23
35 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV ini berisi tentang penyajian data peneli- tian tentang pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang. Data yang akan disajikan adalah: (1) perencanaan pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang, (2) pelaksanaan pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang, dan (3) Evaluasi pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang. 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian PAUD Nurul Wathon beralamat di Jl. Menoreh Raya No. 83 Bendan Duwur Gajahmungkur Semarang. PAUD Nurul Wathon memiliki visi “Terwujudnya generasi muda islam yang cerdas, berakhlak mulia, trampil dan mandiri”. Dalam mencapai visi sekolah tersebut didukung dengan adanya misi sekolah yaitu: (1) Menyelenggarakan pendidikan formal berdasarkan pancasila, bernafaskan islam sesuai Al-Qur’an dan Al- Hadist, (2) Mengemban fungsi sosial dengan memban- tu meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, (3) Berperanserta mengembangkan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN...lain perencanaan tahunan, perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Dalam perencanaan kegiatan tersebut guru telah menentukan nilai-nilai

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 35

    BAB IV

    PENYAJIAN DATA DAN

    PEMBAHASAN

    Bab IV ini berisi tentang penyajian data peneli-

    tian tentang pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini

    Berbasis Karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang.

    Data yang akan disajikan adalah: (1) perencanaan

    pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD

    Nurul Wathon Semarang, (2) pelaksanaan pendidikan

    anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul

    Wathon Semarang, dan (3) Evaluasi pendidikan anak

    Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon

    Semarang.

    4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

    PAUD Nurul Wathon beralamat di Jl. Menoreh

    Raya No. 83 Bendan Duwur Gajahmungkur Semarang.

    PAUD Nurul Wathon memiliki visi “Terwujudnya

    generasi muda islam yang cerdas, berakhlak mulia,

    trampil dan mandiri”. Dalam mencapai visi sekolah

    tersebut didukung dengan adanya misi sekolah yaitu:

    (1) Menyelenggarakan pendidikan formal berdasarkan

    pancasila, bernafaskan islam sesuai Al-Qur’an dan Al-

    Hadist, (2) Mengemban fungsi sosial dengan memban-

    tu meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat

    kurang mampu, (3) Berperanserta mengembangkan

  • 36

    syiar Islam yang berwawasan luas dengan mengede-

    pankan persatuan umat. Tujuan dilaksanakannya

    PAUD Nurul Wathon adalah:

    1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada peserta didik untuk menjadi generasi yang

    mencintai Al Quran dan menjadikan Al Quran

    sebagai pandangan hidupnya;

    2. Memberikan dasar-dasar pengetahuan yang

    luas kepada peserta didik tentang IMTAQ,

    IPTEK, dan sosial budaya serta mampu berpi-

    kir logis, sistematik, konsisten dengan tetap berpegang teguh kepada aqidah Islamiyah;

    3. Memberikan bekal kepada peserta didik untuk

    menjadi sosok pribadi muslim mandiri, berke-pribadian dan berdaya saing positif dalam

    wawasan dan ketrampilannya.

    Peserta didik di PAUD Nurul Wathon terbagi

    menjadi dua kelas yaitu kelas A dan B. Setiap kelas

    terbagi menjadi dua rombel yaitu A1, A2 dan B1, B2.

    Tenaga pendidik dan kependidikan di PAUD Nurul

    Wathon berjumlah 9 orang. Sarana dan prasarana

    yang dimiliki sekolah antara ruang kepala sekolah,

    ruang guru, ruang kelas, ruang kesehatan, ruang

    kamar mandi (WC), halaman sekolah, alat permainan

    edukatif, dan fasilitas permainan di dalam dan di luar

    ruangan.

  • 37

    4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

    4.2.1 Perencanaan Pendidikan Anak Usia Dini

    berbasis karakter pada PAUD Nurul Wathon di

    Semarang

    Kurikulum merupakan alat yang sangat penting

    bagi keberhasilan dalam proses pendidikan. Dalam

    perkembangannya, sudah berulang kali diadakan

    berbagai perubahan serta perbaikan kurikulum yang

    ditujukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan

    zaman dan kebutuhan yang diperlukan di dunia

    pendidikan. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai

    hasil pendidikan yang optimal.

