Upload
phungbao
View
248
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
“Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pembangunan bangunan
gedung dan penataan lingkungan/ kawasan tertentu sesuai dengan prinsip keandalan bangunan gedung serta fungsi dan peruntukan”
Jakarta, Maret 2015
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, penyelenggaraan bangunan gedung
diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung
dengan lingkungannya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan fungsi pembinaan dan pengawasan agar bangunan gedung
tertib dalam penyelenggaraannya dan terjamin keandalannya. Salah satu langkah dalam pelaksanaan fungsi itu adalah menyusun buku “Panduan Kualitas Visual Infrastruktur
Bidang Cipta Karya” untuk sektor Bina Penataan Bangunan. Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman dan inspirasi
bersama para pelaksana kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga,
pengaturan bangunan di lingkungan Ditjen Cipta Karya dapat berkontribusi besar dalam perwujudan lingkungan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Buku ini merupakan potret pekerjaan di bidang bangunan gedung, revitalisasi kawasan serta ruang terbuka
hijau, yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun swasta. Keberadaan dokumentasi ini diharapkan memberikan
contoh kualitas visual infrastruktur yang baik dan kurang baik dan dapat menjadi bekal bagi seluruh pihak dalam
membangun karya-karya infrastruktur permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
54 Jembatan
56
Bollard
58
Planter
64
Lampu
68
Tanaman
72
Ground Cover
78
Water Feature
80
Shelter
82
Landmark
84
Informasi Tanaman
87 Pembinaan Bangunan Gedung
88
Fasade
90
Aksesibilitas
94
Mekanikal & Elektrikal
96
Elemen Gedung Hijau
DAFTAR ISI Kata Pengantar
9 Ruang Antar Bangunan
10
Tangga
18
Paving
26
Dek Kayu
28
Dinding
30
Signage
36
Tempat Sampah
38
Street Furniture
40
Sculpture
42
Guiding Block
44
Bangunan Penunjang
48
Gerbang
50
Pagar
52
Taman Bermain
Ruang-ruang luar antar bangunan merupakan sarana interaksi masyarakat dengan
lingkungannya. Maka dari itu keindahan visual ruang luar antar bangunan harus juga memperhatikan faktor keselamatan, keamanan, kesehatan, dan kenyamanannya. Komponen-komponen yang sebaiknya secara umum ada di ruang-ruang antar
bangunan antara lain Tangga, Perkerasan, Dinding, Signage, Tempat Sampah, Street Furniture, Sculpture, Guiding Block, Bangunan Penunjang, Pagar/Gerbang, Taman Bermain, Jembatan, Bollard, Shelter, Water Feature, dan Planter.
RUANGANTAR
BANGUNAN
Bina Penataan Bangunan
10
MENGAPA INI BAIK ? Tangga|Anak Tangga
Material Step Nosing
Penggunaan material step nosing yang
kuat mampu melindungi material batu serta membuat aksen yang menarik.
Modul Material
Satu anak tangga menggunakan satu
modul material sehingga tidak ada sambungan.
Penggunaan Detail
Penggunaan detil-detil sederhana
mampu meningkatkan kualitas visual pada tangga (permainan maju-mundur pada sisi anak tangga).
Pemilihan Material
Penggunaan material sederhana, rapi,
dan kuat.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tangga|Anak Tangga
Kualitas Material
Tangga hanya dibuat menggunakan acian semen,
sambungan pada kanstein tidak rapi.
Modul Material
Terdapat sambungan batu pada anak tangga
sehingga membuatnya tidak rapi. Bina Penataan Bangunan
11
Pemilihan Material
Penggunaan material acian semen memiliki daya
tahan yang kurang baik terutama di bagian ujung anak tangga.
Bina Penataan Bangunan
12
MENGAPA INI BAIK ? Tangga|Step nosing
Pemilihan Material
Penggunaan step nosing dengan material berbeda dari anak tangga memberikan
aksen visual serta perlindungan terhadap anak tangga, juga terhadap pengguna.
Pemilihan Material
Penggunaan step nosing sederhana seperti ini cukup umum digunakan, namun
apabila dikerjakan dengan rapi maka akan terlihat sangat baik.
Bina Penataan Bangunan
13
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tangga|Step nosing
Pemilihan Material
Step nosing hanya menggunakan
semen dan tidak memiliki dimensi yang konsisten.
Bentuk dan Desain
Proporsi bibir anak tangga terlalu tebal,
pengerjaan tidak rapi.
Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan step nosing tidak rapi
sehingga menimbulkan rembesan.
Pemilihan Material
Material yang kurang tahan terhadap
benturan harus diberikan step nosing untuk menjaga agar ujung anak tangga tidak mudah hancur.
MENGAPA INI BAIK ? Tangga|Ramp
Kemiringan Ramp
Ramp ini dibuat dengan kelandaian yang baik,
dengan pemilihan material yang sesuai, mengikuti pola material sekitarnya, dan dilengkapi dengan handrail yang memiliki warna kontekstual dengan desain keseluruhan ruang terbuka hijau.
Desain dan Pola
Ramp ini dibuat dengan permainan pola keramik,
dilengkapi handrail, dan memiliki kemiringan yang baik untuk pengguna kursi roda. Bina Penataan Bangunan
14
Kelengkapan Komponen
Ramp ini dibuat lebar dengan kemiringan yang
baik pula dan terdapat tali air dan railing, sehingga memudahkan para pengguna kursi roda.
Bina Penataan Bangunan
15
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tangga|Ramp
Kemiringan Ramp
Ramp ini memiliki kemiringan yang
terlalu curam, sehingga menyulitkan pengguna kursi roda.
Peletakan
Ramp seperti ini tidak akan bisa dipakai
pengguna kursi roda karena terdapat penghalang yang tidak bisa dilepas.
Kelengkapan Komponen
Tidak terdapat railing untuk membantu
pengguna ramp dan mencegah orang berjalan di pedestrian bagian atas terjerembab.
Perawatan
Ramp ini memiliki pemilihan material
yang kurang selaras dengan material keseluruhan kawasan. Material yang bertekstur sudah baik agar ramp tidak licin namun memerlukan perawatan agar tidak menyimpan kotoran.
