33
BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-1 BAB 6 OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6.1 UMUM Analisa neraca air adalah studi mengenai kesetimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air dalam periode waktu tertentu. Berdasarkan besarnya supply air serta besarnya kebutuhan air yang ada dapat ditentukan besarnya kesetimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Pemanfaatan air sungai Cibanten dapat dilakukan dengan pengambilan melalui bendung atau bendungan. Adanya suatu bendungan tidak dapat menambah tersedianya air, akan tetapi meningkatkan debit andalan, yaitu distribusi air yang dikeluarkan dapat diatur sehingga debit di musim kemarau akan dapat meningkat. Dalam studi ini pengambilan air dilakukan melalui pengambilan pada air yang tersimpan dalam reservoar. Dalam studi ini analisa neraca air dilakukan melalui simulasi operasi reservoar karena air yang digunakan diambil dari reservoar. Untuk menganalisa kesetimbangan air yang disimpan dalam suatu reservoir diperlukan data volume tampungan reservoir, data ketersediaan air yang masuk kedalam reservoir dan prediksi kebutuhan air baku sampai dengan tahun 2020. 6.2 PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK Kegiatan yang membutuhkan air baku yang berasal dari Bendungan Cibanten adalah kebutuhan air irigasi dan air baku untuk PDAM yang melayani Kabupaten Serang dan desa-desa disekitarnya. Untuk memperkirakan besarnya kebutuhan air baku untuk kebutuhan domestik, perlu dilakukan perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.

BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-1

BAB 6 OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN

BENDUNGAN CIBANTEN

6.1 UMUM

Analisa neraca air adalah studi mengenai kesetimbangan antara kebutuhan air dan

ketersediaan air dalam periode waktu tertentu. Berdasarkan besarnya supply air

serta besarnya kebutuhan air yang ada dapat ditentukan besarnya kesetimbangan

antara ketersediaan air dan kebutuhan air.

Pemanfaatan air sungai Cibanten dapat dilakukan dengan pengambilan melalui

bendung atau bendungan. Adanya suatu bendungan tidak dapat menambah

tersedianya air, akan tetapi meningkatkan debit andalan, yaitu distribusi air yang

dikeluarkan dapat diatur sehingga debit di musim kemarau akan dapat meningkat.

Dalam studi ini pengambilan air dilakukan melalui pengambilan pada air yang

tersimpan dalam reservoar. Dalam studi ini analisa neraca air dilakukan melalui

simulasi operasi reservoar karena air yang digunakan diambil dari reservoar. Untuk

menganalisa kesetimbangan air yang disimpan dalam suatu reservoir diperlukan

data volume tampungan reservoir, data ketersediaan air yang masuk kedalam

reservoir dan prediksi kebutuhan air baku sampai dengan tahun 2020.

6.2 PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

Kegiatan yang membutuhkan air baku yang berasal dari Bendungan Cibanten

adalah kebutuhan air irigasi dan air baku untuk PDAM yang melayani Kabupaten

Serang dan desa-desa disekitarnya. Untuk memperkirakan besarnya kebutuhan air

baku untuk kebutuhan domestik, perlu dilakukan perkiraan jumlah penduduk pada

masa yang akan datang.

Page 2: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-2

Perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang dihitung berdasarkan

data-data perkembangan penduduk dimasa lalu. Adapun rumus yang digunakan

dalam memproyeksikan jumlah penduduk adalah sebagai berikut :

Pn = Po (1+r)n

Dimana :

Pn = Jumlah Penduduk pada tahun ke-n

Po = Jumlah Penduduk pada tahun dasar (tahun ke–0)

r = Laju Pertumbuhan penduduk per tahun

Proyeksi penduduk berdasarkan Kantor Statistik dengan menggunakan metode

geometrik dengan tingkat pertumbuhan 1,75% berdasarkan pada data menunjukkan

kenaikan pertahun rata-rata 1,3% pertahun, tetapi pada tahun 1996 terjadi kenaikan

penduduk yang sangat drastis yaitu 6 % pertahun, hal ini disebabkan beberapa

faktor yaitu data 1996 merupakah hasil sensus sehingga perlu adanya koreksi

terhadap pertumbuhan penduduk tahun sebelumnya. Hasil perhitungan proyeksi

kenaikan jumlah penduduk sampai dengan tahun 2025 dan hasilnya ditunjukan

pada Gambar 6-1.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020

Tahun

Po

pu

lasi

(10

3 )

1991 1996 2001 2006 2011 2016Eksisting 1.75% 2.16% 1.56%

TahunJumlah

Populasi

1992 1,493,449

1993 1,501,607

1994 1,521,935

1995 1,541,974

1996 1,638,852

1997 1,660,227

1998 1,691,767

Gambar 6-1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Page 3: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-3

6.3 ANALISA KEBUTUHAN AIR

Analisa kebutuhan air pada prinsipnya adalah melakukan prediksi kebutuhan air

dimasa datang sesuai dengan proyeksi perkembangan penduduk dan wilayah.

Untuk memprediksi besarnya kebutuhan air perlu dilakukan identifikasi kegiatan

yang memerlukan air. Beberapa kegiatan yang akan memerlukan air baku yang

berasal dari Bendungan Cibanten antara lain adalah :

a) kebutuhan air domestic, perkotaan dan industri (DPI)

b) Kebutuhan air irigasi

Besarnya kebutuhan air untuk masing-masing kegiatan diatas akan diuraikan pada

bagian berikut ini.

6.3.1 KEBUTUHAN AIR DOMESTIK

Besarnya jumlah Kebutuhan Air Baku yang akan mendapat pelayanan air bersih di

yang dihitung dengan rumus berikut :

DPB

PPDDPI KJ

86400K1

TFN1Q

Dimana :

QDPI = Kebutuhan air baku rata-rata (DPI)

JP = Jumlah Penduduk Taoal

TL = Jumlah Penduduk yang dilayani (40%)

KD = Kebutuhan Air Domestik perkapita/hari (150 liter/orang/hari)

ND = Prosentase Pemakaian Air Perkotaan dan Industri (10%)

KB = Faktor Kebocoran (20%)

FP = Faktor Produksi (1.1)

Kebutuhan air bersih untuk penduduk Kabupaten Serang dapat dipenuhi melalui

sistem perpipaan yang disediakan oleh PDAM Kabupaten Serang, atau

mendapatkan air dari air tanah dangkal atau sumur bor secara perorangan atau

mata air, untuk proyeksi kebutuhan air domestik s/d tahun 2020 dapat dilihat pada

Tabel 6-1.

