13
6 Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama Kristen Teori dan praktik Pendidikan Agama Kristen berkaitan erat dengan pengembangan kreativitas dan kompetensi para guru PAK. Untuk mengajarkan agama kristen terutama dalam lembaga sekolah dan jemaat (gereja) di era atau abad baru dewasa ini. Ada tiga lembaga yang melaksanakan PAK yaitu keluarga, gereja dan sekolah. Dalam PAK, tugas pendidik diserahkan kepada satu atau semua lembaga secara tersebar. Secara etimologis, istilah pendidikan dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan dari bahasa Inggris yakni Education, yang sebenarnya dari bahasa Latin yaitu ducere yang berarti membimbing (to lead) dan di awali dengan kata e berarti keluar. 1 Oleh karena itu, pendidikan artinya suatu tindakan atau proses untuk membimbing keluar dari suatu keadaan tertentu menuju ke keadaan yang lebih baik. Pengertian Pendidikan di lihat berdasarkan perkembangan zaman dan sesuai dengan waktu, adapula perspektif masa lampau yakni salah satu tugas penting pendidikan adalah menjamin pengetahuan sebagai warisan masa lampau yang dapat terpelihara dan dimungkinkan tersedia bagi kehidupan masa kini, sedangkan perspektif masa kini adalah proses atau aktivitas yang sedang berlangsung pada masa sekarang untuk mendapatkan dan atau menemukan sesuatu. Pada hakikatnya, masa kini merupakan sumber pengetahuan pada dirinya sendiri. Pada akhirnya perspektif masa depan adalah penunjuk arah ke mana usaha (pendidikan) akan di bawa atau di tuju. 2 Berdasarkan pandangan di atas, pendidikan memiliki tiga dimensi waktu yaitu perspektif masa lampau, masa kini dan masa depan. Pada ketiga dimensi ini, saling berkaitan satu dengan lainnya karena perspektif masa lampau menjadi bekal bagi perspektif masa kini dan perspektif masa kini bisa menjadi pedoman untuk menuju ke perspektif masa depan. Tujuan pendidikan 1 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 2-4. 2 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 6-7.

Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

6

Bagian II

LANDASAN TEORI

I. Pengertian Pendidikan Agama Kristen

Teori dan praktik Pendidikan Agama Kristen berkaitan erat dengan

pengembangan kreativitas dan kompetensi para guru PAK. Untuk

mengajarkan agama kristen terutama dalam lembaga sekolah dan jemaat

(gereja) di era atau abad baru dewasa ini. Ada tiga lembaga yang

melaksanakan PAK yaitu keluarga, gereja dan sekolah. Dalam PAK, tugas

pendidik diserahkan kepada satu atau semua lembaga secara tersebar. Secara

etimologis, istilah pendidikan dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan dari

bahasa Inggris yakni Education, yang sebenarnya dari bahasa Latin yaitu

ducere yang berarti membimbing (to lead) dan di awali dengan kata e berarti

keluar.1 Oleh karena itu, pendidikan artinya suatu tindakan atau proses untuk

membimbing keluar dari suatu keadaan tertentu menuju ke keadaan yang

lebih baik.

Pengertian Pendidikan di lihat berdasarkan perkembangan zaman dan

sesuai dengan waktu, adapula perspektif masa lampau yakni salah satu tugas

penting pendidikan adalah menjamin pengetahuan sebagai warisan masa

lampau yang dapat terpelihara dan dimungkinkan tersedia bagi kehidupan

masa kini, sedangkan perspektif masa kini adalah proses atau aktivitas yang

sedang berlangsung pada masa sekarang untuk mendapatkan dan atau

menemukan sesuatu. Pada hakikatnya, masa kini merupakan sumber

pengetahuan pada dirinya sendiri. Pada akhirnya perspektif masa depan

adalah penunjuk arah ke mana usaha (pendidikan) akan di bawa atau di tuju.2

Berdasarkan pandangan di atas, pendidikan memiliki tiga dimensi

waktu yaitu perspektif masa lampau, masa kini dan masa depan. Pada ketiga

dimensi ini, saling berkaitan satu dengan lainnya karena perspektif masa

lampau menjadi bekal bagi perspektif masa kini dan perspektif masa kini bisa

menjadi pedoman untuk menuju ke perspektif masa depan. Tujuan pendidikan

1 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 2-4. 2 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 6-7.

