22
Beranda PASANG IKLAN DISINI ukuran 320px;100px BIRTHDAY CARD --> Mau punya buku tamu seperti ini? Klik di sini (Info Blog) [tutup] Popular Posts Sinopsis bahasa indonesia serta bahasa inggris dari film "Persuit of Happiness" The Persuit of Happiness Persuit of happiness,film ini diambil dari sebuah kisah nyata yang menceritakan tentang seorang pria bernama chri... Faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku manusia Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada 2,yaitu faktor personal dan faktor situasional.Faktor personal terdiri dari faktor biol... LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK-Analisis Kation-Kation Golongan III 1. TUJUAN 1. Memisahkan kation-kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III 2. Memisahkan katio... (no title)

Be Randa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yeye

Citation preview

Page 1: Be Randa

Beranda

PASANG IKLAN DISINI ukuran 320px;100px

BIRTHDAY CARD--> Mau punya buku tamu seperti ini?Klik di sini (Info Blog)

[tutup]

Popular Posts Sinopsis bahasa indonesia serta bahasa inggris dari film "Persuit of Happiness"

The Persuit of Happiness Persuit of happiness,film ini diambil dari sebuah kisah nyata yang menceritakan tentang seorang pria bernama chri...

Faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku manusia

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada 2,yaitu faktor personal dan faktor situasional.Faktor personal terdiri dari faktor biol...

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK-Analisis Kation- Kation Golongan III

1.       TUJUAN 1.       Memisahkan kation-kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III 2.       Memisahkan katio...

(no title)

Di semester 2 tahun ini (kelas XI) tugas terkahirku adalah buat naskah drama bergenre komedi and mempraktekkan isi dari naskah tersebut. Dal...

Teori pendekatan psikologi

    Ada 5 teori / pendekatan utama psikologi modern dalam memandang perilaku manusia, yakni(1)Pendekatan neurobiologik,(2)pendekatan psiko-a...

Page 2: Be Randa

SESORAH

Aduhh keinget masa-masa "SMP" nihh.... Dulu ada pelajaran "Bahasa jawanya". Tapi semenjak duduk dibangku "SMA"...

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

ANALISIS PENDAHULUAN 1.       TUJUAN 1.       Melakukan analisis kualitatif pendahuluan secara sifat organoleptic terhadap sampel y...

Narrative Text

Pengertian Narrative Text Disebutkan bahwa A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imagi...

Foto-Foto saat berperan dalam cerita"Gadis Berkerudung Hitam"

HORTATORY EXPOSITION

  Exposition adalah text yang bersifat faktual yang digunakan untuk menyatakan suatu pendapat yang bersaifat kontra, dimana text tersebut...

About

What Makes You Beautiful – One Direction Song Lyrics

Total Pageviews11411

Template Information

Bawah slider

Page 3: Be Randa

TweetShare

[Get Widget]

There was an error in this gadget

Followers

Friday, 11 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK-Analisis Kation-Kation Golongan III

1.      TUJUAN

1.      Memisahkan kation-kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III

2.      Memisahkan kation-kation Mn, Al, Fe dan Cr sebagai kation golongan IIIA

3.      Memisahkan kation-kation Ni, Co, dan Zn sebagai kation golongan IIIB

4.      Mengidentifikasi kation-kation golongan IIIA dan golongan IIIB dengan pereaksi spesifik

2.      DASAR TEORIAnalisa kualitatif adalah suatu cara yang dilakukan untuk menentukan

macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Yang kemudian diperuntukkan untuk menganalisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.

Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat tunggal (satu kation dan satu anion) atau zat majemuk atau campuran (lebih dari kation dan anion) memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung dianalisis, tetapi apabila

Page 4: Be Randa

berupa zat padat atau campuran padat atau cair maka perlu dicari pelarut yang sesuai.

Analisis kualitatif kation secara sistematis telah berkembang cukup lama. Penggolongan kation telah dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius pada tahun 1897, yang dikenal dengan metoda H2S. Beberapa modifikasi telah dilakukan untuk memudahkan pemisahan dan pengidentifikasian kation-kation dalam suatu sampel.