Page 4: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-4

Tabel 6-1. Kebutuhan Air Domestik

I1 Kragilan 6.77 18.64 136.06 219.51 433.642 Cikande 4.96 19.26 119.49 192.59 418.033 Carenang 0.96 0.96 7.16 27.82 31.764 Pontang - Tirtayasa 1.94 14.87 39.73 106.54 139.345 Pamarayan 3.76 3.95 32.65 44.25 56.356 Kopo - - 88.37 108.75 124.61

Sub Total 18.39 57.68 423.46 699.46 1203.73II1 Serang 98.50 303.04 471.60 652.25 841.542 Kasemen 4.07 18.02 36.34 105.47 139.663 Ciomas 2.10 6.24 6.35 19.06 44.254 Baros 3.31 5.67 8.13 19.49 19.945 Padarincang 3.13 5.60 8.31 19.14 19.966 Kramatwatu 7.74 24.16 28.66 103.28 120.727 Bojonegoro 4.99 9.66 14.73 61.14 84.04

Sub Total 123.84 372.39 574.12 979.83 1270.11III1 Cilegon 66.43 153.20 267.39 446.66 653.942 Anyer 5.32 9.66 29.34 50.62 104.693 Cinangka 0.71 5.73 9.69 31.61 48.014 Mancak 1.37 7.10 8.50 14.94 14.94

Sub Total 73.83 175.69 314.92 543.83 821.58216.06 605.76 1312.50 2223.12 3295.42TOTAL

Kebutuhan Air (l/dt)

Th. 2000 Th. 2005 Th. 2010 Th. 2015 Th. 2020

Serang Timur

Serang Tengah

Serang Barat

No Pelayanan Air Bersih

Tingkat pelayanan air bersih di Kabupaten Serang tergolong masih sangat rendah.

Dilihat dari tingkat pelayanan air bersih yang ada saat ini yaitu sebesar 5%,

menunjukkan masih rendahnya tingkat pelayanan PDAM Kabupaten Serang untuk

masyarakat di Kabupaten Serang. Dari tingkat pelayanan air bersih yang ada saat

ini untuk kecamatan yang ada di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon terlihat

tingkat pelayanan yang paling tinggi yaitu 34% untuk kota Cilegon, dan yang paling

rendah 1 % untuk kota Carenang, Pontang, Tirtayasa dan Cinangka.

Seperti yang dijelaskan pada Bab 5 sebelumnya, bahwa Bendungan Cibanten akan

memberi suplay air sebesar 860 L/sec pada sistem penyediaan air sebagai berikut :

Sistem Serang : 635 L/sec

Sistem Kasemen : 85 L/sec

Sistem Kramatwatu : 50 L/sec

Page 5: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-5

Sistem Bojonegara : 50 L/sec

Sistem Pontang : 40 L/sec

6.3.2 KEBUTUHAN AIR IRIGASI

Bendungan Cibanten diperkirakan dapat melayani kebutuhan air pengembangan

daerah irigasi dihilir bendungan Cibanten seluas 1000 Ha. Daerah irigasi tersebut

akan disuply dari intake irigasi Bendungan Cibanten atau dari bendung pembagi

yang terletak dihilir lokasi bedungan Cibanten yang selanjutnya dialirkan melalui

saluran primer yang terletak disebelah kiri dan kanan Sungai Cibanten. Besar

kebutuhan air irigasi dihitung dengan menggunakan Standar KP-01 yang diterbitkan

olah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum.

1. Pola Tanam, jadwal tanam, dan intensitas tanam

Rencana pola tanam adalah padi-padi dengan intensitas tanam 200%. Jadwal

tanam dimulai pada bulan November untuk musim tanam I dan pada bulan

Maret untuk musim tanam II.

2. Evapotranspirasi Acuan (Eto)

Evapotranspirasi acuan di rencana daerah irigasi Bendungan Cibanten (Tabel

6-2) dihitung dengan menggunakan metoda Penman–Monteith, dengan input

berupa data temperatur, kelembaban udara, lama penyinaran matahari, dan

kecepatan angin.

3. Hujan Efektif (ER)

Untuk rencana daerah irigasi Cibanten, analisis hujan efektif berdasarkan data

pada pos hujan Balikpapan. Perkiraan hujan efektif dalam analisis kebutuhan air

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu hujan efektif untuk tanaman padi dan hujan

efektif untuk tanaman palawija. Perhitungan hujan efektif menggunakan rumus

(KP-01) berikut :

hujan efektif untuk tanaman padi = 0.7 R80%

hujan efektif untuk tanaman palawija = 0.7 R50%

4. Penyiapan Lahan (LP)

Lama penyiapan lahan di rencana daerah irigasi Cibanten diasumsikan selama

30 hari (1 bulan). Waktu penyiapan lahan untuk padi dimulai bulan November

untuk musim tanam I dan dimulai bulan Maret pada musim tanam II. Kebutuhan

Page 6: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-6

air selama penyiapan lahan menggunakan rumus Van de Goor dan Zijlstra

(1968) sebagai berikut:

1

.k

k

e

eMIR

dimana :

IR = kebutuhan air irigasi di sawah, mm/hari

M = kebutuhan air sebagai kompensasi kehilangan air akibat

evaporasi dan perkolasi yang sudah dijenuhkan, M = Eo + P,

dalam mm/hari

Eo = evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 Eto selama penyiapan

lahan, mm/hari

P = perkolasi

k = ST.M

T = jangka waktu penyiapan lahan, dalam hari

S = kebutuhan air untuk penjenuhan dalam lapisan air (50 mm)

5. Penggantian Lapisan Air(WLR)

Penggantian lapisan air dilakukan pada waktu pemupukan. Agar pupuk tidak

terbilas oleh air, penggantian lapisan air dilakukan sebanyak 2 kali masing-

masing 50 mm atau 3,33 mm/hari selama ½ bulan. Penggantian lapisan air

dilakukan pada periode kedua dan keempat masa pertumbuhan setelah

transplantasi.

6. Perkolasi (P)

Untuk tanah permukaan berupa lempung Perkiraan perkolasi diasumsikan

sebesar 3.0 mm/hari untuk tanaman padi dan untuk tanaman palawija adalah

nol.

7. Faktor Efisiensi(Eff)

Faktor efisiensi diperlukan untuk memperkirakan kehilangan air selama

pengaliran di saluran induk, saluran sekunder, dan saluran tersier. Dalam

perhitungan kebutuhan air irigasi rencana daerah irigasi Cibanten, faktor

efisiensi diasumsikan sebesar 65 % untuk tanaman padi dan 55 % untuk

tanaman palawija.

Page 7: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-7

Tab

el 6

-2.

Eva

po

tran

spir

asi P

ote

nsi

al

JAN

FEB

MAR

APR

ME

IJU

NJU

LAG

TSE

PO

KTN

OV

DE

S27

.28

27.0

427

.50

28.2

127

.92

27.3

826

.95

27.0

927

.78

27.7

727

.61

37.3

1

42.1

634

.99

50.2

861

.45

63.6

960

.32

64.4

473

.68

71.1

754

.19

39.0

846

.51

82.6

576

.55

82.9

679

.76

83.6

380

.04

81.2

678

.12

74.9

280

.52

78.6

887

.15

84.6

578

.55

84.9

681

.76

85.6

382

.04

83.2

680

.12

76.9

282

.52

80.6

889

.15

137.

9014

9.10

144.

8012

3.00

82.3

075

.70

82.0

186

.32

92.9

111

5.00

137.

