Upload
pujo-winarto
View
61
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Konsep Biaya
II.1.1 Pengertian Biaya dan Beban
Berikut ini diberikan pendapat dari para ahli mengenai definisi biaya.
Hansen and Mowen (2005, p.34) menyatakan,
“Cost is the cash or cash equivalent value sacrified for goods
and services that is expected to bring a current or future benefit
to the organization.”
Fess, Reeve, and Warren (2005, p.740) memberikan definisi sebagai
berikut :
“Cost is a payment of cash or its equivalent or the commitment
to pay cash in the future for the purpose of generating revenues.
A cost provides a benefit that is used immediately or defered to
a future period of time.”
Horngren, Foster, and Datar (2003, p.25) menyatakan,
“Cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a specific
objective. A cost (such as direct materials or advertising) is
usually measured as the monetary amount that must be paid to
acquire goods or services.”
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya (cost)
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang
8
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi dalam memproduksi
barang atau jasa dan memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Istilah biaya (cost) dan beban (expense) mempunyai makna yang
berbeda. Berikut ini diberikan definisi beban (expense) yang dikemukakan
oleh beberapa ahli.
Hansen and Mowen (2005, p.34) menyatakan,
“Expired costs are called expenses. In each period, expenses
are deducted from revenues in the income statement to
determine the period’s profit.”
Fess et al (2005, p.740) memberikan definisi sebagai berikut :
“A cost provides a benefit that is used immediately or defer to a
future period of time. If the benefit is defered, then the cost is an
expense, such as salary expense. If the benefit is defered, then
the cost is an asset. As the asset is used, an expense, such as
depreciation expense, is recognized.”
Berdasarkan uraian di atas, perbedaan antara biaya (cost) dan beban
(expense) dapat disimpulkan sebagai berikut : biaya (cost) merupakan biaya
yang belum dialokasikan yang memberikan manfaat di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, biaya (cost) dimasukkan sebagai komponen aktiva
dalam neraca, sedangkan beban (expense) merupakan biaya yang telah
dialokasikan yang manfaatnya telah dirasakan pada periode berjalan dalam
usaha memperoleh pendapatan. Expense tidak memberikan manfaat lagi di
masa mendatang maka dimasukkan dalam komponen laporan laba rugi
sebagai pengurang pendapatan.
9
II.1.2 Klasifikasi Biaya
Dalam akuntansi biaya, biaya diklasifikasikan dengan berbagai macam
cara. Umumnya pengklasifikasian biaya ini ditentukan atas dasar tujuan
yang hendak dicapai dengan pengklasifikasian tersebut karena dalam
akuntansi biaya dikenal konsep : “different costs for different
purposes.”
Garrison and Noreen (2006, p.603) mengatakan :
“We need to recognize from the outset that are relevant in one
decision situation are not necessarily relevant in another.
Simply put, this means that manager needs different costs for
different purposes. For one purpose, a particular group of costs
may be relevant, for another purpose, an entirely different
group of costs may be relevant. Thus, in each decision situation
the data must be carefully examined to isolate the relevant
costs. Otherwise, there is the risk of being misled by irrelevant
data.”
Menurut Mulyadi (Akuntansi Biaya, 2005, p.13-15), biaya dapat
diklasifikasikan :
a. Fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi, dan
fungsi umum. Oleh karena itu, dalam perusahaan manufaktur,
biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
10
1. Biaya produksi merupakan biaya – biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi
mesin, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya
gaji karyawan yang bekerja dalam bagian – bagian, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi. Menurut objek
pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini
dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik (factory overhead
cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
disebut pula dengan istilah biaya umum (prime cost),
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya
konversi (conversion cost), yang merupakan biaya untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk
jadi.
2. Biaya pemasaran merupakan biaya – biaya yang terjadi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, gaji
karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan
pemasaran.
