7
85 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional, dewan direksi, komisaris independen, likuiditas dan operating capacity terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2017. Data-data penelitian yang dibutuhkan diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang telah dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut menghasilkan 185 sampel perusahaan property dan real estate. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Tingginya kepemilikan institusional tidak menjamin perusahaan tidak mengalami kondisi financial distress, karena dengan tingginya kepemilikan institusional, institusi lain merupakan pemegang saham mayoritas yang menyebabkan semakin rendahnya tingkat transparansi pendanaan perusahaan sehingga kemungkinan terjadinya financial distress semakin tinggi.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan - Institutional Repositoryeprints.perbanas.ac.id/4410/6/BAB V.pdf · 85 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepemilikan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 85

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepemilikan

    institusional, dewan direksi, komisaris independen, likuiditas dan operating

    capacity terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2017. Data-data

    penelitian yang dibutuhkan diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan

    perusahaan property dan real estate yang telah dipublikasikan di situs Bursa Efek

    Indonesia (BEI). Data tersebut menghasilkan 185 sampel perusahaan property dan

    real estate. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat

    disimpulkan bahwa :

    1. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap financial distress

    pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2013-2017. Tingginya kepemilikan institusional tidak

    menjamin perusahaan tidak mengalami kondisi financial distress, karena

    dengan tingginya kepemilikan institusional, institusi lain merupakan

    pemegang saham mayoritas yang menyebabkan semakin rendahnya

    tingkat transparansi pendanaan perusahaan sehingga kemungkinan

    terjadinya financial distress semakin tinggi.

  • 86

    2. Dewan direksi berpengaruh negatif terhadap financial distress pada

    perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    periode 2013-2017. Hal ini dapat disebabkan semakin tinggi jumlah dewan

    direksi perusahaan maka semakin efektif pengambilan keputusan serta

    pengelolaan perusahaan, sehingga perusahaan akan semakin terhindar dari

    kondisi financial distress. Sebaliknya, semakin rendah jumlah dewan

    direksi maka semakin tinggi kecenderungan terjadinya financial distress.

    3. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress pada

    perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    periode 2013-2017. Jumlah komisaris independen yang tinggi tidak

    menjamin perusahaan akan semakin terhindar dari financial distress

    karena tingginya komisaris independen dinilai justru melemahkan

    independensi komisaris independen dan mengakibatkan perusahaan

    memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengalami kondisi financial

    distress.

    4. Likuiditas berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan

    property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

    2013-2017. Hal ini dapat disebabkan tingginya aset lancar yang digunakan

    untuk membayar kewajiban jangka pendek perusahaan cenderung tinggi

    pada persediaan dan membutuhkan waktu untuk mengkonversi persediaan

    tersebut menjadi kas dan hal ini akan merugikan perusahaan sehingga

  • 87

    membuat perusahaan semakin memiliki kecenderungan terjadinya

    financial distress yang tinggi.

    5. Operating capacity tidak berpengaruh terhadap financial distress pada

    perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    periode 2013-2017. Tingginya operating capacity menandakan tingginya

    penjualan sehingga kemungkinan terjadinya financial distress rendah.

    Namun tingginya penjualan tidak menjamin perusahaan terhindar dari

    financial distress, karena dalam penjualan kredit jika kemungkinan

    piutang tidak tertagih tinggi dapat mengakibatkan financial distress.

    5.2 Keterbatasan Penelitian

    Penelitian ini memiliki keterbatasan sehingga dapat digunakan sebagai

    acuan bagi peneliti selanjutnya dengan topic yang kurang lebih serupa. Berikut

    merupakan keterbatasan dalam penelitian ini :

    1. Hasil uji kelayakan model regresi Cox and Snell R2 dan Nagelkerke R

    Square menunjukkan bahwa variabel independen hanya mampu

    menjelaskan variabel dependen sebesar 21%.

    2. Hasil penelitian tidak dapat digeneralisir pada keseluruhan jenis industri

    yang ada, karena pada penelitian ini hanya menggunakan perusahaan

    sektor property dan real estate.

  • 88

    3. Hasil penelitian menunjukkan sedikitnya jumlah sampel yang termasuk

    dalam kategori financial distress, yaitu hanya sebesar 15 data (9%) dari

    total 184 data yang digunakan.

    5.3 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, berikut merupakan saran yang dapat

    diberikan :

    1. Menambah variabel independen lainnya yang dapat menjadi faktor

    berpengaruh terhadap financial distress agar dapat menjelaskan variabel

    dependen lebih besar lagi.

    2. Menggunakan beberapa sektor perusahaan atau semua sektor perusahaan

    agar penelitian dapat digeneralisir.

    3. Hendaknya peneliti selanjutnya mempertimbangkan pemilihan topik

    penelitian financial distress, karena sedikit bahkan tidak adanya

    perusahaan yang mengalami kondisi financial distress pada perusahaan

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  • DAFTAR RUJUKAN

    Akerlof, George A., 1970. “The Market for “Lemons”: Quality Uncertainty and the

    Market Mechanism”. The Quarterly Journal of Economics. Vol. 84. No. 3. Pp

    488-500.

    Anderson, Thomas J. 2013. How to manage Both Sides of a Balance Sheet to

    Maximize Wealth : The Value of Debt. New Jersey : John Wiley and Sons Inc.

