Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas 7 F X Mudjiharjo v Sugiyono D Silalahi Dan E 2010 - Copy - Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rpp bahasa indonesia

Citation preview

  • i

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    ii

    Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional.Dilindungi Undang-undang.

    BAHASA DAN SASTRA

    INDONESIA 1Untuk SMP/MTs Kelas VII

    Penulis : F. X. MudjiharjoV. SugiyonoD. SilalahiEndang Sri S.

    Ilustrasi, Tata Letak : Agus Safitri, Hernan Sriwijaya, MarinaPerancang Kulit : Oric Nugroho Jati

    Hak Cipta buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan NasionalDari Penerbit PT Galaxy Puspa Mega.

    Buku ini bebas digandakan sejak Juli 2010 s.d. Juli 2025.

    Diterbitkan oleh Pusat PerbukuanKementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010

    Diperbanyak oleh ... .

    410.7Bah Bahasa dan Sastra Indonesia 1 : untuk SMP/MTs kelas VII / Mudjiharto, F.X[et al.] ; ilustator, Agus

    Safitri, Herman Sriwijaya, Marina.Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian PendidikanNasional, 2010.vi, 158 hlm. : ilus. ; 30 cm.

    Bibliografi : hlm. 156Indeks

    ISBN 978-979-095-459-5 (No Jil. Lengkap)ISBN 978-979-095-460-1 (Jil. 1.1)

    1. Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran I. Mudjiharto, F.X.II. Agus Safitri III. Herman Sriwijaya IV. Marina

  • iii

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Nasional, pada tahun 2010, telah membelihak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakatmelalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

    Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untukdigunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor69 Tahun 2008 tanggal 7 November 2008.

    Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbityang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian PendidikanNasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

    Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini, dapat diunduh (download),digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untukpenggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudahdiakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada diluar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

    Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kamiucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwabuku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kamiharapkan.

    Jakarta, Juli 2010Kepala Pusat Perbukuan

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    iv

    Apakah kalian pernah mendengar pernyataan atau nasihat: Gunakanlah bahasa Indone-sia secara baik dan benar! Apa maksudnya? Mengapa kalian perlu menggunakan bahasaIndonesia secara baik dan benar?

    Sejak berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia telah diakuisebagai bahasa resmi negara. Hal itu berarti bahwa bahasa Indonesia memiliki kedudukanyang istimewa. Maka tidak heran, bila bahasa Indonesia dimasukkan dalam program intipembelajaran di sekolah-sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.Tujuannya jelas, yakni memasyarakatkan bahasa Indonesia supaya bangsa Indonesia banggadengan bahasanya sendiri. Apakah kalian juga merasa bangga memiliki bahasa Indonesia?

    Kehadiran bahasa-bahasa prokem di kalangan kaum muda dan dialek yang bercampurdengan bahasa Indonesia secara tidak karuan menjadikan bahasa Indonesia semakinterpinggirkan. Coba kalian amati kalimat-kalimat berikut, Apa elu mau kemari sekarang?;Emangnya gue pikirin!; Garing banget gak sih?! Menggunakan bahasa-bahasa gaul memangtidak salah. Namun, ketika penggunaan bahasa-bahasa tersebut telah mendarah dagingpada masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia yang merupakan bahasa formal kurang mendapattempat secara maksimal.

    Karena itu, guna mendukung semua proses belajar mengajar buku pelajaran Bahasadan Sastra Indonesia kelas VII SMP/MTs ini disusun secara metodik dan komprehensif(menyeluruh). Buku ini disusun berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indo-nesia dalam Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

    Materi-materi pembelajaran yang disajikan tiap bab itu, dalam praktiknya selalu dikaitkandan disajikan melalui empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.Pembelajaran melalui empat aspek tersebut diharapkan dapat menghasilkan siswa yangberkompeten dalam berbahasa dan bersastra.

    Ada beberapa keunggulan buku ini. Pertama, di awal setiap bab buku ini dicantumkantujuan yang hendak dicapai, yakni kompetensi yang harus dikuasi beserta indikatornya sehinggasiswa dapat dengan baik memahami materi-materi yang diamanatkan kurikulum. Kedua, diakhir setiap bab dalam buku ini juga disertakan rangkuman dan evaluasi akhir dengan namaUjian Kompetensi. Setelah mengerjakan evaluasi akhir, siswa diharapkan dapat menguasaikompetensi dasar pada bab yang bersangkutan. Ketiga, pada setiap buku disertakanpengetahuan umum dengan nama Sekilas Tahu dan Sekilas Tokoh. Pengetahuan umumyang diberikan ditujukan supaya siswa dapat mengetahui informasi tentang tokoh, misalnyaSekilas Tokoh: Dr. Seto Mulyadi, Psi, Msi, Sahabat Anak-anak (bab 1), Sekilas Tahu: Kiat-kiatMenulis Cerpen (bab 6), dan sebagainya. Selain itu, pada bagian penyudah, kami jugamelengkapi dengan evaluasi akhir, glosarium, indeks, dan daftar pustaka yang menjadi rujukanpenulisan buku ini.

    Akhirnya, kami berharap semua yang disajikan dalam buku ini dapat memberikan nuansayang baru dalam kegiatan belajar. Selamat belajar. Jangan pernah berhenti mencari ilmu danjika perlu Carilah ilmu sampai ke negeri China!

    Juli 2008

  • vKata Pengantar

    Kata Sambutan ...................................................................................................................................... iiiKata Pengantar ...................................................................................................................................... ivDaftar Isi ................................................................................................................................................. v

    BAB 1 BERCERITA

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 11.1 Dongeng dan Relevansinya dengan Situasi Sekarang ............................................................ 21.2 Bercerita dengan Urutan yang Baik, Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan

    Mimik yang Tepat ........................................................................................................................ 41.3 Mengomentari Buku Cerita yang Dibaca ................................................................................... 61.4 Menulis Buku Harian ................................................................................................................... 10Rangkuman ........................................................................................................................................... 11Sekilas Tokoh: Dr. Seto Mulyadi, Psi, Msi., Sahabat Anak-anak ........................................................... 12Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 13

    BAB 2 PERTUNJUKAN

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 152.1 Menemukan Hal-hal yang Menarik dari Dongeng yang Diperdengarkan .................................... 162.2 Bercerita dengan Alat Peraga ................................................................................................... 212.3 Membacakan Berbagai Teks Perangkat Upacara ................................................................... 222.4 Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri Dongeng yang Pernah Dibaca

    atau Didengar .............................................................................................................................. 26Rangkuman ........................................................................................................................................... 29Sekilas Tahu: Si Unyil dan Wayang Kancil dan Cerita Binatang .......................................................... 30Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 31

    BAB 3 PENGALAMAN YANG MENGESANKAN

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 333.1 Menuliskan Kembali Berita yang Dibacakan ke dalam Beberapa Kalimat ................................. 343.2 Menceritakan Pengalaman yang paling Mengesankan ........................................................... 353.3 Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca ..................................................................... 383.4 Menulis Pantun yang Sesuai dengan Syarat Pantun ............................................................... 43Rangkuman ........................................................................................................................................... 45Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 46

    BAB 4 KEGIATAN

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 494.1 Menyimpulkan Isi Berita yang Dibacakan dalam Beberapa Kalimat ...................................... 504.2 Menyampaikan Pengumuman ................................................................................................... 524.3 Menemukan Makna Kata Tertentu dalam Kamus Melalui Kegiatan

    Membaca Memindai ................................................................................................................... 544.4 Menulis Teks Pengumuman dengan Bahasa yang Efektif, Baik dan Benar ................................ 55Rangkuman ........................................................................................................................................... 56Sekilas Tahu: Kamus ............................................................................................................................ 56Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 57

    BAB 5 PERILAKU

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 595.1 Menunjukkan Relevansi Isi Dongeng dengan Situasi Sekarang ............................................. 605.2 Bercerita dengan Urutan yang Baik, Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan

    Mimik yang Tepat ........................................................................................................................ 645.3 Menyimpulkan Isi Bacaan Setelah Membaca Cepat 200 Kata per Menit ............................... 665.4 Menulis Surat Pribadi dengan Memerhatikan Komposisi, Isi, dan Bahasa ................................ 70Rangkuman ........................................................................................................................................... 71Sekilas Tokoh : HC Anderson, Meski Miskin Tetapi Tak Patah Semangat ........................................... 72

    Diunduh dari BSE.Mahoni.com

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    vi

    Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 73

    BAB 6 CITA-CITA

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 756.1 Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Seorang Tokoh/

    Narasumber yang Disampaikan dalam Wawancara ............................................................... 766.2 Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen ..................................................................................... 776.3 Menemukan Gagasan Utama dalam Teks yang Dibaca ........................................................... 816.4 Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi ........................................................................... 83Rangkuman ........................................................................................................................................... 87Sekilas Tahu : Kiat-kiat Menulis Cerpen .............................................................................................. 87Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 88

    BAB 7 KERJA KERAS

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 917.1 Menuliskan dengan Singkat Hal-hal Penting yang Dikemukakan

    Narasumber dalam Wawancara ............................................................................................... 927.2 Menceritakan Tokoh Idola .......................................................................................................... 947.3 Menemukan Informasi Secara Cepat dari Tabel/Diagram yang Dibaca ................................. 967.4 Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Keindahan Alam ..................................................... 98Rangkuman ........................................................................................................................................... 101Sekilas Tahu: Pensi (Pentas Seni) ....................................................................................................... 101Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 102

    BAB 8 MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DAN IMAJINASI

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 1058.1 Menanggapi Cara Pembacaan Puisi ......................................................................................... 1068.2 Bertelepon dengan Kalimat yang Efektif dan Bahasa yang Santun ........................................ 1088.3 Mengungkapkan Hal-hal yang Dapat Diteladani dari Buku Biografi

    yang Dibaca Secara Intensif ...................................................................................................... 1108.4 Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Peristiwa yang Pernah Dialami ............................. 114Rangkuman ........................................................................................................................................... 116Sekilas Tahu: Kiat-kiat Menjadi Public Speaker ................................................................................... 116Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 117

    BAB 9 TOKOH IDOLA

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 1099.1 Merefleksi Isi Puisi yang Dibacakan ......................................................................................... 1209.2 Menceritakan Tokoh Idola .......................................................................................................... 1229.3 Menemukan Realitas Kehidupan Anak yang Terefleksi dalam Buku Cerita

    Anak baik Asli maupun Terjemahan .......................................................................................... 1239.4 Menulis Pesan Singkat ............................................................................................................... 130Rangkuman ........................................................................................................................................... 130Sekilas Tokoh: Group Band Samsons ................................................................................................. 131Ujian Kompetensi .................................................................................................................................. 132

    BAB 10 SOSIAL DAN BUDAYA

    Pendahuluan ......................................................................................................................................... 13510.1 Menuliskan dengan Singkat Hal-hal Penting yang Dikemukakan

    Narasumber dalam Wawancara .............................................................................................. 13610.2 Menjelaskan Hubungan Latar Suatu Cerpen (Cerita Pendek) dengan

    Realitas Sosial ............................................................................................................................ 13710.3 Membaca Indah Puisi ................................................................................................................. 14310.4 Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Peristiwa yang Pernah Dialami ............................. 145Rangkuman ........................................................................................................................................... 146Sekilas Tokoh: Ahmad Tohari ................................................................................................................ 146Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... 147

    Evaluasi Akhir ........................................................................................................................................ 149Glosarium .............................................................................................................................................. 154Daftar Pustaka ...................................................................................................................................... 156Indeks .................................................................................................................................................... 158

  • Bab 1 Bercerita

    1

    ww

    w.fl

    ickr

    .com

    ww

    w.in

    hil.g

    o

    Proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII diawali dengan topik Bercerita. Diharapkantopik ini dapat merangsang kalian dalam belajar bahasa Indonesia agar kalian dapat berbahasaIndonesia secara baik dan benar. Di bab pertama, kalian akan diajak mendalami tentang dongeng.

