Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
42
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN DI
LAHAN BASAH YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-
2018
Ali Sadikin1, Akhid Yulianto2, Hj.Dahniar3
Department of Management, Faculty of Economics and Business,
University of Lambung Mangkurat, Banjarmasin1,2,3
ABSTRACT
The purpose of this research to determine the Some Factors Affect to Stock Returns
on Agricultural Sector companies in Wetlands Listed on the Stock Exchange in the
2013-2018 period. This research uses secondary data. The analysis tool used is
multiple regression with classic assumption test. The sampling technique uses
porpusive sampling. The number of study populations used was 20 agricultural
Sector companies , while the number of study samples was 14 agricultural Sector
companies. Based on the T Test (partially), only the variable ROE (X1) significantly
influences the agricultural sector stock returns on wetlands listed on the Indonesia
Stock Exchange in the 2013-2018 period, with a positive direction. While the
variables DER (X2) and EPS (X3) did not significantly influence the agricultural
sector stock returns on the wetlands listed on the Indonesia Stock Exchange in the
2013-2018 period, the direction of the two variables was equally positive.
Keywords: ROE, DER, EPS and Stock Return
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Return Saham pada perusahaan Sektor Pertanian di Lahan Basah Yang terdaftar di
BEI periode 2013-2018. Penelitian ini mengunakan data sekunder. Alat analisa
yang digunkan adalah regresi berganda dengan uji asumsi klasik. Teknik
pengambilan sample dengan mengunakan porpusive sampling. Jumlah populasi
penelitian yang digunakan sebanyak 20 perusahaan pada sektor pertanian,
sedangkan jumlah sampel penelitian adalah 14 perusahaan pada sektor pertanian .
berdasarkan Uji T (secara partial), hanya variabel ROE (X1) yang berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham sektor pertanian pada lahan basah yang
terdaftar di BEI periode 2013-2018, dengan arah positif. Sedangkan variabel DER
(X2) dan EPS (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham
sektor pertanian pada lahan basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018, arah
kedua variabel tersebut adalah sama-sama postif.
Kata kunci : ROE, DER, EPS dan Return Saham
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
43
PENDAHULUAN
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan
strategis. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan
pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan
bahan pangan bagi penduduk. Peranan lain dari sektor pertanian adalah
menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui
ekspor non migas. Bahkan sektor pertanian mampu menjadi katup pengaman
perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia
dalam satu dasawarsa terakhir ini. Sektor pertanian itu sendiri terdiri beberapa sub
sektor yaitu sektor perternakan, sektor perkebunan, sektor perikanan dll.
Salah satu sub sektor pertanian adalah perkebunan, yang berpeluang besar untuk
meningkatkan perekonomian rakyat dalam pembangunan perekonomian Indonesia.
Sektor perkebunan di Indonesia setiap tahunnya terus berkembang. Perkembangan
sektor perkebunan memiliki arti penting dalam pengembangan pertanian baik skala
regional maupun nasional. Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi
penggerak pembangunan nasional karena dengan adanya dukungan sumber daya
yang besar, orientasi pada ekspor, dan komponen impor yang kecil akan dapat
menghasilkan devisa non migas dalam jumlah yang besar. Tanaman perkebunan
mempunyai peranan sebagai salah satu sumber devisa sektor pertanian, penyedia
bahan baku industri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar
negeri serta berperan dalam kelestarian lingkungan hidup.
Perkembangan eksport minyak sawit Indonesia dan turunannya ke berbagai
negara terus mengalami perkembangan cukup signifikan, hal ini bisa dilihat tabel
1.1 dibawah ini.
Gambar 1.
Sumber.BPS.Co.id.
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
44
Dari tabel 1.1 diatas dapat kita lihat bahwa ada 10 negara tujuan eksport minyak
sawit terbesar selama Januari sampai April 2018. Ada 3 negara pengimport minyak
kelapa sawit yaitu pakistan dengan nilai ekspor sebesar $ 425,7 Juta, kedua
Tiongkok sebesar $ 839,9 Juta dan India paling besar yaitu $ 1064,9 Juta. Tinggi
permintaan minyak bumi dan turunannya karena tinggi permintaan industri untuk
bahan baku industri dan produk lainnya.
