34
MAKALAH HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR SERTA PRINSIP BELAJAR Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Nurmala R., M. Pd. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9 Cici Hernawati Putri NPM. 1640604007 Putriyanti NPM. 1640604037 Krismawati NPM. 1640604063 Humairah NPM. 1640604065 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

MAKALAH

HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR SERTA PRINSIP BELAJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan

Pembelajaran yang diampu oleh

Nurmala R., M. Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

Cici Hernawati Putri NPM. 1640604007

Putriyanti NPM. 1640604037

Krismawati NPM. 1640604063

Humairah NPM. 1640604065

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

TARAKAN

2017

Page 2: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun

pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Hakikat dan Ciri-Ciri Belajar Serta Prinsip Belajar” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada ibu Nurmala R, M. Pd selaku dosen Belajar dan Pembelajaran

atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis

dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan

makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Tarakan, 29 September 2017

Tim Penyusun

i

Page 3: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan Makalah..............................................................................................1

BAB II ISI

A. Definisi Belajar Menurut Para Ahli................................................................2

B. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar...........................................................................3

1. Ciri-Ciri Belajar.....................................................................................3

2. Tujuan Belajar.......................................................................................4

C. Prinsip-Prinsip Belajar....................................................................................8

1. Perhatian dan Motivasi..........................................................................5

2. Keaktifan...............................................................................................6

3. Keterlibatan langsung............................................................................7

4. Pengulangan..........................................................................................7

5. Tantangan..............................................................................................8

6. Balikan dan Penguatan..........................................................................8

7. Perbedaan Individual.............................................................................9

D. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran.................................9

1. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran Bagi Siswa.....9

2. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran Bagi Guru....11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................17

B. Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

ii

Page 4: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya.

Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan seseorang. Agar kehidupan seseorang mengalami kemajuan yang

progresif maka orang tersebut harus memiliki tujuan belajar yang terarah. Salah

satu faktor penting yang dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan belajar

tersebut adalah pemahaman dan keterampilan kita dalam menerapkan hakikat, ciri

serta prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.

Mempertimbangkan akan pentingnya hal ini maka pada kali ini kami

menyajikan suatu makalah yang membahas secara mendalam tentang hakikat dan

ciri-ciri belajar serta prinsip-prinsip belajar.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana definisi belajar menurut para ahli?

2. Bagaimana ciri-ciri dan tujuan belajar?

3. Bagaimana prinsip-prinsip belajar?

4. Bagaimana implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran?

C. Tujuan Makalah

Dalam pembahasan ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi belajar menurut para ahli.

2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan tujuan belajar.

3. Untuk mengetahui pendekatan prinsip-prinsip belajar.

4. Untuk mengetahui implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.

1

Page 5: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

BAB II

ISI

A. Definisi Belajar Menurut Para Ahli

Adapun defiisi belajar menurut para ahli yaitu:

1. Witherington (1952) menyatakan bahwa “Belajar merupakan perubahan dalam

kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

2. Wingkel (1987) menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktifitas mental dan

psikis dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan

perilaku pada diri sendiri.

3. Moh. Surya (1997) menyatakan bahwa “Belajar diartikan sebagai suatu proses

yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru

secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

dalamberinteraksi dengan lingkungannya”.

4. R. Gagne menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh

motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku”.

5. Skinner (1958) memberikan definisi belajar “Learning is a process progressive

behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar

itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti

bahwa belajar akan mengarah pada keadaan yang lebih baik dari keadaan

sebelumnya.

6. Walra Rochmat (1999) ‘’Belajar ialah Suatu aktifitas atau pengalaman yang

menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat

permanen”.

7. James O. Whittaker mengungkapkan bahwa “Belajar adalah proses dimana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.

Dari pengertian belajar menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pada proses belajar terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita miliki

dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi terhadap informasi

yang didapat, apakah pengetahuan yang kita miliki masih relevan atau kita harus

memperbarui pengetahuan kita sesuai dengan perkembangan zaman.

2

Page 6: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

Belajar merupakan suatu proses perubahan  tingkah laku yang dilakukan

secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik. Arti dari disengaja

sebenarnya proses belajar timbul karena ada suatu niatan. Sedangkan perubahan itu

misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari

belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain

sebagainya. Perubahan tersebut adalah perubahan yang timbul karena adanya

pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan

suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut

ilmu. Proses belajar adalah mengalami, berbuat  mereaksi dan melampaui  (under  

going).

Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses

perubahan manusia. Dalam ilmu psikologi, proses belajar berarti cara-cara atau

langkah-langkah (manners or operation) khusus yang dengannya beberapa

perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu. (Rober,1988 dalam

Muhibin, 1995). Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan

sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku

kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didik. Perubahan

tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada

keadaan sebelumnya. Dalam uraian tersebut digambarkan bahwa belajar adalah

aktifitas yang berproses menuju pada satu perubahan dan terjadi melalui tahapan-

tahapan tertentu.

B. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar

1. Ciri-Ciri Belajar

Belajar memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut

bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai

dan sikap (afektif).

b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat

disimpan.

c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.

Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

3

Page 7: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau

kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

2. Tujuan Belajar

Menurut Suprijono (2009: 5) tujuan belajar yang eksplisit diusahakan

untuk mencapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan instructional

effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan ketampilan. Sedangkan tujuan

belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan instruksional disebut nurturant

effects. Bentuknya berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka

dan demokratis, menerima orang lain dan sebagainya. Tujuan ini merupakan

konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” suatu sistem lingkungan

belajar tertentu.

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang telah menunjukkan

bahwa siswa atau siswi telah melakukan dan melaksanakan kegiatan belajar

yang pada umumnya meliputi seperti (Sadirman, 2008: 28):

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan 

kemampuan  berfikir  sebagai  yang  tidak  bisa  dipisahkan.  Dengan  kata

lain  tidak  dapat  mengembangkan  kemampuan  berfikir  tanpa  bahan

pengetahuan,  sebaliknya  kemampuan  berfikir  akan  memperkaya

pengetahuan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman  konsep  atau  merumuskan  konsep,  juga  memerlukan suatu

keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di didik, yaitu dengan banyak

melatih kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru 

harus  lebih  bijak  dan  hati-hati  dalam  pendekatanya. Untuk  ini

dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa

menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.

4

Page 8: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

Sehingga semua tujuan yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya proses belajar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

C. Prinsip-Prinsip Belajar

Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran yang

menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar”. Prinsip Belajar

Menurut Gestalt  adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik

sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar yang

dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu

menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan pengalaman-

pengalaman yang sudah diterimanya.

Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies adalah suatu komunikasi terbuka

antara pendidik dengan peserta didik sehingga peserta didik termotivasi belajar

yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang

diberikan pendidik lewat metode yang menyenangkan peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli, disimpulkan bahwa prinsip belajar adalah

landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses Belajar dan

Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.

Banyak teori yang berpendapat mengenai prinsip-prinsip belajar, masing

memiliki persamaan dan perbedaan. Secara umum, prinsip-prinsip belajar menurut

Dimyati dan Mudjiono (1997) prinsip prinsip itu meliputi perhatian dan motivasi,

keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan, dan penguatan

serta perbedaan individual.

1. Perhatian dan motivasi

Perhatian memang sangat berperan dalam kegiatan pembelajaran. Hal

ini akan timbul pada siswa kalau bahan yang disajiakan sesuai dengan minat,

kebutuhan, dan menarik. Oleh sebab itu, berbagai upaya pendidikan untuk

menarik perhatian ini diantaranya menggunakan media pembelajaran, mencari

bahan baru, bahan yang mempunyai manfaat, bagi pendekatan pendidikan

lanjutan atau dalam kehidupan.

Motivasi juga memiliki peranan yang penting dalam proses

pembelajaran karena motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan

5

Page 9: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

mengarahkan kegiatan siswa untuk belajar. Penerapan prinsip ini dalam

kegiatan pembelajaran, sebagai berikut.

a. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.

b. Menggunakan media pembelajaran untuk memperjelas pembelajaran.

c. Menggunakan ilustrasi dan contoh-contoh peristiwa nyata atau anekdot

untuk memperjelas pembelajaran.

d. Menggunakan kegiatan yang melibatkan peserta (Tanya jawab, sumbang

saran, demontrasi, simulasi dan lain-lain.

e. Menggunakan humor yang relevan dengan bahan pembelajaran jika

memungkinkan.

2. Keaktifan

Keaktifan merupakan prinsip dalam pembelajaran. Teori behavioristik

memperjelas tentang adanya respon, tanpa ada respon (aktivitas) belajar tidak

akan dapat terjadi meskipun diberikan stimulus. Demikian juga dalam teori

kongnitif bahwa belajar menunjukkkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa

akan mengolah informasi yang akan diterima. Tanpa keaktifan siswa dalam

belajar, tidak akan dapat membuat kesimpulan. Menurut teori ini peserta ditutut

untuk mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang

diperolehnya.

