58

bahan mentah gerontik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sfsafes

Citation preview

Page 1: bahan mentah gerontik
Page 2: bahan mentah gerontik
Page 3: bahan mentah gerontik
Page 4: bahan mentah gerontik
Page 5: bahan mentah gerontik
Page 6: bahan mentah gerontik
Page 7: bahan mentah gerontik
Page 8: bahan mentah gerontik
Page 9: bahan mentah gerontik
Page 10: bahan mentah gerontik
Page 11: bahan mentah gerontik
Page 12: bahan mentah gerontik
Page 13: bahan mentah gerontik
Page 14: bahan mentah gerontik
Page 15: bahan mentah gerontik
Page 16: bahan mentah gerontik
Page 17: bahan mentah gerontik
Page 18: bahan mentah gerontik
Page 19: bahan mentah gerontik
Page 20: bahan mentah gerontik
Page 21: bahan mentah gerontik
Page 22: bahan mentah gerontik
Page 23: bahan mentah gerontik
Page 24: bahan mentah gerontik
Page 25: bahan mentah gerontik
Page 26: bahan mentah gerontik
Page 27: bahan mentah gerontik
Page 28: bahan mentah gerontik
Page 29: bahan mentah gerontik
Page 30: bahan mentah gerontik
Page 31: bahan mentah gerontik
Page 32: bahan mentah gerontik
Page 33: bahan mentah gerontik
Page 34: bahan mentah gerontik

‹ ›

  /35    

Related More

Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus 2836   views Like

Asuhan keperawatan komunitas 7659   views Like

(2). konsep keperawatan komunitas 5660   views Like

Asuhan keperawatan komunitas 5140   views Like

(2). konsep keperawatan komunitas 2862   views Like

Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas 90   views Like

Proses keperawatan komunitas mjd copy 1510   views Like

Page 35: bahan mentah gerontik

Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban 1014   views Like

Contoh laporan 42046   views Like

Contoh laporan 7695   views Like

Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia 125   views Like

Komunitas 626   views Like

Komunitas 29   views Like

Contoh laporan praktek 8725   views Like

38991136 contoh-laporan 5010   views Like

Contoh laporan observasi lapangan 29344   views Like

Page 36: bahan mentah gerontik

contoh laporan keuangan Koperasi 5498   views Like

Contoh format laporan 43423   views Like

Contoh laporan kunjungan industri 928   views Like

Contoh laporan pkl smk 92350   views Like

Contoh Analisis laporan keuangan 6303   views Like

contoh Laporan ojl cakep 949   views Like

Contoh laporan prakerind 32   views Like

Contoh tulisan-ilmiah-laporan-penelitian 7698   views Like

Contoh penulisan laporan hasil kegiatan 26137   views Like

Page 37: bahan mentah gerontik

Contoh laporan top brand 2011 1644   views Like

Contoh laporan diskusi dan lampiran 525   views Like

Ok contoh-laporan-analisis-keuangan 512   views Like

Contoh makalah-keperawatan 1068   views Like

0

inShare Pin It Wordpress

+ Follow

Contoh laporan komunitas

by Ns.Heri Saputro on Jan 04, 2013

4,665 views

Contoh Laporan Keperawatan Komunitas

No comments yet

Page 38: bahan mentah gerontik

Subscribe to comments Post Comment

Contoh laporan komunitas Document Transcript

1. BAB 1 PENDAHULUANA. Latar belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui kegiatan PHC sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan menggunakan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara. Keterlibatan peran serta masyarakat sangat diperlukan, dimana individu, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi / sumber daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat, 1

2. 2sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasianyang dapat digunakan. Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RImenetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiriuntuk hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan danmemberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasipercepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruhpenduduk dengan mengembangkan

Page 39: bahan mentah gerontik

kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebutdengan Desa Siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memilikikesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah danmengatasi masalah –masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secaramandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar maudan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat,masyarakat perlu mengetahui masalah – masalah dan factor – factor yang dapatmempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagaibagian dari anggota masyarakat. Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh DepartemenKesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standarperawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen sepertiyang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkanuntuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknyatersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan,pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitaspelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilakuindividu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan denganmasalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja sertakesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanankesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan,imunisasi, posyandu dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa ProgramStudi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan Stikes Surya Mitra Husada Kedirimelaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT 03Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung denganmenggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatanmasyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatanserta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana

3. 3 dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan.B. Tujuan 1. Tujuan Umum Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari melalui pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan demografis RT 03 Desa Tunggulsari. b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari. c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari.C. Manfaat Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari dapat bermanfaat bagi : 1. Mahasiswa Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan proses keperawatan 2. Masyarakat a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 3. Puskesmas Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.

