Bab Vi Fasilitas Produksi Lepas Pantai

Embed Size (px)

Citation preview

BAB VI FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI 6.1. DASAR TEORI Anjungan produksi lepas pantai mempunyai fungsi yang kita tinjau dari kegunaannya dapat dikelompokkan sebagai tempat produksi (production platform), sebagai tempat pemisah fluida prduksi (satellite) dan sebagai tempat penimbun (storage), bahkan sebagai tempat tinggal hunian pekerja atau gabungan fungsi-fungsi diatas. Ditinjau dari system produksinya, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. System produksi konvensional, dimana semua peralatan produksi diletakkan dianjungan diatas permukaan laut atau dek anjungan. 2. System produksi bawah permukaan (subsea production sharing), dimana peralatan-peralatan produksi khususnya well-head, x-mastree, manifold, header da storage diletakkan didasar laut, dimana system kontrol operasi dilakukan secara otomatis dengan remote control, sedangkan pemisahan fluida/processing tetap di satellite platform. 6.1. Tipe Anjungan Produksi Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan berdasarkan tipe anjungannya, antara lain : 1. Template platform 2. Concrete grafity platform 3. Guyed towet platform 4. Tension leg platform 5. Drill trough platform Dari kelima tipe anjungan diatas secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu struktur anjungan produksi permanen (fixed production platform), dimana kaki platform ditanam di dasar laut dan struktur anjungan produksi terapung (floating production platform) dimana pada tipe struktur ini membutuhkan system penjangkaran (mooring system).

6.1.1. Template Platform Jenis platform ini sering disebut dengan convensional platform, karena merupakan anjungan produksi generasi pertama (1974) yang dipasangt pada kedalaman laut 200 ft dilepas pantai lousiana pada tahun 1978 telah dipasang pada kedalaman laut 1000 ft. Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar (jacket) dan ruang deck. Melalui kaki anjungan jacket diikat tiang pancang didasar laut yang berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya. Tipe template ini cocok digunakan pada kedalaman laut antara 200 hingga 300 meter, sedangkan untuk kedalaman yang lebih dalam, tipe ini kurang praktis karena memerlukan tiang penyangga dengan ukuran besar dan panjang. Instalasi template platform ada dua macam yaitu, instalasi terapung (self floating) dan instalasi barge launching. 1. Self Floating Installation, cara pemasangan instalasi ini adalah dengan jalan mengapungkan floater yang dapat dilepas atau terapung sendiri karena bouancy kemudian ditarik ke lokasi yang dituju dan struktur anjungan diturunkan berdiri ke dasar laut dengan cara mengisi pipa-pipa flooding chamber. 2. Barge Launching Installation, saat keluar dari pabrik struktur anjungan ditempatkan pada tongkang/barge selanjutnya ditarik ke lokasi dan diturunkan dengan cara ballasting yang selanjutnya diluncurkan ke laut dan ditegakkan dengan menggunakan barge derrick agar dapat berdiri tegak pada koordianat. 6.1.2. Concrete Grafity Platform Platform terikat kedasar laut karena berat konstruksinya sendiri yang terbuat dari beton bertulang. Pertimbangan peting dalam penempatan anjungan jenis ini adalah lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang pancang sehingga didapatkan stabilitas struktur yang baik. Berdsarkan alas an ini concrete

platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi. Karena kondisi strukturnya, maka fasilitas produksi lengkap dimana dapat ditempatkan diatasnya dan dapat dipasang langsung sejak dari pabrik, disamping itu dapat pula dilengkapi dengan penimbun yang tidak perlu dipancang. 6.1.3. Guyed Tower Platform Merupakan platform dengan struktur baja yang diletakkan diatas spud can didasar laut. Karena anjungan ini dapat bergerak diatas spud can, maka untuk menjaga agar hanya dapat bergerak pada batas-batas tertentu, anjungan ini diikat secara simetris dengan kabel-kabel (gaylines) yang diklem pada dek dengan menggunakan sepasang wedge typelucker clamps. 6.1.4. Tension Leg Platform Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif ringan terapung dipermukaan laut dan diikat dengan guy-lines ke struktur pondasi yang ditancapkan kedasar laut. Karena anjungan ini terapung maka kabelkabel pengikat harus sesuai dengan keadaan tegang (tension), sehingga posisi anjungan dalam keadaan cukup stabil pada konsdisi operasi. 6.1.5. Drill-Trough The Leg (DTL) Platform Dirancang dengan empat kaki baja, dua vertical dengan diameter besar dan dua lainnya lebih kecil dan diapang miring. Pemboran dilakukan diatas kaki vertical dengan kedalaman antara 145-264 ft untuk tipe Mudslide DTL dan 71 ft untuk konvensional DTL. Keuntungan platform ini adalah cukup stabil baik terhadap pengaruh dari luar maupun akibat beratnya sendiri dan harganya relatif mudah.