    Seperti diketahui dongeng adalah cerita yang dituturkan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi. Dongeng juga memberikan dampak positif bagi anak-anak karena dapat menumbuhkandaya imajinasi dan kreativitas.

    Pertama, kalian akan diajak untuk menunjukkan kaitan antara isi dongeng dengan situasi sekarang.Dengan demikian, kalian akan memahami bahwa dongeng tidak berdiri sendiri, lepas dari realitassekarang. Untuk menemukan relevansi itu kalian ditantang agar semakin mampu mendengarkandongeng lalu menganalisisnya.

    Kedua, kalian akan diajak untuk bisa bercerita dengan urutan yang baik. Kalian dituntut untukmemerhatikan suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimikmu dengan sebaik-baiknya.

    Ketiga, kalian juga diajak untuk belajar mengomentari buku cerita yang kalian baca. Tanda bahwakalian sudah membaca buku tersebut adalah kalian harus bisa menyebutkan hal-hal yang menarikdan tidak menarik dengan alasan yang logis.

    Keempat, kalian diajak untuk bisa menuliskan pengalaman, pemikiran, ataupun perasaan kaliandalam buku harian dengan bahasa yang baik dan benar tanpa meninggalkan bahasa ekspresifmu.Usahakanlah di antara kalian memiliki buku harian untuk mengekspresikan perasaan dan pikiranmuyang lurus maupun bengkok, yang positif maupun yang negatif.

    Akhirnya, kalian diajak untuk dapat mengembangkan kemampuan bahasamu, khususnya denganmemahami penggunaan dan makna imbuhan meng-.

    Selamat belajar dan sukses selalu.

    Pendahuluan :

    Dongeng yang diceritakan secara langsung memberikan dampak positif bagi anak-anak karena dapatmenumbuhkan daya imajinasi dan kreativitas

    ww

    w.fl

    ickr

    .com

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    2

    1.1 Dongeng dan Relevansinyadengan Situasi Sekarang

    Sewaktu kecil, kalian tentu pernahmendengarkan dongeng yang diceritakan olehorang tua atau guru. Dongeng diceritakandengan menarik dan penuh pesan moral.

    Dongeng merupakan salah satu cerita reka-an yang memiliki unsur seperti tokoh, wataktokoh, latar, dan pesan atau amanat. Tokohdalam dongeng selain manusia, dapat berupabinatang atau tumbuhan.

    Dongeng biasanya diceritakan atau ditulisuntuk menyampaikan pesan tertentu supayapembaca atau pendengarnya berperilaku baik.Dongeng biasanya penuh khayalan dankeajaiban.

    1.1.1 Mendengarkan DongengGuru atau salah satu siswa membacakan

    dongeng berikut ini, dongeng lain, atau bisa jugamendengarkan dongeng dari kaset/CD.

    memberitahu padaku bahasa apa yang kalianpilih. Setelah itu, pakailah bahasa serta suaraitu, dan lupakan bahasa manusia.

    Maka, pulanglah penduduk hutan ke tempatmasing-masing. Mereka mulai berpikir kerasuntuk mencari suara yang gagah dan cocokuntuk mereka masing-masing.

    Hari demi hari penduduk hutan sibuk mencarisuara yang akan mereka pakai selanjutnya.Singa yang telah dinobatkan sebagai raja hutankarena keberaniannya, lebih dahulu memilihsuara mengaum.

    Aouuuuum, katanya dengan gagah me-mamerkan suaranya. Penduduk hutan yang lainsenang mendengarnya. Mereka merasa suaraitu pas dengan tubuh singa yang gagah.

    Tapi tidak semua hewan senang mende-ngarnya. Burung Beo yang usil malah mener-tawakan suara itu. Hahaha, mirip orang sakitgigi, cetus Beo sambil tertawa terbahak-bahak.

    Singa sangat malu mendengarnya.Hari berganti hari, semuanya mencoba

    berbagai suara kecuali Beo. Ia sibuk mengejeksuara-suara yang berhasil ditemukan. Hahaha,seperti suara pintu yang tidak diminyaki, ejekBeo kepada Jangkrik yang menemukan suaraberderik.

    Hahaha, kudengar nenek-nenek tertawa,ejeknya kepada Kuda.

    Ban siapa yang bocor? Hahaha, ia me-nertawakan suara desis Ular.

    Begitulah pekerjaan Beo setiap hari. Ia sibukmengintip dan menertawakan penduduk hutanlainnya yang mencoba suara baru. Teman-temannya tidak dapat berbuat apa-apa. Merekamalu dan menghindar dari Beo. Tapi, Beo selaluberhasil menemukan dan menirukan suaramereka.

    Mbeeeek, tirunya ketika melihat Kambing.Ngok-ngooook, tirunya ketika melihat Babi.Tak terasa sudah satu minggu. Penduduk

    MENDENGARKAN

    Mengapa Beo SelaluMenirukan Suara

    Dahulu kala, hewan-hewan di hutan bisaberbicara seperti manusia. Mereka bercakap,bekerja sambil bercakap, juga hidup rukun dandamai. Pada suatu hari, Ibu Peri Penjaga Hutanmengumpulkan penghuni rimba dan berkata,Anak-anakku, Sang Pencipta telah mencipta-kan makhluk baru. Namanya manusia. SangPencipta memutuskan bahwa manusialah yangakan berbicara dengan bahasa kita dan meme-rintahkan kita untuk mencari bahasa dan suarabaru untuk kita pakai mulai saat ini.

    Pada mulanya para penghuni rimba terkejut.Namun, mereka sadar bahwa tidak mungkinmenolak kehendak Sang Pencipta.

    Ibu Peri Penjaga Hutan, kami tunduk kepa-da kehendak Sang Pencipta. Tapi sekarang,kami belum bisa mencari bahasa baru untukkami pakai. Berilah kami waktu, ujar Singa me-wakili teman-temannya.

    Aku mengerti. Kalian diberi waktu satuminggu. Kalian akan berkumpul lagi di sini dan Sang Singa memperdengarkan suaranya

    kepada Sang Beo

  • Bab 1 Bercerita

    3

    hutan harus berkumpul kembali untuk meng-umumkan suara yang mereka pilih.

    Ibu Peri Penjaga Hutan memanggil merekasatu per-satu, hanya Beo yang masih tertawa.Ia pikir teman-temannya bodoh karena suarayang mereka temukan lucu.

    Tibalah giliran Beo untuk mengumumkansuara barunya. Ia maju ke depan.

    Mbeeeek, jeritnya.Hei itu suaraku, kata Kambing.Yang lain tertawa.Beo tertegun. Ia baru sadar, selama ini ia

    terlalu sibuk mengejek teman-temannya sehing-ga lupa untuk mencari suaranya sendiri.

    Muuu,guk-guk,meong, Beo panik. Iamenirukan saja suara yang pernah ia dengar.Tentu saja Sapi, Anjing, dan Kucing tertawaterbahak-bahak.

    Beo sangat malu. Akhirnya ia menangistersedu-sedu dan meminta maaf kepada teman-temannya.

    Dengan tersenyum Ibu Peri Penjaga Hutanberkata, Sudahlah, kamu akan tetap kuhadiah-kan sebuah suara. Tapi sebagai pelajaran, kauakan tetap menirukan suara orang sehingga kauakan ditertawakan selamanya.

    Begitulah riwayatnya, mengapa burung beoselalu menirukan suara-suara.

    Maria Erliza, Bobo No. 8/XXX

    3. Latar, yaitu tempat, waktu, dan suasanadalam dongeng.Latar tempat yang digunakan adalah hutan

    karena tokoh-tokohnya berupa hewan. Latarwaktu yang digunakan suatu hari yang cerah danberlangsung sampai satu minggu. Adapun latarsuasana yang digambarkan dalam dongengadalah suasana rapat yang tenang, suasanamenjengkelkan sekaligus menggelikan karenaulah Beo yang usil.

    4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disam-paikan penulis atau pendongeng.Berdasarkan dongeng di atas, pengarang

    sebetulnya ingin menyampaikan pesan bahwakita sebagai makhluk sosial yang hidup berdam-pingan diharapkan bisa saling menghormati danmenghargai setiap perbedaan. Janganlah kitaterbuai dengan pikiran kita sendiri dan hal-halyang terjadi di sekitar kita sehingga kita menjadilupa tugas dan tanggung jawab kita. Itulahamanat yang disampaikan oleh pengarang.

    1.1.2 Mampu Menganalisis Unsur-unsur Dongeng

    Berdasarkan dongeng tadi, kalian dapat me-ngetahui beberapa unsur yang digunakan olehpengarang untuk menciptakan sebuah dongeng.Unsur-unsur itulah yang membuat dongeng men-jadi utuh, lengkap, dan enak untuk dinikmati.Unsur-unsur yang membangun sebuah dongengadalah sebagai berikut.

    1. Tokoh, yaitu pelaku dalam dongeng.Dalam dongeng di atas, tokoh utamanya

    adalah beo. Selain itu masih ada tokoh-tokohlain yang melengkapi dongeng tersebut yaitu:Ibu Peri Penjaga Hutan, Kambing, Kuda, Singa,Babi, Anjing, Ular, Jangkrik, dan Kucing.

    2. Watak tokoh, yaitu karakter atau ciribatiniah yang diperankan oleh tokoh.Beo memiliki karakter sebagai binatang yang

    usil dan suka mengejek teman-temannyasehingga ia tidak disukai oleh semua penghunihutan.

    1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5orang, lalu siapkan satu buah dongeng!

    2. Cari dan diskusikan unsur-unsur yangmembangun dongeng tersebut.

    1.1.3 Menunjukkan Relevansi IsiDongeng dengan SituasiSekarang

    Dongeng mengandung nilai-nilai pendidikanyang baik, seperti pendidikan moral, pendidikanetika, pendidikan budi pekerti, dan yang lainnya.Nilai-nilai yang terkandung dalam dongengsangat relevan dengan situasi sekarang, meskidongeng tersebut mungkin dibuat beberapatahun yang lalu.

    Dongeng Mengapa Beo Selalu MenirukanSuara ditokohkan oleh binatang-binatang,namun nilai-nilai yang terkandung dapat dicernaoleh manusia. Tokoh Beo dalam dongengmengibaratkan seorang anak yang congkak.Kecongkakannya membawa malapetakabaginya. Dalam kehidupan sekarang, kaliansering menemukan perilaku congkak daribeberapa teman kalian. Perilaku ini tidak patutdicontoh.

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    4

    1. Cari dan bacalah sebuah dongeng!

    2. Analisislah unsur-unsur dongeng yangkalian baca tersebut!

    3. Tuliskan relevansi isi dongeng tersebutdengan situasi sekarang!

    pengalaman, peristiwa, atau kejadian pada oranglain dapat disebut bercerita. Mendongeng jugamerupakan salah satu bentuk bercerita.Bagaimana cara mendongeng yang baik? Dalampelajaran ini kalian akan memelajarinya.

    Mendongeng adalah menyampaikan ataumenceritakan dongeng kepada orang lain (dalamhal ini adalah teman-teman kalian di kelas). Olehkarena itu, sebelum mendongeng, kalian harusmemerhatikan beberapa teknik.

    a. Urutan yang baik, berkaitan dengan alurcerita. Alur cerita harus berjalan dengan baiksehingga ceritanya menjadi jelas ketikadidengar.

    b. Suara, berhubungan dengan lafal danintonasi kalian. Lafal berhubungan denganketepatan pengucapan, sedangkan intonasiberhubungan dengan naik turunnya nada.Hal ini harus kalian perhatikan karena lafaldan intonasi yang baik membuat pendengarmengerti akan jalan cerita yang kaliansampaikan.

    c. Gestur atau gerak tubuh, membantu dalampenceritaan agar pendengar bisa ikutmembayangkan suasana cerita.

    d. Mimik atau gerak wajah, bisa membantupendengar untuk membayangkan suasanayang terdapat dalam cerita. Misalnya, ketikatokoh merasa sedih, kalian bisa menampil-kan mimik kalian yang bersedih.

