHAN 37 17 54
NO KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH KETERANGAN
1 VII A 37 37
2 VII B 37 37
3 VII C 39 39
4 VII D 39 39
5 VII E 42 42
6 VII F 38 38
JUMLAH 152 80 232
6 VIII A 36 36
7 VIII B 36 36
8 VIII C 38 38
9 VIII D 35 35
10 VIII E 32 32
JUMLAH 110 67 177
10 IX A 32 32
11 IX B 34 34
12 IX C 29 29
13 IX D 28 28
JUMLAH 66 57 123
JUMLAH KESELURUHAN 532
89
B. Paparan Data
1. Integrasi Kelembagaan MTs Fattah Hasyim
Term “Integration” tidak lepas dengan adanya upaya penyatuan
supay menjadi suatu bulatan atau menjadi utuh. 11
dalam ilmu social,
integrasi bermakna proses penyesuainan diantara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. 12
Misalnya integrasi orang Cina ke dalam tubuh bangsa Indonesia
tanpa kehilangan identitas dan tata kehidupannya yang serba ekslusig, dan
mereka merupakan suku baru yang setingkat dengan suku Jawa, Sunda,
dan sebagainya 13
serta integrasi dapat juga terjadi pada bidang politik,
budaya, maupun pendidikan.
Ciri khas pesantren menurut Zamarkasyi Dhofier memiliki lima
komponen, yaitu : 1) kyai yang mendidik dan mengajar, 2) santri yang
belajar, 3) masjid, 4) pondok atau asrama, 5) Pengajian kitab kuning. 14
Kyai dan pengurus MTs Fattah Hasyim adalah ustadh yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keislaman yang bagus dan
diangkat oleh ketua pondok melalui keputusan pengasuh. Sedangkan santri
11
W.Y.S. Poerwadarminto, Konsorsium Bahas Indonesia (Jakarta:balai Pustaka, 1986). 384. 12
Http://lowongankerjabaru.Net/search/contoh+asimilasi+kebudayaan (15 April 2011), 2. 13
Yayasan Tunas bangsa, Lahirnya Konsep Assimilasi (Jakarta:gramedia, 1977), 14. 14
Zamarkasyi Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai (Jakarta: LP3ES, 1982), 82.
90
MTs Fattah Hasyim adalah santri pondok pesantren Bumi Damai al
Muhibbin. 15
MTs Fattah Hasyim disebut lembaga formal dan bukan pondok
pesantren dengan alasan agar memberi kesan bahwa lokasi itu benar-benar
dimaksutkan sebagai tempat yang memiliki nuansa pendidikan islam bagi
peserta didik. Sedangkan maksud integrasi kelembagaan MTs Fattah
Hasyim dalam penelitian ini adalah adanya unsur relvansi beberapa
komponen lembaga di Bumi damai al Muhibbin (BDM) seperti Madrasah
Hidayatul Muhibbin Program kitab (MHM PK) dan Madrasah Hidayatul
Muhibbin Program al-Qur-a>n (PQ) sebagai penunjang dan dasar dalam
pembelajaran di MTs Fattah Hasyim maupun di BDM. 16
Mulai tahun 2012-2013 dibentuk Lembaga Pendidikan berbasis
Madrasah Diniyah yang bernama Madrasah Hidayatul Muhibbin (MHM).
Dimana MTs Fattah Hasyim berada dalam lembaga penunjang tersebut
memiliki 2 program yang dilaksanakan yaitu : 17
MHM PK (Program
Kitab) dan MHM PQ (Program al Qur‟an) dimana secara struktural
Lembaga Madrasah ini langsung di bawah garis instruksi Pengasuh, sejajar
dengan Dewan Kepengurusan Bumi Damai Al-Muhibbin. Dibawah ini
susunan ringkas kepengurusan MHM : 18
15
Ainur Rofik, Wawancara, Jombang, 22 April 2014. 16
Kholis, Sosialisasi MHM Pond. Pest. Al Muhibbin, 6. 17
Yulianto, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 18
Al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 3.
91
Mudir Amm : KH. M. Idris Djamaluddin
Mudir : Moch. Nurcholis, S.Sy.
Wakil Mudir : M. Aufal Hadliq KMW
Katib : M. Abi Mahrus Ubaidillah
Staff Program Kitab : M. Ma‟ruf Ali
Staff Program Al-Qur‟an : Lauhul Mahfudz
Wali Kelas : -
Dewan Asatidz & Dewan Mustahiq : -
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan serta wawasan intelektual santri adalah dengan membuat
program madrasah diniyyah, disinilah para santri dibimbing dan dibina
untuk dapat menguasai pengetahuan dari kitab-kitab klasik (kitab kuning)
yang sesuai dengan ajaran ahlissunnah wal jama>’ah.19
Santri MTs Fattah Hasyim memiliki jenjang madrasah diniyyah
yang sesuai dengan jenjang sekolah santri, yakni Kelas Ula (Untuk siswa
Madrasah Tsanawiyah) yang ditempuh dalam waktu tiga tahun dengan
menggunakan model Klasikal, yakni dengan membuat dan menentukan
tingkatan kelas diniyyah berdasarkan kelas sekolah formal.20
19
Ibid., 9. 20
Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 05.
