44
BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

Benign Prostate Hyperplasia (Bph)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Benign Prostate Hyperplasia (Bph)

Citation preview

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIAPendahuluanBenign prostatic hyperplasia (BPH) peningkatan ukuran kelenjar prostat tanpa malignancy, normal terjadi pada usia lanjut. BPH istilah histopatologis, proliferasi dari otot polos dan sel-sel epitel didalam zona transisi dari kelenjar prostat.Pendahuluan (lanj.)BPH mempengaruhi 40% kualitas hidup laki-laki pada usia dekade ke lima dan 90% pada dekade ke sembilan.Jarang usia < 45 tahun.Laki laki asli afro-amerika lebih berat dari pada laki-laki putih.Anatomi

Anterior: simpisis pubisretropubic space (space of Retzius)Posterior: Ampula rektumfascia denonvilliers.Superior : Basis prostat berlanjut menuju leher vesika urinariaApeksnya: diafragma urogenitallateral, otot-otot levator ani.(sumber : Netters clinical anatomy 2 edition, hal. 217)

(sumber : Campbells Urology. edisi 10. hal 2580)Zona anatomi prostatFungsi prostatCairan Ejakulat. Enzim pembekuan dan fibrinolisin.

Etiology(1) Teori dihidrotestosteron(2) Ketidak seimbangan antara estrogen-testosteron(3) Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat(4) Berkurangnya kematian sel (apoptosis)(5) Teori stem sel.

(1) Teori dihidrotestosteron

Ketidak seimbangan antara estrogen-testosteronEstrogen : testosteron relatif meningkat.Estrogen di prostat -> proliferasi sel-sel kelenjar prostat -> meningkatkan sensitifitas sel-sel prostat terhadap rangsangan hormon androgen.Sel prostat yang telah ada: umur yang lebih panjang -> massa prostat jadi lebih besar.(3) Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat

(sumber: Campbells Urology. edisi 10. hal 2535)(4) Berkurangnya kematian sel (apoptosis)

(sumber: Campbells Urology. edisi 10. hal 2575)(5) Teori stem sel.Sel stem: sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat ekstensif. Kehidupan sel tergantung hormon androgen, menurun seperti yang terjadi pada kastrasi, menyebabkan terjadinya apoptosis.Patofisiologipenyempitan lumen uretra-> menghambat aliran urine -> tekanan intravesikal . -> buli-buli berkontraksi lebih kuat -> hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel. Gejala lower urinary tract symptom (LUTS)-> refluks vesiko-ureter -> hidroureter, hidronefrosis, -> gagal ginjal.Patofisiologi

(sumber: Anatomi sistem urogenitalia. Dalam: Dasar-dasar Urologi Edisi Ketiga, hal.127)DiagnosisGejala LUTS (IPSS) Digital rectal examination (DRE)USG dari prostat dan kandung kemih (menilai volume prostat, ketebalan dinding kandung kemih), kecepatan pacaran kencing, Residual urin, pressure-flow studies.LUTS (IPSS)voiding (pancaran lemah, tidak jauh, kecil, intermitensi, hesitancy, rasa tidak tuntas),storage (urgency, frequency, nocturia, dysuria.Derajat : (1)ringan: skor 0-7, (2) sedang : skor 8-20, (3) berat: Skor 21-35Gejala selama 1 bulan terakhirSkor1 2 3 4 51. Seberapa sering anda merasa masih ada sisa selesai kencing?2. Seberapa sering Anda harus kembali kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai kencing? 3. Seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda kencing terputus-putus? 4. Seberapa sering pancaran kencing anda lemah?5. Seberapa sering anda susah untuk menunda kencing?6. Seberapa sering anda mengejan untuk memulai kencing?7. Seberapa sering anda harus bangun untuk kencing, sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari? 8. Seandainya anda harus menghabiskan sisa hidup dengan fungsi kencing seperti ini, bagaimana perasaan anda?Skor0 1 2 3 4 5 6 DRETonus sfingter ani/refleks bulbo-kavernosus untuk menyingkirkan adanya kelainan buli-buli neurogenik(2) Mukosa rektum, (3) keadaan prostat, antara lain: kemungkinan adanya nodul, krepitasi, konsistensi prostat, simetri antar lobus dan batas prostatLaboratoriumUrinalisisFaal ginjal (Ureum, kreatinin)Gula darah puasa.Tumor prostate specific antigen (PSA)PencitraanUltrasonography (USG) :trans abdominal ultrasonography (TAUS) trans uretral ultrasonography (TRUS). TAUS1). Perkiraan volume (besar) prostat; 2). Panajang protrusi prostat ke buli-buli atau intra prostatic protrusion (IPP) seperti; 3). Mungkin didapatkan kelainan pada buli-buli (massa, batu, atau bekuan darah); 4). Menghitung sisa (residu) urine pasca miksi; atau. 5). Hidronefrosis atau kerusakan ginjal akibat obstruksi prostat. TAUS