    Namun, sebelum mendongeng ada hal-halyang perlu kalian siapkan.

    1.2.1 Langkah-langkah MendongengLangkah-langkah mendongeng antara lain:

    1. menyiapkan bahan (cerita dongeng),

    2. membaca teks dongeng berulang-ulang,

    3. mengingat-ingat jalan cerita, tokoh, waktu,dan tempat kejadiannya,

    4. mencoba berlatih tanpa teks sampai lancar,dan

    5. mendongeng di depan kelas dengan suarayang jelas dan sikap berdiri yang baik.

    Teks dongeng berikut ini dapat kalian ja-dikan bahan untuk mendongeng. Akan tetapi,jika kalian sudah mempunyai bahan, kaliandapat menggunakannya untuk mendongeng!

    1.2 Bercerita dengan Urutanyang Baik, Suara, Lafal,Intonasi, Gestur, dan Mimikyang Tepat

    Ketika kalian mempunyai pengalaman yangmenarik, tentunya kalian ingin menceritakannyapada teman atau sahabat kalian. Menceritakan

    Kalian tinggal di masyarakat yang majemuk.Masyarakat di sekitar kalian pasti memiliki karak-ter yang beragam, ada yang ramah, dermawan,usil, sadis, penyabar, penyayang, judes, danlain-lain. Jika dikaitkan dengan dongengMengapa Beo Selalu Menirukan Suara, tentukalian bisa mencocokkan watak-watak tokohdongeng itu dengan masyarakat di sekitar kalian.

    1. Bentuklah kelompok diskusi beranggo-takan 3 orang!

    2. Diskusikan permasalahan berikut ini!

    a. Menurut kalian, apakah perilaku Beopatut dicontoh? Jelaskan besertaalasannya!

    b. Menurut kalian, apakah hukumanyang diterima Beo sesuai dengankesalahannya? Jelaskan besertaalasannya!

    c. Apa yang akan kalian lakukan jika diantara teman kalian ada yang mem-punyai kebiasaan usil pada teman!Jelaskan beserta alasannya!

    BERBICARA

  • Bab 1 Bercerita

    5

    sekuat ketika aku masih muda, aku dilepasbegitu saja agar mencari makan sendiri. Namunmelihat aku gemuk, aku ditangkapnya untukdijualnya seperti sekarang ini. Jadi, sepantas-nya kalau manusia yang pernah menolongmuitu engkau bunuh! kata kerbau menyudahiceritanya.

    Kau dengar? kata ular. Tepati janjimu danbersiaplah engkau untuk mati.

    Ular melihat sekeliling. Tampak kepadanyasebatang pohon nyiur. Mereka pergi ke tempatpohon nyiur tumbuh, ular bertanya: Hai, pohonnyiur, apakah balasan budi baik?

    Pohon nyiur menjawab: Manusiamenjadikan kejahatan sebagai balasan untukkebaikan. Sudah demikian sifat manusia.Dengarkan apa sebabnya. Buahku yang mudamemberikan minum yang sedap bagi manusia.Semuanya menyukai air kelapa muda. Buahkelapa yang tua dijadikan minyak yang hampirsetiap hari digunakan oleh mereka. Tempurung,sabut, daun yang muda maupun yang tua ataukering dapat dijadikan beraneka keperluanmanusia sehari-hari. Sekarang setelah aku tuadan tak ber-buah lagi apa yang diperbuatnya?Akan ditebangnya aku esok hari. Batangku akandijadikan jembatan atau kasau rumah. Sagukuyang ada di bagian ujung batangku diberikannyakepada ayam dan lembunya. Dan, berakhirlahnyawaku esok hari.

    Aah, sekarang engkau baru percaya bahwaakulah yang benar, ujar ular itu pula. Tahukahkita bagaimana semestinya kebaikan harusdibalas. Tentang saksi-saksi sudah cukup duaitu. Bersiaplah, supaya engkau dapat aku gigitsampai mati.

    Ular! Siapa dapat mengatakan bahwa keduasaksi itu dapat dipercaya? Ini belum dapat kitasahkan. Sebab itu, untuk yang terakhir kali dan

    1.2.2 Teks DongengCermatilah dongeng berikut ini!

    Seorang Pedagang denganSeekor Ular

    Seorang pedagang yang penyayang bina-tang berangkat ke pasar bersama seekor kudayang membawa dagangannya. Karena masihterlalu pagi, ia beristirahat dan membuat apiunggun. Kebetulan angin bertiup cukup kencanghingga bunga-bunga api beterbangan cukupjauh.

    Setelah terang, berangkatlah pedagang itudari tempat istirahatnya. Ia agak terkejut ketikadilihatnya rumput dan semak terbakar. Ketikaia beranjak pergi beberapa langkah, ia terkejutoleh suara minta tolong yang ternyata seekorular besar yang telah terkurung api. Pedagangagak ragu sebentar sebab ular umumnyabertabiat jahat, tidak tahu berterima kasih,apalagi membalas budi baik. Tetapi karena rasasayangnya pada binatang, akhirnya ditolonglahjuga ular itu.

    Setelah ular terlepas dari bahaya, berkatalahular, Tahukah kau, hai manusia, bahwa ke-baikan dibalas dengan kejahatan?

    Apa maksudmu? jawab pedagang.Aku hendak membunuhmu dengan taring

    berbisaku yang sudah lama tidak kugunakansehingga terasa sakit.

    Hai, Ular! Ingatlah! Engkau masih dapathidup karena pertolonganku. Kini engkau akanmembunuhku. Di mana rasa terima kasihmu?kata pedagang meradang.

    Terserah apa katamu. Yang jelas engkautidak dapat lolos dari ketajaman gigi berbisa-ku, sahut ular lebih mendongakkan kepalanyasampai dekat dengan muka pedang.

    Baiklah, kalau begitu. Tetapi aku minta tigasaksi yang mau membenarkan niatmu!

    Mereka pun lalu mencari tiga saksi itu. Mula-mula dijumpainya kerbau yang ditambat. Kataular: Hai, Kerbau, apa pendapatmu? Apakahsudah layak kebaikan dibalas dengankejahatan?

    Untuk menjawab pertanyaanmu, dengar-kanlah ceritaku! seru kerbau. Manusia itu taktahu berterima kasih. Buktinya, aku alamisendiri. Ketika aku masih kuat, aku dipelihara-nya. Waktu aku punya anak, air susuku pundiperahnya. Tetapi setelah aku tua dan tidak

    Sang Kerbau menjadi saksi pertama yang dipilihular untuk menghukum manusia

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    6

    supaya kita tidak membuang-buang darahorang yang tak berdosa, kini ambil saksi seoranglagi yang akan kutunjuk sendiri. Sekiranya akubersalah, aku bersedia meninggalkan duniayang fana ini.

    Ular agak berkecil hati, tetapi diterima jugausulan itu.

    Seekor kancil yang sedang mencari makansampai di tempat perbantahan itu lalu berseru:Hai, mengapa kalian berbantah?

    Ketika pedagang melihat kancil, ia berkatakepada ular: Inilah saksi yang penghabisan.Kita dengarkan apa yang dikatakannya!

    Pedagang mulai menjelaskan hal itu, tetapibelum habis ia bercerita, kancil menyela:Saudagar, tahukah engkau bahwa balasankebaikan tak lain adalah kejahatan. Sudahkautolong ular itu dari bahaya maut, sudahsepantasnyalah ia berbuat jahat kepadamu.

    Hai, Kancil, dengarlah dulu, jawab peda-gang itu, lalu dibentangkannya perihal itusejelas-jelasnya.

    Saudagar, kelihatannya engkau seorangyang cerdik. Bagaimana pula engkau dapatmenceritakan hal yang bukan-bukan.

    Ular itu menyela: Benar semua yangdikatakannya itu. Itulah pundi-pundi yangmenyelamatkan aku dari bahaya api besar itu.

    Kancil meneruskan perkataannya: Siapapula yang percaya binatang sebesar ini dapatmasuk ke dalam pundi-pundi sekecil itu. Seekortikus pun rasanya takkan dapat masuk kedalamnya.

    Sangat mudah untuk memahaminya, jawabular itu. Sekiranya engkau tidak percaya, sayaakan masuk ke dalam kantong itu.

    Baiklah! Seru kancil. Kalau dengan matakepalaku sendiri haruslah dapat kuputuskanperkara ini.

    Untuk menegaskan apa yang dikatakan olehular, pedagang itu membuka pundi-pundi danular menjalar ke dalamnya karena ia percayaakan janji kancil. Ketika kancil melihat ular itutelah berada dalam kantong kulit itu, ia berbisikkepada pedagang. Kawan, telah tertangkapmusuhmu. Pergunakanlah kesempatan ini danjangan engkau lepaskan dia.

    Mendengar nasihat kancil, diikatnya erat-erat lubang kantong itu, dihempaskannyasekeras-kerasnya kantong itu di atas batusehingga matilah ular yang tidak tahu berterima

    kasih itu. Terhindarlah manusia itu dari bahayabisanya dan terlepas dari keganasan ular.Hukum alam tetap berlaku, Budi baik harusdibalas dengan kebaikan juga.

    Djarid, Dongeng-dongeng Rimba Rayadengan perubahan

    MEMBACA

    1.3 Mengomentari Buku Ceritayang Dibaca

    Kalian pasti pernah mendengar ungkapanBuku adalah gudang ilmu, Buku adalahjendela dunia. Membaca buku ibarat menjelajahdunia. Oleh sebab itu, cintailah buku dangemarlah membaca! Bacalah buku apa saja,termasuk buku cerita anak.

    1.3.1 Membaca Buku Cerita AnakBuku cerita anak adalah bacaan sastra yang

    diperuntukkan bagi anak. Tokoh, alur, tema, latar,dan amanat disesuaikan dengan perkembanganmental dan emosi anak.

    Berikut ini disajikan kutipan cerita anak.Pada pelajaran ini kalian akan membaca,mengomentari, dan menceritakan kembali ceritaanak. Perhatikan kutipan berikut!

    Pahlawan Kecil

    Iwan, Herman, Nuri, dan Totok asyik bere-nang di bendungan air dekat palang kereta api.Mereka bersembur-semburan dan menyelam-nyelam sampai merah matanya. Ketika loncengberdentang, tanda sebentar lagi kereta api akanlewat. Bunyinya itu hanya didengar sepintas laluoleh keempat anak itu. Tidak biasanya sikapPak Sarpan, penjaga palang jalan itu. Jikalonceng itu berbunyi, orang yang sudah tua itu

    Carilah teks dongeng dan pelajari dengansungguh-sungguh lalu medongenglah didepan kelas dengan suara, lafal, intonasi,gerak, dan mimik yang tepat!

  • Bab 1 Bercerita

    7

    akan segera keluar dari gardunya untuk meng-hentikan arus kendaaan umum yang melintasijalan rel. Hal itu sudah dikerjakannya bertahun-tahun. Setiap hari, dengan jarak waktu danurutan yang tetap, sepuluh sampai dua belaskali ia bolak-balik mengatur lalu lintas.

    Tetapi pada hari itu, setelah beberapa lamalonceng itu berbunyi Pak Sarpan tidak muncul-muncul juga. Padahal, kereta api yang hendaklewat sudah kedengaran derunya dari kejauhan.Anak-anak yang tengah bermain tiba-tibatertegun melihat kejanggalan itu.

    Kenapa Pak Sarpan belum juga menutuppalang kereta api? tanya Iwan.

    Barangkali dia tertidur, jawab Herman.Tidak mungkin, sahut Nuri, Pak Sarpan

    tidak pernah ketiduran pada saat menjalankantugasnya.

    Padahal, kereta api sudah dekat, kataTotok. Kereta api yang makin lama makin men-dekat itu adalah kereta api ekspres. Lalu lintasdi jalan raya yang memotong rel kereta itu ramaisekali waktu itu.

