33
Benign Paroxysmal Positional Vertigo : perbandingan dari dua pedoman internasional terbaru ABSTRAK Bening Paroxsymal Positional Vertigo (BPPV) ditandai oleh vertigo yang berlangsung beberapa detik dan biasanya ditangani oleh gerakan posisi kepala. Untuk mendidik para klinisi tentang penanganannya, perhimpunan kesehatan internasional mengembangkan pedoman Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diskusi, dalam praktek sehari hari, dan opsi terkini untuk menangani BPPV Metode Ulasan non-sistematis. Penelitian ini mengkaji dua pedoman terbaru tentang evaluasi dan pengobatan BPPV. Yang pertama diterbitkan oleh American Academy of Otolaryngology Head and Neck surgery (AAO-HNS) dan yang lainnya oleh American Academy of Neurology (AAN). Kesamaan disajikan dalam tabel yang berbeda

Benign Paroxysmal Positional Vertigo Journal Comparison of Two Recent International Guidelines.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BPPV

Citation preview

Benign Paroxysmal Positional Vertigo : perbandingan dari dua pedoman internasional terbaruABSTRAKBening Paroxsymal Positional Vertigo (BPPV) ditandai oleh vertigo yang berlangsung beberapa detik dan biasanya ditangani oleh gerakan posisi kepala. Untuk mendidik para klinisi tentang penanganannya, perhimpunan kesehatan internasional mengembangkan pedoman

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diskusi, dalam praktek sehari hari, dan opsi terkini untuk menangani BPPV

Metode

Ulasan non-sistematis. Penelitian ini mengkaji dua pedoman terbaru tentang evaluasi dan pengobatan BPPV. Yang pertama diterbitkan oleh American Academy of Otolaryngology Head and Neck surgery (AAO-HNS) dan yang lainnya oleh American Academy of Neurology (AAN). Kesamaan disajikan dalam tabel yang berbeda

Hasil

Pedoman tersebut mengashilkan hasil yang berbeda berdasarkan metode yang digunakan. Hanya pedoman dari AAO-HNS yang merekomendasikan tes Dix-Hallpike untuk diagnosis BPPV. Hanya maneuver reposisis canalith, manuver Semont dan rehabilitasi vestibular telah menunjukkan beberapa manfaat dan direkomendasikan sebagai pilihan pengobatan yang baik.Kesimpulan

Kesimpulan: Kedua pedoman memenuhi semua aspek yang diperlukan bagi dokter untuk didiagnosis dan mengelola BPPV. Hanya pedoman AAO-HNS yang lebih komprehensif dan memiliki kualitas yang lebih baik.

