8
Definisi tumor jinak Suatu tumor dikatakan jinak bila ciri-ciri makroskopik dan sitologinya tergolong relatif tidak berbahaya, yaitu diantaranya tetap di lokasinya, tidak dapat menyebar ke tempat lain, oleh karena itu, biasanya mudah diangkat dengan pembedahan lokal dan tidak menyebabkan kematian penderita. (Robins & Kumar) Etiologi tumor prakanker Prakanker berarti mempunyai kecenderungan berkembang menjadi kanker (FKUI). Secara histopatologik ditemukan perubahan yang menyimpang dari polarisasi sel normal. Kebanyakan pertumbuhan neoplasma didahului oleh proliferasi dari sel non neoplastik di dalam epithelium asalnya. Proliferasi ini tidak neoplastik karena mereka bersifat dapat reversibel. Sesuatu menyebabkan sel mulai berproliferasi dalam aturan abnomal dan bila stimulus awal dibuang maka sel akan kembali normal (walaupun dapat saja tidak memungkinkan untuk menyingkirkan stimulus). Bila sel dengan pertumbuhan non neoplastik ini mempunyai pola tidak teratur, maka proses pertumbuhan ini disebut displasia. (Robins & Kumar) Sel displasia abnormal secara histologis, karakteristik epitel displastik mencakup disorganisasi sel, lokasi mitosis abnormal, dan nukleus yang tampak lebih gelap dari biasanya (hiperkromatik). Sel-sel ini tampak tidak serupa satu dengan lainnya karena perbedaan ukuran dan bentuk (pleomorphism). Tingkatan displasia ditentukan oleh ketebalan epitel yang mengalami perubahan ini. Tingkatan displasia termasuk

Bahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diskusi

Citation preview

Page 1: Bahan

Definisi tumor jinak

Suatu tumor dikatakan jinak bila ciri-ciri makroskopik dan sitologinya tergolong

relatif tidak berbahaya, yaitu diantaranya tetap di lokasinya, tidak dapat menyebar ke tempat

lain, oleh karena itu, biasanya mudah diangkat dengan pembedahan lokal dan tidak

menyebabkan kematian penderita. (Robins & Kumar)

Etiologi tumor prakanker

Prakanker berarti mempunyai kecenderungan berkembang menjadi kanker (FKUI).

Secara histopatologik ditemukan perubahan yang menyimpang dari polarisasi sel normal.

Kebanyakan pertumbuhan neoplasma didahului oleh proliferasi dari sel non neoplastik di

dalam epithelium asalnya. Proliferasi ini tidak neoplastik karena mereka bersifat dapat

reversibel. Sesuatu menyebabkan sel mulai berproliferasi dalam aturan abnomal dan bila

stimulus awal dibuang maka sel akan kembali normal (walaupun dapat saja tidak

memungkinkan untuk menyingkirkan stimulus). Bila sel dengan pertumbuhan non neoplastik

ini mempunyai pola tidak teratur, maka proses pertumbuhan ini disebut displasia. (Robins &

Kumar)

Sel displasia abnormal secara histologis, karakteristik epitel displastik mencakup

disorganisasi sel, lokasi mitosis abnormal, dan nukleus yang tampak lebih gelap dari biasanya

(hiperkromatik). Sel-sel ini tampak tidak serupa satu dengan lainnya karena perbedaan

ukuran dan bentuk (pleomorphism). Tingkatan displasia ditentukan oleh ketebalan epitel

yang mengalami perubahan ini. Tingkatan displasia termasuk displasia ringan, sedang dan

berat. Konsep dasar neoplasia intraepitel ini sangat penting untuk proses displasia mencakup

serviks, vulva , prostat, esofagus, gaster, colon, dan lain-lain. (Robins & Kumar)

Karsinogen adalah substansi yang dikenal menyebabkan kanker atau setidaknya

menghasilkan peningkatan insidens kanker pada hewan atau populasi manusia. (Robins & Kumar)

a) Onkogen kemikal

Onkogen kemikal contohnya adalah hidrokarbon polisiklik, tembakau, aflatoksin,

nitrosamine, agen kemoterapi, asbestos, metal berat, vinyl chloride,dll.

b) Onkogen radiasi

Contohnya adalah radiasi oleh ultraviolet, X ray, radioisotope dan bom nuklir.

c) Onkogen viral

Contohnya adalah onkogen oleh virus RNA (retrovirus )seperti HIV , dan onkogen

oleh virus DNA (seperti papilloma virus, Molluscum contangiosum, herpes simpleks,

EBV, Avian , hepatitis B, CMV, dsb).

Page 2: Bahan

d) Onkogen hormonal

Contohnya : estrogen , diethylstilbestrol (DES), steroid .

e) Onkogen genetic

Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas (Robins & Kumar)

Tumor dinamakan sesuai dengan tipe sel neoplastik yang sedang berproliferasi.