3. Biaya umum dan administrasi merupakan biaya – biaya
untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran
11
produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan
Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian
Hubungan Masyarakat, biaya fotokopi.
b. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya
dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi,
yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya
sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan
terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang
terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi
tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory
overhead cost). Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan
dengan produk tertentu. Gaji mandor yang mengawasi
pembuatan produk A, B, dan C merupakan biaya tidak
langsung bagi baik produk A, B, maupun C karena gaji
mandor tersebut terjadi bukan hanya karena perusahaan
12
memproduksi salah satu produk tersebut, melainkan
karena memproduksi ketiga jenis produk tersebut.
c. Perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
aktivitas .
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas,
biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung.
2. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
variabel mangandung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
3. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap
adalah gaji direktur produksi. Ada 3 metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan biaya semivariabel
menjadi biaya tetap dan biaya variabel yaitu :
a. Metode titik tertinggi dan terendah (high low point
method).
Metode ini menggunakan 2 titik data. Titik-titik
data yang dipilih dari data historis yang sedang
dianalisis adalah periode dengan tingkat kegiatan
13
tertinggi dan terendah. Selisih biaya semivariabel
pada kedua periode tersebut dibagi dengan selisih
tingkat kegiatan antara kedua periode tersebut
menunjukkan besarnya biaya variabel per satuan
tingkat kegiatan. Setelah itu, total biaya tetap
dihitung dengan mengurangkan total biaya
semivariabel dengan total biaya variable pada
tingkat kegiatan tertinggi atau pada tingkat
kegiatan terendah.
b. Metode scatter diagram (scattergraph method).
Dalam metode ini semua titik data biaya yang
diobservasi, digambarkan dalam grafik yang
disebut scattergraph. Berbagai biaya semivariabel
(variabel tidak bebas) digambarkan pada garis
vertikal “sumbu y” dan tingkat kegiatan (variabel
bebas seperti upah tenaga kerja langsung, jam kerja
langsung, unit keluaran, atau prosentase kapasitas)
digambarkan sepanjang garis horizontal “sumbu
x”. Setelah titik – titik data hasil perpaduan data x
dan y diplot pada scattergraph lalu ditarik garis
sedekat mungkin dengan titik – titik tersebut. Garis
ini disebut dengan garis regresi linier. Garis
tersebut diperpanjang sampai sumbu vertikal dari
scattergraph. Biaya tetap ditunjukkan pada titik
14
perpotongan garis dengan sumbu vertikal (y),
sementara biaya variable per satuan tingkat
kegiatan ditunjukkan dengan kemiringan dari garis
regresi linier tersebut.
c. Metode analisis regresi (least square regression
method).
Metode ini lebih objektif dan lebih tepat
dibandingkan metode scattergraph. Garis yang
ditarik dengan menggunakan metode scattergraph
ditentukan berdasarkan inspeksi visual sedangkan
dalam metode analisis regresi, garis tersebut
ditentukan berdasarkan rumus matematika. Selain
itu, metode analisis regresi juga menggunakan
semua data yang tersedia untuk hubungan antara
biaya dengan tingkat kegiatan berbentuk garis
regresi linier dan dirumuskan sebagai :
Y merupakan variabel tidak bebas, X merupakan
variabel bebas. Besarnya nilai b dan a dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
)( ( )( )( )22 ∑∑
∑∑∑−
−=
XXn
YXYXnb
nXbYa ∑ ∑−=
Y = a + bX
15
Dimana :
n = banyaknya periode;
a = biaya tetap;
b = biaya variabel per satuan tingkat kegiatan;
X = tingkat kegiatan;
Y = total biaya variable.
d. Hubungannya dengan keputusan yang diusulkan, pelaksanaan,
dan evaluasi.
Pada waktu memutuskan di antara berbagai tindakan atau
alternatif yang mungkin, merupakan hal penting untuk
mengidentifikasikan biaya dan pendapatan, pengurangan biaya,
dan penghematan biaya yang relevan dengan pilihan tersebut.
