24
 Perkembangan industri farmasi di Indonesia semakin maju, hal ini terbukti dengan meningkatnya  pasar farmasi Indonesia yang tumbuh signifikan mencapai 13,5% per tahun dan nilai pasar industri farmasi di Indonesia ditargetkan mencapai US !," miliar pada tahun #$1# &ngka  pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan rata'rata industri farmasi dunia yang hanya sebesar 3% per tahun Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar, sekitar 3(% di &sia ) enggara dengan  penduduk mencapai *5$ juta Indonesia bersama )hailand d an +ilipina menguasai pasar industri farmasi &sia )enggara sebesar $% serta diperkirakan pasar industri farmasi hingga #$1* akan mencapai nilai "*,1 miliar US- ./inaldi, #$1#0 )i nggi nya ti ngka t per tumbuhan pas ar indust ri far mas i Indone sia meningkat kan daya sai ng Indonesia di mata dunia al ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan, namun dibalik itu teap ada masalah lain yang muncul seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri farmasi Salah satu topik utama yang muncul dibelakang setiap kata 2industri adalah limbah 4imbah ini dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam 4imbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya .intings, 0 Pencemaran oleh industri terjadi akibat adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas yang masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan Sumber bahan beracun dan ber baha ya dapat diklas ifi kas ikan 6 .10 indust ri kimia org ani k maupun anorga nik, .#0  penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan .30  peristi7a kimia'fisi ka, biologi dalam pabrik .intings, 4imbah industr i dapat menghasil kan bahan toksik yang berbah aya terha dap lingk ungan, sehingga pencemaran akibat limbah industri akan mempengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat 4imbah 83 berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan berupa terlepasnya

Bahan Prop Magang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan proposal magang lingkungan

Citation preview

Perkembangan industri farmasi di Indonesia semakin maju, hal ini terbukti dengan meningkatnya pasar farmasi Indonesia yang tumbuh signifikan mencapai 13,5% per tahun dan nilai pasar industri farmasi di Indonesia ditargetkan mencapai US$ 4,9 miliar pada tahun 2012. Angka pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan rata-rata industri farmasi dunia yang hanya sebesar 3% per tahun. Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar, sekitar 37% di Asia Tenggara denganpenduduk mencapai 650 juta. Indonesia bersama Thailand dan Filipina menguasai pasar industri farmasi Asia Tenggara sebesar 80% serta diperkirakan pasar industri farmasi hingga 2016 akan mencapai nilai 96,1 miliar USD (Rinaldi, 2012).Tingginya tingkat pertumbuhan pasar industri farmasi Indonesia meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia. Hal ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan, namun dibalik itu teap ada masalah lain yang muncul seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri farmasi. Salah satu topik utama yang muncul dibelakang setiap kata industri adalah limbah. Limbah ini dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya (Gintings, ). Pencemaran oleh industri terjadi akibat adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas yang masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan: (1) industri kimia organik maupun anorganik, (2) penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan (3) peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik (Gintings, . Limbah industri dapat menghasilkan bahan toksik yang berbahaya terhadap lingkungan, sehingga pencemaran akibat limbah industri akan mempengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah B3 berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan berupa terlepasnya senyawa organik dan/atau anorganik beracun ke udara ambien dan/atau pencemaran lingkungan. Limbah cair dapat menyebabkan keracunan pada manusia, terutama limbah cair yang mengandung zat racun seperti As, CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb atau Zn. Limbah cair juga merupakan limbah yang paling sering menimbulkan masalah lingkungan (Supraptini, 2002).Tingginya resiko pencemaran oleh limbah industri membuat pengembangan industri harus disertai upaya pengendalian lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan serta penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industri. Kebijakan nyata dari pemerintah untuk meminimalisasi risiko pencemaran dan dampak yang mungkin ditimbulkan industri adalah peraturan penyusunan dokumen AMDAL. Menurut PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan kegiatan. Dokumen AMDAL terdiri dari 4 bagian yang merupakan suatu kesatuan dan saling berhubungan yaitu Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Implementasi AMDAL ini dalam pelaksanaannya sering mengalami hambatan. Menurut Ana Shoba (2006), masih ada perusahaan yang telah memiliki dokumen AMDAL tidak melaksanakan seluruh rekomendasi/arahan yang terdapat di dalam dokumen RKL, RPL dan hal itu telah menyebabkan timbulnya masalah pencemaran/perusakan lingkungan. H Wirtjes (2003) menjelaskan, untuk mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan, seluruh rekomendasi dan arahan yang terdapat di dalam RKL dan RPL harus dilaksanakan dan rekomendasi/arahan RKL dan RPL harus dievaluasi. Untuk kepentingan evaluasi tersebut, instrumen yang sangat berperan adalah pemantauan lingkungan secara rutin. Salah satu perusahaan yang diketahui melaksanakan pemantauan secara rutin adalah PT.Bio Farma (Persero) Bandung. PT. Bio Farma adalah industri berwawasan lingkungan yang menerapkan praktik green industry dan satu-satunya perusahaan farmasi yang mendapatkan peringkat emas dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2014 dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peringkat emas ini diperuntukkan bagi usaha dan atau kegiatan yang telah berhasil melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan atau melaksanakan produksi bersih dan telah mencapai hasil yang sangat memuaskan. Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen perusahaan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala. Hal inilah yang mendasari peserta magang untuk memilih PT. Bio Farma (Persero) Bandung sebagai tempat untuk memepelajari aplikasi pemantauan lingkungan.

Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar World Health Organization (WHO) telah menjadi fokus dari PT. Bio Farma melalui sembilan kebijakan perusahaan yang diterapkan. Selain itu PT. Bio Farma juga menjadikan lingkungan seperti pengolahan limbah, tanggung jawab korporat (CSR) serta keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan sebagai fokus perusahaan dalam menunjang kinerja perusahaan menuju perusahaan berdaya saing global.

Lingkungan, yang merupakan wadah penerima akan menyerap bahanlimbah tersebut sesuai dengan kemampuan asimilasinya. Kemampuan lingkunganuntuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar, disebut dayatampung lingkungan. Daya tampung lingkungan antara tempat yang satu dengantempat yang lain berbeda.8Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan berinteraksidengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungansecara fisika, kimia dan biologi sebagai akibat dari adanya bahan pencemar akanmengakibatkan perubahan kualitas lingkungan. Limbah yang mengandung bahanpencemar akan mengubah kualitas bila lingkungan tersebut tidak mampumemulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya. Olehkarena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan pencemaryang terkandung dalam limbah tersebut.Kebijakan Bio Farma merefleksikan komitmen perusahaan sebagai green industry yakni Pencegahan Pencemaran, Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam, dan Patuh terhadap Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya. Sasaran yang ingin diwujudkan Bio Farma dalam pengelolaan lingkungan adalah:1. Pengelolaan lingkungan secara komprehensif baik udara, air limbah, limbah padat, dan limbah B3 yang patuh dan sesuai dengan standar regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.2. Penerapan standar beyond compliance dalam pengelolaan lingkungan untuk mencapai efisiensi kegiatan operasional dan wujud komitmen dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.Inovasi inovasi program pengelolaan lingkungan sebagai bentuk perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan untuk menjamin terus meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan dari tahun ke tahun.Dalam kegiatan operasionalnya, Bio Farma menyadari bahwa aktifitas Perusahaan mempunyai dampak terhadap lingkungan. Karena itu Perusahaan senantiasa menjaga dan melakukan pengendalian terhadap lingkungan sesuai dengan perundang - undangan dan persyaratan lainnya. Bio Farma berkomitmen untuk mewujudkan standar operasional bisnis yang ramah lingkungan, yang tidak hanya patuh terhadap peraturan perundangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, namun juga melangkah lebih jauh dengan menerapkan standar beyond compliance terhadap peraturan lingkungan dalam rangka mencapai standar kinerja yang efisien dengan tetap menjaga kualitas produk sehingga mampu berkompetisi di pasar internasional.