Page 2: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

7

berdasarkan perkembangan zaman dan waktu, pendidikan memiliki tujuan

yang pasti, yaitu membimbing keluar untuk menjadi lebih baik.

Pendidikan dalam arti membimbing keluar memang merupakan

aktivitas yang di arahkan ke masa depan, menuju horizon yang melampaui

keterbatasan manusia masa kini. Sehingga asumsi penting untuk dimensi

waktu ini adalah kita ingin dan hendak mencapai masa depan yang berguna.

Oleh karena itu, proses pendidikan yang kita lakukan merupakan hal yang

vital dan perlu dilakukan dalam aktivitas pendidikan, yakni transformasi atau

pembaharuan dari masa lampau ke masa kini menuju masa depan.3

Sementara itu pengertian pendidikan dari Groome yang mengacu pada

Lawrence Cremin yang mendefinisikan pendidikan sebagai usaha yang sadar,

sistematis dan berkesinambungan untuk mewariskan, membangkitkan atau

memperoleh baik pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, keterampilan-

keterampilan atau kepekaan-kepekaan maupun hasil apapun dari usaha

tersebut.4

Setelah kita memahami pengertian pendidikan kita akan membahas

kaitannya dengan agama. Sejauh pendidikan bertujuan untuk menggerakkan

manusia untuk melampaui keterbatasan masa kini menuju realisasi

kemungkinan dan potensi secara penuh, kita dapat mengatakan bahwa semua

pendidikan, setidaknya secara implisit, adalah suatu pencarian atau upaya

pencapaian terhadap yang transenden. Seorang tokoh Kristen, David Tracy

mengakui bahwa tidak ada satu definisi tunggal mengenai fenomena manusia

yang dapat dibuat dan mencakup isi yang umum yang dapat di sepakati semua

pihak yang disebut sebagai agama.5

Namun kita dapat mendefinisikan agama sebagai upaya pencarian

terhadap yang transenden, dimana hubungan seorang dengan suatu dasar

keberadaan yang mutlak dibawa ke dalam kesadaran sehingga agama di beri

ekspresi (perwujudan). Pada hakikatnya, setiap orang mempunyai kesadaran

religius, yakni kesadaran akan adanya kodrat supranatural. Kesadaran

3 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 8. 4 Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Pendidikan Agama Kristen (Bandung: Jurnal Of Media,

2007), 16. 5 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 8.

Page 3: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

8

terhadap relasi dengan yang supranatural tentunya di beri wujud dalam bentuk

yang bermacam-macam.6 Dengan pemahaman seperti itu, pendidikan agama

dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang sengaja untuk memahami dan

menghayati dimensi kehidupan yang transenden.

Dengan adanya pendidikan, kata agama merujuk pada

kebersamaannya dengan semua usaha pendidikan yaitu suatu ikatan yang

penting untuk dipertahankan. Pendidikan yang baik perlu mempertahankan

pendidikan yang mengutuhkan manusia (holistic) yang mencakup aspek

kognitif, afektif dan tingkah laku, karena dengan begitu kita akan menyadari

bahwa arti pendidikan itu sebetulnya jauh lebih luas daripada sekedar usaha

persekolahan.7

Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya,

agama mendapatkan ekspresi/perwujudan pada manivestasi histori yang

bersifat khusus karena secara harafiah tidak ada agama secara umum. Jika

pendidikan agama dilakukan oleh dan dari tradisi agama tertentu, tradisi

agama itulah yang sebetulnya menamai dan mencirikan pendidikan agama

tersebut. Dengan demikian jika pendidikan agama dilakukan oleh persekutuan

agama Kristen dan dari perspektif agama Kristen, istilah yang tepat untuk

menyebutnya adalah pendidikan agama kristiani. Jadi makna kata Kristen

dalam istilah Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah pendidikan agama

tersebut dilakukan oleh persekutuan iman Kristen dan dari perspektif

kristiani.8

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama

Kristen adalah proses mendidik atau membimbing keluar dari masa lampau

dan berproses pada masa kini sehingga mampu menuju ke masa depan yang

berguna dalam pembangunan dan pengembangan iman kristiani dari pendidik

maupun peserta didik.