    Kalau begitu, kita harus berusaha mence-gah terjadinya malapetaka, kata Herman.Terburu-buru, ia pun keluar dari dalam air sambilmenyambar celana dan bajunya. Dikenakannyapakaiannya lalu berlari cepat-cepat ke arahpalang kereta api. Teman-temannya segera me-nyusulnya dan dengan lambaian tangan merekamengisyaratkan niatnya hendak menutup jalanbagi kendaraan yang akan lewat. Tanpa meng-hiraukan bunyi klakson yang bersahut-sahutankeempat anak itu menutup palang jalan.

    Tindakan anak-anak itu menyebabkankemarahan pengemudi kendaraan yang merasadipermainkan. Beberapa pengemudi trukbahkan menyumpahi anak-anak itu. Ada jugapenumpang yang turun karena ingin tahu lebihbanyak. Sebelum keributan itu reda, terdengarsuara gemuruh dan kereta api ekspres lewatdengan cepatnya. Barulah orang-orang sadarbahwa mereka nyaris mati tergilas. Berapabanyak korban yang mungkin jatuh andaikataanak-anak itu tidak cepat-cepat menutup palangkereta api itu.

    Setelah jalan dibuka kembali, anak-anak itubergegas lari ke gardu Pak Sarpan karena ingintahu apa yang terjadi dengan penjaga palangyang sudah berumur itu. Alangkah kagetnyamereka ketika mendapati Pak Sarpan terkaparlemas di lantai. Ia kedengaran merintih kesa-kitan.

    Cepat panggil dokter, kata Iwan kepada

    temannya.Jangan, jangan. Tidak usah memanggil

    dokter, bantah Pak Sarpan. Aku hanya masukangin. Panggil saja Pak Bayan supaya ia meng-gantikan aku di sini.

    Masakan hanya masuk angin. Badan PakSarpan kelihatan begitu lemas. Tadi hampir sajaterjadi kecelakaan karena palang jalan yangtidak tertutup. Untung, kami tidak terlambat.

    Jadi, kalian yang menutup palang itu?Ya, dan Pak Sarpan sekarang harus cepat

    mendapat pertolongan dokter, kata Totok.Memang aku tahu bahwa kereta api akan

    lewat, tetapi ketika lonceng berbunyi dan akuhendak menutup jalan, aku tidak kuat bangun,katanya dengan tersendat-sendat. Aku, ... aku... tak mampu membayar ongkos dokter.Makanya biar, tak usah aja.

    Coba, saya panggil paman saya saja. Diamantri juru rawat di rumah sakit, kata Herman.Ia lalu keluar mencari sepeda pada tetangganyauntuk menjemput pamannya itu.

    Tidak berapa lama, Herman pun datangmembonceng sepeda beserta Pak Darman,pamannya, sambil mengempit tas alat keseha-tannya. Pak Darman langsung memeriksa PakSarpan dengan saksama. Dahinya berkerut-kerut melihat si sakit itu. Anak-anak dengan haticemas menantikan hasil pemeriksaannya.Dalam batin mereka berdoa agar Pak Sarpandapat tertolong.

    Untung saja kalian cepat-cepat memanggilaku. Kalau tidak, bagaimana jadinya. PakSarpan sakit parah. Rupa-rupanya sudah lamaditahannya saja sampai pada puncak penderita-annya, kata Pak Darman setelah memeriksaPak Sarpan.

    Kemudian anak-anak itu pun menerimapesan dari Pak Darman tentang apa yang harus

    Alangkah kagetnya mereka ketika mendapatiPak Sarpan terkapar lemas di lantai

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    8

    dilakukan oleh mereka sementara ia mencaripertolongan.

    Kalian tinggal di sini dulu. Aku akan meng-ambil mobil ambulans ke rumah sakit. PakSarpan harus dirawat di rumah sakit, katanya.Herman turut dengan mobil kami nanti untukmelaporkan kejadian ini kepada kepala stasiun.

    Setelah Pak Sarpan dibawa ke rumah sakit,Totok dan Iwan tinggal di gardu, sedangkan Nuripergi menjemput Pak Bayan untuk meng-gantikan tugas Pak Sarpan sebagai penjaga pa-lang jalan. Hari itu tak akan mudah dilupakan,keempat pemuda itu yang tidak sadar bahwamereka patut disebut pahlawan.

    T. Sutidja, Buku Bacaan Bahasa Indonesia

    1.3.2 Menyebutkan Hal-hal yangMenarik dan Tidak Menarikdengan Alasan yang Logis

    Banyak hal menarik dalam cerita PahlawanKecil, terutama perilaku yang dilakukan olehtokoh-tokohnya. Hal yang dilakukan tokoh Iwandan teman-temannya patut kalian contoh.

    Hal-hal yang menarik dalam cerita bisa kaliantiru di dalam kehidupan kalian, sedangkan hal-hal yang tidak menarik tidak patut kalian contohdalam kehidupan kalian.

    Cermati kutipan berikut ini!Tindakan anak-anak itu menyebabkan ke-

    marahan pengemudi kendaraan yang merasadipermainkan. Beberapa pengemudi trukbahkan menyumpahi anak-anak itu. Ada jugapenumpang yang turun karena ingin tahu lebihbanyak. Sebelum keributan itu redaterdengarlah suara gemuruh dan kereta apiekspres lewat dengan cepatnya. Barulah or-ang-orang sadar bahwa mereka nyaris matitergilas. Berapa banyak korban yang mungkinjatuh andaikata anak-anak itu tidak cepat-cepat menutup palang kereta api itu.

    2. Ceritakan kembali cerita anak tersebut didepan teman-teman kalian denganurutan yang tepat!

    3. Apakah kalian tertarik terhadap ceritatersebut? Berikan alasannya!

    1. Tulislah hal-hal yang menarik dan yangtidak menarik dari cerita anak tersebutbeserta alasannya!

    1.3.3 Penggunaan dan MaknaImbuhan meng-

    Perhatikan kutipan berikut ini!

    Kesimpulannya imbuhan meng- dapat di-lekatkan pada kata dasar yang didahului fonemvokal (a, i, u, e, o), dan fonem (g, h, k). Khususfonem /k/, fonem tersebut luluh.

    2. Kaidah 2membangun berasal dari meng - bangunmemaku berasal dari meng - pakumemoto berasal dari meng - fotomemveto berasal dari meng - veto

    Imbuhan meng- berubah menjadi mem- jikadilekatkan pada kata dasar yang diawali fonemb, p, f, v.

    3. Kaidah 3mencuci berasal dari meng - cucimendengar berasal dari meng - dengarmenjala berasal dari meng - jalamenerkam berasal dari meng - terkam

    Dalam kutipan di atas ada peristiwa menarik.Pengemudi yang marah menjadi sadar bahwakemarahan mereka keliru. Anak-anak itu sebe-narnya ingin menyelamatkan nyawa mereka.

    Pada kutipan teks di atas terdapat kata ber-imbuhan meng- yang melekat pada bentuk da-sar tetes menjadi menetes. Imbuhan meng- yangmelekat pada bentuk dasar tunggu menjadimenunggu.

    A. Bentuk imbuhan meng-Berikut ini 6 kaidah dalam pembentukan

    imbuhan meng-.

    1. Kaidah 1mengarah berasal dari meng - arahmenginjak berasal dari meng - injakmengubah berasal dari meng - ubahmengelak berasal dari meng - elakmengolah berasal dari meng - olahmengganggu berasal dari meng - ganggumengharap berasal dari meng - harap

    (1) Jika hujan turun, air menetes memba-sahi buku siswa.

    (2) Sambil menunggu balasan surat, Udandan Ketua Komite Sekolah terkait, Faisal(47), mendatangi kantor-kantor pemerin-tah di Kabupaten Bogor.

  • Bab 1 Bercerita

    9

    4. Kaidah 4merokok berasal dari meng - rokokmelatih berasal dari meng - latihmemakan berasal dari meng - makanmewabah berasal dari meng - wabahmeyakini berasal dari meng - yakin

    Imbuhan meng- berubah menjadi me- jikadilekatkan pada kata dasar yang didahuluifonem l, m, r, w, y.

    Imbuhan meng- berubah menjadi meny- jikadilekatkan pada kata dasar yang didahuluifonem s.

    5. Kaidah 5menyapu berasal dari meng - sapumenyusu berasal dari meng - susumenyela berasal dari meng - sela

    6. Kaidah 6mengebom berasal dari meng - bommengepel berasal dari meng - pelmengetik berasal dari meng - tikmengecor berasal dari meng - cormengebor berasal dari meng - bormengelas berasal dari meng - las

    Imbuhan meng- berubah menjadi menge-jika dilekatkan pada kata dasar yang hanyaterdiri atas satu suku kata.

    B. Fungsi imbuhan meng-Berdasarkan contoh-contoh di atas, kalian

    dapat memahami fungsi imbuhan meng-.Imbuhan meng- memiliki dua fungsi, yaitu:

    1. membentuk kata kerja transitif, contoh:a. Adik sedang mencari pekerjaan.

    meng + cari menjadi mencarib. Ibu membeli sayur di pasar.

    meng + beli menjadi membeli

    2. membentuk kata kerja tak transitif, contoh:a. Sejak pagi petani itu belum berhenti

    mencangkul.meng + cangkul menjadi mencangkul

    b. Ayahnya sudah lama tidak melaut.meng + laut menjadi melaut

    C. Makna imbuhan meng-Makna imbuhan meng- antara lain:

    1. melakukan perbuatan yang dinyatakan olehkata dasar, contoh:a. Adik membeli buku di toko buku.

    meng + beli menjadi membelib. Kakak memakai baju baru.

    meng + pakai menjadi memakai

    2. menjadi, contoh:a. Es itu telah membatu.

    meng + batu menjadi membatu

    3. berfungsi sebagai/menyerupai (dasar),contoh:

    a. Wanita itu sudah lama menjanda. meng + janda menjadi menjanda

    4. makan/minum, contoh:

    a. Ayah tidak pernah mengopi.meng + kopi menjadi mengopi

    5. menuju (dasar), contoh:

    a. Kapal itu sudah menepi sejak pagi tadi.meng + tepi menjadi menepi

    6. mencari/mengumpulkan (dasar), contoh:

    7. mengeluarkan bunyi, contoh:a. Kucing itu mengeong terus-menerus.

    meng + ngeong menjadi mengeong

    a. Pemuda itu sedang mendamar di dekat hutan. meng + damar menjadi mendamar

    1. Coba kalian tuliskan kata berimbuhanmeng- yang terdapat dalam teks dongeng!

    2. Tentukanlah perubahan bentuk yangterjadi dalam kata berimbuhan yang kaliantemukan dan maknanya!

    4. Kerjakan di rumah!a. Carilah bacaan dan daftarlah kata-kata

    yang berimbuhan meng- dan tentukanmakna imbuhannya!

    b. Bacakan hasil pekerjaan kalian di de-pan kelas!

    Imbuhan meng- berubah menjadi men- jikadilekatkan pada kata dasar yang didahuluifonem c, d, j, t.

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    10

    1.4 Menulis Buku Harian

    Di antara kalian adakah yang pernah menulisbuku harian? Bagi kalian yang belum pernahmenulis buku harian, ada baiknya memulai untukmenulis buku harian dari sekarang.

    Buku harian berisi catatan pribadi yangdigunakan untuk menuangkan perasaansenang, sedih, haru, atau jengkel yang tidakboleh diketahui oleh orang lain. Dalam bukuharian, kalian dapat menulis tentang diri sendiri,orang tua, teman, guru, orang yang disayangi,orang yang dibenci, dan peristiwa-peristiwa laindi sekeliling kalian.

    1.4.1 Model-Model Penulisan BukuHarian

    Cermatilah model-model penulisan bukuharian berikut ini!

    Model 1

    Senin, 16 Juli 2007Hari ini pertama masuk kelas 1 SMP. Jantungku berdebar-debar rasanya. Tak ada satu pun yang kukenal, karena akupindahan dari Surabaya.