9016

1.40

1.60

1.73

1.68

1.42

0.95

0.88

0.95

1.00

1.08

1.33

1.60

1.87

38.1

937

.94

38.7

239

.07

37.1

135

.32

33.7

933

.81

35.7

838

.42

38.8

639

.09

0.83

0.77

0.83

0.80

0.84

0.80

0.81

0.78

0.75

0.81

0.79

0.87

31.5

629

.04

32.1

231

.16

31.0

428

.27

27.4

626

.41

26.8

130

.94

30.5

834

.07

6.63

8.90

6.60

7.91

6.07

7.05

6.33

7.40

8.97

7.48

8.28

5.02

0.64

0.67

0.66

0.60

0.49

0.47

0.49

0.50

0.52

0.58

0.64

0.71

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

4.26

5.98

4.36

4.76

2.99

3.34

3.11

3.72

4.67

4.34

5.32

3.55

15.5

015

.80

15.6

014

.90

13.8

013

.20

13.4

014

.30

15.1

015

.60

15.5

015

.40

0.42

0.35

0.50

0.61

0.64

0.60

0.64

0.74

0.71

0.54

0.39

0.47

0.46

0.42

0.50

0.56

0.57

0.55

0.57

0.62

0.61

0.52

0.45

0.48

7.14

6.71

7.82

8.30

7.84

7.28

7.67

8.84

9.15

8.13

6.90

7.43

5.36

5.04

5.87

6.23

5.88

5.46

5.75

6.63

6.86

6.10

5.18

5.57

16.3

316

.31

16.3

816

.41

16.2

316

.06

15.9

215

.93

16.1

616

.35

16.3

916

.41

0.09

0.10

0.09

0.09

0.09

0.11

0.11

0.11

0.11

0.10

0.10

0.08

0.48

0.41

0.55

0.65

0.67

0.64

0.68

0.76

0.74

0.59

0.45

0.52

0.73

0.70

0.82

1.01

1.04

1.09

1.18

1.38

1.34

0.92

0.72

0.71

4.63

4.34

5.05

5.22

4.85

4.37

4.57

5.25

5.52

5.18

4.46

4.87

1.08

1.10

1.10

1.09

1.08

1.08

1.08

1.10

1.10

1.09

1.07

1.08

4.60

6.58

4.80

5.19

3.23

3.61

3.36

4.09

5.14

4.74

5.69

3.83

142.

4918

4.30

148.

7115

5.69

100.

1110

8.36

104.

1812

6.90

154.

2414

6.80

170.

8311

8.69

Sum

ber :

Has

il Pe

rhitu

ngan

200

4

C, F

akto

r pen

ggan

ti cu

aca

Eto

har

ian

(mm

/har

i)E

to b

ulan

an (m

m/b

ln)

f(ed)

, Kor

eksi

aki

bat t

ekan

air

f(n/N

)R

nl, R

adia

si d

ipan

cark

an b

umi (

mm

/har

i)R

n, R

adia

si m

atah

ari b

ersi

h (m

m/h

ari)

(0.2

5 +

0.5

*n/N

)R

s, R

adia

si m

atah

ari k

orek

si (m

m/h

ari)

Rns

, Rad

iasi

mat

ahar

i kor

eksi

bum

i (m

m/h

ari)

f(t),

Kore

ksi a

kiba

t tem

pera

tur

1 - W

(1 -

W)*

f(U)*

(ea

- ed)

Ra,

Rad

iasi

mat

ahar

i teo

ritis

(mm

/har

i)n/

N

ed, T

ekan

an u

ap n

yata

(mba

r)ea

- ed

(mba

r)f(U

), Fu

ngsi

ang

in re

latif

W, F

akto

r ber

at

U, K

ecep

atan

ang

in ra

ta-r

ata

(km

/har

i)U

, Kec

epat

an a

ngin

rata

-rata

(m/d

et)

ea, T

ekan

an u

ap je

nuh

(mba

r)R

h/10

0

T, T

empe

ratu

r rat

a-ra

ta (o C)

n/N

, Pen

yina

ran

mat

ahar

i rat

a-ra

ta (%

)R

h, K

elem

baba

n ud

ara

rata

-rata

(%)

Rh

max

, Kel

emba

ban

udar

a m

aks (

%)

KETE

RAN

GAN

BULA

N

Page 8: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-8

8. Kebutuhan air irigasi

Dari data tersebut diatas, dihitung kebutuhan air irigasi dengan menggunakan

standar perhitungan Ditjen Sumber Daya Air (KP-01) dengan Langkah

perhitungan sbb :

Perhitungan Evapotranspirasi Acuan (Eto) : metoda Penman

Perkiraan koefisien tanaman (Kc) berdasarkan Tabel

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (LP). Untuk Palawija LP=0

Perhitungan penggunaan konsumtif : Etc = Kc * Eto

Perkiraan penggantian lapisan air (WLR). Untuk Palawija WLR =0

Perkiraan perkolasi (P)

Perhitungan Kebutuhan air irigasi (IWR) = Etc +LP +P + WLR

Perhitungan hujan efektif (ER)

Perhitungan kebutuhan bersih air di sawah untuk tanaman Padi (NFR)

64.8

ERTCWRNFR l/dt/ha

Perhitungan kebutuhan air di intake (IDWR) = NFR/eff liter/dt/ha

Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi bulanan untuk daerah irigasi seluas 1

hectar yang akan digunakan dalam perencanaan Bendungan Cibanten dapat

dilihat Tabel 6-3.

Page 9: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-9

Tab

el 6

-3 :

Keb

utu

han

Air

Irig

asi R

enca

na

(Pad

i-P

adi-

Pal

awija

)

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Eto

mm

/har

i5.

694

3.82

94.

597

6.58

24.

797

5.19

03.

229

3.61

23.

361

4.09

45.

141

4.73

6R

50m

m32

9.08

327

7.28

923

7.41

821

4.45

915

3.31

611

3.06

211

9.51

491

.567

120.

000

212.

950

251.

722

242.

763

R80

mm

301.

590

191.

904

187.

207

151.

623

140.

747

66.7

7968

.915

43.6

2959

.162

161.

946

207.

187

178.

695

Pm

m/h

ari

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

Mm

m/h

ari

8.26

46.

212

7.05

69.

240

7.27

77.

709

5.55

25.

973

5.69

76.

503

7.65

67.

209

km

m/h

ari

1.24

00.

932

1.05

81.

386

1.09

21.

156

0.83

30.

896

0.85

50.

975

1.14

81.

081

Kc

0.90

00.

900

0.90

00.

900

0.90

00.

900

0.90

00.

900

0.90

00.

900

0.90

00.

900

Re

mm

/har

i4.

834

4.03

56.

810

4.79

84.

227

3.53

83.

178

1.55

82.

250

2.97

55.

283

4.82

6L

pm

m/h

ari

11.6

3110

.248

10.8

0612

.322

10.9

5411

.248

9.82

410

.093

9.91

610

.439

11.2

1110

.909

Etc

mm

/har

i5.