PENDAHULUAN

Vertigo diwakili dengan perasaan berputar dalam lingkungan atau memiliki perasaan lingkungan yang berputar di sekitar pasien . Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), dijelaskan pada tahun 1921 sangat mungkin merupakan penyebab paling umum pada vertigo, dengan prevalensi 20% -30% pada klinik spesialis. Gejala utama adalah perasaan pusing berputar, dipicu oleh perubahan posisi kepala. Hal ini dapat terjadi dengan cara yang tak terduga dan tiba-tiba, tetapi tidak tidak memiliki pola yang progresif. Parnes et al. melaporkan bahwa sekitar 58% dari kasus BPPV tidak memiliki Penyebab yang jelas. Bentuk utama penyakit ini berkorespondensi dari 50-70% kasus. Di sisi lain, penyebab paling umum adalah cedera kepala (7% -17%), diikuti oleh neuritis vestibular (15%). Dengan kejadian tahunan sekitar 0,6%, penyakit ini mempengaruhi lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, dan prevalensinya adalah tujuh kali lebih tinggi pada orang yang lebih tua dari 60 tahun, dengan puncak usia antara 70 dan 78 tahun. Saudara kandung memiliki lima kali lebih banyak kemungkinan terkena BPPV. Dalam sebuah penelitian epidemiologi Jerman, Brevern et al. melaporkan bahwa 86% dari individu-individu yang diwawancarai memiliki keterbatasan psikososial penting yang mencegah mereka dari mengembangkan kegiatan sehari-hari mereka, mereka menghindari mengemudi atau meninggalkan rumah mereka, dan sebagian besar dari mereka akhirnya menjadi depresi dan cemas. Dalam penelitian North- American epidemiological study perkiraan biaya untuk mengontrol BPPV mencapai jumlah dua ribu dolar per pasien. Sebagian besar dari biaya ini tidak diperlukan dan hal itu terkait dengan kesalahan diagnosis dan penanganan yang tidak efisien. Studi lain, di Inggris, menghitung bahwa waktu antara serangan BPPV sampai pengobatan klinis efektif adalah dari 92 minggu. Diagnosis kondisi ini didasarkan pada riwayat klinis, diikuti atau tidak dengan muntah, ketidakstabilan dan ketidakseimbangan. Manuver yang berbeda dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis . Manuver Dix - Hallpike adalah yang paling sering digunakan untuk posterior dan anterior kanal, dan seharusnya dilakukan oleh professional. Kriteria diagnostic termasuk nystagmus torsi dan perasaan vertigo . Untuk kanal horisontal BPPV, kami menggunakan roll- tes, memutar kepala pasien dalam bidangnya sendiri. Saat ini, ada tiga pengobatan dasar untuk BPPV , dengan indikasi masing-masing : maneuver reposisi canalith, latihan bebas dan Habituasi latihan Brandt - Daroff. Pilihan manuver atau latihan yang lebih memadai akan tergantung pada kanal yang terlibat dan jenis BPPV. Biasanya , maneuver reposisi canalith digunakan dalam kasus-kasus canalolithiasis atau manuver untuk membebaskan ucupulolithiasis. Latihan habituasi lebih digunakan dengan pasien yang memiliki gejala residual dan memiliki keluhan ringan . Dalam upaya untuk lebih mengatur ide-ide tentang teknik yang akan digunakan untuk diagnosis dan pengobatan BPPV , Fife et al. dan Bhattacharyya membuat pedoman praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas, secara praktis dan didactical, pendekatan terkini yang tersedia mengenai evaluasi dan pengoboatan untuk BPPV.BAHAN DAN METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan tinjauan asystematic dengan kritis analisis membandingkan dua pedoman internasional mengenai Evaluasi BPPV, diagnostik dan pengobatan . Kami memilih dua makalah yang bertujuan untuk membangun konsensus dunia tentang masalah ini, baik yang diterbitkan pada tahun 2008. Satu diawasi oleh American Academy of Neurology ( AAN ) dan yang lainnya diawasi oleh American Academy THT ( AAO - HNS ), yang diterbitkan dalam jurnal yang berbeda di bidang Neurologi dan Otorhinolaryngology. AAO - HNS resmi menetapkan bahwa pedoman praktek klinis tidak dipahami sebagai satu-satunya sumber panduan dalam kendali BPPV. Sebaliknya, tujuannya adalah untuk memberikan bantuan untuk dokter sebagai pembuat keputusan yang berdasarkan bukti dan untuk menentukan strategi manajemen. Para penulis menjelaskan bahwa penelitian itu tidak dimaksudkan untuk menggantikan penilaian klinis atau untuk mendirikan sebuah protokol yang harus diikuti untuk semua individu dengan kondisi tersebut, terutama karena Hal tersebut tidak bisa menyediakan satu pendekatan tunggal yang memadai untuk mendiagnosa dan mengontrol masalah. Hasilnya disajikan dalam tabel komparatif dan topik umum adalah dibandingkan dan didiskusikan untuk memeriksa dampak pedoman mengenai masing-masing jenis rekomendasi disajikan oleh masing-masing penulis dan / atau akademi .