    Selasa, 17 Juli 2007Hari kedua menjadi siswa SMP di kota yang baru kukenalternyata menyenangkan. Aku telah mengenal beberapa temansekelasku. Tapi ada hal yang mengesalkan, aku tidak sukadengan kakak-kakak panitia yang suka membentak-bentakkami.

    Rabu, 18 Juli 2007Ada teman sekelasku yang rumahnya tidak jauh dari rumahku.Andi namanya. Aku senang sekali karena ada temanberangkat sekolah dan pulang sekolah.

    dst.

    Model 2

    Berdasarkan kedua model di atas, bukuharian adalah buku yang berisi catatan tentangkegiatan yang telah dilakukan atau kejadian-kejadian yang dialami setiap hari. Buku harianbiasanya memuat nomor kegiatan, hari, dantanggal, jam, dan peristiwa/rencana kegiatanyang ingin dilakukan. Setiap kejadian menarikyang kalian alami bisa dicatat dalam buku harian.

    1.4.2 Menulis dengan BahasaEkspresif

    Buku harian merupakan milik pribadisehingga isi buku harian tidak boleh diketahuioleh orang lain. Kalimat-kalimat yang kalian tulisdalam buku harian merupakan ekspresi dariperasaan kalian. Oleh karena itu, tanpa disadaridalam buku harian tersebut penuh denganbahasa ekspresif.

    Bahasa yang ekspresif adalah bahasamampu menggungkapkan perasaan kalian.Contoh:

    Hari ini aku merasa senang sekali! Aku bertemudengan teman-teman baru di kelasku yang baru.

    Sukabumi, 6 Agustus 2007

    Aku pikir mama dan papaku lupa ulang tahunku,soalnya sejak kemarin aku ga bertemu dengan mereka.Ternyata mereka sibuk mempersiapkan pesta ulangtahunku. Senang sekali mendapat surprise darimereka.Semua teman-temanku diundang. Bahkanguru-guru pun tak ketinggalan. Meriah sekali pestaini. Eh, tapi di mana Kak Ari. Aku tak melihatdia. Padahal, dia kan kakak yang paling aku sayangi.Meskipun aku anak tunggal, aku merasa punyakakak, karena Kak Ari, anak Bude Rini itu sangatmenyayangi aku seperti menyayangi adiknya.Kemana Kak Ari?

    ...

    Menulis buku harian dapat membantu untukmengungkapkan perasaan

    ww

    w.g

    oggl

    e.co

    m

    1. Sediakan buku tulis baru (buku kecil,buku diary, dsb)!. Cobalah untuk menuliskegiatan kalian tiap hari di buku itu danjangan malu-malu mengekspresikanperasaan kalian.

    2. Kumpulkan buku tersebut kepada gurukalian supaya mendapat komentar!

    MENULIS

  • Bab 1 Bercerita

    11

    1. Dongeng memiliki beberapa unsur, antaralain tokoh (baik utama maupun pembantu),karakter/watak tokoh, latar (baik tempat,waktu, maupun suasana), dan amanat(pesan).

    2. Relevansi dongeng dengan situasi dan kon-disi saat ini terletak pada nilai-nilai yang di-kandung di dalam dongeng, yang baik ditiruyang buruk diabaikan/dihindari.

    3. Bercerita atau mendongeng adalah meng-ungkapkan secara verbal atas pengalaman,peristiwa, atau kejadian kepada audience(pendengar). Beberapa hal yang harusdiperhatikan dalam mendongeng adalah su-ara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik.

    4. Langkah-langkah dalam mendongeng, yaitu:

    (1) menyiapkan bahan cerita,

    (2) membaca teks dongeng berulang-ulang,

    (3)mengingat-ingat jalan cerita, tokoh,waktu, dan tempat kejadiannya,

    (4) berlatih tanpa teks sampai lancar, dan

    (5)mendongeng dengan suara jelas,ekspresif, dan menarik.

    5. Buku harian adalah buku yang berisi catatantentang kegiatan yang telah dilakukan ataukejadian yang dialami setiap hari. Bukuharian biasanya memuat nomor kegiatan,hari, tanggal, jam kejadian/peristiwa yang(ingin) dilakukan. Bahasa yang digunakanbersifat ekspresif karena mengungkapkanperasaan si penulis.

    6. Fungsi imbuhan meng-, yaitu membentukkata kerja transifif dan kata kerja tak transitif.

    7. Makna imbuhan meng-, yaitu:

    (a) melakukan perbuatan yang dinyatakanoleh kata dasar,

    (b) menjadi,

    (c) menyerupai atau berfungsi sebagai,

    (d) makan/minum,

    (e) menuju dasar,

    (f) mencari/menghasilkan (dasar), dan

    (g) mengeluarkan bunyi.

    8. Kaidah penulisan imbuhan meng-:

    (1) dilekatkan pada kata dasar yangdidahului dengan fonem vokal (a, i, u, e,o) dan fonem konsonan (g, h, k),

    (2) berubah menjadi mem- jika dilekatkanpada kata dasar yang berawalan denganfonem /b/, /p/, /f/, dan/v/.

    (3)berubah menjadi men- jika dilekatkanpada kata dasar yang berawalan denganfonem /c/, /d/, /j/, dam /t/.

    (4)berubah menjadi meny- jika dilekatkanpada kata dasar yang didahului denganfonem /s/,

    (5)berubah menjadi me- jika dilekatkan padakata dasar yang didahuli dengan fonem/l/, /m/, /r/, /w/, dan /y/.

    (6)berubah menjadi menge- jika dilekatkanpada kata dasar yang terdiri dari satusuku kata.

    9. Perbendaharaan kata.

    a. Amanat : pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

    b. Ekspresif : mampu memberikan perasa- an.

    c. Fonem : satuan terkecil bunyi yang mam- pu membedakan makna.

    d. Gestur : gerak tubuh.

    e. Intonasi : lagu kalimat.

    f. Kronologis : menurut urutan waktu.

    g. Lafal : cara seseorang dalam mengucap- kan bahasa.

    h. Mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka.

    i. Relevan : kaitan.

    j. Transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek.

    k. Verbal : secara lisan.

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    12

    Dia menjadikan anak-anaknya sebagai sahabat danguru. Hubungannya dengan buah hatinya itu sudahdituangkan dalam buku, Anakku, Sahabatku, danGuruku (1997). Di buku itu dia menuliskan, anakdapat menjadi sahabat dalam berbagi masalah danguru untuk belajar tentang kreativitas, spontanitas,kebebasan berpikir, pemaaf, tidak pendendam, danmempunyai kasih sayang yang tulus.

    Kedekatannya dengan anak-anak membuat Seto kianmerasakan kebutuhan untuk perkembangan anak.Dia mengharapkan agar hak anak dipenuhi, seperti,hak memperoleh suasana gembira, hak bermain, danhak untuk tumbuh dan berkembang tanpa merasatertekan. Krea-tivitas dan ide Seto makin cemerlangdengan mendirikan sekolah TK Mutiara Indonesiadan Yayasan Nakula-Sadewa yang menghimpunanak-anak kembar yang berasal dari keluargakurang mampu.

    Atas pengabdiannya pada dunia anak-anak, Setotelah dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lainOrang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdi-an pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI (1987),The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam;kategori Contribution to World Peace, dari JaycessInternational (1987), Peace Messenger Award, NewYork, dari Sekjen PBB Javier Perez de Cuellar (1987),dan The Golden Balloon Award, New York; kategoriSocial Activity dari World Childrens Day Foundation& Unicef (1989). Kemudian, Seto dipercaya menjadiKetua Komnas Perlindungan Anak (KPA). Dalamkapasitasnya sebagai Ketua Komnas PerlindunganAnak (KPA), Seto semakin giat berkarya membelaanak-anak.

    Seto yang mempunyai motto: bangsa yang besaradalah bangsa yang mencintai anak-anak. Iaberharap supaya semua orang menganggap setiaphari adalah hari anak.

    www.tokohindonesia.com dengan sedikit perubahan

    Nama :Seto Mulyadi (Kak Seto)

    Lahir : Klaten, Jawa Tengah, 28 Agustus 1951

    Agama :Islam

    Ayah/Ibu :Mulyadi Effendy/Mariati

    Istri : Deviana

    Anak :

    - Eka Putri Duta Sari

    - Bimo Dwi Putra Utama

    - Shelomita Kartika Putri Maharani

    - Nindya Putri Catur Permatasari

    Kedekatannya dengan dunia anak membuat diabegitu dikenal sebagai sahabat dan pendidik anak-anak. Seto Mulyadi yang kemudian dikenal sebagaiKak Seto pada awalnya bercita-cita menjadi dokter.Tetapi pada akhirnya, ia malah mendedikasikanhidupnya demi kemajuan anak-anak. Perjalananhidup membawanya ke Jakarta dan bertemudengan Pak Kasur. Pak Kasur, yang menerimanyalalu membawanya ke Taman Kanak-Kanak Situ Lem-bang, Jakarta Pusat dan akhirnya menjadi asistenPak Kasur.

    Kegagalannya masuk ke Fakultas Kedokteran UImembuatnya putar haluan dengan memasukiFakultas Psikologi UI, atas saran Pak Kasur. Pilihan-nya untuk masuk ke dunia anak-anak semakinmantap saat mengasuh acara Aneka Ria TamanKanak-Kanak di TVRI, bersama Henny Purwonego-ro. Di sana, Seto mendongeng, belajar sambilbernyanyi, dan bermain sulap.

    Tahun 1983, Seto mendapatkan kepercayaan IbuTien Soeharto untuk mengetuai pelaksanaanpembangunan Istana Anak-Anak di Taman MiniIndonesia Indah, Jakarta. Bahkan kelompok ber-main Istana Anak-anak yang dikembangkannyamemiliki peminat yang cukup banyak. Kini,pengembangan kelompok bermain yang bernaungdi bawah Yayasan Mutiara Indonesia sudahmenyebar di berbagai daerah di sekitar Jakarta.

    Pada 1987, Seto menikahi Deviana. Ia membelirumah di kawasan Cireundeu yang sebagianlahannya ia manfaatkan sebagai sarana bermainlayaknya taman kanak-kanak. Tujuannya agar anak-anak ak-tif bermain dan menikmati alam denganbebas serta lepas.Bila anak-anak terlalu dikekang,akibatnya seperti kuda liar, jelasnya.

    Dr. Seto Mulyadi, Psi,Msi.,

    Sahabat Anak-anak

    Kak Seto, salah satu pemerhati anak yangdikenal oleh anak-anak

    ww

    w.g

    oggl

    e.co

    m

  • Bab 1 Bercerita

    13

    A. Pilihlah salah satu jawaban yang palingtepat dengan memberi tanda silang (X)pada huruf di depan jawaban yangkalian pilih!

    Bacalah dongeng berikut ini untuk men-jawab soal 1 s.d. 5!

    Semut yang HematDi zaman Mesir kuno, hiduplah seorang raja yang

    sangat terkenal keadilannya. Raja tersebut sangatmencintai rakyatnya. Bahkan raja tersebut dalammencintai keluarganya tidak melebihi cintanya padarakyatnya. Sehingga kalau ada anggota keluarganyayang bersalah tetaplah dihukum sebagaimana oranglain. Yang lebih istimewa lagi, raja ini juga penyayangbinatang.

    Karena cintanya pada binatang, suatu hari rajayang adil itu pergi berjalan-jalan menemui seekor se-mut. Si Semut merasa senang dan bangga mendapatkunjungan dari raja.

    Bagaimana kabarmu, Semut? tanya sang Raja.Hamba baik-baik saja, Baginda, jawab semut

    gembira.Dari mana saja kau pergi?Hamba sejak pagi pergi ke beberapa tempat,

    tetapi belum juga mendapatkan makanan, Baginda.Jadi, sejak pagi kau belum makan?Benar, Baginda.Raja yang adil itu pun termenung sejenak. Kemu-

    dian berkata, Hai, Semut. Seberapa banyak ma-kanan yang kau perlukan dalam setahun?