Penggolongan dan pemisahan kation didasarkan pada kemampuan kation membentuk suatu endapan (yang memenuhi nilai Ksp). Tahapan di dalam penggolongan dan pemisahan kation adalah uji pendahuluan, pemisahan golongan, pemisahan kation dalam satu golongan, dan uji identifikasi.

Tahap pertama yang dilakukan adalah uji pendahuluan yang meliputi pemeriksaan fisik (organoleptis) dan uji kelarutan. Apabila sampel dalam bentuk padatan, maka untuk memudahkan pemisahan dilakukan pelarutan sampel terlebih dahulu. Tahap kedua adalah pemisahan kation ke dalam golongan, dengan penambahan pereaksi pengendap yang selektif.

Untuk memisahkan kation golongan I dengan kation golongan lain ditambahkan HCl, akan dihasilkan endapan. Sedangkan kation-kation golongan II tidak bereaksi dengan HCl, tetapi membentuk endapan dengan pereaksi H2S atau thioasetamida dalam suasana asam-mineral encer. Kation golongan III umumnya tidak bereaksi dengan HCl maupun H2S dalam suasana asam mineral. Namun kation- kation pada golongan ini dapat membentuk endapan dengan pereaksi (NH4)2S dalam suasana netral atau amoniakal.

Kation-kation yang masuk ke dalam golongan III adalah Mn(II), Al(III), Fe(III), Cr(III), Ni(II), Co(II), dan Zn(II). Kation golongan III dibedakan menjadi kation golongan IIIA dan IIIB. Kation golongan IIIA (Mn2+ , Al3+ , Fe3+ , Cr3+ ) diendapkan sebagai hidrok- sida, sedangkan kation golongan IIIB (Ni2+ , Co2+ , Zn2+ ) dapat diendapkan sebagai sulfida dalam suasana amoniakal. Filtrate dari pemisahan golongan II dipanaskan terlebih dahulu untuk menghilangkan

Page 5: Be Randa

kelebihan H2S-nya. Penambahan air brom terhadap filtrate atau sentrat dari pemisahan golongan II berguna untuk mengubah kation Mn2+ menjadi bentuk anionnya menjadi MnO4- yang berwarna violet/ ungu. Setelah filtrate/ sentrat bebas dari pengaruh HCL, H2S, dan fosfat, lalu ditambah dengan perekasi NH4OH berlebih sehingga diperoleh endapan yang sukar larut dan tidak membentuk senyawa kompleks pada kelebihan NH3-nya. Endapan ini merupakan endapan kation golongan IIIA yang terdiri atas; Mn(OH)2 (merah daging, MnO4- (violet), Al(OH)3 (putih), Fe(OH)3, dan Cr(OH)3 (hijau kebiruan). Sedangkan untuk kation golongan IIIB dapat diperoleh dari filtrate/ sentrat hasil pemisahan kation golongan IIIA ditambah lagi dengan NH4OH sehingga bersifat basa, kemudian dialiri gas H2S pada PH larutan sekitar 10 dan konsentrasi anion S2- dapat diketahui sbb;

K1K2 = 10-21 = = Jadi (S2- ) = 10-3 molDengan konsentrasi S2- yang cukup besar ini dapatlah digunakan untuk

mengendapkan kation-kation Ni2+ , Co2+ dan Zn2+ sebagai endapan sulfidanya. Pengendapan kation golongan IIIB ini makin sempurna bila diberikan suasana larutan buffer ammonium (campuran NH4OH 6 M berlebih dan sedikit Kristal dari NH4Cl, sehingga terbentuklah endapan dari NiS (hitam), CoS (hitam), dan ZnS (putih).

Syarat pengendapan golongan III adalah sampel harus bebas dari senyawa organik (seperti format, asetat, oksalat, dan sitrat), fosfat, borat dan silikat. Apabila dalam sampel asli ditemukan anion-anion tersebut, maka anion harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu analisis.