Perhatian pada biaya – biaya yang tidak relevan dapat menjadi
hal yang sangat memboroskan waktu dan mengalihkan
perhatian dari biaya – biaya yang relevan. Terlebih lagi, faktor –
faktor yang tidak relevan mungkin disalahgunakan seakan-akan
faktor tersebut relevan. Biaya diferensial (differential cost)
adalah salah satu nama dari biaya yang relevan dengan pilihan
di antara berbagai alternatif. Biaya diferensial kadang – kadang
disebut juga sebagai biaya marjinal (marginal cost) atau biaya
incremental (incremental cost). Jika sejumlah biaya diferensial
dikeluarkan hanya jika satu alternatif tertentu dipilih maka biaya
itu bisajuga disebut sebagai biaya tunai (out-of-pocket cost) dari
alternatif tersebut. Sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang
16
akan hilang bila alternatif tertentu dipilih disebut dengan biaya
kesempatan (opportunity cost) dari alternatif tersebut. Biaya
yang telah dikeluarkan dan kemudian ternyata tidak relevan
dengan keputusan itu disebut dengan biaya tertanam (sunk cost).
Dalam keputusan untuk tidak melanjutkan suatu produk atau
divisi, beberapa biaya produk atau divisi mungkin tidak
dipengaruhi oleh keputusan itu; biaya ini disebut sebagai biaya
yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost), sebaliknya biaya-
biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) adalah relevan
dengan keputusan.
II.2 Konsep Biaya Relevan
II.2.1 Pengertian Biaya Relevan
Beberapa pendapat mengenai biaya relevan adalah sebagai berikut :
Hansen and Mowen (2005, p.705) menyatakan :
“Relevant costs are future costs that differ across alternatives.
All decisions relate to the future; according only future costs
can be relevant to decisions. However, to be relevant, a cost
must not only be a future cost but must also differ from one
alternative to another.”
Blocher, Chen, Lin (2007, p.547) menjelaskan :
Biaya relevan adalah biaya yang dikeluarkan pada masa yang
akan datang; berbeda untuk setiap pilihan yang tersedia bagi
pengambil keputusan. Biaya relevan dapat berupa biaya
17
variabel maupun biaya tetap. Pada umumnya biaya variabel
merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan
karena biaya tersebut berbeda di antara berbagai pilihan dan
belum pasti akan terjadi.
II.2.2 Pengertian Biaya Diferensial
Salah satu pendekatan yang mungkin dilakukan oleh akuntan untuk
membantu manajemen dalam mengambil keputusan adalah dengan
menggunakan konsep biaya relevan. Biaya relevan sendiri sebenarnya
adalah suatu konsep baru untuk beberapa jenis biaya, yang di antaranya
adalah biaya diferensial, yaitu biaya masa yang akan datang, yang
terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan dari pemilihan berbagai
alternatif. Beda antara dua atau lebih biaya relevan disebut biaya diferensial
(differential cost).
Mulyadi (2001, p.118) memberikan definisi sebagai berikut :
Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang
diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu
pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam
alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut relevan dengan
analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Dapat disimpulkan bahwa biaya diferensial merupakan biaya masa yang
akan datang (future cost) karena berhubungan dengan pengambilan
keputusan yang menyangkut masa yang akan datang. Fokus utama dari
18
biaya diferensial adalah adanya perbedaan – perbedaan yang muncul dari
dua atau lebih alternatif yang ada. Perbedaan ini disebabkan adanya
perubahan tingkat aktivitas dari alternatif yang ada.
a. Biaya Diferensial versus Biaya Variabel
Pengertian biaya diferensial tidak selalu sama dengan pengertian
biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya
diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang
dipertimbangkan untuk dipilih. Jika keputusan yang sedang
dipertimbangkan berhubungan dengan pemilihan satu di antara
berbagai volume kegiatan, biaya diferensial sama dengan biaya
variabel, sepanjang biaya tetap tidak mengalami perubahan. Dalam
pengambilan keputusan pemilihan volume kegiatan, istilah yang sama
dengan biaya diferensial adalah incremental cost. Oleh karena itu,
adalah salah jika biaya variabel selalu dianggap sama dengan baya
diferensial.