HASIL

Setelah memeriksa kedua penelitian tersebut , dalam hal metodologi yang digunakan untuk studi masing-masing , hal tersebut mungkin untuk mengidentifikasi beberapa perbedaan yang mendasar . Sedangkan makalah yang diterbitkan oleh AAN hanya ahli saraf dan ahli neurotologis di Tim peneliti , yang kedua , di bawah naungan AAO - HNS, memiliki tim peneliti multidisiplin, melibatkan tidak hanya ahli otolaryngologi, tetapi juga perwakilan profesional lainnya dari bidang-bidang berikut : terapi fisik , osteopati , pengobatan darurat, dokter keluarga, geriatri, penyakit dalam, neurologi , bedah kepala dan leher, audiolog, physiatrists dan rehabilitasi profesional. Tujuannya juga berbeda, yang satu lebih luas dan dengan tujuan meningkatkan kualitas diagnosis dan pengobatan ( AAO - HNS ), sementara yang lain adalah didedikasikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan hanya mengenai pengobatan (AAN) (Tabel 1) Penelitian yang ditemukan oleh Fife et al. mengikuti AAN klasifikasi sistem bukti , membaginya ke dalam Kelas I, II , III dan IV , dan rekomendasi yang dibuat sesuai AAN kriteria, untuk menerjemahkan kualitas dari bukti ilmiah ini, dan mereka dapat diklasifikasikan dalam tingkatan: A (efisien), B (mungkin efisien), C (mungkin efisien) atau U (data tidak cukup). Bhattacharyya et al. menggunakan Laporan ' Kebijakan yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics Steering Committee on Quality Improvement and Management (AAP SCQIM )yang menurut studi , dibagi ke dalam kelas A, B, C, D, X, sehingga berikut derajat rekomendasi: "Sangat disarankan", "Disarankan", "Opsional" dan "Tidak disarankan". di setiap klasifikasi, tingkat bukti dan derajat Rekomendasi bervariasi dari yang paling dapat diandalkan seutuhnya dengan bukti yang kurang ilmiah. (Tabel 4 dan 5).

Tabel 1. Perbandingan tujuan dari kedua panduan internasional.

Fife et al, Neurologi, 2008

American Academy of Neurology (AAN)Bhattacharyya et al. THT-KL, 2008American Academy of Otolaryngology (AAO - HNS)

Menjawab pertanyaan berikut :

Perasat (maneuver) mana yang efisien dalam menangi posterior canal BPPV ?

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil mengenai BPPV dalam keakuratan dan efisiensi diagnosis

Perasat mana yang efisien dalam menangani anterior dan horizontal canal BPPV ?

Untuk mengurangi obat-obatan yang tidak adekuat yang menekan fungsi vestibular

Apakah pembatasan sesudah perasat diperlukan ?

Untuk menurunkan pemeriksaan tambahan yang tidak adekuat seperti x-ray dan test vestibular dan untuk meningkatkan terapi reposisi yang rasional.

Apakah getaran pada mastoid yang simultan penting untuk keefesienan perasat ?

Untuk melibatkan semua tenaga medis professional yang dapat mendiagnosis dan menangani pasien BPPV

Seberapa efisien latihan habituasi Brandt- Daroff sebagai perasat yang dilakukan oleh pasien sendiri ?

Supaya membuat penelitian ini dapat mengidentifikasi BPPV, monitoring dan dapat dikontrol

Apakah obat-obatan efisien untuk penanganan BPPV ? Apakah oprasi sumbatan canalis posterior atau aingular neurectomi efektif untuk mengatasi BPPV ?

Dalam hal kelas I dan II studi dari AAN, selain kriteria terse but; agar dapat diklasifikasikan, penelitian harus memiliki: a) hasil primer didefinisikan dengan jelas; b) Secara jelas mendefinisikan kriteria inklusi / eksklusi; c) tepat akuntansi untuk drop out dan studi cross-over dengan cukup memiliki angka yang rendah supaya memiliki potensi bias yang minimal; d) karakteristik dasar yang relevan dan substansial yang setara antara kelompok yang diberi penanganan atau, harus ada, penyesuaian statistik yang tepat untuk perbedaan.

