25
Oleh: Dr. Nur Miladan, S.T., M.T. URBAN SPRAWL Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan Teori Perkembangan Perkotaan dan Perdesaan S2 ARSITEKTUR UNS

Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Oleh:

Dr. Nur Miladan, S.T., M.T.

URBAN SPRAWL

Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Teori Perkembangan Perkotaan dan Perdesaan

S2 ARSITEKTUR UNS

Page 2: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

• KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN

• URBAN SPRAWL

OUTLINE

Page 3: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN

PENDEKATAN

SPASIAL /

KERUANGAN

EX : URBAN SPRAWL

PENDEKATAN

EKONOMI & SOSIAL

EX : - KESENJANGAN EKONOMI

- KESENJANGAN SOSIAL

Page 4: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

URBAN SPRAWL

• Definisi ? • Konteks sejarah ? • Penyebab ? • Akibat ? • Solusi ?

Page 5: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

DEFINISI URBAN SPRAWL

Page 6: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

URBAN SPRAWL

– Urban sprawl : perkembangan kota yang menyebar

– Urban sprawl : multifaceted concept centered around the

expansion of low-density development

– Urban sprawl >< Batas kemampuan kota : Kontrol & annexion/

“pencaplokan”/perluasan.

CALIFORNIA PERLUASAN SEMARANG

Page 7: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Sprawl ? • Sprawl yakni proses penyebaran keluar (perkembangan) dari

suatu kota pada wilayah sub urban/ wilayah perdesaan

sekitarnya secara cepat/berlebihan/massif melewati batas

daerah perkotaannya.

• Secara umum melibatkan konversi ruang terbuka (tanah

perdesaan) menjadi kawasan terbangun yang berkembang

sejalannya waktu

Page 8: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

PROBLEMS

Why continue to expand the

suburbs?

Page 9: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

PERKEMBANGAN FENOMENA URBAN SPRAWL

Page 10: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

• Fenomena sesudah perang dunia kedua (Overmann, Southeast

Missouri State University)

– Subsidi harga perumahan di luar kota

– Fenomena “baby boom” permintaan perumahan dan

permukiman

– Perluasan wilayah perkotaan

– Perkembangan sistem transportasi : Kendaraan bermotor,

sistem perkeretaapian, pajak BBM mensubsidi

perkembangan kontruksi jalan secara massif

• Migrasi penduduk dari kota ke wilayah sub urban

metropolitan

• Pengembangan perkotaan yang tidak terkontrol menyebabkan

urban sprawl yang menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi,

dan sosial.

• Fenomena scatter (pola menyebar) perkotaan berkembang pesat

sejak tahun 1976 (1970an) (Puga, 2008)

Page 11: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

PENYEBAB URBAN SPRAWL

Page 12: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

PENYEBAB UMUM

(Multi sektor)

• Keterbatasan permukiman

• Perubahan lokasi aktivitas ekonomi

• Peningkatan kendaraan bermotor

• Mempercepat kerusakan dari transportasi

perkeretaapian publik (konsteks negara maju)

• Peningkatan income dan keberagaman sosial

• Harga bahan baku material yang murah

• Pengurangan pajak untuk investasi bangunan

Sumber : Pietruszewski, 2007

Page 13: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Sumber : Pietruszewski, 2007

Page 14: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

PENYEBAB DALAM KONTEKS SPASIAL

• Peningkatan quality of life

• Harga lahan (harga kota vs harga sub urban/ rural)

• Pengembangan kawasan ekonomi basis di luar kota

• Terlambatnya perencanaan kota vs kecepatan

kebutuhan masyarakat

• Urban sprawl = kecepatan migrasi

Page 15: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

AKIBAT/DAMPAK URBAN SPRAWL

Page 16: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

DAMPAK FISIK DAN LINGKUNGAN

Positif

- Hubungan kota &

hinterlandnya

- Pengembangan wilayah

- Wilayah pertanian sebagai

batas dan transformasi untuk

kawasan permukiman

- Pengembangan pelayanan

umum di hinterland

- Jangka panjang dan

menengah adanya

peningkatan infrastruktur

wilayah

- Pembangunan ruang publik

di hinterland

Negatif

- Mengubah struktur ruang

dari kota-kota terkait

- Kehilangan nilai ruang/ citra

kota

- Ekspansi kawasan terbangun

(isu pembangunan

berkelanjutan)

- Kerusakan alam dan

landscape degradasi

lingkungan

- Biaya tinggi untuk

pembangunan infrastruktur

dan transportasi publik

- Tidak efisiennya tata guna

lahan

Page 17: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Lanjutan…

DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN/FISIK

• Kehilangan lahan pertanian, hutan, lahan kering dan habitat bagi

hewan dan tumbuhan

• Berkurangnya daerah resapan air/ hidrologi

• Peningkatan pencemaran udara dan air

• Peningkatan penggunaan BBM dan peningkatan CO2

Page 18: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

DAMPAK SOSIAL

Positif

- Peningkatan quality of life

dalam permukiman dan

lingkungannya (nyaman,

kepemilikan rumah (bukan

appartement/flat)

