2
40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Daya Hambat Daun Kersen (Muntinga calabura L) Terhadap Pertumbuhan S. typhi dan C. albicansdiperoleh kesimpulan : 1. Ekstrak daun kersen pada konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan S. typhi dengan rata-rata diameter zona hambatan 16,5 mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50%, dan 25% tidak menghambat pertumbuhan S. typhi. 2. Ekstrak daun kersen pada konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan C. albicans dengan rata-rata diameter zona hambatan 26,5 mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50% dan 25% memiliki rata- rata diameter zona hambatan berturut turut 23,7 mm, 20,5 mm, dan 18,2 mm. 3. Pada uji daya hambat ekstrak daun kersen terhadap C. albicans terdapat perbedaan diameter zona hambatan pada setiap konsentrasi, dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kersen maka semakin besar aktivitas antijamur. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bakteri dan jamur yang berbeda repository.unimus.ac.id

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/1450/7/16 BAB V.pdf · mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50% dan 25% memiliki rata-rata diameter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/1450/7/16 BAB V.pdf · mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50% dan 25% memiliki rata-rata diameter

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Daya Hambat Daun Kersen

(Muntinga calabura L) Terhadap Pertumbuhan S. typhi dan C. albicans”

diperoleh kesimpulan :

1. Ekstrak daun kersen pada konsentrasi 100% dapat menghambat

pertumbuhan S. typhi dengan rata-rata diameter zona hambatan 16,5 mm,

sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50%, dan 25% tidak menghambat

pertumbuhan S. typhi.

2. Ekstrak daun kersen pada konsentrasi 100% dapat menghambat

pertumbuhan C. albicans dengan rata-rata diameter zona hambatan 26,5

mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50% dan 25% memiliki rata-

rata diameter zona hambatan berturut – turut 23,7 mm, 20,5 mm, dan 18,2

mm.

3. Pada uji daya hambat ekstrak daun kersen terhadap C. albicans terdapat

perbedaan diameter zona hambatan pada setiap konsentrasi, dimana semakin

tinggi konsentrasi ekstrak daun kersen maka semakin besar aktivitas

antijamur.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bakteri dan

jamur yang berbeda

repository.unimus.ac.id

Page 2: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/1450/7/16 BAB V.pdf · mm, sedangkan pada variasi konsentrasi 75%, 50% dan 25% memiliki rata-rata diameter

41

2. Perlu dilakukan penelitian menggunakan pelarut yang berbeda.

3. Masyarakat bisa memanfaatkan daun kersen sebagai obat demam tifoid

dan obat kumur.

4. Perlu dilakukan metode ekstraksi yang lain seperti perkolasi, refluks,

destilasi, untuk mendapatkan zat – zat aktif yang lebih murni.

repository.unimus.ac.id