Bina Penataan Bangunan
16
MENGAPA INI BAIK ? Tangga|Railing
Peletakan Railing
Solusi railing seperti ini dapat diterapkan pada tangga atau ramp yang terletak
berdampingan dengan dinding atau menempel pada dinding.
Desain dan Finishing
Railing dengan penggunaan finishing chrome seperti ini lebih tahan lama, terutama
terhadap cuaca dan terhadap frekuensi pemakaian.
Bina Penataan Bangunan
17
Desain dan Finisihing
Railing ini dibuat dengan material baja hollow, diberi finishing cat besi. Penggunaan
cat besi tidak disarankan pada railing karena tidak tahan lama, mengakibatkan besi tidak terlindung terhadap cuaca, menimbulkan karat, sehingga membahayakan pengguna dan tidak menarik secara visual.
Pemilihan Material
Railing yang didesain secara kurang baik ini tidak mempertimbangkan ketahanan
terhadap cuaca, apalagi untuk fungsi-fungsi penyandang disabilitas.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tangga|Railing
Bina Penataan Bangunan
18
MENGAPA INI BAIK ? Paving | Pola
Desain dan Pemilihan Material
Permainan pola disesuaikan dengan
bentuk modul bahan serta ragam warna yang ada.
Desain dan Pemilihan Material
Permainan pola geometris yang dibuat
pada contoh ini terbuat dari modul yang sama, namun dengan intensitas gelap-terang yang berbeda.
Desain dan Pemilihan Material
Permainan pola berulang apabila
dibuat dengan baik akan memberikan pengalaman visual yang berbeda apabila dilihat pada skala yang lebih besar.
Desain dan Kerapihan Pekerjaan
Permainan pola paving sederhana
seperti ini dapat dibuat dengan menggunakan 2 jenis modul pola.
Bina Penataan Bangunan
19
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Paving | Pola
Desain dan Kerapihan Pekerjaan
Peletakan batu seperti ini terlalu
renggang.
Desain dan Kerapihan Pekerjaan
Pemotongan material tidak rapi
dan tidak sesuai dengan bentuk melengkung.
Kerapihan Pekerjaan
Material batu sikat seperti ini harus
diletakkan dengan ketinggian rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda.
Kerapihan Pekerjaan
Meskipun memiliki pola yang baik,
namun tidak dibuat rata sehingga menimbulkan kesan kurang baik.
Bina Penataan Bangunan
20
MENGAPA INI BAIK ? Paving | Warna
Permainan warna monokrom
Meskipun dengan pola sederhana,
apabila dikerjakan dengan rapi dan dengan perbedaan warna, dapat menimbulkan kesan visual yang baik.
Pola Warna
Pilihanwarnayangbaikdapatmembuat
pola-pola yang baik terlihat lebih baik pula. Pemilihan warna disesuaikan dengan skema warna pada kawasan.
Pola Warna
Penggunaan warna tegas untuk
memberikan aksen pada pola paving mampu memperkuat karakter kawasan.
Pola Warna
Pemilihan warna dapat membuat pola
penyusunan yang sederhana menjadi lebih menarik.
Bina Penataan Bangunan
21
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Paving | Warna
Permainan Warna Monokrom
Warna yang kusam membuat pekerjaan
pola yang sebenarnya rapi jadi tidak menarik.
Pola Warna
Jika tanaman rumput pada grass block
ini dipelihara dengan baik maka akan menghasilkan paduan warna yang menarik.
Pola Warna
Batu sikat seperti ini jika diberi warna
tidak akan bertahan lama. Perlu ada perlakuan khusus.
Pola Warna
Material aspal untuk pedestrian
sebaiknya diberi finishing warna untuk memberikan tampilan yang menarik.
Bina Penataan Bangunan
22
MENGAPA INI BAIK ? Paving | Material
Pemilihan Material
Pemilihan material yang baik, keramik
dengan mutu baik seperti ini tahan lama sehingga tampilan visual dapat terjaga dalam waktu yang lama.
Pemilihan Material
Permainan pilihan material juga dapat
dilakukan untuk membuat desain visual yang baik.
Pemilihan Material
Penggunaan grass block seperti ini baik,
karenaditunjangdenganpemilihanjenis rumput yang baik dan mudah dirawat.
Pemilihan Material
Penggunaan nat dengan bahan metal
seperti ini dapat menimbulkan kesan visual yang baik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Paving | Material
Pemilihan Material
Pengerjaan material batu tidak rapi dan memiliki
perbandingan yang kurang sesuai dengan jumlah acian semen yang digunakan.
Pemilihan Material
Penggunaan material batu seperti ini kurang cocok
untuk diletakkan pada area pejalan kaki karena dapat membahayakan penggunanya. Bina Penataan Bangunan
23
Pemilihan Material
Penggunaan grass block seperti ini sebenarnya baik,
namun harus ditunjang dengan kondisi tanah yang baik juga agar rumput mampu tumbuh dengan baik.
Bina Penataan Bangunan
24
MENGAPA INI BAIK ? Paving | Peralihan
Pemilihan Material
Pilihan peralihan antara pasangan batu dengan kayu menggunakan pola organik
seperti batu.
Kerapihan Pekerjaan
Pertemuan antara material batu dengan tanaman menggunakan beton dengan
kualitas yang baik dan rapi.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Paving | Peralihan
Penggunaan Material Peralihan
Peralihan antara dua jenis material tidak ada.
Pemilihan Material
Pemilihan banyak jenis batu dan pola seringkali
menyulitkan perlakuan pengakhiran atau pertemuan material, apabila tidak dikerjakan dengan baik, maka akan mengakibatkan kondisi seperti pada gambar ini. Bina Penataan Bangunan
25
Kerapihan Pekerjaan
Peralihansepertiinilazimditemui.Denganpengerjaan
seperti ini maka menimbulkan tampilan visual yang kurang baik.