- Mendekati “ruang rekreasi”

refreshing

Negatif

- Penurunan akses

infrastruktur sosial

(sekolah, kesehatan , dll)

- Kesulitan proses

assimilasi penduduk di

sub urban

- Penurunan penduduk di

kota sebelumnya

Page 19: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

DAMPAK EKONOMI

Positif

- Peningkatan ekonomi di sub

urban

- Pengembangan pasar tenaga

kerja di hinterland

- Pengembangan ekonomi

lokal

Negatif

- Efektivitas ekonomi yang

rendah dalam investasi

infrastruktur

- Berkurangnya pendapatan

pajak bagi kota asal

- Berkurangnya entitas dari

ekonomi lokal di kota asal

- Pembelian kendaraan

bermotor yang meningkat

- Kesulitan ekonomi untuk

menjamin pelayanan umum

(jar. Sampah, jar. Air bersih,

dll)

Page 20: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

SOLUSI URBAN SPRAWL

Page 21: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Urban land-use planning can help to reduce

uncontrolled sprawl and slow the resulting

degradation of air, water, land, biodiversity, and

other natural resources.

Page 22: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

1. URBAN GROWTH BOUNDARIES (UGB) ATAU BATAS

PERTUMBUHAN KOTA

– Garis/line resmi dan dipetakan sebagai pembatas suatu area

perkotaan dari lingkungan sekitarnya dengan kawasan hijau dari

lahan terbuka seperti pertanian, daerah aliran sungai dan taman.

– UGB ditetapkan untuk jangka waktu lama yang signifikan biasanya

20 tahun atau lebih dan hal ini dilakukan untuk mencegah

spekulasi di lahan perkotaan atau di lahan pinggiran kota

(Greenbelt Alliance, 2007).

– Tujuan dari UGB adalah : Menetapkan luas lahan terbangun dan

ketetapan dari besaran kapasitas daya terima SDA dapat

dipastikan, Wilayah perkotaan dapat efektif terbangun, Sebagai

perlindungan daerah pertanian dan SDA agar kepastian ruang

tersebut dapat terjaga.

– Pengembangan Greenbelt (sabuk hijau)

– Best practices : Kota portland dan negara bagian oregon

Page 23: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

2. INFILL DEVELOPMENT pengembangan ruang- ruang kota “non produktif/

efisien”

3. TRANSFER OF DEVELOPMENT RIGHTS Penguatan lembaga lokal/

masyarakat untuk menjamin/ mengatur kepadatan wilayahnya (izin lokasi, dll)

4. OPEN - SPACE ZONING & CONSERVATION EASEMENTS zonasi

ketat untuk ruang hijau/, alam dan lahan pertanian

5. REGIONAL MANAGEMENT DEVELOPMENT

6. TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)

7. SMART GROWTH Mengurangi ketergantungan kendaraan bermotor,

kontrol sprawl, efisiensi konsumsi (mengurangi sumber sampah)

8. NEW URBANISM conventional housing development, cluster development,

walkability, mix-use and diversity, quality urban design, enviromental

sustainability

9. ECO CITY/ GREEN CITIES

(CITY FOR PEOPLE NOT CARS)

10. URBAN INDOOR FARMING hydroponic gardens, skyscraper farms,

Rooftop greenhouses

11. ECO VILLAGE MOVEMENT

Build and redesign for people, Use renewable energy

resources, Recycle and purify water, Use energy and

matter resources efficiently, Prevent pollution and

reduce waste, Recycle, reuse and compost municipal

waste, Protect and support biodiversity, Urban

gardens; farmers markets, Zoning and other tools for

sustainability

Page 24: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

SOLUTIONS Smart Growth Tools

Limits and

Regulations

Protection

Limit building permits

Preserve existing open space

Urban growth boundaries

Buy new open space

Greenbelts around cities

Buy development rights that prohibit

certain types of development on land

parcels

Public review of new development

Zoning Tax land, not buildings Taxes

Encourage mixed use of housing

and small businesses

Tax land on value of actual use (such as

forest and agriculture) instead of on

highest value as developed land

Concentrate development along

mass transportation routes

Promote high-density cluster

housing developments

Tax Breaks For owners agreeing not to allow certain

types of development (conservation

easements)

Planning For cleaning up and developing

abandoned urban sites (brownfields)

Ecological land-use planning

Environmental impact analysis

Integrated regional planning

Revitalization and New Growth

Revitalize existing towns and cities

State and national planning

Build well-planned new towns and

villages within cities

Source : Dr. Wesam Al Madhoun

Page 25: Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan

Terima kasih

Salam sehat selalu!