Suatu kinerja perusahaan dapat dianalisis melalui rasio-rasio keuangan. Ada
beberapa rasio keuangan yang sering digunakan seperti rasio likuiditas, manajemen
aktiva, manajemen utang, profitabilitas sampai rasio nilai pasar suatu perusahaan.
Menganalisis rasio keuangan maka kita memerlukan Informasi Keuangan berupa
data-data keuangan yang tersaji dalam bentuk deskripsi tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan. Informasi keuangan terdapat dalam laporan keuangan suatu
perusahaan. Ada beberapa rasio keuangan yang banyak digunakan oleh beberapa
penelitian sebelumnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio
ROE, DER, EPS dan rasio lainnya.
ROE (Return on Common Stockholders’Equity) adalah rasio laba bersih
terhadap ekuitas biasa, mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang
saham. Return On equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam
menciptakan laba yang tersedia bagi pemegang saham. Dalam perhitungannya ROE
merupakan perbandingan antara laba bersih (earning after taxes) dengan total
ekuitas. Pemegang saham berharap mendapatkan pengembalian atas uang yang
telah mereka investasikan, dan rasio ini menunjukkan besarnya pengembalian
tersebut. Peneliti mengambil rasio ROE sebagai variabel karena rasio ini semakin
besar return on equity (ROE) berarti semakin optimalnya penggunaan modal sendiri
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya
pertumbuhan yang bersifat progresif. Semakin besar laba maka semakin besar pula
minat investor untuk menginvestasikan dananya, karena besar kemampuan
perusahaan mendapatkan profit sehingga akan meningkatkan tingkat return saham
perusahaan tersebut. Penelitian ini sejalan dengan Hani Fitriani, bahwa ROE
berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap return saham perusahaan
manufaktur sektor food and bevarage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013,
sedangkan variabel EPS tidak signifikan terhadap return sahamnya.
DER atau Rasio utang terhadap Ekuitas atau Rasio Hutang Modal adalah suatu
rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara utang dan Ekuitas yang
digunakan untuk pendanaan aktiva perusahaan. Rasio Debt to Equity (DER) ini
juga dikenal sebagai Rasio Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa baik struktur modal suatu perusahaan dapat
mempengaruhi value of the firm. Semakin rasio DER maka semakin tinggi leverage
perusahaan, maka akan semakin tinggi risiko yang dihadapi investor, maka semakin
tinggi pula tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor, maka harga saham
akan turun akibatnya return saham pun turun (Kasmir:2016). Hal ini sejalan dengan
penelitian Hal ini sejalan dengan penelitian Nurah Musa Allozi dan Ghassan S.
Obeidat (2012), pengaruh Variabel EPS, ROE, ROA and GPM berpengaruh
terhadap return saham, sedangkan variabel CR, DER, DER and NPM tidak
signifikan Berpengaruh. Variabel DER mempunyai arah negatif terhadap return
saham di bursa saham Amman, Yordania.
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
45
EPS adalah rasio peniliain pasar yang menunjukkan tingkat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya.
Rasio EPS sering digunakan sangat membantu investor dalam melihat dan
menganalisa prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang, karena EPS
menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang
saham perusahaan. Semakin besar EPS, investor semakin tertarik untuk melakukan
investasi di perusahaan tersebut dengan membeli saham tersebut, sehingga akan
mengakibatkan permintaan saham akan meningkat dan akhirnya meningkatkan
return saham (Wiyani, 2016). Sejalan penelitian sebelumnya Nadia Amalia Latifah
dan Nisful Laila yang menunjukkan variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap
return saham perbankan syariah sektor properti dan real estate periode 2013 – 2015,
arah positif. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Beberapa faktor yang Mempengaruhi return saham pada
Perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang terdaftar periode 2013-2018”
Kerangka Konseptual
Gambar 2.
Keterangan
= mempengaruhi
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengalisis beberapa faktor yang
mempengaruhi return saham pada Perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang
terdaftar di BEI periode 2013-2018.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat kausal,
peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) return on equity,
debt to equity ratio,dan earning per share terhadap variabel terikatnya (dependen),
yaitu Return saham.