    Menurut Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang

    Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah

    seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tuju-

    an, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

    sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembela-

    jaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

    Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan

    nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

    dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta

    didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan

    pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

    program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi

    yang ada di daerah.

  • 38

    Ibu Retno Wulandari selaku Kepala Sekolah

    Kurikulum PAUD Nurul Wathon Semarang menjelas-

    kan mengenai kurikulum yang diterapkan di PAUD

    Nurul Wathon Semarang:

    “Kurikulum yang kami pakai adalah perpaduan

    dari kurikulum PAUD dan Agama yang dilakukan

    secara komprehensif. Kurikulum Agama karena kami bernaung pada yayasan yang berorientasi

    pada agama Islam. Hal ini bertujuan agar para

    siswa sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai tentang agama terutama agama islam.”

    Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disam-

    paikan oleh Ibu Sri Warti sebgai berikut:

    “Kurikulum yang kami pakai adalah perpaduan

    dari kurikulum PAUD dan Agama yang dilakukan

    secara komprehensif. Kurikulum Agama karena kami bernaung pada yayasan yang berorientasi

    pada agama Islam. Hal ini bertujuan agar para

    siswa sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai

    tentang agama terutama agama islam.”

    Perencanaan pembelajaran pendidikan anak

    usia dini di PAUD Nurul Wathon dilakukan dengan

    penyusunan program kegiatan belajar pembentukan

    perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.

    Untuk program pembentukan perilaku dilaksanakan

    dengan kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan

    teladan/contoh, dan kegiatan yang dilakukan dengan

    perencanaan guru (terprogram).

    Ibu Solekah menjelasakan mengenai perenca-

    naan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAUD

    Nurul Wathon Semarang:

  • 39

    “Dalam kegiatan pembelajaran pasti diawali

    dengan adanya perencanaan pendidikan. Peren-canaan pendidikan yang biasanya kami lakukan

    adalah dengan membuat RKH (Rencana Kerja

    Harian) dan RKM (Rencana Kerja Mingguan).”

    Ibu Retno Wulandari selaku Kepala Sekolah juga

    menambahkan mengenai perencanaan pembelajaran

    yang dilakukan oleh guru PAUD Nurul Wathon

    Semarang:

    “Dalam kegiatan pembelajaran pasti diawali

    dengan adanya perencanaan pendidikan. Perenca-

    naan pendidikan yang biasanya kami lakukan adalah dengan membuat RKH (Rencana Kerja

    Harian) dan RKM (Rencana Kerja Mingguan).”

    Perencanaan Program pengembangan kemampu-

    an dasar dilakukan dengan perencanaan Rencana

    kegiatan mingguan (RKM), yang selanjutnya dijabar-

    kan ke dalam Rencana kegiatan Harian (RKH).

    Mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Nurul

    Wathon berlangsung dari hari senin, Rabu dan Jumat

    dengan lama pertemuan sekurang-kurangnya 2 jam 30

    menit (150 Menit setiap hari). Untuk perencanaan

    harian, guru diharapkan membuat Rencana kegiatan

    harian (RKH). RKH adalah rancangan kegiatan untuk

    satu hari yang merupakan penjabaran dari RKM.

    Satuan kegiatan harian harus diuraikan lebih lanjut

    oleh guru dan mengandung unsur: waktu kegiatan,

    kemampuan dan penilaian (data terlampir).

