Upload
amry-hartanto
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 Bab V-Sistem Antrian.doc
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-sistem-antriandoc 1/3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Nasabah memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi pada sistem
antrian menggunakan nomor, dibanding sistem antrian tanpa nomor.
Hal ini terlihat dari penilaian yang diberikan responden pada unsur –
unsur kedatangan, antrian, dan pelayanan teller. Pada sistem antrian
menggunakan nomor rata-rata tingkat kepuasan nasabah di atas 80%.
Peningkatan kepuasan yang signifikan terlihat pada indikator
bisa/tidaknya nasabah menunggu dalam antrian sambil duduk, yaitu
meningkat sebesar 21,49%. Sedangkan peningkatan yang kurang
signifikan (di bawah 5%) dimiliki hampir oleh semua variabel
pelayanan petugas. Hal ini menandakan bahwa kinerja petugas dalam
melayani nasabah tidak terlalu banyak berubah, walaupun telah
diterapkan sistem antrian yang baru.
2. Berdasarkan Matriks Performance-Importance, nasabah menganggap
penting keberadaan sebagian besar indikator-indikator variabel pada
unsur kedatangan, antrian, dan pelayanan teller. Namun nasabah
menilai lama waktu di dalam antrian dan lama waktu pelayanan perlu
untuk ditingkatkan. Sedangkan unsur penyambutan kedatangan,
7/27/2019 Bab V-Sistem Antrian.doc
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-sistem-antriandoc 2/3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105
ketersediaan fasilitas penunjang lain dan pengisian waktu menunggu
perlu untuk dipertimbangkan lagi penerapannya, karena nasabah
menganggap keberadaan unsur-unsur tersebut kurang penting.
Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat lebih efektif
dan efisien. Peningkatan kepuasan yang signifikan terlihat pada
indikator bisa/tidaknya nasabah menunggu dalam antrian sambil
duduk, yaitu meningkat sebesar 21,49%. Sedangkan peningkatan yang
kurang signifikan (di bawah 5%) dimiliki hampir oleh semua variabel
pelayanan petugas. Hal ini menandakan bahwa kinerja petugas dalam
melayani nasabah tidak terlalu banyak berubah, walaupun telah
diterapkan sistem antrian yang baru.
3. Berdasarkan perhitungan statistik, terdapat korelasi antara sistem
antrian menggunakan nomor dengan sistem antrian tanpa nomor, yaitu
sebesar 74%. Pada uji t dihasilkan t hitung yang lebih besar dibanding
t tabel (11,55 > 1,658), yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata kinerja sistem antrian menggunakan nomor
dengan sistem antrian tanpa nomor. Pada hasil analisis mean yang
telah dilakukan, diketahui tingkat kinerja sistem antrian menggunakan
nomor lebih besar dibanding sistem antrian tanpa nomor (49,01 >
41,22). Hal ini berarti sistem antrian dengan menggunakan nomor
lebih dapat memberikan kepuasan yang lebih besar pada nasabah
dibanding sistem antrian tanpa nomor. Sehingga dapat dikatakan
7/27/2019 Bab V-Sistem Antrian.doc
http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-sistem-antriandoc 3/3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106
bahwa penerapan sistem antrian yang baru pada Bank BNI Cabang
Unpad memberikan peningkatan kepuasan pada nasabah.
5.2 Saran
Mengacu pada kondisi hasil penelitian, terlihat bahwa terjadi
peningkatan kepuasan nasabah setelah diberlakukannya sistem antrian
menggunakan nomor. Hal ini berarti penerapan strategi baru pada sistem
antrian teller Bank BNI Cabang Unpad sudah tepat. Maka diharapkan
sistem antrian teller dengan menggunakan nomor dapat pula diterapkan di
seluruh kantor cabang Bank BNI.
Bank BNI Cabang Unpad dapat mempertahankan variabel-variabel
antrian yang telah memiliki peningkatan kepuasan nasabah yang
signifikan. Variabel tersebut adalah unsur kedatangan dan unsur antrian.
Namun pada unsur pelayanan teller, peningkatan yang terjadi tidak terlalu
signifikan. Penulis menyarankan agar Bank BNI Cabang Unpad lebih
memperhatikan pada aspek kualitas sumber daya manusia, terutama pada
karyawan-karyawan front liner dalam hal pemberian pelayanan. Guna
menunjang tujuan tersebut, dapat dilakukan berbagai pelatihan maupun
pemberian insentif. Sehingga para karyawan terpacu untuk dapat
memberikan pelayanan terbaik pada nasabah. Pada akhirnya kepuasan
nasabah dapat dipertahankan dan dapat lebih ditingkatkan.