6.2. Fasilitas Tranportasi Produksi di Lepas Pantai Pengiriman fluida produksi dari platform ke platform yang lain dari platformplatform produksi ke satellite dan dar satellite ke storage serta dari storage ke

mooring atau ke terminal dilakukan melalui system pipa dengan diameter antara 8 sampai 18 inchi yang diletakkan didasar laut, terdapat beberapa metode pemasangan pipa didasar laut : 1. Bottom Pull Method, pada metoda ini seluruh bagian pipa disandarkan didasar laut, jika pipa ini dirancang untuk mengalirkan minyak dari terminal darat, maka sebagian pipa di darat dan selebihnya berada di dasar laut, dan pada bagian akhirnya mengembang untuk sampai ke platform atau tanker metode ini sering digunakan pada pipa dasar laut dari terminal ke single bouy mooring (SBM), seperti di Balongan Cirebon. 2. Station Method, pada bagian ini pipa disambung dengan cara dilas di darat, kemudian ditarik dengan dengan pontoon ke laut. Sebagian besar dari pipa melayang di air laut dan untuk menepatkan posisinya diberi pelampung (floating) sehingga mudah diketahui keberadaannya. 3. Relled Pipe Methode, pada metode ini pipa yang sangat panjang digulungkan pada rell barge dengan diameter gulungan yang sangat besar yang selanjutnya akan dilepaskan ke dasar laut ketika barge bergerak menuju tempat tujuan. Umumnya jenis pipa yang digunakan adalah pipa elastik (spiral) atau pipa plastik yang dibalut dengan asbes atau karet. 4. Lay Barge Method, pada pemasangan dengan metode ini sambungansambungan pipa dilas dibarge, dan pelaksanaan pemasangan diatas barge. 6.2.1. Sistem Gathering di Lepas Pantai. Jaringan pipa transportasi untuk mengalirkan fluida produksi baik dari Dari anjungan produksi ke satelit/CPA, dari satelit ke storage maupun dari storage ke mooring atau terminal dilakukan melalui system jaringan pipa dasar laut. anjungan proses / CPA minyak dikirim dengan pipa dasar laut yang berukuran lebih besar, dengan jenis pipa tertentu seperti plastik lined steel pipe, dengan jenis pipa baja dengan aluminium ke terminal didarat atau ke storage vessel di laut. Dari sinilah minyak dikapalkan (loading) melalui single bouy mooring (SBM). 6.2.2. Stasiun Pompa Pada Anjungan

Unit stasiun pompa di anjungan tidak jauh berbeda dengan stasiun pompa di darat yaitu menggunakan pompa tekan jenis piston duplex double acting atau triplex single acting atau pompa sentrifugal tergantung besarnya tekanan yang diperlukan stasiun pompa ini biasanya ditempatkan pada rantai dasar anjungan (cellar deck) dari anjungan proses , untuk mengirimkan minyak ke storage atau terminal di darat. 6.3. Fasilitas Pemisahan di Lepas Pantai Merupakan anjungan dengan fasilitas pemisahan yang berada didekat anjungan produksi dimana biasanya anjungan ini dirangkaikan dengan salah satu anjungan produksi yang berfungsi sebagai suatu stasiun operasi produksi (satelite). 6.3.1. Peralatan Pada Satellite Peralatan baik yang berada di celler deck, main deck, maupun di top deck terdiri dari : 1. Seperator produksi 2. Scubber gas 3. Oil skinner 4. Chemical electrick 5. Free water knock out 6. Surge tank 7. Pig loucher dan pig receiver, (pembersih flowline). 8. Kompresor 9. Stasiun pompa 10. Power crane 11. Safety control system 12. Hydrant/ unit pemadan kebakaran dan alat keselamatan lainnya 13. Safety calsuls 14. Main and safety engine/turbine 6.3.2. Central Prosesing Area (CPA) tempat menerima dan mengirimkan pig