3.      METODOLOGI3.1  Alat-alata.       Tabung reaksi (10 buah)

b.      Rak tabung reaksi

c.       Pembakar spiritus

Page 6: Be Randa

d.      Pipet tetes

e.       Gelas ukur 10 mL

f.       corong

g.      Korek api

h.      Kertas saring

3.2  Bahan-bahan

a.       Kristal ammonium tiosianat (NH4SCN)

b.      Larutan DMG 1%

c.       Asam format (HCHO)

d.      Ammonia (NH4OH) 6M

e.       Asam klorida (HCl)

f.       Zirconium nitrat (ZrO(NO3)2)

g.      Kalium borat (KBrO3)

h.      Natrium metaborat (NaBO3)

i.        Natrium asetat (CH3COONa)

j.        Peroksida (H2O2) 3%

k.      Asam asetat (CH3COOH)

l.        Amonium klorida (NH4Cl)

m.    Kristal natrium florida (NaF)

Page 7: Be Randa

3.3  Cara kerja1.      Identifikasi kation1.1  Alumunium, Al3+

Ambil 1 mL larutan garam alumunium masukkn ke dalam beberapa tabung reaksi dan tambahkan:

a)      Ammonia, akan terjadi endapan alumunium hidroksida koloidal, sedikit larut dalam air, jika ada garam ammonia maka alumunium hidroksida tidak larut

b)      Kalium hidroksida, maka terjadi endapan putih alumunium hidroksida. Endapan ini larut dalam KOH berlebihan terjadi tetrahidroksoaluminat. Jika aluminat ditambah dengan asam, akan terjadi endapan (Al(OH)3) lagi, yang akan larut lagi bila ditambahkan dengan asam berlebihan.

c)      Natrium fosfat, maka akan terjadi endapan putih koloidal dari alumunium fosfat.

d)     Sedikit larut dalam NaOH dalam lempeng tetes hingga timbul endapan putih. Kemudian tambahkan 1 tetes pereaksi alizarin-S, maka terjadi warna ungu, lalu tambahkan asam asetat hingga warna ungu tepat hilang dan lebihkan 1 tetes maka endapan akan berwarna merah.

1.2  Kromium, Cr3+ Ambil 1 mL kromium sulfat dan masukkan ke dalam beberapa tabung

reaksi dan tambahkan:a)      Ammonia, maka akan terjadi endapan hijau abu-abu Cr(OH)3. Endapan larut

dalam ammonia yang berlebihan, larutan berubah menjadi ungub)      Kalium asetat, maka larutan garam tersebut tidak membentuk endapan

walaupun dipanaskan. Akan tetapi, jika pada larutan tersebut ditambahkan alumunium klorida dan besi(III) klorida maka kromium akan mengendap bersama besi dan alumunium sebagai garam basa asetat.

c)      NaOH, akan terjadi endapan hijau abu-abu dari Cr(OH)3. Endapan ini dapat larut dalam alkali berlebihan dan terjadi ion kromit yang berwarna hijau.

Page 8: Be Randa

d)     Natrium fosfat, akan terjadi endapan hijau amorf dari kromium fosfat. Endapan ini larut dalam asam mineral dan praktis tidak larut dalam asam asetat encer dingin.

1.3  Besi, Fe3+ Ambil 1 mL larutan Fe(Cl)3 masukkan ke dalam beberapa tabung reaksi

dan tambahkan:a)      NaOH, maka akan terjadi endapan coklat dari Fe(OH)3 yanglarut dalam

asam.b)      Alkali asetat, pada keadaan dingin terjadi larutan coklat yang akan menjadi

endapan bila dipanaskanc)      CoCl2 dan HCl pekat, terjadi larutan biru. Jika sedikit larutan tersebut

ditambahkan kepada larutan yang mengandung sedikit ion ferri maka akan terjadi larutan berwarna hijau.

d)     Kalium ferosianida, pada larutan yang netral akan terjadi endapan biru ferri ferosianida

e)      Kalium tiosianat, akan terjadi warna merah darah dari kompleks feri tiosianat

