10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Peneli tia n tent ang hubungan karakt erist ik peng guna jal an korban kecelakaan lal u lintas darat den gan der ajat cedera kep ala di Ins tal asi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ulin telah dilakukan pada bulan Mei sampai gustus !"#$% Subj ek pada peneli tia n ini adal ah pasi en ter di agnosis cedera kepala &a ng memenuhi krit eri a inkl usi untuk menj adi sampel peneli tian% Peneli tian ini dilakukan dengan cara melakukan anamnesis terhadap korban kecelakaan atau kel uar ga &ang men get ahu i mekani sme terj adi n&a kecelakaan dan mel akukan  pengukuran Glasgow Coma Scale  (G'S) untuk menentukan derajat keparahan  pasien% erdasarkan penelitian &ang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ul in dari bulan Mei sampai gustus tahun !"#$ di dapatkan seban &ak #! # pas ie n &an g menga lami cedera ke pa la ak ib at * *D% +umlahinicukupban&ak ji kad ibandingkandenganpeneli tian &ang di lak ukanurniawan di Inst al asi RawatDarurat RS PU Muhammadi&ah ,og&akarta%urniawanmenemukanseban&ak !$- pasien &ang meng alamice derakep alaakib atkecel akaanla lulint assejakp adaper iode # +anuar i !"". sampai $# Desember !"". Pada hasilanamnesis &ang telah dilakuk an kepad a pasien dan keluarga &ang men get ahu i mek ani sme terj adi n&a kecelakaan/ did apatkan kar akt eris tik  pengguna jalan &ang sering mengalami cedera kepala adalah pengendara sepeda motor/ &aitu seban&ak 0. orang (1"/# 2)/ diikuti dengan pej alan kaki seban&ak #- #

BAB V

Embed Size (px)

DESCRIPTION

word

Citation preview

2

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANPenelitian tentang hubungan karakteristik pengguna jalan korban kecelakaan lalu lintas darat dengan derajat cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ulin telah dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013. Subjek pada penelitian ini adalah pasien terdiagnosis cedera kepala yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan anamnesis terhadap korban kecelakaan atau keluarga yang mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan dan melakukan pengukuran Glasgow Coma Scale (GCS) untuk menentukan derajat keparahan pasien.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ulin dari bulan Mei sampai Agustus tahun 2013 didapatkan sebanyak 121 pasien yang mengalami cedera kepala akibat KLLD. Jumlahinicukupbanyakjikadibandingkandenganpenelitian yang dilakukanKurniawan di InstalasiRawatDarurat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Kurniawanmenemukansebanyak 235 pasien yang mengalamicederakepalaakibatkecelakaanlalulintassejakpadaperiode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007

Pada hasilanamnesis yang telah dilakukan kepada pasien dan keluarga yang mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan, didapatkan karakteristik pengguna jalan yang sering mengalami cedera kepala adalah pengendara sepeda motor, yaitu sebanyak 97 orang (80,1 %), diikuti dengan pejalan kaki sebanyak 15 orang (12,4%). Sedangakn karakteristik pengguna jalan yang paling sedikitmengalami cedera kepala adalah penumpang kendaraan yaitu 1 orang (0,8 %). Distribusi frekuensi karakteristik pengguna jalan yang mengalami cedera kepala di IGD RSUD Ulin pada bulan Mei sampai Agustus 2013 ditunjukkan pada gambar 5.1. Rincian data hasil anamnesis terkait karakteristik pengguna jalan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengguna Jalan yang Mengalami Cedera Kepala di IGD RSUD Ulin pada Bulan Mei sampai Agustus 2013Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor merupakan pengguna jalan terbanyak yang mengalami cedera kepala sejalan dengan penelitian Stead et al yang dilakukan di salah satu IGD rumah sakit di Amerika Serikat. Pada penelitian tersebut sebanyak 38 % pengguna jalan yang mengalami kecelakaan adalah pengguna sepeda motor (15) Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Chalya et al juga menunjukkan bahwa pengguna sepeda motor merupakan pengguna jalan terbanyak yang mengalami cedera kepala yaitu sebanyak 986 orang (58,8 %) (25).

Tingginya angka kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengguna sepeda motor disebabkan karena sepeda motor merupakan alat transportasi yang mudah digunakan di hampir semua kota. Harga sepeda motor yang murah juga membuat semua orang dapat memilikinya. Hal lain yang menyebabkan tingginya kecelakaan pada pengguna sepeda motor yaitu perilaku mengendarai sepeda motor melebihi jumlah penumpang yang telah ditentukan, tidak adanya surat ijin mengemudi (SIM), dan sikap pengendara yang sembrono dan ugal-ugalan (26). Tingkat penggunaan pelindung kepala (helm) yang rendah pada pengguna sepeda motor menyebabkan tingginya angka kejadian cedera kepala kelompok ini (27).Berdasarkan data padagambar 5.1 jugaterlihatbahwapenumpangkendaraanmerupakankelompok yang jarangmengalamicederakepala.Hal inimungkindisebabkankarenarendahnyajumlahangkutanumum yang ada di daerah Banjarmasin sehinggaangkakejadiankecelakaanpadapenumpangkendaraanjugajarangterjadi. Hal iniberbedadenganpenelitian yang dilakukanolehCentral Disease of Control (CDC) di AmerikaSerikat yang menyebutkanbahwapenumpangkendaraanmerupakankelompokterbanyak yang mengalamicederakepala (47,7 %) (4).