Memang benar bahwa biaya variabel akan terpengaruh oleh suatu
keputusan yang akan menyebabkan perubahan terhadap volume
kegiatan. Suatu keputusan yang akan diambil mungkin mempunyai
hubungan dengan biaya variabel, tetapi tanpa mempunyai pengaruh
terhadap jumlah biaya variabel tersebut.
b. Biaya Diferensial versus Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah
dengan adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar perubahan
19
volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka
pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau
mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut
jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika
keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya
diferensial. Jika suatu biaya tetap akan dikeluarkan dalam jumlah
yang sama tanpa mempertimbangkan keputusan khusus mana yang
akan diambil, biaya tersebut bukan merupakan biaya diferensial.
c. Biaya Diferensial versus Biaya Tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan (incremental cost) suatu alternatif adalah
tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan
dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan
merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu
alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya
diferensial. Biaya tambahan merupakan jumlah dari semua biaya
diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan
dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
Apabila alternatif yang diusulkan bukan merupakan penambahan
kegiatan melainkan berupa peniadaan suatu kegiatan yang sekarang
ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari. Biaya ini
disebut biaya terhindarkan (avoidable cost), yaitu biaya yang tidak
akan terjadi jika suatu alternatif dipilih. Sesungguhnya biaya
terhindarkan merupakan variasi biaya tambahan. Oleh karena itu,
20
biaya ini seringkali disebut dengan istilah penghematan biaya
tambahan (incremental cost saving atau negative incremental cost).
Biaya tambahan merupakan salah satu unsur biaya diferensial,
namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya tambahan saja.
Biaya tambahan sama dengan biaya diferensial hanya dalam hal
pengambilan keputusan menghadapi pemilihan alternatif penambahan
atau penurunan volume kegiatan. Jika alternatif pengambilan
keputusan di luar pemilihan penambahan atau penurunan volume
kegiatan, istilah biaya tambahan menjadi tidak relevan, dan hanya
biaya diferensial yang relevan dengan segala jenis pengambilan
keputusan.
d. Biaya Diferensial versus Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya
yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya
sewa yang dikorbankan jika alternatif menggunakan sendiri ruang
toko merupakan contoh biaya kesempatan, yang merupakan unsur
biaya diferensial dalam pengambilan keputusan. Biaya kesempatan
merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial
tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial
mencakup pula biaya keluar dari saku di samping dalam pengambilan
keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya
kesempatan.
21
e. Biaya Diferensial versus Biaya Keluar dari Saku (Out-of-Pocket
Cost)
Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau
dalam waktu dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen disebut
sebagai biaya keluar dari saku. Biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja adalah contoh biaya keluar dari saku. Biaya overhead pabrik
selain biaya depresiasi dan amortisasi juga biaya keluar dari saku.
Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya diferensial yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Biaya depresiasi aktiva tetap dalam pengambilan keputusan
jangka pendek bukan merupakan biaya keluar dari saku. Pembayaran
kas (atau setidak – tidaknya kesanggupan untuk membayar kas) telah
terjadi pada masa yang lalu, yaitu pada saat aktiva tetap tersebut
diperoleh. Pada saat perolehan aktiva tetap, harga perolehan aktiva
tetap tersebut merupakan biaya keluar dari saku, sedangkan pada
masa sesudahnya, biaya depresiasi aktiva tetap bukan merupakan
biaya keluar dari saku. Biaya – biaya depresiasi, deplesi, dan
amortisasi merupakan biaya tertanam (sunk cost) dan bukan
merupakan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka
pendek. Biaya tertanam merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat
dari pengambilan keputusan yang telah lalu. Biaya keluar dari saku
merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial
tidak terbatas pada biaya keluar dari saku saja. Dalam pengambilan
22
keputusan tertentu, biaya diferensial tidak hanya mencakup biaya
keluar dari saku saja, namun mencakup pula biaya kesempatan.