1.4  Mangan, Mn2+ Ambil 1 mL larutan MnSO4 masukkan ke dalam beberapa tabung reaksi

kemudian tambahkan:a)      NaOH, akan terjadi endapan putih Mn(OH)2, olehr udara akan berubah

menjadi coklat. Endapan tidak larut dalam pereaksi berlebihanb)      Ammonia, dalam larutan netral dan bebas dari garam ammonium maka

akan terjadi endapan putih dari Mn(OH)2

c)      Natrium karbonat, maka akan terjadi endapan putih dari MnCO3. Jika dipanasi maka oleh pengaruh udara akan terjadi MnO2

d)     Ammonium sulfide akan terjaid endapan berwarna merah daging dari MnS yang larut dalam asam mineral

e)      Natrium fosfat, akan terjadi endapan putih dari Mn3(PO4)2. Dengan adanya ammonium akan terjadi endapan berwarna merah jambu. Endapan dapat larut dalam asam mineral.

Page 9: Be Randa

1.5  Nikel, Ni2+ Ambil 1 mL larutan NiSO4 masukkan dalam beberapa tabung reaksi,

kemudian tambahkan:a)      NaOH, akan terjadi endapan hijau dari Ni(OH)3 yang larut dalam ammonia

berlebihanb)      Ammonium sulfide, endapan hitam dari NiS jika ditambah pereaksi

berlebihan akan terjadi larutan koloidal berwarna coklat tua yang tidak dapat disaring

c)      Dimetilglioksin dan sedikit NH4OH lalu dipanasi, akan terjadi endapan merah Ni-dimetilglioksin

d)     Kalium sianida, akan terjadi endapan dari nikel sianida berwarna hijau yang larut dalam pereaksi berlebihan

1.6  Kobalt, Co2+ Ambil 1 mL larutan kobalt klorida masukkan dalam beberapa tabng

reaksi, kemudian tambahkan:a)      NaOH, dalam keadaan dingin akan terjadi kobalt hidroksida berwarna meraj

jambub)      Ammonia, akan terjadi endapan biru dari basanya. Endapan larut dalam

asam klorida encer atau asam asetat tetapi larut dalam asam nitrat atau air raja

c)      Ammonium tiosianat pekat, akan terjadi larutan yang berwarna biru disebabkan terjadinya ammonium kobaltotiosianat

d)     Dimetilglioksim, dalam suasana ammonia akan terjadi endapan merah coklat

1.7  Seng, Zn2+ Ambil 1 mL larutan sengsulfat ke dalam beberapa tabung reaksi dan

tambahkan:a)      NaOH, akan terdapat endapan putih Zn(OH)2. Endapan larut dalam pereaksi

berlebihanb)      Natrium fosfat, akan terjadi endapan putih seng fosfat. Endapan larut dalam

ammonia dan asam encer. Ammonia sulfide, dalam larutan netral atau alkali

Page 10: Be Randa

akan terjadi endapan ZnS koloidal. Tidak larut dalam pereaksi berlebih, asam asetat, alkali, tapi larut dalam asam mineral encer

c)      Kalium ferrosianida akan terjaid endpaan putih dari seng ferrosianida yang tidak larut dalam asam encer tetapi larut dalam alkali. Reaksi ini dapat untuk membedakan seng dengan alumunium

2.      Pemisahan kation2.1  Filtrat diasamkan dengan 0,5 mL HCL 6M. didihkan sampai tidak ada lagi

gas H2S yang tinggal. Kemudian tambahkan sedikit KBrO3 padat. Didihkan sampai larutan tinggal 1 mL bila terjadi endapan MnO2 berwarna coklat tua hitam, kemudian pisahkan endapan dengan centrifuge.

2.2  Endapan yang terbentuk dari 2.1 ditambah 2-3 mL HNO3 6M dan beberapa tetes NaNO2 0,1 M panaskan sampai menjadi larutan yang jernih. Tambah dengan sedikit NaBiO3 padat dan panaskan lagi di dalam penangas air. Bila larutan memberikan warna ungu/ungu tua dari MnO4- , menunjukkan adanya ion Mn2+ dalam sampel. Residu yang berupa sisa NaBiO3 dalam larutan segera dipisahkan dan dibuang.

