11
Batang Batang merupakan bagian pokok tumbuhan karena merupakan tempat kedudukan daun, bunga, dan buah bagi tumbuhan tinggi. Selain itu batang dapat digunakan untuk menyalurkan zat-zat bahan makanan dari akar ke organ lain terutama daun. Sifat-sifat batang pada umumnya: mempunyai bentuk seperti silinder, mempunyai buku (nodium) yang merupakan tempat kedudukan daun, dan beruas-ruas (internodium), pada setiap buku dapat tumbuh tunas yang akan berkemnbang menjadi daun (gemma folifera) atau bunga (gemma florifera) dan batang kecil atau cabang. Ujung batang selalu tumbuh ke arah sinar (fototropisme positif). Batang dapat berwarna hijau pada waktu muda dan berfungsi untuk fotosintesis, tetapi setelah dewasa akan berubah warna kecuali pada tumbuhan berumur pendek, batang tetap berwarna hijau. Selain mengangkut air dan zat-zat bahan makanan dan air ke daun juga mengangkut zat makanan ke akar. Beberapa tumbuhan seringkali tidak menampakkan batangnya karena ruas-ruasnya sangat pendek sehingga yang tampak di atas tanah daun-daun yang berjejal-jejal. Tumbuhan yang tidak tampak batangnya sering disebut dengan planta acaulis. Daun-daun pada tumbuhan ini tumbuh membentuk roset daun sebagai contoh lidah buaya (Aloe vera), (jadam, Adam dan Hawa), sawi (Brassica juncea). Batang pohon kelapa tumbuh ke atas tetapi pada ujungnya ruas- ruasnya sangat pendek dan membentuk roset, tumbuhan demikian disebut roset batang. Roset dari kata rosula, contoh tumbuhan

Batang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Batang

Citation preview

Page 1: Batang

Batang

Batang merupakan bagian pokok tumbuhan karena merupakan tempat kedudukan daun,

bunga, dan buah bagi tumbuhan tinggi. Selain itu batang dapat digunakan untuk menyalurkan

zat-zat bahan makanan dari akar ke organ lain terutama daun.

Sifat-sifat batang pada umumnya: mempunyai bentuk seperti silinder, mempunyai buku

(nodium) yang merupakan tempat kedudukan daun, dan beruas-ruas (internodium), pada setiap

buku dapat tumbuh tunas yang akan berkemnbang menjadi daun (gemma folifera) atau bunga

(gemma florifera) dan batang kecil atau cabang. Ujung batang selalu tumbuh ke arah sinar

(fototropisme positif). Batang dapat berwarna hijau pada waktu muda dan berfungsi untuk

fotosintesis, tetapi setelah dewasa akan berubah warna kecuali pada tumbuhan berumur pendek,

batang tetap berwarna hijau. Selain mengangkut air dan zat-zat bahan makanan dan air ke daun

juga mengangkut zat makanan ke akar.

Beberapa tumbuhan seringkali tidak menampakkan batangnya karena ruas-ruasnya sangat

pendek sehingga yang tampak di atas tanah daun-daun yang berjejal-jejal. Tumbuhan yang tidak

tampak batangnya sering disebut dengan planta acaulis. Daun-daun pada tumbuhan ini tumbuh

membentuk roset daun sebagai contoh lidah buaya (Aloe vera), (jadam, Adam dan Hawa), sawi

(Brassica juncea). Batang pohon kelapa tumbuh ke atas tetapi pada ujungnya ruas-ruasnya

sangat pendek dan membentuk roset, tumbuhan demikian disebut roset batang. Roset dari kata

rosula, contoh tumbuhan yang membentuk roset batang selain kelapa, yaitu anjuang (Codyline

fruticosa) dan Pleomele angustifolia (Pandan suji).

Tumbuhan yang batangnya tampak jelas dapat dibedakan menjadi :

1. Herbaceous (tumbuhan berbatang basah).

Batang tumbuhan tampak berair bahkan kadang-kadang transparan. Contoh

herbaceous: Impatiens balsamina (pacar air), Piperomia pellucida, krokot (Portulaca

oleracea).

2.  Lignosus (batang berkayu).

Tumbuhan lignosus batangnya keras. Pepohonan (arbores) dan semak-semak

(frutices). Arbores batang tinggi umumnya bercabang-cabang, contohnya: nangka

(Artocarpus integra), manggis (Garcinia mangostoma) dan lain-lain. Frutices

Page 2: Batang

biasanya batangnya pendek berkayu, cabang dekat dengan tanah, contoh: Ixora

grandiflora (soka), Gardenia agusta (kaca piring), Tabernamontana

divaricata (rondolali) dan lain-lain.

