Upload
reza-rahmad
View
249
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi. Kaum tunarungu adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka.
Bertentangan dengan pendapat banyak orang, pada kenyataannya belum ada bahasa isyarat internasional yang sukses diterapkan. Bahasa isyarat unik dalam jenisnya di setiap negara. Bahasa isyarat bisa saja berbeda di negara-negara yang berbahasa sama. Contohnya, Amerika Serikat dan Inggris meskipun memiliki bahasa tertulis yang sama, memiliki bahasa isyarat yang sama sekali berbeda (American Sign Language dan British Sign Language). Hal yang sebaliknya juga berlaku. Ada negara-negara yang memiliki bahasa tertulis yang berbeda (contoh: Inggris dengan Spanyol), namun menggunakan bahasa isyarat yang sama.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyaratBahasa Isyarat Bantu Pahami Karakteristik Metafora Studi baru-baru ini mengenai penggunaan metafora dalam bahasa (yang diucapkan) serta berbagai bahasa isyarat menunjukkan bahwa beberapa tipe metafora sulit untuk disampaikan dalam bahasa isyarat.
Foto: Flickr
Studi tersebut yang dilakukan oleh Dr. Irit Meir dari Universitas Haifa membawa pencerahan pada hubungan antara dua konsep yang memainkan peran penting dalam bahasa dan komunikasi, ikonisitas dan metafora.
Studi ini menunjukkan bahwa ikonisitas dari suatu bentuk bisa mendesak perluasan ekspresi metafora yang dapat diambil oleh bentuk tersebut. Dengan kata lain, ekspresi metafora tertentu dalam bahasa tidak dapat "secara langsung diterjemahkan" ke dalam bahasa isyarat apabila bentuknya ikonik. Demikian seperti yang dikutip dari Science Blog, Jumat (10/12/10).
Bahasa isyarat merupakan bahasa natural dengan struktur tata bahasa serta kosakata yang kompleks dan kaya. Bahasa isyarat kaya akan penggunaan metafora. Akan tetapi cukup sering, ketika mencoba untuk menerjemahkan metafora dari bahasa ke bahasa isyarat, kita menemukan bahwa tidak mungkin menggunakan kata yang sama. Sebagai contoh, tidak mungkin menggunakan tanda FLY (dalam Bahasa Isyarat Israel dan Bahasa Isyarat Amerika) dalam ekspresi "time flies" atau "the day just flew by". Penggunaan metafora kata seperti FLY tidak mungkin karena bentuk tanda ini, khususnya ikonisitasnya. Tanda untuk FLY dihasilkan dengan menggerakkan tangan seakan-akan mengepakkan sayap. Akan tetapi dalam ekspresi "time flies", kami tidak bermaksud bahwa waktu mengepakkan sayapnya. Metafora tersebut lebih condong dibangun pada suatu implikasi aksi terbang (flying), yaitu bahwa hal tersebut merupakan cara pergerakan yang sangat cepat. Jadi ada ketidakcocokan antara apa yang dikodekan dalam bentuk tanda (wing flapping) dan aspek arti di mana metafora itu dibangun (pergerakan cepat).
Ketika ketidakcocokan itu terjadi, penggunaan metafora tidak mungkin. Komponen arti yang direfleksikan dengan bentuk verba (ikonik dan komponen arti yang berfungsi sebagai dasar penggunaan metaforanya harus sama. Jika tidak sama, maka tanda tersebut tidak dapat digunakan untuk penggunaan metafora tertentu dalam pertanyaan. Oleh karena itu, tanda ikonik lebih dibatasi pada perluasan metafora yang dapat dijalaninya daripada tanda non ikonik, karena bentuknya tidak berubah-ubah. Pengaruh ikonisitas pada metafora lebih mencolok pada bahasa isyarat, karena kemampuannya yang lebih baik untuk mengungkapkan banyak konsep secara ikonik. Dengan demikian, bahasa isyarat bersifat instrumental dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang metafora dan daya yang membentuknya.
