11
BAI(U MUTU AIR UNTUK BUDIDAYA IKAF{ Oleh AGATHA SIII PIRANTI Fakattas Biologt (hxoed Pwwokerto Emuil : agaths. p ir ant@,snail. com A. PENDAHULUAI{ Berdasarkan peraturan pemerintah no 82 tahun 2001, Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau hams ada dan atau unsur Fnc€fnar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Suatu perairan apabila telah memenuhi baku mutu yang ditentukan sesuai peruntukannya maka perairan tersebut dapat digolongkan bahwa perairan tersebut kualitasnya baik untuk digunakan sesuai peruntukannya tersebut. Kondisi kualitas air dapat diukur dan atau diuji berdasarkan pararneter parameter tertentu dan rnetoda tertentu berdasarkan peraturan penmdang-undangan yang berlaku. Parameter kualitas air pada proses budidaya ikan berperan dalron mencipakan suasana lingkungan hidup ikan, agar perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman bagi pergerakan ikan yaitu tersedianya air yang cukup untuk menciptakan kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan yang optimal {kimia air, fisika air, dan biologi air) sesuai dengan parameter yang disyaratkan. Pada makalah ini akan dikaji tentang baku mutu untuk budidaya ikan untuk memberikan pemahaman kepada petani ikan agar usahabudidayanya dapat berhasil. B. PARAMETER KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAI{ parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar meliputi 3 karakteristih yaitu karateristik fisik, kimia serta karakteristik biologi (plankton).Faktor-faktor penting kualitas air yang perlu rneidapat perhatian diantaranya adalah suhu air, salinitas, oksigen terlarut, pH, alkalinitas, amrnonia, nitrit, nitrat, asam sulfid4 karbondioksida, dan besi. Fakfor-faktor tersebut dalam suatu tempat terus mengalami perubahan dinamis karena adanya factor diluar dan didalam system yang kernudian saling menrpengaruhi antar faktor tersebut.Perubahan lingkungan secara tr<irnia dan bio.unsoed.ac.id bio.unsoed.ac.id

Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

  • Upload
    hakien

  • View
    292

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

BAI(U MUTU AIR UNTUK BUDIDAYA IKAF{

Oleh

AGATHA SIII PIRANTI

Fakattas Biologt (hxoed PwwokertoEmuil : agaths. p ir ant@,snail. com

A. PENDAHULUAI{

Berdasarkan peraturan pemerintah no 82 tahun 2001, Baku mutu air adalah

ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau

hams ada dan atau unsur Fnc€fnar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

Suatu perairan apabila telah memenuhi baku mutu yang ditentukan sesuai

peruntukannya maka perairan tersebut dapat digolongkan bahwa perairan tersebut

kualitasnya baik untuk digunakan sesuai peruntukannya tersebut. Kondisi kualitas air

dapat diukur dan atau diuji berdasarkan pararneter parameter tertentu dan rnetoda

tertentu berdasarkan peraturan penmdang-undangan yang berlaku. Parameter kualitas

air pada proses budidaya ikan berperan dalron mencipakan suasana lingkungan hidup

ikan, agar perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman bagi pergerakan

ikan yaitu tersedianya air yang cukup untuk menciptakan kualitas air yang sesuai

dengan persyaratan hidup ikan yang optimal {kimia air, fisika air, dan biologi air)

sesuai dengan parameter yang disyaratkan. Pada makalah ini akan dikaji tentang baku

mutu untuk budidaya ikan untuk memberikan pemahaman kepada petani ikan agar

usahabudidayanya dapat berhasil.

B. PARAMETER KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAI{

parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar meliputi 3 karakteristih

yaitu karateristik fisik, kimia serta karakteristik biologi (plankton).Faktor-faktor

penting kualitas air yang perlu rneidapat perhatian diantaranya adalah suhu air,

salinitas, oksigen terlarut, pH, alkalinitas, amrnonia, nitrit, nitrat, asam sulfid4

karbondioksida, dan besi. Fakfor-faktor tersebut dalam suatu tempat terus mengalami

perubahan dinamis karena adanya factor diluar dan didalam system yang kernudian

saling menrpengaruhi antar faktor tersebut.Perubahan lingkungan secara tr<irnia dan

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 2: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

hsika yang terjadi secara alamiah dan akibat ulah manusia yang terjadi di lingkungan

perairan.