Keaktifan memilki beragam bentuk. Bentuk keaktivan dalam belajar

dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu keaktifan yang dapat diamati (konkret)

dan sulit diamati (abstrak). Kegiatan yang dapat diamati, misalnya mendegar,

menulis, membaca, menyanyi, menggambar, dan berlatih. Kegiatan ini

biasanya berhubugan dengan kerja otot (psikomotorik). Sementara kegiatan

yang sulit diamati berupa kegiatan pisikis seperti menggunakan Khazanah

pengetahuan untuk Memecahkan permasalahan, membandingaknkonsep,

menyimpulkan hasil pengamatan, berfikir tingkat tinggi. Penerapan prinsip

keaktifan dalan kegiatan pembelajaran antara lain:

a. Dalam pembelajaran menggunakan macam-macam metode dan media;

b. Dalam pembelajaran memberikan pada siswa secara individu dan

kelompok;

c. Memberikan kesempatan diskusi dan tanya jawab;

6

Page 10: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

d. Memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari bahan dan mencakup

hal-hal yang belum jelas dan penting;

e. Memberikan kesempatan pada siswa melakukan percobaan-percobaan

secara berkelompok.

3. Keterlibatan Langsung

Belajar harus dilakukan sendiri oleh siswa, Karena belajar yang baik

melalui pengalaman. Pengajar harus menyadari bahwa keaktifan memerlukan

pengalaman secara langsung dalam pembelajaran. Keterlibatan langsung yang

dimaksudkan disini menyangkut keterlibatan secara fisik, mental, emosional,

dan intelektual dalam semua kegiatan pembelajaran. Penerapan prinsip ini

dalam kegiatan pembelajaran meliputi:

a. Menggunakan media yang langsung dapat digunakan siswa,

b. Menberikan tugas untuk mempraktikan gerakan (keterampilan) yang

ditetukan pendidik,

c. Melibatkan peserta dalam mencari informasi dari berbagai sumber, baik

diluar kelas maupun diluar sekolah/ lembaga pendidikan,

d. Memberikan kesempatan pada peserta melakukan eksperimen

e. Melibatkan peserta dalam membuat rangkuman, ringkasan, atau

kesimpulan.

4. Pengulangan

Banyak teori pembelajaran yang menyimpulkan bahwa perlu penekanan

pengulangan (trial and error) dalam kegiatan pembelajaran. Teori yang

memperkuat prinsip pengulangan ini adalah teori psikologi asosiasi, yang

mengatakan belajar adalah pembentukan gabungan antara stimulus dan

respons. Dengan memperbanyak pengulangan akan memperbesar timbulnya

respons secara benar. Prinsip ini diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

melalui beberapa kegiatan antara lain:

a. Perlu membuat rancangan pengulangan terutama bahan yang bersifat

hafalan dan latihan;

b. Mengembangkan soal-soal yang bersifat hafalan dan latihan;

c. Membuat kegiatan pengulangan secara bervariasi;

7

Page 11: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

d. Mengembangkan kelompok kegiatan yang bersifat psikomotorik yang

harus diulang;

e. Mengembangkan alat evaluasi dalam kegiatan pengulangan.

5. Tantangan

Belajar yang mengalami hambatan akan menimbulkan motif

(tantangan) untuk mengatasi hambatan tersebut. Aktivitas dalam tantangan ini

kan membnuat siswa belajar dengan giat. Bahan pembelajaran harus bersifat

menantang seperti bahan-bahan pembelajaran yang memerlukan pemecahan

masalah., tanggapan, dan latihan-latihan. Pelajaran yang memberikan

kesempatan pada peserta untuk menemukan konsep, prinsip, dan generalisasi

sangat cocok dan sesuai dengan prinsip ini. Penerapan prinsip ini dalam

kegiatan pembelajaran diantaranya:

a. Memberikan tugas pada peserta yang bersifat pemecahan masalah yang

memerlukan bantuan informasi dari luar sekolah atau orang lain.

b. Menugaskan pada siswa membuat kesimpulan atau rangkuman isi

pembelajaran.

c. Membimbing peserta untuk menemukan konsep, prinsip, fakta dan

generalisasi.

d. Memberikan kesempatan untuk melakukan percobaan baik secara

individual atau kelompok.

e. Merancang kegiatan semacam diskusi,seminar dan workshop.