Bina Penataan Bangunan
26
MENGAPA INI BAIK ? Dek Kayu | Desain
Desain
Penyusunan papan kayu yang baik, orientasi yang tegak lurus dengan pengakhiran,
pemberian jeda kerenggangan (seperti tali air) yang dibentuk pola membuat keseluruhan tampilan visual menjadi lebih baik.
Pemasangan
Pemasangan dek kayu yang rapi seperti ini menghasilkan tampilan yang baik pula.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Dek Kayu | Desain
Desain
Orientasi material kayu yang sejajar dengan
pengakhiran seringkali menimbulkan masalah terutama pada saat finishing karena membutuhkan ketekunan lebih pada saat pengerjaan.
Desain
Pertemuan antara lubang bukaan untuk tanaman
dengan dek kayu seperti ini perlu ada perlakuan khusus, tidak hanya dengan memotong kayu seperti ini, bisa dengan menggunakan ring besi atau kayu yang memang sudah disesuaikan ukurannya. Bina Penataan Bangunan
27
Pemasangan
Pemasangan kayu yang renggang seperti ini tidak
menarik dari segi visual karena terkesan tidak rapi.
Bina Penataan Bangunan
28
MENGAPA INI BAIK ? Dinding | Finishing
Desain, Material, dan Pengerjaan
Pengerjaan dinding batu sebaiknya
dikerjakan dengan rapi seperti pada gambar ini, dengan tingkat kerenggangan yang cukup rapat.
Desain, Material, dan Pengerjaan
Penggunaan pecahan batu alami
seperti pada gambar ini juga dapat menjadi elemen visual yang menarik apabila batu ditempatkan dengan jarak yang sangat rapat.
Desain, Material, dan Pengerjaan
Batu alam dengan modul kecil seperti
pada gambar dapat memberi keunikan tersendiri bagi dinding.
Desain, Material, dan Pengerjaan
Penyusunan batu bata dengan
permainan pola mampu memberikan tampilan yang baik, meski pada pekerjaan yang cukup berumur.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Dinding | Finishing
Desain, Material, dan Pengerjaan
Finishing dinding menggunakan cat tembok yang
tidak tahan terhadap cuaca dan tidak mudah dibersihkan.
Desain, Material, dan Pengerjaan
Pemilihan warna kurang baik, sebaiknya
menggunakan warna-warna yang tidak terlalu mencolok, terutama untuk bidang-bidang dinding yang cukup luas. Bina Penataan Bangunan
29
Desain, Material, dan Pengerjaan
Pemilihan warna pada bagian atas dinding sebaiknya
digunakan warna lain yang lebih natural, atau menggunakan material batu alam atau batu sikat.
Bina Penataan Bangunan
30
MENGAPA INI BAIK ? Signage | Desain
Desain dan Peletakan
Desain signage yang baik akan lebih
mampu menarik perhatian pengunjung dibandingkan dengan signage yang dibuat seadanya. Selain itu maksud yang disampaikan jelas dan tepat pada pedestrian.
Desain dan Warna
Pemilihan warna tegas seperti pada
contoh ini mampu menangkap mata pengunjung kawasan.
Desain Pada Kayu
Penggunaan grafis dan tulisan yang baik
akan lebih memudahkan pengunjung untuk mencari tempat yang ingin dituju
Desain dan Warna
Pemilihan warna, jenis font, dan
simbol yang baik akan memudahkan pengunjung, selain memberikan tampilan visual yang baik.
Bina Penataan Bangunan
31
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Signage | Desain
Desain Pada Kayu Desain dan Warna Desain dan Peletakan
Meskipun desain baik, namun apabila dikerjakan
dengan tidak rapi, misalnya dengan menggunakan cat dan kuas secara manual seperti pada gambar ini, tampilan visual pun akan terlihat kurang baik.
tanpa Signage dibuat dengan seadanya
mempertimbangkan kualitas visual.
Meskipun terdapat signage untuk membuang
sampah pada tempatnya, namun tidak ada tempat sampah di dekat signage ini.
Bina Penataan Bangunan
32
MENGAPA INI BAIK ? Signage Nama | Desain
Desain dan Material
Desain dan material baik serta hasil
pekerjaannya rapih dan presisi. Signage menggunakan lampu sehingga bercahaya di malam hari.
Desain dan Material
Signage cukup besar berada di tepi
jalan bahkan dapat dimanfaatkan untuk duduk. Material yang digunakan composite panel .
Desain dan Material
Pekerjaanrapihdanunik.Latarbelakang
menggunakan desain dan material lokal
Desain dan Material
Penggunaanfonthurufyangkontekstual
dengan tema taman.
Bina Penataan Bangunan
33
Desain dan Material
Desain kurang baik, hanya menggunakan material dan peletakan yang seadanya
saja.
Kerapihan Pekerjaan
Pekerjaan elektrikal yang kurang rapi.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Signage Nama | Desain
Bina Penataan Bangunan
34
MENGAPA INI BAIK ? Signage|Desain
Informasi dan Grafis
Desain signage yang baik, memiliki peta
yang informatif dan dikemas dalam bentuk yang modern.
Informasi dan Grafis
Desain grafis yang baik, informatif, dan
memiliki bentuk sederhana yang tidak terlalu menonjol.
Kelengkapan Informasi
Penanda bangunan cagar budaya
sepertiinibaiksebagaipemberiinformasi bagi pengunjung yang datang.
Desain dan Material
Desain signage yang baik untuk
menunjukkan arah, terbuat dari material yang baik dan tahan terhadap elemen cuaca.
Desain
Signage nama obyek cagar budaya tidak didesain.
Desain
Pemilihan desain yang tidak baik, dengan font yang kurang baik.
Bina Penataan Bangunan
35
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Signage|Desain
MENGAPA I INI I BAI IK K ? Tempat Sampah | Desain
Desain dan Material
Padaruangpublik,tempatsampahjugaharusmenjadi
elemen estetis, dengan desain yang baik maka akan turut meningkatkan kualitas visual kawasan.