125

3.44

64.

137

5.92

44.

317

4.67

12.

906

3.25

13.

025

3.68

44.

627

4.26

2P

mm

/har

i2.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

02.

000

2.00

0IW

Rl/

dtk/

Ha

2.17

11.

944

2.34

32.

598

1.99

92.

074

1.96

02.

158

1.72

91.

866

2.06

51.

987

IDW

Rl/

dtk/

Ha

0.05

20.

000

0.00

00.

201

0.01

60.

202

0.00

00.

301

0.13

80.

126

0.00

00.

000

Pad

i - 1

Pad

i - 2

Pal

awija

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Page 10: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-10

6.4 PENENTUAN VOLUME EFFEKTIF RESERVOAR

Kondisi topografi adalah salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan

secara cermat dalam perencanaan bendungan. Untuk mendapatkan volume

tampungan waduk dilokasi Bendungan Cibanten, telah dilakukan survey topografi

yang meliputi seluruh daerah daerah dan rencana genangan Bendungan Cibanten.

Gambaran kondisi topografi lokasi rencana Bendungan Cibanten yang diperoleh

setelah survey topografi dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6-3. Dari gambar

tersebut terlihat bahwa lokasi daerah studi secara topografis kurang ideal sebagai

daerah genangan waduk karena lokasinya terletak didaerah sungai dengan

kemiringan dasar sungai yang besar.

Berdasarkan posisi as bendungan dan elevasi puncak bendungan untuk masing-

masing alternative, dapat ditentukan batas-batas daerah genangan dan selanjutnya

dapat ditentukan hubungan antara elevasi terhadap luas genangan dan volume

tampungan. Volume reservoar dihitung dengan dengan cara kerucut terpancung

(truncated cone), yaitu dengan memakai rumus :

)LLLL(K3

1V 2121

dimana :

V = Volume Tampungan

K = Beda Kontur

L1 = Luas genangan untuk elevasi 1

L2 = Luas genangan untuk elevasi 2

Untuk Bendungan Cibanten hubungan antara elevasi dengan luas genangan dan

volume tampungan reservoar ditunjukkan pada Gambar 6-2.

Page 11: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-11

Gam

bar

6-2

. Hu

bu

ng

an a

nta

ra e

leva

si d

eng

an lu

as g

enan

gan

dan

vo

lum

e B

end

un

gan

Cib

ante

n

75

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

130

05

10

15

20

25

30

35

Vo

l (m

3)

Elevasi (m)

0500,0

00

1,0

00,0

00

1,5

00,0

00

2,0

00,0

00

2,5

00,0

00

3,0

00,0

00

3,5

00,0

00

Lu

as (

m2)

Volu

me T

am

pungan (

m2)

Luas

Genangan (

m2)

Page 12: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-12

Gam

bar

6-3

. Gam

bar

an k

on

dis

i to

po

gra

fi lo

kasi

ren

can

a B

end

un

gan

Cib

ante

n

Page 13: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-13

6.5 PENENTUAN INFLOW UNTUK PENGOPERASIAN WADUK

Analisa penentuan nilai inflow untuk suatu rencana pengoperasian waduk Cibanten

dilakukan per hari. Apabila periode pengoperasian untuk suatu rencana

pengoperasian direncanakan untuk satu tahun, maka perlu ditentukan nilai inflow

pada tiap-tiap hari atau nilai inflow harian (dalam hal ini 365 hari).

Tabel 6-4. penentuan inflow berdasarkan probabilitas terlampauinya.

Langkah-langkah penentuan inflow bulanan adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan data inflow harian hasil pengamatan tahun-tahun sebelumnya.

2. Kelompokkan data-data tersebut menurut bulannya, karena analisa

penentuan inflow akan dilakukan per hari per bulan (dari Januari s.d.

Desember).

3. Misal untuk bulan Januari, urutkan data-data inflow bulan Januari hasil

pengamatan pada tahun-tahun sebelumnya dari yang paling besar ke yang

paling kecil. Ilustrasi pengurutan data inflow dapat dilihat pada Tabel 2-1.

4. Hitung nilai probabilitas masing-masing data inflow dengan menggunakan

rumus tertentu. Rumus yang sering digunakan adalah rumus Weibull.

5. Setelah mengurutkan data-data dan menghitung nilai probabilitas tiap-tiap

data, maka dapat ditentukan nilai inflow harian yang sesuai untuk nilai

probabilitas yang diinginkan.

Page 14: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-14

6. Langkah 1 s.d. 5 di atas diulangi untuk tiap hari pada bulan-bulan lainnya.

Langkah-langkah yang dijelaskan di atas merupakan langkah-langkah yang

digunakan dalam menentukan nilai inflow bulanan yang digunakan dalam

perencanaan pola pengoperasian waduk yang digunakan pada tugas akhir ini.

Umumnya, nilai inflow yang digunakan untuk setiap jenis tahun pengoperasian ialah

nilai inflow dengan probabilitas sebesar nilai tengah dari selang/rentang proba-

bilitas yang berlaku untuk jenis tahun pengoperasian tersebut., yaitu:

Tahun sangat basah 00 -120%

dipakai inflow dengan probabilitas 10%.

Tahun basah 20 -140%

dipakai inflow dengan probabilitas 30%.

Tahun normal 40 -160%

dipakai inflow dengan probabilitas 50%.

Tahun kering 60 -180%

dipakai inflow dengan probabilitas 70%.

Tahun sangat kering 80 -100%

dipakai inflow dengan probabilitas 90%.

0

50

100

150

200

250

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop DesBulan

Infl

ow

[m

3 /det

]

NormalBasahKering

Gambar 6-4. Contoh kurva inflow harian untuk tahun pengoperasian kering, normal, dan basah.

Apabila nilai inflow harian dalam satu tahun diplot pada sebuah grafik, maka

garis/kurva inflow harian jenis tahun pengoperasian basah akan terletak di atas

garis/kurva inflow harian jenis tahun pengoperasian kering. Sedangkan garis/kurva

inflow harian jenis tahun pengoperasian normal akan terletak di antara garis/ kurva

inflow harian jenis tahun pengoperasian kering dan garis/kurva inflow harian jenis

tahun pengoperasian basah. Ilustrasi dari hal ini dapat dilihat di Gambar 6-4 Grafik

tersebut menggambarkan nilai inflow tiap hari (Januari s.d. Desember) dari suatu

waduk untuk jenis tahun pengoperasian basah, normal, dan kering.

