Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
35
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Uji Organoleptis
a. Organolepstis Ekstrak Teh Hijau
Hasil pemeriksaan organoleptis ekstrak teh hijau dapat dilihat pada
Gambar 5.1. Pada penelitian ini uji organoleptis ditinjau dari bentuk, warna, dan
aroma. Dari hasil tersebut diketahui ekstrak teh hijau berbentuk cairan kental,
berwarna hijau kehitaman, dan memiliki aroma yang khas.
Gambar 5. 1 Organoleptis Ekstrak Teh Hijau
b. Hasil Rendemen Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L) dan Pengukuran
Antioksidan.
Hasil rendemen ekstrak kental teh hijau : 32,67%. Uji pengukuran Antioksidan
dilakukan dengan metode DPPH. Hasil ditunjukkan dengan nilai IC50, dari hasil
uji didapatkan:
Tabel V. 1 Hasil pengukuran antioksidan dengan metode DPPH
Vitamin C Rerata ± SD Ekstrak teh hijau Rerata ± SD
5,87 ppm
5,475 ± 0,5886
13,53 ppm
9,696 ± 3,3246 5,08 ppm
7,96 ppm
7,6 ppm
c. Organoleptis Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Hasil pengamatan organoleptis yang meliputi tekstur, warna dan bau
sediaan krim eksrak teh hijau ditunjukkan pada Gambar 5.2 dan Tabel V.2
36
Gambar 5.2 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
(Camellia sinensis L)
Keterangan :
FI : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi
3 kali)
FII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi
3 kali)
FIII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi
3 kali)
Tabel V. 2 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
(Camellia sinensis L)
Formula Tekstur Warna Bau
I Lembut Coklat muda Aromatik
II Lembut Coklat muda Aromatik
III Lembut Hijau kecoklatan Aromatik
Keterangan :
FI : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi
3 kali)
FII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi
3 kali)
FIII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi
3 kali)
Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan krim antioksidan basis Oleum
cacao dengan kadar ekstrak berbeda dapat diketahui formula I dan II memiliki
tekstur yang lembut, mempunyai warna coklat dan aroma yang khas. Formula III
memiliki tekstur yang lembut, mempunyai warna coklat kehijauan dan aroma
F1 F2 F3
37
yang khas. Terdapat perubahan warna (coklat muda menjadi coklat kehijauan)
yang disebabkan oleh penambahan kadar ekstrak disetiap formula.
c. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat dan mengetahui bahwa bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat sediaan krim dapat bercampur rata. Hasil
uji homogenitas FI, FII dan FIII menunjukkan sediaan yang homogen dan tidak
ada butiran butiran pada sediaan. Rincian hasil Uji Homogenitas dapat dilihat
pada Tabel V.3 dan Gambar 5.3.
Tabel V. 3 Hasil Uji Homogenitas Sediaan krim
Gambar 5. 3 Hasil Pengamatan Homogenitas Sediaan krim antioksidan teh hijau
(Camellia sinensis L.) dengan basis Oleum cacao.
Keterangan :
Formula Hasil Uji Homogenitas
I
Replikasi 1 Homogen
Replikasi 2 Homogen
Replikasi 3 Homogen
II
Replikasi 1 Homogen
Replikasi 2 Homogen
Replikasi 3 Homogen
III
Replikasi 1 Homogen
Replikasi 2 Homogen
Replikasi 3 Homogen
F1 F2 F3
38
FI : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi 3
kali)
FII : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi 3
kali)
FIII : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi 3
kali)
5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Sediaan
1. Metode Pewarnaan
Hasil pemeriksaan tipe emulsi sediaan krim teh hijau menggunakan
pereaksi Methylene blue didapatkan hasil homogen berwarna biru ditunjukkan
dalam Gambar 5.4
Gambar 5. 4 Hasil pewarnaan Methylene blue sediaan krim antioksidan teh hijau
(Camellia sinensis L.) dengan basis Oleum cacao.