92
MTs Fattah Hasyim sebagai pendukung terwujudnya relevansi
yang mampu menumbuh suburkan akhlakul karimah bagi civitas
akademik, sedangkan secara praktis, pendirian MTs Fattah Hasyim untuk
merespon rendahnya pengetahuan agama Islam di kalangan peserta didik
baru yang salah satu sebabnya adalah lemahnya penguasaan bahasa Arab.
Karena itu, MTs Fattah Hasyim berfungsi sebagai: a) Pusat
pembinaan dan pengembangan kepribadian pesrta didik; b)
Pengembangan pembiasaan berbahasa Arab dan Inggris; c)
Pengembangan bakat dan minat yang Islami; dan d) Pusat kegiatan
remidiasi ilmu dan amaliyah keagamaan, seperti pembiasaan s}alat
berjamaah, membaca al-Qur’a>n, kajian pemikiran Islam, yang tidak lepas
dengan supportifitas MHM. 21
Dalam Menejemen Integrasi yang profesional dengan pengelolaan
bernuansa spiritual, seperti keikhlasan, ketulusan dan kasih sayang. Di
dalamnya adalah mengintegrasikan lingkungan sekolah dengan
lingkungan masyarakat pondok yang sudah dikondisikan secara islami
sehingga tiga pilar pendidikan secara langsung dirasakan oleh peserta
didik, yakni :
1) Kamar. Dalam pengelolaan lembaga adanya unsur stratifikasi social
memiliki dampak yang signifikan terhadap peserta didik, di lembaga
21
Al Muhibbin, Buku Profil EkstrakurikulerPondok Pesantren Bumi damai al Muhibbin (jombang, Pustaka Muhibbin, 2012), 3.
93
pondok pesantren al Muhibbin prioritas akhlak dan tasawwuf sangat
ditekankan hal tersebut bisa dilihat dari adanya aturan yang telah
disebutkan sebelumnya, diharapkan tidak adanya unsur diskriminasi
dan prioritas antar santri sehingga nilai kejujuran, tanggung jawab
serta mandiri dapat tumbuh alami pada kepribadian peserta didik.
Jumlah per kamar antar ribath adalah 25 santri dan keseharian
santri dipantau oleh ketua kamar, ketua kamar dipantau oleh ketua
ribath, ketua ribath dipantau oleh ketua pondok, dan ketua pondok
dipantau oleh pengasuh. 22
Hal tersebut menunjukkan adanya relasi
yang saling terkait baik secara institusional maupun secara emosional,
secara institusional menunjukkan adanya nilai perilaku antar individu
sedangan secara emosional menunjukkan unsur kekeluargaan yang
utuh dalam naungan pengasuh, sehingga dari pola relasi baik secara
makro maupun mikro masing-masing unsur akan membentuk system
dialogis yang saling menunjang terhadap kepribadian peserta didik
dalam proses menuntut ilmu.
2) Ribath. Peserta didik di MTs Fattah Hasyim mayoritas 90% adalah
santri Pondok pesantren al Muhibbin. Adapun 10% adalah anak
kampung sekitar pondok pesantren. Kepengurusan Ribath menyeleksi
potensi diri para santri yang berada pada ribath tersebut. Penyeleksian
dilakukan dengan cara non-formal (melibatkan beberapa santri).
22
Yulianto, Wawancara, Jombang 22 Maret 2014.
94
Usulan yang masuk diseleksi oleh Pengurus Ribath beserta santri
sebagai perwakilan. Kegiatan diformat dan dijalankan oleh para santri,
sedangkan Pengurus Ribath berfungsi sebagai Fasilitator &
Controling. Sebagai bentuk control kegiatan, Pengurus Ribath
menyediakan daftar hadir santri.23
3) Lembaga Pendidikan MTs Fattah Hasyim
Pengembangan model madrasah diterapkan di MTs Fattah
Hasyim agar mampu memahami dan mempunyai daya nalar yang
bagus dalam memahami dan menghayati pelajaran yang telah
disampaikan oleh pendidik, guna menciptakan pola pemikiran islam
yang modern sekaligus menjadi acuan dalam dunia pendidikan yang
menerapkan pola integral 24
yang mengembalikan khazanah keislaman
yang dikaji menurut versi dan format baru dalam dunia pendidikan
nasional bahkan bisa jadi melalui kerja keras semua pihak melalui
pendidikan ini akan terjadi islamisasi ilmu pengetahuan yang selama
ini telah menjadi sekuler. 25
Adapun Sistem pembelajaran yang
diterapkan di pondok Pesantren bumi Damai al Muhibbin adalah : 26
23
Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 24
Pola integrsi tersebut sejalan dengan tujuan P.P Nurul Jadid yang modern islam. Model ASASI diharapkan akan memajukan kualitas pendidikan dan menjadikan MTS FH berprestasi. 25
Zuliyanto, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 26
Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 6.