Page 40: bahan mentah gerontik

4. 4 BAB 2 TINJAUAN TEORIA. Pengertian Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985) Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Freeman, 1961) Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented).B. Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association) 1. Asumsi a. Sistem pemeliharaan yang kompleks. b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier. c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian. d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier. 4

5. 5 e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer. 2. Kepercayaan a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang. b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan. c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan. d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu. e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan. f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama. g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan. h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.C. Falsafah Keperawatan Komunitas Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan

Page 41: bahan mentah gerontik

pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya. 3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan. 4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

6. 6 5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan. 6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat. 7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus. 8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar. MANUSIA KEPERAWATAN KESEHATAN 3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT) LINGKUNGAN (Physic, Biologic, Psychologist, Social, Cultural, dan Spiritual).Gambar 2.1 : Paradigma/Falsafah Keperawatan Komunitas

7. 7 Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing – masing unsur sebagaiberikut:1. Manusia. Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai – nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas. Komunitas sebagai klien yang dimaksud adalah kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.2. Kesehatan. Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.3. Lingkungan. Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.4. Keperawatan. Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.D. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas 1. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam hal: a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah. c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan. d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi. e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.

8. 8 f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan. g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care). h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan. i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.E. Sasaran Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompokdan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai

Page 42: bahan mentah gerontik

masalahkesehatan/perawatan. 1. Individu Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial. 2. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya. 3. Kelompok Khusus Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah: a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti; 1) Ibu hamil 2) Bayi baru lahir 3) Balita 4) Anak usia sekolah 5) Usia lanjut

9. 9 b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah: 1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya. 2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya. c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya: 1) Wanita tuna susila 2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba 3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain. d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah: 1) Panti wredha 2) Panti asuhan 3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial) 4) Penitipan balita 4. Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnyaF. Strategi Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi: 1. Proses kelompok. 2. Pendidikan kesehatan. 3. Kerja sama (partnership).G. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan

10. 10serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat kelingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankanadalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,rehabilitatif dan resosialitatif. 1. Upaya Promotif Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan: a. Penyuluhan kesehatan masyarakat b. Peningkatan gizi c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan e. Olahraga secara teratur f. Rekreasi g. Pendidikan seks. 2. Upaya Preventif Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan: a. Imunisasi

Page 43: bahan mentah gerontik

massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah. d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui. 3. Upaya Kuratif Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan: a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing) b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas d. Perawatan payudara e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

11. 11 4. Upaya Rehabilitatif Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita- penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan: a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan, AFP. b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, etika batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat. 5. Upaya Resosialitatif Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan gangguan jiwa. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.H. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyailahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan,wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitasadalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek. b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan kesehatan utama. c. Penyusunan instrumen data. d. Uji coba instrumen pengumpulan data. e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.

12. 12 f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan setempat. g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data. h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.2. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW: a. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat b. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar rencana kegiatan c. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan. d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari instansi terkait.3. Tahap Pelaksanaan a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok kerja kesehatan. b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan: 1) Pelatihan kader kesehatan 2) Penyuluhan kesehatan 3) Simulasi/demonstrasi 4)

Page 44: bahan mentah gerontik

Pembuatan model/percontohan 5) Kunjungan rumah (home health care) 6) Kerja bakti, daan lain-lain. c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan.4. Tahap Evaluasi a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas. b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.

13. 13I. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas 1. Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah: a. Pengkajian b. Diagnosa Keperawatan c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi. 2. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat a. Tujuan pengorganisasian Komunitas : Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas. b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat : 1) Persiapan : a) Pengenalan komunitas Pendekatan Jalur Formal Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas dengan cara ; 1. Pengajuan proposal dan perijinan 2. Penjelasan tujuan dan program hasil : surat ijin/persetujuan Pendekatan Jalur Informal Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada : 1. Tokoh-tokoh masyarakat 2. Ketua RW, RT 3. Kader kesehatan Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama. b) Pengenalan Masalah Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini. Tahap pengenalan masalah : Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data