Return on Equity (X1)
Debt to Equity Ratio (X2)
Earning per Share (X3)
Return saham
(Y)
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
46
Tempat/Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertanian di
lahan basah yang terdaftar di BEI 2013-2018 sebesar 20 perusahaan. Penggunaan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kreteria tertentu. (Sugiyono, 2016). Berdasarkan
kriteria sampel tersebut maka jumlah ada 14 sampel, sedangkan kriteria adalah
1. Perusahaan sektor pertanian yang listing pada periode tahun 2013-2018.
2. Terus mempublikasikan laporan keuangan selama periode tersebut.
3. Tersedia Data-data saham perusahaan selama periode tersebut.
Variabel dan Definisi Oprasional Variabel
Variabel Dependen
Return Saham
Return saham dapat diukur dengan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2016) :
𝑌 = (𝑃𝑡 − 𝑃𝑡 − 1)/(𝑃𝑡 − 1) 𝑋 100%
Keterangan :
Y : Return saham
Pt : Harga saham saat periode t.
Pt-1 : Harga saham saat periode t-1
Variabel Independen
Return On Equity (X1)
Rasio ini dapat ditentukan dengan cara (Kasmir, 2016) :
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦= (𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)/(𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚)
Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini dapat di tentukan dengan cara (Kasmir, 2016)
𝐷𝐸𝑅 = (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔)/(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠)
Earning Per Share (EPS)
Rumus yang digunakan untuk mengukur EPS yaitu (Kasmir, 2016)
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑷𝒆𝒓 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎= (𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂)/(𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder pada penelitian ini
adalah teknik dokumentasi seperti www.idx.co.id, serta jurnal-jurnal lainnya.
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
47
Teknik Analisis Data
Regresi Linier
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode analisis Regresi
Linear Berganda (Multipe Linear Regression). Analisis ini secara matematis ditulis
dengan persamaan sebagai berikut :
𝑌 = 𝛼 + 𝛽_1 𝑋_1 + 𝛽_2 𝑋_2 + 𝛽_3 𝑋_3 + 𝜀 Keterangan :
Y = Return Saham
α = Konstanta
X1 = Return On Equity (ROE)
X2 = Dept to Equity Ratio (DER)
X3 = Earning per share (EPS)
β1 = Koefesien regresi Return On Equity (ROE)
β2 = Koefesien regresi Dept to Equity Ratio (DER)
β3 = Koefesien regresi Earning per share (EPS)
ε = Standar Error
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Multikolinieritas,
Uji Autokorelasi Dan Uji Heteroskedastisitas
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa besar proporsi variasi dari
variabel dependen terhadap variabel independen . Besar nilai R2 adalah 0 ≤ R2 ≤ 1.
Teknik Pengujian Hipotesis
Uji Statistik t
Uji t digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh nyata secara parsial dan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen (Aldio). Dasar pengambilan keputusan menggunakan angka signifikasi :
a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.
Uji Asumsi Klasik
Sebuah model regresi akan dapat dipakai untuk prediksi jika memenuhi sejumlah
asumsi dan akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE)
jika memenuhi semua asumsi klasik meliputi uji normalitas data, multikolinearitas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi yaitu sebagai berikut:
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
normalitas dengan normal P-Plot. Pada dasarnya normalitas sebuah data dapat
dideteksi dengan melihat persebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari
residualnya. Data dikatakan terdistribusi normal, jika data atau titik menyebar
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
48
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, tapi kalau sebaliknya
data dikatakan tidak terdistribusi normal. Melihat grafik P-Plot dibawah maka
datanya normal.
Grafik 3.
Berdasarkan P-P Plot di atas pula, data penelitian diketahui memiliki banyak
data yang outliers. Oleh sebab itu, dilakukan metode outliers agar data dalam
penelitian menjadi terdistribusi normal. Karena titik plot sudah berada di sekitar
garis diagonal, maka data dalam penelitian ini dinyatakan lolos uji normalitas.
Uji Multikolinearitas
Penelitian ini melakukan uji multikolinearitas dengan menggunakan metode
melihat nilai dari tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10,
maka data dinyatakan tidak memiliki masalah multikolinearitas.
Tabel 1.
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
ROE (X1) 0,614 1,629 Tidak terdapat
multikolinearitas
DER (X2) 0,757 1,322 Tidak terdapat
multikolinearitas
EPS (X3) 0,574 1,744 Tidak terdapat
multikolinearitas
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
49
Karena nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,614, 0,757, dan 0,574 serta nilai VIF < 10
yaitu 1, 629, 1,322 dan 1,744 maka data penelitian dinyatakan tidak terdapat
masalah multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Apabila nilai sig > 0,05, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, begitu
pula sebaliknya. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan korelasi spearman’s rho.