3. Calmus

Batang rumput-rumputan, batang tidak berkayu, ruas-ruas tampak nyata, seringkali

berongga, contohnya: Oryza sativa tumbuhan yang termasuk Gramineae.

4. Calamus

Batang tidak keras, ruas-ruasnya agak panjang dan seringkali berongga,

contoh Fimbristylis globulosa Kunth (mendong) dan tumbuhan yang termasuk

Cyperaceae.

Batang mempunyai berbagai macam bentuk diantaranya:

1. teres (bulat) seperti batang papaya (Carica papaya), batang mangga (Mangifera indica),

batang pisang (Musa paradisiaca)

2. bersegi (angularis), triangularis misal pada batang teki (Cyperus rotundus),

quadrangularis misal pada jinten (Coleus amboinicus), Bidens pilosus

3. pipih melebar seperti daun dan berfungsi seperti daun juga. Ada dua macam jika batang

tumbuh terus dan bercabang disebut kladodia, contoh tumbuhan kaktus (Opuntia

vulgarisRill) dan batang tumbuh terbatas, contoh Muehlenbeckia platyclada (jakang).

Struktur Anatomi Batang

Perbedaan yang mendasar antara anatomi batang dan akar terletak pada struktur

pembuluh angkutnya. Susunan xilem dan floem pada akar terletak pada radius yang berbeda dan

berseling secara bergantian, sedang pada batang floem dan xilem terletak dalam satu radius,

floem berada di sebelah luar dan xilem di sebelah dalam. Susunan berkas pengangkut pada akar

disebut radial sedangkan pada batang kolateral. Sifat xilem pada akar disebut eksark karena letak

protoxilem berada di sebelah luar metaxilem sedangkan pada batang disebut endark karena letak

protoxilem di sebelah dalam metaxilem. Floem dan xilem pada batang membentuk suatu berkas

yang tersusun di dalam satu lingkaran.

Page 3: Batang

Epidermis batang pada umumnya memiliki stoma dan trikoma pada waktu masih muda

sehingga batang dapat berfungsi sebagai organ fotosintesis. Korteks terdiri dari jaringan

parenkimatik yang mungkin di dalamnya ditemukan jaringan sekretorik misalnya saluran lendir

pada batang Hibiscus sp., sel minyak pada batang Piper betle dan Cinamomum sp., saluran resin

pada batang Pinus sp.; kristal kalsium oksalat pada batang Impatiens balsamina. Jaringan

penguat pada batang dapat berupa kolenkima dan sklerenkima tergantung jenis tumbuhannya.

Kolenkima di korteks dapat membentuk suatu lingkaran utuh atau terdapat dalam suatu

kelompok-kelompok. Kolenkima dapat mengandung kloroplas dan dapat juga menjadi

meristematik kembali membentuk felogen. Sklerenkima yang ditemukan di korteks dapat berupa

serabut atau sel batu. Sel-sel sklerenkima mati dan berdinding tebal, sklerenkima dapat berupa

lingkaran utuh yang terletak di bawah epidermis atau di sebelah dalam korteks. Batas antara

korteks dan stele terdiri dari selapis sel yang disebut endodermis yang seringkali pada waktu

batang masih muda mengandung butir-butir amilum sehingga disebut dengan sarung tepung atau

floeoterma.

Stele terdiri dari tiga bagian yaitu perisikel, berkas pengangkut dan empulur. Perisikel

dapat terdiri dari satu lapis atau beberapa lapis sel yang berupa parenkima dan sklerenkima atau

parenkima saja. Sklerenkima yang terdapat di stele mungkin terjadi dalam kelompok-kelompok

yang terpisah atau membentuk lingkaran utuh yang berrada di luar berkas pengangkut

membentuk garis batas yang jelas antara korteks dan stele.

Berkas pengangkut pada batang monokotil merupakan berkas yang terpisah-pisah dan

memiliki tipe kolateral tertutup, seringkali dikelilingi oleh sklerenkima sehingga disebut

kolateral tertutup fibrovaskuler. Berkas pengangkut tersebut tersebar tidak teratur. Berkas

pengangkut pada dikotil ada yang berupa berkas terpisah-pisah tapi tersusun dalam satu

lingkaran atau membentuk satu lingkaran utuh, di antara floem dan xilem ditemukan kambium.

Kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkut dinamakan kambium fasikuler. Di antara

berkas pengangkut yang satu dengan yang lain kambiumnya saling berhubungan, kambium yang

menghubungkan dua berkas pengangkut dinamakan kambium interfasikuler.

Empulur biasanya terdiri dari sel-sel parenkima atau canpuran antara sklerenkima dan

kolenkima. Beberapa tumbuhan empulurnya mengalami desintegrasi sehingga batangnya

berlubang, contohnya pada Ipomoea reptans.