Desain dan Material
Desain tempat sampah pada satu kawasan yang
sama dapat beraneka ragam, namun tetap harus menggunakan desain yang baik. Bina Penataan Bangunan
36
Desain dan Warna
Pemilihan tempat sampah yang sederhana dapat
juga menjadi baik apabila memilih yang memiliki bentuk yang baik, serta penempatan yang sesuai dengan konteksnya.
MENGAPA I INI I K KUR RANG BAI IK K ? Tempat Sampah | Desain
Desain dan Material
Tempat sampah yang dibuat dengan bahan yang
kurang baik akan cepat rusak sehingga tidak lagi dapat digunakan.
Desain dan Warna
Pemilihan warna pada tempat sampah ini tidak sesuai
dengan desain taman secara keseluruhan. Bina Penataan Bangunan
37
Desain dan Material
Bentukan tempat sampah dapat dibuat secara
kreatif namun harus sesuai dengan karakter taman atau kawasan.
Bina Penataan Bangunan
38
MENGAPA INI BAIK ? Street Furniture | Kursi
Desain dan Material
Material sederhana seperti kayu mampu
dibuat kursi ruang luar dengan desain yang unik.
Desain dan Material
Desain bangku ruang luar seperti ini
sederhana dan mampu direplikasi dengan mudah.
Desain dan Material
Bangku ruang luar sebaiknya dibuat
dengan material yang kokoh seperti pada contoh di gambar ini.
Desain dan Warna
Desain bangku ruang luar dapat juga
dibuat meliuk-liuk seperti pada gambar ini. Warna yang dipakai pun tegas.
Bina Penataan Bangunan
39
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Street Furniture | Kursi
Desain dan Material Desain dan Warna Desain dan Warna Desain dan Warna
tanpa
daya
Kursi ruang luar ini dibuat
mempertimbangkan desain, tahan, dan kualitas visual.
Warna untuk bangku ruang luar ini terlalu
kuat sehingga mengganggu tampilan visual.
Desain dan warna seperti pada gambar
contoh ini kurang sesuai dengan konteks lingkungannya.
Pemilihan cat besi kurang mampu
bertahan terhadap cuaca sehingga perawatan harus dilakukan terus menerus. Pemilihan warna yang terlalu kuat juga kurang baik dari kualitas visual.
Bina Penataan Bangunan
40
MENGAPA INI BAIK ? Sculpture | Desain
Desain dan Durabilitas Material
Desain berbentuk bola dan motif daun
sangat sesuai dan selaras dengan ruang publik manapun, baik di taman, pedestrian maupun kolam. Material tembaga juga memiliki durabilitas yang baik.
Desain dan Material
Penggunaan material pipa dan desain
kuda yang menarik membuat sculpture ini menjadi unik.
Desain dan Material
Walaupun terbuat dari material besi
bekas dan murah desain hati dan ukuran yang besar membuat sculpture ini menjadi ikonik.
Elemen Sculpture
Sculpture ini menarik karena memiliki
ritme dan efek pantulan dari kolam.
Bina Penataan Bangunan
41
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Sculpture | Desain
Desain dan Pemilihan Material Finishing
Desain sudah cukup baik akan tetapi
finishing yang hanya menggunakan cat minyak tidak mengeluarkan tekstur dan tidak tahan lama. Pondasi dan pertemuan dengan paving pun tidak rapi.
Desain dan Konteks
Proporsi sculpture yang terlalu besar.
Desain dan Konteks
Desain dan eksekusi sudah baik tetapi
tidak kontekstual karena berada di depan Istana Negara Yogyakarta.
Elemen Sculpture
Desain sudah baik tetapi penempatan
diantara pepohonan dan semak-semak membuat sculpture ini kurang terlihat.
Bina Penataan Bangunan
42
MENGAPA INI BAIK ? Guiding Block | Desain
Konteks Warna
Pilihan warna guiding block sebaiknya disesuaikan dengan warna-warna sekitarnya,
seperti pada contoh ini.
Desain dan Material
Penggunaan material granit dan modul
persegi panjang sehingga memberikan tampilan visual yang baik.
Desain, Material, dan Ketepatan Pemasangan
Ketepatan pemasangan material
guiding block pada lantai keramik menggunakan metal, persimpangan menggunakan warning block, dan pada ramp menggunakan tile yang lebih kasar.
Bina Penataan Bangunan
43
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Guiding Block | Desain
Ketepatan Pemasangan
Desain sudah baik, hanya peletakkan
di depan gerbang seharusnya menggunakan warning block.
Ketepatan Pemasangan
Desain sudah baik, hanya penggunaan
warning block yang menerus itu tidak tepat, karena tidak terdapat hambatan di jalur pedestrian tersebut.
Desain, Material, dan Ketepatan Pemasangan
Jika terdapat pertemuan antara dua
jalur harusnya terdapat zona peralihan menggunakan warning block.
Desain, Material, dan Ketepatan Pemasangan
Tampilan kurang menarik sehingga
orang awam menjadi kurang sadar jika di lokasi tersebut terdapat jalur untuk penyandang disabilitas.
MENGAPA INI BAIK ? Bangunan Penunjang|Desain
Desain dan Kerapihan Pengerjaan
Desain cukup baik dan pekerjaannya dilakukan
dengan rapi.
Desain dan Konteks
Desain toilet umum yang kontekstual dengan
lingkungan terbuat dari bahan alami namun tetap terlihat rapi dan bersih. Bina Penataan Bangunan
44
Desain dan Konteks
Desain gardu pandang yang baik dan ikonik dengan
warna yang kontras memberikan aksen kepada lingkungan sekitar.
Bina Penataan Bangunan
45
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Bangunan Penunjang|Desain
Desain dan Pemilihan Material
Penggunaan material beton expose
pada toilet umumkurang tahan terhadap air dan terasa suram
Desain dan Pemilihan Material
Desain toilet umum terlalu kaku dan
pemilihan material dan warna yang cepat kotor dan kusam.
Pemilihan Material
Bentukatappadabangunanserbaguna
ini sudah cukup baik namun pemilihan material asbes tidak menambah tampilan visual dan bahan yang kurang baik digunakan untuk kegiatan manusia. Selain itu dengan tidak adanya plafon maka bagian atap dan rangkanya akan mengurangi tampilan visual.