Tabel 2.
Variabel Sig
ROE (X1) 0,683
DER (X2) 0,742
EPS (X3) 0,546
Karena nilai sig > 0,05 yaitu 0,683, 0,742, dan 0,546 maka data dalam penelitian
ini dinyatakan tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson (DW test) dengan
klasifikasi sebagai berikut:
- Nilai dU < DW < 4-dU, artinya tidak ada autokorelasi
- Nilai DW < dL atau DW > 4-dL, artinya terjadi autokorelasi
- Nilai dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL, artinya tidak dapat dideteksi
apakah terdapat autokorelasi atau tidak.
Tabel 3.
Std. Error 0,330868108
Durbin Watson 2,083
Diketahui nilai durbin watson adalah 2,083. Pada signifikan 0,05, n = 66 dan k
= 3 didapatlah nilai dL = 1,53945 dan dU = 1,66404. Dari angka tersebut, diketahui
4-dU = 2,33596 dan 4-dL= 2,46055. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
penelitian ini tidak memiliki masalah autokorelasi karena dU < DW < 4-dU, yaitu
1,66404 < 2,083 < 2,33596.
Regresi Linear Berganda
Tabel 4.
Variabel Dependen Variabel Independen Koefisien
Initial Return (Y) ROE (X1)
DER (X2)
EPS (X3)
0,840
0,023
0,000
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
50
Konstanta
R
R Square
-0,046
0,432
0,187
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai R dengan nilai sebesar 0,432 atau 43,2 %adalah koefisien korelasi
yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel X seperti ROE,DER,
EPS dan Return Saham sebagai variabel Y.
2. Nilai R Square sebesar 0,187. Hal ini berarti bahwa 18,7% (pengaruhnya
kecil) variasi return saham perusahaan sektor pertanian dapat dijelaskan
oleh tiga dari variabel independen dalam penelitian ini, yaitu ROE, DER
dan EPS. Sedangkan sisanya (100% - 18,7% = 81,3%) dapat dijelaskan oleh
komponen lain di luar dari variabel penelitian. Sehingga dapat disusun
persamaan regresinya sebagai berikut:
𝑌 = −0,046 + 0,840 𝑅𝑂𝐸 + 0,023 𝐷𝐸𝑅 + 0,000 𝐸𝑃𝑆 + 𝑒
3. Nilai konstanta sebesar -0,046. Hal ini berarti bahwa apabila variabel
independen yang meliputi ROE, DER dan EPS bernilai nol, maka return
saham akan memiliki nilai sebesar - 0,046 %.
4. Nilai koefisien ROE adalah sebesar 0,840. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan ROE 1 % akan mengakibatkan peningkatan return saham
sebesar 0,840 %.
5. Nilai koefisien DER adalah sebesar 0,023. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan DER 1 % akan mengakibatkan peningkatan return saham
sebesar 0,023 %.
6. Nilai koefisien EPS adalah sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan EPS 1 % tidak akan mengakibatkan penurunan ataupun
peningkatan (tetap) return saham yaitu sebesar 0,000 %.
Uji T (Pengujian Hipotesis)
Uji hipotesis adalah dengan melakukan uji t yaitu untuk menguji variabel bebas
terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
return saham (Y) adalah dengan menggunakan Uji t pada Level of Confidence
sebesar 95% atau α = 5%. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh dari variabel ROE (X1), DER (X2), EPS (X3) terhadap Return Saham
(Y).
Apabila Thitung > Ttabel dan angka signifikan kurang dari 0,05 maka disimpulkan
berpengaruh secara signifikan.
Tabel 5.
t Sig
2,744 0,008
0,405 0,687
0,517 0,607
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
51
Berdasarkan tabel 5 di atas, juga diketahui nilai dari Ttabel signifikansi 0,05 dan
df = 66 adalah sebesar 1,99834, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. ROE
Diketahui nilai Thitung (2,744) > Ttabel (1,99834), dan angka signifikan sebesar
0,008. Maka ROE dinyatakan berpengaruh positif signifikan terhadap return
saham (Y). Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai
signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,008 < 0,05), sehingga hipotesis
pertama (H1) adalah diterima
2. DER
Diketahui nilai Thitung (0,405) < Ttabel (1,99834), dan angka signifikan
sebesar 0,687. Maka DER dinyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham
(Y). Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai signifikan
lebih besar dari nilai alpha (0,687 > 0,05), sehingga hipotesis kedua (H2)
adalah ditolak.