95
a) Sistem Wethon.
Dalam sistem ini pihak yang aktif adalah guru, dalam
prakteknya sekelompok murid mendengarkan seorang guru membaca,
menerjemah, menerangkan dan mengulas isi dari kitab-kitab yang
berbahasa arab (kitab kuning) sedangkan para murid memperhatikan
dan membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang
kata-kata atau buah pikiran yang dianggap sulit di fahami. Sistem ini
sering digunakan dalam menyampaikan materi Fiqh dan Tauhid.
b) Sistem Sorogan.
Dalam sistem ini pihak yang aktif adalah murid, dalam
prakteknya murid membaca al-Qur’a >n atau kitab-kitab berbahasa arab
(kitab kuning) dihadapan gurunya dengan memperhatikan panjang
pendek bacaan, makhorijul huruf atau harokat dan maknanya (makna
pego/jawa) sedangkan guru menyimak dengan seksama dan
membenarkan apabila terdapat bacaan yang salah dari murid. Sistem
ini dipakai dalam materi baca kitab dan al-Qur’a>n.
c) Sistem Muhafadzoh.
Dalam system ini setiap murid harus menghafal materi
pelajaran yang telah ditentukan oleh guru kemudian menyetorkan
96
hafalan tersebut kepada guru. Sistem ini digunakan pada materi-
materi ilmu alat (gramatika arab) seperti shorof dan nahwu.27
2. Integrasi Kurikulum MTs Fattah Hasyim
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan baik secara intruksional
maupun institusional, MTs Fattah Hasyim menyusun: 1) struktur keilmuan
integratif dengan model dialog; 2) struktur kurikulum memadukan
program Madrasah Hidayatul Muhibbin dengan kurikulum MTs Fattah
Hasyim, melalui pembinaan kajian al-Qur’a>n bagi peserta didik melalui
kegiatan di MHM program al-Qur’a>n dan program kitab. 28
3) Langkah-
langkah yang dapat digunakan untuk menerapkan pembelajaran
berparadigma nilai-nilai al-Qur’a>n yaitu, a) memetakan konsep keilmuan
atau sains dan keislaman; b) memadukan konsep keilmuan atau sains dan
keislaman; c) mengelaborasi ayat-ayat al-Qur’a>n yang relevan secara
saintifik; 4) integrasi tradisi MHM seperti salat berjama>’ah, dhikir
bersama, hifzul al-Qur’a >n, puasa senin dan kamis, berinfaq dan shadaqah
untuk membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan kultur Islami
di kalangan civitas akademika MTs Fattah Hasyim.29
27
Ibid., 7. 28
Arju fadlan, Wawancara, Jombang, 22 Maret 2014. 29
Syaifullah, Wawancara, Jombang 14 Maret 2014.
97
I II III I II III I II III
Aqidah-Akhlaq
a. Tauhid عقيدة العوامb. Akhlaq تيسري اخلالقQur’an-Hadits
a. Hadits Ahkam
b. Tafsir Ahkam
Syariah
a. Ushul Fikih مفتاع الوصولb. Fikih فصالتنc. Kaidah Fikih
Bahasa Arab
a. Nahwu العوامل قواعد اإلعرابb. Shorof نظم املقصودc. Baca Kitab العواملd. Mufrodat رأس سرياه
منت األجرومية نظم العمريطيصرف )األمثلة ، اإلعالل، قواعد اإلعالل(
منت الغاية والتقريب فتح القريب
إبانة األحكامتفسري أيات األحكام
منت الغاية والتقريب فتح القريب حاشية الباجوري )مشاورة(العناية
Mata PelajaranULA WUSTHO ULYA
رسالة الباجوري در الفريدوصايا األباء لألبناء تعليم املتعلم
Waktu Pelaksanaan program kitab pada pukul : 19.30 Wib. – 21.00
WIB, dan memiliki 3 Jenjang Pendidikan sebagai berikut :30
1. Ula, berorientasi pengenalan ilmu alat, ditempuh 3 tahun
2. Wustho, penerapan ilmu alat, ditempuh 3 tahun
3. Ulya, penguasaan fikih dan nalar fikih, ditempuh 3 tahun.
Dibawah ini table yang menunjukkan klasifikasi pembagian bahan
ajar yang diberikan kepada peserta didik MTs Fattah Hasyim :31
Untuk lebih spesifiknya lagi Sistem pengajaran di Madrasah
Hidayatul Muhibbin Program Kitab (MHM PK) menggunakan sistem wali
kelas dan guru fak. Setiap kelas diseluruh jenjang pendidikan (Ula,
Wustho, Ulya) diberi satu wali kelas dari unsur guru yang berfungsi
30
Kholis, Sosialisasi MHM Pond. Pest. Al Muhibbin, 7. 31
Ibid., 8.
