27
Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar Jumat, 01 Maret 2013 HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI Tugas Kelompok VI Bobot : 4 SKS HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI Tugas Rancangan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat ujian semester pada Mata kuliah Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun oleh : 1. Nopenius Zai 2. Selvin Erniat Zebua 3. Yustina Ndruru Dosen Pengampu, Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,M.A.

Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Piot

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfdg

Citation preview

Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar Jumat, 01 Maret 2013HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI

Tugas Kelompok VIBobot:4 SKS

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI

Tugas Rancangan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat ujian semester pada Mata kuliah Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun oleh :1. Nopenius Zai2. Selvin Erniat Zebua3. Yustina Ndruru

Dosen Pengampu, Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,M.A.

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLIFAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAT.A. 2009/2010KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat-Nya kepada kami sehingga rancangan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan ini berisikan tentang, Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli. Disusun untuk mendukung kegiatan pembelajaran dalam menyelenggarakan pendidikan seoptimal mungkin.Dalam penyusunan rancangan ini, kami menyadari banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penataannya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman maupun dari Bapak Pengasuh mata kuliah ini.Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak manapun yang telah membantu kami dalam penyusunan rancangan skripsi ini, juga bimbingan dan arahan serta kepercayaan dalam menyelesaikan rancangan ini.Akhir kata, semoga rancangan skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih.

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB IPENDAHULUAN 1A. Latar belakang 1B. Identifikasi Masalah 3C. Batasan Masalah 4D. Rumusan Masalah 4E. Tujuan Penelitian 4F. Manfaat Penelitian 4G. Asumsi Penelitian 4H. Keterbatasan Penelitian 5I. Batasan Operasional 5BAB IIKAJIAN PUSTAKA 6A. Konsep Dasar Kebiasaan Membaca 6B. Konsep Umum Kemampuan Membaca Pemahaman 8C. Kebiasaan Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman 9D. Penelitian yang Relevan 9E. Kerangka Berpikir 10BAB IIIMETODE PENELITIAN 12A. Rancangan Penelitian 12B. Variabel dan Instrumen Penelitian 12C. Populasi dan Sampel 13DAFTAR PUSTAKA 15

ii

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanSejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), membaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting dari keempat keterampilan berbahasa. Pada kegiatan membaca, kita mengetahui sejumlah informasi yang sangat bermanfaat. Membaca merupakan kegiatan yang kompleks.Kegiatan membaca adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus. Membaca pemahaman merupakan membaca dengan penuh pengertian. Memusatkan perhatian pada bacaan sehingga dapat diungkapkan kembali apa yang dibaca. Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman yaitu : (1) adanya minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi); (2) adanya keterampilan membaca.

B. SaranDalam kesempatan ini, kami sangat menyarankan agar kegiatan membaca terus ditingkatkan.

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan, maka semakin banyak informasi yang tersimpan dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapapun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sessuatu yang terjadi. Bila peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang.Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, siswa harus melakukan atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Apabila siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka akan mendapatkan suatu informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang diperoleh tidak akan maksimal (Tampubolon, 1987:228).1

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mendasar dan sangat penting dalam kehidupan manusia (Telaumbanua, 1995:8). Aceng dalam Tarigan (1989:3) mengatakan nyaris tak ada manusia yang tidak mengalami membaca dalam hidupnya. Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukan kegiatan memandang lambang-lambang yang tertulis semata. Melainkan kegiatan membaca merupakan salah satu dari bagian keterampilan berbahasa selain keerampilan menyimak, berbicara dan menulis. Borns 1985 dalam Tim Dosen Unimed (2001:32) Membaca sebagai suatu proses merupakan semua kegiatan dalam teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu.Seorang pembaca, tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berkembang. Melalui membaca kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum dapat diaplikasikan. Membaca merupakan satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dan komunikasi tulisan.Adapun kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup 4 segi, yaitu :1. Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)2. Keterampilan berbicara (speaking skills)3. Keterampilan membaca (reading skills)4. Keterampilan menulis (writing skills)Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain, dan saling berhubungan. Seorang bayi pada tahap awal, ia hanya dapat mendengar dan menyimak apa yang dikatakan orang sekitarnya. Kemudian, karena sering mendengar dan menyimak secara berangsur ia akan meniru suara atau kata-kata yang didengarnya dengan belajar berbicara. Setelah memasuki usia sekolah, ia akan belajar membaca mulai dari mendengar huruf sampai merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan menjadi sebuah kalimat.Keterampilan berbahasa berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Sehingga ada sebuah ungkapan, Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Membaca dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat dan motivasi. Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang menyatakan Tiada hari tanpa membaca.Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di sekolah menengah tingkat pertama. Penulis akan menuangkan dalam rangsangan yang berjudul Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