    Hasil Observasi RKH (Rencana Kerja Harian)

    PAUD Nurul Wathon Semarang:

  • 40

  • 41

    Perencanaan pembelajaran pendidikan anak

    usia dini di PAUD Nurul Wathon juga dilakukan

    dengan penentuan tema dan alokasi waktu yang

    disesuaikan dengan siswa usia dini. Penentuan tema

    diambil mulai dari lingkungan yang terdekat dengan

    anak sampai jauh dengan anak. Tema-tema tersebut

    merupakan pokok bahasan yang akan dikembangkan

    lebih lanjut oleh guru menjadi program kegiatan

    pembelajaran yang operasional atau akan dijalankan

    nantinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan misal-

    nya tujuan tema. Tujuan tema ini digunakan untuk

    menyatukan isi program kegiatan belajar dalam satu

    kesatuan yang lebih berarti, memperkaya perbenda-

    haraan kata anak serta menambah pengenalan anak

    terhadap hal-hal tertentu, sedangkan penentuan

    alokasi waktu tema dalam perencanaan ini disesuikan

    dengan banyak sedikitnya bahan yang ada di ling-

    kungan. Waktu tersebut dialokasikan untuk masing-

    masing catur wulan dalam satu tahun.

    Hasil Observasi RKH (Rencana Kerja Harian)

    PAUD Nurul Wathon Semarang:

  • 42

    Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh

    dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk perencanaan

    kegiatan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon antara

    lain perencanaan tahunan, perencanaan mingguan

    dan perencanaan harian. Dalam perencanaan kegiatan

    tersebut guru telah menentukan nilai-nilai karakter

    yang akan diberikan kepada siswa. Nilai-nilai karakter

    tersebut antara lain nilai karakter hormat dan sopan

    santun, kepemimpinan dan keadilan, tanggung jawab,

    disiplindan peduli lingkungan.

  • 43

    Dalam perencanaan tahunan, para guru PAUD

    Nurul Wathon menyusun dan menentukan pembiasa-

    an-pembiasaan dan keterampilan yang diharapkan

    dapat dicapai anak, di samping sudah dipilih tema-

    tema yang dekat dan sesuai dengan minat anak.

    Dalam perencanaan mingguan, guru diharapkan mem-

    buat Rencana kegiatan mingguan (RKM). RKM ini ber-

    isi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemam-

    puan-kemampuan yang telah direncanakan dalam

    satu minggu sesuai dengan tema pada satu minggu itu

    dan segala sesuatu yang harus dipersiapkan oleh guru

    yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan

    pada minggu yang bersangkutan, khususnya tema

    yang berhubungan dengan penanaman nilai karakter.

    Dari perencanaan mingguan ini dijabarkan men-

    jadi rencana kegiatan harian (RKH) (Data terlampir).

    Pada RKH terlihat pelaksanaan yang bersifat kelom-

    pok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal.

    Untuk setiap kegiatan tertulis kemampuan apa yang

    akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang

    akan diberikan kepada anak, sarana, metode dan

    pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan serta

    nilai karakter apa yang akan diberikan kepada siswa.

    Perencanaan harian ini dalam pelaksanaanya nanti

    terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, istira-

    hat/makan dan kegiatan penutup.

    Pembuatan RKH dan RKM yang dilakukan oleh

    tenaga pengajar mengacu pada kurikulum yang

    diterapkan dalam proses pembelajaran di PAUD.

  • 44

    Kurikulum yang digunakan PAUD Nurul Wathon

    merupakan perpaduan antara kurikulum Pendidikan

    Anak Usia Dini dan Agama yang disajikan secara

    komprehensif. Kurikulum untuk pendidikan anak usia

    dini ini harus didasarkan pada perkembangan anak.

    Kurikulum pendidikan anak usia dini telah dituang-

    kan dalam Acuan Menu Pembelajaran Anak Usia Dini

    yang disusun oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia

    Dini.

    Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran yang

    berhubungan dengan materi yang akan diajarkan,

    guru juga menentukan metode yang akan digunakan

    dalam pembelajaran. Pada umumnya metode pembela-

    jaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran

    PAUD adalah metode BCCT (Beyond Center and Circle

    Time (BCCT). BCCT adalah suatu metode atau pende-

    katan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia

    dini. Metode ini dikembangan berdasarkan hasil kajian

    teoritik dan pengalaman empirik.

    Ibu Tri Suni menjelaskan mengenai metode

    pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat

    pembelajaran berlangsung di PAUD Nurul Wathon

    sebagai berikut:

    “Metode yang kami gunakan adalah metode BCCT.