6. Balikan dan Penguatan

Dalam teori operant conditioning menekankan perlunya balikan dan

penguatan sehingga sangat sesuai dengan prinsip ini. Ada dua hasil balik dan

terdorong untuk belajar lebih giat, dan penguat negatif bila siswa mendapatkan

hasil tidak/kurang baik dan terdorong untuk mempelajarinya. Oleh karena itu,

perlunya balikan atas hasil pekerjaan yang diberikan kepada siswa. Prinsip ini

penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di antaranya:

a. Memberikan kepastian jawaban yang telah ditanyakan pada siswa.

b. Menyerahkan pekerjaan rumah dan memberikan catatan pembetulan.

c. Mengembalikan setiap hasil perkerjaan, hasil tes, dan tugas pada siswa.

8

Page 12: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

d. Mengumumkan peringkat peserta didik berdasarkan hasil penilaian.

e. Memberikan penguatan verbal seperti tepat, baik, bagus, sip, hebat.

f. Memberikan penguatan non verbal, seperti anggukan, acungan, jempol,

dan isyarat lainnya.

7. Perbedaan Individual

Siswa merupakan makhluk yang unik. Setiap siswa memiliki

karakteristik sendiri sendiri. Artinya, siswa dalam suatu kelas selalu heterogen.

Hal ini tentu saja mempengaruhi proses pembelajaran. Oleh karena itu kita

sebagai guru harus melihat perbedaan tiap individu tersebut dan berusaha untuk

menfasilitasinya dalam kegiatan belajar. Salah satu caranya dengan

menerapkan multimetode, multimedia, dan progam pengayaan. Setiap siswa

akan nyaman berada dikelas jika setiap individunya diperhatikan.

D. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Dalam PembelajaranMenurut para ahli adalah suatu konsekuensi atau akibat langsung dari hasil

penemuan suatu penelitian ilmiah. Dengan kata lain, implikasi prinsip belajar

diartikan sebagai suautu akibat langsung dari penerapan prinsip-perinsip beajar

dalam pembelajaran. Implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran dapat

ditinjau dari 2 ssegi, yaitu:

1. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran Bagi SiswaSiswa sebagai “primus motor” (motor utama) dalam kegiatan

pembelajaran, dengan alasan apapun tidak dapat mengabaikan adanya prinsip-

prinsip belajar. Justru para siswa akan berhasil dalam pembelajaran, jika

menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka.

a. Perhatian dan Motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap rangsangan

yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk

selalu memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus

membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya.

Pesan-pesan yang menjadi isi pelajaran seringkali dalam bentuk

rangsnagan suara, warna, bentuk, gerak dan rangsangan lain yang dapat

diindra. Dengan demikian siswa diharapkan selalu melatih indra untuk

9

Page 13: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

memperhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran.

Peningkatan atau pengembangan minat ini merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi motivasi (Gage dan Berliner dalam Dimyati,

2010:50-51).

b. Keaktifan

Siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah

perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah secara

efektif, siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional.

Implikasi prinsip ini bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari

sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin

tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping,

dan perilaku sejenis lainnya.

c. Keterlibatan Langsung atau Pengalaman

Hal apapun yang dipelajari siswa, maka ia harus mempelajarinya

sendiri. Tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut

untuknya (Davies dalam Dimyati, 2010:52). Pernyataan ini, secara mutlak

menuntut adanya keterlibatan langsung dari setiap siswa dalam kegiatan

belajar pembelajaran. Implikasi prinsip ini dituntut pada para siswa agar

tidak segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang diberikan kepada

mereka. Dengan keterlibatan langsung ini, secara logis akan menyebabkan

mereka memperoleh pengalaman atau berpengalaman.

d. Pengulangan

Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan

belajar secara keseluruhan lebih berarti. Dari penyataan Davies ini,

pengulangan diperlukan kegiatan pembelajaran. Implikasi adanya prinsip

pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia

mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam

permasalahan (Dimyati, 2010:52).

e. Tantangan

10

Page 14: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntutan dimilikinya

kesadaran pada dirinya akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh,

memproses, dan mengolah pesan. Selain itu, siswa juga harus memiliki

keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya.

Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip ini

diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas

terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

f. Balikan dan Penguatan

Seorang siswa belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera

diberikan penguatan (Davies dalam Dimyati, 2010:53). Hal ini timbul

karena kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan

sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan yang dilakukannya. Untuk

memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang

memungkinkan diantaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban

dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor atau nilai yang

dicapai, atau menerima teguran dari guru atau orang tua karena hasil

belajar yang jelek.

g. Perbedaan Individual

Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan

membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya

sendiri. Implikasi adanya prinsip perbedaan individual bagi siswa adalah

menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar, atau

memilih bahwa implikasi adanya prinsip perbedaan individual bagi siswa

dapat berupa perilaku fisik maupun psikis.