B. Identifikasi MasalahAdapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :1. Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.2. Bagaimana kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli3. Hal apa saja yang dapat menghambat kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.4. Hal apa saja yang dapat menunjang kebiasan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

C. Batasan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi penelitian pada hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli .

D. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Adakah hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli ?.

E. Tujuan PenelitianTujuan penelitian sangat penting karena merupakan sarana yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya tujuan penelitian, maka sarana yang akan diteliti akan jelas. Ali (1982:9) mengatakan, Tujuan penelitian besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode, teknik, alat maupun generalisasi yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian ini pada dasarnya titik dan titik tuju yang akan dicapai oleh seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

F. Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah upaya hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru dalam menyusun perangkat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah pada umumnya dan lebih khusus di SMP.

G. Hipotesis PenelitianHipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:1. Ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.2. Tidak ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli

H. Asumsi PenelitianAsumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Gunungsitoli telah mempelajari dan melakukan aktifitas kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman, kemampuan siswa membaca pemahaman berbeda-beda, dan hasil penelitian ini merupakan gambaran kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

I. Keterbatasan PenelitianBerdasarkan penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan antara lain :1. Subjek dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.2. Fariabel yang diteliti mencakup dua hal yaitu kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman.

J. Batasan OperasionalUntuk menghindari timbulnya perbedaan pengertian maka penelitian memberikan batasan istilah yaitu :1. Kebiasaan membaca adalah kegiatan yang kita lakukan secara berulang ulang dan terus menerus tanpa memikirkan kegiatan kegerakannya. 2. Membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang yang penting dan seluruh pengertian.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kebiasaan Membaca1. Pengertian membacaKegiatan membaca merupakan salah satu dari bagian ketrampilan menyimak, berbicara dan menulis. Burns dalam Tim Dosen Unimed (2001:32) Membaca sebagai suatu proses kegiatan dan kritik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu.Sri Pujiastuti dalam Nurhady Rockhan (1990:191) Mengatakan Membaca adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan, informasi ataupun masalah dari pembaca.Henry Guntur Tarigan (1979:7) mengatakan Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata atau bahasa tulis. Soedarso (1988:4) mengatakan Membaca adalah aktifitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berpisah-pisah.6

Sejalan dengan itu Kridalaksana (1993:135) mengatakan Membaca adalah ketrampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wacana bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca ialah kebiasaan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang dari segi kemasyarakatan. Kebiasaan membaca ialah kegiatan membaca yang membudaya dalam masyarakat.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kebiasaan membaca.a) Bahan bacaanBuku merupakan hal pertama dalam menulis racangan penelitian yang dapat menunjang dan mendorong peneliti dalam menuangkan suatu pendapat. Karena tanpa buku penelitian tidak akan pernah tercapai.b) Ketersedian waktuKetersedian waktu merupakan hal yang terletak pada seorang guru dan siswa baik secara perseorangan maupun perkelompok untuk membaca wacana yang terdapat dalam buku teks. Kemudian guru harus kreatif melakukan tanya jawab, atau diskusi terhadap isi wacana, baru siswa menjawab soal-soal latihan yang tersedia. Dan siswa dalam hal ini harus mampu dan sanggup berkosentrasi penuh dalam membaca bahan teks yang akan dibaca.c) PembacaSeorang pembaca dapat memiliki kondisi yang kuata dan sehat serta mata yang tidak kabur. Jika seorang pembaca tidak mendukung kesehatannya, maka apa yang dibacanya tidak akan tercapai pada target yang diharapkan. Namun seorang pembaca juga memiliki ketelitian membaca bacaan yang akan dibacanya. Sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuan yang akan dibacanya.