Vaksin dan antisera merupakan salah satu produk farmasi yang memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia, terutama dalam pencegahan dan pengobatan terhadap berbagai penyakit mematikan yang ditimbulkan oleh virus dan bakteri. Berbagai penyakit mematikan seperti campak, polio, difteri dan tetanus pada manusia telah berhasil diatasi dengan adanya vaksin dan antisera yang mampu meningkatkan antibodi menjadi lebih kuat dan tahan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Keberadaan vaksin dan antisera mutlak dibutuhkan guna menunjang kesehatan umat manusia. PT. Bio Farma sebagai salah satu produsen vaksin dan antisera di dunia serta satu-satunya di Indonesia, telah berhasil memainkan perannya dalam menyediakan berbagai vaksin dan antisera untuk keperluan kesehatan umat manusia di dunia. Vaksin dan antisera produksi PT. Bio Farma telah mencukupi kebutuhan vaksin dan antisera nasional dan juga telah diekspor ke lebih dari 130 negara di dunia. Berkembangnya industri vaksin di Indonesia tidak terlepas dari sisi negatifnya, dibalik sisi positif yang ada. Salah satu topik utama yang muncul dibelakang setiap kata industri adalah limbah. Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input)menjadi keluaran (output). Keluaran yang dihasilkan suatu industri adalah berupa produk yang diinginkan beserta limbah. Limbah ini dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya. Ketika lingkungan sudah tidak bisa diperuntukkan sebagaimana mestinya, maka lingkungan tersebut dikatakan tercemar.Pencemaran oleh industri terjadi akibat adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas yang masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan: (1) industri kimia organik maupun anorganik, (2) penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan (3) peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya.Dalam kegiatan operasionalnya, Bio Farma menyadari bahwa aktifitas Perusahaan mempunyai dampak terhadap lingkungan. Karena itu Perusahaan senantiasa menjaga dan melakukan pengendalian terhadap lingkungan sesuai dengan perundang - undangan dan persyaratan lainnya. (EN13, EN14)Kegiatan operasional PT. Bio Farma (Persero) banyak melibatkan bio farma Sebagai satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, Bio Farma telah memainkan peran signifikan dalam upaya menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, bebas dari penyakit menular, sehingga menjadi generasi yang produktif dan siap bersaing secara global di masa mendatang.Berkembangnya suatu industry, tidak terkecuali industri Industri, tidak akan pernah terlepas dari permasahan limbah. Limbah industri dapat didefinisikan sebagai limbah yang dihasilkan dari hasil sampingan kegiatan pengolahan barang mentah menjadi suatu produk yang meliputi sisa proses industri, proses pencucian dan perawatan peralatan. Dibandingkan dengan limbah domestik, pada umumnya limbah industri bersifat kompleks, sehingga proses pengelolaannya tidak sesederhana limbah domestik. Zat yang digunakan juga sebagian besar merupakan senyawa anorganik sehingga tidak dapat terurai dengan sendirinya di alam. Bahkan pada industri tertentu dapat menghasilkan limbah yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah limbah industri tersebut biasanya terlebih dahulu diolah sehingga sesuai dengan standar baku mutu limbah yang telah ditetapkan sebelum dilepas ke alam.Berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan berupa terlepasnya senyawa organik dan/atau anorganik beracun ke udara ambien dan/atau pencemaran lingkunganPencemaran yang ditimbulkan industri karena ada limbah keluar pabrik mengandung bahan beracun dan berbahaya. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan melalui media udara, air dan bahan padatan. Bahan buangan yang keluar dari pabrik masuk dalam lingkungan dapatdiidentifikasi sebagai sumber pencemar.Pencemaran terjadi akibat adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas yang masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan: (1) industri kimia organik maupun anorganik, (2) penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan (3) peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya.

Salah satu kebijakan industri di bidang lingkungan hidup untuk meminimasi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan atau industri yaitu berupa penyusunan dokumen AMDAL. Menurut PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan kegiatan. Salah satu dokumen AMDAL yang termasuk ke dalam penyusunan AMDAL yaitu RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan). Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan Kegiatan. Sedangkan, Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari rencana Usaha dan Kegiatan (PP No 27 Tahun 2012). Pentingnya dokumen RKL-RPL pada suatu perusahaan sangat menentukan perusahaan tersebut terhadap penilaian mengenai permasalahan dalam izin lingkungan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. 3. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. 4. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup. 5. Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. 6. Kerangka Acuan adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan. 7. Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Andal, adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan. 8. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut RKL, adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.