6 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 9.

7 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 8-9. 8 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 12.

Page 4: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

9

II. Pengertian Gereja

Gereja secara umum adalah pedoman belajar rohani bagi setiap orang

yang berada di dalamnya. Di dalam gereja, setiap orang yang berada

didalamnya berproses bersama dalam pengembangan dan pertumbuhan

spiritualitas pribadi mereka. Dalam bahasa inggris, kata gereja adalah Church

yang berasal dari bahasa Kuriakon yang berarti “Milik Tuhan”. Kata ini biasa

digunakan untuk menunjukkan hal-hal lainnya seperti tempat, orang-orang,

atau denominasi yang menjadi milik Tuhan.9

Dalam perspektif Perjanjian Baru, gereja memiliki kedudukan yang

penting. Menurut Yesus, gereja mendapat tempat yang utama. Yesus

mengatakan bahwa kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk membangun

gereja di atas dasar pengakuan bahwa Dia adalah Mesias Anak Allah (Matius

16:18). Yesus juga mengungkapkan bahwa gereja berperan penting sebagai

wadah restorasi umat (perdamaian).10

Jika gereja berperan penting sebagai

perdamaian, maka perlu di perhatikan lagi arti misi sekular gereja. Persoalan

mengenai peranan gereja dalam situasi sekarang ini adalah persoalan misi.

Tanpa misi gereja, tak akan pernah menjangkau peranan gereja didalam dunia

dewasa ini. Yang diungkapkan Colin Williams bahwa gereja harus keluar dari

introvert dan memusatkan diri ke arah perhatian terhadap pelayanan kepada

dunia. Karena itu misi gereja yang relevan dalam situasi dunia sekular adalah

misi gereja yang bekerja dalam struktur dunia. Selain itu, misi gereja juga

berjuang untuk mentransformasikan struktur yang menindas kearah struktur

yang adil dan membebaskan.11

Secara sosiologis, gereja adalah suatu persekutuan sosial yang

mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan persekutuan lainnya.

Secarateologis, gereja sebagai persekutuan orang percaya. Yang

mempersekutukan mereka adalah kepercayaan dan imannya kepada Allah

9 Charles C Ryrie, Teologi Dasar: Panduan Populer Untuk Memahami Kebenaran Alkitab ( Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1986), 143. 10 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 27-28. 11 Yusak B. Setyawan, Gereja, Politik dan Etika (Salatiga: Fakultas Teologi UKSW,2013), 5-6.

Page 5: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

10

yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus. Inilah yang kita sebut sebagai

iman Kristen (iman kristiani).12

III. Pendidikan Agama Kristen dalam Konteks Gereja

PAK adalah salah satu tugas dan tanggungjawab gereja bagi

perkembangan dan pertumbuhan rohani jemaat. Dari sekian banyak tugas dan

tanggungjawab gereja, secara khusus gereja harus menitikiberatkan PAK

sebagai tugas penting gereja karena Tuhan telah memberikan amanat kepada

gereja supaya mengajar. Oleh karena itu, PAK harus dikerjakan selayaknya

dan sewajarnya terhisap dalam tugas gereja yang sah, sehingga harus

dilaksanakan bersama dan oleh seluruh anggota jemaat.13

PAK menjadi

keharusan bagi seluruh jemaat untuk mengikutsertakan diri dalam

perkembangan serta petumbuhan iman jemaat karena didalam PAK kita didik

dan mendidik.

Di dalam pendidikan, ada proses belajar dan mengajar, ada peserta

didik dan pendidik. Tentunya pendidikan yang diadakan di gereja sebaiknya

perkategori sehingga adanya efektifitas jemaat dalam melakukan proses

belajar serta mengajar dalam gereja. Dengan demikian dapat dikembangkan

pelayanan-pelayanan baru yang relevan berdasarkan kebutuhan, selama ini

telah dikembangkan pelayanan kategorial berdasarkan usia.

Dalam perkembangan keadaan masa kini, pelayanan kategorial

tersebut telah menjadi klasifikasi tersendiri karena setiap kategori ternyata

memiliki signifikan maupun kebutuhan yang sangat khas berdasarkan usia

mereka masing-masing. Misalnya pelayanan untuk anak-anak (sekolah

minggu), untuk pendidikan kaum remaja dan pemuda, relative lebih muda

karena gereja menyadari adanya kekhasan berdasarkan teori-teori

perkembangan sehingga minat dan kebutuhannyapun berbeda-beda.