Page 15: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-15

a. Debit Tahun Kering

BULAN Tgl Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 4.42 3.90 2.85 2.46 2.10 2.21 0.96 0.89 0.73 0.74 1.23 1.85

2 2.58 3.22 2.62 2.02 2.05 2.13 0.82 0.96 0.84 0.67 2.49 2.25

3 3.05 2.62 2.31 2.10 2.05 2.15 0.79 1.22 0.84 0.59 2.73 2.37

4 1.72 2.31 2.18 1.91 1.91 2.13 1.41 0.84 0.67 0.74 2.13 1.72

5 1.79 4.16 3.22 1.82 1.75 1.93 1.41 0.89 0.59 0.74 1.72 1.32

6 1.56 4.51 2.98 1.73 1.45 1.91 1.32 0.89 0.59 0.89 1.41 1.82

7 2.15 3.96 2.67 1.67 1.51 2.05 1.91 0.82 0.56 0.74 1.23 1.82

8 2.86 3.22 2.67 1.67 2.15 2.05 1.70 0.90 0.67 0.59 1.32 1.62

9 2.00 3.59 2.67 1.56 2.15 2.05 1.39 0.84 0.73 0.59 1.14 1.41

10 1.51 3.59 2.45 1.69 2.05 1.88 1.24 0.90 0.62 0.74 0.89 1.48

11 1.62 3.50 2.45 1.91 2.05 1.93 1.17 1.24 0.59 1.05 1.14 2.74

12 2.07 4.45 2.45 1.91 1.99 1.82 1.14 0.96 0.56 1.16 0.96 3.93

13 1.72 4.31 2.58 2.00 1.76 1.90 1.05 0.90 0.59 1.88 1.10 3.88

14 3.99 4.13 2.37 1.85 1.73 1.90 1.05 0.82 0.74 1.56 0.96 4.06

15 2.43 3.66 2.10 1.69 1.48 1.90 1.05 0.79 0.62 1.29 1.32 3.63

16 1.84 3.81 2.31 1.54 1.87 1.90 1.10 0.89 0.74 1.05 1.53 2.52

17 2.09 4.13 2.31 1.47 1.90 1.81 1.14 0.82 0.59 1.27 1.32 2.10

18 3.60 3.93 2.52 1.47 2.61 1.64 1.14 0.74 0.59 1.05 1.20 1.85

19 3.02 3.69 2.61 1.42 2.52 1.50 1.17 0.74 0.74 1.67 1.14 1.82

20 4.71 3.76 2.65 1.81 2.21 1.48 1.05 0.74 0.74 1.05 1.04 2.07

21 3.85 3.76 2.67 1.54 1.91 1.62 1.05 0.74 0.67 0.89 1.02 2.37

22 3.73 3.76 2.56 2.10 1.81 1.51 1.05 0.74 0.62 0.74 0.98 1.93

23 3.72 3.59 2.68 1.39 1.69 1.32 1.14 0.74 0.67 0.59 1.02 1.82

24 2.96 3.30 2.85 2.15 1.69 1.23 1.32 0.74 0.62 0.47 1.02 1.62

25 3.82 3.10 2.89 2.15 1.69 1.32 1.23 0.74 0.56 0.47 1.30 2.21

26 4.00 2.42 1.94 2.28 2.31 1.23 1.05 0.74 0.52 0.73 1.20 1.64

27 4.56 2.86 2.33 2.28 2.25 1.05 1.05 0.74 0.47 0.73 2.21 1.41

28 3.85 3.10 1.99 2.15 2.31 0.90 0.89 0.74 0.59 0.67 2.15 1.82

29 3.33 0.00 2.07 2.15 2.30 0.90 0.82 0.73 0.62 0.82 1.85 1.32

30 2.86 0.00 2.89 2.05 2.21 0.90 0.89 0.67 0.56 1.14 2.61 1.14

31 2.62 0.00 2.74 0.00 2.21 0.00 0.89 0.67 0.00 0.89 0.00 1.04

Debit Harian (Tahun Kering)

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

Hari

Deb

it (m

3/s)

Gambar 6-5. Grafik Debit Harian Tahun Kering

Page 16: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-16

b. Debit Tahun Normal

BULAN Tgl Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 4.96 5.42 2.87 3.22 3.13 2.31 2.07 1.45 1.30 1.29 3.63 2.73

2 3.99 5.42 2.62 2.52 2.73 2.21 2.00 1.33 1.20 1.07 3.84 2.98

3 3.14 5.42 2.73 2.70 2.24 2.61 1.78 2.15 1.02 1.22 4.64 3.10

4 4.95 4.79 2.73 2.36 2.24 2.15 1.70 1.16 1.69 1.87 3.93 2.31

5 4.06 4.64 3.45 2.02 2.24 2.15 2.62 1.44 1.51 2.02 3.38 3.59

6 3.45 5.05 3.22 1.85 2.24 2.05 2.47 1.32 1.36 1.85 2.62 3.22

7 3.10 4.00 3.47 1.85 2.15 2.09 1.94 1.16 1.20 1.63 3.23 3.10

8 3.16 3.51 3.10 1.70 2.28 2.64 1.73 1.10 1.29 1.54 2.64 2.96

9 4.22 4.85 2.74 1.67 3.26 2.99 1.48 1.04 1.70 1.39 2.15 2.62

10 3.26 3.91 2.52 2.21 3.42 2.05 1.35 1.63 1.42 1.17 1.97 2.45

11 2.65 3.72 2.45 2.49 2.82 2.05 1.75 1.47 1.30 1.41 1.90 4.06

12 2.71 5.13 2.93 2.25 2.15 1.90 1.48 1.56 1.14 2.64 1.60 6.24

13 5.31 4.67 3.10 2.96 1.99 2.25 1.33 2.12 1.29 2.03 1.45 4.34

14 5.26 4.31 2.45 2.62 1.99 2.28 1.17 1.93 1.87 1.62 1.87 6.02

15 2.95 3.78 2.45 2.42 1.90 2.27 2.19 1.56 1.96 1.32 1.82 3.72

16 2.18 4.13 2.90 2.52 1.90 2.18 1.85 1.54 1.64 1.17 2.73 3.62

17 2.86 4.31 2.52 2.52 2.28 1.90 1.62 2.07 1.42 1.93 4.34 3.25

18 4.56 4.36 2.56 2.25 2.67 1.93 1.35 2.58 1.19 1.62 3.50 2.25

19 3.33 3.93 3.41 2.10 2.61 1.93 1.23 2.22 1.54 1.70 2.25 2.00

20 5.26 3.79 2.80 2.15 2.49 1.82 2.15 1.90 2.15 1.59 1.93 2.25

21 4.48 4.46 2.71 2.33 2.37 1.93 2.07 1.60 1.73 2.03 1.63 3.23

22 5.51 4.49 2.76 2.15 2.42 1.93 1.93 1.51 1.42 1.76 1.56 2.15

23 4.10 3.81 2.80 2.15 2.39 1.64 2.15 1.38 1.24 2.15 1.56 4.43

24 5.56 3.59 3.23 2.65 2.37 1.69 2.00 1.20 1.13 1.87 2.15 4.19

25 4.55 3.59 3.38 2.34 2.83 1.69 1.62 1.14 1.13 1.78 5.10 3.29

26 5.02 3.20 2.77 2.42 2.37 1.69 2.21 1.30 1.23 1.69 4.64 3.57

27 6.67 3.48 2.55 2.36 2.86 1.56 1.85 1.10 1.29 1.91 2.53 2.68

28 4.55 3.48 2.03 2.30 2.52 1.56 1.90 1.02 1.91 1.93 2.90 3.14

29 5.53 0.00 3.08 2.22 2.31 1.48 1.76 1.08 1.72 1.78 2.61 2.90

30 3.63 0.00 3.13 2.16 2.42 1.54 1.62 1.13 1.48 1.63 2.62 2.92

31 3.88 0.00 3.17 0.00 2.31 0.00 1.45 1.19 0.00 2.77 0.00 2.92

Debit Harian (Tahun Normal)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

Hari

Deb

it (m

3/s)