Sebagai perusahaan yang memproduksi vaksin dan anti sera, limbah merupakan salah satu topic utama yang harus di perhatikan. Limbah B3 bersumber kegiatan sendiri. Limbah B3 bangkai hewan uji sludge dari proses IPAL majun terkontaminasi dan plastik kemasan bangkai hewan ujiMenyadari bahaya yang mungkin di timbulkan, PT. Bio Farma selalu mengusahakanSebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Bio Farma juga terus mengupayakan penggunaan energy yang lebih efisien. Berbagai program penghematan energi terus dilakukan dan dikampanyekan secara gencar. Ini merupakan program nyata Perusahaan untuk turut memakai energi yang terbarukan, ramah lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi biaya pengoperasian.Dalam kegiatan operasionalnya, Bio Farma menyadaribahwa aktifitas Perusahaan mempunyai dampak terhadaplingkungan. Karena itu Perusahaan senantiasa menjagadan melakukan pengendalian terhadap lingkungan sesuaidengan perundang - undangan dan persyaratan lainnya.(EN13, EN14)Bio Farma berkomitmen untuk mewujudkan standaroperasional bisnis yang ramah lingkungan, yang tidakhanya patuh terhadap peraturan perundangan yang telahditetapkan oleh pemerintah, namun juga melangkah lebihjauh dengan menerapkan standar beyond complianceterhadap peraturan lingkungan dalam rangka mencapaistandar kinerja yang efisien dengan tetap menjagakualitas produk sehingga mampu berkompetisi di pasarinternasional.Kebijakan Bio Farma merefleksikan komitmen perusahaansebagai green industry yakni Pencegahan Pencemaran,Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam, dan Patuhterhadap Peraturan Perundangan dan PersyaratanLainnya. Sasaran yang ingin diwujudkan Bio Farma dalampengelolaan lingkungan adalah:1. Pengelolaan lingkungan secara komprehensif baik udara, air limbah, limbah padat, dan limbah B3 yang patuh dan sesuai dengan standar regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.2. Penerapan standar beyond compliance dalam pengelolaan lingkungan untuk mencapai efisiensi kegiatan operasional dan wujud komitmen dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.Inovasi inovasi program pengelolaan lingkungan sebagai bentuk perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan untuk menjamin terus meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan dari tahun ke tahun.Pada dasarnya fungsi industri mengolah input menjadi output. Sebagaiinput meliputi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja mesin dantenaga ahli dan lain-lain. Selain penggolongan tersebut industri juga diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: industri primer, industri yang mengubah bahan mentah menjadi setengah jadi; industri sekunder, adalah industri yang merubah barangsetengah jadi menjadi barang jadi; industri tertier, sebagian besarmeliputi industri jasa ataupun industri lanjutan yang mengolah bahanindustri sekunder.Lingkungan sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebutsesuai dengan kemampuan. Sebagai badan penerima adalah udara,permukaan tanah, air sungai, danau dan lautan yang masing-masingmempunyai karakteristik berbeda. Air di suatu waktu dan tempat tertentuberbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang sama denganwaktu yang berbeda. Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alamiserta pengaruh faktor lain.Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksipengaruh luar disebut daya dukung lingkungan. Daya dukunglingkungan antara tempat satu dengan tempat yang lain berbeda.Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turutmenetapkan nilai daya dukung.Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan bereaksi dengan satuatau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungansecara fisika, kimia dan biologis sebagai akibat dari bahan pencemar,membawa perubahan nilai lingkungan yang disebut pencemaranlingkungan.

D. Ciri Khas Pemantauan Lingkungan1. Dilakukan secara terencana dan terkendali.2. Setiap perlakuan didokumentasi secara verbal dan visual.3. Dilakukan menurut prosedur metodologi ilmiah yang ketat.4. Menggunakan instrumen pengukuran yang standard dan sesuai.5. Dilakukan dengan frekuensi dan siklus waktu tertentu yang tetap.F. Manfaat Pemantauan Lingkungan1. Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan mekanisme kerja suatusistem pengelolaan lingkungan.2. Dapat memonitor secara dini perubahan kualitas lingkungan.3. Memperkecil risiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternaltehadap dampak kegiatan dan kehandalan sistem pengelolaan lingkunganyang dijalankan.4. Dapat menguji ketepatan prediksi dampak kegiatan dan menyempurnakanrekomendasi mitigasi dampak dari sistem pengelolaan lingkungan yangdijalakan.5. Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhanpemrakarsa/penanggung jawab kegiatan terhadap peraturan perundangundang.6. Dapat mendeteksi secara dini kerusakan/gangguan pada sistem operasi dandampaknya terhadap kualitas lingkungan.7. Meningkatkan citra baik perusahaan di kalangan pemerintah, konsumen,mitra bisnis dan masyarakat.3G. Jenis-jenis Pemantauan LingkunganH. Ruang Lingkup Kegiatan Pemantauan Lingkungan1. Menyusun rencana kerja pemantauan lingkungan.2. Menentukan aspek, komponen, dampak dan parameter lingkungan yangakan dipantau.3. Menyusun prosedur pelaksanaan pemantauan yang sesuai dengan prosedurstandard operasi.4. Membuat format-format dan formulir pemantuan serta mengisinya dengandata yang relevan.5. Membuat buku jurnal harian dan bulanan serta format berita acara kegiatanpemantauan.6. Melakukan pengukuran terhadap parameter lingkungan yang dipantau.7. Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel efluen dan ambien.8. Membuat sistem informasi lingkungan.9. Mengelola dan menganalisis data.10. Menyusun laporan bulanan dan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan.511. Menyusun laporan per triwulan kepada, BAPEDALDA Kabupaten dan Kota,BAPEDALDA Propinsi, BAPEDAL Regional dan BAPEDAL Pusat.I. Tahap-tahap Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan1. Survey dan sosialisasi program.2. Menyusun rencana kerja, kerangka acuan dan format pemantauanlingkungan.3. Pelaksanaan pemantauan lingkungan.4. Evaluasi pelaksanaan pemantauan lingkungan.5. Improvement/penyempurnaan program pemantauan lingkungan.J. Ruang Lingkup Tugas Konsultan Dalam Pemantauan LingkunganTugas konsultan dalam pemantauan lingkungan di perusahaan-perusahaanmeliputi aspek perencanaan, supervisi dan advisory terhadap seluruh ruanglingkup tugas pemantauan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebutkonsultan bekerja berdasarkan Kerangka Acuan dan Kontrak Perjanjian KerjaSama denga pihak perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang menjadi klien darikonsultan meliputi perusahaan yang bergerak dalam bidang :- Industri Manufacture- Agro Industri- Industri Jasa- Industri Pertambangan- Jasa KontruksiMitra kerja konsultan dalam kegiatan pemantauan lingkungan adalah BAPEDALPusat, BAPEDAL Regional, BAPEDALDA Propinsi, BAPEDALDA Kabupaten danKota, dan Laboratorium Rujukan.K. Laporan Pelaksanaan Pemantauan LingkunganAda dua jenis laporan pelaksanaan pemantauan lingkungan yaitu :1. Laporan Internal yang dikeluarkan setiap bulan dan ditujukan kepadapimpinan perusahaan.2. Laporan Eksternal yang dikeluarkan setiap 3 (tiga) bulan dan ditujukankepada BAPEDALDA Kabupaten dan Kota, BAPEDALDA Propinsi, BAPEDALRegional, dan BAPEDAL Pusat.L. Evaluasi dan Tolok Ukur Keberhasilan kinerja PelaksanaanPemantauan LingkunganUntuk menilai keberhasilan kinerja sistem pemantauan lingkungan yangdikembangkan, digunakan beberapa indikator sebagai tolok ukur :1. Kualitas Efluen yang dihasilkan tidak melampaui ambang batas Baku MutuEfluen.2. Kualitas Ambien tidak melampaui batas Baku Kerusakan Lingkungan, BakuGetaran, Baku Kebisingan dan Baku Kebauan.3. Kepemilikan dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan yanglengkap dan memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan.4. Berkurangnya keluhan, pengaduan, tuntutan dan gugatan dari wargamasyarakat yang menyangkut dengan masalah lingkungan terhadapperusahaan.6DIAGRAM ALIR MEKANISME KERJAPEMANTAUAN LINGKUNGANPerbaikanMitigasiHasil di bawah ambang batas Hasil tidak melampaui Hasil Mitigasi berhasilBaku Mutu Efluen batas kriteria Baku mempertahankan kualitasKerusakan Ambien lingkunganPEMANTAUANPELAKSANAANRKL / RPLKUALITASAMBIENKUALITASEFLUENSISTEMOPERASIPRODUKSI

Indikator yang paling baik dalam menentukan derajat suatu kasus pencemaran adalah dengan cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap dan partikel-partikel debu di udara.Gas sulfurdioksidaGas sulfur dioksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri. Indeks AsapIndeks asap diukur dengan menggunakan paper tape untuk menyaring sampel udara, dan densitasnya diukur dengan fotoelektrik meter. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.Partikel debuPartikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industry merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satu milligram atau microgram partikel per meter kubik udara.Parameter lain untuk indikator pencemaran udaraKarbon monoksidaKarbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran udara, terustama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.OksidanOksidan, miasalnya saja ozon dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap pembuangan kendara bermotor di kota-kota besar.Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai indikator pencemaran udara.Timah hitam atau timbalSering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.Pencemaran Lingkungan oleh Kegiatan Industri

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas amdal. Sebagai industry yang peduli lingkungan, bio farma telah melakukan pemantauan lingkungan yang dilaporkan secara berkala. Ada dua jenis laporan pelaksanaan pemantauan lingkungan yaitu laporan Internal yang dikeluarkan setiap bulan dan ditujukan kepada pimpinan perusahaan dan laporan eksternal yang dikeluarkan setiap 3 (tiga) bulan dan ditujukan kepada BAPEDALDA Kabupaten dan Kota, BAPEDALDA Propinsi, BAPEDAL Regional, dan BAPEDAL Pusat.a. baku mutu air; b. baku mutu air limbah; c. baku mutu air laut; d. baku mutu udara ambien; e. baku mutu emisi; f. baku mutu gangguan; dan g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Secanggih apapun dokumen AMDAL atau dokumen Audit Lingkungan yangdihasilkan tanpa upaya pemantauan yang sistematis dan terjadwal tidak banyakmanfaatnya. Secara umum kelemahan utama pihak Pemrakarsa(pemilik/pengelola usaha) selama ini adalah mengabaikan aspek pemantauan.Perbaikan sistem hanya dapat dilaksanakan setelah dilakukan evaluasi, danevaluasi hanya dapat dilakukan berdasarkan hasil pemantauan rutin. Oleh karenaitu upaya pemantauan lingkungan memiliki peran strategis didalam sistempengelolaan lingkungan, disamping upaya penegakan hukum. Melihat pentingnya 2aspek pemantauan di dalam sistem pengelolaan lingkungan, dengan ini kamimengembangkan konsep pemantauan lingkungan yang bersifatkomphrehensif dan menawarkannya kepada Pemeritah Daerah dan para pelakubisnis di Sumatera Utara.Pemantauan merupakan bagian yang amat penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Amdal tanpa diikuti oleh pemantauan tidak akan banyak berarti, tidak akan ada yang dapat mengetahui apakah pendugaan dampak yang tercantum dalam dokumen Amdal dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Kegunaan pemantauan lingkungan antara lain:a. Untuk menguji pendugaan dampakb. Untuk mendapatkan efektivitas dari aktivitas atau teknologi yang digunakan untuk mengendalikan dampak negatifc. Untuk mendapatkan tanda peringatan sedini mungkin mengenai perubahan lingkungand. Untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk menunjang tuntutan-tuntutan ganti rugi (Suratmo, 1993).

Negara berkembang seperti Indonesia mutlak melakukan suatu pembangunandengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kemakmuran rakyat. Pembangunan diera globalisasi ini didukung oleh munculnya teknologi yang sangat canggih. Di KotaDenpasar khususnya, perkembangan teknologi sangat pesat. Namun, teknologi tersebutmemiliki dampak yang sangat besar dalam perubahan lingkungan yang disebabkan olehtercemarnya lingkungan tersebut oleh limbah dan sampah. Pencemaran lingkunganadalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami,sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkanlingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengankomponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karenamanusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalammengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam danlingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu danteknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yangsangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buahpikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologiyang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat danperilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulaibersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berartikemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidupagar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berartikemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amatberpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lentinglingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karenaketerbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkantanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkanketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.

Pencemaran air terjadi bila beberapa bahan atau kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kualitas badan air sehingga tidak memenuhi baku mutu atau tidak dapat digunakan untuk keperluan tertentu (sesuai peruntukannya, misalnya sebagai bahan baku air minum, keperluan perikanan, industri, dan lain-lain) (Sunu, 2001). Menurut Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 82 tahun 2001, Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehinnga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. Karakteristik pencemaran air dari industri manufaktur antara lain: - Limbah cair - Industri makanan - Industri tekstil - Industri pulp dan kertas - Industri kimia - Industri kulit - Industri electroplatingMenurut Wardhana (2004), indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :1) Adanya perubahan suhu airDalam kegiatan industri seringkali suatu proses disertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin-mesin yang menunjang kegiatan tersebut berjalan dengan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan. Penghilangan panas ini biasanya dilakukan dengan membuang air ke lingkungan. Akibatnya air sungai suhunya naik, oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu. Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut didalamnya.2) Adanya perubahan PH atau konsentrasi ion HidrogenAir normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5-7,5. Air dapat bersifat asam apabila pH lebih kecil dari pH normal,sedangkan air akan bersifat basa apabila pH lebih besar dari pH normal.3) Adanya perubahan warna, bau dan rasa airBahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut didalam air. Apabila bahan buangan dan air limbah industri dapat larut dalam air maka akan terjadi perubahan warna air. Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan buangan atau air limbah dari kegiatan industri atau dapat pula berasal dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup didalam air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. 4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan trelarutEndapan dan koloidal serta bahan terlarut berasal dari bahan buangan industri yang bentuknya padat. Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat larut secara sempurna akan mengendap didasar sungai dan yang dapat terlarut sempurna akan menjadi koloidal. Endapan sebelum sampai kedasar sungai akan melayang didalam air bersama-sama dengan koloidal dan menghalangi masukya sinar matahari kedalam lapisan air. Selain itu bahan buanagn industri berupa bahan anorganik yang dapat larut didalam air akan mendapat tambahan ion-ion logam berat yang pada umumnya bersifat racun.5) Adanya mikroorganismeKalau bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, berarti mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Perkembangan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba patogen akan ikut berkembang juga dan menimbulkan penyakit.6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkunganZat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik melalui efek langsung aau efek tertunda, maka tidak dibenarkan dan tidak etis bila ada yang membuang bahan sisa radioaktif ke lingkungan.Pencemaran UdaraMenurut PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI DAERAH, Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah ditetapkan. Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udaramenjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidakberbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerahpadat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat diatas batas kewajaran. Emisi pencemaran udara oleh industri sangattergantung dari jenis industri dan prosesnya, peralatanindustri dan utilitasnya. Pencemaran udara pada dasarnya berbentukpartikel (debu, aerosol, timah hitam) dan gas (CO,NOx, SOx, H2S, hidrokarbon).Menurut Sunu (2001), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:a. Limbah Zat Kimia Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air dikelompokkan sebagi berikut:1. Insektisida Insektisida sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan masyarakat khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan.2. Pembersih Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya buih-buih pada permukaan air.3. Larutan penyamak kulit Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak merusak lingkungan khususnya pencemaran air.4. Zat warna kimia Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya mempunyai daya tarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna aslinya. Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh manusia.b. Limbah Padat Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat yang terbentuk lebih halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat larut dalam air dan tidak dapat mengendap, melainkan membentuk koloid yang melayang-layang di dalam air. Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh sehingga akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan oksigen terlarut di dalam air juga menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan di dalam air.d. Limbah Organik Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen.e. Limbah Anorganik Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industrielectroplating, industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung dibuang di air lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Ion logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air lingkungan sangat berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia.

Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbaagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk memahami prilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau kegiatan), sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regional tergantung pada skala masalah yang dihadapi. Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, sistematis dan terencana. Pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penataan (compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup.Dampak negatif limbah gas, debu dan butiran-butiran halus terhadap kesehatan manusia anatara lain:Gas beracun:CO, dapat menyebabkan gangguan fungsi otakSo2, No2, Ozon, NH3, beberapa senyawa aromatik, H2S dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan/atau iritasi mata.Smog (Kabut/Asap), dapat mengganggu penglihatan serta pernapasanDebuMengganggu pernapasan dan bila beracun (contohnya Pb) dapat menimbulkan gangguan syaraf, saluran pernapasan dan menyebabkan anemia.Debu yang mengandung serat abses dapat menimbulkan kankerDampak terhadap tanaman oleh ozon (o3), sulfur oksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2) dapat merusakan pohon-pohonan. Pada hewan, gas dan debu dapat menimbulkan gangguan pernapasan maupun akumulasi cemaran karena memakan makanan yang sudah tercemar.