Upload
others
View
32
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAHASA, SASTRA, DAN
PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
© Penerbit Kepel Press
Penyunting/Penyelaras:Sudartomo Macaryus
Yoga Pradana WicaksonoNur Indah Sholikhati
Ermawati
Desain Sampul:Winengku Nugroho
Desain Isi:Safitriyani
Cetakan Pertama, 2019
Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan HISKI Komisariat UST-UTY
bekerjasama dengan Penerbit Kepel PressPuri Arsita A-6, Jl.
Kalimantan Ringroad Utara, YogyakartaTelp: (0274) 884500; Hp: 081 227 10912
email: [email protected]
Anggota IKAPI
ISBN : 978-602-356-262-6
Hak cipta dilindungi Undang-UndangDilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku, tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.
Percetakan Amara BooksIsi diluar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi | xvii
ISBN 978-602-356-262-6
DAFTAR ISI
Sekapur Sirih Penyunting/Penyelaras .............................................. v
Sekapur Sirih Dekan FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ...................................................................... ix
Sekapur Sirih Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ............................................................................................. xiii
WACANA UTAMA
Sastra di Tengah Budaya Teknologis dan Imperatif Pembelajarannya• Prof. Dr. Suminto A. Sayuti ......................................................... 3
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada “Era Masyarakat 5.0 (Society 5.0)”• Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd........................................... 13
WACANA KEBAHASAAN
Seruan dalam Tuturan Masyarakat Berbahasa Jawa• Basuki ............................................................................................. 33
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram• Tuty Kusmaini ............................................................................... 53
Gastronomi Jajan Pasar: Ruang Konservasi Bahasa• Ermawati, Sudartomo Macaryus, dan Bambang Dwiratno ... 65
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Media Sosial• Vita Nirmala .................................................................................. 81
xviii | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
Preposisi dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya• Nusarini dan Desy Rufaidah ....................................................... 89
Kearifan Lokal: Ritual Gumbregan di Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul• Krisma Dewi .................................................................................. 103
Penggunaan Kosakata Metaforis pada Konstruksi Berita Korupsi di Jawa Pos (Kajian AWK Fairclough)• Nur Indah Sholikhati . .................................................................. 117
Pemanfaatan Bahasa Keterangan (Caption) dalam Youtube untuk Meningkatkan Jumlah Viewer dan Subscriber
• Yoga Pradana Wicaksono dan Titis Kusumaningrum Witdaryadi Putri ................................... 129
Integrasi Penafsiran Undang-Undang Dasar dan Pengambilan Vonis Hukum di Indonesia Era Society 5.0• Oky Widyantoro............................................................................ 145
Analisis Wacana Tindak Tutur, Implikatur, dan Pelanggaran Maksim Percakapan Humor dalam Akun Instagram Tahilalats• Die Bhakti Wardoyo Putro dan Desy Rufaidah ..................... 157
WACANA KESASTRAAN
Relevansi Pendidikan Karakter dalam Novel Canting dengan Revolusi Industri 5.0• Wijaya Heru Santosa .................................................................... 1471
Industri Kreatif Pariwisata Berbasis Kutipan Sastra sebagai Implikasi Budaya Self Presentation Generasi Milenial• Novia Anggraini ........................................................................... 187
Kritik Posthuman: Penjelajahan Awal dalam Sastra Indonesia• Joko Santoso ................................................................................... 197
Daftar Isi | xix
ISBN 978-602-356-262-6
Masalah-Masalah Sosial Di Era Milenial Dalam Cerpen Di Situs Basabasi.Co• Marlinda Ramdhani ..................................................................... 207
Nilai Pendidikan Karakter Ala Gus Mus dalam Kumpulan Puisi Aku Manusia• Widowati ....................................................................................... 217
Sastra Tutur Komering Betung Okut Sumatera Selatan: Hiring-Hiring sebagai Keseimbangan Emosi dalam Media Digital• Yeni Afrita ...................................................................................... 237
Dekonstruksi Perempuan Jawa Ideal dalam Novel Roro Jonggrang Karya Budi Sardjono• Sri Wahyuningtyas ........................................................................ 251
Mimikri dan Resistensi Pribumi terhadap Kolonialisme dalam Novel Rumah Kaca Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Poskolonial• Rudian Noor Dermawan dan Joko Santoso .............................. 263
WACANA PEMBELAJARAN
Keterpaduan Pembelajaran Membaca dan Menulis• Siti Rochmiyati ............................................................................. 295