II.3 Peran Konsep Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan Khusus
Biaya relevan sebagai konsep biaya, bermanfaat untuk memecahkan masalah –
masalah yang ada di perusahaan, khususnya yang dikenal dengan keputusan
khusus (special decision). Masalah khusus yang mungkin dihadapi perusahaan dan
memerlukan analisis biaya relevan yang tepat adalah sebagai berikut :
1. Membeli atau membuat sendiri
2. Menjual atau memroses lebih lanjut suatu produk
3. Menerima atau menolak pesanan khusus
4. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
Masalah khusus yang dibahas penulis dalam skripsi ini adalah tentang
menghentikan atau melanjutkan lini produk. Untuk kepentingan perencanaan laba
dan pengambilan keputusan mengenai masalah khusus ini, manajemen
memerlukan informasi biaya menurut perilakunya. Oleh karena itu, penulis
menggunakan laporan laba rugi yang disusun dengan metode variabel costing
dalam menganalisis biaya relevan untuk menghentikan atau melanjutkan lini
produk.
Laporan laba rugi dengan metode variabel costing lebih menitikberatkan pada
penyajian biaya sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Laporan laba rugi ini
disajikan dalam Gambar 2.1.
23
Gambar 2.1
Penjualan xxx
Biaya variabel :
Biaya produksi variabel xxx
Biaya pemasaran variabel xxx
Biaya umum dan administrasi variabel xxx
Jumlah xxx
Laba kontribusi (Contribution Margin / CM) xxx
Biaya tetap :
Biaya produksi tidak langsung tetap xxx
Biaya pemasaran tetap xxx
Biaya umum dan administrasi tetap xxx
Jumlah xxx
Laba (rugi) bersih xxx
Perhitungan laba rugi dengan metode variabel costing ini digunakan dalam
analisis biaya relevan mengenai menghentikan atau melanjutkan lini produk yang
dibahas penulis dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam lini
produk (product line). Ada kalanya manajemen puncak menghadapi salah satu lini
produknya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan akan berlangsung terus.
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan
menghentikan atau melanjutkan lini produk yang mengalami kerugian tersebut.
Masalah khusus ini memerlukan analisis atas data biaya dan pendapatan yang
24
relevan. Analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan menghentikan atau
melanjutkan lini produk adalah sebagai berikut :
1. Jika suatu lini produk menghasilkan CM yang negatif maka lini produk
tersebut harus dihentikan. Hal ini dikarenakan fungsi CM adalah
menutup biaya tetap dan memberikan sumbangan terhadap laba setelah
biaya tetap tertutupi.
2. Jika suatu lini produk masih menghasilkan CM yang positif maka perlu
membandingkan antara penurunan CM dengan penghematan biaya
tetap sebagai akibat dari penghentian, apakah akan menghasilkan
incremental profit atau incremental loss.
a. Jika dengan keputusan menghentikan akan menghasilkan
incremental profit maka keputusan yang diambil adalah tepat dan
jika diinginkan, maka perusahaan dapat melanjutkan.
b. Jika dengan keputusan menghentikan akan menghasilkan
incremental loss maka keputusan yang diambil adalah melanjutkan
atau tidak melanjutkan dengan melakukan analisis lebih lanjut.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai analisis biaya relevan, berikut ini
adalah contoh mengenai pengambilan keputusan menghentikan atau melanjutkan
lini produk :
1. PT Cosmetica Indonesia bergerak dalam bidang industri kecantikan
untuk jenis produk : Lipstik, Bedak, dan Eye Shadow. Saat ini
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produk
lipstik yang selalu merugi. Berikut ini data yang menyangkut produk
yang dihasilkan perusahaan :
25
(dalam ribuan rupiah) Lipstik Bedak Eye Shadow Total Penjualan Biaya Variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap : Dapat dihindarkan Tidak dapat dihindarkan Total Biaya Tetap
40,60027,33513,265
7,9858,120
16,105
75,60040,82534,775
8,46515,12023,585
58,000 31,900 26,100
6,525
11,600 18,125