(sumber : http://www.ultrasound-images.com/prostate.htm)

(sumber: Guidelines for the management of benign prostatic hyperplasia. CUA Guideline)TerapiObservasiMedikamentosaPembedahanInvasif minimalMengunggu (watchful waiting)- Penghambat adrenergik-- penghambat 5-reduktase - fitoterapi- HormonalProstatektomi terbukaEndourologi- TURP- TUIP-TULP- Elektrovaporisasi- TUMT- TUBD- Stent uretra - TUNA

(sumber: Guidelines of AUA 2010, DGU Guideline: diagnostic work-up 2009, DGU-guideline: treatment 2009 and EAU 2010.)(*)Meskipun dengan pengobatan yang adekuat.(**) Urodynamics harus dipertimbangkan kepada pasien kurang dari 59 tahun, lebih dari 80 tahun, residual urine lebih dari 300 ml, maximum urinary flow >15 ml/s, suspek neurogenic bladder dysfunction, setelah operasi pelvic radical , setelah non-invasive therapy yang gagal.(***) Bukan sebagai terapi pilihan, jika ada hematuria, dan retensi urine)KomplikasiInkontinensia ParadoksBatu Kandung KemihHematuriaSistitisPielonefritisRetensi Urin Akut Atau KronikRefluks Vesiko-UreterHidroureterHidronefrosisGagal GinjalPrognosisPrognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu walaupun gejal.BPH yang telah diterapi juga menunjukkan berbagai efek samping yang cukup merugikan bagi penderitaanya cenderung meningkatLAPORAN KASUSA. IDENTITASNama : MYUmur : 63 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiSuku/Bangsa : SangerAlamat : Likupang.Agama : KristenTanggal MRS : 12 maret 2015B. ANAMNESISKeluhan Utama: Sulit BAK sejak 1 tahun SMRS.Riwayat Penyakit Sekarang sulit BAK sejak 1 tahun lalu, membutuhkan waktu skitar 3-5 menit untuk mulai BAK, Pasien harus mengedan agar air kecing keluar. 8 bulan yang lalu, pancaran air kencing pasien mulai melemah, terputus-putus dan lalu menetes. Riwayat penyakit jantung, DM, asam urat, kolestrol (-). c. Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga lain yang menderita sakit seperti ini.d. Riwayat KebiasaanRiwayat merokok (-). Riwayat minum alkohol (-).

Gejala selama 1 bulan terakhirskorSeberapa sering Anda merasa masih ada sisa selesai kencing?5Seberapa sering Anda harus kembali kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai kencing?4Seberapa sering Anda mendapatkan bahwa Anda kencing terputus-putus? 4Seberapa sering pancaran kencing Anda lemah?4Seberapa sering anda susah untuk menunda kencing4Seberapa sering anda mengejan untuk memulai kencing4Seberapa sering anda harus bangun untuk kencing, sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari? 3Seandainya anda harus menghabiskan sisa hidup dengan fungsi kencing seperti ini, bagaimana perasaan anda?5C. PEMERIKSAAN FISIKa. Status GeneralisKeadaan Umum: Sedang Kesadaran: Compos MentisTekanan Darah: 120/80 mmHgNadi: 80x/mPernapasan: 20x/mmSuhu36,6o CKepala Mata : Conjungtiva anemis (-), Sclera Ikterik (-)Hidung : septum deviasi (-), secret (-)Mulut : Sianosis (-), deviasi lidah (-), deviasi uvula (-), gigi caries (-)Telinga: secret (-)Leher: Pembesaran KGB (-). Trakea letak tengah.