Disamping itu, masa remaja dan pemuda adalah masa perpindahan ke arah

dewasa; suatu masa yang rawan dan perlu pelayanan tersendiri. Dan

12

Nuhamara, Pembimbing PAK, 7. 13 Homroghausen dan I.H Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 20-21.

Page 6: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

11

selanjutnya pendidikan kristiani untuk kaum dewasa yang merupakan

pelayanan kategorial yang masih baru.14

Berdasarkan penjelasan itu, penulis memfokuskan kepada tugas dan

peran gereja dalam pelayanan kategorial terhadap remaja. Oleh karena itu,

penulis memilih psikologi perkembangan menjadi model pembelajaran

sebagai informasi bagi proses pendidikan di gereja. Berikut ini akan

dijelaskan periode perkembangan psikologi dari anak usia batita sampai

remaja.

1. Periode Bayi (0-2 tahun)

Secara umum dari beberapa penelitian indra seorang bayi yang

baru lahir telah berkembang sejak awal sehingga bayi telah memiliki

kemampuan sensoris dan persepsi walaupun masih terbatas dalam taraf

tertentu. Kemampuan ini sangat berkatian dengan informasi dan panca

indera.

Menurut pandangan Ekologi dari Gibson, individu secara

langsung mempersepsikan informasi yang ada didunia sekitarnya.

Persepsi dirancang untuk tindakan, misalnya memberikan informasi

kepada individu seperti kapan dia harus mengulurkan tangan untuk

meraih sesuatu.15

Persepsi menyeluruh adalah kemampuan untuk

mengaitkan dan mengintegrasikan informasi dari dua atau lebih

pengalaman sesnsoris seperti penglihatan dan pendengaran. Berdasarkan

penelitian dari Spelke menunjukan bahwa bayi berusia empat bulan

sudah memiliki persepsi menyeluruh. Secara umum kemampuan

persepsi menyeluruh makin meningkat seiring dengan bertambahnya

usia dan pengalaman bayi.16

Untuk periode ini perkembangan kognitif bayi ada pada tahap

sensorimotorik. Pada tahap ini bayi membentuk pemahaman tentang

sekitarnya dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoriknya, seperti

melihat dan mendengar dengan tindakan fisik motoriknya. Baru pada

14 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 34-35. 15

Christiana Hari Soetjiningsih, Seri Psikologi Perkembangan: Perkembangan Anak – Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-Kanak Akhir (Jakarta: KENCANA, 2012), 129. 16 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 136.

Page 7: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

12

akhirnya tahapan sensorimotor, anak usia dua tahun sudah mampu

menghasilkan pola-pola sensorimotor yang kompleks dan menggunakan

symbol-simbol primitif dan anak mulai memahami bahwa objek-objek

terpisah dari dirinya dan bersifat permanen.17

Anak yang sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan

pola-pla sensorimotorik. Namun tidak hanya perkembangan anak secara

biologis dan kognitif yang diperhatikan, perkembangan sosial emosional

juga harus diperhatikan. Perkembangan sosial emosional merupakan

dasar perkembangan kepribadian individu kelak dengan berhubungan

positif dengan perkembangan aspek-aspek lainnya. Emosi pada bayi

adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi. Pengalaman ini

sangat penting karena masa bayi merupakan periode yang peka untuk

perkembangan kepribadian.18

2. Periode Kanak-Kanak Awal (2-6 tahun)

Umumnya orang tua menganggap masa ini sebagai usia

bermasalah atau usia sulit karena pada masa ini sering terjadi masalah

perilaku sebagai akibat karena anak sedang dalam proses perkembangan

kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.19

Masa ini sangat rawan

bagi orangtua dalam mendidik anak karena proses perkembangan anak

pada masa ini cukup sensitif bagi anak usia 2-6 tahun.

