4
BAB XI MASALAH – MASALAH DUNIA PERMINYAKAN DI INDONESIA 1. Semburan Gas Liar Kembali Ditemukan di Indramayu Cirebon (ANTARA News) - Semburan gas liar bercampur lumpur, Minggu, kembali ditemukan petani di Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jabar, yang hanya berjarak 300 meter dari titik semburan gas liar yang ditemukan dua minggu yang lalu. Titik semburan baru ini ditemukan di areal sawah milik Tarmidi, namun di areal sekitarnya termasuk di embung penampung air juga ditemukan gas liar yang dapat diketahui dari munculnya gelembung udara dari dalam air dan bau gas yang menyengat. Menurut Rohmat, warga setempat, lubang semburan baru itu mempunyai diameter sekitar 25 centimeter atau lebih kecil dibanding lubang yang ditemukan sebelumnya, tetapi warga cukup khawatir karena bisa jadi ada gas beracun yang ikut terbawa. "Kami semua masih kuatir, gas itu mengandung racun yang mematikan sehingga meminta Pertamina dan dinas terkait untuk melakukan penelitian agar masyarakat mengetahui jenis gas yang keluar itu," katanya. Sebelumnya, dua minggu lalu, warga Blok Bendungan, Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel, juga menemukan ratusan titik semburan gas dan lumpur di areal sawah yang letaknya berdekatan dengan sumur minyak "Exciting" JTB 192 di Kompleks PT Pertamina EP Region Jawa, Mundu, Indramayu. Sejumlah warga mengaku bahwa lumpur berbau gas itu semula kecil kemudian mendorong lumpur keluar sehingga membentuk lubang dan terlihat terus membesar, membuat warga dilanda ketakutan karena gas tersebut bisa terbakar setelah diberi api. Petani tidak ada yang berani mendekati sumur gas liar tersebut karena takut menghirup gas beracun atau ledakan besar. "Ketakutan warga semakin bertambah karena semburan lumpur itu langsung menyala ketika dilemparkan api, sehingga warga kuatir sewaktu-waktu bisa muncul lidah api yang besar atau meledak jika kena api," kata Rusdi (40), warga setempat.

Bab Xi Masalah Di Bidang Migas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

none....

Citation preview

Page 1: Bab Xi Masalah Di Bidang Migas

BAB XI

MASALAH – MASALAH DUNIA PERMINYAKAN

DI INDONESIA

1. Semburan Gas Liar Kembali Ditemukan di Indramayu

Cirebon (ANTARA News) - Semburan gas liar bercampur lumpur, Minggu, kembali ditemukan petani di Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jabar, yang hanya berjarak 300 meter dari titik semburan gas liar yang ditemukan dua minggu yang lalu.

Titik semburan baru ini ditemukan di areal sawah milik Tarmidi, namun di areal sekitarnya termasuk di embung penampung air juga ditemukan gas liar yang dapat diketahui dari munculnya gelembung udara dari dalam air dan bau gas yang menyengat.

Menurut Rohmat, warga setempat, lubang semburan baru itu mempunyai diameter sekitar 25 centimeter atau lebih kecil dibanding lubang yang ditemukan sebelumnya, tetapi warga cukup khawatir karena bisa jadi ada gas beracun yang ikut terbawa.

"Kami semua masih kuatir, gas itu mengandung racun yang mematikan sehingga meminta Pertamina dan dinas terkait untuk melakukan penelitian agar masyarakat mengetahui jenis gas yang keluar itu," katanya.

Sebelumnya, dua minggu lalu, warga Blok Bendungan, Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel, juga menemukan ratusan titik semburan gas dan lumpur di areal sawah yang letaknya berdekatan dengan sumur minyak "Exciting" JTB 192 di Kompleks PT Pertamina EP Region Jawa, Mundu, Indramayu.

Sejumlah warga mengaku bahwa lumpur berbau gas itu semula kecil kemudian mendorong lumpur keluar sehingga membentuk lubang dan terlihat terus membesar, membuat warga dilanda ketakutan karena gas tersebut bisa terbakar setelah diberi api. Petani tidak ada yang berani mendekati sumur gas liar tersebut karena takut menghirup gas beracun atau ledakan besar.

"Ketakutan warga semakin bertambah karena semburan lumpur itu langsung menyala ketika dilemparkan api, sehingga warga kuatir sewaktu-waktu bisa muncul lidah api yang besar atau meledak jika kena api," kata Rusdi (40), warga setempat.

Berdasarkan pantauan ANTARA, semburan lumpur dan gas itu terjadi hampir merata di sejumlah areal sawah milik beberapa warga yang berdekatan dengan sumur minyak JTB 192 dengan berdiamater lubang lumpur antara 5 sampai 25 sentimeter.

Sebelumnya PT Pertamina EP Region Jawa juga sudah menurunkan tim untuk meneliti semburan gas itu, namun sampai sekarang belum dipaparkan apakah gas tersebut terkait aktifitas eksplorasi migas yang dilakukan Pertamina atau hanya fenomena alam.(*)

COPYRIGHT © 2008

Page 2: Bab Xi Masalah Di Bidang Migas

2. Semburan Baru Muncul di Siring Barat

Liputan6.com, Sidoarjo: Semburan lumpur kembali muncul di Desa Siring Barat, Sidoarjo,

Jawa Timur, Jumat (2/5) siang. Munculnya semburan baru ini mengagetkan warga sekitar

karena terus membesar hingga diameter 30 sentimeter. Yang lebih mengkhawatirkan warga

semburan ini bercampur gas. Sehingga mudah terbakar dan berbahaya.

Bupati Sidoarjo Win Hendrarso yang datang ke lokasi semburan menyatakan kawasan Siring

Barat dan Jatirejo tidak layak dihuni lagi. Sebab di kedua desa ini sudah beberapa kali muncul

semburan gas. Bahkan beberapa pekan silam, sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit karena

pingsan dan gangguan penapasan [baca: Seorang Warga Jatirejo Keracunan

Gas].(BOG/Eko Yudho)

03/05/2008 07:53

3. Semburan Gas Berlumpur Muncul di Muara Enim

Liputan6.com, Palembang: Semburan bercampur lumpur terjadi di sekitar sumur gas Merbau 1 milik Pertamina di Desa Lubai Persada, Kabupatan Muara Enim, Sumatra Selatan. Semburan yang sudah berlangsung selama sepekan ini awalnya hanya satu titik. Namun kini sudah bertambah menjadi lima titik dengan volume lumpur yang dikeluarkan mencapai 600 meter kubik per hari.

Kondisi ini membuat lebih dari 300 kepala keluarga diliputi kekhawatiran semburan bakal berdampak pada kerusakan lingkungan sekitar. Menurut warga, saat malam hari udara di

Page 3: Bab Xi Masalah Di Bidang Migas

sekitarnya dipenuhi gas hingga membuat sesak pernapasan. Mereka mendesak Pertamina agar segera mengganti rugi tanah dan rumah mereka.

Namun Pertamina memastikan lumpur di sumur Merbau 1 ini berbeda dengan kasus Lapindo yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Formasi lapisan tanah Lapindo sangat labil. Sedangkan bagian bawah formasi lapisan tanah sumur Merbau 1 keras karena mengandung batubara hingga kemungkinan tidak akan berdampak luas.

Kendati demikian, Pertamina telah membuat enam kanal dan kolam penampungan lumpur setinggi dua meter di lokasi untuk mencegah melebarnya lumpur. Rencananya dalam dua hari ke depan Pertamina bakal melakukan penghentian semburan.(YNI/Ajmal Rokian dan Yanuar Ichrom)

26/04/2008 12:35