    Kami menggunakan metode ini dengan maksud agar para siswa lebih fokus ketika kami memberi-

    kan materi pelajaran. Kan......kita berada ditengah

    mereka jadi mereka lebih anteng dan juga tidak bergerak kemana-kemana. Karena bila proses

    PBM-nya dapat berjalan lancar maka diharapkan

    hasilnya juga akan semakin baik”

  • 45

    Ibu Tri Suni juga menambhakan mengenai alas

    an penggunaan metode BCCT sebagai berikut:

    “Kami menggunakan metode BCCT karena dengan

    penerapan metode ini kecerdasan anak dapat

    berkembang optimal. Anak dibiasakan memecah-kan masalah, menemukan sesuatu yang berguna

    bagi dirinya, mengeluarkan ide-ide yang dimiliki-

    nya serta menggunakan pengetahuan dan keter-ampilan yang telah dialami. Sedangkan tugas guru

    hanya memfasilitasi agar informasi yang baru

    mereka terima lebih bermakna serta memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dan

    menrapkan ide-ide mereka sendiri. Jadi belajar

    akan lebih bermakna jika anak mengakami apa yang dipelajari bukan sekedar mengetahui”

    Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh

    aspek kecerdasan anak agar kecerdasannya dapat

    berkembang secara optimal, maka otak anak perlu

    dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dengan

    menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar

    mencontoh atau menghafal). Metode ini memandang

    bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-

    satunya wahana pembelajaran anak, karena di

    samping menyenangkan, bermain dalam setting pen-

    didikan dapat menjadi wahana untuk berpikir aktif

    dan kreatif.

    Mengenai perencanaan untuk evaluasi dalam

    Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD

    Nurul Wathon dilakukan dengan cara observasi,

    catatan anekdot, percakapan, penugasan, dan unjuk

    kerja khususnya yang berkaitan dengan penanaman

    nilai karakter.

  • 46

    4.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini

    berbasis karakter pada PAUD Nurul Wathon di

    Semarang

    Proses pembelajaran berlangsung dalam suasa-

    na tertentu yakni situasi belajar mengajar. Dalam

    situasi ini, terdapat faktor-faktor yang saling berhu-

    bungan yaitu; tujuan pembelajaran, siswa yang

    belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan,

    metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur

    penilaian, dan situasi pengajaran. Dalam proses peng-

    ajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis

    dalam suatu rangkaian yang terarah dalam rangka

    membawa para siswa/peserta didik untuk mencapai

    tujuan pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola

    yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang di-

    rencanakan dan terarah serta bertujuan.

    Ibu Sriwati menjelaskan mengenai pelaksanaan

    pembelajaran di PAUD Nurul Wathon Semarang

    sebagai berikut:

    “Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan

    pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

    Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan satu sama lain”

    Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disam-

    paikan oleh Ibu Tri Suni sebagai berikut:

    “Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul

    Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan

    pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup”

  • 47

    Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul

    Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan

    pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

    Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan satu

    sama lain.

    Ibu Tri Suni juga menjelaskan mengenai yang

    dilakukan guru dalam kegiatan pembukaan dalam

    pelaksanaan KBM sebagai berikut:

    “Diawali dengan penataan kelas, penyambutan

    anak dan belajar sambil bermain. Kegiatan ini

    berfungsi sebagai pemanasan sebelum memasuki

    kegiatan inti. Dalam penataan kelas, guru mem-persiapkan karpet yang diletakkan di tengah-

    tengah ruang kelas”

    Pelaksanaan kegiatan pembukaan dalam Pem-

    belajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Nurul

    Wathon diawali dengan penataan kelas, penyambutan

    anak dan belajar sambil bermain. Kegiatan ini ber-

    fungsi sebagai pemanasan sebelum memasuki kegiat-

    an inti. Dalam penataan kelas, guru mempersiapkan

    karpet yang diletakkan di tengah-tengah ruang kelas.

    Hal itu berkaitan dengan metode pembelajaran yang

    digunakan oleh guru di PAUD Nurul Wathon yaitu

    metode BCCT. Karpet tersebut nantinya akan diguna-

    kan oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar

    mengajar.