Sehubungan dengan subjek yang setiap topik gambarkan, AAN mengusulkan beberapa pertanyaan mengenai pengobatan dari BPPV. Di sisi lain, temuan dari Bhattacharyya et al. dipecah menjadi tiga belas pernyataan berdasarkan bukti ilmiah (Tabel 6). Para penulis meringkas rekomendasi disajikan oleh masing-masing penelitian. Kita dapat mengidentifikasi beberapa topik umum antara dua data tersebut, yang akan berfungsi sebagai dasar untuk diskusi. (Tabel 7).Tabel 2. Metodologi penelitian - American Academy of Neurology (AAN)Fife et al., Neurologi, 2008

American Academy of Neurology (AAN)

Data berikut diteliti oleh : MEDLINE, EMBASE and Current Contents, yang berfokus pada penelitian yang relevan, di publikasi seluruhnya dan diperiksa secara berpasangan, diantara 1966 dan Juni 2006

Setidaknya dua anggota dari kelompok tersebut berkomentar tentang masing-masing penelitian untuk inklusi. Literatur terbatas pada manusia randomized and controlled clinical trials, case-controlled dan studi cohort , masing-masing seri termasuk enam individual dan metaanalysis. Kesimpulan, abstrak dan penelitian, dengan atau tanpa peningkatan dari pernyataan diambil dari penelitian.

Penelitian ini mencakup analisis yang masuk dalam kriteria berikut :

1. BPPV didiagnosis oleh kedua gejala dari vertigo posisional, berlangsung kurang dari 60 detik dan paroksismal posisional nistagmus dala responte terhadap perasat Dix-Hallpike atau dari beberapa perasat yang memicu

2. Untuk semua bentuk BPPV, nistagmus berkarakteristik oleh waktu yang singkat sebelum serangan nistagmus atau dengan nistagmus yang tereduksi dengan pengulangan test perasat Dix-Hallpike (kelelahan)

3. Untuk posterior canal BPPV, perasat Dix-Hallpike yang positif dapat diidentifikasi oleh hadirnya gejala nistagmus torsional yang mengarah keatas, dengan kutub atas mengarah ke telinga yang bermasalah

4. Untuk posterior canal BPPV, test perasat Dix-Hallpike atau test berguling membuat horizontal posisional paroksismal nistagmus yang berganti arah - geotropic (mengarah ke tanah) dan apogeotropic ( berlawanan dengan arah tanah). Geotropic posisional nistagmus berasosiasi dengan paroksismal nistagmus yang mengarah ke kanan ketika kepala supinasi di belokkan ke kanan dan paroksismal nistagmus kearah kiri ketika kepala dalam posisi di tekuk ke kiri, dan arah berlawanan dengan apogeotropic

Tabel 3. Metodologi - American Academy of Otolaryngology (AAO-HNS)19

Bhattacharyya et al., 2008

American Academy of Otolaryngology (AAO-HNS)

Banyak pencarian yang telah dibuat, mulai dari Desember 2007 sampai Februari 2008, di MEDLINE, oleh karyawan AAO-HNS, dengan kata kunci sebagai berikut: "BPPV atau Benign Paroxysmal Position Vertigo" atau "positional vertigo" atau "benign positional vertigo" atau "paroxysmal positional vertigo" atau "benign paroxysmal positional vertigo", dalam Judul maupun dalam Abstrak.

Karya ilmiah yang ditemukan mengikuti kriteria seleksi sebagai berikut:

1. Pedoman praktek klinis: "Pedoman" di cari dalam MEDLINE, sebagai jenis publikasi atau judul kata, dengan topik vertigo, diproduksi oleh Medical Association atau Organisasi, dan yang memiliki metode eksplisit untuk memperoleh bukti dan mengasosiasikannya dengan rekomendasi.

2. Tinjauan sistematik / metanalisis: yang berisi kriteria eksplisit yang digunakan untuk melakukan pencarian bibliografi dan memilih karya ilmiah berdasarkan kriteria inklusi atau eksklusi.

3. Secara acak dan uji klinis yang terkontrol : Diidentifikasi dalam pencarian di database Cochrane sebagai uji coba terkontrol yang terdaftar, dengan judul BPPV.