Desain dan Pemilihan Material
Desain yang kurang baik dan pemilihan
material yang kurang sesuai dengan konteks taman.
MENGAPA INI BAIK ? Bangunan Penunjang|Desain
Desain Geometri Bangunan
Rumah kaca tidak harus selalu berbentuk standar,
namun dapat juga menggunakan permainan bentuk seperti pada contoh di Taman Menteng ini.
Desain Interior Bangunan
Contoh ini menunjukkan bahwa rumah kaca selain
menjadi tempat pembiakan tanaman harus juga menjadi atraksi bagi pengunjung, maka dari itu penambahan viewing deck (anjungan) menjadi nilai tambah bagi fungsi bangunan ini. Bina Penataan Bangunan
46
Desain Atap Bangunan
Desain rumah kaca sebagai salah satu komponen
bangunan penunjang di kebun raya dapat dibuat lebih menarik dengan permainan bentuk geometri atap seperti pada contoh ini.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Bangunan Penunjang|Desain
Desain Bangunan
Desain rumah kaca terlalu umum. Hanya memenuhi
persyaratan fungsional saja, belum memberikan nilai visual lebih.
Desain Bangunan
Setiap kebun raya harus memiliki bangunan
penunjang fungsi penelitian seperti pada contoh gambar ini, namun bangunan harus memiliki desain lebih baik.
Desain dan Pemilihan Warna
Fasilitas toilet yang kontekstual dengan Kebun Raya
tidak harus diselesaikan dengan cat warna hijau, tetapi bisa menggunakan materi. Bina Penataan Bangunan
47
MENGAPA INI BAIK ? Gerbang|Desain
Desain dan Konteks
Desain yang kontekstual dengan area kawasan yang
dituju.Desaingerbangharusdapatmerepresentasikan isi dari kawasan yang ada di dalamnya.
Desain Sebagai Pengarah
Gerbang tidak harus dengan atap namun juga
dapat dengan ornamen pengarah seperti tangga dan jembatan. Bina Penataan Bangunan
48
Desain, Detail, dan Konteks
Desain gerbang yang monumental dan detail yang
ikonik memberikan ciri khas dan makna dalam kawasan tersebut
Bina Penataan Bangunan
49
Desain, Detail, dan Konteks
Pekerjaan sudah cukup baik dan rapi namun desain gerbang secara keseluruhan
kurang menunjukan keberadaan lokasi revitalisasi.
Desain dan Konteks
Desain terlalu sederhana dan dapat ditingkatkan agar menjadi lebih menarik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Gerbang|Desain
MENGAPA INI BAIK ? Pagar|Desain
Desain dan Konteks
Desain gerbang yang mengitari kawasan Benteng
Vredeburg sangat kontekstual dan tetap terlihat menarik dengan penggunaan warna putih, hijau, dan aksen kuningnya.
Desain
Desain gerbang sebagai media tanaman rambat
membuat kawasan terlihat asri dan tetap terlihat rapi. Bina Penataan Bangunan
50
Desain dan Konteks
Desain gerbang yang kontekstual dengan budaya
lokal dengan memberikan ornamen setempat.
Bina Penataan Bangunan
51
Pekerjaan Finishing
Meskipun desain baik, namun finishing kurang baik terutama pada pekerjaan besi
yang dekat dengan elemen air sehingga mudah mengalami korosi.
Desain
Desain elemen pagar seperti ini sebaiknya lebih diperhatikan agar mampu
mengundang pengunjung karena pagar merupakan komponen taman pertama yang akan dilihat dari luar.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Pagar|Desain
Bina Penataan Bangunan
52
MENGAPA INI BAIK ? Taman Bermain|Desain
Material dan Finishing
Material serta finishing tempat permainan anak, serta material perkerasan yang
digunakan secara visual baik.
Groundcover
Penggunaan groundcover berupa
butiran karet membuat permainan anak ini menjadi lebih aman, serta memperindah estetika.
Desain
Desain permainan anak yang baik akan
lebih menarik secara visual sehingga mengundang lebih banyak anak-anak untuk bermain.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Taman Bermain|Desain
Pemilihan Finishing
Desain permainan sudah cukup baik, namun finishing
yang digunakan membuka peluang terjadinya korosi. Material yang menjadi dasar dari alat permainan ini juga relatif berbahaya serta tidak menarik untuk dilihat.
Desain dan Material
Alat permainan anak-anak ini memiliki desain yang
kurangbaik dan tidak menarik dari segi visual. Material yang digunakan pun berbahaya bagi anak-anak. Bina Penataan Bangunan
53
Pemilihan Finishing
Finishing cat yang seringkali digunakan tidak sesuai
untuk penggunaan ruang luar sehingga besi mudah berkarat.
MENGAPA INI BAIK ? Jembatan|Desain
Desain dan Pemilihan Warna
Desain jembatan ini sangat baiik dengan
mempertimbangkan karakter material, konstruksi, serta kesan yang ditimbulkan. Penggunaan warna yang sesuai dengan konteks juga dapat membuat kesan visual yang baik.
Railing
Railing jembatan juga didesain dengan sangat baik,
dengan material rangka baja dan kaca. Bina Penataan Bangunan
54
Desain
Desain jembatan tidak harus kaku. Permainan struktur
yang terekspose dan dinamis bisa membuat estetika visual yang baik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Jembatan|Desain
Desain
Desain jembatan pedestrian ini sebaiknya
dikembangkan agar lebih baik dari segi visualnya.
Konstruksi
Jembatan untuk jalur sepeda ini memiliki konstruksi
yang kurang baik sehingga terjadi patahan pada sambungan jembatan. Bina Penataan Bangunan
55
Perkerasan
Perkerasan pada jembatan ini sebaiknya dibuat
dengan pola yang serupa dengan jalan paving sebelumnya.
Bina Penataan Bangunan
56
MENGAPA INI BAIK ? Bollard|Desain
Desain dan Peletakan
Bollard sebagai penghalang motor ini dipasang dengan baik dengan kerapatan
yang sesuai.
Desain dan Kerapian
Bollard ini memiliki desain sederhana, dengan material batu kerikil, namun apabila
dikerjakan dengan rapi, maka akan membuat kesan visual yang baik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Bollard|Desain
Desain, Konstruksi, dan Kerapian
Konstruksidandesainbollardyangkurangbaikberisiko
terhadap daya tahan bollard. Kerapian pengerjaan juga menjadi perhatian karena bollard menjadi tidak lurus secara sempurna.
Penempatan
Jarak antar bollard terlalu jauh sehingga tidak efektif
sebagai penghalang motor. Bina Penataan Bangunan
57
Penempatan
Bollard seperti dalam contoh dipasang secara
permanen di depan ramp penyandang disabilitas sehingga kursi roda tidak dapat menggunakan ramp.
MENGAPA INI BAIK ? Planter | Box Tanaman
Desain
Pembuatan box tanaman tidak harus menggunakan
desain kotak konvensional, namun bisa dibuat permainan bentukan geometri seperti pada contoh ini.
Desain
Box tanaman yang baik, tidak hanya berfungsi
sebagai tempat tanaman, namun juga tempat duduk untuk pengguna. Bina Penataan Bangunan
58
Material
Penggunaan material yang berbeda antara dinding
box tanaman dengan permukaan dinding box tanaman membuat tampilan visual yang cukup baik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Planter | Box Tanaman
Konstruksi
Pembuatan dinding box tanaman harus dibuat
dengan perkuatan yang baik agar tidak mengalami dinding patah seperti pada gambar.
Finishing
Box tanaman harus dibuat dengan finishing yang baik
agar memiliki tampilan visual yang baik. Bina Penataan Bangunan
59
Material
Penggunaan material beton ekspos tanpa finishing
seperti ini tidak akan bertahan lama terhadap cuaca, juga terhadap tekanan dari bagian dalam box tanaman.
MENGAPA INI BAIK ? Planter | Ground Planter
Tree Grid
Penggunaan tree grid seperti ini sangat baik untuk
diletakkan pada ruang terbuka publik, selain memberikan kesempatan bagi akar tanaman untuk bertumbuh, tree grid juga memberikan tampilan visual yang baik.
Desain dan Kerapian
Penempatan ground planter dengan desain kotak
sederhana namun rapi dapat memberikan aksen pada pola paving di sekitarnya. Bina Penataan Bangunan
60
Material
Penggunaan material kanstein yang baik dapat
menjaga agar akar tidak mengganggu perkerasan di sekitarnya.
MENGAPA I INI I K KUR RANG BAI IK K ? Planter |Ground Planter
Material
Apabila tidak menggunakan material pelindung yang
baik, maka akar tanaman akan merusak perkerasan di sekitar ground planter tersebut.
Desain
Jalur pejalan kaki hendaknya dibelokkan untuk
menghindari batang pohon, tidak dibuat menjadi ground planter seperti pada contoh ini. Bina Penataan Bangunan
61
Desain dan Finishing
Ground planter seperti ini harus diberikan finishing
yang baik di sekitar bentukan kotak tersebut, apabila memungkinkan ditutup dengan tree grid dengan bahan metal.
MENGAPA INI BAIK ? Planter |Pot Tanaman
Desain
Desain pot tanaman yang menarik mampu menjadi
aksen visual pada kawasan.
Desain
Pottanamandengandesainyangsederhanaapabila
diberikan finishing yang baik maka akan menjadi elemen estetis yang menarik. Bina Penataan Bangunan
62
Desain
Desain pot tanaman harus diperhatikan seperti pada
contoh ini, desain tanaman memiliki bentukan yang menarik, bukan merupakan produk prefabrikasi yang dapat dibeli di sembarang tempat, namun didesain khusus untuk pengembangan kawasan.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Planter | Pot Tanaman
Desain
Desain pot bunga yang dipilih terlalu beragam
sehingga menimbulkan kesan kurang rapi. Pemilihan
finishing warna juga kurang baik. Akan lebih baik dibuat dengan warna-warna yang tidak terlalu
mencolok. Bina Penataan Bangunan
63
Desain
Penggunaan pot prefabrikasi seperti ini sebaiknya
dipikirkan kembali penataannya, agar dapat memperoleh tampilan visual yang lebih baik.
Material dan Desain
Pot tanaman seperti ini mudah sekali rusak dan
menyulitkan pemeliharaan tanaman, maka seringkali tanaman menjadi mati. Pemilihan warna juga tidak kontekstual dengan lingkungannya.
Bina Penataan Bangunan
64
MENGAPA INI BAIK ? Lampu|Desain
Desain
Desain lampu minimalis namun
memenuhi persyaratan fungsional memiliki kelebihan tampilan visual yang baik.
Desain
Desain lampu seperti ini sangat
minimalis , berfungsi sebagai pegarah, dan memiliki efek visual bayangan ke semua arah dan gelap terang menjauhi lampu.
Peletakan
Peletakan lampu sebaiknya didesain
dengan jarak ideal agar pencayahaan dapat optimal dan efisien, dapat pula diletakkan sesuai dengan pola yang diinginkan mengikuti tema taman yang diharapkan.
Desain
Desain lampu yang baik tidak selalu
memberi cahaya dari atas ke bawah namun juga dapat dilakukan dengan menerangi objek dari bawah dengan menggunakan lampu uplight, disertai dengan spesifikasi yg tahan beban dan durabilitas yang baik karena menghadap ke atas.
Bina Penataan Bangunan
65
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Lampu Taman|Desain
Penempatan
Penempatan lampu pada batang
pohon ini merupakan contoh kurang baik yang sebaiknya tidak dilakukan.
Desain
Lampu ini memiliki desain konvensional,
namun desain seperti ini sangat rawan terhadap kerusakan karena penutup lampu bulat (terekspose) dan menggunakan material kaca.
Kerapian Instalasi
Lampu luar ruangan seperti pada
contoh ini memiliki instalasi kabel yang terekspos, sehingga berpeluang menimbulkan bahaya.
Desain
Desain lampu kurang menarik sehingga
mengakibatkan tampilan visual taman yang kurang baik.