    Setelah semua siswa masuk kelas dan duduk di

    atas karpet dengan membentuk lingkaran kemudian

    guru akan berdiri di tengah kelas sambil mengucap-

  • 48

    kan salam kepada siswa. Pengucapan salam merupa-

    kan kegiatan pembiasaan yang dilakukan guru untuk

    menanamkan nilai karakter hormat dan sopan santun.

    Memberi salam merupakan kegiatan rutin yang dila-

    kukan guru pada saat sebelum memulai pembelajaran

    atau mengakhiri pembelajaran.

    Prinsip pembelajaran di PAUD Nurul Wathon

    adalah belajar sambil bermain sehingga pembelajaran

    yang dilakukan tidak membuat siswa merasa bosan.

    Bermain saat kegiatan pembukaan berupa guru me-

    nyiapkan seluruh anak dalam lingkaran lalu menye-

    butkan kegiatan pembukaan yang akan dilakukan

    berupa permainan tradisional. Kemudian selesai ber-

    main dalam kegiatan pembukaan, anak-anak diberi

    waktu untuk pendinginan dengan cara bernyanyi

    dalam lingkaran atau bermain tebak-tebakan dengan

    tujuan agar anak kembali tenang.

    Kegiatan sebelum pembelajaran mengajarkan Karakter Kedisiplinan

  • 49

    Kegiatan inti dalam pembelajaran Pendidikan

    Anak Usia Dini di PAUD Nurul wathon yaitu berupa

    penjelasan materi yang akan disampaikan, metode

    pembelajaran, dan melakukan bimbingan pada anak.

    Mengenai cara guru dalam menyampaikan materi

    pelajaran Sri Warti sebagai berikut:

    “Penjelasan materi ini dilakukan oleh guru dalam

    kalimat sederhana, misalnya saja materi mengi-

    dentifikasi jenis binatang dan melakukan pewar-naan objek gambar, di sini guru sudah menen-

    tukan tujuannya dalam penyampaian materi ini

    yaitu mendieskripsikan jenis-jenis binatang dan

    melakukan pewarnaan objek gambar”

    Penjelasan materi ini dilakukan oleh guru dalam

    kalimat sederhana, misalnya saja materi mengiden-

    tifikasi jenis binatang dan melakukan perwarnaan

    objek gambar, di sini guru sudah menentukan tujuan-

    nya dalam penyampaian materi ini, yaitu mendes-

    kripsikan jenis-jenis binatang dan melakukan pewar-

    naan objek gambar. Siswa pada akhirnya mampu

    menyebutkan nama binatang, menyebutkan jenis-jenis

    warna, menyesuaikan warna objek gambar dengan

    warna.

    Dalam pelaksanaannya, siswa dibagi menjadi

    beberapa kelompok dimana setiap siswa akan bertugas

    sebagai ketua kelompok dan anggota. Pada kegiatan

    kelompok, guru menyisipkan nilai karakter kepemim-

    pinan dan keadilan, dimana siswa akan bergantian

    menjadi ketua kelompok dan anggota pada materi

  • 50

    yang lainnya. Sehingga setiap siswa akan mengalami

    peran sebagai ketua kelompok dan sebagai anggota.

    Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui

    bahwa metode pembelajaran yang diterapkan di PAUD

    Nurul Wathon adalah metode BCCT. Metode BCCT

    merupakan metode penyelenggaraan PAUD yang ber-

    pusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya

    berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkar-

    an. BCCT dapat dikatakan sebagai konsep belajar

    dimana pendidik (guru) menghadirkan dunia nyata ke

    dalam kelas dan mendorong anak didik membuat

    hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

    penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

    Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berpikir

    secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri

    bukan sekedar mencontoh dan menghapal saja.

    Penggunaan metode BCCT sebenarnya sangat

    bermanfaat baik dilakukan pada kelas dengan jumlah

    murid yang besar maupun kecil asalkan proporsional.