Link : http://sainspop.blogspot.com/2010/12/bahasa-isyarat-bantu-pahami.html
Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) 14 06 2008
SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI)
A. Latar Belakang
Seperti juga di dalam pendidikan pada umumnya, pendidikan kaum tunarungu sangat
memerlukan sarana pendidikan. Pada umumnya berkomunikasi dengan berbicara dianggap sebagai
ciri khas manusia sebagai makhluk sosial. Komunitas kaum tunarungu, karena tidak dapat
menggunakan indera pendengarannya secara penuh, mereka sulit mengembangkan kemampuan
berbicara sehingga hal itu akan menghambat perkembangan kepribadian, kecerdasan, dan
penampilan sebagai makhluk sosial. Tidak mengherankan apabila di dalam dunia pendidikan anak
tunarungu, pendekatan diprioritaskan kepada pengembangan kemampuan berbicaranya karena
mereka merupakan anggota masyarakat yang pada akhirnya nanti mereka berkarya dan berbaur
hidup dengan masyarakat sekitar. Sehingga penguasaan bahasa lisan dan kemampuan berbicara
lebih diutamakan. Pendekatan ini dikenal dengan metode oral.
Tidak dapat dipungkiri penggunaan metode oral ini masih jauh dari yang diharapkan, karena
kurang tepenuhi persyaratan, baik dari segi guru maupun sarana penunjang. Namun, sekitar tahun
60-an muncul pandangan baru di dalam dunia pendidikan anak tunarungu. Pandangan ini
menampilkan pendekatan, yaitu memanfaatkan segala media komunikasi di dalam pengajaran anak
tunarungu. Selain menggunakan media yang sudah lazim, yaitu berbicara, membaca ujaran, menulis,
membaca dan mendengar (dengan memanfaatkan sisa pendengaran), pendekatan ini menggunakan
pula isyarat alamiah, abjad jari, dan isyarat yang dibakukan. Pendekatan ini dikenal dengan
Komunikasi Total (Komtal).
Komtal merupakan konsep yang bertujuan mencapai komunikasi yang efektif antara sesama
tunarungu ataupun kaum tunarungu dengan masyarakat luas dengan menggunakan media
berbicara, membaca bibir, mendengar, dan berisyarat secara terpadu.
B. Komunikasi Total dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia
Perintisan komunikasi total dimulai pada tahun 1978 oleh SLB-B Zinnia di Jakarta dan SLB-B
Karya Mulya di Surabaya pada tahun 1981. Pada waktu itu baik SLB-B Zinnia maupun SLB-B Karya
Mulya, masih menggunakan isyarat spontan dan isyarat mengikuti American Sign Language (ASL)
yang diperkenalkan oleh Ibu Baron Sutadisastra.
Melihat dinamika dan perkembangan pendidikan anak tunarungu ini, Pusat Pengembangan
Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan
Kebudayaan, Depdikbud memandang perlu untuk meneliti serta mengembangkan suatu perangkat
isyarat yang baku dan dapat digunakan secara nasional.
Pada tahun 1993, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat
Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, mengambil kebijakan untuk
dibakukan Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia sebagai isyarat nasional. Kamus SIBI ini disusun
berdasarkan kosa kata yang paling dasar.
C. Pengertian
Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang dibakukan itu merupakan salah satu media yang
membantu komunikasi kaum tunarungu di dalam masyarakat yang lebih luas. Wujudnya adalah
tataan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan dan berbagai gerak yang
melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Di dalam pembakuan tersebut, dipertimbangkan
beberapa tolok ukur yang mencakup segi kemudahan, keindahan, dan ketepatan pengungkapan
makna atau struktur kata. Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penggunaan SIBI, adalah
sebagai berikut:
1. Sistem isyarat harus secara akurat dan konsisten mewakili Sintaksis bahasa Indonesia yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
2. Sistem isyarat yang disusun harus mewakili satu kata dasar atau imbuhan, tanpa menutup kemungkinan ada beberapa pengecualian bagi dikembangkannya isyarat yang mewakili satu makna.
a. Isyarat awalan
Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil utama dan tangan kiri sebagai
penampil pendamping. Isyarat awalan dibentuk sebelum isyarat pokok. Isyarat awalan
meliputi: me-, ber-, di-, ke-, pe-, ter-, dan se-.