Tumor jinak biasanya dinamakan dengan memberikan akhiran ‘-oma’ pada asal sel. ‘Adeno’

adalah awalan yang berarti kelenjar, jadi adenoma adalah neoplasma kelenjar benigna.

Papilloma berarti neoplasma kelenjar beningna yang berpenampakan seperti tonjolan papilar

(menyerupai jari) dan mempunyai pusat fibrovaskular. Sebaliknya tumor malignan dinamai

dengan menambah akhiran ‘karsinoma’ atau ‘sarcoma’ kepada asal sel tergantung pada

apakah tumor berasal dari struktur epitel atau struktur mesenkim. Perbedan tumor jinak dan

tumor ganas antara lain:

1. Tumor ganas tumbuhnya infiltratif yaitu tumbuh bercabang menyebuk ke dalam

jaringan sehat sekitarnya, menyerupai jari kepiting (sehingga disebut kanker). Karena

itu tumor ganas biasanya sukar digerakkan dari dasarnya. Tumor jinak tumbuhnya

ekspansif, yaitu mendesak jaringan sehat sekitarnya sehingga jaringan sehat yang

terdesak membentuk simpai/kapsul dari tumor, maka dikatakan tumor jinak umumnya

bersimpai/berkapsul. Karena tidak ada perutmbuhan infiltratif biasanya tumor jinak

mudah digerakkan dari dasarnya.

2. Residif

Tumor ganas sering tumbuh kembali (residif) setelah diangkat atau diberi pengobatan

dengan penyinaran. Keadaan ini disebabkan adanya sel tumor yang tertinggal,

kemudian tumbuh dan membesar membentuk tumor di tempat yang sama. Tumor

jinak yang berkapsul bila diangkat mudah dikeluarkan seluruhnya sehingga tidak ada

jaringan tumor tertinggal dan tidak menimbulkan kekambuhan.

3. Metastase

Walaupun tidak semua, umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar

ditempat lain melalui peredaran darah, cairan getah bening, sedangkan tumor jinak

tidak menyebar.

4. Tumor ganas tumbuhnya cepat, maka secara klinik tumornya cepat membesar dan

mikroskopik ditemukan mitosis normal (bipolar) maupun abnormal (atipik). Sebuah

sel membelah menjadi dua dengan membentuk bipolar spindle. Pada tumor yang

ganas terjadi pembelahan multiple pada saat bersamaan sehingga dari sebuah sel

Page 3: Bahan

dapat menjadi tiga atau empat anak sel. Pembelahan abnormal ini memberikan

gambaran mikroskopik mitosis atipik seperti mitosis tripolar atau multipolar. Tumor

jinak tumbuhnya lambat, sehingga tumor tidak cepat membesar dan pemeriksaan

mikroskopik tidak ditemukan gambaran mitosis abnormal. Adanya gambaran mitosis

sugestif tumor itu ganas.

5. Perubahan pada inti sel.

Pembelahan sel diatur oleh inti sel, yaitu oleh nukleoprotein dalam kromatin. Oleh

karena itu untuk menentukan keganasan harus memperhatikan perubahan inti sel. Inti

sel tampak lebih besar , menyebabkan perbandingan inti terhadap sitoplasma 1: 1 atau

1:2. Seperti diketahui perbandingan inti sitoplasma sel normal adalah 1:4. Perubahan

ini disebabkan ukuran inti bertambah dan jumlah sitoplasma sel berkurang. Bentuk

dan ukuran inti sel sangat berbeda beda, keadaan in disebut pleomorfik. Kromatin inti

bertambah jumlahnya menyebabkan gambaran yang kasar dan berkelompok di tepi

inti, disebut hiperkromasi. Nukleolus sering lebih besar kadang multiple dan biasanya

dikelilingi halo, menyebabkan gambaran mata burung hantu (owl eye). Sering

ditemukan inti yang bentuknya bizarre (tidak beraturan) dan sel datia tumor dengan

beberapa inti. Tampak pula banyak gambaran mitosis yang menunjukkan cepatnya

pertumbuhan , diantaranya tampak mitosis abnormal seperti triquadric atau

multipolar. Inti sel tumor jinak masih menyerupai inti sel jaringan asalnya, bentuknya

teratur dan uniform.

6. Anaplasi

Tumor terdiri atas dua komponen yaitu parenkim yang terdiri atas sel tumor yang

berproliferasi dan stroma yang terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh. Stroma

mendukung parenkim dan memberikan makanan melalui pembuluh darah. Parenkim

yaitu sel-sel tumor pada keadaan ganas dengan membelah diri akan mengalami

perubahan-perubahan sehingga mungkin tidak menyerupai sel sel asalnya lagi.

