22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984 dengan terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003. Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.. Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh

BAB uks.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB  uks.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan

dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984 dengan

terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,

Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003.

Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan

hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan

kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam

menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-

hari..

Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang

diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan

pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada

kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan

pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan

program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu

perlu pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan

pelaksanaan program UKS ke depan.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan Jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang

menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana

keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.

Page 2: BAB  uks.docx

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai

SMA/SMK/MA.

Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang

dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam

menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati,

menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-

hari (Ahmad Selvia, 2009:1) Sedangkan Menurut Soenarjo, Usaha Kesehatan Sekolah adalah

suatu usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah, dengan sasaran utama

adalah anak-anak sekolah dan lingkungannya. Sedangkan menurut Depdikbud

(1985:7),Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian integral dari system Pendidikan Nasional

yang juga berkaitan dengan system kesehatan Nasional.

2.2 TUJUAN UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

Menurut Ahmad Selvia, tujuan UKS adalah untuk meningkat mutu pendidikan dan prestasi

belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat

kesehatan peserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan yang sehat,

sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Sedangkan tujuan UKS menurut Depdikbud,adalah sebagai berikut:

a. Tujuan umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta

menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya.

Page 3: BAB  uks.docx

b. Tujuan khusus

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik

yang didalamnya mencakup:

1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat,

serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan

agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat;

2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial;

3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan

narkotika, obat-obatan berbahaya, alkohol dan rokok.

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan UKS adalah

membentuk manusia Indonesia seutuhnya untuk melakukan budaya hidup sehat dalam

lingkungan sekolah pada khususnya dan lingkungan masyarakat untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Tujuan Pembinaan dan Pengembangan UKS

Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari pusat

sampai ke daerah dan sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif,

berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2.3 Sasaran UKS

Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:

a. Sasaran Primer : peserta didik

b. Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua, pengelola

pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang

c. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah

lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan agama beserta

lingkungannya.

Page 4: BAB  uks.docx

2.4 Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS

a. Ruang Lingkup Program UKS

Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha

Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek:

Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat

Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari

luar

Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk:

pelayanan kesehatan;

pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik

pengobatan ringan dan P3K maupun P3P

pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS);

penyuluhan kesehatan;

pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;

pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya

yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan;

rujukan kesehatan ke Puskesmas;

UKGS

Pemeriksaan berkala.

Page 5: BAB  uks.docx

3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial maupun

lingkungan yang meliputi:

Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerinda-

ngan, kekeluargaan );

pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;

pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai

sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS

Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi:

1) Pendidikan kesehatan;

2) Pelayanan kesehatan;

3) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat;

4) Ketenagaan;

5) Sarana prasarana;

6) Penelitian dan pengembangan;

7) Manajemen/organisasi;

8) Monitoring dan evaluasi

Kedudukan UKS di Sekolah

Keberadaan UKS di sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal pemantauan pertumbuhan

dan perkembangan anak usia sekolah, terutama pada aspek status gizi dan kesehatannya

Diffah Hanim dkk, (2005:2). Hal ini disebabkan karena anak-anak usia sekolah tersebut

merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi dan kesehatan,

disamping populasi mereka juga merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak

wajib belajar. Sekolah merupakan intitusi yang terorganisir dengan baik dan merupakan

wadah pembentukan karakter dan media yang mampu menanamkan pengertian dan kebiasaan

hidup sehat Bahkan tak jarang, sekolah melalui anak didiknya mampu mempengaruhi

perilaku hidup sehat orang tua anak didik tersebut. Menurut Depdikbud (1985:45), UKS

Page 6: BAB  uks.docx

dilakukan secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah

melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani

saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada

peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran

yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang,

gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orang tua. Melaksanakan

pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.Melaksanakan

pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.

c. Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana mengandung arti sesuatu yang dapat digunakan atau dapat dimanfaatkan.Demikian

juga dengan prasarana yaitu segala sesuatu fasilitas yang melengkapi kebutuhan sarana yang

memiliki sifat permanen atau tidak dapat dipindahkan.Hal ini senada dengan yang

Dikemukakan oleh Agus S. Suryobroto (2004:4).Sarana atau alat adalah segala sesuatu yang

diperlukan dalam pembelajaran jasmani, mudah di bawa, dipindahkan oleh pelakunya atau

siswa.Sedangkan prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah-

pindahkan.Menurut Soepartono (2000: 4) prasarana berarti “segala sesuatu yang merupakan

penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan).”