4. Penelitian original: diidentifikasi terbatas pada pencarian di MEDLINE untuk karya ilmiah dengan fokus pada vertigo, diterbitkan dalam bahasa Inggris, dengan subyek manusia dan yang bukan dari jenis laporan kasus.

Sebuah panduan pencarian dibuat untuk memperbaiki pola pencarian. Ringkasan akhir melalui tinjauan ekstensif dan hati-hati dalam pengamat eksternal, dan komentar direvisi oleh ketua kelompok. Rekomendasi didasarkan pada data terbaik yang diterbitkan pada bulan Maret 2008. Jika data tidak cukup, kombinasi dari pengalaman klinis dan konsensus di antara spesialis digunakan.

Tabel 4. Perbandingan tingkat bukti dan derajat rekomendasi dari studi yang dipilih dalam Pedoman :

Fife et al., Neurology, 200818

American Academy of Neurology (AAN)Bhattacharyya et al., 200819

Otolaryngology - Head and Neck Surgery (AAO-HNS)

KelasI: clinical-randomized, prospektif, blind trial, pada populasi representatif.

Kelas II: Cohort, penelitian prospektif pada populasi representatif, blinded dalam penilaian hasil atau, uji klinis acak terkontrol pada populasi representatif.

Kelas III: Semua uji coba terkontrol lainnya (termasuk kontrol didefinisikan dengan baik tentang riwayat atau sakit-pasien yang berfungsi sebagai kontrol mereka sendiri) dalam populasi yang representatif, di mana hasil dikaji secara independen, atau dengan cara yang independen ditentukan oleh ukuran hasil yang objektif.

Kelas IV: Bukti dari studi yang tidak terkendali, seri kasus, laporan kasus atau pendapat ahli.Kelas A: Well-outlined, studi secara acak atau studi diagnosis dilakukan pada populasi yang sama dengan populasi target karya ilmiah.

Kelas B: secara acak, studi terkontrol atau studi diagnosis dengan keterbatasan minor; bukti sangat konsisten dari studi observasional.

Kelas C: Studi observasional (kasus terkontrol, kohort).

Kelas D: Pendapat ahli, laporan kasus, penalaran dari penelitian eksperimental (studi Bank atau penelitian hewan).

Kelas X: situasi khusus yang divalidasi pada studi yang tidak mungkin dilakukan harus ada dominan yang jelas tentang manfaat atas risiko

DISKUSI

Diagnosis BPPV

Diagnosis kondisi ini harus didasarkan pada riwayat klinis dan pemeriksaan fisik, biasanya, tidak ada keluhan dalam pendengaran20. Keluhan khas ditandai dengan adanya vertigo pada perubahan posisi kepala, saat berguling ke salah satu sisi di tempat tidur, karena orang itu bangkit, mendongak, membungkuk, dan bisa disertai atau tidak dengan mual atau muntah. Kami juga menemukan adanya ketidakstabilan dan ketidakseimbangan. Gejala cenderung berkurang secara spontan dalam beberapa minggu atau bulan, tetapi mungkin juga dapat kambuh atau mungkin tidak kambuh. Keterlibatan sistem vestibular harus diperiksa dengan cara penilaian Neurotology, yang dapat mencakup adanya vertigo dan nystagmus pada perubahan posisi, spontan dan nistagmus semi-spontan, gerakan mata saccadic, pendular tracking, head sel-rotation, tes kalori, dan lain-lain. Nystagmus pada perubahan posisi dapat diidentifikasi dengan menggunakan kacamata Frenzel atau VNG (videonystagmography), yang memungkinkan kanal yang terlibat dan mengesampingkan fiksasi efek penghambatan mata pada nistagmus vertikal dan horisontal.