    Hanya sepotong roti saja, Baginda, jawab semut.Kalau begitu maukah kau kuberi sepotong roti un-

    tuk hidupmu setahun?Hamba sangat senang, Baginda.Kalau begitu, ayo engkau kubawa pulang ke istana,

    ujar sang Raja, lalu membawa Semut itu ke istananya.Semut sangat gembira karena mendapatkan anugerahmakanan dari sang Raja. Ia tidak susah-susah lagi men-cari makanan dalam setahun. Dan tentu saja, roti pem-berian sang Raja akan lebih manis dan enak.

    Sekarang engkau masuklah ke dalam tabung yangtelah kuisi sepotong roti ini! perintah sang Raja.

    Terima kasih, Baginda. Hamba akan masuk.Setahun yang akan datang tabung ini baru akan

    kubuka, ujar sang Raja lagi.Hamba sangat senang, Baginda.Tabung berisi roti dan semut itu pun segera ditutup

    rapat oleh sang Raja. Tutup tabung itu terbuat daribahan khusus, sehingga udara tetap masuk ke da-

    lamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di ruangkhusus di dalam istana.

    Hari-hari berikutnya sang Raja tetap memimpinrakyatnya. Berbagai urusan ia selesaikan secarabijaksana. Akhirnya setelah genap setahun, teringat-lah sang raja akan janjinya pada semut.

    Perlahan-lahan Raja membuka tutup tabung berisisemut itu. Ketika tutup terbuka, si Semut baru sajamenikmati roti pemberian raja setahun lalu.

    Bagaimana kabarmu, Semut? tanya sang Rajaketika matanya melihat semut di dalam tabung.

    Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda.Tidak pernah sakit selama setahun di dalam ta-

    bung?Tidak, Baginda. Keadaan hamba tetap sehat sela-

    ma setahun.Kemudian sang Raja termenung sejenak sambil

    melihat sisa roti milik Semut di dalam tabung.Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong

    masih kau sisakan separuh? tanya Sang raja.Betul, Baginda.Katanya dalam setahun kau hanya memerlukan

    sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?Begini, Baginda. Roti itu memang hamba sisakan

    separuh. Sebab, hamba khawatir jangan-janganBaginda lupa membuka tutup tabung ini. KalauBaginda lupa membukanya, tentu saja hamba masihdapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah,Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali.

    Sang Raja sangat terkejut mendengar penjelasaansi Semut yang tahu hidup hemat. Sang Raja terse-nyum kecil di dekat si Semut.

    Kau Semut yang hebat. Kau dapat menghematkebutuhanmu. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh ne-geri agar rakyatku dapat mencontohmu. Kalau semutsaja dapat menghemat kebutuhannya, mengapamanusia justru gemar hidup boros?

    Sebaiknya Baginda jangan terlalu memuji hamba,jawab si Semut.

    Si Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dariraja. Sebagai tanda terima kasih karena telahmengajarinya hidup hemat.

    Kertanegara, Bobo No. 28/XXVIII

    1. Berdasarkan dongeng di atas, tokoh utamayang diceritakan oleh pengarang adalah ... .a. Raja c. Rakyatb. Semut d. Roti

    2. Watak tokoh semut dalam dongeng di atasadalah ... .

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    14

    a. adil c. penurutb. jujur d. hemat

    3. Hal menarik yang terdapat dalam dongengtersebut adalah ...a. Raja lebih mencintai rakyatnya daripada

    keluarganya.b. Raja bertemu dengan seekor semut yang

    sedang mencari makan.c. Semut hanya makan sepotong roti dalam

    setahun.d. Semut menghemat rotinya karena takut

    raja lupa membuka tutupnya.

    4. Amanat yang ingin disampaikan pengarangmelalui dongeng tersebut adalah ...a. Kita hendaknya menyayangi siapa saja

    termasuk binatang.b. Kita harus menyayangi orang lain lebih

    dari keluarganya.c. Kita harus berusaha bisa hidup hemat.d. Kita harus bisa memberikan sesuatu yang

    menyenangkan orang lain.

    5. Latar tempat yang digunakan oleh penga-rang dalam dongeng di atas adalah ... .a. hutan c. istanab. halaman d. jalan

    6. Imbuhan meng- yang berubah menjadimenge- terdapat dalam kalimat ...a. Setelah diobati oleh dokter, benjolan

    pada kepalanya itu mulai mengecil.b. Adonan kue yang ditinggalkan ibu ketika

    adik jatuh sudah mengeras.c. Aku terperanjat melihat tamu yang sedang

    mengetuk pintu.d. Tukang yang sedang mengecat gedung

    itu sangat cekatan.

    7. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh negeri agarrakyatku dapat mencontohmu.

    Imbuhan meng- pada kata mencontohmudalam kalimat di atas bermakna ... .a. berfungsi sebagaib. menjadic. menujud. melakukan perbuatan yang dinyatakan

    kata dasar

    8. Kalimat berikut ini yang menggunakan kataberimbuhan meng- dengan benar adalah...a. Kata-kata ibunya telah merubah kelaku-

    an Anton dan kedua adiknya.

    b. Koperasi yang didirikan itu telah mense-jahterakan warga sekelurahan.

    c. Wali kelas sedang menghukum siswayang mencat rambutnya.

    d. Seluruh siswa wajib menyukseskan pro-gram wajib membaca.

    9. Imbuhan meng- yang membentuk kata kerjatransitif terdapat pada kalimat ... .a. Wanita itu sedang mencuci pakaian.b. Pesawat naas itu terpaksa mendarat

    darurat.c. Adikku sedang belajar membaca.d. Rupanya pencuri yang tertangkap tadi

    malam belum menyesal.

    10. Berikut ini yang bukan merupakan dasarpenulisan buku harian adalah ... .a. imajinasi pengarangb. kejadian nyata seseorangc. peristiwa sehari-harid. pengalaman pribadi

    B. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!1. Sebutkan 4 unsur yang membangun kein-

    dahan sebuah dongeng!2. Jelaskan makna imbuhan meng- yang terda-

    pat dalam kalimat-kalimat berikut!a. Wajahnya memerah ketika mendengar

    sindiran temannya.b. Di tengah kemacetan lalu lintas itu, mobil

    yang saya naiki hanya bisa berjalan me-rayap.

    c. Begitu tamu datang, anjing tetanggamenggonggong keras.

    d. Tangis adik mulai melemah ketika darijauh terlihat ibu sudah datang.

    e. Pesawat mengalami gangguan sehinggaterpaksa mendarat kembali.

    3. Berdasarkan dongeng Semut yang Hemat,carilah dan ceritakan secara singkat peris-tiwa di sekitar kalian yang kejadiannya miripdengan yang dialami tokoh dalam dongengtersebut!

    4. Carilah hal-hal yang menurut kalian menarikdan tidak menarik dari dongeng Semutyang Hemat.

    5. Datalah kata berimbuhan meng- dalamdongeng Semut yang Hemat dan tentukanpula maknanya!

    6. Buatlah catatan harian kalian selama se-minggu terakhir ini!

  • Bab 2 Pertunjukan

    15

    ww

    w.p

    rase

    tya.

    braw

    ijaya

    .ac.

    id

    ww

    w.y

    ahoo

    .com

    Pendahuluan :

    Setelah pada bab I kalian mempelajari bahasa Indonesia lewat topik Bercerita, pada bab II inikalian akan diajak mendalami kemampuan berbahasamu melalui topik Pertunjukan.

    Pertama, kita masih sejenak melihat tentang dongeng, terkait dengan pentingnya kita menemukanhal-hal menarik dari dongeng dengan alasan logis. Selain itu juga penting kalian dapat menyimpulkanpesan dongeng.

    Kedua, kita juga perlu untuk dapat bercerita dengan alat peraga. Untuk itu, tentu saja kalianharus mampu memilih cerita yang tepat dan menentukan urutan peristiwanya. Ketika kalian sudahmenguasainya, kalian dapat menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah kaliandengar ataupun baca. Dengan demikian, kalian dapat menceriterakan isi dongeng secara lisanmaupun tertulis dan mengaitkan isi dongeng dengan kehidupanmu.

    Ketiga, kalian juga akan diajak untuk membacakan berbagai teks perangkat upacara denganintonasi yang tepat, seperti teks pembukaan UUD 1945, janji siswa, dan doa. Dengan demikian kalianjuga dapat membedakan pembacaan berbagai teks yang ada di dalam seluruh rangkaian upacarabendera di sekolah kalian.

    Akhirnya, kalian diajak untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya dalam memahamiimbuhan atau prefiks per- dan penggunaan kata untuk dan demi dalam kalimat.

    Selamat belajar dan sukses selalu.

    Pertunjukan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya denganmenggunakan alat peraga yang bisa berupa wayang atau boneka

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    16

    2.1 Menemukan Hal-hal yangMenarik dari Dongeng yangDiperdengarkan

    Dongeng adalah cerita tentang makhlukyang diangan-angankan dan bersifat khayalan.Tokoh dalam dongeng dapat berwujud apa saja,namun memiliki sifat manusia. Biasanya tokohyang ditampilkan memiliki kekuatan ataukebijakan untuk mengatur dengan segala macamcara. Umumnya dongeng merupakan kisahseputar dewa, raja, pangeran, dan putri raja.Dongeng termasuk cerita lisan yang tidakdiketahui siapa penciptanya.

    Dongeng menjadi menarik bagi anak-anaksebagai cerita yang diperdengarkan menjelangtidur. Selain itu, dongeng juga menyimpan nasihatatau ajaran-ajaran moral.

    2.1.1 Mendengarkan DongengPada pelajaran ini kalian akan mendengar-

    kan dongeng dan selanjutnya kalian diharapkanmampu menemukan hal-hal menarik daridongeng tersebut. Simaklah baik-baik dongengyang diperdengarkan oleh guru atau temankalian berikut ini!

    masih lajang, Sang Tapa diminta meminangnya.Singkat kata, kedua wanita mau menjadi istriBegawan Kasyafa.

    Setelah kedua wanita menjadi istri SangBegawan, Sang Kadru dibuatkan rumah tinggaldi sebelah kanan rumah induk, tempat tinggalBegawan Kasyafa. Sedangkan Sang Winata di-buatkan rumah sebelah kiri rumah induk. Setiapmalam kedua istri Sang Tapa saling berkunjung.Mereka saling bercerita tentang pengalamanmasing-masing pada siang harinya. Mereka ber-tugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga danmengawasi para cantrik (murid yang belajar padaSang Begawan).

    Pada suatu malam ketika Sang Kadru ber-kunjung ke rumah Sang Winata, berkatalahSang Kadru, Adik Winata, kita ini sudah be-lasan tahun menjadi istri Sang Begawan, tetapibelum juga diberi anak. Kita malu. Kita pastidianggap wanita tidak baik. Bagaimanapendapatmu, Adik?

    Aku pun berpendapat demikian. Malu sekalisudah menjadi istri belasan tahun belum diberianak. Lalu, apa yang harus kita lakukan?

    Begini, Adik. Besok, pagi-pagi sekali kitamenghadap Sang Begawan untuk menyampai-kan kehendak kita, meminta anak. Bagaimana,Adik setuju?

    Aku amat setuju, jawab Winata.Kalau begitu, kata Sang Kadru, saya

    pulang dan besok, pagi-pagi sekali, Adik sayajemput.

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, SangKadru sudah ke rumah Sang Winata. Keduanyasegera menemui Sang Begawan. Pagi itu SangBegawan sudah ada di pendapa, sebabBegawan Kasyafa sudah mengetahui akandatangnya kedua istrinya itu. Segeralah kedua-nya disuruh masuk.

    Ayo, silakan duduk. Saya sudah menunggukalian, kata Begawan Kasyafa.

    Dengan agak gugup keduanya masuk danduduk di depan Begawan Kasyafa. SungguhpunBegawan Kasyafa sudah mengetahui maksudkedatangan kedua istrinya itu, dengan arif SangBegawan bertanya.