14. 14 1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi : a. Survey wilayah b. Survey populasi c. Survey masalah utama dan faktor penyebab d. Survey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan. e. Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas. 2. Membuat instrument pengumpulan data. Tabulasi Data: 1. Membuat table tabulasi data 2. Menghitung frekuensi distribusi 3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi Analisa Data 1. Analisa Deskriptif 2. Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti. 3. Analisa Korelasi 4. Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik. Perumusan Masalah 1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data. 2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA 3. Formulasi : a. Problem b. Etiologi c. Data yang menyokong.c) Penyadaran komunitas Tujuan : 1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas 2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah

15. 15 3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan masalah. Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan langkah : 1. Penyajian data hasil survey 2. Diskusi kelompok : a. Perumusan masalah dan faktor penyebab b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya) c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan yang direncanakan. 3. Penyajian hasil diskusi kelompok 4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.2) Pelaksanaan Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan

Page 45: bahan mentah gerontik

yang telahdirencanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telahterbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan : a) Pelatihan Kader b) Penyuluhan kesehatan c) Pelayanan kesehatan langsung d) Home care e) Rujukan3) Evaluasi Hal-hal yang harus dievaluasi : a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek) c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan d) Rencana tindak lanjut.

16. 16 Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkaitdengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambilkeputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakanlingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga sertamemanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkanpendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitumelalui proses keperawatan.

17. 17 BAB 3 DESKRIPSI LOKASI ANALISA DATA DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Pengumpulan Data a. Data Demografi Wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru yang terdiri dari 36 kepala keluarga (KK). Berdasarkan metode pengkajian “Windshield Survey” data demografi masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Utara : Berbatasan dengan Lingkungan RT 04 & RT 05 Selatan : Berbatasan dengan Desa Plosokandang Timur : Berbatasan dengan Desa Plosokandang Barat : Berbatasan dengan Lingkungan RT 02 Karakteristik wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa dataran rendah yang merupakan daerah pedesaan. Gambaran geografis RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa kumpulan perumahan yang padat dengan sedikit tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan. Flora berupa tanaman tropis seperti tanaman tebu. Jenis hewan ternak mayoritas adalah adalah kambing dan lembu. Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 3.1 Komponen Windshield Survey Elemen Deskripsi Perumahan Sebagian besar bangunan rumah di RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru termasuk bangunan permanen dan lantainya kedap air, jarak antar rumah cukup dekat ± kurang dari 1 meter. Lingkungan/ Sebagian besar rumah memiliki halaman. Depan rumah Daerah warga langsung berbatasan dengan jalan. Jalan utama di RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru cukup sempit ± 4 meter. Kebiasaan Kebiasaan warga RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten 17

18. 18 Tulungagung berkumpul untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti yasinan. Transportasi Jalan utama terdiri jalan paving. Dan mayoritas penduduk memiliki transportasi pribadi yaitu sepeda motor, sepeda. Pusat Terdapat Puskesmas, Poskesdes, Posyandu Lansia 1 buah. Pelayanan Posyandu 2 buah (balita dan lansia), 1 masjid Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi akan ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini :b. Data Umum 1. Jenis kelamin Gambar 3.1 Diagram jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas bahwa jumlah perempuan sebanyak 58% dan laki-laki sebanyak 42 %. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk RT 03 jumlah penduduk perempuan sebanyak 86

Page 46: bahan mentah gerontik

dan penduduk laki-laki sebanyak 63, jadi total keseluruhan jumlah penduduk adalah 149 orang.

19. 192. Usia Penduduk Gambar 3.2 Diagram usia penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukan bahwa sebagian besar umur penduduk yaitu 31-40 th 28%.3. Tingkat Pendidikan Gambar 3.3 Diagram pendidikan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Desa Tunggulsari RT 03 berpendidikan SD 39%.

20. 204. Pekerjaan Gambar 3.4 Diagram pekerjaan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang pekerjaanya wiraswasta 28%5. Penghasilan Gambar 3.5 Diagram penghasilan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagianmasyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang penghasilannya 1-2 jt 45%

21. 216. Agama Gambar 3.6 Diagram menurut agama yang dianut di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 0% muslim 100% non muslim Dilihat dari diagram diatas masyarakat di Desa Tunggulsari di RT 03 bahwa semua muslim 100%.7. Faktor Kesehatan Lingkungana. Jenis Bangunan Gambar 3.7 diagram jenis rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 8% 3% permanen semi permanen 89% tidak permanen Dilihat dari diagram di atas jenis rumah penduduk Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar termasuk jenis rumah permanen 89%.