C. PEMERIKSAAN FISIKThoraks:Paru: Inspeksi : Gerak pernafasan kiri =kanan.Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), Perkusi : Sonor kiri = kananAuskultasi : Suara pernapasan vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-Jantung : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampakPalpasi : Iktus cordis teraba di ICS V garis midklavikularis kiri Perkusi : batas kiri jantung : ICS V linea midclavicularis sinistrabatas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis dextraAuskulasi : SI-II regular, bising (-)C. PEMERIKSAAN FISIKAbdomen: Inspeksi : datarPalpasi : lemas, nyeri tekan (-)Perkusi : tympani, pekak hepar (+)Auskultasi: BU(+) normalEkstremitas: edema (-), akral hangat.Status Urologis RT : TSA cekat, ampula kosong, mukosa licin, pullatas tidak teraba, sulcus mediana mendatar, massa (+) konsistensi padat, nodul (+) multiple, immobile(+), nyeri (-)ST : Darah (+) , lender (-), feses (-) Costovertebra angle : nyeri ketok (-), bulging (-), ballottement (-)Suprapubik : ,massa (-), nyeri tekan (-)Orifisium uretra eksternus : darah (-), terpasang kateterD. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan Laboratorium06/03/2015MCH: 33 pg MCHC : 37 g/dL MCV: 89 fl Leukosit : 89.79 /mmHematokrit 40%Trombosit : 150.000/mm3 Eritrosit : 4,56 106/mm3 Hemoglobin: 14,8 g/dLCreatine darah 1,6 mg/dL Ureum darah 35mg/dL Uric Acid darah 7,3 mg/Dl kolesterol : 160 mg/dLHDL : 60 mg/dL LDL : 86 mg/dLTrigliserid : 125 mg/dLGDS : 93mg/dL Natrium darah 144 meq/LChlorida darah 107,9 meq/Kalium 4.74 meq/LHBA1C 4.6 %, 06/03/2015Hasil penanda tumor (TUMOR MARKERS)PSA Total (TPSA) : 100 ng/mL

Pemeriksaan RadiologiGinjal ka/ki = batu (-), massa (-)Buli : batu (-), massa (-),Prostat membesar ukuran 5 x 4,8 x 4,6Tampak protrusi prostat kedalam buli-buliKesan : BPH

DIAGNOSISRetensio Urine ec BPH

TERAPITraksi kateter- pro biopsiPro Operasi TURPH. FOLLOW UP

Follow Up Hari ke-1 (08 maret 2015)S: Tidak bisa BAK, nyeriO: St. Urologis : CVA : NK -/-, Bulging -/-, Ballotement -/-SP : massa (-), NT (-)OUE : darah (-) terpasang kateterA: Retensio Urine ec BPH P: -kateter (+)Follow Up Hari ke-2 (09 maret 2015)S: -O: St. Urologis : CVA : NK -/-, Bulging -/-, Ballotement -/-SP : massa (-), NT (-)OUE : darah (-)A: Retensio Urine ec BPH P: - kateter - menuggu hasil biopsi.- pro operasi TURPFollow Up Hari ke-3 (010 maret 2015)S: -O: St. Urologis : CVA : NK -/-, Bulging -/-, Ballotement -/-SP : massa (-), NT (-)OUE : darah (-), terpasang kateterA: Retensio Urine ec BPH P: - kateter - menuggu hasil biopsy- pro operasi TURPPEMBAHASANPenegakan diagnosis pada penderita ini didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik termasuk colok dubur dan pemeriksaan penunjang lainnya.Pada pasien ini setelah dilakukan skoring ternyata termasuk pada BPH yang bergejala berat dengan jumlah skor 33. DRE : TSA cekat, ampula kosong, prostat membesar dengan konsistensi padat, nodul (+), multiple, imobile. Pada sarung tangan tidak ditemukan feses, darah maupun lendir.Tidak terabanya nodul dan konsistensi yang kenyal muncul karena perubahan histopatologi pada BPH hanya terjadi pada jaringan periuretral dan zona transisional yang terbungkus dengan zona perifer, yang membedakannya dengan suatu keganasan prostat yang akan teraba keras dan berbenjol-benjol (nodul) karena letak kelainan biasanya pada zona perifer.

Dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan akibat komplikasi dari BPH. Pemeriksaan penunjang berupa penanda tumor PSA didapatkan hasil 100 ng/dl yang menunjukkan tanda adanya keganasan prostat. KESIMPULANBPH adalah salah satu penyakit yang sangat berhubungan dengan usia yang dialami laki-laki. Faktor penyebab sangat kompleks, sehingga untuk pencegahannya tidak sepenuhnya dapat berhasil. Terapi : tergantung tingkat keparahan gejala, ukuran prostat dan tanda keganasan. Prognosis et bonam.

TERIMA KASIH