98
sebagai pendampingan dan pengawasan proses pendidikan siswa. Siswa
yang berhalangan hadir karena semisal sakit, dapat meminta surat izin
kepada pengurus ribath yang selanjutnya disampaikan kepada ustadz yang
mengajar.32
Surat izin bersifat permohonan, dapat diterima atau ditolak oleh
guru yang menerima permohonan. Pengajian wethon adalah pengajian
kitab kuning yang dilakukan diluar jam madrasah, digunakan untuk
menambah wawasan siswa, dan dilaksanakan ba‟da jama‟ah ashar.
a. Tata Tertib
Seluruh santri Bumi Damai al-Muhibbin setelah sholat ashar
diwajibkan mengikuti pengajian wethon
Pengajin Wethon Taftisy (pemeriksaan kelengkapan makna).
Taftisyul Kutub dilaksanakan per Semester menjelang ujian
semester yang dilakukan oleh wali kelas. Kitab yang dinyatakan
lulus adalah kitab dengan kriteria: Milik Sendiri, Makna Lengkap,
Kitab dalam keadaan terawat. 33
Pendataan santri mengikuti pengajian wethon dilaksanakan oleh
dlobatul fashl (Wali Kelas) di kelas MHM masing-masing.
b. Pilihan Pengajian Wethon
Riyadlussholihin (Hadits) : KH. M. Idris Djamaluddin
32
Ibid., 10. 33
Ibid., 14.
99
Anwar Masalik [badal] (Fikih) : Ust. Moch. Nurcholis, S.Sy.
Miftahussuhulah (Tajwid) : Ust. Rahmat Hidayatulloh, S.Sy.
Kafrowi (Nahwu) : Ust. Ibnu Ziyad, S.Sy.
Al Faroid Wa Masailiha (Faroid) : Ust. M. Zulianto, S.Sy.
Khulasotun Nurul Yaqin (Tarekh) : Ust. A. Fauzi Aziz, S.Sy.
Arbain Nawawi (Hadits) : Ust. M. Rohmatulloh, S.Hi.
Untuk peserta didik yang masih duduk dibangku MTs
Fattah Hasyim tidak seluruhnya mengikuti pengajian wethon,
sebab kemampuannya belum terpenuhi dalam hal penulisan pego,34
sehingga dibawah ini adalah materi penunjang yang mengarahkan
bagaimna peserta didik ke depannya mampu mengikuti dalam
pembelajaran pengajian wethon. 35
Materi tersebut adalah :
NO MATERI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1
Bln
5
Bln
SM
T II
SMT
I
SMT
II
SMT
I
SMT
II
1 Kitabah Khu
sus - - - - - -
2 Nahwu - يتن األجرويَت انعوايم
3 Shorof - األيثهت انتصرٍفَت
4 Fiqh - يتن انغبٍت وانتقرٍب فصالتن
5 Baca Kitab - يتن انغبٍت وانتقرٍب انعوايم
6 Tauhid - رسبنت انببجورى عقَذة انعواو
7 Akhlaq - َر انخالقتَس وصبٍب اُببء نألبنبء
8 Bahasa
Arab - - - - رأس سَراه -
JUMLAH 1 7 7 6 6 6 6
34
Ainur Rofiq, Wawancara, Jombang, 14 Maret 2014. 35
Ibid., 13.
100
Kurikulum Madrasah Hidayatul Muhibbin berbasis pada
kompetensi siswa. Oleh karenanya pengelompokan kelas berdasar
atas kemampuan siswa, bukan usia atau jenjang pendidikan formal.
Dalam tiap awal tahun ajaran, siswa baru jenjang pendidian formal
Madrasah Aliyah diharuskan mengikuti test penyesuaian kelas
sedangkan MTS Fattah Hasyim tidak ada penyesuaian kelas sebab
masih dirasa belum memiliki kemampuan yang signifikan sehingga
disama ratakan.36
Untuk pelaksanaan MHM program al-Qur’a>n adalah
Setiap ba‟da shubuh, sistem Pengajarannya adalah Kemustahiq-an
dan pengelompokannya berdasarkan tempat domisili siswa
sehingga efektifitas dalam pembelajaran sangat baik. Kurikulum
Madrasah Hidayatul Muhibbin berbasis pada kompetensi siswa.
Oleh karenanya pengelompokan kelas berdasar atas kemampuan
siswa, bukan usia atau jenjang pendidikan formal.37
36
Ibid., 9. 37
Ibid., 17.
101
Berikut adalah table struktur kurikulum MTs Fattah Hasyim dan
MHM yang ada di program al-Qur’a>n : 38
Program al-Qur’a>n Madrasah Hidayatul Muhibbin (MHM)
(*) Dilaksanakan ketika bacaan bin Nadhor sampai surat Yaasin.
Total Alokasi Waktu Selama 3 Tahun
1. Jumlah Hari : 714 Hari/ Pertemuan
2. Materi Tajwid : 28 hari/ pertemuan (sudah termasuk ujian)
3. Al-Qur`an Bin Nadhor : 586 hari (termasuk hafalan surat Yaasin sebanyak
12 pertemuan)
4. Hafalan juz `Amma : 84 hari/ pertemuan (sudah termasuk ujian)
5. Error : 16 Hari
38
Ibid., 19.