Page 4: Batang

Korteks batang monokotil tidak memiliki batas yang jelas antara korteks dan stelenya. Berkas

pengangkut pada batang monokotil umumnya kolateral tertutup ada yang dikelilingi oleh

sklerenkima baik sebagian atau keseluruhan berkas sehingga disebut kolateral tertutup

fibrovaskuler.

C. Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan

tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1) Batang tumbuhan herba

Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada,

ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang

tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di

dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air,

jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2) Batang tumbuhan kayu

Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan

batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam

batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang

masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah

terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh

kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada

korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan

fotosintesis menjadi hilang.

Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-bagian

epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur batang Monokotil berbeda

dengan Dikotil.

Page 5: Batang

Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi pada batang dikotil maupun monokotil.

Titik tumbuh sekunder pada batang adalah felogen dan kambium vaskuler. Felogen dapat berasal

dari kolenkima, parenkima, atau perisikel. Felogen dapat bersifat monopleuris dan dipleuris.

Felogen monopleuris hanya membentuk felem saja ke arah luar, sedang yang dipleuris keluar

membentuk felem ke arah luar dan ke arah dalam membentuk feloderm. Felem, felogen, dan

feloderm menyusun lapisan periderm yang menggantikan epidermis. Lenti sel dapat terbentuk

pada periderm. Lenti sel berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara untuk bernafas. Lenti sel

tidak dapat membuka dan menutup. Lenti sel terdiri dari celah yang diapit oleh felem, dan di

dalamnya terdapat felogen dan feloderm, dan di dalam celah terdapat sel-sel yang lepas disebut

chorifeloid.

Sel-sel penyusun felem biasasnya berbentuk prisma memanjang tersusun teratur,

berdinding tipis tetapi menganddung suberin sehingga kedap terhadap air. Sel-sel felem mati.

Pada Quercus suber felem sangat tebal dan dapat dipanen setiap tahun setelah tanaman berumur

10 tahun. Felem dimanfaatkan sebagai gabus yang dapat digunakan untuk tutup botol, sol sepatu,

dan lain-lain. Felogen bersifat meristematis, sel-selnya berbentuk balok, terdiri dari selapis atau

beberapa lapis kalau sedang aktif, dan biasanya berinti. Feloderm disusun dari sel-sel

parenkimatik dan hidup. Susunanya juga teratur seperti felem

Kambium fasikuler maupun interfasikuler membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan

floem sekunder ke arah luar. Kambium faskuler dan interfasikuler tidak terdapat pada monokotil.

Xilem primer dibentuk sebelum dibentuk kambium interfasikuler. Unsur-unsur xilem

primer yang dibentuk pertama kali disebut protoxilem sedang unsur-unsur yang dibentuk setelah

protoxilem disebut metaxilem.

Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder posisi xilem primer terdesak

ke arah dalam berbatasan langsung dengan sel-sel parenkima empulur sedang floem primer akan

terdesak ke tepi berbatasan langsung dengan parenkima korteks; sehingga pada batang yang telah

mengalami pertumbuhan sekunder daerah korteks tidak terlihat jelas bahkan mungkin hilang.

Page 6: Batang

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.

1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar.

2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari

3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.

4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih

5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa

umbi atau rimpang.

Anomali Batang

Sebagian besar tumbuhan mempunyai struktur stele yang normal, tetapi berbagai

tumbuhan mempunyai struktur yang aneh. Struktur aneh ini ada banyak ragamnya. Struktur aneh

pada batang ini disebut anomali. Anomali adalah umum pada tumbuhan Angiospermae, dan

beberapa ditemukan pada tumbuhan dikotil.

Contoh Anomali pada batang :

1. Posisi Anomal Kambium

Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas yang

terletak bersama-sama

2. Kelakuan Abnormal pada Kambium Normal

Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan abnormal kambium

3. Pembentukan & aktifitas kambium Asesoris

Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta akti-vitasnya adalah terbentuklah

lingkaran kosentrik berkas pe-ngangkut jaringan konjuktif

4. Kambium Ekstrastelar

Adanya kambium exstratelar menyebabkan timbulnya berkas pengangkut dan parenkim

interfasikuler

5. Adanya Floem Inter Xilar

Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya terjadi pada Acorus

Page 7: Batang

6. Anomali Bentuk Lainnya :

a. Tak Adanya Trakea pada xilem

b. Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil.

c. Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri).

d. Adanya berkas pengangkut medular.

e. Adanya berkas pengangkut korteks.

f. Adanya floem intraxilar.

g. Berkas pengngkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil.

h. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca,

Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.)

Page 8: Batang

http://e-learning.um.ac.id/mod/resource/view.php?id=1318

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan_19.html