22. 22b. Atap Rumah Gambar 3.8 diagram Atap rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 1% genteng 99% seng Dilihat dari diagram hampir seluruh atap rumah penduduk atau 99% terbuat dari genteng.c. Ventilasi Gambar 3.9 diagram Ventilasi rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 6% 32% kurang 62% cukup baik Dilihat dari diagram Ventiasi rumah warga desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar mempunyai ventilasi yang baik (62%).

23. 23d. Penerangan / pencahayaan Gambar 3.10 Diagram penerangan / pencayahaan rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 2% 5% terang gelap 93% remang-remang Dilihat dari diagram di atas penerangan/pencahayaan rumah warga Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhya mempunyai penerangan yang terang (93 %).e. Lantai Gambar 3.11 Diagram jenis lantai rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 3% 8% tegel 33% plester 56% tanah basah tanah kering Dilihat dari diagram di atas lantai warga Desa Tunggulsari RT 03 mempunyai lantai plester (56 %).

24. 24f. Kebersihan Lingkungan Gambar 3.12 Diagram lingkungan rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 37% bersih 63% kotor Dilihat dari diagram di atas rumah warga

Page 47: bahan mentah gerontik

Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar mempunyai halaman bersih (63 %).8. Sumber Air Gambar 3.13 Diagram sumber air penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 0% 2% % 0% 2 PAM SPT Sumur Gali 96% Sumber Sungai Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya penduduk di Desa Tunggulsari mempunyai sumur gali (96 %).

25. 259. Pembuangan Sampah Terakhir Keluarga Gambar 3.14 Diagram pembuangan sampah terakhir penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 9% 4% 0% dibakar ditanam 87% kompos dibuang di sungai Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa pembuangan sampah keluarga di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya dibakar (87 %).10. Jamban Gambar 3.15 Diagram jamban penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 8% cemplung 92% leher angsa Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya mempunyai jamban leher angsa (92 %).

26. 26 11. Penyakit Gambar 3.15 Diagram penyakit penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. 6% 12% HT 54% DM 28% Ispa Keju linu Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa penyakit yang diderita warga di Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar adalah keju linu (54 %).B. Analisa Data Tabel 3.2 Analisa Data No Data Penyebab Masalah 1 Kebersihan lingkungan : Kurang kesadaran Resiko Halaman bersih 63% masyarakat timbulnya Halaman kotor 37 % tentang kesehatan penyakit Pembuangan sampah : lingkungan (batuk,pilek Dibakar 87 % dan diare) Penyakit : Ispa 28% 2. Dari 13 keluarga yang menjadi binaan Pengetahuan Resiko mahasiswa, sebagian besar menderita masyarakat yang terjadinya hipertensi 12 %, DM 6 % , Ispa 28 %, kurang dalam komplikasi Keju Linu 54 % dan mayoritas yang memelihara penyakit pada menderita adalah lansia (99%). kesehatan lansia lansia

27. 27C. Penapisan Masalah KriteriaNo. Diagnosa Keperawatan Jumlah Keterangan A B C D E F G H I J K L 1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 46 Keterangan kriteria: pilek, diare) di RT 03 Desa a. Sesuai dengan peran perawat komunitas Tunggulsari b.d Kurang kesadaran b. Resiko terjadi masyarakat tentang kesehatan c. Resiko parah lingkungan d. Potensi untuk pendidikan kesehatan e. Interest untuk komunitas f. Kemungkinan diatasi 2. Resiko terjadinya komplikasi 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 43 g. Relevan dengan program penyakitpada lansia di RT 03 Desa h. Tersedianya tempat i. Tersedianya waktu Tunggulsari b.d Pengetahuan j. Tersedianya dana masyarakat yang kurang dalam k. Tersedianya fasilitas memelihara kesehatan lansia l. Tersedianya sumber daya Keterangan pembobotan: 1. sangat rendah 2. rendah 3. cukup 4. tinggi 5. sangat tinggi

28. 28D. Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore 1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang 46 kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan 2. Resiko terjadinya komplikasi penyakitpada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d 43 Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia

29. 29E. Rencana dan Strategi KeperawatanNo Diagnosa Rencana Tujuan Sasaran Penanggung Waktu Implementasi Evaluasi . Keperawatan Kegiatan Jawab Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart1. Resiko 1. Berikan Setelah Ibu-ibu Mahasiswa 12-05-2012 Penyuluha 1. Membuat 1) Seluruh 1.Ibu – ibu timbulnya penyuluhan dilakukan yasinan n