Metabolik ikan akan berkurang/berhenti ketika suhu tidak optimum atau

perubahannya terlalu ekstrim. Jika suhu air meningkat maka jumlah kandungan

oksigen menurun dan semakin parah ketika konsumsi oksigen oleh ikan' kepiting,

udang dan organisme di dalam air meningkat.oksigen yang berkurang berdampak

pada aktivitas ikan berkurang atau berhenti karena nafsu makannya berhenti. Makanan

akan tersisa dan berdampak pada meningkatnya akumulasi ammoniak di air' Suhu

juga berpengaruh terhadap munculnya serangan penyakit dan jumlah ikan yang

terkena penyakit

1. Suhu

Suhu air mempengaruhi metabolisme organisme yang hidup di dalam air

tersebut termasuk ikan.Ikan merupakan hewan berdarah dingin (poikilotherma[)

sehingga metabolisme dalam tubuh tergantung pada suhu lingkunganny4 termasuk

kekebalan tubuhnya (effendi, 2003). Suhu luar atau eksternal yang berfluktuasi besar

akan berpengaruh pada sistem metabolisme. Konsumsi oksigen dan fisiologi tubuh

ikan akan rnengalami kerusakan sehingga ikan akan sakit. Suhu yang terlalu rendah

akan rnengurangi imunitas (kekebalan tubuh) ikan, sedangkan suhu yang terlalu tinggi

akan mempercepat ikan terkena infeksi bakteri. Suhu yang optimal untuk usaha

budidaya ikan adalah 22aC -27oC.Setiap kenaikan suhu 10 0C akan mempercepat laju

reaksi kimia sebesar 2kali. Racun Amoniak OiHt berbanding lurus dengan kenaikan

suhu, semakin tinggi suhu maka semakin tinggi kadar amoniaknya.

2. DerajatKeasaman (PII)

Nilai pH adalah nilai dari hasil pengukuran ion hidrogen (H+)di dalam air- Air

dengan kandungan ion H+ banyak akan bersifat asam, dan sebaliknya akan bersifat

basa (Alkali). Derajad keasaman sangat menentukan kualitas air karena juga sangat

menentukan proses kimiawi dalam air. Hubungan keasaman air dengan kehidupan

ikan sangat besar.Titik kematian ikan pada pH asam adalah 4 dan pada pH basa adalah

11. Ikan air tawar kebanyakan bakan hidup baik pada kisaran pH sedikit asam

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 3: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

sampai netral, yaitu 6,5 - 7,5.Sementara keasaman air untuk reproduksi atau

perkembangbiakan biasanya akan baik pada pH 6,4-7,0 sesuai jenis ikan' Kondisi pH

optimal untuk ikan ada pada kisaran 6.5- 8.5. Nilai pH di atas 9.2 atau kurang dari 4'8

bisa membunuh ikan dan pH di atas 10.8 dan kurang dari 5.0 akan berakibat fatal bagi

ikan-ikan jenis tilapia.Nilai pH juga mempunyai pengaruh yang signifikan pada

kandungan ammonia, H2S, HCN, dan logam berat pada ikan' Pada pH rendah akan

meningkatkan potensi untuk kelarutan logam berat, Peningkatan nilai pH hingga 1

angka akan meningkatkan nilai konsentrasi ammonia di dalam air hingga 10 kali lipat

dari semula. Secara umum air laut relatif lebih alkalin {basa) sekitar 8.0 dan air payau

relatif kurang dari 8.0. Akan tetapi organisme air laut relatif mampu beradaptasi

dengan rang pH Yang lebar-

3. Salinitas

Salinitas atau kadar garammerupakan jumlah total material terlarut dalam

air. Urnumnya salinitas dihitung dengan satuan ppt Qtart per thousand), yaitu gram

material terlarut per liter air.Berdasarkan salinitas, badan air dapat dibedakan dalam

tiga katagori, yaitu air tawar (0-3 ppt), air laut (lebih dari 20 ppt) dan air payau (4-20

ppt).Pengaruh salinitas pada ikan terjadi dalam pfoses osmoregulasi' Ikan air tawar

tidak toleran dengan salinitas. Akibat perubahan fisiologi osmose sel-sel tubuh maka

ikan akan rnengalarni $tress. Toleransi terhadap salinitas oleh ikan dari daerah air

payau umumnya tinggi atau lebih lebar dibanding ikan air tawar atau ikan air laut'Pada

suatu tingkat salinitas tertentu ikan air tawar masih dapat hidup, tetapi bibit-bibit

penyakit penyebab infeksi tidak dapat hidup'