Tahun SMSTR Jml
Pertemuan Materi Batasan
Alokasi Waktu
1
I 102
Tajwid Bab I s.d Bab XXIV
28 x 60 menit
Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 1 s.d. hal 75 74 x 60 menit
II 136
Hafalan Juz `Amma QS. Al-Ikhlas s.d QS. Al-Thoriq
50 x 60 menit
Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 76 s.d hal. 163
86 x 60 menit
2 III 102
Hafalan Juz `Amma QS. Al-Buruj s.d. An Naba`
34 x 60 menit
Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 164 s.d hal. 231
68 x 60 menit
IV 136 Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 234 s.d hal. 367
136 x 60 menit
3
V 102 Al-Qur`an Bin Nadhor & Hafalan Surat Yasin (*)
Hal. 368 s.d hal. 463
102 x 60 menit
VI 136 Al-Qur`an Bin Nadhor Hal. 464 s.d hal. 594
120 x 60 menit
102
Berikut adalah kurikulum MTs FH dalam sistem pendidikan pesantren BDM : 39
39
Ibid., 21.
No Materi KKM
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Smt I
Smt II Jam 3 Bulan
3
Bulan Smt I
Smt
II Jam Smt I
Smt
II
Pasca
UN Jam
1 Al-
Qur'an 0 0 0 - 2 2 اننببء( -جزء عى )انهَم 2 2 2 (انضحي -جزء عى )اننبس 60
2 Tajwid 60 0 0 0 - - 1 1 6ٍنبوعب 1 1 1 7ٍنبوعب
3 Pego 70 P.
Khusus - - 5 0 0 - - 0 0 - - - 0 0 0
4 Tahajji 70 P.
Khusus - - 4 0 0 - - 0 0 - - - 0 0 0
5 Imla' 60 - Pedm. Khusus 0 5 1 - 0 0 - - - 0 0 0
6 Bahasa
Arab 2 2 2 نعربَت نهنبشئَن )انثبنَت(ا 2 2 انعربَت نهنبشئَن )األوني( 2 4 0 انعربَت نهنبشئَن )األوني( - 50
7 Khot 60 - - - 0 0 0 0 0 0 - - - 1 1 قواعذ انخط
8 Aqidah 50 2 2 2 در انفرٍذ 2 2 در انفرٍذ 1 1 1 عقَذة انعواو
9 Fiqih 50 فصالتن يتن انغبٍت
وانتقرٍب 4 4 4 يتن انغبٍت وانتقرٍب 4 4 يتن انغبٍت وانتقرٍب 4 5 5
10 Akhlaq 60 0 2 2 - تعهَى انًتعهى 2 2 تعهَى انًتعهى 2 2 2 تَسَر انخالق
11 Tafsir 50 - - تفسَر
جزء عى 2 2 2 تفسَر جزء عى 1 1 تفسَر جزء عى 1 0 0
12 Hadist 50 - - بهوغ
انًراو 2 2 2 بهوغ انًراو 2 2 بهوغ انًراو 2 0 0
13 Tarikh 60 - - - 0 0 0 1 1 خالصت نور انَقَن )األول( فَكو انَقَن )انثبنٌ( خالصت نور
فَكو- 1 1 0
14 Nahwu 50 6 6 6 انعًرٍطٌ 6 6 انعًرٍطٌ 6 6 6 ألجرويَتيتن ا
15 Shorof 50 4 6 6 (اإلصطالحٌ) انتصرٍفَت األيثهت انتصرٍفَت األيثهت
(انهغوً) 2 1 1 قصودانً نظى 2 2
16 I'lal 50 - - - 0 0 0 0 0 0 - - - 1 1 اإلعالل قواعذ
17 Faroidh 50 - - - 0 0 0 - - 0 0 - - انفرائض
ببنجذوال0 0 12
18 Qiro'atul Kitab
50 - - انغبٍت يتن
وانتقرٍب 4 4 4 وانتقرٍب انغبٍت تني 4 4 وانتقرٍب انغبٍت يتن 4 0 0
19 Bahasa Indonesia
60 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 2 2 Buku Paket
- 4 4 0
20 Bahasa Inggris
50 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 2 2 Buku Paket
- 4 4 0
21 Matematika 50 Buku Paket 2 2 3 Buku Paket 3 3 Buku Paket
- 4 4 0
22 IPA 50 Buku Paket 2 2 3 Buku Paket 3 3 Buku Paket
- 4 4 0
23 TIK 60 Buku Paket 2 2 2 Buku Paket 1 1 - - - 0 0 0
Jmlh Pelajaran & Jam
14 14 17 42 42 42 19 19 42 42 14 14 9 42 42 36
103
Selain dari program MHM, pondok pesantren Bumi Damai al
Muhibbin juga memiliki program rutin al Hikam yang dilaksanakan
setiap hari senin malam selasa ba‟da isya‟ yang berlokasi di masjid
Bumi Damai al Muhibbin dan langsung disampaikan langsung oleh
KH. M. Djamaluddin Ahmad. Pada mulanya pengajian ini hanya
diikuti beberapa orang saja, lama kelamaan jama >‟ah pengajian ini
semakin bertambah dan saat ini jama >‟ah pengajian ini hamper
mencapai 2000 orang yang terdiri para santri, alumni dan masyarakat
umum baik dari daerah jombang maupun daerah luar Jombang seperti
Mojokerto, Sidoarjo, nganjuk, Tuban dan daerah-daerah lainnya. 40
Selanjutnya untuk mengotimalkan pendidikan di Bumi Damai al
Muhibbin maka peserta didik di MTs Fattah Hasyim diharapkan bisa
optimal dan konsentrasi penuh dalam belajar di pondok dengan
memikirkan pengaturan financial yang rawan dengan hal-hal yang
tidak diinginkan, maka dalam hal ini pengasuh memberikan instruksi
kepada pengurus untuk mengelola seluruh keuangan santri baik yang
berkaitan dengan pondok, sekolah maupun kebutuhan sehari-hari. 41
Termasuk nominal uang saku yang yang ditentukan oleh wali santri
40
Muzammil, Wawancara, Surabaya, 25 maret 2014. 41
Pustaka al Muhibbin, Buku Profil Pondok Pesantren, 20.