Contoh:
me- lempar
b. Isyarat akhiran dan partikel
Isyarat ini dibentuk sesudah isyarat pokok dengan tangan kanan sebagai penampil,
bertempat di depan dada dan digerakkan mendatar ke kanan. Isyarat ini terdiri atas isyarat
akhiran –i, -kan, -an, -man, -wan, dan partikel –lah, -kah, dan –pun.
1. Isyarat bentukan
Isyarat bentukan adalah isyarat yang dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan
isyarat imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih.
a. Isyarat yang mendapat awalan dan/atau akhiran/partikel.
Contoh:
ber- lompat -an
b. Isyarat kata ulang
Kata ulang diisyaratkan dengan mengulang isyarat pokok.
Contoh:
anak anak bolak balik
c. Isyarat kata gabung
Kata gabung diisyaratkan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih sesuai
dengan urutan pembentukannya.
Contoh:
pasar malam matahari
1. Abjad jari
Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan (tangan kanan atau tangan kiri)
untuk mengeja huruf atau angka. Bentuk isyarat bagi huruf dan angka di dalam SIBI serupa
dengan International Manual Alphabet. Abjad jari digunakan untuk:
a. Mengisyaratkan nama diri
b. Mengisyaratkan singkatan atau akronim; dan
c. Mengisyaratkan kata yang belum ada isyaratnya.
D. Petunjuk Penggunaan SIBI
Untuk menyatakan gerak penampil pada gambar diberikan tanda panah dan garis yang berbeda-beda
Link: http://sdn3bojonglopang.wordpress.com/2008/06/14/sistem-isyarat-bahasa-indonesia-sibi/
Huruf Angka Ucapan Ringkas Ganti Nama Keluarga
Kata Tanya Kata Bantu Perasaan Komunikasi Agama
Warna Pengangkutan Masa Pekerjaan Budaya & Perayaan
Kata Kerja Sukan Kecacatan Arah Buah-Buahan
ASEAN Pakaian
Link: http://www.japem.gov.bn/BIsyarat/Pilihan%20Biskita.htm
HURUF
A B C D E F G H I
J K L M N O P Q R
S T U V W X Y Z
ANGKA
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 25 30
40 50 100 1000 10 Ribu 1 Juta
WARNA
Biru
Tangan kanan 'B' tapak menghadap dalam disebelah kanan pipi lalu dipusing-pusingkan supaya tapak menghadap depan.
Hijau
Tangan kanan 'H' tapak menghadap dalam disebelah kanan pipi lalu dipusing-pusingkan supaya tapak menghadap depan.
Hitam
Tangan Kanan 'D' hujung jari ke kiri letakkan di dahi lalu ditarik ke kanan.
Jingga
Tangan kanan 'I' tapak menghadap dalam lalu dipusing-pusingkan supaya tapak menghadap depan.
Kelabu
Tangan kanan 'L' belakang tapak menghadap keluar lalu dipusingkan tapak menghadap depan.
Kuning
Tangan kanan 'K' tapak menghadap dalam lalu dipusing-pusingkan supaya tapak menghadap depan.
Merah
Tangan kanan 'D' diletakkan ditengah bibir sebelah bawah.
Merah Jambu
Tangan kanan 'K' dengan jari hantu dikenakan pada dagu lalu digerakkan ke bawah.
Perang
Tangan kiri terbuka melintang tapak ke bawah, tangan kanan tapak digosokkan pada pergelangan tangan kiri.
Putih
Tangan kanan '5', bengkok hujung jari dikenakan pada dada lalu digerakkan ke depan menjadi 'O' leper.
Unggu
Tangan kanan 'U' lalu dipusing-pusingkan supaya tapak menghadap depan.
Warna
Tangan kanan '5' tapak menghadap dalam kesemua hujung jari kecuali ibu jari dikenakan pada dagu, lalu digerakkan ke depan dan belakang, satu persatu.
PENGANGKUTAN
Bas
Tangan kanan 'S' ke kiri paras tepi kepala, lalu ditarik ke bawah.
Basikal
Kedua-dua belah tangan 'S' tapak menghadap bawah lalu dipusingkan naik turun satu persatu seperti sedang mengayuh basikal.