4. COzterlarut

Gas karbondioksida merupakan hasil buangan oleh semua makhluk hidup

melalui proses pemafasan. Karbondioksida ini di dalam air dapat berada dalam bentuk

COz bebas terlarut dan karbonat terikat.C0z dari udara masuk ke dalam air melalui

difusi, hasil fotosintesis tanaman air dan senyawa yang masuk bersama air

hujan.Karbondioksida sangat mudah larut dalam pelarut, termasuk air- Dalam jumlah

atau kadar tertentu, karbondioksida ini dapat merupakan racun' Ikan mempunyai

naluri yang kuat dalam mendeteksi kadar karbondioksida dan akan berusaha

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 4: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

menghindari daerah atant area yang kadar Co2nla tinggi. Dengan kadar CO2mencapai

lebih dari l0 mgil sudah bersifat racun bagi ikan karena ikatan atau kelarutan oksigen

dalam darah terhambat. Tanda visual pada ikan budidaya yang kadar CO2nya tinggi

adalah berkumpulnya ikan dengan kondisi susah bernafas.

5. Oz terlarut

Sebagai makhluk hidup ikan dan hewan air lainnya memerlukan oksigen

terlarut demi kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.Kebutuhan oksigen untuk

setiap jenis ikan sangat berbeda karena perbedaan sel darahnya.Ikan yang gesit

umumnya lebih banyak membutuhkan oksigen. Sementara ikan labirinlisiseperti lele,

eatfishdan gurame yang dapat mengambil oksigen langsung dari udara t€ntunya kadar

oksigen dalam air tidak terlalu berpengaruh pada kehidupannya. Secara teori, kadar

oksigen terendah agar ikan bisa hidup dengan baik adal*r lebih dari 5 mg/l.Namun

demikian, pada konsentrasi yang berlebihan dapat mengakibatkan kematian dengan

terjadinya emboli dalam pembuluh darah akibat terlalu banyak gelembung udara (gas

buble diseose).

Kebutuhan oksigen ikan atau organisme air lainnya juga sangat bergantung

pada faktor-faktor suhu, pH, COz dan kecepatan metabolik ikannya. Faktor pentingnya

adalah suhu air dan berat tubuh.Kebutuhan oksigen meningkat dengan meningkatnya

suhu air. Berat tubuh akan berkaitan dengan aktivitas dan akan meningkatkan

respirasi. Semakin tingi berat akan semakin menurun kebutuhan oksigen. Pada ikan

yang baru satu tahun rasionya 1, umur 2tahunrasionya : 0.5-0.7 mglL.jenis carp saat

jual : 0.3-0.4. mglL. Di musim dingin ikan banyak r,nati akibat mati lemas, dan di

musim panas suhu air meningkat dan kecepatan arus air menurun. Pada saat pagi hari

sering terjadi kekurangan oksigen akibat proses dekomposisi oleh bakteri di malam

hari dan proses respirasi tumbuhan air

Kekurangan oksigen akan menyebabkan ikan/kepiting sesak napas, aktivitas

kurang dan ikan akan mati. Ikan yang kekurangan oksigen tidak akan mengambil

makanan, proses metabolismanya terbatas. Pada kondisi tersebut, mereka akan

mencari tempat yang mempunyai oksigen banyak seperti ke permukaan air, sekitar

pemasukan air, Kepiting membutuhkan oksigen banyak sebelurn molting dan

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 5: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

survivedari stress setelah molting (Malone & Burden, 1938). Pengendalian masalah

kekurangan oksigen di dalam air adalah dengan memberikan aerasi melalui mesin

pemompa udara atau menggunakan kincir air agat air bergerak untuk memudahkan

proses penjerapan oksigen bebas oleh air

6. Amoniak

Ammonia berasal dari kandungan nitrogen yang bersumber dari limbah rumah

tanggaataupun industri. Di lain pihak bisa berasal dari sisa pakan dan sisa feses (sisa