Keterangan :
FI : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi 3
kali)
FII : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi 3
kali)
FIII : Sediaan krim teh hijau dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi 3
kali
2. Metode Pengenceran
Hasil pengamatan tipe emulsi menggunakan metode pengenceran dengan
aquadest didapatkan hasil sediaan yang larut dalam aquadest ditunjukkan pada
Gambar 5.5.
F1 F2 F3
39
Gambar 5. 5 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulsi Menggunakan Metode Pengenceran
Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L).
Keterangan :
FI : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi
3 kali)
FII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi
3 kali)
FIII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi
3 kali)
Berdasarkan Gambar 5.4 dan 5.5 dapat disimpulkan bahwa ketiga formula
krim antioksidan ekstrak teh hijau termasuk emulsi tipe M/A. Karena krim ekstrak
teh hijau dicampur Methylene blue memberikan warna homogen dan dapat
diencerkan dengan aquadest.
5.3 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan
5.3.1 Hasil Uji Viskositas Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Hasil uji viskositas sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau ditunjukkan
pada Tabel V.4 dan Gambar 5.6
Tabel V. 4 Hasil Uji Viskositas Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh
Hijau
Formula
Replikasi Viskositas (cPs)
Rerata ± SD
1 2 3
I 15500 16000 15000 15500± 500,00
II 25000 22000 23000 23333,3 ± 1527,33
III 26000 25500 25000 25500 ± 500,00
F3 F1 F2
40
Gambar 5.6 Histogram Hasil Uji Viskositas Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak
Teh Hijau (Camellia sinensis L)
Berdasarkan Tabel V.4 dan Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa dengan
meningkatnya kadar ekstrak yang digunakan pada sediaan krim menyebabkan
peningkatan viskositas. Mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak
yang digunakan pada sediaan dapat dilakukan analisis statistik One-Way Anova
dengan derajat kepercayaan α (0,05). Hasil statistik diperoleh nilai p (0,000) < α
(0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan viskositas yang bermakna
pada sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau. Untuk mengetahui signifikansi
perbedaan tiap formula dilakukan uji HSD. Data selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 6.
5.3.2 Hasil Uji Daya Sebar Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Hasil Uji daya sebar sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau formula I, II
dan III dapat dilihat pada Tabel V.5 dan Gambar 5.7
Tabel V.5 Hasil Uji Daya Sebar Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Formula Replikasi Persamaan Daya sebar
(g/cm)
Rerata ±
SD
I 1
y = 0.0206x +
6.0762
R² = 0.8679
0.0206 0.0164 ±
0.0073
0.00
5000.00
10000.00
15000.00
20000.00
25000.00
30000.00
1 2 3
Vis
kosi
tas
(CP
s)
Formula
Rerata
41
2 y = 0.0207x + 7.475
R² = 0.9141 0.0207
3 y = 0.008x + 5.3333
R² = 0.84 0.008
II
1 y = 0.01x + 5.75
R² = 0.875 0.01
0.0265 ±
0.0144
2
y = 0.0329x +
6.5643
R² = 0.9248
0.0329
3
y = 0.0367x +
6.3583
R² = 0.8304
0.0367
III
1 y = 0.018x + 5.2
R² = 0.75 0.018
0.0178 ±
0.0023
2 y = 0.02x + 6.0286
R² = 0.7101 0.02
3
y = 0.0154x +
5.4905
R² = 0.8115
0.0154
42
Gambar 5. 7 Histogram Hasil Uji Daya Sebar Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak
Teh Hijau.
Berdasarkan Tabel V.5 dan Gambar 5.7 dapat dilihat bahwa dengan
meningkatnya kadar ekstrak yang digunakan pada sediaan krim menyebabkan
perbedaan hasil uji daya sebar. Mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar
ekstrak yang digunakan pada sediaan dapat dilakukan analisis statistik One-Way
Anova dengan derajat kepercayaan α (0,05). Hasil statistik diperoleh nilai p
(0,042) < α (0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai daya sebar
yang bermakna pada sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau.