2.3  Filtrat dari pemisahan pada 2.1 mengandung Fe3+ , Al3+ , CrO7- dam kation-kation golongan IV dan V. filtrate lalu ditambahkan air suling sampai volumenya 10 mL. tambahkan lagi 4-5 tetes HCHO dan panaskan. Kemudian tambah NH4OH 6M sambil diaduk sampai terbentuk endapan. Uapkan sampai larutannya tinggal 5 mL dan tambahkan dengan NH4OH 6 M sampai endapan sempurna. Saringlah dan cuci endapan dengan air sampai 2 kali pencucian.

2.4  Filtrat dari hasil pemisahan 2.3 digunakan untuk analisis golongan IV sampai golongan V

2.5  Endapan dari nomor 2.3 terdiri dari Fe(OH)3 merah coklat, Al(OH)3 putih dan Cr(OH)3 hijau. Endapan tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dijadikan suspense dengan hati-hati hingga mendidih dan biarkan beberapa saat. Setelah dingin endapan dicuci dan disaring filtrate haisl penyaringan dipakai untuk percobaan selanjutnya

2.6  Endapan bagian 2 (Fe(OH)3) segera dilarutkan dalam 1 mL HCl 6 M dan setelah larut dibagi menjadi 2 bagian

Page 11: Be Randa

2.7  Filtrat dari hasil penyaringan pada 2.5 mengandung AlO2- (tak berwarna) dan CrO4- (kuning). Filtrate selanjutnya diuapkan sampai tinggal 2 mL. netralkan dengan HCl 6 M, lalu buatlah alkalis dengan menambahkan NH4OH 6 M. timbulnya endapan putih gelatin mungkin Al(OH)3 dan filtrate berwarna kuning untuk percobaan selanjutnya.

2.8  Endapan putih gelatin dicuci dengan air suling lalu tambahkan 1 Ml HCl 6 M dan panaskan. Residu yang mungkin ada berupa SiO2- segera dibuang. Uapkan larutan itu sampai tinggal 0,25 mL dan teteskan pada plat tetes. Kemudian tambahkan setetes larutan aluminon 0,1 % dalam suasana 2 tetes CH3COONa dan 2 tetes larutan CH3COOH (buffer asetat). Timbulnya endapan merah terang (endapan kompleks al-aluminon) menunjukkan adanya ion Al3+

dalam sampel.2.9  Filtrat dari pemisahan 2.8 mengandung larutan berwarna kuning dari CrO4- .

Asamkan dngan beberapa tetes H2SO4 3M, tambahkan 1 mL eter dan setetes H2O2 3%, lalu dikocok. Timbulnya warna biru tua pada lapisan eter menunjukkan adanya ion Cr3+ pada sampel.

3.      Pemisahan dan identifikasi kation golongan IIIB3.1  Filtrat yang diperoleh dari hasil pemisahan kation golongan III A

mengandung kation-kation golongan III B tambahkan 0,5 g Kristal NH4Cl dan buatlah alkalis dengan memberikan NH4OH 6M berlebih. Larutan yang diperoleh kemudian dibagi 2 bagian:

3.2  Endapan yang diperoleh dari no 3.1a dan 3.1b terdiri dari CoS (hitam), NiS (hitam), ZnS (putih). Tambahkan kepada

4.      DATA DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN

NO PROSEDUR KERJA PENGAMATAN1 Sampel 10 mL Hijau

2Diasamkan dengan 0,5 mL HCL 6M

Hijau

3 Dididihkan Coklat4 Tambahkan KBrO3 Coklat

Page 12: Be Randa

5Dididihkan sampai tersisa 1 mL Tidak terbentuk endapan coklat

tua hitam (MnO2), warna tetap coklat

6Ditambahkan aquades sampai 10 mL

Larutan coklat

7 Ditambahkan 4-5 tetes HCHO Larutan coklat8 Dipanaskan Larutan coklat

9Ditambahkan NH4OH 6M + diaduk

Endapan coklat kemerahan, bau menyengat

10Endapan disaring dan dicuci dengan air 2x

Filtrat biru, endapan coklat kemerahan (endapan 1)