metabolisme protein oleh ikan) yang dihasilkan ikan itu sendiri dan bahan organik

lainnya. Ammonia di dalam afu adadalam bentuk molekul (non disosiasi/unionisasi)

ada dalam bentuk NH3 dan ada dalam bentuk ion ammonia (disosiasi) dalam bentuk

NH4+. Kedua bentuk ammonia tersebut sangat bergantung pada kondisi pH dan suhu

air. Dinding sel tidak dapat ditembus oleh ion ammonia (NH4+), akan tetapi ammonia

(NH3) akan mudah didifusi melewati jaringan jika konsentrasinya tinggi dan

berpotensi menjadi racun bagi tubuh ikan. Sehingga kondisi normal ada dalam kondisi

asam seimbang pada hubungan air dengan jaringan. Jika keseimbangan dirubah,

seperti nilai pH di salah satu bagian turun akan mengudang terjadinya penambahan

molekul ammonia (Svobodova, at al, 1993).

Amoniak sebagai metabolisme ikan atau hewan air lainnya dan penguraian zat

organic merupakan racun bagi ikan.Amoniak di dalam air berwujud NH3 dan ion NH+,

khusus NH3 sangat beracun bagi ikan, sedangkan NFI+ asal tidak melebihi 3 ppm

relative tidak berbahaya.tsila pH tinggi dan temperatur tinggi maka sebagian besar

amoniak berubah menjadi NH3.Metode yang paling aman untuk menghindari

pembentukan amoniak yang terlalu tinggi di kolam adalah dengan melakukan

persiapan kolam atau tambak dengan baik.Tingkat racun dari ammonia selain karena

faktor pH dan ammonia juga dipengaruhi oleh kandungan oksigen di dalam air' Air

dengan nilai pH rendah maka yang dominan adalah ammonium (NH4+;r sebaliknya

bila nilai pH tinggi yang dominan adalah ammonia (NH3).Ammonia adalah bentuk

yang paling beracun dari ammonia.

Tingkat racun dari ammonia dipengaruhi oleh keberadaan CO2 bebas di dalam

air. Difusi CO2 di dalam insang akan menurunkan nilai pH, yang pada akhirnya akan

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 6: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

mengurangi rasio unionisasi ammonia. Ammonia akan berakibat akut pada konsentrasi

1.0-1.5 mgll. khusunya pada jenis ikan tilapia dan 0.5-0.8 mg/L pada ikan Salmon.

Namun masih bisa ditoleransi pada konsentrasi 0.05 mg/I- di tilapia dan 0.0125 mgil

pada Salmon (Svobodova, at aL,1993). Pada udang ammonia harus kurang dari 0.003

ppm dan akan menimbulkan kematian pada konsentrasi lebih dari 0.1 ppm (Van Wyk

& Scarpa, 1999)

7. Hidrogen Sulfida (H2S)

Hidrogen Sulf,rda merupakan gas beracun yang dapat larut dalam &k,

akumulasinya di kolam atau tambak biasanya ditandai dengan endapan lumpur berbau

khas, surnber utamanya adalah hasil dekomposisi sisa-sisa plankton, kotoran, dan

bahan organik lainnya.Daya racun H2S tergantung suhu, pH dan oksigen terlarut.

8. Nitrit dan Nitrat

Nitrit dan nitrat ada di dalam air sebagai hasil dari oksidasi.Nitrit merupakan

hasil oksidasi dari ammonia dengan bantuan bakteri Nitrisomonas dan Nitrat hasil dari

oksidasi Nitrit dengan bantuan bakteri Nitrobacter. Keduanya selalu ada dalam

konsentrasi yang rendah karena tidak stabil akibat proses oksidasi dan sangat

tergantung pada keberadaan bahan yang dioksidasi dan bakteri. Kedua bakteri tersebut

akan optimal melakukan proses nitrifikasi pada pH 7.0-7.3 (Malone & Burden, 1988).

Hampir tidak ada nitrat yang masuk di tanah karena proses pencucian dan penggunan

pupuk.