3.Prinsip kebiasaan membacaa) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah diketahui oleh tokoh.b) Membaca untuk mengetahui mengapa hal ini merupakan topik yang baik dan menarik.c) Membaca untuk mengelompokkan untuk mengklasifikasikan.d) Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.B. Konsep Umum Kemampuan Membaca Pemahaman1. PengertianSoedarso (1996:58) megatakan bahwa Membaca pemahaman adalah kemampuan membaca untuk mengetahui ide pokok, detail yang penting dan seluruh pengertian, selanjutnya Burhan dalam Gulo (2003) mengatakan membaca pemahaman adalah membaca dengan penuh pengertian, memusatkan perhatian pada bacaan sehingga dapat diungkapkan kembali apa yang dibaca.Sejalan dengan itu Bond, dkk dalam Harnas (1989:42) menyimpulkan Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan penafsiran yang menandai terhadap makna-makna yang terkandung dalam lambang tulis.2. Membaca pemahaman di SMPMembaca pemahaman di SMP mencakup aspek-aspek berikut :a. Siswa dapat mengevaluasi isi dan bentuk-bentuk bacaan.b. Siswa dapat memahami signifikasi atau makna yang mencakup, siswa mampu meramalkan reaksi-reaksi yang kemungkinan timbul dari si pembaca, dan siswa mampu memahami ide pokok yang ada dalam bacaan.c. Memahami pengertian yang sederhana yang mencakup, siswa mampu memahami pola kalimat dan menafsirkan lambang atau tanda tulisan dalam bacaan, dan kemampuan siswa dalam memahami kata-kata atas istilah-istilah secara leksikal maupun secara gramatikal yang terdapat dalam suatu bacaan.3. Penilaian kemampuan membaca pemahamanPenilaian merupakan tolok ukur dari seorang peneliti untuk mengukur tingkat kemampuan dari anak didik dalam membaca pemahaman tingkatnya melalui pengukuran dengan menyelenggarakan tes bacaan, tingkat kemampuan membaca tercermin pada tingkat pemahaman terhadap isi bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat. Bentuk tes kemampuan membaca :a. Tes objektif meliputi kelebihan dan kelemahan.b. Tes subjektif (esai) meliputi kelebihan tes bentuk esai dan kelemahan tes bentuk esai.

C. Kebiasaan Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman1. Minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi).2. Keterampilan membacaDari uraian di atas, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa kebiasaan membaca sangat berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman dimana tanpa minat serta keterampilan dalam kebiasaan membaca, maka kemampuan membaca pemahaman tidak akan berjalan dengan baik oleh karena itu kemampuan membaca pemahaman harus disertai dengan minat serta keterampilan.

D. Penelitian yang Relevan1. Mendrofa (2003) meneliti tentang hubungan membaca pemahaman wacana eksposisi siswa kelas II dengan hasil yang ditemukan bahwa kemampuan membaca siswa masih kurang perlu ditingkatkan dengan memperhatikan metode dan cara guru mengajar.2. Gulo meneliti tentang kemampuan membaca pemahaman di SMA dan hasil yang ditemukan adalah kemampuan membaca pemahaman kelas 1-2 berbeda.Persamaan pada penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :a) Penelitian terdahulu memfokuskan pada membaca pemahaman eksposisi, sedangkan penulis mengambil topik tentang kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman.b) Penelitian terdahulu meneliti satu variabel, sedangkan penelitian ini meneliti dua variabel.