Gambar 6-6. Grafik Debit Harian Tahun Normal

Page 17: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-17

c. Debit Tahun Basah

BULAN Tgl Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 5.28 6.92 2.96 4.24 3.99 3.05 2.79 2.07 2.25 2.07 6.56 3.47

2 4.56 7.69 2.87 5.05 4.67 3.26 2.92 2.34 2.06 2.27 3.90 3.59

3 8.18 6.92 7.63 4.95 4.79 2.77 3.73 2.45 1.88 2.05 4.98 4.09

4 7.47 5.17 12.70 6.62 4.64 2.74 4.27 2.52 3.35 2.40 4.05 5.47

5 5.68 5.17 7.28 5.01 4.79 2.52 3.28 2.73 3.14 2.82 3.45 4.16

6 4.42 5.31 5.88 4.67 6.06 2.37 3.38 1.93 2.90 2.45 3.99 3.23

7 6.42 4.96 6.00 4.79 3.78 3.78 3.01 1.78 2.43 1.67 3.57 3.11

8 3.65 4.96 7.10 4.74 5.79 3.63 2.62 1.63 2.53 1.76 4.16 3.35

9 5.84 6.06 8.03 4.06 5.47 3.23 2.15 1.63 2.25 1.70 3.35 3.22

10 4.42 4.86 6.95 3.78 3.73 2.73 1.93 1.87 2.07 1.69 3.01 2.74

11 3.33 4.45 6.40 4.06 3.30 2.16 2.00 2.28 2.42 2.43 2.07 4.56

12 2.86 8.94 5.75 3.91 2.73 2.33 1.78 2.30 2.24 3.23 2.34 13.68

13 6.74 5.41 4.77 3.50 2.37 2.28 2.45 2.25 2.22 3.10 3.23 9.77

14 5.79 5.10 4.05 3.50 3.02 2.85 2.07 2.85 2.33 2.79 3.81 6.33

15 4.28 4.13 3.38 3.65 4.31 2.61 2.74 2.42 3.07 2.43 2.92 4.52

16 2.96 4.28 4.00 3.05 4.77 2.19 2.30 2.06 2.45 2.15 5.42 5.90

17 4.46 4.77 2.55 2.58 3.10 2.85 2.82 2.19 2.24 2.05 7.22 8.00

18 5.57 4.80 4.37 2.31 2.74 2.59 2.62 3.38 3.30 1.85 6.05 7.72

19 5.69 4.39 3.56 2.15 2.68 2.25 2.45 2.62 2.73 1.88 3.23 6.45

20 6.56 4.43 3.72 2.96 3.50 1.93 2.47 2.50 3.35 2.15 2.03 7.47

21 9.63 5.13 2.96 2.62 2.99 2.33 2.43 3.38 2.82 2.71 2.13 4.85

22 7.81 5.07 3.11 3.32 2.49 1.96 2.70 2.13 2.45 2.34 1.93 3.76

23 5.76 4.53 3.22 4.53 2.49 1.93 2.37 1.73 2.15 2.58 1.82 4.53

24 6.27 4.56 4.03 3.23 2.68 2.59 2.07 1.93 2.05 2.45 3.23 4.52

25 5.68 3.65 3.39 2.87 3.45 2.10 1.93 2.07 1.87 2.25 5.76 6.80

26 10.39 3.51 2.93 2.79 3.02 1.79 2.45 2.27 1.50 2.00 4.99 4.40

27 7.44 4.42 2.98 2.85 2.90 1.69 2.53 2.09 2.28 2.53 3.50 3.39

28 7.31 4.82 3.04 2.53 2.59 1.67 2.59 1.90 2.86 2.49 3.10 3.54

29 8.43 0.00 3.33 2.33 2.42 1.66 2.07 3.32 2.34 2.33 3.11 3.35

30 4.89 0.00 3.50 2.33 2.56 1.69 1.78 2.93 2.00 2.06 3.33 3.36

31 7.28 0.00 4.64 0.00 2.85 0.00 1.85 2.46 0.00 2.82 0.00 3.36

Debit Harian (Tahun Basah)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

Hari

Deb

it (m

3/s)

Gambar 6-7. Grafik Debit Harian Tahun Basah

Page 18: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-18

6.6 PERSAMAAN NECARA AIR WADUK CIBANTEN

Kesetimbangan air pada sebuah sistem waduk pada prinsipnya adalah penerapan

dari teori mass balance atau hukum kekekalan massa. Penerapan hukum kekekalan

massa untuk kesetimbangan air di waduk tunggal menyatakan bahwa simpanan air

waduk pada bulan ke-t+1 (Vt+1) ialah sama dengan simpanan air waduk pada bulan

ke-t (Vt) ditambah dengan jumlah air yang masuk ke waduk selama bulan ke-t (Int)

dikurangi dengan jumlah air yang dilepaskan/dikeluarkan dari waduk selama bulan

ke-t (Rt), dan dikurangi juga dengan rerugi atau kehilangan air yang terjadi di waduk

selama bulan ke-t. Besaran rerugi atau kehilangan air yang terjadi di waduk selama

bulan ke-t terdiri dari kehilangan air di waduk akibat evaporasi/penguapan selama

bulan ke-t (Evt) dan kehilangan air di waduk akibat rembesan/seepage selama bulan

ke-t (Set). Ilustrasi dari teori kesetimbangan air di waduk tunggal tersebut dapat

dilihat pada Gambar 2-29.

Gambar 6-8. Kesetimbangan air pada sebuah waduk tunggal.

Teori kesetimbangan air di waduk tunggal tersebut dapat ditulis dalam bentuk

Persamaan di bawah ini.

1t t t t t tV V I R Ev Se

Berdasarkan Persamaan di atas, maka perubahan volume simpanan waduk (delta

storage) yang terjadi pada bulan ke-t ( Vt) ialah seperti dituliskan pada Persamaan

di bawah ini.

Page 19: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-19

1t t t

t t t t

V V V

I R Ev Se

t t t t tV I R Ev Se

Air keluar (Rt) waduk (yang dilepaskan oleh waduk) terdiri dari volume air yang

dikeluarkan melalui intake (Ot) dan volume air yang melimpas waduk dan

dilepaskan melalui spillway (Spt).

t t tR O Sp

Dengan mensubtitusikan Persamaan diatas maka dapat ditulis:

1t t t t t t tV V In O Sp Ev Se ,

t t t t t tV In O Sp Ev Se .