Tingkat racun dari Nitrit sangat bergantung pada kondisi internal dan eksternal

ikan seperti, spesies, umur ikan, dan kualitas air.lon nitrit rnasuk ke dalam ikan dengan

bantuan sel Klorida insang (Svobodova, at al, 1993). Di dalam darah nitrit akan

bersatu dengan haemoglobin, yang berakibat pada peningkatan methaemoglobin

(Svobodova, at al, 1993). Hal ini akan rnengurangi kemampuan transportasi oksigen

dalarn darah (Svobodova, at aL,1993). Peningkatan methaemoglobin akan terlihat pada

perubahan warna ingsang menjadi coklat begitu juga warna darah. Jika jumlah

methaemoglobin tidak lebih dari 50% dari total haemoglobin, ikan akan tetap hidup,

tapi bila melebihi hingga 7A-80% gerakannya akan melamban. Bila terus meningkat

maka ikan akan kehilangan kemampuan untuk bergerak dan tidak akan merespon

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 7: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

terhadap stirnulan. Akan tetapi kondisi tersebut akan bisa kembali normal karena

eritrosit di dalam dafall terdapat enzim reduldase yang mampu mengkonversi

methaemoglobin menjadi haemoglcbin. Proses konversi akan berlangsung hingga

menghabiskan waktu 2448jam. Ini terjadi bila kemudian ikan ditempatkan pada air

yang terbebas dari nitrit.

Tingtmt pengarnbilan nitrit di dalarn air oleh sistern metabolisme ikan melalui

insang sangat bergantung pada rasio nitrit-klor di dalam air (Svobodova, at al, 1993)'

Bila konsentrasi kloridanya lebih rendah 6 kali dari konsentrasi nitrit, maka nitrit akan

mampu melewati membran insang, bila kurang maka terjadi sebaliknya (Van Wyk &

scarpa, 1999). Tingkal racun nitril juga dipengaruhi oleh ion bikarbonat, nstfium'

Kalsium dan ion-ion lainnyao namun efeknya tidak sebesar akibat adanya klor di

dalam air.Kalium mempunyai efek yang signifikan dibanding dengan Natrium dan

Kalsium.

Fa*tor lainnya adalah pt{, temFratur dan salinitas.pH dan temperatur

mengontrol NO2 (disosiasi) dan IINOz (non dissosiasi). Nitrit akan lebih beracun pada

kondisi pH dan salinitas yang rendah (Van Wyk & Scarpa, 1999)' Untuk amannya

konsentrasi nitrit harus dipertahankan pada level I mglL (Van Wyk & Scarpq 1999'

Dipercaya bahwa masuknya nitrit ke dalarn plasrna darah ikan bergantung pada difusi

HNO2 melewati epithelium insangAkan tetapi tingkat racun nitrit akibat kondisi pH

tidak terlatu signifikan. Ketika kandungan oksigen di dalam haemcglobin turun

kebutuhan akan oksigen akan meningkatkan suhu tubuh. Udang jenis rnonodon lebih

tahan terhadap racun nitrit dibanding jenis Vanamei (Yan Wyk & Scarpa, 1999).Daya

racun nitrit terhadap kepiting lebih sensitif dibanding jenis udang terutama jenis

Vanamei.Udang Vanernei rnasih optimal pada kisaran hingga 1 ppm (Van Wyk &

Scarpq 1999)"

Tingkat fiwun nitret t€rhadap ikan sangat rendah. Kematian yang ditirnbulkan

terjadi ketika konsentrasinya mencapai 1000 mglL; rnaksimum yang dibolehkan untuk

budidaya adalah S0 mg/L untuk jenis Carp, 20 mgll untuk rainbow trout dan 60 ppm

untuk jenis udang (van wyk & scarpa, 1999). Akan tetapi udang bisa hidup pada

konsentrasi nitrat hingga 200 pprr (van wyk & scarpa 1999). Ketika air

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 8: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

mengandung banyak oksigen tidak akan bertahaya akan terjadinya denitrifikasi'

Sehingga konsentrasi nitrat tidak terlalu penting untuk di monitoring' Akan tetapi'

karena ammonia, standar kualitas air perlu dilakukan pencegahan eutropikasi

terjadinya pembentukan nitrat, dan berlebihannya pertumbuhan alga dan tanama&

akan kemudian berdarnpak pada ikan. Tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan

m€ngurangivolumepemberianpakandanmelakukanairhinga50o/o.Yang

kemudian bisa dilanjutkan dengan pemberian probiotik yang mampu mengikat

ammonia.