Implementasi Model Investigasi Sosial pada Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Berkonteksi Kearifan Lokal• Hany Uswatun Nisa dan Agnes Apryliana............................... 309
Implementasi Modul Menulis Karangan Berbasis Strategi Think-Talk-Write• Agnes Apryliana dan Hany Uswatun Nisa ............................... 321
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Media Digital• Desy Rufaidah dan Die Bhakti Wardoyo P. .............................. 333
xx | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
Media Pembelajaran Iquiz Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Menghadapi Era Digital• Sigit Pambudi dan Ibnu Romadhon ........................................... 343
Pembelajaran Sastra Digital dalam Perspektif Teknologi 5.0• Rizky Putri Permatasari ............................................................... 355
Teknologi Digital sebagai Tantangan dan Peluang• Sudartomo Macaryus ................................................................... 367
| 53
ISBN 978-602-356-262-6
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini
CAMPUR KODE DALAM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
Tuty KusmainiBalai Bahasa Sumatera Selatan
Abstrak
Masalah yang dibahas yaitu bagaimana bentuk campur kode dalam media sosial instagram, serta apa yang menyebabkan terjadinya campur kode tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi wujud campur kode pada teks media sosial instagram dan mengidentifikasi faktor penyebab campur kode dalam teks tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan diperoleh melalui hasil rekam data tangkap layar (screenshot) pada konten, caption, atau komentar yang dianggap menggunakan bahasa asing. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan ini berupa teknik rekam, simak, dan catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya campur kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dan bahasa gaul. Wujud campur kode terdiri atas campur kode yang berwujud (a) kata, (b) frasa, (c) singkatan, dan (d) baster (gabungan pembentukan asli dan asing). Penyebab terjadinya campur kode dalam bahasa di media sosial instagram dipengaruhi oleh latar belakang pengguna, komunikatif, tujuan tertentu/persuasif, dan bergengsi.
Kata kunci: bahasa, campur kode, media sosial instagram
PENDAHULUAN
Bahasa memberikan efek positif dan negatif terhadap penggunanya, tergantung intensitas pemakaian bahasa tersebut. Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki
54 | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Bahasa bersifat dinamis, artinya, bahasa tidak terlepas dari kemungkinan mengalami perubahan sewaktu-waktu. Perubahan dapat terjadi pada tataran, fonologis, morfologis, sintaksis, semantik, dan leksikon. Selain itu, mungkin saja ada kosakata baru yang muncul, tetapi ada juga kosakata lama yang tenggelam atau tidak digunakan lagi (Chaer, 2010:13).
Bahasa selalu berkembang dan , perkembangannya menimbulkan dampak bersentuhan dengan bahasa-bahasa lain. Di satu sisi, persentuhan itu menambah khasanah bahasa itu sendiri. Namun, di sisi lain justru mengancam keberadaan bahasa tersebut. Ancaman tersebut dikhawatirkan menjadi alasan merosotnya penggunaan bahasa yang baik dan benar. Masuknya budaya asing perlahan-lahan mendesak esksistensi bahasa Indonesia. Maraknya tayangan dan media berbahasa Inggris menyebabkan penggunaan bahasa asing semakin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat saat ini. Dampak dari serbuan bahasa asing terlihat dalam penggunaan bahasa pada media sosial salah satunya media sosial instagram. Dalam teori bilingualisme, kasus semacam ini dikenal dengan istilah campur kode.
Campur kode yang ada dalam media sosial menyebabkan orang-orang mengikuti dan merasa nyaman menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Secara sederhana, campur kode ialah fenomena pencampuran bahasa kedua ke dalam bahasa pertama, pencampuran bahasa asing ke dalam struktur bahasa ibu. Fenomena campur kode sebenarnya tidak melulu melibatkan bahasa asing, dapat juga melibatkan bahasa daerah dengan bahasa nasional. Masalah yang akan diangkat dalam penulisan ini yaitu, mengenai bentu-bentuk campur kode dalam media sosial instagram, wujud campur kode dalam mesia sosial instagram, serta penyebab campur kode dalam bahasa instagram. Media sosial adalah media yang dirancang untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak orang. Nasrullah (2015) mengungkapkan bahwa situs jejaring sosial atau media sosial merupakan media yang digunakan
| 55
ISBN 978-602-356-262-6
untuk memublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat pengguna, juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber.
Media sosial unggul dalam memberikan kecepatan informasi sehingga membuat penggunanya semakin dinamis dan adaptif. Dalam media sosial instagram kebanyakan pengguna melakukan presentasi diri dengan mengubah bentuk diri atau mempercantik foto dan bahkan ada yang menuliskan identitas berbeda dari aslinya untuk mendapatkan kesan yang merekan inginkan (Darmayanti dan Purworini 2018). Kehadiran media sosial membawa perubahan ke arah partisipasi masyarakat secara online.
Tulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk-bentuk dan faktor-faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya campur kode pada konten, komentar, dan keterangan (caption) dalam instagram. Moleong (2004:3) menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Penulis menggunakan pendekatan ini karena data yang terkumpul berupa tataran bahasa pada komentar dan caption dalam data tangkap layar di instagram. Instrumen dalam tulisan ini menggunakan ceklis yang disajikan dalam bentuk tabel untuk mengidentifikasi campur kode. Tabel identifikasi campur kode digunakan sebagai alat saat pengumpulan data dan analisis data.
Wujud data penelitian ini berupa tampilan data tangkap layar (screenshot). Langkah-langkah analisis data berpedoman pada pendapat Arikunto (1998:240) menjelaskan bahwa pekerjaan analisis data meliputi, 1) persipan, 2) tabulasi, dan 3) penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah komentar dan keterangan yang mengandung campur kode yang diperoleh dari tangkap layar (screenshoot) dalam tampilan komen dan caption di instragram.
Sumber data diperoleh berdasarkan hasil data tangkap layar (screenshot) berupa konten, komentar, dan caption pada intagram. Data-data hasil screenshot tersebut akan dianalisis dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu bentuk-bentuk
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini
56 | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
campur kode dalam media sosial instagram, wujud campur kode dalam media sosial instagram, serta penyebab campur kode bahasa dalam media sosial instagram.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik simak dan catat. Data berupa teks screenshot yang terdapat dalam instagram. Selanjutnya, data hasil tangkap layar disimpan dan diidentifikasi.
PEMBAHASAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil penelitian menemukan campur kode yang meliputi bentuk campur kode dalam media sosial instagram, wujud campur kode dalam media sosial instagram, serta penyebab campur kode bahasa dalam instagram.
Berdasarkan hasil penelitian, berikut akan dibahas campur kode yang meliputi bentuk campur kode dalam media sosial instagram, wujud campur kode dalam media sosial instagram, serta penyebab campur kode bahasa dalam instagram
1. Bentuk Campur Kode pada Media Sosial Instagram, Data Tangkap Layar (Screenshot)
Campur kode (code-mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristk penutur, seperti latar belakang sosial, tingkat pendidikan, rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa kesantaian atau situasi informal. Namun bisa terjadi karena keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain, walaupun hanya mendukung satu fungsi. Campur kode termasuk juga konvergense kebahasaan (linguistic convergence). Campur kode dibagi menjadi dua, yaitu.
1. Campur kode ke luar (outer code-mixing): campur kode yang berasal dari bahasa asing.
| 57
ISBN 978-602-356-262-6
2. Campur kode ke dalam (innercode-mixing): campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya (Padmadewi, dkk, 2014:64-65; Rahardi, 2001:20; Suandi, 2014: 135).
Pada prinsipnya, campur kode merupakan suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tidak berbahasa yang menuntut pencampuran bahasa. Fenomena tersebut oleh Nababan (1984:5) disebut dengan kedwibahasaan (bilingualisme). Jenis-Jenis campur kode, berdasarkan unsur-unsur kebahasaan di dalamnya, Suwito (1996:92) membedakan campur kode menjadi beberapa macam, antara lain. Penyisipan unsur-unsur berwujud kata, frasa, klausa, baster, perulangan kata, dan ungkapan/idiom. Perhatikan contoh caption iklan dalam instagram berikut.