CPA merupakan unit proses untuk suatu lapangan yang basar atau guna memproses fluida produksi dari beberapa lapangan disekitarnya, selain terdapat unit prosesan fluida (pemisah minyak, air, dan gas), juga dilengkapi dengan unit prosesan gas sehingga gas yang dikirim ke LPS plant untuk di proses lebih lanjut menjadi liquid petroleum gas. Unit peralatan CPA ada beberapa perangkat peralatan pemisah dan perangkat peralatan penunjang operasi lainnya yang secara garis besar terdiri dari : 1. Separator produksi 2. Scrubber gas 3. Free water knock out tank 4. Manifold 5. Flowline, pipeline penghubung dan penyalur valve 6. Compresor, baik low compressor maupun high compressor 7. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas 8. Glycol rake generation, untuk pemanasan glycol 9. Stasiun pompa 10. Pig loucher dan pig receiver 11. Matering system 12. Control room, ruang pengontrol operasi kerja yang dilengkapi dengan panelpanel kontrol 13. Unit pemadam kebakaran 14. Unit pengangkut barang 15. Unit pemukiman kerja 16. Panel savety system dan perangkat peralatan keselamatan kerja. 6.3.3. Anjungan Kompresor Anjungan kompresor ini merupakan unit pemrosesan gas setelah gas dipisahkan dari minyak di anjungan proses. Pada anjungan ini gas mengalami pemampatan dan pengeringan sebelum dikirim ke LPG plant, untuk diproses lebih lanjut menjadi LPG. Perangkat peralatan pada anjungan kompresor ini, baik pada main deck ataupun pada cellar deck , terdiri dari : 1. Kompresor , untuk memberikan tekanan pada gas supaya lebih mampat

2. Scrubber gas 3. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas 4. Pig loucher dan pig receiver 5. Pipa-pipa, flowline, orifice meter, valve-valve 6. Generator engine 7. Sum tank 8. Flare 9. Control room 10. Pompa 11. Panel safety system 12. Unit pengangkut barang 13. Unit pemadam kebakaran Untuk suatu lapangan produksi lepas pantai yang sudah dilengkapi central processing area (CPA), maka anjungan proses dan anjungan kompresor tidaklah diperlukan lagi. 6.4. Fasilitas Penampungan di Lepas Pantai Fasilitas penampungan migas untuk lapangan produksi di lepas pantai dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada suatu terminal penampungan di darat. 2. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada fasilitas penampungan di laut, seperti tanker, storage vessel, dan storage tank terapung atau pada tanki-tanki yang dipasang di kaki-kaki anjungan produksi. 6.4.1. Terminal Loading Area (TLA) Merupakan suatu unit penampungan minyak yang terdiri dari beberapa tanki pengumpul (storage tank), dan dilengkapi juga dengan fasilitas pengapalan seperti loading pump, matering system, manifold dan lain-lain. Seperti hal nya terminal yang menampung produksi minyak dari lapangan darat, untuk terminal loading area yang menampung minyak dari lapangan minyak lepas pantai inidilengkapi dengan beberapa peralatan utama, antara lain :

1. Storage tank 2. Pig laucher dan pig receiver 3. Booster meter 4. Loading pump 5. Manifold 6. Surge tank 7. Sum tank 8. Drainage sum tank 9. Tank water knock out tank 10. Control room 11. Unit pemadam kebakaran 12. Pipeline, sealine dan matering system 13. Single bouy mooring (SBM) system, di laut 6.4.2. Pengapalan (loading) Yang dimaksud dengan pengapalan (loading), adalah pengapalan minyak dari storage tank dengan pipa dasar laut ke tanker. Minyak dari storage tank dialirkan ke manifold, pembukaan valve disesuaikan dengan minyak yang akan di loading dari tanki yang dikehendaki. Selanjutnya minyak dipompa oleh booster pump dan jika diperlukan minyak tersebut dipanaskan terlebih dahulu supaya jangan membeku dengan heater atau cara lain. Kemudian dialirkan ke matering system terus ke loading pump, manifold, sealine,single bouy mooring (SBM) system, masuk kedalam tanker.