Pada usia ini, anak mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam

ketrampilan motorik, baik ketrampilan motorik kasar yang melibatkan

otot-otot besar seperti berlari, melompat, memanjat, dll. Juga

ketrampilan motorik halus sebagai hasil koordinasi otot-otot kecil

dengan mata dan tangan seperti menggambar, menggunting dll.20

Pada

masa ini secara tidak langsung anak telah dilatih untuk menentukan

kemampuan mereka baik melalui ketrampilan motorik kasar maupun

lembut. Dalam perkembangan anak, perkembangan otak pada anak terus

17 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 138-139. 18

Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 146-147. 19 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 181. 20 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 185.

Page 8: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

13

berjalan, meskipun tidak sepesat masa bayi, namun pada masa kanak-

kanak awal otak terus bertumbuh.

Pada usia ini, cara berpikir anak ditandai dengan kreativitas,

bebas dan penuh imaginasi/daya/khayal seperti menggambar langit

dengan warna hijau, pohon warna ungu, mobil berjalan diatas awan.21

Menurut Piaget, pada tahap ini pemikiran anak makin kompleks dan

mampu menggunakan pemikiran simbolis. Pada berpikir simbolis, anak

mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu

objek yang tidak ada.22

Oleh karena itu, pada periode ini, anak ada dalam proses berpikir

yang tinggi dan ditandai dengan karya mereka melalui bagaimana

mereka berimajinasi dengan cara mereka berpikir serta membayangkan

banyak hal. Dan ini adalah ciri mereka berkesistensi pada dirinya sendiri.

Tidak hanya perkembangan pola pikir anak yang diperhatikan,

perkembangan sosial emosional anak juga perlu diperhatikan.

Perkembangan sosial dan emosional anak berkaitan dengan kapasitas

anak untuk mengembangkan self-confidence (percaya diri), trust

(kepercayaan) dan empathy (empati). Perkembangan sosial-emosional

yang positif serta baik merupakan predaktor untuk kesuksesan dalam

bidang akademik, kognitif, sosial dan emosional dalam kehidupan anak

selanjutnya.23

Perkembangan anak pada tahap ini adalah awal dalam proses

pembentukan karakter anak karena berdasarkan penjelasan diatas, proses

perkembangan ini mencakup beberapa hal penting dalam tumbuh

kembang anak selanjutnya, sehingga peran orang tua, keluarga serta

lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak.

Oleh karena itu Menurut Santrock, perkembangan emosi dan

sosial tidak terlepas dari peran dan fator-faktor keluarga, relasi anak

dengan teman sebayanya dan kualitas bermain yang dilakukan bersama

21

Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 193. 22 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan,195. 23 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 213.

Page 9: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

14

dengan teman sebayanya.24

Namun yang menjadi kendala adalah banyak

orang tua yang tidak memahami perkembangan sosial-emosional anak

diperngaruhi oleh pengalaman-pengalaman awal.

Terlepas dari itu, pada masa ini, menurut Hurlock, keingintahuan

anak tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan anak senang

mengajukan banyak pertanyaan dan anak akan menerima jawaban dari

pertanyaan mereka tanpa ragu-ragu. Hal ini membuat anak meminati

agama lebih bersifat egosentris, contohnya: menurut anak, Santa Klaus

akan datang membawa hadiah setiap malam natal sesuai dengan apa

yang mereka inginkan.25

Artinya, anak menerima semua keyakinannya

dengan unsur yang tidak nyata. Cerita-cerita dongeng dalam alkitab

mampu menarik perhatian mereka sehingga anak-anak sangat senang

jika dilibatkan dalam hal-hal seperti mengikuti sekolah minggu.

3. Periode Kanak-Kanak Akhir (6-12 Tahun)

Masa kanak-kanak akhir dimulai dari usia enam tahun sampai

kira-kira usia 12 tahun atau sampai tiba saatnya individu menjadi matang

secara seksual. Orang tua umumnya menganggap masa ini merupakan

usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah

orang tua dan lebih banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya dan

lingkungan.26

Pada masa ini, anak diperhadapkan dengan banyak pilihan

karena perlahan-lahan mereka mulai berada diluar pengawasan orangtua

dan hal ini membuat orangtua berpikir bahwa ini adalah masa sulit.