2. Implikasi Prinsip-prinsip Belajar bagi Guru

Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru tertampak pada rencana

pembelajaran maupun pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Implikasi

prinsip-prinsip belajar bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis

mereka. Kesadaran adanya prinsip-prinsip belajar yang terwujud dalam

11

Page 15: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

perilaku guru, dapat diharapkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran

yang diselenggarakan.

a. Perhatian dan Motivasi

Guru sejak merencanakan kegiatan pembelajaranya sudah

memikirkan perilakunya terhadap siswa sehingga dapat menarik perhatian

dan menimbulkan motivasi siswa dan tidak berhenti pada rencana

pembelajarannya dalam pelaksanaan kegiatannya. Implikasi prinsip

perhatian bagi guru tertampak pada perilaku-perilaku sebagai berikut:

1) Guru menggunakan metode secara bervariasi

2) Guru menggunakan media sesuia dengan tujuan belajar dan materi

yang di ajarkan.

3) Guru menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton.

4) Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan mebimbing (direction

question)

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi guru tertampak pada

perilaku-perilaku yang di antaranya :

1) Memilih bahan ajar sesuai minat siswa

2) Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa.

3) Mengoreksi segera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin

memberitahukan hasilnya kepada siswa.

4) Memberikan pujian verbal atau non-verbal terhadap siswa yang

memberikan respons terhadap pertanyaan yang sedang dipelajari

siswa.

5) Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari.

b. Keaktifan

Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada siswa, maka guru

di antaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut :

1) Menggunakan multimetode dan multimedia.

2) Memberikan tugas secara individual dan kelompok.

3) Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam

kelompok kelompok kecil (beranggota tidak lebih dari 3 orang).

12

Page 16: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

4) Memberikan tugas ubtuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal

yang kurang jelas.

5) Mengadakan tanya jawab dan diskusi

c. Keterlibatan Langsung

Guru harus menyadari bahwa keaktifan membutuhkan

keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun

demikian, perlu diingat bahwa keterlibatan langsung secara fisik tidak

menjamin keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan siswa secara fisik,

mental, emosional, dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran dengan

mempertimbangkan karakteristik isi pelajaran. Perilaku sebagai implikasi

prinsip keterlibatan langsung diantaranya adalah:

1) Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada

pembelajaran individual dan kelompok kecil.

2) Mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibandingkan

dengan demonstrasi.

3) Menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa.

4) Memberikan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakkan

psikomotorik yang dicontohkan.

5) Melibatkan siswa mencari informasi/pesan dari sumber informasi

diluar kelas atau luar sekolah.

6) Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi

pesan pembelajaran.

Implikasi lainnya adalah kemampuan guru untuk bertindak

sebagai pengelola kegiatan pembelajaran yang mapu mengarahkan,

membimbing, dan mendorong siswa ke arah tujuan pengajaran yang

ditetapkan.

d. Pengulangan

Implikasi prinsip pengulangan bagi guru adalah mampu

memilihkan antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang

membutuhkan pengulangan dengan yang tidak membutuhkan

13

Page 17: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

pengulangan. Perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip

pengulangan di antaranya:

1) merancang pelaksanaan pengulangan.

2) Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan.

3) Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yaitu harus

diulang.

4) Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan, dan

5) Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi.

e. Tantangan

Apabila guru menginginkan siswa selalu berusaha mencapai

tujuan, maka guru harus memberikan tantangan pada siswa dalam

kegiatan pembelajarannya. Perilaku guru yang merupakan implikasi

prinsip tantangan di antaranya :

1) Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukannya secara individual

atau dalam kelompok kecil (3-4 orang).

2) Memberikan tugas pada siswa memecahkan masalah yang

membutuhkan informasi dari orang lain dari luar sekolah sebagai

sumber informasi.

3) Menugaskan kepada siswa untuk menyimpulkan isi pelajaran yang

selesai disajikan.

4) Mengembangkan bahan pelajaran (teks, hand out, modul, dan yang

lain) yang memperhatikan kebutuhan siswa untuk mendapatkan

tantangan didalamnya, sehingga tidak harus semua pesan

pembelajaran disajikan secara detail tanpa memberikan kesempatan

siswa mencari dari sumber lain.

5) Membimbing siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip, dan

generalisasi sendiri.