E. Kerangka BerpikirPendidikan merupakan satu hal yang paling penting untuk dikembangkan oleh seseorang. Dalam proses pembelajaran banyak cara yang dilakukan dseperti dalam pembelajaran membaca pemahaman. Membaca merupakan hal yang amat penting bagi kehidupan manusia, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah mampu memahami isi dari suatu bacaan serta dapat mengambil suatu kesimpulan yang terkadung dalam bacaan.Salah satu kendala yang dihadapi siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar adalah ketidakmampuan mereka dalam memahami suatu bacaan yang diberikan oleh bapak ibu guru.Untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam membaca pemahaman tentu guru harus menggunakan metode, seperti menyuruh siswa membaca dalam kelas.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Rancangan PenelitianUntuk rancangan ini digunakan metode deskripsi. Saifuddin (2005:6) mengatakan bahwa Penelitian deskripsi melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyanjikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Tujuan penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambar atau lukisan secara sistematis, fuktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Majir, 2003:54).Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis menggunakan metode deskripsi dalam usaha menggambarkan hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

B. Variabel dan Instrumen Penelitian1. VariabelVariabel penelitian ini mencakup variable bebas dan terikat adalah : x yKet. x=kebiasaan membacay=kemampuan membaca

2. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk uraian tentang efektifitas cerita dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun kisi-kisi yang perlu diuji adalah :Tabel 1INDIKATOR PENILAIANNo.IndikatorBobot

1.Mampu menemukan informasi dalam bacaan secara cepat dan tepat.20 %

2.Mampu menemukan pelaku dalam cerita10 %

3.Mampu menguraikan tujuan isi cerita20 %

4.Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok isi bacaan.30 %

5.Mampu menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri20 %

Jumlah100 %

C. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan aspek-aspek yang hendak diteliti. Hal ini didukung oleh pendapat Arikunto (2002:100) menyatakan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 3 Gunungsitoli yang berjumlah 108 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2KEADAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLITAHUN PELAJARAN 2009/2010NO.KELASJUMLAHJUMLAH TOTAL

LAKI-LAKIPEREMPUAN

1.VIII-AVIII-BVIII-C182019161817343836

Jumlah 108

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Gunungsitoli

2. SampelSampel adalah bagian atau yang mewakili populasi yang diteliti. Menurut Arikunto (1990:120) mengatakan, Apabila kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya bila jumlah subjeknya besar dapat diambil diantara 1015% atau lebih.Karena populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka responden diambil dari kelas VIII-A yang berjumlah 34 orang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun alas an peneliti memilih kelas VIII-A adalah karena unggulan yang dapat mewakili seluruh kelas VIII dan siswa ini sebagai responden.

DAFTAR PUSTAKA

Borus, Sanggup, 1998. Membaca. Medan, IKIP Medan.

Norhadi, 1987, Membaca Cepat dan Efektif, Bandung, Sinar Baru.

Soedarso, 1988, Sistem Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa.

Sri Ningsih, Dkk., 2007, bahasa Indonesia untuk Mahasiswa, Yogyakarta, Andi.

Tampubolon, Bp. 1906, Kemampuan Membaca Teknik dan kemampuan Membaca Efektif, Bandung, Angkasa

Tarigan, Aceng Ruhendi A. Harnes, 1998, Membaca dalam kehdupan, Bandung, Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1997. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa.

Diposkan oleh Nopenius Zai di 06.26 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPoskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2013 (62) Maret (28) PECINTA BUDAYA UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDDIDIKAN NILAI NILAI MORAL DALAM CERITA L A O W O M A R ... Morfen dan fonem MENULIS SLOGAN DAN POSTER Menulis berita Aktor MENGEMBANGKAN POKOK PERMASALAHAN Mendeskripsikan Bagaimana Mengenal Naskah Drama Pe... Semantik Semantik KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN P... KEPEMIMPINAN KUNCI KEBERHASILAN KEPALA SEKOLAH KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI Berita Karangan Jurnal Harian Jenis-jenis membaca