104
maksimal Rp. 10.000.00, - dan diberikan tiap pagi sebelum berangkat
sekolah. 42
Table diatas menunjukkan adanya kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis dari standar akademis yang harus dicapai dengan baik
sering kali diterapkan secara potensial bagi setiap peserta didik,
dengan memperhatikan perbedaan individu, baik individu,
kemampuan, kecepatan belajar maupun konteks sosial dan budaya.
Kurikulum disusun berdasarkan atas kebutuhan untuk mencapai
standar kompetensi dan harus menjamin adanya artikulasi antar
jenjang kompetensi. Dengan kata lain bahan ajar yang disusun harus
menampilkan sosok utuh standar kompetensi dan artikulasi antar
jenjang standar kompetensi harus dijamin. Sehingga akan lebih baik
jika semua bahan ajar dirancang dengan menyesuaikan kurikulum
bertaraf integratif sehingga keluwesan dan konsistensinya dapat
dijamin Penyajiannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan
peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. 43
42
Ibid., 21. 43
Oemar Hamalink, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum ( Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2008), 240.
105
Melihat keterangan tersebut secara tidak langsung menunjukkan
adanya integritas komponen-komponen pendidikan antar MHM dan
MTs Fattah Hasyim, dapat diajak berdialog untuk menetapkan standar
kurikulum pendidikan di MTs Fattah Hasyim, merupakan kunci
interaktif keberhasilan pelaksanaan desentralisasi secara menyeluruh.
Dalam perumusan standar kurikulum ini hendaknya keterlibatan
masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan, seperti orang tua, guru,
tokoh masyarakat, organisasi profesi, universitas sekolah, lembaga
penelitian, lembaga swadaya dan komponen lainnya. Dialog ini
sebaiknya dirutinkan pelaksanaannya sehingga pencapaian tujuan
pendidikan nasional melalui upaya ini dapat dirasakan hasilnya oleh
masyarakat.44
Hal tersebut searah menurut Setyono, sekolah yang efektif
memiliki karakteristik proses yang dapat peneliti uraikan sebagai
berikut: (1) Proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi, (2)
Kepemimpinan sekolah yang kuat, (3) Pengelolaan tenaga
kependidikan yang efektif, (4) Sekolah memiliki budaya mutu, (5)
Sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis, (6)
Sekolah memiliki kewenangan atau kemandirian, (7) Sekolah memiliki
keterbukaan (transparansi) manajemen, (8) Sekolah memiliki
akuntabilitas, (9) Partisipasi tinggi dari warga sekolah dan masyarakat,
44
Ibid., 242.
106
(10) Komunikasi yang baik, (11) Sekolah responsive dan antisipatif
terhadap kebutuhan, (12) Sekolah memiliki kemauan untuk berubah,
(13) Sekolah memiliki lingkungan yang aman dan tertib, (14) Sekolah
melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. 45
Dan dari sinilah penulis konklusikan bahwa integrasi kurikulum
sangatlah penting, hal ini dikarenakan kemampuan atau potensi peserta
didik yang bermacam-macam memiliki potensial yang tinggi baik
secara aqliyah maupun naqliyah sehingga baik secara teori maupun
praktek peserta didik mampu mengimplementasikan secara
komprehensif dan tidak ada unsur parsial atau dikotomi ilmu, namun
pendidikan agama harus tetap diperioritaskan sebagai langkah awal,
dan pokok sandaran dalam menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan.
3. Integrasi Kepribadian MTs Fattah Hasyim
Tradisi pendidikan pesantren adalah perpaduan antara pendidikan
formal dan non formal. Tradisi pesantren bertugas melahirkan lulusan
dengan perilaku takwa dan budi pekerti mulia. Oleh karena itu semua
komponen pesantren diarahkan untuk memperkuat kedudukan MTs Fattah
Hasyim sebagai pusat pengembangan kepribadian muslim yang penuh
keimanan, berilmu, beramal shaleh dan berbudi pekerti.46
45
Zulianto, Wawancara, Jombang, 20 Maret 2014. 46
Ahmad Dzikri, Wawancara, Surabaya, 24 Mei 2014.