    Ariesta, Dwiki Ryno dan Anis Chairiri. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Dewan

    Komisaris, Struktur Kepemilikan Saham Dan Komite Audit Terhadap Financial

    Distress. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 1. No. 1. Hal 1-9.

    Bhattacharya, Debarshi. 2012. Financial Statement Analysis. India : Pearson

    Education.

    Cinantya, I Gusti Agung Ayu Pritha dan Ni Ketut Lely A. Merkusiwati. 2015.

    Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran Perusahaan

    Pada Financial Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.3. Hal

    897-915.

    Dalwai, T.A.R., Rohaida Basiruddin., dan Siti Z. A. Rasid. 2015. A critical review of

    relationship between corporate governance and firm performance. The

    International Journal of business in society. Vol. 15. Iss 1. Pp 18-30.

    Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2.Bandung : Alfabeta.

    Hadi, Selfi Anggraeni F., dan Andayani. 2014. Mekanisme Corporate Governance

    Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Mengalami Financial Distress.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 3. No. 5. Hal 1-17.

    Handoko, T. Hani. 2011. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

    Yogyakarta : BPFE.

    Hani, Syafrida. 2015. Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan : UMSU PRESS.

    Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta : PT.

    Raja Grafindo Persada.

  • Haq, Syahidul., Muhammad Arfan., dan Dana Siswar. 2013. Analisis rasio keuangan

    dalam memprediksi financial distress (studi pada perusahaan yang terdaftar di

    bursa efek indonesia). Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

    2(1):37-46.

    Hendrianto. 2012. Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Konservatisme

    Akuntansi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1. No. 3. Hal

    62-66.

    Jensen, Michael C dan Meckling, William H. 1976. “Theory of the firm : Managerial

    Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal of Financial

    Economics. Vol. 3 No. 4. (October). Pp 305-360.

    Jogiyanto, H. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Sepuluh.

    Yogyakarta : BPEF.

    Kariani, N.P.E.Kartika dan I.G.A.N Budiasih. 2017. Firm Size Sebagai Pemoderasi

    Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Operating Capacity Pada Financial Distress.

    E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 20.3. Hal 2187-2216.

    Kazemian, Soheil., Noor A.A.Shauri., Zuraidah M.Sanusi., Amrizah Kamaluddin.,

    and Shuhaida M.Shuhidan. 2017.Monitoring mechanism and financial distress of

    public listed companies in Malaysia. Journal of International Studies. 10 (1). Pp

    92-109.

    Latan, Hengky dan Imam Ghozali. 2012. Partial Least Square “Konsep, Teknik dan

    Aplikasi” SmartPLS 2.0 M3. Semarang : Badan Penerbit Universitas

    Diponegoro.

    Mayangsari, Lillananda P., dan Andayani. 2014. Pengaruh Good Corporate

    Governance Dan Kinerja Keuangan Terhadap Financial Distress. Jurnal

    Akuntansi dan Auditing Indonesia. 7(2), Hal 183-206.

    Manzaneque, M., Alba M.Priego., and Elena Merino. 2015. Corporate Governance

    Effect On Financial Distress Likelihood:Evidence From Spain. Spanish

    Accounting Review. Pp 1-11.

    Munawir, S. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

  • Nyamboga, T.O., Benson, N.Omwario., Antony, M.Muriuki., dan George, Gongera.

    2014. Determinants Of Corporate Financial Distress: Case Of Non-Financial

    Firms Listed In The Nairobi Securities Exchange. Research Journal of Finance

    and Accounting. Vol. 5. No. 12. Pp 193-207.

    Putri, N.W.K.A., dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati. 2014. Pengaruh Mekanisme

    Corporate Governance, Likuiditas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Pada

    Financial Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1. Hal 93-106.

    Radifan, R., dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2015. Analisis Pengaruh Mekanisme Good

    Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Financial Distress. Diponegoro

    Journal of Accounting, Vol. 4, No. 3, Hal 1-11..

    Sastriana, D., dan Fuad. 2013. Pengaruh Corporate Governance Dan Firm Size

    Terhadap Perusahaan Yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress).

    Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 3, Hal 1-10.

    Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

    Alfabeta.

    Tunggal, A., W. 2012. Internal Audit Dan Corporate Governance. Jakarta :

    Harvarindo.

    Widhiari, N.L.M.A.W., dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati. 2015. Pengaruh

    Rasio Likuiditas, Leverage, Operating Capacity, Dan Sales Growth Terhadap

    Financial Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2, Hal 456-469.

    https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-

    asean-mea

    http://www.kemenperin.go.id/download/16169/Laporan-Analisis-Perkembangan-

    Industri-Edisi-Januari-2017

    https://www.medcom.id/properti/news-properti/0k8Zdq0N-tak-cukup-hanya-

    longgarkan-ltv

    https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-asean-meahttps://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-asean-meahttp://www.kemenperin.go.id/download/16169/Laporan-Analisis-Perkembangan-Industri-Edisi-Januari-2017http://www.kemenperin.go.id/download/16169/Laporan-Analisis-Perkembangan-Industri-Edisi-Januari-2017https://www.medcom.id/properti/news-properti/0k8Zdq0N-tak-cukup-hanya-longgarkan-ltvhttps://www.medcom.id/properti/news-properti/0k8Zdq0N-tak-cukup-hanya-longgarkan-ltv