Upload
christina-dean
View
30
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1 Hasil
IV. 1. 1 Tabel Hasil Pengamatan
IV.1.1.1 Tabel pengamatan untuk ayakan
B A BBB CC B A CC B A BBBB A CC B CCCC A B C
Jumlah spesimen = 27
IV.1.1.2 Tabel pengamatan untuk Eickman Grab
AA B AAAAAAAAA C A C AA B A BB AAAA B AA B AA C B AAA B A
B AAAAAAAA B A B C
Jumlah spesimen = 51
Klasifikasi Derajat Pencemaran dan Interpretasi Diversitas Komunitas
dengan menggunakan Indeks Perbandingan Sekuensial.
Derajat pencemaran Diversitas Komunitas (S.C.I)
Belum tercemar
Tercemar ringan
Tercemar sedang
Tercemar berat
> 2
1,6 – 2,0
1,1 - 2,0
< 1
IV.1. 2 Analisis Data
a. Nilai-nilai Indeks perbandingan sekuensial (IPS) Eickman grab
IPS = N Runs X N Taksa N spesimen
= 26 X 3
51
= 7851
= 1,52
b. Nilai-nilai Indeks perbandingan ayakan
IPS = N ran X N taksaN spesimen
= 17 X 3
27
= 5127
= 1,89
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman
bentos dan mengetahui tingkat pencemaran suatu perairan, digunakan bentos
sebagai sampel dalam percobaan kali ini. Untuk mengetahui data kuantitatif
maupun kualitatif mengenai jenis-jenis hewan yang hidup dalam suatu perairan,
hewan tersebut dapat ditangkap dengan menggunakan kombinasi berbagai macam
cara. Mulai dari penangkapan dengan tangan, pinset, maupun alat-alat lainnya.
Akan tetapi, dalam percobaan percobaan ini kami menggunakan ayakan (mess)
serta alat pengeruk (eickman grab) untuk tujuan studi kuantitatif.
Ayakan (mess) digunakan untuk dua kali sampling. Pada penggunakan
ayakan, daerah yang akan dipilih merupakan daerah yang dirasa banyak hewan
bentos yang terdapat di tempat tersebut. Jadi, tempat pengambilan sampel dengan
ayakan bukanlah daerah random (acak). Lalu ayakan diturunkan ke dasar perairan
dan dipilih tempat memungkinkan banyak organisme bentos yang hidup disitu.
Setelah hewan-hewan bentos sudah banyak yang terkeruk, maka ayakan diangkat
dan isinya di tumpahkan kedalam baskom untuk diseleksi antara sampah dan
bentosnya. Kemudian bentos dimasukkan kedalam botol sampel dan diberikan
alkohol 70%.
Eickman grab digunakan untuk mengambil satu kali sampel. Pada
penggunakan eickman grab, daerah pengambilan sampel merupakan daerah
random (acak) yang artinya daerahnya bukan daerah yang sengaja dipilih.
Pertama-tama, belahan pengeruk (eickman grab) dibuka dan kawat pengaitnya
dikaitkan pada tempat pengait yang terdapat pada bagian atas alat tersebut.
Kemudian eickman grab dimasukkan kedalam air secara perlahan-lahan hingga
menyentuh dasar perairan. Lalu tunggu beberapa saat hingga isi dari alat tersebut
terasa cukup berat lalu lepaskan beban. Jika beban telah dilepaskan, maka akan
secara otomatis mulut Eickman grab akan tertutup dan organisme-organisme
beserta lumpur yang terdapat didasar perairan akan terkeruk kedalam. Eickman
grab diangkat dan isinya ditumpahkan kedalam baskom untuk dipisahkan antara
sampah, bentos, dan lumpur. Isi eickman grab disiram dengan air agar lumpur dan
sampah-sampah dapat dipisahkan. Hewan bentos diseleksi yang masih dalam
kondisi baik lalu dimasukkan kedalam botol sampel dan disiram dengan alkohol
70% agar aroma amis tersebut hilang dan hewan bentos menjadi lebih awet.
Sampel-sampel tersebut dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis
data. Setelah dilakukan analisis data, diperoleh hasil indeks perbandingan
sekuensial untuk metode sampling dengan eickman grab yaitu 1,52. Hasil ini
menunjukkan bahwa ekosistem perairan yakni danau yang terletak di belakang
getung IPTEK Universitas Hasanuddin memiliki tingkat pencemaran yang
sedang. Indeks perbandingan sekuensial dengan pengambilan sampel
menggunakan ayakan (Mess) yaitu sebesar 1,89. Hal ini berarti bahwa ekosistem
perairan yang terletak di tepi danau belakang gedung IPTEK Universitas
Hasanuddin memiliki tingkat pencemaran yang ringan.
Indeks perbandingan sekuensial pada pengambilan sampel dengan
eickman grab sebesar 1,52. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah runs dikali dengan
jumlah taksa. Lalu hasil perkalian tersebut dibagi dengan jumlah spesimen total.
Runs merupakan jenis sampel yang dianggap sama sehingga dikatakan se “runs”.
Sedangkan taksa merupakan jumlah keanekaragaman jenis yang ada. Jumlah runs
pada pengambilan sampel dengan eickman grab ini adalah 26 dengan jumlah taksa
adalah 3. Sedangkan total spesimen adalah 51 spesimen. Sehingga untuk
mendapatkan nilai IPS nya, 27 dikali dengan 3 lalu dibagi dengan 51 sehingga
menghasilkan 1,52. Sesuai hasil yang didapatkan, berarti daerah perairan tempat
pengambilan sampel dengan eickman grab tergolong tercemar sedang.
Indeks perbandingan sekuensial pada pengambilan sampel dengan ayakan
(mess) sebesar 1,89. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah runs dikali dengan
jumlah taksa. Lalu hasil perkalian tersebut dibagi dengan jumlah spesimen total.
Runs merupakan jenis sampel yang dianggap sama sehingga dikatakan se “runs”.
Sedangkan taksa merupakan jumlah keanekaragaman jenis yang ada. Jumlah runs
pada pengambilan sampel dengan ayakan ini adalah 17 dengan jumlah taksa
adalah 3. Sedangkan total spesimen adalah 27 spesimen. Sehingga untuk
mendapatkan nilai IPS nya, 17 dikali dengan 3 lalu dibagi dengan 27 sehingga
menghasilkan 1,89. Sesuai hasil yang didapatkan, berarti daerah perairan tempat
pengambilan sampel dengan ayakan (mess) tergolong tercemar ringan.
Organisme bentos yang berada di dasar ekosistem perairan dapat dijadikan
sebagai indikator pencemaran. Semakin beragam jenis bentos yang ada,
menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat pencemarannya. Bentos digunakan
untuk uji parameter terhadap permasalahan lingkungan seperti pencemaran,
terutama pencemaran pada ekosistem akuatik karena jenis biota perairan ini hidup
di dasar perairan dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil percobaan, ditemukan 3 jenis ragam bentos yang ada pada ekosistem
danau Unhas
2. Peralatan yang digunakan pada percobaan yang berhubungan dengan
keanekaragaman bentos dalam perairan adalah ayakan (mess), eickman grab,
pinset, dan nampan.
V.2 Saran
Sebaiknya jumlah eickman grab ditingkatkan lagi agar praktikan tidak
perlu menunggu lama untuk mengantri dalam menggunakan eickman grab agar
pengambilan sampel berjalan dengan waktu yang cepat.