Feri
Tangan kiri terbuka tapak menghadap atas, tangan kanan terbuka hujung jari ke kiri tapak ke dalam lalu kipaskan tangan kanan dibawah tangan kiri.
Helikopter
Tangan kiri 'L' tapak ke kanan dengan ibu jari ke atas, tangan kanan '5' tapak ke bawah diletak atas ibu jari lalu digerakkan ke atas sambil jari tangan kanan digoncangkan.
Kapal
Kedua-dua belah tangan terbuka tepi tapak bersentuhan hujung jari ke depan, gerakkan ke depan berombak-ombak seperti perjalanan kapal.
Kapal Layar
Kedua-dua belah tangan terbuka, tangan kiri tapak ke atas, tangan kanan hujung jari ke atas diletakkan atas tapak kiri, lalu digerakkan berombak ke depan.
Kapal Terbang
Tangan kanan tapak menghadap bawah, jari hantu dan jari manis dirapatkan ke tapak lalu digerakkan tangan ke kiri naik sedikit.
Kereta
Kedua-dua belah tangan 'A' seperti memegang setering lalu buat seperti sedang memandu.
Keretapi
Kedua-dua belah tangan 'U', tapak ke bawah tangan kanan di atas tangan kiri, lalu digosokkan 'U' tangan kanan pada 'U' tangan kiri.
Lori
Kedua-dua belah tangan 'L' lalu digerakkan seperti sedang memandu.
Motosikal
Kedua-dua belah tangan 'S' tapak ke bawah lalu tangan kanan dipulaskan sedikit ke depan seperti memulas handle.
Sampan
Tangan kanan '5' tapak menghadap dalam kesemua hujung jari kecuali ibu jari dikenakan pada dagu, lalu digerakkan ke depan dan belakang, satu persatu.
Stesen
Kedua-dua belah tangan "S' bertemu di bawah dagu kemudian direnggangkan ke kiri dan kanan pada paras dada.
Teksi
Tangan kanan 'T' dan 'I' tapak menghadap kiri jari ke depan lalu digerakkan naik turun satu persatu seperti sedang menahan teksi.
Van
Kedua-dua belah tangan 'V' lalu digerakkan seperti sedang memandu.
UCAPAN RINGKAS
Assalamualaikum
Tangan kanan 'A' sambil ibu jari dikenakan pada tepi dahi kanan lalu digerakkan ke depan.
Walaikumsalam
Tangan kanan 'W' sambil jari telunjuk dikenakan pada tepi dahi kanan lalu digerakkan ke depan.
Hello
Tangan kanan 'B', hujung jari dikenakan pada tepi dahi kanan lalu digerakkan ke depan.
Selamat
Kedua-dua belah tapak tangan digenggam sambil bersalaman, lalu tangan kanan dan kiri digerakkan ke kanan dan kiri, tapak tangan ke bawah.
Selamat Datang
Buat isyarat "selamat", kemudian buat isyarat "datang"
Selamat Pagi
Buat isyarat "selamat", kemudian buat isyarat "pagi"
Selamat Tengahari
Buat isyarat "selamat", kemudian buat isyarat "Tengahari"
Selamat Petang
Buat isyarat "selamat", kemudian buat isyarat "Petang"
Selamat Malam
Buat isyarat "selamat", kemudian buat isyarat "Malam"
Selamat Jalan
Tangan Kanan '5' tapak ke depan sambil digerakkan ke kiri dan kanan.
Selamat Hari Jadi
Buat isyarat "selamat", kemudian kedua belah tangan 'D' digerakkan ke kiri dan kanan.
Selamat Ulang Tahun
Buat isyarat "selamat", kedua belah tangan 'A" pada paras telinga, buat satu pusingan arah lawan jam.
Maaf
Tangan Kanan 'A' pada paras dada, buat satu pusingan arah jam.
Salam
Kedua-dua belah tangan dihulurkan ke depan, tapak tangan kiri dan kanan dirapatkan lalu dibawa ke dalam dengan kedua-dua hujung jari dikenakan pada dada.