    Proporsional dapat diartikan jumlah siswa disesuaikan

    dengan jumlah guru pendamping. Selain itu penggu-

    naan metode BCCT ini juga membantu siswa untuk

    tidak terlalu monoton dalam belajar. Karena dalam

    metode pembelajaran dengan menggunakan BCCT

    siswa tidak hanya belajar menghafal materi pelajaran

    tetapi juga siswa diajak untuk terjun langsung ke

    lapangan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat langsung

    mengetahui materi yang diajarkan oleh guru bukan

    hanya sekedar imajinasi siswa belaka.

  • 51

    Konsep belajar seperti ini difokuskan agar guru

    sebagai pendidik menghadirkan dunia nyata di dalam

    kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan

    antara pengetahuan, pengalaman dan penerapan

    dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga otak

    anak dirangsang untuk terus berpikir secara aktif

    dalam menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar

    mencontoh dan menghapal saja.

    Kegiatan pembelajaran mengajarakan Karakter Kreatif

    Dalam kegiatan bermain PAUD Nurul Wathon

    membagi kegiatan yang dilakukan menjadi beberapa

    sentra yaitu sentra balok, sentra main peran dan

    sentra seni/kreativitas. Pada intinya kegiatan yang

    dilaksanakan dalam masing-masing sentra tersebut

  • 52

    berdampak pada pengalaman yang diperoleh siswa

    yang berbeda. Sebagai contoh kegiatan dalam hal main

    pembangunan di sentra persiapan pengalaman yang

    diperoleh adalah siswa mampu membuat gambarnya

    sendiri sedangkan dalam sentra balok mereka mampu

    membuat bentuk bangunan yang sederhana. Dalam

    sentra balok biasanya siswa akan berebut balok yang

    akan mereka susun. Namun guru akan menyuruh

    siswa untuk meminta balok dari temannya dengan

    kalimat yang sopan seperti "saya pinjam ya?". Hal itu

    merupakan salah satu nilai karakter yang diterapkan

    guru di PAUD Nurul Wathon.

    Selain itu kegiatan bermain yang dilakukan juga

    mempunyai tujuan agar siswa memperoleh kemampu-

    an lebih yang biasanya di sebut dengan kecerdasan

    jamak (Multiple Intelligences). Kegiatan ini bertujuan

    agar mereka mempunyai kecerdasan dalam hal

    kecerdasan linguistik (bahasa), musik, interpersonal,

    spiritual dan masih banyak lagi. Yang pasti kecerdas-

    an itu sangat berguna bagi kehidupan mereka yang

    didukung dengan nilai karakter yang telah dimiliki

    siswa.

    Dalam pelaksanaan pembelajaran di sentra-

    sentra tersebut di atas, ketika belajar sambil bermain,

    guru juga menggunakan metode lain seperti tanya

    jawab, cerita, bermain peran atau praktik langsung

    seperti rekreasi atau berenang. Rekreasi dilakukan

    pada saat-saat tertentu untuk menumbuhkan kecin-

    taan anak pada lingkungan sambil belajar. Waktu

  • 53

    rekreasi disesuaikan dengan tema pembelajaran

    sehingga lokasi kunjungan mendukung tema. Misal-

    nya tema pembelajaran tentang binatang maka anak-

    anak diajak mengunjungi kebun binatang.

    Kegiatan pembelajaran mengajarkan

    karakter rasa hormat, cinta bangsa dan Tanah Air

    Kegiatan pembelajaran mengajarkan

    Karakter tanggung jawab, kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

  • 54

    4.2.3 Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini berbasis

    Karakter pada PAUD Nurul Wathon di

    Semarang

    Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk menge-

    tahui kualitas siswa yang ada di sekolah. Karena

    dengan adanya evaluasi dapat diketahui apakah siswa

    sudah mengalami perkembangan dalam peningkatan

    kemampuannya atau belum.

    Evaluasi adalah suatu proses, evaluasi bukan

    hanya hasil atau produk, akan tetapi suatu rangkaian

    kegiatan, sehingga cakupan evaluasi dalam pembela-

    jaran pun cukup luas, mulai dari proses untuk menge-

    tahui kebutuhan siswa hingga menentukan perkem-

    bangan yang telah dicapai siswa. Evaluasi berhubung-

    an dengan pemberian nilai atau arti. Maksudnya,

    evaluasi dapat menunjukkan kualitas yang dinilai

    (Septiani, 2011: 4).

    Mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran di

    PAUD Nurul Wathon Semarang dijelaskan oleh Ibu

    Retno wulandari selaku kepala sekolah PAUD Nurul

    Wathon Semarang sebagai berikut:

    “Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu

    Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh,

    berkesinambungan, objektif, mendidik, dan ber-

    makna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan”

  • 55

    Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam

    kaitannya dengan penanaman nilai karakter kepada

    siswa dijelaskan oleh Ibu Sri Warti sebagai berikut:

    Dilakukan dengan menggunakan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan

    pengamatan terhadap perkembangan dan sikap

    anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama

    di lingkungan sekolah.

    Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul

    Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu

    Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh,

    berkesinambungan, objektif, mendidik, dan bermakna

    baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak

    lain yang memerlukan.

    Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaku-

    kan di PAUD Nurul Wathon berupa pengamatan,

    catatan anekdot dan portofolio (Data terlampir). Catat-

    an anekdot merupakan kumpulan catatan mengenai

    sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu di

    dalam kelas maupun di luar kelas, baik yang bersifat

    positif maupun negatif. Dengan catatan anekdot ini

    guru dapat mengetahui dan mengembangkan cara

    menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kesulitan

    yang dihadapi anak dalam kegiatan belajarnya.

    Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil

    kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana

    ketrampilan anak berkembang.

  • 56

    Untuk pelaksanaan evaluasi dengan mengguna-

    kan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru

    melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan

    sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah

    laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama di

    lingkungan sekolah. Dengan melakukan kegiatan

    pengamatan tersebut guru dapat melihat perkem-

    bangan yang dialami oleh siswa di sekolah. Penilaian

    ini dilakukan oleh guru untuk mengamati nilai-nilai

    karakter yang dimiliki siswa seperti hormat dan sopan

    santun, kepemimpinan serta tanggung jawab.

    Para guru di PAUD Nurul Wathon melakukan

    pengamatan terhadap aktivitas siswa sehari-hari yang

    berhubungan dengan penanaman nilai karakter.

    Misalnya apakah siswa menjawab salam ketika guru

    mengucapkan salam, apakah siswa membuang

    sampah pada tempatnya sebagai wujud nilai karakter

    tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan

    sekolah.

    Pelaksanaan evaluasi lainnya yang digunakan

    oleh guru di PAUD Nurul Wathon adalah dengan

    mengggunakan catatan annekdot. Pada dasarnya

    penilaian dengan pengamatan dan catatan anekdot

    hampir sama, karena kedua sama-sama mengamati

    dan mencatat setiap aktivitas siswa dalam proses KBM

    di sekolah. Dalam kaitannya dengan penanaman nilai

    karakter, maka yang diamati oleh guru lebih ditekan-

    kan pada nilai karakter yang dimiliki siswa. Guru

    mencatat perkembangan motorik kasar dan motorik

  • 57

    halus siswa. Selain itu juga para guru mengamati

    aktivitas sosial siswa, baik antara siswa dengan siswa

    maupun antara siswa dengan guru.

    Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang ter-

    akhir adalah portofolio. Portofolio merupakan penilai-

    an yang didasarkan pada kumpulan hasil kerja anak

    yang dapat menggambarkan sejauh mana ketrampilan

    anak berkembang. Portofolio merupakan kumpulan

    fakta-fakta atau hasil pekerjaan anak serta informasi

    mengenai apa yang telah dilakukan.

    Di PAUD Nurul Wathon, pelaksanaan evaluasi

    dengan menggunakan portofolio dilakukan dengan

    menggunakan hasil belajar siswa yang berupa gambar

    atau pekerjaan rumah. Nilai karakter yang ditanam-

    kan oleh guru kepada siswa adalah tanggungjawab.

    Dimana, misalnya guru memberikan tugas menggam-

    bar kepada siswa, tugas tersebut harus dilakukan

    sendiri langsung oleh siswa bukan hasil karya orang

    lain.