Derajat morfologi sel tumor menyerupai sel-sel normal disebut differensiasi. Bila

lebih menyerupai sel-sel normal asalnya disebut berdiferensiasi baik dan bila lebih

banyak berbeda dari sifat sel-sel normal asalnya disebut berdifrerensiasi buruk atau

anaplasi. Makin anaplastik suatu tumor, makin ganas tumor itu. Pada anaplasi

sebetulnya terjadi penyimpangan sifat sel- selnya, juga susunan dan bentuknya. Pada

tumor jinak sel selnya masih menyerupai sel-sel jaringan asalnya maka tumor jinak

dikatakan berdiferensiasi baik.

7. Kehilangan polaritas

Page 4: Bahan

Sel sel epitel normal biasanya membentuk susunan tertentu , misalnya epidermis mempunyai

susunan yang terdiri atas lapisan basal, spinosum , granulosum dsb. Jadi ada polaritas. Pada

tumor ganas susunan yang teratur ini akan hilang sehingga letak sel yang satu terhadap yang

lain tidak teratur lagi. Sebagai contoh, dapat dilihat pada karsinoma in situ serviks uteri, sel

epitel gepeng berlapis stratifikasinya tidak jelas lagi dan sel-selnya menunjukkan tanda ganas,

walaupun sel-sel ini belum menembus membrane basal. Pada tumor jinak tidak ditemukan

loss of polarity.

8. Tumor ganas jika tidak diobati akan menyebabkan kematian, berbeda dengan tumor

jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya tidak pada alat tubuh vital.

Diagnosis yang tepat pada pipi kanan Pak Tono (FKUI)

Berdasarkan bentuk klinis yang banyak ditemukan, dapat diketahui bahwa Pak Tono

menderita tumor ganas karsinoma sel basal. Adapun bentuk klinis pada karsinoma sel basal

antara lain:

a. Bentuk nodulus (termasuk ulkus rodens)

Bentuk ini paling sering ditemukan. Pada tahap permulaan sangat sulit ditentukan

malah dapat berwarna seperti kulit normal atau menyerupai kutil. Gambaran klinis

yang khas berupa gambaran keganasan dini seperti: tidak berambut, berwarna

coklat/hitam, tidak berkilat (keruh). Bila sudah berdiameter 0,5 cm sering ditemukan

pada bagian pinggir berbentuk papular, meninggi, anular, di bagian tengah cekung

yang dapat berkembang mejadi ulkus (ulcus rodent) kadang-kadang ditemukan

telangiektasis. Pada perabaaan terasa keras dan berbatas tegas. Dapat melekat di

dasarnya bilat telah berkembang lebih lanjut. Dengan trauma ringan atau bila

krustanya diangkat mudah terjadi perdarahan.

b. Bentuk kistik

Bentuk ini agak jarang ditemukan. Permukaannya licin, menonjol di permukaan kulit

berupa nodus atau nodulus. Pada perabaan keras, dan mudah digerakkan dari

dasarnya. Telangiektasis dapat ditemukan pada tepi tumor.

c. Bentuk superfisial

Bentuk ini menyerupai penyakit Bowen, lupus eritematosus, psoriasis atau

dermatomikosis. Ditemukan di badan serta umumnya multipel. Biasanya terdapat

faktor-faktor etiologi berupa faktor Arsen atau sindrom nevoid basal sel karsinoma.

Ukurannya dapat berupa plakat dengan eritema, skuamasi halus dengan pinggir yang

Page 5: Bahan

agak keras seperti kawat dan agak meninggi. Warnanya dapat hitam dan berbintik-

bintik atau homogen yang kadang-kadang menyerupai melanoma maligna.

d. Bentuk morfea

Secara klinis menyerupai morfea akan tetapi ditemukan tanda-tanda berupa kelainan

yang datar, berbatas tegas tumbuhnya lambat berwarna kekuningan, pada perabaan

pinggirnya keras.

Mengapa koreng Pak Tono tidak sembuh-sembuh

Luka kanker akan tetap mengalami proses penyembuhan seperti pada luka lainnya,

namun pada tahap proliferasinya akan memanjang dibanding luka lain, sehingga proses

penyembuhan dapat berlangsung lama ataupun gagal. Hal ini berkaitan dengan penurunan

fibroblast, penurunan produksi kolagen dan berkurangnya angiogenesis kapiler. Oleh karena

itu luka kanker terus ada pada kondisi hipoksia panjang yang kemudian menjadi nekrotik.

Selain itu sel-sel kanker akan terus menginfiltrasi jaringan, sehingga jaringan akan semakin

rusak. (Cooper R. & Gray D. The Control of Wound Malodor with Honey-based Wound

Dressings and Ointment. Wounds-UK. 2005.) (Naylor W. Malignant Wound: Etiology

and Principles of Management. Nursing standard. 2002.)

Daftar Pustaka buat yang diatas

1. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Cetakan Ketiga.

Badan Penerbit FKUI. Jakarta. 2013:229-40

2. Kumar V., Ramzi S.C., Robbins, S. Buku Ajar Patologi. Ed.7. Vol.1. Jakarta:

EGC. 2013