3. EPS
Diketahui nilai Thitung (0,517) < Ttabel (1,99834), dan angka signifikan sebesar
0,607. Maka EPS dinyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham (Y).
Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai signifikan lebih
besar dari nilai alpha (0,687 > 0,05), sehingga hipotesis ketiga (H3) adalah
ditolak.
Uji koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah besaran yang menunkukan besarnya variasi
variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai Adjusted R Square
menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen adalah sebesar 0,187. Hal ini berarti bahwa 18,7% (pengaruhnya kecil)
variasi return saham perusahaan sektor pertanian dapat dijelaskan oleh tiga dari
variabel independen dalam penelitian ini, yaitu ROE, DER dan EPS. Sedangkan
sisanya (100% - 18,7% = 81,3%) dapat dijelaskan oleh komponen lain di luar dari
variabel penelitian.
PEMBAHASAAN
Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham pada Sektor
Pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi
berganda di peroleh hasil bahwa ROE berpengaruh terhadap return saham sektor
pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih rendah (0,008) dari nilai
alpha = 0,05 artinya Hi diterima. Adapun arah pengaruhnya adalah positip artinya
jika terjadi peningkatan pada variabel ROE maka return saham sektor pertanian
akan meningkat juga.
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
52
Hasil penelitian ini sejalan dan konsisten dengan Hani Fitriani, bahwa ROE
berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap return saham perusahaan
manufaktur sektor food and bevarage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013.
Bahwa investor dalam menilai prospek atau kinerja saham sektor pertanian
masih melihat rasio likuiditas yaitu suatu rasio keuangan atau perbandingan
kemampuan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancarnya,
semakin tinggi rasio ini berarti semakin kuat atau sehat laporan keuangannya.
Sehingga saham ini menjadi incaran bagi investor dan calon investor. Akibatnya
demand terhadap jenis saham ini meningkat, harganya meningkat dan pada
akhirnya return saham sektor pertanian jadi meningkat.
Pengaruh Debt to Equity (DER) terhadap Return Saham Pada Sektor Pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi
berganda di peroleh hasil bahwa DER idak berpengaruh terhadap return saham
sektor pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih besar (0,687) dari
nilai alpha = 0,05 artinya H2 ditolak. Adapun arah pengaruhnya adalah positip
artinya jika terjadi peningkatan pada variabel DER maka return saham sektor
pertanian akan meningkat juga.
Dalam penelitian ini DER tidak berpengaruh terhadap return saham sektor
pertanian, karena struktur modal untuk pendanaan sektor pertanian tidak hanya
mengutamakan utang saja, tetapi juga menggunakan jenis sumber pendanaan
lainnya seperti menggeluarkan saham baru sampai pendanaan internal perusahaan
seperti laba ditahan, cadangan laba dll. Karena pendanaan internal lebih rendah
risiko dan lebih murah dari pendanaan eksternal seperti utang. Dilihat dari teori
trade-off, bahwa perusahaan yang menggunakan utang, biasa value of the firm
semakin baik dibandingkan yang tidak menggunakan utang dalam struktur
modalnya karena penghematan pajak dari bunga yang dibayarkan, sehingga
Earning per share menjadi lebih tinggi sehingga return saham perusahaan pun jadi
naik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurah Musa Allozi dan Ghassan S.
Obeidat (2012), pengaruh Variabel EPS, ROE, ROA and GPM berpengaruh
terhadap return saham, sedangkan variabel CR, DER, DER and NPM tidak
signifikan Berpengaruh return saham.
Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Sektor
Pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi
berganda di peroleh hasil bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap return saham
sektor pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih besar (0,607) dari
nilai alpha = 0,05 artinya H3 ditolak. Adapun arah pengaruhnya adalah positip
artinya jika terjadi peningkatan pada variabel EPS maka return saham sektor
pertanian akan meningkat juga.