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dari keberhasilan suatu

kegiatan.Semakin lengkap sarana penunjang makin efektif pula suatu kegiatan.Sarana adalah

segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.

Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama tergeraknya

suatu proses (Depdiknas, 2002:999).

Jadi sarana dan prasana merupakan alat serta penunjang utama tergeraknya suatu proses yang

kemudian nanti akan mencapai tujuan yang ingin tercapainya suatu kegiatan.

Page 7: BAB  uks.docx

2.5 Faktor Pendukung UKS

Untuk mencapai 3 tujuan program pokok UKS, perlu pula dilakukan upaya untuk mendukung

kegiatan UKS di sekolah. Adapun faktor pendukung kegiatan UKS di sekolah menurut

Ahmad Selvia, antara lain yaitu:

a. Pembinaan Ketenagaan

Pengertian ketenagaan meliputi :

Pembinaan teknis guru (guru dan petugas kesehatan)

Pembinaan non teknis (pengelola pendidikan, pengawas sekolah, anggota Tim

Pembina UKS, karyawan sekolah dan sebagainya)

Pembinaan ketenagaan untuk pembinaan teknis dan non teknis meliputi :

1) Peningkatan jumlah (kualitas) dalam kegiatan :

Pendidikan formal untuk tenaga kependidikan.

Pendidikan formal untuk tenaga kesehatan.

Menambah tenaga guru dan pendidikan jasamani dan kesehatan, bimbingan dan

penyuluhan, tenaga puskesmas (medis dan paramedis).

Menambah tenaga disekolah, seperti penjaga sekolah, petugas kebersihan, dan lain-

lain, yang sesuai dengan kebutuhan, dan diusahakan secara bersama-sama dengan

dewan sekolah

Menatar guru yang sudah ada dalam bidang kesehatan sehingga meraka dapat

ditugaskan mengajar pendidikan kesehatan.

2) Peningkatan mutu (kualitas) dalam kegiatan :

Pendidiakan formal

Penataran/kursus singkat.

Forum diskusi

Ceramah.

Rapat Kerja.

Seminar.

Supervisi dan bimbingan teknis.

Studi banding.

Page 8: BAB  uks.docx

b. Pembinaan Sarana Dan Prasarana

Pembinaan sarana dan prasarana untuk pendidikan kesehatan maupun pelayanan kesehatan,

yang mencakup perangkat lunak (antara lain, alat peraga pendidikan kesehatan, alat peraga

pelayanan kesehatan), perlu dilakukan pembakuan.Pembinaan sarana dan prasarana

pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan mencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Pengadaan, Misalnya :

Pengadaan buku.

Pengadaan alat peraga.

Pengadaan ruang khusus untuk UKS, beserta perabotannya, alat. kesehatan, bahan

dan obat.

2) Pemeliharaan ini termasuk pengadaan dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, melalui anggaran rutin, anggaran

pembangunan, maupun bantuan lain yang tidak mengikat.

3) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan

melalui teknologi tepat guna.

2.6. Landasan Hukum

Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral, landasan

hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2011 tentang Peran Gubernur selaku Wakil

Pemerintah Pusat.

SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri

Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/ SKB/VII/2003,

Page 9: BAB  uks.docx

Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang

Pembinaan dan Pengembangan UKS.

SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri

Dalam Negeri Nomor : 2/P/SKB/2003; Nomor : 1068/Menkes/ SKB/VII/2003;

Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003

tentang Tim Pembina UKS Pusat.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2.7 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS

A. PROGRAM PEMBINAAN PESERTA DIDIK

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat ksehatan peserta didik dilakukan

upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).

1. Pendidikan Kesehatan

a. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:

1) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur;

2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;

3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,

pertolongan, dan perawatan kesehatan;

4) Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);

5) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit.

6) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi, dan gaya

hidup yang tidak sehat).

Page 10: BAB  uks.docx

B. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:

1) Kegiatan Kurikuler

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan

pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan

Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan.

a) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal

Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, yang diberikan pengenalan,pembangkit

minat,dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan kesehatan mencakup:

(1) Kebersihan dan kesehatan pribadi;

(2) Kebersihan dan kerapihan lingkungan;

(3) Makanan dan minuman sehat.

b) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan

pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan

Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan

sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan

hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,pertolongan dan perawatan kesehatan.