    Istriku, agak mengejutkan, apa kiranya yangmendorong kedua istriku menghadap pada pagi-pagi sekali?

    Duh Sang Wiku. Maafkan kelancangan kamiberdua ini, jawab Sang Kadru dan Sang Winatabersamaan. Pagi-pagi sudah mengusik kete-nangan Sang Wiku.

    Tidak apa, jawab Begawan Kasyafa.Katakanlah apa maksud kedatangan kalian.

    Lidah UlarAlkisah, diceritakan di sebuah negara antah-

    berantah, hiduplah dua wanita bersaudara. Yangtua bernama Sang Kadru dan Sang Winata,adiknya. Mereka berdua hidup rukun tetapi diantara keduanya terdapat perbedaan sifat yangmencolok. Si kakak, Sang Kadru berwatak licik,tamak, dan tidak jujur. Sedangkan si adikberwatak jujur, pemurah, lugu, pemaaf. Merekatinggal di sebuah dusun yang termasuk dalamwilayah sebuah pertapaan milik seorang pertapasakti yang arif bernama Begawan Kasyafa.

    Suatu hari, ketika Sang Kadru dan adiknyamencari dedaunan dan buah di kawasan wilayahpertapaan Begawan Kasyafa, mereka bertemudengan Sang Begawan. Sang Tapa yang masihmembujang itu tertarik oleh kehalusan sikapSang Winata. Saat itu juga, Sang Winata dipi-nang oleh Sang Tapa. Akan tetapi, karena SangWinata mempunyai kakak perempuan yang

    MENDENGARKAN

  • Bab 2 Pertunjukan

    17

    keyakinan masing-masing. Tidak ada yang maumengalah, sampai akhirnya mereka bertaruh,bahwa yang kalah harus menjadi budak yangmenang. Setelah keduanya sepakat, SangWinata pun segera kembali ke rumah sendiri.

    Sampai malam Sang Kadru gelisah sebabanak-anaknya belum pulang. Menjelang tengahmalam, barulah anak-anak Sang Kadru pulang.Sang Basuki sebagai pemimpin segera majumenghadap, katanya, Maafkan kami, Ibu. Kamibermain sampai larut malam karena pergi keSamudera Susu menyaksikan kemunculanKuda Ugaisrawa. Sungguh cantik dan bersihrupa kuda itu. Tidak ada setitik pun noda diseluruh tubuhnya.

    Betulkah begitu, anakku? tanya Sang Ibu.Betul, Ibu, kata Sang Basuki, untuk apa

    aku membohongi Ibu?Kalau begitu celakalah aku, anakku, kata

    Sang Kadru. Ketahuilah, bahwa ibumu bertaruhdengan bibimu Winata dan ibumu kalah. Pada-hal, yang kalah bertaruh harus menjadi budakyang menang. Oleh karena itu, pergilah kamuke Samudera Susu. Semprotlah ujung ekorkuda Ugaisrawa dengan bisamu agar hitam.Dengan demikian, ibumu tidak menjadi budakWinata.

    Karena takut kepada ibunya, Sang Basukidan adik-adiknya tengah malam itu pergi keSamudera Susu. Kebetulan masih terang bulandan kuda Ugaisrawa itu tampak dengan jelas.Tanpa ragu-ragu Sang Basuki dibantu olehbeberapa adiknya menyemprot ekor kuda itudengan bisanya. Jadilah separuh ekor kuda ituhitam.

    Keesokan harinya, Sang Kadru mengham-piri adiknya untuk bersama-sama menyaksikankuda Ugaisrawa di Samudera Susu. Setelahbeberapa saat kemudian, muncullah kudaUgaisrawa yang dinaiki seorang bidadari.

    Benar, jawab Sang Kadru. Kami berduasudah belasan tahun menjadi istri Sang Wiku,tetapi belum juga dikaruniai anak.

    Kadru, kamu ingin anak berapa?Saya menginginkan 1000 anak, Sang Wiku.

    Jawab Kadru mantap.Baiklah, Kadru. Ini saya berikan 1000 butir

    telur. Rawat dan jagalah baik-baik! pesan SangBegawan.

    Lalu, kepada Sang Winata, BegawanKasyafa bertanya. Kamu ingin anak berapa?

    Saya hanya menginginkan dua anak saja,jawab Sang Winata, tetapi kesaktiannya mele-bihi anak Kak Kadru.

    Baiklah, jawab Sang Wiku. Ini dua telur.Rawat dan jaga baik-baik. Keinginanmu akanterpenuhi.

    Setelah beberapa tahun, telur-telur SangKadru menetas. Semuanya ular. Yang sulungbernama Sang Basuki. Ia menjadi pemimpin darisemua adiknya. Adik-adiknya amat patuhkepadanya. Ular-ular itu tabiatnya nakal, amatsulit diatur oleh ibunya. Sehari-hari merekakeluyuran ke mana-mana menyebabkan ibu-nya selalu dalam kesulitan.

    Akan halnya telur Sang Winata belum jugamenetas sungguhpun sudah selang beberapatahun setelah telur Sang Kadru menetas. SangWinata malu, khawatir jangan-jangan telurnyatidak menetas. Dengan agak kasar satu diantara dua telurnya ia pecah. Setelah beberapalama diketok-ketok, telur pun pecah. Keluarlahdari telur, seorang taruna yang amat tampan,tetapi sayang kedua kakinya belum lengkap. Iamarah kepada ibunya, katanya, Lihatlah, Ibu!Aku cacat begini karena ketidaksabaran Ibu.Ibu nanti akan menjadi budak Ibu Kadru karenakalah bertaruh. Tetapi Ibu jangan sedih,peliharalah baik-baik adikku yang satu ini. Diananti yang akan menebus ibu dari perbudakan!Ibu, saya pergi akan mengabdi kepada BataraSurya. Dengan cepat anak yang bernama SangAruna melesat terbang pergi.

    Hari itu tampak cerah. Seperti biasa SangWinata berkunjung ke rumah kakaknya. Merekamenceritakan pengalaman dan apa yangmereka kerjakan hari sebelumnya. Kadru ber-kata, Adik Winata, tadi malam saya bermimpimelihat kuda Ugaisrawa keluar dari SamuderaSusu. Kuda itu mulus putih sayang ujungekornya berwarna hitam. Sang Winata men-jawab, Kakak, benarlah. Saya juga bermimpibertemu dengan Kuda Ugaisrawa. Tetapi yangsaya lihat adalah kuda putih mulus, tanpa setitiknoda pun. Maka tidak benar kalau ujung ekornyahitam. Keduanya bersikeras mempertahankan

    Sang Kadru meminta anak-anaknya untukmenyemprot ujung ekor kuda Ugaisrawa

    menjadi hitam

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    18

    Benarlah adanya, kuda Ugaisrawa itu putihmulus, tetapi separuh ekornya hitam. Benar,kan Dik Winata, bahwa kuda Ugaisrawa itu putihdengan separuh ekornya hitam, kata SangKadru. Sang Winata tidak dapat membantahdan mulai saat itu Sang Winata menjadi budakkakaknya dengan tugas mengasuh ular, anak-anak Sang Kadru.

    Setelah beberapa saat ditinggalkan olehibunya, telur Sang Winata yang satu menetas.Keluarlah dari telur itu seekor burung garudaraksasa. Selain amat besar, Sang Garuda jugaamat sakti. Ia tahu siapa ibunya. Sang Garudapun segera terbang mencari Sang Ibu. Ia amatterkejut ketika menemukan ibunya di tengah-tengah ular anak Sang Kadru yang amat sulitdiatur. Turunlah ia menemui ibunya, katanya,Ibu, mengapa Ibu di sini mengurusi ular-ularnakal itu?

    Kaukah itu anakku? tanya Sang Winata.Ya Ibu. Aku anak keduamu, jawab Sang

    Garuda.Duh, anakku Sang Garuda. Tanyakan

    kepada para ular itu, apa yang dapat dipakaisebagai penebus Ibu dari perbudakan ini! pintaSang Winata.

    Segera Sang Garuda menyuruh para ularberkumpul, katanya, Hai para ular. Berkumpul-lah kemari! Cepat! Tidak cepat aku patuk kepala-mu dan aku telan!

    Para ular dengan ketakutan segera berkum-pul. Setelah semua ular berkumpul, denganlantang Sang Garuda bertanya, Hai, Ular! Apayang dapat saya pakai untuk menebus ibukudari perbudakan ini?

    Sang Basuki sebagai pemimpin para ularsegera menjawab, Berikan kepada kamiAmreta. Ibumu akan bebas!

    Setelah minta restu kepada ibunya dan diberipetunjuk oleh ibunya agar mohon petunjukkepada ayahnya, melesatlah Sang Garuda keudara dengan cepat.

    Tidak sulit bagi Sang Garuda menemuiayahnya. Setelah diberi petunjuk oleh ayahnyabagaimana menemukan Amreta, Sang Garudaterbang dengan cepat ke sebuah gua yang di-sebutkan oleh ayahnya, Begawan Kasyafa.

    Setelah beberapa hari terbang, sampailahSang Garuda di depan gua yang disebutkan olehBegawan Kasyafa. Gua itu pintunya dijaga olehdua raksasa besar yang membawa penggada.Di balik pintu, gua dijaga oleh seekor naga yangdapat menyemburkan api. Bagian akhir guasebelum sampai tempat penyimpanan Amreta,

    ada sebuah pintu yang selalu berputar sepertibaling-baling. Apa pun yang melewati akanhancur berkeping-keping.

    Sang Garuda tertegun sebentar. Dengan niatminta izin, Sang Garuda mendekati dua raksasapenjaga pintu. Bukannya izin masuk yang di-peroleh Sang Garuda, melainkan serangandahsyat secara tiba-tiba. Sang Garuda punmenjadi amat marah. Dengan sekali patuk saja,raksasa itu mati. Begitu masuk pintu, datanglahsemburan api dari mulut naga. Segera SangGaruda mengepakkan kedua sayapnya dengankuat ke arah naga. Pasir dan batu-batu kecilpun berhamburan memenuhi mulut naga danmenutupi kedua mata naga. Setelah naga tidakberdaya, Sang Garuda pun masuk. Akan tetapi,ia segera berhenti begitu sampai di depanJantera. Ia berpikir keras bagaimana caranyamelewati Jantera dengan selamat. Setelahberpikir sebentar, ia memperkecil badannyamenjadi sebesar kacang sehingga dapat masukdengan cara mengikuti putaran Jantera.

    Setelah Amreta diperoleh, Sang Garudadengan mudah keluar membawa Amreta. Akantetapi, ketika membawa terbang Amreta, iadihadang oleh Dewa Wisnu. Namun, karenaDewa Wisnu takut kepada Sang Garuda, DewaWisnu dengan lembut menyapanya.

    Sang Garuda. Hendak kau bawa ke manaAmreta itu? tanya Dewa Wisnu.

    Akan aku pakai menebus ibuku dari perbu-dakan para ular anak Sang Kadru. jawab SangGaruda. Waduh, jangan! Mereka itu jahatsemua, tegas Hyang Wisnu.

    Itu urusanmu Wisnu! Terserah padamu Wis-nu kalau Amreta ini sudah aku serahkan kepadapara ular. Pasti engkau paham apa maksudku!kata Sang Garuda. Selamat tinggal Wisnu. Akusangat kasihan menyaksikan penderitaan ibu

    Sang Garuda bertempur dengan naga demimendapatkan Amreta

  • Bab 2 Pertunjukan

    19

    akibat kelicikan Kadru, jawab Sang Garuda.Hyang Wisnu tanggap akan apa yang di-

    maksud oleh Sang Garuda. Maka ia lalu meng-gunakan ajian halimunan sehingga tidak terlihatoleh siapa pun kecuali oleh orang sesakti SangGaruda. Ia terbang mengikuti terbangnya SangGaruda.