Dalam melaksanakan manuver Dix-Hallpike, pasien awalnya duduk, dengan kepala diarahkan ke lateral sekitar 45 , kanan atau kiri, berdasarkan yang diuji. Dengan pemeriksa memegang kepala pasien, pasien diinstruksikan untuk berbaring dalam posisi dorsal decubitus. Kepala tetap tertahan, secara ekstensi sekitar 30. Pasien tetap tidak bergerak dalam posisi ini, dengan mata terbuka dan kriteria diagnostik meliputi terjadinya campuran-torsi dan nystagmus vertikal dengan kutub mata atas mengarah ke telinga dan ke atas, saat posterior kanalis semisirkularis dipengaruhi. Terdapat latensi nystagmus 1 sampai 5 kali dalam kasus canalolithiasis, dan antara 10 dan 20 detik, dalam kasus-kasus cupulolithiasis. Pasien kembali ke posisi duduk, nistagmus dapat terjadi dalam arah yang berlawanan, dengan atau tanpa vertigo, membuat sebuah tipe torsional nystagmus ke arah bawah. Dalam tes Dix yang telah dimodifikasi, pasien duduk di tempat tidur, dengan kaki menggantung keluar, kepala diputar di 45 ke salah satu sisi dan berbaring di sisi berlawanan. Respon Dix Hallpike yang sama diharapkan pasien mengalami BPPV, baik untuk anterior maupun untuk kanal posterior. Pasien kemudian kembali ke posisi duduk, untuk memeriksa apakah ada nystagmus dalam posisi ini, dan kemudian pengujian diulang pada sisi yang berlawanan.

Uji roll digunakan untuk BPPV kanal horisontal, di mana pasien berbaring dalam posisi dorsal decubitus, dengan kepala tertekuk ke arah anterior pada 30. Pasien kemudian memutar kepalanya ke satu sisi dan dipertahankan dalam posisi ini sampai satu menit. Sebuah nystagmus horisontal, latency rendah dan kurang rentan terhadap kelelahan - karena otoconia yang bergerak di dalam kanal - diharapkan. Dalam canalolithiasis horisontal, nystagmus adalah geotropic atau bergerak menuju bagian bawah telinga, dengan fase cepat menuju pusat bumi, fatigable dan berlangsung selama kurang dari 60 detik. Sementara di cupulolithiasis, apogeotropic, atau ke arah telinga atas dan persisten. Dalam canalolithiasis, arah intensitas terbesar dari nystagmus ini biasanya mengidentifikasi sisi yang terkena.

Beberapa pasien yang tidak memiliki karakteristik nystagmus dalam manuver Dix Hallpike, tetapi mengalami vertigo klasik selama tes akan diklasifikasikan sebagai BPPV subyektif dan dapat diobati dengan maneuver tersebut23 . Bhattacharyya et al.19 berkomentar bahwa beberapa faktor, seperti kecepatan gerakan, hari dan sudut dari oksipital selama manuver dapat mempengaruhi tes ini, dan mereka juga menemukan perbedaan dalam keberhasilan karena perbedaan mengenai manuver dipekerjakan oleh spesialis dan non-spesialis. Setelah memeriksa studi kelas B, dengan beberapa keterbatasan, mereka menyimpulkan bahwa diagnostik Dix-Hallpike diklasifikasikan sebagai "sangat dianjurkan", dan itu harus digunakan oleh dokter, kecuali ada beberapa logika yang jelas dan menarik di balik pendekatan alternatif.

Manuver reposisi canal

Pada tahun 1992, Epley menggambarkan Manuver Reposisi Canalith (CRM), dan teknik ini menggunakan getaran tengkorak selain obat pra-manuver dan membuat kepala pasien melalui lima posisi yang berbeda yang memungkinkan kristal kalsium karbonat untuk bergerak, di bawah pengaruh gravitasi, dari kanal posterior utrikulus. Saat ini, sebagian besar neurotologists dan terapis fisik menggunakan versi modifikasi dari prosedur ini. Dalam manuver ini, pasien meninggalkan tempat duduk, pindah ke posisi Dix-Hallpike dengan kepala tertunda ke sisi telinga yang terkena dampak, di mana ia disimpan selama 30 sampai 60 detik. Kepala kemudian berbalik 90 ke posisi berlawanan Dix-Hallpike, menjaga ekstensi leher. Setelah itu, pasien terus melakukan gerakan 90 lebih lanjut, sampai kepala secara diagonal berlawanan dengan posisi Dix-Hallpike pertama, di mana tertahan selama 30 - 60 detik lagi. Setelah posisi ini, pasien duduk23. Herdman & Tusa24 melaporkan kontroversi tertentu tentang pengobatan canalith reposisi, sejak studi dievaluasi, meskipun meragukan tingkat 85% sampai 95% dari gejala remisi, tidak menggunakan kelompok kontrol dan membahas kemungkinan pemulihan remisi spontan.