5.4 Hasil Uji Karakteristik Kimia (pH) Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak
Teh Hijau
Nilai pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu sediaan. Hasil uji pH
sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau didapatkan FI, FII, dan FIII memiliki
nilai pH basa. Rincian hasil uji pH ditunjukkan pada Tabel V.7 dan Gambar 5.9.
Tabel V. 6 Hasil Uji pH Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Formula
Replikasi
Rerata ± SD
1 2 3
I 8,20 8,33 8,21 8,25 ± 0,072
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
1 2 3
Rat
a-ra
ta d
iam
ete
r (g
/cm
)
Formula
Uji Daya Sebar
Rata-rata
43
II 8,18 8,20 8,06 8,15 ± 0,076
III 7,96 7,84 7,76 7,85 ± 0,100
Keterangan :
FI : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,2% (replikasi
3 kali)
FII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,4% (replikasi
3 kali)
FIII : Sediaan krim antioksidan dengan kadar ekstrak teh hijau 0,8% (replikasi
3 kali)
Gambar 5. 8 Histogram Nilai pH Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Berdasarkan Tabel V.7 dan Gambar 5.9 dapat diketahui dengan
meningkatnya kadar ekstrak teh hijau yang digunakan pada sediaan menyebabkan
penurunan pH. Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak teh
hijau, maka dilakukan analisis statistik One-Way Anova dengan derajat
kepercayaan α (0,05) diperoleh nilai p (0,03) < α (0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada harga pH sediaan
krim antioksidan ekstrak teh hijau. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan tiap
formula dilakukan uji HSD. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
7.40
7.50
7.60
7.70
7.80
7.90
8.00
8.10
8.20
8.30
8.40
1 2 3
pH
se
dia
an
Formula
Rerata
44
5.5 Uji Stabilitas (Freeze thaw) Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Teh Hijau
Hasil pengamatan uji stabilitas freeze thaw sediaan krim antioksidan ekstrak
teh hijau dengan basis Oleum cacao.
Tabel V. 7 Hasil Pengamatan Organoleptis dan Fase Pemisahan Uji Frezze-Thaw
Formula Replikasi
Siklus
1 2 3 4 5 6
4 40 4 40 4 40 4 40 4 40 4 40
I
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - - - -
II
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - - - -
III
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - - - -
Keterangan :
(-) = Fase M/A tidak terpisah, warna coklat dan bau khas aromatik
(+) = Fase M/A terpisah, warna coklat dan bau khas aromatik
Berdasarkan Tabel V.13 dapat diketahui bahwa hasil pengamatan uji
stabilitas freeze thaw menunjukkan sediaan krim memiliki stabilitas yang baik,
ditunjukkan dengan tidak adanya pemisahan fase minyak dan air, dan warna serta
bau sediaan krim tidak mengalami perubahan
Tabel V. 8 Hasil Pengukuran pH Setelah Uji Freeze-Thaw
Formula Replikasi
Rerata ± SD 1 2 3
I 6,67 6,63 6,47 6,723 ± 0,076
II 6,81 6,6 6,31 6,600 ± 0,030
III 6,59 6,57 6,23 6,637 ± 0,122
45
Gambar 5. 9 Histogram Pengukuran pH Setelah Uji Frezze-Thaw
Berdasarkan tabel V.15 dan gambar 5.15 dapat diketahui bahwa dengan
meningkatnya kadar ekstrak teh hijau yang ditambahkan dalam basis dan diuji
stabilitas Freeze-Thaw menyebabkan penurunan pH. Untuk mengetahui adanya
pengaruh peningkatan kadar ekstrak teh hijau yang digunakan pada sediaan, maka
dilakukan analisis statistika One-Way Anova dengan derajat kepercayaan α (0,05)
diperoleh nilai p (0,004) < α (0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pH yang bermakna pada sediaan krim antioksidan ekstrak teh hijau. Untuk
mengetahui signifikansi perbedaan tiap formula dilakukan uji HSD. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.
5.9
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
6.9
1 2 3
pH
se
dia
an
Formula
Rerata