Berdasarkan hasil pemeriksaan Glasgow Coma Scale yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan derajat keparahan cedera kepala. Cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas yang paling banyak didapatkan di IGD RSUD Ulin dari keseluruhan data penelitan adalah cedera kepala ringan (CKR) yaitu sebanyak 72 orang (59.5 %). Sedangkan jenis cedera kepala yang jarang ditemui adalah cedera kepala berat (CKB) yaitu sebanyak 19 orang (15,7 %). Distribusi frekuensi derajat keparahan cedera kepala pasien kecelakaan lalu lintas darat di IGD RSUD Ulin pada bulan Mei sampai Agustus 2013 dapat dilihat pada gambar 5.2. Rincian data hasil penelitian derajat keparahan cedera kepala dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 5.2. Distribusi Frekuensi Derajat Keparahan Cedera Kepala Pasien Kecelakaan Lalu Lintas Darat di IGD RSUD Ulin pada Bulan Mei sampai Agustus 2013

HasilpenelitianinisejalandenganpenelitianYattoo et al , terdapat 90 % cederakepalaakibatkecelakaanlalulintasmengalamicederakepalaringan, diikutidengancederakepalasedang 5,3 % dancederakepalaberat 4,6%. InijugasesuaidenganpenelitianStead et al yang menyatakanbahwaterdapat 85,1% pasiencederakepalamengalamicederakepalatingan.Berdasarkanhasil anamnesis terkaitkarakteristikkecelakaandenganpengukuran GCS didapatkan data sebagaiberikut.Rincian data hasilpenggolonganderajatkeparahancederakepalapadatiappenggunajalandapatdilihatpadaLampiran 3

Gambar 5.3 HasilPenggolonganDerajatKeparahanCederaKepalapadaTiapPenggunaJalanHasilpenelitian di atasmenunjukkanbahwaangkakejadiancederakepalaringan (CKR) terbanyak (100%) terjadipadakelompokpengendaramobildanpenumpangkendaraanSedangkanangkakejadiancederakepalaberat (CKB) terbanyak (27%) terjadipadakelompokpejalan kaki. Dari gambartersebutjugaterlihatbahwaangkakejadian CKR terusmenurundarikelompokpenumpangkendaraanhinggapejalan kaki, sedangkanangkakejadian CKB berkebalikanyaitusemakinmeningkatpadakelompokpejalan kaki.Hasilpenelitian yang menunjukkanbahwakelompokpengendaramobildanpenumpangkendaraancenderungmengalamicederakepalalebihringansesuaidenganpenelitianMogaka et al. Penelitiannyamenyatakanbahwakelompokpengendaramobildanpenumpangkendaraanmerupakankelompok yang tidakberesiko, dankelompokinicenderungmengalamicedera yang lebihringan. Padakelompokini, adanya barrier perlindunganberupabadanmobilmembuatkelompokinitidakmengalamibenturansecaralangsungsaat proses kecelakaan. Adanyasabukpengamandanair bagmembuatkelompokiniterhindardaricederakepala. Cederakepalaterjadipadakecelakaandengankecepatantinggidisertaitidakterpasangnyasabukpengamansehinggakepalapengemudidanpenumpangnyamenghantamkacamobilbagiandepan.

Kelompokpejalankaki merupakankelompok yang cenderungmengalamicederakepalalebihberat. Hal inijugasesuaidenganpenelitianMogaka et al yang menyebutkanbahwakelompokberesikosepertipejalan kaki, penggunasepedadanpengendara motor merupakankelompok yang cenderungmengalamicederakepalalebihberat. Tingginyaangkakejadiancederakepalasedangberatpadakelompokberesikoinidiakibatkankurangnyaperlindungandirisaatterjadikecelakaan.Padapejalan kaki danpenggunasepedatidakadanyaperlindungansaatkecelakaanterjadimembuatkelompokinimenjadikelompok yang mengalamicederakepalaterberat.Sedangkanpadapengendarasepeda motor, helm merupakansatu-satunyapelindungkepala.Namunpelindunginitidakdapatmenghindaripengendaraa motor darigoncangan yang hebat, sehinggacederakepalamasihmungkindapatterjadi.Padapenelitianini data yang telahdidapatkandilakukanpengujiandenganuji chi square untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pengguna jalan dengan derajat keparahan cedera kepala. Uji ini merupakan uji komparatif kategorik dengan tabel 5 x 3 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %. Hasil pengelompokan data dapat dilihat pada Lampiran.Data ini tidak memenuhi syarat untuk uji chi-square karena terdapat sel dengan nilai dengan frekuensi harapan