Bina Penataan Bangunan
66
MENGAPA INI BAIK ? Lampu|Desain
Desain dan Konteks
Desain lampu dibuat dengan tampilan
antik agar lebih kontekstual dengan lingkungan pusaka.
Desain dan Konteks
Desain lampu seperti pada gambar
menguatkan kesan sejarah yang ada pada penataan kawasan pusaka.
Desain dan Konteks
Lampu gantung juga dibuat dengan
nuansa antik agar tidak mengganggu karakter visual bangunan cagar budaya.
Peletakan Lampu
Selain lampu tegak dan lampu gantung,
dapat juga digunakan uplight yang diletakkan di permukaan perkerasan.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Lampu|Desain
Desain dan Pemasangan
Lampu uplight sebaiknya diletakkan dengan rapi
pada permukaan perkerasan, bukan pada acian beton tambahan seperti pada gambar.
Desain dan Konteks
Desain lampu modern seperti ini kurang tepat apabila
diletakkan pada kawasan pusaka. Bina Penataan Bangunan
67
Desain dan Konteks
Pemilihan lampu harus sesuai dengan konteksnya.
Dalam hal ini, desain lampu minimalis seperti pada gambar kurang tepat apabila tidak sesuai dengan desain penataan kawasan pusaka.
Bina Penataan Bangunan
68
MENGAPA INI BAIK ? Tanaman|Jenis
Pemilihan Jenis Tanaman
Tanaman dengan batang besar dan
tegak seperti pada gambar cocok untuk digunakan sebagai pengarah.
Pemilihan Jenis Tanaman
Pohon-pohon dengan daun kecil
dengan batang kecil baik untuk diletakkan di ruang-ruang interaksi.
Pemilihan Jenis Tanaman
Tanaman dengan daun kecil ini cocok
diletakkan sebagai penutup tanah.
Pemilihan Jenis Tanaman
Tanaman semak dengan bunga kecil
juga cocok untuk memberikan aksen- aksen visual kecil.
Bina Penataan Bangunan
69
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tanaman|Jenis
Perawatan
Jenis tanaman semak seperti ini harus
dirawat agar tidak menimbulkan kerusakan pada paving.
Pemilihan Jenis Tanaman
Jenis pohon seperti ini kurang baik untuk
digunakan sebagai peneduh karena berdaun kecil.
Pemilihan Jenis Tanaman
Tanaman berbatang besar dengan
akar seperti ini tidak cocok diletakkan di samping perkerasan karena akan merusak perkerasan.
Pemilihan Jenis Tanaman
Tanaman semak seperti ini kurang
cocok diletakkan di planter box tanpa tulangan karena lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada struktur planter box.
MENGAPA INI BAIK ? Tanaman|Peletakan
Peletakan
Tanaman rambat seperti pada gambar cukup baik
untuk diletakkan sebagai peneduh. Selain itu pula membuat kualitas visual menjadi lebih baik.
Peletakan
Pemilihan jenis dan warna tanaman harus disesuaikan
dengan desain taman untuk menambah nilai estetika. Perawatan tanaman hias juga harus selalu dijaga. Bina Penataan Bangunan
70
Peletakan
Pemilihan tanaman seperti pada gambar cocok
untuk dibuat pembatas gerak manusia, pada contoh ini sebagai pembatas sisi jembatan.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Tanaman|Perletakan
Peletakan
Peletakan pohon pada sisi pagar publik seperti ini
terkesan tidak rapi karena tanaman keluar dari batas pagar.
Peletakan
Penataan tanaman air sebaiknya dipikirkan secara
matang agar terlihat lebih rapi. Bina Penataan Bangunan
71
Peletakan
Peletakan tanaman semak pada sekitar tanaman
utama harus diperhatikan agar tidak mengganggu kualitas visual.
MENGAPA INI BAIK ? Ground Cover|Tanaman
Jenis Tanaman
Penanaman rumput sebagai penutup tanah harus
memperhatikan jenis dan kerapatan rumput agar memiliki kualitas visual yang baik.
Jenis Tanaman
Penanaman tanaman semak untuk penutup tanah
juga dapat disertai variasi jenisnya untuk membuat pola yang menarik. Bina Penataan Bangunan
72
Jenis Tanaman
Rumput dengan jenis seperti pada gambar membuat
kesan unik pada kontur tanah dengan bidang miring.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Ground Cover|Tanaman
Jumlah tanaman
Jumlah tanaman penutup tanah kurang banyak
sehingga masih terdapat bidang tanah yang terbuka. Bina Penataan Bangunan
73
Perawatan
Penggunaan rumput sebagai penutup tanah harus
memiliki perawatan rutin untuk menjaga agar rumput tetap tumbuh.
Pelaksanaan Pekerjaan
Meskipun dengan desain yang baik, tanpa adanya
pelaksanaan yang baik maka estetika yang ditargetkan tidak akan tercapai.
MENGAPA INI BAIK ? Ground Cover|Perkerasan
Pemilihan Material
Penggunaan perkerasan dengan karakteristik semi-
permeabel dapat membantu penyerapan air ke dalam tanah untuk mengurangi run-off air.
Material dan Konstruksi
Penggunaan bata beton seperti ini dilakukan dengan
rapi sehingga menimbulkan kesan visual yang baik. Bina Penataan Bangunan
74
Pemilihan Material
Penggunaan tegel dengan bahan yang cocok untuk
diletakkan di ruang luar, serta pemilihan warna yang baik akan membuat kesan visual yang menarik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Ground Cover|Perkerasan
Pemilihan Material
Penggunaan concrete block seperti pada gambar
harus diperhatikan konstruksinya agar lebih tahan lama dan tidak mudah terlepas.
Pemilihan Material
Penutup tanah dengan menggunakan material
beton terutama untuk bidang besar tidak disarankan karena kurang memiliki kualitas estetika apabila tidak dikerjakan dengan baik. Bina Penataan Bangunan
75
Pemilihan Material
Proporsi material batu dengan semen harus
diperhatikan agar kerapatan batu dapat lebih ditingkatkan.
