3
BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh infusa daun sirih 100% terhadap perubahan dimensi hasil cetakan elastomer menggunakan metode perendaman dengan variasi waktu 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya perubahan dimensi hasil cetakan elastomer setelah dilakukan perendaman pada infusa daun sirih 100% pada semua kelompok perlakuan. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa hasil cetakan elastomer berjenis silikon kondensasi yang direndam dengan infusa daun sirih 100% tidak merubah dimensi dari hasil cetakan tersebut secara signifikan. Faktor pertama yang dapat merubah dimensi pada hasil cetakan elastomer adalah sifat dari elastomer jenis silikon yaitu hydrophilic. Silva dan Salvador (2004) menyebutkan bahwa sifat hydrophilic pada elastomer berjenis silikon ini mengakibatkan bahan cetak memiliki kecenderungan untuk menyerap air dan pada akhirnya terjadi ekspansi pada hasil cetakan. Pada penelitian ini, bahan desinfeksi yang digunakan adalah infusa daun sirih 100%. Dengan konsentrasi yang tinggi ini, komposisi air yang terdapat pada infusa daun sirih sangat sedikit, sehingga sifat hydrophilic dapat diminimalisir dan hasil cetakan tidak mengalami perubahan dimensi secara signifikan. Faktor lain yang dapat mengakibatkan perubahan dimensi pada hasil cetakan elastomer adalah sifat elastomer jenis silikon kondensasi yang menghasilkan produk samping pada proses polimerisasi (Anusaviace, 2003). Bentukan tiga dimensi dari bahan elastomer jenis silikon kondensasi terjadi karena adanya reaksi ikatan silang antara koneksi terminal polimer silikon dan 37

BAB VI PEMBAHASAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/124333/7/8._BAB_6.pdf · infusa daun sirih akan semakin meningkat seiring dengan menguapnya fenol dalam infusa. Artinya

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 37

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh infusa daun

    sirih 100% terhadap perubahan dimensi hasil cetakan elastomer menggunakan

    metode perendaman dengan variasi waktu 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Hasil

    penelitian ini menunjukan tidak adanya perubahan dimensi hasil cetakan

    elastomer setelah dilakukan perendaman pada infusa daun sirih 100% pada

    semua kelompok perlakuan.

    Dalam penelitian ini membuktikan bahwa hasil cetakan elastomer berjenis

    silikon kondensasi yang direndam dengan infusa daun sirih 100% tidak merubah

    dimensi dari hasil cetakan tersebut secara signifikan. Faktor pertama yang dapat

    merubah dimensi pada hasil cetakan elastomer adalah sifat dari elastomer jenis

    silikon yaitu hydrophilic. Silva dan Salvador (2004) menyebutkan bahwa sifat

    hydrophilic pada elastomer berjenis silikon ini mengakibatkan bahan cetak

    memiliki kecenderungan untuk menyerap air dan pada akhirnya terjadi ekspansi

    pada hasil cetakan. Pada penelitian ini, bahan desinfeksi yang digunakan adalah

    infusa daun sirih 100%. Dengan konsentrasi yang tinggi ini, komposisi air yang

    terdapat pada infusa daun sirih sangat sedikit, sehingga sifat hydrophilic dapat

    diminimalisir dan hasil cetakan tidak mengalami perubahan dimensi secara

    signifikan. Faktor lain yang dapat mengakibatkan perubahan dimensi pada hasil

    cetakan elastomer adalah sifat elastomer jenis silikon kondensasi yang

    menghasilkan produk samping pada proses polimerisasi (Anusaviace, 2003).

    Bentukan tiga dimensi dari bahan elastomer jenis silikon kondensasi terjadi

    karena adanya reaksi ikatan silang antara koneksi terminal polimer silikon dan

    37

  • 38

    alkil silikat (biasanya tetraetil ortosilikat). Etil alkohol terbentuk sebagai produk

    samping dari reaksi tersebut, dan penguapan etil alkohol ini dapat menjadi

    penyebab yang paling memungkinkan pada pengerutan hasil cetakan elastomer

    dalam proses polimerisasi (Silva dan Salvador, 2004). Anusaviace (2003)

    menyebutkan bahwa reaksi polimerisasi akan terus berlanjut meskipun bahan

    cetak telah mengeras secara klinis dan hal ini mengakibatkan pengerutan juga

    akan terus terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu pada

    elastomer jenis silikon kondensasi akan mendapat hasil yang akurat bila dicor

    dengan gips stone 30 menit setelah cetakan dikeluarkan dari mulut. Pada

    penelitian ini digunakan waktu perendaman antara 10 sampai 30 menit, sehingga

    pengerutan yang terjadi akibat pengeluaran produk samping dari cetakan dapat

    diminimalisir. Saber et al (2010) juga menyebutkan bahwa ekspansi yang terjadi

    pada hasil cetakan elastomer dengan jenis silikon kondensasi yang direndam

    dengan cairan desinfektan dapat mengimbangi proses pengerutan yang terjadi

    karena produk samping yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi.

    Pada penelitian ini digunakan waktu antara 10 sampai 30 menit dan hasil

    penghitungan uji korelasi didapatkan bahwa adanya linieritas dari diameter dan

    tinggi bahan hasil cetakan elastomer dengan lama waktu yang diamati. Infusa

    daun sirih mengandung senyawa fenol yang dapat menguap seiring dangan

    berjalannya waktu sehingga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan

    konsentrasi pada infusa dalam skala yang sangat kecil yaitu konsentrasi air dari

    infusa daun sirih akan semakin meningkat seiring dengan menguapnya fenol

    dalam infusa. Artinya semakin lama waktu yang diamati maka akan diikuti oleh

    penurunan diameter dan tinggi hasil cetakan elastomer dan demikian sebaliknya.

    Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya ekspansi dalam skala yang kecil pada

  • 39

    hampir seluruh cetakan elastomer yang dihasilkan. Tinggi silinder gips stone

    memiliki selisih mean yang lebih besar daripada diameter. Hal ini mungkin dapat

    disebabkan pula karena secara teknis didapatkan kesulitan dalam meratakan

    elastomer pada saat elastomer dimasukkan kedalam sendok cetak, sehingga

    hasil cetakan tidak mencapai dasar dari silinder akrilik secara maksimal. Dalam

    penelitian ini menggunakan teknik manipulasi bahan secara manual, oleh karena

    itu hanya melibatkan satu orang operator dalam manipulasi bahan putty dan light

    body bahan cetak elastomer pada kelompok kontrol maupun pada semua

    kelompok perlakuan untuk mengurangi resiko terjadinya perbedaan teknik

    manipulasi pada kelompok kontrol maupun pada semua kelompok perlakuan.

    Sendok cetak yang digunakan pada kelompok kontrol maupun pada semua

    kelompok perlakuan diacak terlebih dahulu sebelum dilakukan pencetakan untuk

    mecegah subjektifitas dalam penelitian.

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini

    terbukti bahwa infusa daun sirih 100% tidak merubah dimensi dari hasil cetakan

    elastomer jenis silikon kondensasi. Hal ini dibuktikan dari hasil pengukuran model

    gips stone dari kelompok yang dilakukan perendaman dalam berbagai variasi

    waktu perendaman tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol yang tidak

    dilakukan perendaman.