Jumlah air yang dikeluarkan waduk melalui intake (Ot) dapat dihitung dengan me-

ngalikan nilai debit rata-rata outflow yang melalui intake pada bulan ke-t (Qt) dan

selang waktu selama bulan ke-t ( tt).

t t tO Q t

Kehilangan air yang terjadi akibat evaporasi/penguapan dapat diperkirakan dengan

menggunakan nilai indeks/tinggi evaporasi (et) pada waduk tersebut. Jumlah

kehilangan air pada waduk selama bulan ke-t yang terjadi akibat evaporasi (Evt)

diper-kirakan dengan mengalikan nilai indeks evaporasi (et) dengan luas rata-rata

dari genangan waduk selama bulan ke-t ( tA ).

t t tEv e A

Kehilangan air yang terjadi akibat rembesan/seepage (Set) sering diabaikan karena

jumlahnya yang relatif kecil dan sulit diperkirakan. Maka persamaan kesetimbangan

air waduk tunggal dengan mengabaikan rembesan (Set

0) dapat ditulis dalam

Persamaan di bawah ini.

1t t t t t tV V In O Sp Ev

t t t t tV In O Sp Ev

Page 20: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-20

Gambar 6-9. Skema tata air untuk simulasi operasi Bendungan Cibanten

6.6.1 KETENTUAN YANG DIGUNAKAN DALAM SIMULASI

Simulasi operasi reservoar waduk Cibanten dilakukan dengan periode perhitungan

harian, dimulai dengan kondisi awal dan akhir reservoar penuh dan ketentuan

sebagai berikut.

1. Skenario outflow melalui outlet bendungan besarnya ditentukan dengan cara

coba-coba sampai didapatkan kondisi yang diinginkan.

2. Untuk setiap kebutuhan air simulasi operasi reservoar dilakukan untuk

periode 365 hari (1 tahun) atau 3 musim tanam padi-padi-palawija

3. Kehilangan air akibat inflitrasi pada bulan diasumsikan sebesar 0.1% dari

volume air dalam reservoar pada bulan k.

4. Kehilangan air akibat akibat penguapan bergantung pada luas daerah yang

tergenang.

5. Jika volume reservoar melebihi volume maximum terjadi aliran melalui outlet

dan limpasan melalui spillway.

6. Jika volume reservoar berada diantara volume minimum dan maximum

maximum, air keluar melalui outlet sebesar yang dibutuhkan.

7. Jika volume reservoar dibawah volume minimum terjadi aliran melalui outlet

dan tidak terjadi limpasan melalui spillway.

Page 21: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-21

8. Saat mencapai volume reservoar minimum, kehilangan akibat inflitrasi dan

penguapan diasumsikan berhenti dan dan air sungai mengalir melalui outlet.

9. Prioritas penggunaan air yang keluar melalui outlet adalah berdasarjkan

urutan prioritas sebagai berikut 1) Kebutuhan Air Baku untuk air bersih, 2)

Kebutuhan Air irigasi.

6.6.2 KRITERIA KEBERHASILAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR

Hasil studi operasi waduk pada tiap langkah waktu (bulan) pada umumnya tidak

seluruhnya sukses atau dapat memenuhi semua kebutuhan air. Pada langkah

waktu tertentu memungkinkan tidak terpenuhinya pasokan air baku dari reservoar

sehingga dikatakan “gagal”.

Mengingat air baku dari reservoir bendungan terutama akan digunakan untuk

keperluan air bersih dan untuk irigasi, kriteria keberhasilan dan kegagalan suatu

reservoar dalam memasok kebutuhan air baku untuk DPI dan ke irigasi adalah

sebagai berikut :

1) Air Baku Untuk keperluan air bersih dan industri

Kriteria keberhasilan atau kegagalan suatu reservoar bendungan dalam

memasok kebutuhan air baku untuk keperluan air bersih dan industri adalah :

a. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan air bersih dan industri

dikatakan “berhasil” jika air baku untuk keperluan air bersih dan industri

dapat dipasok dari reservoir sesuai dengan jumlah yang diminta.

b. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan air bersih dan industri

dikatakan “gagal” jika air baku untuk keperluan air bersih dan industri sama

sekali tidak dapat dipenuhi atau dapat dipenuhi namun jumlahnya kurang

dari yang diperlukan.

c. Suatu reservoar dinilai beroperasi dengan baik jika jumlah prosentase total

kegagalan reservoar dalam memasok kebutuhan air baku yang diminta tidak

melebihi nilai 10.0%.

2) Air Baku Untuk keperluan Irigasi

Kriteria keberhasilan dan kegagalan suatu reservoir bendungan dalam

memasok kebutuhan air baku untuk Irigasi adalah :

Page 22: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-22

a. Setiap tahun, dibagi menjadi 3 (tiga) musim tanam, dengan pola Padi-Padi-

Palawija dan setiap musim tanam lamanya 4 (empat) bulan.

b. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk irigasi untuk satu musim tanam

dikatakan “berhasil” jika seluruh kebutuhan air irigasi untuk satu musim

tanam dapat dipasok dari reservoir sesuai dengan jumlah yang diminta.

c. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk irigasi untuk satu musim tanam

dikatakan “gagal” jika air irigasi untuk satu musim tanam, sama sekali tidak

dapat dipenuhi atau dipenuhi dengan jumlah yang kurang

dari yang

diperlukan.

d. Suatu reservoar dinilai beroperasi dengan baik jika jumlah prosentase total

kegagalan reservoar dalam memasok kebutuhan air baku untuk irigasi tidak

melebihi nilai 20.0%.

6.6.3 SKENARIO SIMULASI OPERASI BENDUNGAN CIBANTEN DENGAN MENGGUNAKAN

PROGRAM HEC-RESSIM

Berdasarkan kriteria keberhasilan dan kegagalan suatu reservoar dalam memasok

kebutuhan air baku untuk air bersih dan ke irigasi sebagaimana dijelaskan diatas,

dapat dilakukan penilaian keberhasilan atau kegagalan pemenuhan kebutuhan air

baku untuk kebutuhan air bersih dan Irigasi. Simulasi operasi reservoair Bendungan

Cibanten, dilakukan dengan data-data berikut :

Simulasi Operasi Tahun Kering :

1) Debit Pengambilan PDAM (Iterasi)

2) Luas Daerah Irigasi yang dilayani = 1000 Hectare

3) Muka Air Normal (MAN) = +120.0 m

4) Volume Tampungan pada MAN = 17.758 Juta m3

Simulasi Operasi Tahun Normal :

1) Debit Pengambilan PDAM (Iterasi)

2) Luas Daerah Irigasi yang dilayani = 1000 Hectare

3) Muka Air Normal (MAN) = +120.0 m

4) Volume Tampungan pada MAN = 17.758 Juta m3

Page 23: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-23

Simulasi Operasi Tahun Basah :

1) Debit Pengambilan PDAM (Iterasi)

2) Luas Daerah Irigasi yang dilayani = 1000 Hectare

3) Muka Air Normal (MAN) = +120.0 m

4) Volume Tampungan pada MAN = 17.758 Juta m3

Simulasi Operasi Lima Tahun :

1) Debit Pengambilan PDAM = 2.0 m3/sec

2) Luas Daerah Irigasi yang dilayani = 1000 Hectare

3) Muka Air Normal (MAN) = +120.0 m

4) Volume Tampungan pada MAN = 17.758 Juta m3

6.6.4 HASIL SIMULASI OPERASI BENDUNGAN CIBANTEN DENGAN MENGGUNAKAN

PROGRAM HEC-RESSIM

Gambar 6-10. Jaringan waduk Cibanten pada Program Hec-Ressim

Page 24: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-24

6.6.4.1 Simulasi Operasi Tahun Kering

Gambar 6-11. Operasi waduk tahun kering

1) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Bersih

Dari hasil simulasi Hec-Ressim pada Gambar 6-11 dengan debit andalan 30 %

terlihat waduk dapat mengisi kembali pada akhir tahun kering. Hal ini berarti

waduk mampu untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 1,1 m3/det.