Sila
Tangan kanan terbuka tapak menghadap ke atas, lalu digerakkan tangan kanan ke sebelah kiri.
Tahniah
Kedua-dua belah tangan digenggam dan digoncangkan sedikit.
Tolong
Tangan Kanan 'A' diletakkan di atas tapak tangan kiri, lalu digerakkan naik.
Terima Kasih
Tangan kanan terbuka dengan tapak ke dalam lalu dikenakan pada bibir dan digerakkan ke depan.
Sama-Sama
Tangan kanan 'Y', lalu digerakkan ke depan dan belakang.
Apa Khabar
Buat isyarat 'Apa' dan kemudian kedua-dua belah tapak tangan membuat isyarat 'K', lalu digerakkan ke depan.
Khabar Baik
Kedua-dua belah tangan '5', tangan kanan diletakkan dibibir kemudian digerakkan turun dan diletakkan di atas tapak tangan kiri.
KATA GANTI NAMA
Awak
Tangan kanan 'A', dengan ibu jari tegak lalu tunjuk ke depan.
Dia
Tangan kanan 'D' lalu ditunjukkan ke kanan.
Dato
Tangan kanan 'D' diletakkan di tengah dahi.
Datin
Tangan kanan 'D' diletakkan di tengah dagu.
Encik
Tangan kanan 'E' tapak ke depan paras bahu, lalu buat bulatan kecil arah jam.
Cik
Tangan kanan 'C' ke depan paras bahu, lalu buat bulatan kecil arah jam.
Kami
Tangan kanan 'K' jari hantu diletakkan pada bahu kanan, lalu bergerak melengkung ke tengah dada.
Kamu
Tangan kanan terbuka tapak ke atas pada paras dada digerakkan sedikit ke depan.
Kita
Tangan kanan 'K' jari hantu diletakkan pada bahu kiri, lalu digerakkan melengkung ke bahu kiri.
Mereka
Tangan kanan 'M' tapak ke dalam, lalu digerakkan ke depan ke depan.
Tuan
Tangan kanan 'T' tepi kanan paras bahu, lalu buat bulatan kecil arah jam.
Puan
Tangan kanan 'P' tepi kanan pipi, lalu buat bulatan kecil arah jam.
Putera
Tangan kanan 'P' di kenakan pada dahi.
Puteri
Tangan kanan 'P' dikenakan pada dagu.
Saya
Tangan kanan 'I' dikenakan di tengah dada.
Sendiri
Tangan kanan 'A' tapak ke bawah dikenakan ibu jari pada tengah dada.
KELUARGA
Lelaki
Tangan kanan 'C' hujung jari ke kiri, kenakan ibu jari pada dahi lalu menjadi 'O' leper, ulang dua kali.
Perempuan
Tangan kanan 'A' sentuh hujung ibu jari pada pipi kanan lalu bergerak turun ke bawah sedikit.
Bapa
Tangan kanan terbuka kenakan hujung ibu jari pada tengah dahi.
Emak
Tangan kanan terbuka kenakan hujung ibu jari pada tengah dagu.
Abang
Buat isyarat "Lelaki" kemudian tangan kanan terbuka tapak menghadap ke bawah, lalu digerakkan ke atas.
Kakak
Buat isyarat "Perempuan" kemudian tangan kanan terbuka tapak menghadap ke bawah, lalu digerakkan ke atas.
Adik Lelaki
Buat isyarat "Lelaki" kemudian tangan kanan terbuka tapak menghadap ke bawah, lalu digerakkan ke bawah.
Adik Perempuan
Buat isyarat "Perempuan" kemudian tangan kanan terbuka tapak menghadap ke bawah lalu digerakkan ke bawah.
Anak
Kedua-dua tangan terbuka tapak menghadap atas, tangan kanan di atas tangan kiri ditepi perut, lalu digerakkan ke kiri dan kanan seperti membuai bayi.
Anak Lelaki
Buat isyarat "Anak" kemudian tangan kanan digerakkan ke atas lalu membuat isyarat 'Lelaki'.
Anak Perempuan
Buat isyarat "Anak" kemudian tangan kanan digerakkan ke atas lalu membuat isyarat 'Perempuan'.