11Endapan 1 (Fe(OH)3, Al(OH)3, Cr(OH)3) dibagi dua

Untuk uji Fe dan membuat suspensi

12Uji Fe dengan menambahkan HCl 6M dan K4[Fe(CN)6]

Endapan biru tua (Fe3+ ada)

13

Buat suspensi dengan menambahkan aquades lalu dididihkan kemudian didinginkan

Endapan coklatFiltrat bening

14Disaring, endapan dibuang, filtrat digunakan untuk uji kation golongan IIIB

Endapan coklatFiltrat bening

15Filtrat ditambah 0,5g kristal NH4Cl

Warna bening

16Ditambahkan NH4OH 6M berlebih

Kristal NH4Cl larut, warna tetap bening

17Larutan yang diperoleh dibagi menjadi dua (larutan 1 & larutan 2)

18 Larutan 1 dijenuhkan dengan Warna menjadi bening kehitaman

Page 13: Be Randa

Na2S19 Dididihkan Larutan hitam, ada endapan hitam20 Disaring Endapan hitam

21Larutan 2 ditambah thioasetamida 1M

Warna menjadi bening kehitaman

22 Dididihkan Larutan hitam, ada endapan hitam23 Disaring Endapan hitam

24Endapan dijadikan satu lalu dibagi 2

25Endapan 1&2 ditambah DMG untuk menguji keberadaan Ni2+ dan CO2+

Warna merah (CO2+ dan Ni2+ ada)

Pada mulanya sampel diambil sebanyak 10 mL, sampel ini berwarnaa hijau. Kemudian

sampel diasamkan dengan 0,5 mL HCl 6M lalu dididihkan tujuannya yakni untuk

menghilangkan H2S. Larutan yang tadinya berwarna hijau berubah warna menjadi coklat.

Kemudian ditambahkan KBrO3 dan larutan tetap berwarna coklat. Larutan kemudian dididihkan

sampai tersisa 1mL. Pada percobaan ini tidak terbentuk endapan coklat tua hitam (MnO2) dan

warna tetap coklat.

Kemudian ditambahkan aquades sampai 10 mL dan terbentuk larutan coklat.

Ditambahkan HCHO 4-5 tetes warna larutan tetap coklat. Kemudian dididihkan, tetap berupa

larutan coklat. Kemudian ditambahkan NH4OH 6M sambil terus diaduk dan terbentuk endapan

coklat kemerahan disertai bau yang menyengat. Endapan disaring dan dicuci dengan aquades

sebanyak 2x. Endapan yang disaring berwarna coklat kemerahan dan filtrat berwarna biru.

Langkah diatas dilakukan untuk mengambil kation golongan III. Endapan berupa golongan IIIA

yakni Fe(OH)3 karena endapan yang didapat berwarna merah sehingga endapan tidak

mengandung kation Al3+ (dalam bentuk Al(OH)3 berwarna putih maupun Cr3+ (dalam bentuk

Cr(OH)3 berwarna hijau). Kemudian endapan yang mengandung kation Fe3+ dalam endapan

Fe(OH)3 dibagi menjadi dua untuk uji identifikasi Fe dan dijadikan suspense untuk percobaan

kation IIIB.

Page 14: Be Randa

Uji Fe dilakukan dengan membagi lagi endapan menjadi dua kemudian pada masing-

masing endapan ditambahkan HCl 6M dan K4[Fe(CN)6]. Dengan penambahan HCl 6M dan

K4Fe(CN)6 larutan berubah menjadi biru yang berarti positif mengandung Fe3+ .