6.2

DESKRIPSI ALAT - Fungsi : Pengontrol aliran fluida dari sumur produksi ke permukaan. peralatan dibawah permukaan (subsea production sharing) dimana system control operasinya dilakukan secara otomatis dengan permukaan. remote control di

3.2.1. - Nama Alat : Subsea Chrismast Tree. - Mekanisme : Merupakan

Gambar 6.1. Subsea Chrismast Tree (http//www/tx1st.com/products/12/image/13/2.gif)

- Spesifikasi : Tabel 6.1. Spesifikasi Subsea Chrismast Tree. Equipment Overall size (M) Length by width by height 5.2 x 2.6 x 5.0 4.0 x 3.6 x 2.3 1.3 x 1.8 x 1.4 2.3 x 2.6 x 3.0 Weight ( kg ) 15,000 6,000 2,000 3,000

Chrismastree

6.2.2. - Nama Alat : Subsea Wellhead. - Fungsi : Sebagai alat pengontrol sumur di permukaan. sebagai dudukan atau tempat menggantung bagi casing dan tubing. Terbuat dari besi baja membentuk suatu sistem seal/penyekat untuk menahan semburan atau kebocoran fluida sumur ke permukaan. - Mekanisme : Tersusun atas tubing hanger dan casing head yang berguna

Gambar 6.2. Subsea Wellhead (http://www.detaildesigninc.com/intervention.html)

- Spesifikasi : Tabel 6.2. Spesifikasi Subsea Wellhead.Top Flange (Inch) Working Pressure (psi) 2000 8 3000 Type 71 Micro mini Casing Tubing Heads Casing Size (In) 75/8 8 5/8 75/8 8 5/8 9 5/8 10 9 5/8 10 11 13 3/8 11 13 3/8 A 16 16 16 16 18 18 18 18 18 18 18 18 B 5 21/32 5 21/32 5 21/32 5 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 6 21/32 C 14 1/8 14 1/8 14 1/8 14 1/8 15 17/32 15 17/32 15 17/32 15 17/32 15 17/32 15 17/32 15 17/32 15 17/32 D 6 7/8 7 7/8 6 7/8 7 7/8 8 7/8 10 9 1/8 10 11 12/58 11 12/58 E 9 1/32 9 1/32 9 1/32 9 1/32 11 1/32 11 1/32 11 1/32 11 1/32 13 5/8 13 5/8 13 5/8 13 5/8 Part Number 364272 364273 364274 364275 364276 364277 364060 364246 364278 364279 364280 364170

10

12

6.2.3. - Nama Alat : Single Buoy Mooring. - Fungsi : Sebagai export terminal sytem, tempat penyaluran fluida dari tangker ke fasilitas produksi lainya. - Mekanisme : Buoy adalah sebagai terminal terakhir dari proses pengapalan (loading), tangker dapat mengambil minyak dari storage tank melalui alat ini.

Gambar 6.3. Single Buoy Mooring (http://www.offshore-technology.com/contractors/rovs/oceanor/oceanor1.html)

- Spesifikasi : Tabel 6.3. Spesifikasi Single Buoy Mooring.Buoy System design Life 1 yr for servicing 3-4 year for refurbishment 10 years for complete replacement 1.5 kW at buoy; 500 W at sea floor 15,000 20,000 lbs total (or less)

Power Payload

6.2.4. - Nama Alat : Tension Leg Platform Four Legs. - Fungsi : Sebagai daratan buatan yang berguna untuk meletakkan peralatan, produksi dll. - Mekanisme : Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif ringan, terapung dipermukaan laut dan diikat dengan gay- lines ke struktur pondasi yang ditancapkan ke dasar laut.

Gambar 6.4. Tension Leg Platform Four Legs (http://www.offshore-technology.com/contractors/rovs/oceanor/oceanor1.html)

- Spesifikasi : Tabel 6.4. Spesifikasi Tension Leg Platform Four Legs. Llano Steel API 5L X70 SMLS Height 165 feet Weight 15 000 tons. Flowline 3 x PIP flowline initiation sleds length 132 ft

Lopultion Steel API 5L X70 SMLS Height 185 feet Weight 12,000 tons Flowline 1 x infield PIP flowline termination sled length 177 ft

6.2.5. - Nama Alat : Truss Spar. - Fungsi : Anjungan ini digunakan untuk tempat pengeboran, produksi, dan tempat penimbunan sementara minyak bumi. - Mekanisme : Platform ini di disain untuk kedalaman 1500 ft 10000 ft, terdiri dari beberapa silinder vertikal yang terpasang sangat dalam dan mengambang dilautan. Untuk menjaga kesetabilan platform ini dipancang dengan kabel kabel

yang terpasang pada hull, hull juga dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, karena kesetabilanya platform ini bisa bertahan hingga 20 40 tahun. Platform ini juga dapat digunakan sebagai mobil drilling rig.