Data 1
Gambar 1Tabel 1. Wujud dan Jenis Campur Kode pada Gambar 1No Data Wujud campur kode Jenis campur kode
1 Ready sening tgl 26 Agustus Kata Keluar
2 Bahan: Victoria mix toyobo Kata keluar
3 All size Frasa keluar
4 Busui & friendly Kata keluar
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini
58 | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
Data 2
Gambar 2
Tabel 2. Wujud dan Jenis Campur Kode pada Gambar 2
No Data Wujud campur kode Jenis campur kode
1 Open cicilan dan cash!!! frasa Keluar
2 Free hadiah kata Keluar
3 Free pengiriman kata Keluar
4 Free member kata Keluar
5 Free garansi kata Keluar
6 Follow kata Keluar
7 Original kata Keluar
8 Muka lebih glowing kata Keluar
9 Order or langsung DM frasa Keluar
10 Sangat rekomended banget baster Keluar
11 Promo disc. singkatan Keluar
| 59
ISBN 978-602-356-262-6
Data 3
Gambar 3
Tabel 3. Wujud Campur Kode
No Data Wujud Campur Kode Jenis Campur Kode
1 Akhirnya meng-upload komik lagi Baster keluar
Data 4
Gambar 4
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini
60 | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
Tabel 4. Wujud dan Jenis Campur Kode pada Gambar 4
No Data Wujud Campur Kode Jenis Campur Kode
1 Grogi banget training hari ini Frasa Keluar dan ke dalam
2 Wah beruntung banget deh Frasa Ke dalam
3 Bisa terus diupgrade Baster Keluar
Data 5
Gambar 5
Tabel 5. Wujud dan Jenis Campur Kode pada Gambar 5
No Data Wujud Campur Kode Jenis Campur Kode
1 Memudahkan hunters kata keluar
2 Scholarship information frasa keluar
3 Maaaciiiii kata ke dalam
2. Analisis Data
a. Kata
Satuan terkecil dalam sintaksis yang berperan sebagai pengisi fungsi sintaksi. Peristiwa campur kode dalam wujud kata terdapat dalam gambar 1, gambar 2, gambar 3, gambar 4, dan
| 61
ISBN 978-602-356-262-6
gambar 5. Peristiwa campur kode pada gambar-gambar tersebut merupakan peristiwa campur kode keluar. Pada gambar 4 dan gambar 5 terdapat peristiwa campur kode ke dalam
b. Frasa Merupakan satuan gramatikal berupa gabungan kata yang
bersifat nonpredikatif, dan tidak bersubjek. Peristiwa campur kode dijumpai pada frasa scholarship information, Grogi banget training hari ini, Wah beruntung banget deh, dan all size. Campur kode frasa scholarship information scholarship information, Grogi banget training hari ini, Wah beruntung banget deh, dan all size merupakan peristiwa campur kode keluar (outer code-mixing) karena berasal dari bahasa asing.
c. Singkatan Bentuk kata yang dipendekkan, terdiri dari satu huruf atau lebih.
Peristiwa campur kode dijumpai pada singkatan disc (discount).d. Baster Merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda
membentuk satu makna. Peristiwa campur kode dijumpai pada bentuk baster Sangat rekomended banget, Akhirnya mengupload komik lagi, dan Bisa terus diupgrade.
Konten pada data tangkap layar di atas dianggap memiliki potensi menarik minat pembeli karena terkesan keren, modern, dan gaul. Tidak salah memang jika konten berupa iklan menggunakan pemilihan kata yang persuasif, namun dampak lain dari itu ialah terjadinya parafasia. Penggunaan campur kode pada teks konten dalam media sosial instagram sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat. Kondisi teknologi yang menuntut produsen menggunakan media sosial untuk menggunakan campur kode dalam memasarkan produknya. Konsumen selalu tertarik melihat media sosial antara lain untuk melakukan kegiatan jual beli secara online. Konten iklan menggunakan media sosial instagram berupa caption dan komentar dianggap memiliki potensi yang menarik minat pembaca, pengguna, atau pembeli karena terkesan keren, modern, dan gaul.
Selain bentuk, ditemukan juga faktor-faktor penyebab campur kode. Berdasarkan data tangkap layar (screeshot) instagram ini,
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini
62 | BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT 5.0
ISBN 978-602-356-262-6
ditemukan adanya delapan faktor penyebab terjadinya campur kode, baik campur kode internal maupun campur kode eksternal. Faktor-faktor tersebut meliputi (1) mitra tutur, (2) keterbatasan kode, (3) tujuan tertentu, dan (4) bergengsi.
SIMPULAN
Pada teks data tangkap layar (screeshot) media sosial instagram, ditemukan adanya penggunaan campur kode. Campur kode dalam penelitan ini memiliki dua bentuk, yakni, campur kode internal dan campur kode eksternal. Peristiwa campur kode dijumpai pada bentuk kata, frasa, singkatan, dan baster. Selain bentuk, ditemukan pula faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode, faktor- faktor tersebut yaitu, (1) latar belakang pengguna, (2) keterbatasan kode, (3) tujuan tertentu/persuasif, dan (4) bergengsi. Bentuk campur kode yang paling banyak ditemukan pada teks tangkap layar di media sosial instagram adalah campur kode eksternal yang didominasi oleh faktor maksud dan tujuan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan
Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT
Gramedia.Narsiti, Alfi Damayanti Sari, dan Puworini, Dian. 2018. “Pembentukan
Harga Diri: Analisis Presentasi Diri Pelajar SMA di Media Sosial”. Jurnal Komunikasi. Vol. 10. No. 1. Hal. 33—47.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Social Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Padmadewi, Ni Nyoman, dkk. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
| 63
ISBN 978-602-356-262-6
Rahardi, Kunjana. 2001. Sosiolinguistik: Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Campur Kode dalam Media Sosial Instagram ~ Tuty Kusmaini