174,200 100,600 (-)
74,140
22,975 34,840 (+) 57,815 (-)
Laba – Rugi (2,840) 11,190 7,975 16,325 Jika perusahaan menghentikan lini produksi lipstik, maka :
* Biaya tidak dapat dihindarkan :
Bedak Eye Shadow
= 15,120 / 26,720 x 8,120 = 4,594.85 + 15,120 = Rp 19,714.85 = 11,600 / 26,720 x 8,120 = 3,525.15 + 11,600 = Rp 15,125.15 (+)
26,720 8,120 Rp 34,830
Dari analisis differensial di atas terlihat bahwa seolah – olah PT Cosmetica
Indonesia akan menghemat sebesar Rp 2,840,000, jika produk lipstick
dihentikan. Analisis diferensial menunjukkan bahwa apabila produk lipstik
dihentikan akan terjadi penurunan terhadap pendapatan sebesar Rp 5,280,000
yaitu dari ( Rp 16,325,000 – Rp 11,045,000). Berdasarkan analisis tersebut maka
sebaiknya manajemen mengambil keputusan untuk tetap memproduksi produk
lipstik karena pendapatan produk lipstik bisa menutupi biaya variabel dan biaya
tetap tanggungan masing – masing lini produk, membantu menutupi biaya
tanggungan bersama dan juga membantu memberikan laba. Selain analisis secara
kuantitatif sebaiknya manajemen juga mempertimbangkan faktor – faktor lain
Bedak Eye Shadow Total Penjualan Biaya Variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap : Dapat dihindarkan Tidak dapat dihindarkan Total Biaya Tetap
75,600 40,825 34,775
8,465 19,714.85*
28,179.85
58,000 31,900 26,100
6,525 15,125.15*
21,650.15
133,600 72,725 (-)
60,875
14,990 34,840 (+) 49,830 (-)
Laba – Rugi 6,595.15 4,449.85 11,045
26
seperti pelanggan. Jika seandainya manajemen perusahaan memutuskan untuk
menghentikan atau menghapus produk lipstik, maka pelanggan akan beralih
kepada produk saingan karena produk yang dihasilakan tidak menyediakan
produk secara lengkap.
2. Discount Frug Company memiliki tiga lini produk utama, yaitu : obat –
obatan, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Salah satu lini produk,
yaitu : peralatan rumah tangga menunjukkan rugi pada bulan tersebut.
Barangkali membuang lini ini dapat memperbaiki laba perusahaan.
Berikut ini informasi penjualan dan biaya bulan sebelumnya untuk
setiap lini produk dan data total perusahaan :
Obat Kosmetik Alat RT Total Penjualan Biaya Variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap : Gaji Iklan Utilitas Penyusutan peralatan Sewa Asuransi Administrasi umum Total biaya tetap
$ 125,00050,00075,000
29,5001,000
5001,000
10,0002,000
15,00059,000
$ 75,00025,00050,000
12,5007,500
5002,0006,000
5009,000
38,000
50,000 30,000 20,000
8,000 6,500 1,000 2,000 4,000
500 6,000
28,000
$ 250,000105,000145,000
50,000
15,0002,0005,000
20,0003,000
30,000125,000
Laba - Rugi $ 16,000 $ 12,000 $ (8,000) $ 20,000
Lini produk rumah tangga menunjukkan rugi pada bulan tersebut.
Barangkali membuang lini ini dapat memperbaiki laba perusahaan. Dalam
memutuskan apakah lini produk tersebut akan dihilangkan manajemen harus
mempertimbangkan hal – hal berikut ini :
27
Jika lini produk rumah tangga akan dihilangkan, perusahaan akan kehilangan
margin kontribusi $ 20,000 per bulan. Meskipun demikian, pengurangan lini ini
akan mengurangi juga biaya tetap. Jika dengan menghapus lini produk rumah
tangga, perusahaan dapat menghindari biaya tetap dengan jumlah yang lebih
besar dari kehilangan margin kontribusi, maka akan lebih baik apabila
perusahaan menghapus lini ini karena laba bersih secara keseluruhan akan
meningkat. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat menghindari biaya tetap
dengan jumlah yang lebih besar dari hilangnya sejumlah margin kontribusi, lini
produk rumah tangga sebaiknya tetap dipertahankan. Dimana, manajemen di
Discount Drug Company melakukan analisis biaya yang dibebankan ketiga lini
produk dan menentukan hal – hal berikut ini :
1. Biaya gaji menunjukkan upah yang dibayarkan kepada pekerja yang
bekerja secara langsung di setiap lini produk. Seluruh karyawan yang
bekerja di lini produk rumah tangga dapat dikurangi apabila lini tersebut
dilepas.