Bayi
Buat isyarat "Anak" kemudian kedua belah tangan membuat 'S' pada paras bahu digerak-gerakkan ke depan dan dalam, seolah-olah prilaku anak kecil.
Cucu
Buat isyarat "Anak" kemudian tangan kanan membuat 'C'.
Saudara
Tapak tangan kiri ditegakkan terbuka menghadap ke kanan, tangan kanan terbuka dengan jari dibengkokkan lalu digosokkan hujung jari tangan kanan pada tapak tangan kiri.
Sepupu
Tangan kanan membuat 'P' di tepi pipi kanan lalu buat satu pusingan arah jam.
Orang Tua
Tapak tangan kiri ditegakkan terbuka menghadap ke kanan, tangan kanan terbuka dengan jari dibengkokkan lalu digosokkan hujung jari tangan kanan pada tapak tangan kiri.
Nenek Lelaki (Datuk)
Buat isyarat "Bapa" lalu digerakkan melengkung ke depan dua kali.
Nenek Perempuan
Buat isyarat "Emak" lalu digerakkan melengkung ke depan dua kali.
Bapa Saudara
Buat isyarat "Bapa", kemudian buat isyarat "Saudara".
Dewasa
Tangan Kanan membuat 'D' sentuh pipi kanan dan gerakkan menlengkung ke atas menyentuh tepi dahi.
Kanak-Kanak
Tangan Kanan terbuka tapak ke bawah di tepi badan lalu digerakkan melengkung ke kanan dua kali.
Kawan
Kedua-dua belah tangan membuat 'D' disilangkan mula tangan kanan di atas kiri, kemudian kiri di atas kanan, ulang sebanyak dua kali.
Kawan Karib
Kedua-dua belah tangan membuat '5' lalu dicangkuk jari telunjuk dengan ibu jari lalu membuat pusingan lawan arah jam.
Kekasih
Kedua-dua tangan '5' jari hantu dan jari manis dirapatkan ke tapak tangan, tapak menghadap satu sama lain, lalu ditemukan.
Berdua-duaan
Tangan kanan membuat 'V', lalu digerakkan ke depan secara berombak.
Keluarga
Kedua-dua belah tangan membuat isyarat 'F' dirapatkan lalu digerakkan ke depan melengkung dan bertemu semula, tapak menghadap ke dada.
Bujang
Tangan kanan membuat 'B' di tepi bibir kiri, lalu digerakkan ke tepi bibir kanan.
Tunang
Tangan kiri terbuka tapak menghadap ke bawah dan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dikenakan pada jari manis tangan kiri, seakan-akan menyarungkan cincin.
KKahwin
Tangan kiri terbuka tapak menghadap atas, tangan kanan memegang tangan kiri seperti berjabat tangan./font>
Akad Nikah
Tangan kanan berjabat tangan kiri lalu digoncangkan sekali sahaja.
Bersanding
Tangan kiri membuat 'V', tangan kanan terbuka tapak menghadap bawah, digerakkan ke atas dan ke bawah seperti mengipas pengantin.
Cerai
Kedua-dua belah tangan membuat 'D', hujung jari telunjuk bersentuh keduanya menghadap ke depan, lalu digerakkan ke kiri dan kanan serentak.
Suami
Buat isyarat "Lelaki" kemudian buat isyarat "Kahwin".
Isteri
Buat isyarat "Perempuan" kemudian buat isyarat "Kahwin".
Keturunan atau Generasi
Tangan kiri membuat 'S' lurus ke depan, tangan kanan membuat '5' jari dibengkokkan dengan hujung jari ke atas, diletakkan atas bahu sebelah tangan kiri dam dibawa turun ke bawah melengkung sebanyak 2 kali sehingga ke pergelangan tangan.
Orang
Kedua-dua belah tapak tangan terbuka dengan jari jemari ke depan, tapak tangan menghadap antara satu sama yang lain pada paras dada, lalu digerakkan ke bawah.
Emak Saudara
Buat isyarat "Emak", kemudian buat isyarat "Saudara".http://www.japem.gov.bn/BIsyarat/Pilihan%20Biskita.htm