Gambar 6.5. Truss Spar (http://www.floatec.com/spar.htm)

- Spesifikasi : Tabel 6.5. Spesifikasi Truss Spar. Water depth Hull Rig type Mooring system tipe weight 1500 ft 10000 ft Truss, clasic 1000 HP workover 6 semi taut catenary Topside : 2900 M.ton Facility payload : 6000 M. ton Hull dry : 11000 M. ton

6.2.6. - Nama Alat : Concreate Gravity Platform. - Fungsi : Merupakan tempat pemisahan fluida produksi, dan tempat penimbunan fluida produksi. - Mekanisme : Platform ini terikat di dasar laut karena berat konstruksinya yang terbuat dari beton bertulang. Lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang pancang. Conreate platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi.

Gambar 6.6. Concreate Gravity Platform (http://www.civl.port.ac.uk/comp_prog/offshore_platforms/)

- Spesifikasi : Tabel 6.6. Spesifikasi Concreate Gravity Platform. Platform spesification Max. Cargo Max. Operating water depth Towing speed in calm sea Storage Capacity 348 ft long x 276 ft wide x 20 ft deep 2500 tons 300 ft with zero leg penetration 5 knots with 32.000 kp Bulk mud : 3000 ft3 Liquit mud : 1400 bbl Fuel oil : 3.000 bbl

6.2.7. - Nama Alat : Floating Production Storange and Offloading (FPSO). - Fungsi : Platform yang digunakan untuk kegiatan produksi minyak dan menampung minyak hasil produksi serta menurunkan muatan. - Mekanisme : Platform ini termasuk dalam floating platform karena platform ini merupakan kapal besar yang dapat mengapung. Mekanismenya yaitu kapal FPSO akan melakukan kegiatan produksi dengan dynamic position dan menampung minyak hasil produksi yang telah dipisah serta akan menurunkan barang-barang yang dibutuhkan untuk keperluan produksi ke platform.

Gambar 6.7. Floating Production Storange and Offloading (FPSO) (http://www.imenco.no/index.cfm?id=207296)

- Spesifikasi : Tabel 6.7. Spesifikasi Floating Production Storange and Offloading (FPSO). Owner Location Tanker capacity Buoy size Chain Loading rate Delivery Idemitsu Kosan Co. Himegi Japan Max. 280,000 DWT 11.0m x 4.0m x 4.8mH 120mm x 4 lines Max. 12,000kl/h 1992

6.2.8. - Nama Alat : Sevan Stabilized Platform. - Fungsi : Sebagai tempat penampungan produksi serta sebagai fasilitas produksi. - Mekanisme : Platform ini relative lebih besar dan kapasitas penampungannya pun lebih besar dan relative aman dari gangguan-gangguan alam di sekitar platform.

Gambar 6.8. Sevan Stabilized Platform (http://www.offshore-mag.com/index/articledisplay/300778/articles/offshore/volume-67/issue-7/departments/vesselsrigsupgrade/vessels-rigs-upgrades.html)

- Spesifikasi : Tabel 6.8. Spesifikasi Sevan Stabilized Platform. Diameter Height ring pontoon structure Weight Height Weight 70.5ft 235 feet 45 ft wide 76 ft high 15 000 tons. 40ft 8,100t

6.2.9. - Nama Alat : Jacket/Fixed Platform. - Fungsi : Tempat dudukan peralatan dan material dalam operasi pemboran lepas pantai. - Mekanisme : Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar (jacket) dan ruang deck. Melalui kaki anjungan jacket diikat di tiang pancang didasar laut yang berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk menyokong kegiatan opersional dan beban lainnya.

Gambar 6.9. Jacket/Fixed Platform (http://www.globalsecurity.org/military/systems/ship/images/platform-fixed.jpg)

- Spesifikasi : Tabel 6.9. Spesifikasi Jacket/Fixed Platform.