Fe3+ + K4Fe(CN)6 → K4[Fe(CN)6]3 + 4K+

Kemudian dari endapan yang digunakan untuk percobaan kation golongan IIIB dibuat

suspensi dengan menambahkan aquades kemudian dididihkan. Setelah larutan mendidih nyala

api Bunsen dimatikan dan larutan didinginkan. Dengan perlakuan tersebut terbentuk endapan

berwarna coklat dan filtrat tak berwarna (bening). Endapan lalu disaring dan dibuang, sedangkan

filtrat digunakan untuk uji kation golongan IIIB. Filtrat ditambahkan 0,5 g kristal NH4Cl dan

ditambahkan NH4OH 6M berlebih sehingga kristal NH4Cl larut dan warna tetap bening. Larutan

yang diperoleh dibagi menjadi dua (larutan 1 & larutan 2). Larutan 1 dijenuhkan dengan Na2S

dan warna berubah menjadi bening kehitaman. Lalu dididihkan sehingga dalam larutan hitam

terdapat endapan hitam yang kemudian disaring. Larutan 2 ditambahkan thioasetamida 1M

sehingga warna menjadi bening kehitaman. Lalu dididihkan sehingga dalam larutan hitam

terdapat endapan hitam yang kemudian disaring. Kemudian endapan dijadikan satu dan dibagi

menjadi dua. Lalu ditambahkan DMG untuk menguji keberadaan Ni2+ dan CO2+ . Setelah

penambahan DMG maka warna semua endapan berubah menjadi merah yang menunjukkan

adanya Ni2+ dengan persamaan reaksi,

Ni2+ + dimetilglioksim(DMG) → 1-Ni-DMG(endapan merah)

5.      KESIMPULANSampel yang di analisis kation golongan III mula-mula harus dilakukan

pemisahan terhadap golongan-golongan lain agar tidak menggaunggu hasil analisa.Sampel harus diendapkan sebagai garam hidroksida dalam keadaan basa dan tidak mengandung H2S.

Pemisahan-pemisahan sub golongan Fe,Al, dan Cr (kation golongan IIIA) dilakukan saat penambahan HCl 6M dan K4[Fe(CN)6] sehingga terbentuk endapan biru tua yg menunjukkan positif adanya Fe3+ dengan persamaan reaksi :

Fe3+ + K4Fe(CN)6 → K4[Fe(CN)6]3 + 4K+

Page 15: Be Randa

Setelah dipisahkan, masing-masing hasil pemisahan dapat diidentifikasi lebih lanjut.

Pemisahan-pemisahan sub golongan Ni,Co, dan Zn (kation golongan IIIB) dilakukan saat penambahan DMG sehingga terbentuk warna merah yang menunjukkan positif adanya Ni2+ dengan persamaan reaksi :

Ni2+ + dimetilglioksim(DMG) → 1-Ni-DMG(endapan merah)Hasil praktikum pada sampel setelah diidentifikasi keberadaan ion-ion

tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sampel mengangandung unsur Fe dan unsur Ni, tetapi tidak mengandung unsur Co.

6.      DAFTAR RUJUKANKBK KIMIA ANALITIK. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar. Malang : Tim Penerbit

Universitas Negeri Malang

Vogel.1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Mikro Bagian I. Jakarta: PT. Kalma

Media Pustaka

Vogel.1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Mikro Bagian II. Jakarta: PT. Kalma

Media Pustaka

Page 16: Be Randa

Posted by lutva chers l'amour Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Labels: tugas

0 comments:

Post a Comment

Links to this post

Create a Link

Newer Post Older Post Home

Blogger templates

Labels Aplikasi bahasa inggris Bahasa jawa Foto-foto info blog info unik korean Actr. info lyrics materi dan contoh my story Psikologi puisi tugas tugas TIK univ. info

Blog Archive ▼   2015 (8)

o ▼   September (7) Brosur dengan Corel Draw AeroKinesis AtmoKinesis Weather Control Man... DESTILASI FRAKSIONAL

Page 17: Be Randa

BEHAVIOR MODIFICATION LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK-Anali... LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK Example Sentence with uses: who,whom,which,whose.

o ►   August (1)

►   2012 (41)

 Copyright © 2015 lutva's blog | Designed for r4 - r4i gold, r4 3ds, r4 sdhc