Pada perkembangan ini, emosi dan sosial adalah proses

berkembanganya kemampuan anak untuk menyesuaikan diri terhadap

dunia sosial yang lebih luas, pada masa ini, anak menjadi lebih peka

terhadap perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka dapat

lebih baik mengatur ekspresi emosionalnya dalam situasi sosial dan

mereka dapat merspons tekanan emosional orang lain.27

24 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 213. 25

Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 246. 26 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 247-248. 27 Christiana, Seri Psikologi Perkembangan, 264.

Page 10: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

15

Secara khusus, perkembangan minat terhadap agama, anak pada

usia ini ditandai melalui minat mengikuti upacara keagamaan makin

kuat, kemampuan menalar makin meningkat, mulai muncul kebingungan

dan keraguan yang cenderung melemahkan kepercayaan dan minat pada

doa biasanya berkurang karena merasa sebagian besar doanya tidak

terjawab. Keagamaan anak dipengaruhi oleh tingkah laku keagamaan

orangtua sehingga peran orang tua sangatlah penting bagi pengembangan

anak dalam keagamaan.

4. Periode Remaja

Remaja sering disebut sebagai adolescence yang berasal dari

bahasa latin, yakni adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh

menjadi dewasa”. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas

mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.28

Masa ini

tentunya mengalami banyak hal karena mencakup kematangan dalam

segala aspek.

Sehingga masa ini sering disebut sebagai masa yang penting.

Pada dasarnya semua masa yang dilewati adalah masa yang penting

namun pada tingkatannya memiliki perbedaan kepentingan karena masa

ini adalah masa transisi. Transisi merupakan tahap peralihan dari satu

tahap ke tahap berikutnya. Maksudnya, apa yang telah terjadi

sebelumnya akan membekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang

akan datang. Jika seorang anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa, dia harus meninggalkan segala hal yang bersifat kekanak-

kanakan dan mempelajari pola tingkah laku dan sikap baru.29

Pada tahap ini, remaja diperhadapkan dengan suatu realita yang

harus diterima yakni berpindah dari masa kanak-kanak ke masa yang

penting dan melewati masa transisi dengan semua ingatan pada masa

kanak-kanak namun harus beranjak ke masa yang bisa dikatakan masa

dewasa awal.

28 Muhamad Al-Mighwar, Psikologi Remaja (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 55. 29 Muhamad Al-Mighwar, Psikologi Remaja, 63.

Page 11: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

16

Pada masa ini juga sering disebut sebagai masa yang tidak

realistik. Pandangan subiektif cenderung mewarnai remaja. Mereka

memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya dan

bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, apalagi dalam hal cita-

cita. Selanjutnya, dia akan memandang diri sendiri, keluarga, teman-

teman dan kehidupan pada umumnya secara realistik, sejalan dengan

pengalaman pribadi dan sosial yang semakin meningkat serta

kemampuan untuk berpikir rasional. Sisi positif dari masa ini adalah, dia

tidak mudah kecewa seperti saat sebelumnya.30

Sepanjang masa remaja, minat yang dibawa dari masa kanak-

kanak cenderung berkurang dan digantikan dengan minat yang lebih

matang. Selain itu, mayoritas remaja memperoleh nilai yang berbeda dan

yang lebih matang. Hal ini Nampak dalam pertumbuhan dan

perkembangan mereka seperti cara pandangan subyektif dan pada

umumnya secara realistik. Namun, minat pada agama menjadi sesuatu

yang tidak realistic dari awal tetapi pada umumnya semua remaja

memiliki minat pada agama mereka masing-masing. Hal ini membuat

mereka lebih kritis relaistis dalam berpikir dan memahami tentang

keyakinan mereka karena hal ini bersifat pencarian terhadap yang

transenden.31

Seringkali dengan gampang, banyak orang mendefinisikan

remaja sebagai periode/masa transisi antara masa anak-anak ke masa

dewasa. Konsep remaja berasal dari bidang ilmu sosial seperti

Antropologi, Sosiologi, Psikologi dan Paedagogi. Konsep remaja juga

merupakan konsep yang relatif baru. Remaja ditinjau dari sudut

perkembangan fisik seorang anak. Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu

terkait, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik untuk

mencapai kematangan. Masa pematangan fisik ini berjalan kurang lebih

3-4 tahun. Berkisar pada anak usia 13-17 tahun.32

30

Muhamad Al-Mighwar, Psikologi Remaja, 67. 31 Muhamad Al-Mighwar, Psikologi Remaja, 107. 32 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), 2-6.