Materi pendidikan kesehatan mencakup:

(1) Menjaga kebersihan diri;

(2) Mengenal pentingnya imunisasi;

(3) Mengenal makanan sehat;

Page 11: BAB  uks.docx

(4) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan influenza;

(5) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah);

(6) Membiasakan buang sampah pada tempatnya

(7) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi;

(8) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;

(9) Mengenal bahaya minuman keras;

(10) Mengenal bahaya narkoba;

(11)Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;

(12) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual

c) Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan

pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan

Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan

Kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan pelaksanaanya dilakukan melalui

peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama melalui

pemahaman penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat.

Materi pendidikan kesehatan mencakup:

(1) Memahami pola makanan sehat;

(2) Memahami perlunya keseimbangan gizi;

(3) Memahami berbagai penyakit menular seksual;

(4) Mengenal bahaya seks bebas;

(5) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak sehat;

(6) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran;

(7) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.

Page 12: BAB  uks.docx

d) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalu kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan

pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan

Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada dimata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan.Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,keterampilan,

terutama melalui peningkatan pemahaman dan penafsiran konsep-konsep yang berkaitan

dengan prinsip hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku

hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Materi pendidikan kesehatan mencakup:

(1) Menganilisis bahaya penggunaan narkoba;

(2) Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba;

(3) Menganalisis dampak seks bebas;

(4) Memahami cara menghindari seks bebas;

(5) Memahami bahaya HIV/AIDS;

(6) Memahami cara menghindari penularan seks bebas. Pada sekolah/madrasah kejuruan

yang banyak menggunakan mesin-mesin, peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia

untuk pelaksanaan praktek dibengkel sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau

bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang selalu

mengutamakan keselamatan kerja. Sehingga pendidikan kesehatan untuk sekolah/madrasah

kejuruan harus ditekankan juga kepada pendidikan keamanan dan keselamatan kerja.

e) Sekolah Luar Biasa

Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dilaksanakan sesuai dengan

kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan dengan kebutuhan,tingkat

kemampuan peserta didik,tingkat kemampuan guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta

didik, sarana dan fasilitas pedidikan yang tersedia.

Page 13: BAB  uks.docx

2) Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada

waktu libur) yang dilakukan di sekolah/madrasah ataupun diluar sekolah/madrasah dengan

tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi

upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan

yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan sekolah/madrasah sehat.

a) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain;

Wisata siswa;

Kemah (Persami);

Ceramah, diskusi;

Lomba-lomba;

Bimbingan hidup sehat;

Apotik hidup;

Kebun sekolah;

Kerja bakti;

Majalah dinding;

Pramuka;

Piket sekolah.

Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program UKS yang

dilakukan secara ekstrakurikuler di SMP dan SMA. Dalam pelaksanaan program UKS, OSIS

dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada

guru pembina OSIS, agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa

kegiatan berdasarkan konsep 7K.

Page 14: BAB  uks.docx

2.8 DOKTER KECIL

Adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan serta

berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah. Peserta didik

yang dapat menjadi dokter kecil telah menduduki kelas IV, V, berprestasi di kelas,

berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih, berperilaku sehat serta telah mendapat

pelatihan dari petugas puskesmas / Tim Pembina UKS.

Kegiatan yang dilakukan dokter kecil diantaranya :

a. Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi

b. Mengenali penyakit secara awal

c. Pengobatan sederhana

d. Menimbang dan mengukur tinggi

e. Memeriksa ketajaman penglihatan

f. Memeriksa kebersihan gigi

Page 15: BAB  uks.docx

BAB 3

KESIMPULAN

Upaya kesehatan sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan anak usia sekolah dan lingkungan sekolah serta seluruh warga sekolah pada

setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan mulai TK/RA sampa SMA/SMK/MA. Tujuan UKS

adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik

maupun warga sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingg memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya. Sasaran UKS adalah peserta didik sekolah / madrasah,

Satuan Pendidikan Luar Sekolah, Guru, pamong Belajar, Pengelola Pendidikan, pengelola

Kesehatan dan masyarakat.Jadi diharapkan bahawa semua pihak menyokong dan

mendukung program upaya kesehatan sekolah agar uks bisa berjalan lancar.

Page 16: BAB  uks.docx

BAB 3

DAFTAR PUSTAKA