Page 48: bahan mentah gerontik

dan perencanaan warga RT 03 yasinan penyakit (batuk, tentang tindakan dan diskusi kegiatan hadir dalam bersedia hadir pilek, diare) di lingkungan selama 3 kali seluruh pada 2. Berkoordinasi kegiatan dalam RT 03 Desa dan rumah pertemuan warga kelompok dengan Ibu 2) Warga RT kegiatan Tunggulsari b.d yang sehat. diharapkan RT 03 yasinan ketua yasinan 03 dapat penyuluhan Kurang 2. lakukan masyarakat : putri : Di di RT setempat memahami 2. Kegiatan kesadaran kerja bakti 1. mengetah rumah Ibu dalam kegiatan pentingnya penyuluhan masyarakat massal ui di RT 02 penyuluhan menjaga berjalan tentang dengan pentingny 3. Berkoordinasi lingkungan dengan baik kesehatan seluruh a Kerja dengan Bapak dan lancar lingkungan warga menjaga 13-05-2012 Bakti : RT dan tokoh 3. Kegiatan 3. berikan kesehatan seluruh masyarakat kerja bakti kenang – lingkunga warga di setempat dalam diikuti oleh kenangan n lingkunga kegiatan kerja semua warga yang 2. mampu n RT 03 bakti RT 03 mendukung menjaga 4. warga terciptanya kesehatan mengerti cara kebersihan lingkunga memelihara lingkungan. n. lingkungan yang baik.

30. 30No Diagnosa Rencana Tujuan Sasaran Penanggung Waktu Implementasi Evaluasi . Keperawatan Kegiatan Jawab Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart2. Resiko 1. Berikan Setelah semua Mahasiswa 24-05-2012 Penyuluha 1. Membuat 1. Semua lansia 1.Semua lansia terjadinya penyuluhan dilakukan lansia n dan perencanaan di RT 03 hadir hadir dalam komplikasi tentang proses tindakan di diskusi kegiatan dalam posyandu posyandu penyakit pada menua dan selama 2 kali posyan pada 2. lansia lansia dan lansia di RT 03 penyakit pertemuan du posyandu Berkoordinasi 2. semua lansia mengikuti Desa penyerta yang diharapkan lansia lansia : Di dengan kader di RT 03 dapat kegiatan Tunggulsari b.d sering terjadi lansia : rumah lansia dalam memahami penyuluhan Pengetahuan pada lansia dan 1. bapak pelaksanaan pentingnya dan screening masyarakat yang diit yang mengetahui Zulkani di penyuluhan da menjaga test kurang dalam diperbolehkan pentingnya RT 02 screening test kesehatannya 2. Kegiatan memelihara misanya asam menjaga di posyandu dengan penyuluhan kesehatan lansia urat, hipertensi kesehatannya 24-05-2012 Screening lansia mengetahui berjalan dan diabetes 2. test makanan yang dengan baik melitus mengetahui diabetes diperbolehkan dan lancar 2. screening tes diit yang melitus dan yang di 3. Screening diabetes melitus sesuai buat dan asam kurangi pada test bisa dan asam urat lansia urat : lansia berjalan dng pada posyandu semua lancar dan lansia di RT 02 lansia mendeteksi Desa yang hadir penyakit pada Tunggulsari dalam lansia posyandu lansia

31. 31 BAB 4 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI RT 03 RW 02 DESA TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNGNo Diagnosa Kegiatan Waktu/tempat Peserta Pelaksana Hambatan Solusi1 Resiko timbulnya Penyuluhan tentang Rabu, 09 Mei ibu-ibu balita Mahasiswa Kurang nya fasilitas Menggunakan penyakit (batuk, gizi pada anak 2012 pukul dalam penyuluhan megaphone sbg alat pilek, diare) di RT balita dan 09.00-10.30 (tdk ada pengeras pengeras suara 03 Desa Tunggulsari pemberian Rumah bapak suara) b.d Kurang makanan tambahan sekdes kesadaran bubur cerelac umur masyarakat tentang 6 bln k atas, kesehatan pemberian susu lingkungan instan pada bayi umur 1 th k atas di posyandu balita Penyuluhan tentang Sabtu, 12 Mei Ibu-ibu Mahasiswa Banyak warga yang Menjemput warga lingkungan dan 2012 pukul yasinan rutin tidak datang untuk datang ke