6) Guru merancang dan mengelola kegatan diskusi untuk

menyelenggaraan masalah-masalah yang disajikan dalam topik

diskusi.

f. Balikan dan Penguatan

14

Page 18: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

Balikan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis, baik secara

individual ataupun kelompok klasikal. Agar balikan dan penguatan

bermakna bagi siswa, guru hendaknya memperhatikan karakteristik

siswa. Implikasi prinsip balikan dan penguatan bagi guru, berwujud

perilaku-perilaku di antaranya :

1) Memberitahukan jawaban yang benar setiap kali mengajukan

pertanyaan yang telah dijawab siswa secara benar ataupun salah.

2) Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada

siswa pada waktu yang telah ditentukan.

3) Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa (berupa makalah,

laporan, kliping pekerjaan rumah), berdasarkan hasil koreksi guru

terhadap hasil kerja pembelajaran.

4) Membagikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh

guru, disertai skor dan catatan-catatan bagi pebelajar.

5) Mengumumkan atau mengkonfirmasikan peringkat yang diraih

setiap siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.

6) Meberikan anggukan atau acungan jempol atau isyarat lain kepada

siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan guru.

7) Memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil menyelesaikan

tugas.

g. Perbedaan Individual

Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dituntut untuk

memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada tiap

siswa. Konsekuensi yang logis adanya hal ini, guru mampu melayani

setiap siswa sesuai karakteristik mereka orang per orang. Implikasi

prinsip perbedaan individual bagi guru berwujud perilaku-perilaku yang

di antaranya :

1) Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat

melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.

2) Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan

pembelajaran.

15

Page 19: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

3) Mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat menentukan

perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan,

dan

4) Memberikan remediasi ataupun pertanyaan kepada siswa yang

membutuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa pada kenyataannya dalam satu kegiatan

pembelajaran terdapat lebih dari satu prinsip belajar yang tampak dan sifatnya

menuntut guru untuk benar-benar menguasai dan terlebih menandai perwujudan

prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan pembelajaran.

Beberapa prinsip pembelajaran diatas menjadi bahan kajian bagi para

pendidik atau guru untuk menentukan metode yang paling efektif dalam

menemukan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mewujudkan proses

belajar yang efektif.

16

Page 20: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Belajar merupakan suatu  proses perubahan  tingkah laku yang dilakukan

secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari

tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat

melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.

2. Ciri-ciri belajar mengungkapkan perubahan yang dihasilkan pada proses

belajar sementara tujuan belajar berintikan siswa yang menjadi objek

pengajaran pada akhir belajar akan mencapai pengetahuan, penanaman konsep

3. Prinsip belajar merupakan landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber

motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara

pendidik dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya

pembelajaran, baik bagi peserta didik maupaun bagi guru dalam upaya

mencapai hasil yang diinginkan.

4. Secara umum, prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan:

a. Perhatian dan Motivasi

b. Keaktifan

c. Keterlibatan langsung atau pengalaman

d. Pengulangan

e. Tantangan

f. Balikan dan penguatan (law of effect)

g. Perbedaan individual

B. Saran

Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam  proses belajar mengajar,

diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktikkan pendekatan itu

untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam  upaya membentuk

kepribadian anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan

terutama dalam membantu siswa mempelajari matematika dengan mudah dan

menyenangkan sehingga mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas

khususnya dibidang matematika.

17

Page 21: BDP …  · Web viewAlhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2015. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli dan Kesimpulannya Terlengkap. (Online). Diakses dari http://www.pelajaran.co.id/2016/15/pengertian-belajar-menurut-pendapat-para-ahli-dan-kesimpulannya-terlengkap.html pada 28 September 2017 Pukul 14.00 WITA.

Admin. 2016. Arti Kata Implikasi. (Online). Diakses dari http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/18/arti-kata-implikasi pada 28 September 2017 Pukul 16.01 WITA.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta.

Ainurahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharudin Dan Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Burhanuddin, Afid. 2014. Prinsip Belajar dan Implikasinya. (Online). Diakses dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/prinsip-prinsip-belajar-dan-implikasinya-4/ pada 28 September 2017 Pukul 15. 45 WITA.

Dimyati, dan Drs. Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mudjiono dan Damyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarea, Syahrul. Ciri dan Jenis Serta Prinsip Belajar. (Online). Diakses dari http://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/ciri-dan-jenis-serta-prinsip-belajar.html pada 28 September 17.05 WITA.

Sujana, Nana. 1991. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: LPFE.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

18