    Tidak terceritakan perjalanan Sang Garuda,ia sampai ke tempat para ular. Ia pun segeramemanggil para ular. Hai, kamu ular-ular.Cepatlah berkumpul di sini! Saya sudahmendapatkan apa yang kalian inginkan. Tetapidengarkan baik-baik! Ada pesan dari HyangWisnu. Kalian harus membersihkan diri dulusebelum meminum Amreta ini! Nah, berikandulu ibuku saat saya menyerahkan Amreta ini!

    Selesai berkata demikian, Sang Garuda me-letakkan tempayan Amreta itu dan membawaibunya terbang. Para ular yang egois itu laluberlomba-lomba ke laut untuk mandi. Tidak adaseekor pun yang tinggal menjaga Amreta. HyangWisnu tersenyum menyaksikan kelihaian SangGaruda dan ketamakan para ular. Segera HyangWisnu mengambil tempayan dan dibawa pergi.

    Ketika para ular kembali, mereka sangat ter-kejut karena tempayan tempat Amreta sudahtidak ada. Sang Basuki melihat sesuatu yanggemerlap di ujung rumput. Oleh Sang Basukidan adik-adiknya, yang gemerlap di ujungrumput itu dijilati bergantian. Mereka tidakmengetahui bahwa ujung rumput itu sudahmenjadi amat tajam dan kuat sebab sudah kenaAmreta. Begitu menjilat lidah ular terbelah dua.Itulah sebabnya, sampai sekarang lidah ularbercabang dua.

    Disadur dari cerita lama dengan penyesuaian.

    Catatan:Amreta berasal dari Bahasa Jawa Kuna. a

    berarti tidak, mreta berarti mati. Maksud-nya: Siapa yang menggunakan (minum)tidak akan mati.

    Dewa Wisnu/Hyang Wisnu: Dewa penjagakeselamatan dan perdamaian dunia.

    Kerjakan soal berikut dengan tepat ber-dasarkan dongeng Lidah Ular!1. Tulislah tokoh-tokoh dan perwatakan

    yang disebutkan dalam dongengtersebut!

    2. Tulislah konflik-konflik yang terjadi dalamdongeng tersebut!

    3. Tuliskan hal-hal yang menarik daridongeng tersebut dan sertakan alasan-nya!

    4. Menurut kalian apa tema dongeng ter-sebut?

    5. Tunjukkanlah hubungan antara temadongeng tersebut dengan situasisekarang!

    6. Simpulkanlah isi dongeng tersebutdengan bahasa kalian sendiri!

    7. Tuliskan kesimpulan yang kalian buatdalam sebuah ungkapan!

    tetapi belum juga dikaruniai anak.Kadru, kamu ingin anak berapa?Saya menginginkan 1000 anak, Sang

    Wiku. Jawab Kadru mantap.Baiklah, Kadru. Ini saya berikan 1000 butir

    telur. Rawat dan jagalah baik-baik! pesanSang Begawan.

    Lalu kepada Sang Winata, BegawanKasyafa bertanya. Kamu ingin anak berapa?

    Saya hanya menginginkan dua anak saja,jawab Sang Winata, tetapi kesaktiannya me-lebihi anak Kak Kadru.

    Baiklah, jawab Sang Wiku. Ini dua telur.Rawat dan jaga baik-baik. Keinginanmu akanterpenuhi.

    Ada hal menarik dari kutipan dongeng ter-sebut, yaitu hanya dengan menetaskan telurbisa memperoleh anak sampai ribuan jumlahnya,orang dapat dengan mudahnya mempunyaianak.

    Hal-hal menarik dalam dongeng dapatberupa keajaiban-keajaiban, tokoh-tokoh yangsakti, cerita yang mengharukan, pesan yangmendidik, dan sebagainya.

    2.1.2 Hal-hal Menarik dalamDongeng

    Perhatikan kutipan berikut ini!Tidak apa, jawab Begawan Kasyafa. Ka-

    takanlah apa maksud kedatangan kalian kaliini.

    Benar, jawab Sang Kadru. Kami berduasudah belasan tahun menjadi istri Sang Wiku,

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    20

    2.1.3 Imbuhan per-Perhatikan kutipan berikut ini!

    Dalam kutipan tersebut terdapat kata pelajar,percuma, dan pertebal. Ketiga kata tersebutmengalami penambahan imbuhan atau prefiksper-.

    per- cuma Tetap sepertipada kata dasar

    tebal Membentukkata kerja

    membuatlebih ...

    BENTUKKATA

    DASARFUNGSI ARTI

    1. Buatlah kalimat dengan kata-kata berikutini!

    a. persempit

    b. permudah

    c. pertinggi

    2. Tentukan arti imbuhannya dari kata-katatersebut!

    3. Buatlah karangan yang memuat kata-kataberimbuhan per-!

    Kerjakan soal berikut dalam kelompok!1. Carilah sebuah dongeng di majalah atau

    surat kabar!

    2. Gunting dan tempelkan di buku kelompokatau tulis dongeng yang kalian pilih ter-sebut?

    3. Tulislah hal-hal menarik dalam dongengtersebut dan tulis pula pesan yang ter-kandung dalam dongeng tersebut!

    4. Bacalah dongeng dan hasil analisis ke-lompok di depan kelas supaya ditanggapioleh kelompok lain!

    Menurut buku Tata Bahasa Baku BahasaIndonesia, ada tiga kaidah morfofonemik untukprefiks per-.

    1. Prefiks per- berubah menjadi pe- apabiladitambahkan pada kata dasar yang diawalihuruf r. Contoh:

    per- + rendah perendah

    per- + ringan peringan2. Prefiks per- berubah menjadi pel- apabila

    ditambahkan pada bentuk dasar ajar. Con-toh:per- + ajar pelajar

    3. Prefiks per- tidak mengalami perubahanbentuk bila bergabung dengan bentuk dasarlain diluar kaidah 1 dan 2 di atas. Contoh:

    per- + lebar perlebarper- + panjang perpanjangper- + luas perluas

    Untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan artiprefiks per- perhatikan tabel berikut ini!

    Djoko : Sedang apa kamu di sini?Diman : Biasa, anak-anak muda sering ber-

    kumpul di sini!Djoko : Apa yang kamu lakukan?Diman : Ya, ngobrol, bercanda, dan pokok-

    nya bersenang-senanglah!Djoko : Kamu, sebagai pelajar kan banyak

    yang harus dikerjakan. Saya seba-gai saudara tuamu tidak ingin kamuterjerumus ke hal-hal yang negatif.Saya kira akan lebih baik belajar,membantu orang tua, membimbingadik. Percuma saja kamu sekolahkalau hanya seperti itu.

    Diman : Ya, Pak.Djoko : Jangan begitu! Saya hanya ingin ka-

    mu menjadi lebih baik. Yang pentingpertebal imanmu!

  • Bab 2 Pertunjukan

    21

    2.2 Bercerita dengan AlatPeraga

    Bercerita dapat dilakukan dengan berbagaicara, misalnya secara lisan, tulisan, atau denganalat peraga. Kalian tentunya sudah pernahbercerita dengan cara menulis atau melisankan.Bagaimana dengan bercerita menggunakan alatperaga, apakah sudah pernah kalian lakukan?

    2.2.1 Macam-macam Pertunjukanyang Menggunakan AlatPeraga

    Pertunjukan wayang merupakan salah satubentuk pertunjukan yang menggunakan alat pe-raga. Pertunjukan wayang dibawakan oleh se-orang dalang yang menggunakan alat peragaberupa wayang.

    Wayang adalah boneka tiruan yang terbuatdari pahatan kulit atau kayu yang dapat diman-faatkan untuk memerankan tokoh dalam per-tunjukan drama tradisional, seperti Bali, Jawa,dan Sunda); (KBBI 2001:1271).

    Pertunjukan wayang dilakukan oleh sangpencerita yang disebut dalang. Alat peragapertunjukan wayang meliputi wayang kulit,wayang beber, wayang klitik, atau wayang golek.

    Wayang beber yaitu gambar wayang ataupelaku dalam cerita itu dilukiskan dalam satulembar kulit (satu lembar memuat beberapa to-koh atau pelaku dalam cerita), dan sang dalang

    membawa beberapa lembaran-lembaran kulitbergambar pelaku cerita yang telah disiapkansebelumnya. Wayang kulit merupakan alatperaga pementasan wayang yang para tokohatau pelaku-pelakunya terbuat dari kulit.Perbedaannya dengan wayang beber adalahuntuk wayang kulit setiap pelaku/tokohnya dibuatsendiri-sendiri atau terpisah. Wayang klitikbentuknya seperti wayang kulit hanya bahannyadari kayu. Wayang golek yaitu wayang yangterbuat dari boneka kayu. Arti golek samadengan boneka. Cerita wayang biasanyamenceritakan kisah Mahabarata atau kisahRamayana.

    Periode tahun 1981-l992, di Indonesiamuncul film boneka Si Unyil, film serial yang di-produksi oleh Pusat Produksi Film Negara(PPFN), di layar TVRI setiap Minggu pagi, berha-sil memberikan hiburan kepada seluruh pemirsa,khususnya anak-anak. Hadirnya film boneka SiUnyil karena film-film yang disiarkan oleh TVRIsaat itu didominasi oleh film produksi dari luarnegeri, sedangkan anak-anak Indonesia me-merlukan film-film pendidikan sekaligus hiburan.

    2.2.2 Menentukan CeritaPada pelajaran 2.1.1 kalian telah mende-

    ngarkan dongeng. Kali ini kalianlah yang harusbercerita. Ketika kalian bercerita gunakan alatbantu atau alat peraga yang mendukung isiceritanya. Kalian dapat memilih salah satu jeniscerita yang disukai untuk bahan bercerita, mi-salnya, fabel. Fabel adalah dongeng yangtokoh-tokohnya berupa binatang. Setelah kalianmemilih fabel yang cocok, siapkan gambar-gambar pelaku untuk alat peraga.

    Dalam bercerita dengan menggunakan alatperaga, biasanya sang pencerita harus mampumembawakan setiap pelaku dengan warna suarayang berbeda-beda. Jika di dalam cerita terdapatlima pelaku maka pencerita harus menyiapkanlima suara untuk masing-masing pelakunya.

    BERBICARA

    ww

    w.p

    rase

    tya.

    braw

    ijaya

    .ac.

    id

    Wayang, salah satu pertunjukan denganmenggunakan alat peraga

    Kerjakan soal-soal berikut ini!1. Carilah sebuah dongeng (fabel atau le-

    genda) dan pelajarilah dengan baik!

    2. Gambar atau carilah gambar yang sesuai

  • Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

    22

    b. JedaJeda merupakan pemberian jarak antara

    bagian-bagian suatu kalimat yang ditandaidengan perhentian. Perhentian ini sangat pentingdalam pengungkapan makna kalimat. Perhen-tian sebentar yang menunjukkan bahwa ucapanmasih akan dilanjutkan disebut perhentian anta-ra. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tan-da koma (,) atau penulisannya dengan garis mi-ring (/).

    Ada pula perhentian yang agak lama yangmenandakan bahwa makna yang disampaikansudah lengkap yang disebut dengan perhentianakhir. Dalam kalimat biasanya ditandai dengantanda titik (.) atau penulisannya ditandai dengangaris miring dua (//).

    2.3 Membacakan Berbagai TeksPerangkat Upacara

    Setiap Senin kalian selalu mengikuti upacarabendera di sekolah. Dalam upacara itu terdapatbagian-bagian yang harus dibacakan dengan be-nar, yaitu pembacaan teks UUD 1945, pembaca-an janji siswa, dan pembacaan doa.

    Untuk membacakan bagian-bagian tersebutdengan benar, kalian harus memahami lafal, je-da, aksentuasi, tempo, dan intonasi.

    2.3.1 Lafal, Jeda, Aksentuasi, Tempo,dan Intonasi

    Beberapa hal yang perlu kalian perhatikanketika kalian membaca teks perangkat upacara.

    a. LafalLafal atau pengucapan bunyi dalam bahasa

    Indonesia terbagi atas vokal (vokal tunggal da