Page 49: bahan mentah gerontik

rumah yang sehat 19.00-20.00 (RT 2-3) acara tersebut Rumah warga di RT 02 Desa Tunggulsari

32. 32 Kerja bakti Minggu, 13 Mei Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan Memberi informasi membersihkan 2012 di bersamaan dengan tentang lingkungan sepanjang RT 03 waktu panen pelaksanaan kerja pukul 06.00- bakti seminggu 08.00 sebelum pelaksanaan kerja bakti sehingga bisa datang semua Pemberian bibit Kamis, 07 Juni Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan Menjemput orang sirsak untuk warga 2012 di rumah kebanyakan orang untuk mengikuti bapak ketua RT istirahat kegiatan tersebut 03 pukul 13.00- 14.002 Resiko terjadinya Penyuluhan tentang Kamis, 24 mei Semua lansia Mahasiswa Kurang nya fasilitas Menggunakan komplikasi penyakit proses menua dan 2012 di yang ikut dalam penyuluhan megaphone sbg alat pada lansia di RT 03 penyakit penyerta posyandu lansia posyandu (tdk ada pengeras pengeras suara Desa Tunggulsari yang sering terjadi di rumah bpk lansia suara) b.d Pengetahuan pada lansia dan diit zulkani RT 02 masyarakat yang yang diperbolehkan pukul 09.00- kurang dalam misanya pada 11.00 memelihara penderita asam kesehatan lansia urat, hipertensi dan diabetes melitus

33. 33screening tes Kamis, 24 mei Semua lansia Mahasiswa Lansia merasa takut Di beri pemahamandiabetes melitus 2012 di yang ikut ketika akan di tusuk sedikit sehinggadan asam urat padaposyandu lansia posyandu jarum untuk di ambil lansia tidak merasaposyandu lansia didi rumah bpk lansia darahnya takut lagiRT 02 Desazulkani RT 02Tunggulsari pukul 09.00- 11.00Pelaksanaan senam Minggu, 03 Juni Semua lansia Mahasiswa 1. Satu orang 1. Yanglansia dan jalan 2012. Senam dan warga desa mendapatkan mendapatkansehat lansia bertempat di Tunggulsari karcis lebih dari karcis lebih dari SDN satu satu di ambil Tunggulsari dan oleh panitia jalan sehat start 2. Satu orang 2. Hadiah di dari SDN mendapatkan ratakan untuk Tunggulsari dan hadiah lebih semua lansia finish di balai dari satu macam desa Tunggulsari

34. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan Asuhan keperawatan pada komunitas dengan pendekatan proses keperawatan dapat disimpulkan : 1. Resiko timbulnya penyakit berhubungan dengan kurangnya kesadaran warga tentang kesehatan lingkungan. Setelah dilakukan implementasi menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang sudah mulai meningkatkan kebersihan lingkungannya dengan semakin menurunnya jumlah warga yang membuang sampah secara sembarangan maupun di sungai dan juga di bakar. 2. Setelah dilakukan implementasi penyuluhan dan kerja bakti bersama, banyak lingkungan rumah warga yang mengalami peningkatan kebersihan. 3. Masalah Kesehatan lansia Yang Berhubungan Dengan pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia. Setelah dilakukan tindakan di masyarakat dengan dilakukan penyuluhan tentang proses menua , dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan diit yang diperbolehkan misanya untuk penderita asam urat, hipertensi dan diabetes melitus sehingga para lansia akan tahu dan mengerti hal tersebut dan akan di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari. 4. Dengan diadakannya implementasi screening test untuk gula darah dan asam urat maka lansia akan tahu dan mengerti kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat atau sakit. 5. Setelah diadakannya implementasi semarak jalan sehat lansia dan senam bersama maka lansia akan terus berusaha menjaga kesehatannya dengan tetap berolahraga dan rutin mengikuti kegiatan lansia. 34

Page 50: bahan mentah gerontik

35. 35B. Saran 1. Bagi masyarakat untuk selalu terus menerus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari dampak apa saja yang bisa ditimbulkan. 2. Bagi Puskesmas tetap memberikan informasi terbaru terkait masalah yang ditemukan dimasyarakat dan mengevaluasi masalah yang ditemukan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Bagi mahasiswa dan institusi pendidikan keperawatan dapat lebih memantapkan penggunaan proses keperawatan dalam pemecahan masalah keperawatan komunitas.