2. Biaya iklan menunjukkan biaya iklan langsung untuk setiap lini produk
dan dapat dikurangi apabila lini tersebut dilepas.
3. Biaya utilitas menunjukkan biaya utilitas untuk perusahaan secara
keseluruhan. Jumlah yang dibebankan ke setiap lini produk didasarkan
pada alokasi luas tempat yang digunakan oleh setiap lini produk dan tidak
dapat dihindari meskipun ada lini produk yang dilepas.
4. Beban penyusutan menunjukkan peralatan yang digunakan untuk
memamerkan produk perusahaan. Meskipun peralatan tersebut masih
relatif baru tetapi peralatan tersebut dirancang sesuai dengan spesifikasi
28
perusahaan dan hanya bernilai jual rendah apabila dijual jika lini produk
rumah tangga dilepas.
5. Biaya sewa adalah sewa gedung secara keseluruhan. Biaya tersebut
dialokasikan ke setiap lini produk berdasarkan nilai jual setiap lini
produk. Biaya sewa bulanan adalah $ 20,000 dan bersifat tetap
berdasarkan surat perjanjian.
6. Biaya asuransi adalah asuransi untuk persediaan di setiap lini produk.
7. Biaya administrasi umum merupakan biaya akuntansi, pembelian, dan
manajemen umum yang akan dialokasikan ke lini produk berdasarkan
nilai penjualan. Total biaya administrasi tidak akan berubah meskipun
lini produk peralatan rumah tangga dilepas.
Dengan informasi yang diperoleh ini, manajemen dapat
mengindentifikasikan biaya yang dapat dan tidak dapat dihindari jika lini produk
tersebut dilepas.
Tidak dapat dihindari *
Dapat dihindari Total
Gaji Iklan Utilitas Penyusutan peralatan Sewa Asuransi Administrasi umum Total biaya tetap
$ 1,0002,0004,000
6,000$ 13,000
$ 8,000 6,500
500
$ 15,000
$ 8,0006,5001,0002,0004,000
5006,000
$ 28,000
* biaya ini menunjukkan baik (1) sunk cost maupun (2) biaya masa depan yang
tidak berubah jika peralatan rumah tangga dipertahankan atau dihentikan.
Untuk menentukan bagaimana penghentian lini tersebut akan mempengaruhi
laba secara keseluruhan, kita dapat membandingkan antara berkurangnya margin
29
kontribusi dengan biaya yang dapat dihindari jika lini produk rumah tangga
dihentikan :
Hilangnya margin kontribusi apabila
lini produk rumah tangga dihentikan $ (20,000)
Dikurangi biaya tetap yang dapat dihindari
jika lini produk rumah tangga dihentikan 15,000
Penurunan laba bersih perusahaan secara keseluruhan $ 5,000
Format Perbandingan untuk Analisis Lini Produk
Mempertahankan MenghentikanPerbedaan :
Peningkatan/Penurunan laba
Penjualan Biaya Variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap : Gaji Iklan Utilitas Penyusutan peralatan Sewa Asuransi Administrasi umum Total biaya tetap
$ 50,00030,00020,000
8,0006,5001,0002,0004,000
5006,000
28,000
$ 0 0 0
00
1,0002,0004,000
06,000
13,000
$ (50,000) 30,000
(20,000)
8,0006,500
000
500 015,000
Laba (rugi) operasi bersih
$ (8,000) $ (13,000) $ (5,000)
Dalam kasus ini, biaya tetap yang dapat dihindari dengan melepas lini
produk rumah tangga lebih kecil dibandingkan dengan berkurangnya margin
kontribusi. Oleh karenanya, berdasarkan data tersebut, lini produk rumah tangga
sebaiknya tetap dipertahankan kecuali ruang yang digunakan dan peralatan untuk
memajang produk dapat digunakan untuk aktivitas lain yang lebih
menguntungkan.