107
Sebagai upaya untuk mewujudkan manusia yang bertakwa, MTs
Fattah hasyim mengembangkannya dengan bentuk integrasi tradisi yang
berwujud rambu-rambu perilaku civitas akademika dalam melakukan
peranannya masing-masing yang didasari kesadaran yang tinggi atas peran
yang disandang dalam meraih dan mempertahankan tradisi yang luhur. 47
dalam mengembangkan karakter peserta didik menuju manusia yang
berakhlakul karimah MTs Fattah Hasyim memposisikan interaksi peserta
didik sebagai santri di BDM guna membina seperangkat kepribadian yang
saling terikat dengan nilai sosio-kultur model pesantren di BDM.
Kemudian memposisikan peserta didik sebagai tho >libul ‘ilm di BDM yang
berarti berusaha mencari, meminta, menginginkan sesuatu kepada yang
ahli ilmu yaitu guru, ustadh, dan Kyai.48
Pembentukan karakteristir personality peserta didik MTs Fattah
Hasyim ditunjukkan dengan proses pembelajaran yang efektif dan
didominasi dari penekanan aspek akhlak, hal ini terlihat dari integritas
kelembagaan yang memiliki program saling menunjang secara baik secara
teoritis maupun praktis serta selalu ada kontroling dari setiap komponen
47
Muhaimin, Arah Pengembangan Pendidik Islam Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum Hingga Redifinisi Islamisasi Pengetahuan (Bandung: Nuansa, 2003), 271. 48
Ibid., 291-292.
108
mulai dari dikamar, ribath dan sekolah dimana ketiga komponen ini berada
dalam satu sistem dan satu area. 49
Selain itu factor integrasi kepribadian peserta didik didukung oleh
gaya kepemimpinan yang kuat dalam menjalankan serta mendorong
meraih visi-misi, tujuan dan sasaran madrasah melalui program-program
yang telah direncanakan. Kepala sekolah akan mampu untuk
mempublikasikan sumber daya sekolah, hal ini terlihat dari kewibawaan
Ust. Yahya Husnan selaku kepala Madrasah MTs Fattah Hasyim juga
selaku Pengasuh pondok pesantren putri al Mardliyah, seorang hafidh
memiliki program yang bertahap dan berkesinambungan dengan program
pondok, sehingga memiliki nilai integritas yang kuat baik interpersonal
maupun intrapersonal dan hal ini terbukti MTs Fattah Hasyim memperoleh
prestasi terbaik se kabupaten Jombang, juara I lomba puisi atas
perlombaan antra MTs se Tambakberas Jombang. 50
Komponen-komponen pendidikan antar MHM dan MTs Fattah
Hasyim, yang dapat diajak berdialog untuk menetapkan standar kurikulum
pendidikan di MTs Fattah Hasyim, merupakan kunci interatif keberhasilan
pelaksanaan desentralisasi secara menyeluruh. Dalam perumusan standar
kurikulum ini hendaknya pelibatan masyarakat dan pemerintah sangat
diharapkan, seperti, orang tua, guru, tokoh masyarakat, organisasi profesi,
49
Ibid., 287. 50
Muharrom, Hubungan Kepemimpinan, 66.
109
universitas sekolah, lembaga penelitian, lembaga pengabdian kepada
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pengamat pendidikan, dan
perwakilan peserta didik, dapat melahirkan dialog yang produktif antar
sistem pendidikan dengan stakehoder-nya. Dialog ini sebaiknya dirutinkan
pelaksanaannya, sehingga pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui
upaya ini dapat dirasakan hasilnya oleh pemerintah dan masyarakat.51
Proses belajar mengajar yang ada di MTs Fattah hasyim memiliki
efektifitasnya tinggi, hal ini ditunjukkan oleh proses belajar mengajar yang
menekankan pada pemberdayaan peserta didik yang meliputi belajar
mengetahui (learning to know ), belajar bekerja ( learning to do ), belajar
hidup bersama (learning to live together) dan belajar mencari diri sendiri
(learning to be).
Hal ini terlihat dari team work antar system tenaga pendidik yang
setiap hari mengkontrol prilaku peserta didik baik di kamar, ribath dan
sekolah dimana ketiga komponen ini berada dalam satu area. Selain itu
terkait dengan peserta didik yang bermasalah maka untuk penanganannya
dilakukan secara intensif, secara umum kelemahan dan hambatan yang ada
dalam proses pembelajaran di kelas adalah perihal keaktifan peserta didik
yang belum konsisten, seringkali hilangnya barang peserta didik saat
aktifitas berjalan kemudian masalah absen yang seringkali dilatarbelakangi
oleh sifat-sifat yang menunjukkan kurang kedewasaan, seperti : malas,
51
Hamalink, Dasar-dasar Pengembangan, 281.