Nitrat boleh digunakan untuk mengklafisikasikan peringkat kesuburan

perahan. Peraimn oligotrofik kadat nitrat 0 - I mg / l, perairan mesotrofik kadar nitrat

1 - 5 mg / l, perairan eutrofik kadar nitrat 5 -50 mg / l. Pencemaran air dari nitrat dan

nitrit berpunca dari tanah dan tanaman.Nitrat boleh berlaku baik dari No2 atmosfera

rnahuptn dari baja-baja yang digunakan dan daripada pengoksidaan NO2 oleh

bakteria dari kurnpulan Nitrabacter" Adanya oksigen di dalarn air tambak akan

mengubah amoniak menjadi nitrat dan nittit (nitrifikasi). Nitrat terbentuk dari reaksi

antara amoniak dan oksigen yang tedarut dalam air' Besamya kadar nitrat di dalam

tarnbak yang masih boleh dibiarkan begitu sahaja beradadi bawah 0'l ppm'Sementara

itu, kadar aitrit yang dibenartran tidak lebih dari 0'5 ppm

9. Planktonplankton adalah jenis makanan ikan, berupa organisme yg hidup melayang-

layang didalam air tanpa rnernpunyai kernampuan untuk melawan gerakan

air.Plankton dryat berupa Fitoplankton dan Zmplankton (Goldnrm dan Home' 1994)'

Fitoplantfon (plankton tumbuhan) merupakan organisme autotrof yaitu dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan nutrien anorganik melalui

pros€s fotosintesis {photoautotrof) dan sintesis kimia (chemoautotrofl' Fitoplankton

sangat baik untuk makanan burayak dan benih ikan, udang, kepiting serta kerang-

kerangan.selain disukai oleh ikan-ikan pemakan plankton, fitoplankton diperlukan

juga oleh ikan-ikan dewasa, seperti tambakan, mola" dan bandeng' Pada ekosistem

perairan Fitoplanlton berperan sebagai produseir primer yaitu menyediakan makanan

untuk zooplankton, narnun juga dapat dimakan langsung oleh ikan dan Mollusca serta

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 9: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

Bivalvia lainnya. Fitoplankton juga merupakan makanan pada fase benih dari berbagai

organisme peraimn.

Organisme dapat digunakan sebagai pakan alami ikan harus memenuhi

persyaratan ditinjau dari berbagai aspek yairu aspek fisik pakan, aspek biologi, aspek

kimiawi dan segi pengelolaan benih itu sendiri {Isnansetyo & Kumiastuty,

1995)-Suanr organisme dapat digunakan sebagar pakan alarni harus tidak

membahayakan bagi kehidupan larva yang dipelihara tidak rnemaemari lingkunga4

tidak mengandung racun maupun logam berat, dan tidak berperan sebagai inang suatu

organisme patogen maupun parasit.Organisme yang digunakan sebagai pakan alami

juga harus dapat dimakan oleh larva yang dip€lihara rnudah dilihat oleh larva karena

gerakan atau warnanyao gerakannya sinambung tetapi larnbat agar rnudah ditangkat

oleh larva dan mempunyai daya apung.Ukuran jasad sebagai pakan alami harus

disesuaikan dengan bukaan mulut larva yang dipelihara

Kandungan zat giu pakan alarni sangat menentukan perturnbuhan larva yang

dipelihara. Plankton sebagai jasad pakan alami merupakan sumberprotein, ka$ohidrat

, lemak, vitamin, dan mineral sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi larva yang

dipelihara. Nilai nutrisi pakan alami antara jenis fitoplankton satu dengan lainnya

sangat bervariasi terg;antung padra zrt harA kondisi liagkungan {intensitas cahaya"

suhu), ukuran sel, daya cerna, ada tidaknya kandungan racun, serta komposisi

biokimianya. Menurut Sukardi & Winanto (2011), secara unalrm prosentase

kandr.mgan berat kering {itoplankton adalah protein 12 - 35Ya,lernak 7,2 - 23o/o dan

karbohidrat 4,6 * 23%. Protoin mempunyai peran penting untuk mennpertahankan

fungsi jaringan secara normal, utnuk perawatan jaringan tubuh, mengganti sel-sel yang

rusak dan pmbentukan sel - sel baru, sehingga protein sangat mernpengaruhi

pertumbuhan larva ikan.