Page 12: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

17

Seorang tokoh psikolog, bernama F Neidhart melihat masa

remaja sebagai masa peralihan ditinjau dari kedudukan

ketergantungannya dalam keluarga menuju ke kehidupan dengan

kedudukan mandiri. Ada juga seorang psikolog, E.H. Erikson

mengemukakan bahwa timbulnya perasaan baru tentang identitas

daripada masa remaja. Terbentuknya gaya hidup tertentu sehubungan

dengan penempatan dirinya, yang tetap dapat dikenal oleh lingkungan

walaupun mengalami perubahan pada dirinya maupun kehidupan sehari-

hari.33

Oleh karena itu, jika dilihat berdasarkan psikologi perkembangan

khususnya remaja, gereja sebaiknya berperan penting dalam pendidikan

anak usia remaja karena usia 13-17 tahun adalah masa dimana anak

mencari identitas. Pada usia ini, anak memasuki tahapan kematangan

intelek. Dia mulai mampu berpikir jauh melebihi dunia nyata dan

keyakinannya sendiri, yaitu memasuki dunia ide-ide. Tahap ini

merupakan awal berpikir hipotesis-deduktif yang merupakan cara

berpikir ilmiah.34

Remaja mulai berpikir lebih umum ke khusus dengan

begitu banyak pertanyaan karena pada masa ini remaja mulai memiliki

perasaan ingin tahu dan memiliki perasaan mencoba yang sangat tinggi.

Berdasarkan teori psikologi perkembangan anak, masing-masing

anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda baik dalam

perkembangan kognitif, afektif, motorik, sosio-emosional, dll. PAK

perlu memmperhatikan agar pengajaran setiap anak sebaiknya berbasis

kategorial sehingga kebutuhan setiap anak memiliki cara pemahaman

mereka sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan mereka pada usia

perkembangan mereka.

Pada saat ini remaja berada dalam situasi: di satu sisi ingin

memiliki identitas pribadi, namun disisi lain dia juga ingin menyisihkan

rasa kekaburan identitasnya. Mereka diperhadapkan dengan banyak

pilihan untuk dipilih menjadi identitas yang konsisten. Identitas tersebut

33

Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), 202-203. 34 Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 126.

Page 13: Bagian II LANDASAN TEORI I. Pengertian Pendidikan Agama … · 2019. 9. 12. · Agama dapat dibicarakan secara umum, namun dalam kenyataannya, agama mendapatkan ekspresi/perwujudan

18

meliputi tiga bidang konsep diri yaitu seksualitas, pekerjaan/panggilan

dan sosial. Implikasinya, mereka ingin tahu siapa dirinya, kemana hidup

diarahkan dan hubungan dengan orang lain.35

Pada tahap ini, remaja

takut mendefinisikan dirinya sendiri karena diperhadapkan dengan

begitu banyak realitas yang ada.

Menurut Fowler, taraf iman remaja ini disebut sebagai sintesis

konvensional. Disebut sintesis karena tidak reflektif dan unsur-unsurnya

tidak analitis, namun dipersatukan dalam keseluruhan struktur global.

Disebut konvensional karena barbagai unsur keyakinan religious

didapatkan dari orang lain sehingga bersifat solider dan comform

dengan sistem masyarakat. Remaja membentuk sikapknya terhadap

hidup melalui apa yang dipercaya keluarganya sendiri, menuju kepada

pandangan-pandangan diluar diri dan keluarganya. Para pendidik, dalam

hal ini gereja harus dapat menolong para remaja agar mereka dapat

memperoleh orientasi diberbagai bidang secara lebih luas dan

mengintegrasikan berbagai informasi maupun nilai-nilai untuk

pembentukan kepribadian, identitas, maupun pandangan hidupnya.36

Oleh karena itu, PAK menjadi lebih efektif jika proses

pengajarannya berbasis kategorial sehingga pemahaman anak

sebagaimana yang diajarkan bisa memenuhi kemampuan anak dalam

memahami maupun ketika anak mencoba untuk mengerti apa yang

diajarkan sesuai dengan kepentingan anak dalam menangkap materi

yang disampaikan guru.

35 Sumyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 127. 36 Sumyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, 128-129.