6.2.10. - Nama Alat : Floating Storage and Offloading (FSO). - Fungsi : Platform yang digunakan untuk menampung minyak hasil produksi dan menurunkan muatan. - Mekanisme : Platform ini termasuk dalam floating platform karena platform ini merupakan kapal besar yang dapat mengapung. Mekanismenya yaitu kapal FSO akan menampung minyak hasil produksi yang telah terpisah dengan frekuensi tertentu melalui buoy dan akan menurunkan barangbarang yang dibutuhkan untuk keperluan produksi ke platform.

Gambar 6.10. Floating Storage and Offloading (FSO) (http://static.flickr.com/125/319385686_f3d23e9892_o.jpg)

- Spesifikasi : Tabel 6.10. Spesifikasi Floating Storage and Offloading (FSO). Owner Location Tanker Capacity Buoy size Chain Loading Rate Delivery Idemitsu Kosan Co Himego, Japan Max. 280.000 DWT 11.0m x 4.0m x 4.8mH 120mm x 4 lines Max 12,000kl/h 1992

6.3. PEMBAHASAN Ditinjau dari system, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Sistem Produksi Conventional Dimana semua peralatan produksi diletakkan di anjungan di atas permukaan laut atau dek anjungan. 2. Sistem Produksi Bawah Permukaan (Subsea Production System) Dimana peralatan-peralatan produksi khususnya Wellhead, X-mastree, manifold, header dan storage diletakkan di dasar laut, dimana system kontrol operasi dilakukan secara otomatis dengan menggunakan remote control, sedangkan pemisahan fluida tetap di satellite platform. Pada fasilitas produksi lepas pantai, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : tipe kedalaman bawah laut tipe platform produksi stabilisasi platform konfigurasi sumur dan subsea tiebacks Shallow Depth Middle Depth Very Depth Ultra Depth Fixed Platform Steel Jacket Platform Concrete Gravity Platform Single Pots Jacket Platform Floating Platform Tension Leg (< 1000 ft) (1000-2000 ft) (2000-5000 ft) (> 5000 ft)

Tipe kedalaman bawah laut ada empat jenis, yaitu :

Tipe platform produksi ada dua, yaitu :

Spars Floating Production Storage and Offloading (FPSO) Floating Storage and Offloading (FSO) Sevan Single Pot (SSP)

Fixed platform adalah platform dengan kaki platform ditanamkan didasar laut sedangkan floating platform adalah platform terapung dimana pada sistem ini menggunakan sistem penjangkaran. Fixed platform hanya dapat digunakan pada kedalaman dangkal karena panjang kaki terbatas dan lebih stabil diperairan dangkal namun kerugiannya yaitu setelah produksi selesai, platform ini biasanya ditinggalkan begitu saja. Floating platform efisien digunakan pada kedalaman yang lebih dalam karena lebih stabil dan lebih hemat biaya karena tidak perlu menggunakan kaki platform yang ditancapkan kedasar laut. Selain itu, platform ini dapat berpindah kemana-mana. Stabilisasi platform adalah cara agar platform dapat stabil selama produksi. Cara ini hanya digunakan untuk floating platform. Stabilisasi platform ada dua yaitu Mooring System dan Dynamic Positioning. Baik mooring system dan dynamic positioning, menggunakan kapal-kapal kecil untuk membantu memasang jangkar. Kapal-kapal kecil ini akan bergerak membawa jangkar dan menancapkannya pada koordinat-koordinat yang telah ditentukan. Perbedaannya adalah dynamic positioning hanya digunakan pada FPSO sedangkan mooring system dapat digunakan pada floating platform yang lain. Subsea tiebacks yaitu fasilitas gathering dan block station pada offshore namun dalam hal ini biasanya proses pemisahan dilakukan pada platform tertentu. Subsea tieback terdiri dari : condition Subsea Well-head Subsea Manifold Treatment Area Buoy high resistant pipeline from corrosion, influence of subsea

Satellite Remote

6.4 KESIMPULAN 1. Pemboran di lepas pantai pada prinsipnya sama seperti pemboran di darat tetapi lebih kompleks karena dipengaruhi oleh adanya ombak, arus laut dan angin. 2. Peralatan mutlak yang diperlukan adalah platform produksi untuk meletakkan peralatan produksi. 3. Untuk mendapatkan hasil produksi, kondisi lepas pantai harus dapat ditanggulangi.