Tabulasi dan Grafik pemenuhan kebutuhan air baku pada tahun kering dapat

dilihat pada Tabel 6-5 dan Gambar 6-12.

Tabel 6-5. Pemenuhan kebutuhan Air Baku pada tahun Kering

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Baku m3/s 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10

Supply Air Baku m3/s 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10

Volume Reliability % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 25: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-25

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Baku Supply Air Baku

Gambar 6-12. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Baku pada tahun kering

2) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Irigasi

Hasil simulasi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada tahun kering

ditunjukkan pada Tabel 6-6 dan Gambar 6-13. Hasil ini memperlihatkan bahwa

Waduk Cibanten masih bisa memenuhi kebutuhan air untuk irigasi seluas 1000

Ha.

Tabel 6-6. Pemenuhan kebutuhan Air Irigasi pada tahun Kering

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Irigasi

m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Supply Air Irigasi m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

100 100

Page 26: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-26

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Irigasi Supply Air Irigasi

Gambar 6-13. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Irigasi pada tahun kering

6.6.4.2 Simulasi Operasi Tahun Normal

Gambar 6-14. Operasi waduk tahun Normal

Page 27: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-27

1) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Bersih

Untuk simulasi tahun normal, waduk Cibanten mampu melayani kebutuhan air

bersih sampai dengan 2 m3/det seperti yang terlihat pada Gambar 6-14.

Tabulasi dan Grafik pemenuhan kebutuhan air baku pada tahun normal sebesar

2m3/det dapat dilihat pada Tabel 6-7 dan Gambar 6-15.

Tabel 6-7. Pemenuhan kebutuhan Air Baku pada tahun Normal

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Baku m3/s

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

Supply Air Baku m3/s

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

100 100

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Baku Supply Air Baku

Gambar 6-15. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Baku pada tahun Normal

2) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Irigasi

Hasil simulasi operasi waduk pada Gambar 6-14 menunjukan elevasi waduk

mampu mengisi kembali pada akhir tahun. Hal itu mengindikasikan bahwa

waduk mampu melayani kebutuhan air irigasi. Tabulasi dan Grafik pemenuhan

kebutuhan air irigasi dapat dilihat pada Tabel 6-8 dan Gambar 6-16.

Tabel 6-8. Pemenuhan kebutuhan Air Irigasi pada tahun Normal

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Irigasi

m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Supply Air Irigasi m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

100 100

Page 28: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-28

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Irigasi Supply Air Irigasi

Gambar 6-16. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Irigasi pada tahun Normal

6.6.4.3 Simulasi Operasi Tahun Basah

Gambar 6-17. Operasi waduk tahun Basah

Page 29: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-29

1) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Bersih

Pada tahun basah ini waduk mampu menyuplai kebutuhan air bersih sampai

3m3/det. Hal ini dapat dilihat pada hasil simulasi di atas yang menunjukkan

tampungan waduk dapat terisi kembali pada akhir tahun. Tabulasi dan Grafik

pemenuhan kebutuhan air irigasi dapat dilihat pada Tabel 6-9 dan Gambar 6-

18.

Tabel 6-9. Pemenuhan kebutuhan Air Irigasi pada tahun Basah

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Baku m3/s

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

Supply Air Baku m3/s

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

3.00

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

100 100

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Baku Supply Air Baku

Gambar 6-18. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Irigasi pada tahun Basah

2) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Irigasi

Pada Tabel 6-10 dan Gambar 6-19 terlihat bahwa waduk dapat melayani

kebutuhan air irigasi pada tahun basah.

Tabel 6-10. Pemenuhan kebutuhan Air Irigasi pada tahun Basah

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Irigasi

m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Supply Air Irigasi m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67

0.78

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

100 100

Page 30: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-30

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Irigasi Supply Air Irigasi

Gambar 6-19. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Irigasi pada tahun kering

6.6.4.4 Simulasi Operasi Lima Tahun :

Gambar 6-20. Operasi waduk tahun kering

1) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Bersih

Hasil simulasi operasi waduk pada Gambar 6-20 dengan debit 5 tahun

kebelakang menunjukkan waduk mengalami defisit pada bulan Oktober dan

November untuk menyuplai air baku sebesar 2 m3/det. Pada Tabel 6-11 dan

Page 31: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-31

Gambar 6-21 dapat dilihat prosentase keberhasilan waduk pada bulan Oktober

dan November sebesar 91,64 % dan 88,65 % untuk suplai air baku.

Tabel 6-11. Pemenuhan kebutuhan Air Baku pada Operasi 5 Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct Nov

Dec

Kebutuhan Air Baku m3/s

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00 2.00 2.00

Supply Air Baku m3/s

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

2.00

1.83 1.78 2.00

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

91.64

88.85

100

1.65

1.70

1.75

1.80

1.85

1.90

1.95

2.00

2.05

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Baku Supply Air Baku

Gambar 6-21. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air baku pada Operasi 5 Tahun

2) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Irigasi

Pada bulan November 83,33%, waduk hanya mampu melayani keberhasilan

sebesar 83,33% seperti yang ditunjukan pada Tabel 6-12 dan Gambar 6-22.

Tabel 6-12. Pemenuhan kebutuhan Air Irigasi pada Operasi 5 tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Kebutuhan Air Irigasi

m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.67 0.78

Supply Air Irigasi m3/s

0.18

0.22

0.32

0.16

0.60

0.31

0.11

0.08

0.00

0.00

0.56 0.78

Volume Reliability % 100

100

100 100

100 100

100

100 100

100

83.33

100

Page 32: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

“Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku Dan Irigasi di Kabupaten Serang”

BAB VI – OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN 6-32

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Kebutuhan Air Irigasi Supply Air Irigasi

Gambar 6-22. Grafik Pemenuhan Kebutuhan air Irigasi pada Operasi 5 tahun

Page 33: BAB VI. Optimasi Pola Pengoperasian Bendungan …digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-migipraset-27228-6... · “Perencanaan Bendungan Cibanten Untuk Peyediaan Air Baku

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.