Dalam penelitian ini EPS tidak berpengaruh terhadap return saham sektor
pertanian, karena investor dalam menilai suatu saham perusahaan tidak hanya sisi
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
53
profit dan jumlah saham yang beredar saja, tetapi faktor-faktor risiko, faktor-faktor
makro ekonomi dll.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Nadia Amalia Latifah dan Nisful Laila yang menunjukkan variabel EPS
berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan syariah sektor properti
dan real estate periode 2013 – 2015, dengan arah yang positif.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Dari hasil uji t regresi linear berganda, bahwa hanya variabel ROE (X1) yang
berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham pada sektor pertanian lahan
basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018. Sedangkan arah pengaruh adalah
positip artinya bahwa setiap peningkatan ROE 1 % akan mengakibatkan
peningkatan return saham sektor pertaniaan sebesar 0,840 %. Sedangkan 2 variabel
lainya yaitu Variabel DER (X2) dan Variabel EPS (X3) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Return saham pada sektor pertanian lahan basah yang terdaftar
di BEI periode 2013-2018. Sedangkan arah pengaruh variabel DER (X2) dan
Variabel EPS (X3) adalah sama-sama positif.
SARAN
Bagi Investor
Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel ROE berpengaruh terhadap return
saham sektor pertanian pada lahan basah. Variabel ROE merupakan kemampuan
perusahaan bagaimana menutupi seluruh utang lancarnya denga aktiva lancar yang
mereka punyai. Semakin tinggi rasio keuangan ini menunjukan semakin baik
tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut, semakin kecil risikonya bisnis
yang dihadapinya. sedangkan 2 variabel lain yaitu variabel DER (X2) dan EPS (X3)
tidak berpengaruh terhadap return saham oleh karena itu perlu investor
memperhatikan struktur modal yang optimal yang bisa meningkatkan value of the
firm atau meningkatkan kekayaan para pemegang saham atau paling tidak struktur
modal yang ditargetkan yang tujuan akhirnya untuk menurunkan financial distress
dan meningkatkan laba per lembar saham perusahaan.
Salah satu untuk melihat sehat atau tidak nya prospek saham di masa akan
datang, salah satunya melihat rasio keuangan nilai pasar yaitu Earning per Share,
akan tetapi dalam penelitian ini tidak berpengaruh, oleh karena investor harus
melihat faktor-faktor lain seperti tingkat risiko, ukuran perusahaan dll.
Bagi peneliti selanjutnya
Disarankan objek penelitiannya lebih spesifik lagi, jumlah sampel yang lebih
banyak lagi, sehingga hasil akan lebih baik lagi dan terakhir disarankan menambah
variabel ekonomi makro seperti inflasi, kurs, bunga BI dll
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
54
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kammaruddin. (2004). Dasar-dasar Manajemen Investasi dan portofolio.
Jakarta:PT.Rineka Cipta .
Amalia nadia latifah dan laila nisful, pengaruh ROE,EPS dan DER terhadap returm
saham pada emiten saham syariah sektor properti dan real estate periode
2013-2015. Skripsi.
Brigham, Eugene F dan Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan.(Edisi 10). Jakarta:Salemba Empat.
Fitriani, Hani (2014) Pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham sektor food
dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Yogjakarta:BPFE.
Halim, Abdul (2005), Analisis Investasi, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat.
Husnan Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
ketiga. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.
Musa Nurah Allozi dan Obeidat S Ghassan (2012), The Relationship between the
Stock Return and Financial Indicators (Profitability, Leverage):An
Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Amman Stock
Exchange. Journal of Social Sciences (COES&RJ-JSS) ISSN (E): 2305-9249
ISSN (P): 2305-9494
Noor M. Ikhsan Fediyan. (2013). Pengaruh Profitabilitas (ROE), Leverage (DER)
dan Kebijakan Dividen (DPR) Terhadap Harga Saham Penutupan Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unlam. Banjarmasin
Prastowo, Dwi ,D. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:YKPN.
Samsul Mohamad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.
Surabaya:Airlangga.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis.
Jakarta:Selemba Empat.
Siamat Dahlan. (1995). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:Intermedia.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Penerbit Alfabeta.
Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 5.
Yogyakarta:UPP-AMP.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofoli. Edisi 1.
Yogyakarta: Kanisius.
Wijayanto Adhi. (2010). Analisis pengaruh ROA, EPS, Financial Leverage,
Proceed terhadap Initial Return. Jurnal dinamika manajemen, Vol. 1 No 1
2010.
www.idx.co.id.
www.bps.co.id.