III. PENUTUP

Dalam kegiatan budidaya perikanan, parameter kualitas air yang berkaitan

dengan kestabilan ekosistem guna mendukung kehidupan ikan herus dipertahankan

sesuai dengan baku rnutu kualitas air dan kisaran parameter yang dibutuhkan oleh

masing-rnasing ikan yang dipelihara. Plankton sebagai pakan alami ikan juga mutlak

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 10: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

10

keberadaannya untuk menjaga sistem rantai makanan dalarn ekosistem perairan

terwbut.Baku mutu air untuk budidaya beberapa jenis ikan disajikan pada Tabel 1

(BBPAT,2016)"

Tabel l.Baku Mutu Air UntukBndidaya Ikan

Sumber:BBPBAT (2016)

DATTARPUSTAKA

Balai Besar pengembangan Budidaya Air Tawar (2016) Baku mutu air unuk budidaya

budidaya

Balai pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar. 2014. htp://bpbiatmuntilan-

blogspot. com D}l2l03lteknik-pernbenihan-ikan-gurami. html. diakses pada

2l Oktober 2014padapukul 19. 17 WIB'

Dewi. E. S. 2006. Pengaruh Salinitas 0,3,6,9, dan 12 Terhadap Pertumbuhan dan

Kelangsungan HiOup Benih lkan Gurame {Osprhonernus gouramy) Ukuran 3-6

cm. Skipsl, Depariemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu

Kelautan.IPB. Bogor.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yograkarta-

Effendie M. I. 2003. ielaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Surnber Dayadan

Lingkungan Penairan. Kanisius. Jakarta

JENIS IKAN

PAMMETER

Suhu(C) pHO2

(ms/l)Coz

(mdt)NH3

(mdl)Noz(mdl)

Kecsrahan(cm)

MasBenih 254A 6,5-8,5 >5 <12 <0,2 < 0,06 10-30

Besar 2530 6,5-8,5 >5 <12 <1 < 0.06 5&70

NilaBenih 25-30 6,5-8,5 >5 <12 <0,2 < 0,06 30-40

Besar 25-30 6,5-8J >5 <12 <l <0$6 30r$0

LeleBenih 25-34 6,5-8,5 >4 <12 <1 < 0,06 25-35

Besar 25-30 6,5-8,5 >4 <12 <l < 0$6 25:i5

GurarneBenih 25-30 6,5-E,5 >3 <12 <l <0,06 40{0

3€sar 25-30 6,5.8,5 >3 <12 <l <0,06 40{0

PatinBenih 25-28 6,5-8,5 >5 <12 < 0,01 <l 30-50

Besar 27-32 6,5-8,5 >3 <12 < 0,01 <l s0-70

UdangGalah

Benih 28-30 6"5-E.s >5 <12 <1 < 0$6 50-70

Besar 2t-30 6"5-8J >) <12 <l < 0,06 ?0-100

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id

Page 11: Baku Mutu Air untuk Budidaya Ikan-.pdf

Effendi, H., 2003. Telaah Kuslitas Air : Bogi Pengelolaan Sumber Dcys Linglangan

P erairen. Penerbit Kanisius- Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan

Pengendalian Peneemaran Air

svobodova 2., Richard L., Jana M., and Blanka v. 1993 Water quality and fish health

EIFAC Technical PaPer 54

van wyk F. and J. scarpa 1999. WaterQrslity Rquirements and Managemenl chapter 8 in

.Farming Mari; Shrimp in Recirculating Freshwater Systems. Ptepryeq by Peter

Van Wyl, Megan pavis-Hodgkins, Rolland Laramore, Kevan L. Mairl JoeMogntairu

John Scarpa. Florida Departrnent of

bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id