110
kehilangan seragam, telat, antri mandi dan lain sebagainya dibawah ini
adalah table pelanggaran beserta sanksinya : 52
52
Rahmat H., Bimbingan Konselinng MTs Fattah Hasyim (Jombang: Pustaka Muhibbin, 2012), 30.
Data Penanganan Intensif Siswa-siswi MTs Fattah Hasyim
NO NAMA KELAS JUMLAH ABSEN
KETERANGAN ALASAN
PENANGANAN MADRASAH
K I
K II
K III KIV
1 A. FAJRUL FALAH
VIII A
34 Hari
Malas, tidak ada keniatan untuk sekolah, √ √
suka menyendiri
2 FARIQ AL-HUDAIBIYYYAH 44 Hari
Malas, tidak ada keniatan untuk sekolah, √ √
suka menyendiri, kabur dari pondok
sampai sekarang
3 M. ARIF PRAYOGA
VIII B
25 Hari Malas, terkena pengaruh teman √ √
(Fariq al-Hudaibiyyah)
4 M. FIRDIAN FIRMANSYAH 19 Hari Malas, mudah terpengaruh √ √
5 M. MISBAHUL MUNIR 22 Hari Malas, terkena pengaruh dari luar
6 M. AKHYAT KHALIMI 14 Hari
Tergantung "mood", masuk sekolah tapi √ √
sering tidak mengikuti pelajaran (main
di kelas lain)
7 SYAHRUL WAHYU S. 15 Hari
Tergantung "mood", masuk sekolah tapi √ √
sering tidak mengikuti pelajaran (main
di kelas lain)
111
MTs Fattah Hasyim memiliki akuntabilitas, yakni bentuk
pertanggungjawaban yang harus dilakukan sekolah terhadap keberhasilan
program yang telah dilakukan. Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi
yang dicapai dan dilaporkan kepada pemerintah, orang tua siswa dan
masyarakat. Masyarakat dapat menilai apakah program sekolah ini
berhasil ataukah gagal, sehingga dengan demikian sekolah serius dalam
53
Ibid., 31.
NO NAMA53 KELAS JUMLAH ABSEN
KETERANGAN ALASAN
PENANGANAN MADRASAH
K I
K II
K III KIV
8 M. ANANG MA'RUF
VIII C
26 Hari Malas, sering ke warung/warnet √ √ √
9 RIKI TEDI JAMRUD 18 Hari Malas, tergantung "mood", pendiam tapi √ √
Menghanyutkan
10 SYAMSUL HUDA 19 Hari
Malas, tergantung "mood", suka ke warung √ √
/warnet
11 WARDANI 16 Hari
Malas, mudah terpengaruh, suka ke warung √ √
di pinggir sungai
12 A. BUSTOMI AMRU
IX A
17 Hari Malas, suka ke warnet/di pinggir sungai √ √ √ √
13 A.MUZAKI SIROJUL UQOM 30 Hari Malas, sudah tidak ada keniatan untuk √ √ √ √
belajar {ingin boyong},suka di warung
14 M. NUR QOMARI 15 Hari Malas,mudah terpengaruh bolos ke warung √ √
15 M. HASAN BISHRI MUSTHOFA
14 Hari Malas, mudah terpengaruh, bolos ke √ √
Warung
16
M. THOYYIB MA'BAD
IX B
19 Hari Malas, suka tidur, kalau bolos ke warung, √ √ √ √
Pendiam
17 RAMADHANI IRHANSYAH 15 Hari
Malas, sudah tidak ada keniatan sekolah √ √
(ingin boyong), pendiam, kalau bolos ke
warung/warnet
112
melaksanakan program-program yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari
adanya tiap tahun laporan yang selalu dievaluasi dan ditindak lanjuti antar
unsur kependidikan yang kemudian di laportunggalkan ke pengasuh dan
kepala sekolah. 54
Dari penjelasan diatas kiranya dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik MTs Fattah Hasyim sebagai santri BDM dan guru MTs
Fattah Hasyim sebagai Ustadh maupun pengurus di BDM memiliki tenaga
kependidikan yang berkualitas dengan kompetensi dan standart yang
tinggi, maka peserta didik selalu terkontrol dan mulai dibentuk ke dalam
cetakan yang positif serta dibarengi dengan adanya nilai kulur dan tradisi
islami yang kuat sekaligus pengaruh dari kewibawaan pemimpin yang
kharismatik 55
sehingga tidak salah kalau kepribadian peserta didik MTs
Fattah Hasyim tercermin sebagai peserta didik yang berakhlakul karimah
serta dalam kurun waktu 3 tahun MTs Fattah Hasyim memiliki sejumlah
sekitar 600 peserta didik yang selalu mengembangkan model inovasi-
inovasi khususnya dalam proses pembelajaran, kurikulum dan penataan
manajemen yang berbasis pada total quality management.56
54
Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 14 Maret 1014. 55
Jamily Muharrom, Hubungan Gaya, 70. 56
Badrus Salam, Wawancara, Jombang, 22 Maret 2014.