Bhattacharyya et al.19 menyatakan bahwa kanal posterior BPP V harus diperlakukan dengan Manuver Reposisi Canalith, berdasarkan uji klinis acak (studi Kelas B), dan sampel kecil, di mana ada dominasi manfaat atas risiko, yang diklasifikasikan itu sebagai "direkomendasikan". Ini berarti bahwa para profesional perawatan kesehatan harus memperhatikan informasi baru dan harus peka terhadap preferensi pasien. Dalam pencarian mereka, penulis menemukan review sistematis, berdasarkan tiga acak, terkontrol, uji klinis berkualitas tinggi, dan melihat efek yang signifikan mendukung Canalith Reposisi (CR) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (rasio odds 4,2% mendukung CR untuk Resolusi subjektif dari gejala dan rasio 5,1% odds mendukung pengobatan untuk mengkonversi positif tes Dix-Hallpike menjadi negatif). Hasil positif untuk pengobatan CR juga ditunjukkan dalam tujuh percobaan non-klinis acak (kualitas rendah) dan seri kasus. Akhirnya, empat metanalysis menyimpulkan bahwa CR secara signifikan lebih efektif daripada placebo19. Berdasarkan dua penelitian kelas I, kelas II tiga, empat metanalysis dan satu review sistematis, Fife et al.18 diklasifikasikan manuver sebagai "Level Rekomendasi", dengan kata lain, pengobatan yang efektif dan aman, dan harus ditawarkan kepada pasien dari segala usia dengan kanal posterior BPPV.

Korn et al.25 dan Dorigueto et al.26 mempelajari sejumlah manuver yang harus digunakan untuk mengobati BPPV dan menyimpulkan bahwa manuver diulang dalam sesi yang sama tampaknya lebih efisien, dan bahkan lebih penting ketika seseorang berhadapan dengan cupulolithiasis. Itu hanya salah satu penelitian19 dengan ini dianalisa, bahwa itu tidak mungkin untuk mengidentifikasi sejumlah tertentu atau protokol untuk seperti, dan pengulangan CR harus ditentukan oleh keparahan gejala, jika terus-menerus, dengan evaluasi profesional dan pengobatan yang berhasil dengan manuver.

Manuver semont

Dalam rangka untuk mengobati cupulolithiasis kanal posterior, pada tahun 1988 Semont menggambarkan manuver pembebasan, di mana pasien mulai duduk di bawah, dengan kepala di rotasi ke sisi yang sehat, sampai ia berbaring ke arah sisi yang terkena dengan kepala berbalik ke atas. Setelah 1 sampai 2 menit, pasien cepat pindah, akan melalui posisi duduk, berbaring pada sisi yang berlawanan, dengan kepala sekarang mengarah ke bawah, di mana pasien tetap selama 1 sampai 2 menit. Setelah itu, pasien kembali perlahan-lahan dengan kepala masih miring dan tetap sampai posisi duduk. Hal ini diyakini bahwa perubahan mendadak dalam posisi kepala dapat melepaskan kristal yang melekat pada cupula tersebut27. Maia et al.28 menyatakan bahwa beberapa penulis menganggap manuver Semont terlalu agresif, karena sering kali memicu pusing berat dan tidak baik ditolerir oleh pasien.

Berlawanan dengan itu, Reis29 menyatakan bahwa ini bisa menjadi satu-satunya solusi untuk kasus-kasus yang paling sulit. Kedua pedoman internasional dengan ini dibahas menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang signifikan untuk membangun keberhasilan manuver Semont dalam kaitannya dengan Canalith Reposisi, berdasarkan analisis dari tiga studi. Satu studi Kelas II menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan (p