DISUSUN OLEH:

NAMA : EMILIANINIM : 101304023KELAS : A (PENDIDIKAN)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2010/2011

AbstrakCecak (Hemidactylus frenatus) merupakan hewan reptil yang biasa merayap di

dinding atau di pohon. Merupakan salah satu jenis hewan yang dagingnya dapat

digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya gatal-gatal, asma, kanker,

HIV, H1N1, dan demam berdarah. Pengujian secara ilmiah menunjukkan bahwa

cicak sebagai salah satu obat yang belum diterapkan dalam dunia medis. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat kimia dalam daging cicak. Selain itu

juga, untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan daging cicak ini menjadi obat

yang mudah dikomsumsi dan aman digunakan. Untuk sementara, masyarakat

mengomsumsi cicak sebagai obat dengan cara dibersihkan (membuang ekor dan

kepalanya), dicuci kemudian dikeringkan. Atau bisa langsung dikonsumsi dengan

memasukkannya ke dalam kapsul. Hasil pengamatan menunjukkan, cicak dapat

menyembuhkan obat kanker dengan memakan 2 cicak di pagi hari dan 2 cicak di

malam hari selama 6 bulan. Yang berarti untuk sembuh 1 orang dari penyakit kanker,

membutuhkan 720 ekor cicak. Hasil uji kandungan kimia menunjukkan bahwa cicak

mengandung suatu zat aktif yang berupa enzim serta mempunyai sifat theurapetik,

yang memiliki nama IUPAC Tri-heksipentafenikol mempunyai sifat menghambat

pertumbuhan kanker/ metastasis sel kanker, melawan HIV dan H1N1 viral. Obat ini

diberi nama  Anti Retroviral (ARV).

Kata Kunci

Cicak, uji zat kimia, kandungan kimia, penyakit, zat aktif( enzim ).

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cicak termasuk binatang melata yang menjijikan bagi kebanyakan orang,

namun ternyata cicak ini bukan hanya sekedar bisa dinyanyikan oleh anak kecil saja

tapi dibalik itu semua cicak juga mempunyai manfaat bagi manusia. Disamping

mengurangi banyaknya nyamuk, siapa sangka cicak mampu mendatangkan

penghasilan yang lumayan. Mampu meraup jutaan rupiah dari bisnis cicak kering.

Hingga kini permintaan reptil yang konon mampu menyembuhkan sejumlah penyakit

ini tidak pernah surut. Cicak dikemas untuk dikirim kepada pemesan. Pemasaran

cicak kering ini telah merambah ke sejumlah kota seperti Surabaya, Jakarta, dan

Palembang bahkan hingga ke luar negeri.

Selain itu cicak juga bermanfaat bagi kesehatan, konon cicak yang menjijikan

itu bisa mengobati penyakit gatal-gatal dan ada yang berpendapat dapat menurunkan

panas demam akibat tipus, asma, dll. Hanya karena binatang ini menjijikan bagi

kebanyakan orang, maka untuk mengkonsumsinya pun jadi tidak berani.

Hal ini menjadi misteri di dunia ilmu pengetahuan dan medis. Yang dipikirkan

sekarang, apakah benar cicak mengandung semacam zat-zat kimia yang dapat

dijadikan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Zat apa itu, dan bagaimana

cara mengolahnya menjadi suatu jenis obat yang mudah diperoleh dan dikomsumsi

oleh manusia.

Sehingga, masalah ini akan saya angkat sebagai bahan penelitian untuk

menjawab atau mencari jawaban masalah di atas dan menemukan keistimewaan dan

zat kimia yang terkandung pada seekor cicak.

B. Rumusan Masalah

1. Jenis-Jenis Cicak?

2. Bagaimana keberadaan cicak dalam kehidupan manusia?

3. Apa kandungan daging cicak yang dapat dijadikan obat?

4. Bagaimana manusia mengolah atau mengembangkan daging cicak untuk dijadikan

obat?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Cicak dalam bahasa latin lebih dikenal dengan Hemidactylus frenatus,

merupakan hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon (Mommy, 2010:

http//tjingwen.com). Mereka memanjat tembok rumah untuk mencari serangga dan

tertarik pada cahaya lampu. Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna

coklat kehitam-hitaman dan ada cicak yang berbintik-bintik hitam. Cicak biasanya

berukuran sekitar 10 centimeter. Cicak bersama dengan tokek dan sebangsanya

tergolong ke dalam suku Gekkonidae.

A. Jenis Cicak

Menurut (Ayub Strisno, 2010: http://Ayubs.wordpress.com), ada 3 macam

cicak di sekitar kita:

1. Cicak dinding (Cosymootus platynus)

2. Cicak kayu/pohon (Hemidactylus frenatus)

3. Cicak gula (Gehyra mutilata)

Sedangkan menurut (Yennynasari, 2010 : http//yennynasrizarain.wordpress), cicak

ada banyak jenisnya, yakni:

a. Cicak tembok (Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok

rumah dan sela-sela atap. Cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan

jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat

adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.

b. Cicak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat,

dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung

ekor. Cicak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di

bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cicak tembok

di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam

memperoleh makanan.

c. Cicak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan

warna kulit transparan serupa daging. Cicak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar

mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi

kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.

d. Cicak batu (Cyrtodactylus marmoratus).

Ada banyak jenis cicak di sekitar kita, namun yang lebih umum diketahui

adalah jenis cicak tembok/ diding karena mudah didapat dan sering dijumpai di

rumah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Cicak dalam Berbagai Sudut Pandang

Cicak menurut orang Bali adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yakni

Dewi yang melindungi bicara dan tulisan ( Crushdew, 2007: www.majalahtrust.com)

Cicak merupakan salah satu binatang yang dianjurkan untuk dibunuh oleh Rasulullah,

cicak digelari Fuwaisiqa = si jahat kecil ( Arnold, 2008: http://www.mapress.com/).

Cicak mengintai setiap makanan manusia. Hati-hati meninggalkan makanan di

piring, mangkuk, cething dsb tanpa ditutup rapat. Bila tidak, saat kembali makanan

sudah diacak-acak, diinjak-injak cicak.

C. Kandungan Daging Cicak

Jenis hewan melata ini memang banyak menyimpan manfaat bagi manusia.

Yang terbaru, kini jenis reptil mini ini (Hemidactylus frenatus) mulai

dikomersialisasikan. Nyatanya cecak mulai diburu, lalu diekspor ke sejumlah negara,

di antaranya Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Sebagai predator serangga

pengganggu, terutama di sejumlah negara importir, cecak juga dijadikan pakan bagi

ular dan biawak yang diternakkan ( Rioardi, 2011: http://rioardi.wordpress.com/).

Hewan ini juga bisa menyalurkan hobi kalangan kolektor hewan unik, serta sebagai

sarana pendidikan bagi anak-anak untuk merangsang wawasannya mengenai dunia

reptile (Andika, 2011: http// berita.kapanlagi.com).

Menurut eksportir reptil, Budiyanto Tasma, Direktur CV Terraria Indonesia,

permintaan ekspor cecak untuk kebutuhan pakan ular dan biawak setiap tahun

mencapai 100 ribu hingga 125 ribu ekor (Engkar, 2011: http://www.infolink.com).

Namun, karena terbentur kebijakan yang membatasi ekspor cecak, tak semua

kebutuhan itu bisa dilayani. Pemerintah hanya memberi kuota ekspor sebanyak 80

ribu ekor (Andika, 2011: http//www.berita.kapanlagi.com).

Konon bagian lidah cicak, empedu cicak dan darahnya dikabarkan

mengandung zat yang bisa melawan virus HIV. Yang memiliki khasiat itu cicak

berbobot lebih dari 3 ons dalam keadaan hidup. Penyakit yang menyerang sistem

imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Sehingga, ramuan

tradisional dari cicak dipercaya sebagai paling mujarab untuk hal ini. Sedangkan

daging secara keseluruhan sudah dikenal sejak nenek moyang bisa menyembuhkan

berbagai macam penyakit, buat kulit, menurunkan panas akibat demam, paru – paru

dll. Banyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa

sembuh dengan cicak yang dibakar atau digoreng (Yenninasari, 2010:

http//yennynasrizarain.wordpress,).

Penyakit kurap yang di sebabkan oleh jamur Dermatophytes menyebabkan

bulu pada anjing rontok, kulit yang meradang, menyebabkan gatal. Anjing terlihat

sering menggarut luka akibat jamur Dermatophytes yang menyerangnya. Jamur

dermatophytes termasuk dalam kerajaan fungi, fungi merupakan makhluk hidup

eukariotik maka enzim yang terkandung di dalam tubuh cicak dapat melawan sel

eukariotik pada jamur dermatophytes (Erna, 2010: http//tjingwen.com). Pemberian

cicak kepada anjing termasuk susah karena penciuman hewan ini sangat tajam dan

cicak bukanlah makanan anjing. Jadi cara lain agar anjing tersebut mau memakan

cicak tersebut yakni di bakar dan dicampurkan ke dalam makanannya

(Anggraini, 2010: http://www. Penyakit.biz/categori/agen.god).

Mungkin dikarenakan adanya anti oksidan dalam tubuh cicak itu sendiri.

Tahap uji klinis tahap 1 telah menunjukkan hasil yang signifikan. Ternyata cicak

mengandung suatu zat aktif yang mempunyai sifat theurapetik, yang memiliki nama

IUPAC Tri-heksipentafenikol mempunyai sifat menghambat pertumbuhan kanker/

metastasis sel kanker, melawan HIV dan H1N1 viral. Obat ini diberi nama  Anti

Retroviral (ARV) (Ferdias. 2011: http://gcko-tokek.com).

Khasiat cicak sebagai obat, menurut seorang ahli pengobatan Cina Hembing

Wijayakusuma, sebenarnya sudah dikenal di Cina sejak beberapa puluh tahun lalu.

Semula cicak untuk pengobatan TBC (Yuniko, 2010: http://ayomari.blogspot.com/).

Berdasarkan laporan Medical Chinese Report tahun 1965, penyakit TBC disebabkan

oleh virus tubercolosis. Virus adalah parasit obligat yang menginfeksi sel makhluk

hidup. Virus yang terbungkus oleh membran menginfeksi sel-sel eukariotik menyatu

dengan plasma inang melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel eukariotik.

Maka nukleoprotein virus menggantikan peran sel eukariotik sehingga virus yang

menguasai sel tersebut dinetralisir oleh enzim yang terdapat pada daging cicak, enzim

itu memperbaiki sel eukariotik dan fungsinya melawan virus sehingga sel eukariotik

kembali mengambil perannya sendiri (Anggraini, 2010:

http://www.Penyakit.biz/categori/agen.god).

E. Cara Mengolah daging Cicak

Sampai sekarang ini, mengonsumsi daging cicak sebagi obat masih sangat

susah dan masih sangat jarang orang yang melakukannya, karena belum diproduksi

dalam bentuk tablet atau kapsul.

Ada beberapa cara mengolah daging tokek untuk pengobatan, pertama cicak

diambil untuk dibakar sampai hangus.   Setelah itu ditumbuk/dihaluskan agar menjadi

bubuk, bubuk cicak tersebut dicampur dengan sedikit kopi dan diseduh dengan air

panas, seperti layaknya menyeduh secangkir kopi (Engkar, 2011:

http://www.infolink.com).

Cara kedua mengolah daging cicak adalah dengan menggoreng daging cicak

(sudah dikuliti) dengan menggunakan bumbu-bumbu sesuai dengan selera masing-

masing.   Cicak yang dijadikan camilan (makan kering), layaknya belut goreng, juga

sudah lama ada yang memproduksi dan memperdagangkannya (Engkar, 2011:

www.infolink.com).

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Cicak ada beberapa jenis, dantaranya: Cicak dinding (Cosymootus platynus),

Cicak kayu/pohon (Hemidactylus frenatus), Cicak gula (Gehyra mutilata), Cicak

batu (Cyrtodactylus marmoratus). Namun yang sering dijumpai di sekitar adalah

cicak jenis cicak Dinding/Tembok.

2. Cicak menurut orang Bali adalah manifestasi dari Dewi Saraswati, yakni Dewi

yang melindungi bicara dan tulisan. Cicak merupakan salah satu binatang yang

dianjurkan untuk dibunuh oleh Rasulullah. Namun sekarang, cicak merupakan

salah satu hewan yang dikomsumsi untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

3. Dalam tubuh cicak terdapat enzim yang unik, enzim yang terkandung di dalam

tubuh cicak dapat melawan sel eukariotik pada jamur dermatophytes. Konon

bagian lidah cicak, empedu cicak dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang

bisa melawan virus HIV. Setelah dilakukan uji klinis, ternyata cicak mengandung

suatu zat aktif yang mempunyai sifat theurapetik, yang memiliki nama IUPAC Tri-

heksipentafenikol mempunyai sifat menghambat pertumbuhan kanker/ metastasis

sel kanker, melawan HIV dan H1N1 viral. Obat ini diberi nama  Anti Retroviral.

4. Sekarang belum ada pihak atau badan yang memproduksi daging cicak dalam

bentuk tablet/ kapsul sebagai obat, sehingga untuk mengomsumsinya bisa dengan

cara kepala dan ekornya dibuang lalu badannya dibersihkan dan dimasukkan ke

kapsul dalam keadaan mentah agar mudah memakannya. Atau bisa dengan

dikeringkan dan dibakar.

B. Saran

Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dan masyarakat luas mengetahui

khasiat dari daging cicak dan bisa memanfaatkannya. Serta sangat diharapkan adanya

cara memproduksi daging cicak dalam bentuk obat yang mudah didapat dan mudah

dikonsumsi oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Crushdew. 2007. Keberadaan Cicak. http://www.majalahtrust.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Mommy, Andrew. 2010. Tokek. http//tjingwen.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Andika. 2011. Khasiat Cicak. http// berita.kapanlagi.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Yennynasari, 2010. Cicak. http//yennynasrizarain.wordpress. Diakses tanggal 14 April 2011.

Erna. 2010. Kandungan Daging Cicak. http//tjingwen.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Engkar. 2011. Penjualan Cicak Kering. http://www.infolink.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Rioardi. 2011. Perburuan Satwa. http://rioardi.wordpress.com/. Diakses 10 Januari 2011.

Anggraini. 2010. Iinformasi Seputar Penyakit dan Pengobatannya. http://www. Penyakit.biz/categori/agen.god. Diakses 10 Januari 2011.

Yuniko Deviana. 2010. Cancer Sucks. http://ayomari.blogspot.com/. Diakses tanggal 14 April 2011.

Ferdias. 2011. Manfaat Daging Tokek. http://gcko-tokek.com. Diakses tanggal 14 April 2011.

Ayub Strisno. 2010. Misteri Cicak. http://Ayubs.wordpress.com. Diakses tgl 4 Mei 2011

Mayya, 2010. Cicak Obat Kangker. http://Khaliy.blogspot.com. Diakses tgl 4 Mei 2011.

Arnold, E.N., & Poinar, G. 2008. A 100 million year old gecko with sophisticated adhesive toe pads, preserved in amber from Myanmar (abstract). http://www.mapress.com/. Diakses pada 12 Agustus 2009.

ه لل الحمد ونستغفره  إن ونستعينه نحمدهأعمالنا ئات وسي أنفسنا شرور من بالله ونعوذ

له مضل فال الله يهده له  من هادي فال يضلل ومنله شريك ال وحده الله إال اله ال أن أشهد

. ورسوله عبده محمدا أن وأشهد