Bina Penataan Bangunan
76
MENGAPA INI BAIK ? Ground Cover|Bahan Lainnya
Pemilihan Material
Material penutup tanah seperti serpihan
karet ini berguna untuk area-area seperti tempat bermain anak karena permukaannya yang empuk.
Pemilihan Material
Penggunaan rumput sintetis dapat
digunakan untuk membuat kesan rumput yang rapi, juga untuk meminimalisir frekuensi perawatan.
Pemilihan Material
Bahan karet seperti juga pada contoh
memiliki banyak varian warna yang dapat disesuaikan dengan desain.
Pemilihan Material
Berbagai pilihan warna rumput sintetis
membuka peluang untuk menghasilkan pola-pola yang menarik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Ground Cover|Bahan Lainnya
Pemilihan Material
Pada areal permainan anak yang berdiri di atas plat
lantai beton seperti pada contoh ini, akan lebih baik menggunakan material rumput sintetis agar terlihat lebih baik daripada menggunakan pasir.
Pemilihan Material
Pada area main anak-anak seperti ini ada baiknya
agar menggunakan permukaan karet (rubber surfacing) untuk mengurangi kemungkinan cidera akibat permainan. Bina Penataan Bangunan
77
Pemilihan Material
Penggunaan material karet (rubber surfacing) juga
disarankan untuk digunakan pada jogging track, pada gambar ini, jogging track hanya dibiarkan berupa tanah.
Bina Penataan Bangunan
78
MENGAPA INI BAIK ? Water Feature|Desain
Penempatan
Penempatan air mancur pada ruang
publik ini dapat menjadi elemen estetika serta menjadi sarana bermain anak- anak.
Desain
Kolam seperti ini dapat ditempatkan
untuk menunjang obyek visual yang ditonjolkan.
Penggunaan Pencahayaan
Pencahayaan yang baik dapat juga
digunakan untuk menambah kualitas visual dari elemen air yang dibuat.
Desain
Desain fitur air yang dibuat harus
mempertimbangkan buangan air serta faktor perawatannya.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Water Feature|Desain
Desain
Desain water feature kurang baik karena kolam
ditempatkan terlalu rendah sehingga menyulitkan kegiatan pemeliharaan.
Desain
Desain air mancur kurang baik, pemilihan material
juga kurang baik sehingga tidak menghasilkan kualitas visual yang baik. Bina Penataan Bangunan
79
Pemilihan Material Finishing
Desain yang sebenarnya baik apabila dikerjakan
dengan kurang baik maka akan mengakibatkan keseluruhan tampilan yang kurang baik pula, dalam hal ini sebaiknya material finishing menggunakan batu sikat atau material lain yang lebih tahan lama.
Bina Penataan Bangunan
80
MENGAPA INI BAIK ? Shelter|Desain
Desain dan Konteks Desain dan Material Desain Desain
kontekstual dengan Desain yang
lingkungannya
Desain yang modern, menggunakan
material yang durabilitasnya baik.
Desain shelter bukan hanya memenuhi
syarat fungsional saja tetapi juga sebagai elemen estetis kawasan.
Penggunaan kanopi dengan tanaman
rambat sebagai peneduh dalam pedestrian membuat tampilan visual lebih asri.
Bina Penataan Bangunan
81
Pemilihan Material
Penggunaan material plafond yang kurang baik karena tidak memiliki ketahanan
terhadap cuaca.
Pemilihan Material
Desain sudah kontekstual namun harus
diimbangi dengan finishing material agar memiliki durabilitas dan kesan yang tidak kumuh.
Pemilihan Material
Bagian atap yang menggunakan
material polycarbonat membutuhkan kemiringan tertentu agar tidak ada kotoran mengendap yang mudah terlihat. Jika masih memakai polycarbonat harus ditutup dengan plafond tambahan agar tidak terlihat dari bawah.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Shelter|Desain
Bina Penataan Bangunan
82
MENGAPA INI BAIK ? Landmark|Desain
Desain Desain Konteks dan Nilai Sejarah
memudahkan Desain yang baik dan megah,
masyarakat mengenali kawasan.
Landmark berupa gerbang seperti ini juga mampu
menguatkan identitas kawasan, juga sebagai penanda kawasan.
Tugu yang sudah berdiri sejak lama ini berulang
kali direnovasi namun wajah asli tugu ini tetap dipertahankan untuk menjaga nilai sejarah.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Landmark|Desain
Desain
Desain landmark harus dibuat dengan baik agar
dapat dengan mudah dikenali. Desain pada contoh kurang baik.
Ruang Publik
Landmark tidak harus selalu berupa tugu atau
monumen, namun dapat juga menggunakan ruang luar yang terdesain dengan baik. Pada contoh, desain ruang luar kurang baik sehingga tidak terlalu memiliki identitas yang kuat. Bina Penataan Bangunan
83
Desain
Monumen ini memiliki desain yang kurang baik,
sehingga tidak memiliki identitas yang kuat sebagai acuan orientasi pada kawasan.
MENGAPA INI BAIK ? Informasi Tanaman|Desain
Desain Signage
Penggunaan huruf dan keterangan yang jelas sehingga informatif.
Penggunaan Material
Materialmenggunakanpapankayudan
diletakkan dengan cara ditancapkan ke tanah. Bina Penataan Bangunan
84
Kelengkapan Informasi
Signage ini memuat nama-nama setiap
tanaman yang terdapat pada taman.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Informasi Tanaman|Desain
Desain dan Ukuran
Signage nama tanaman ini terlalu kecil sehingga sulit
untuk dilihat.
Pemilihan Material
Penggunaan material signage seperti ini tidak akan
mampu bertahan dalam jangka panjang. Bina Penataan Bangunan
85
Ukuran dan Peletakan
Papan nama tanaman berukuran sangat kecil dan
diletakkan di tempat yang tinggi sehingga sulit untuk dilihat. Selain itu signage nama sebaiknya tidak memaku batang pohon.
Dalam memenuhi fungsi utamanya untuk menampung aktivitas manusia, setiap
bangunan gedung hendaknya dibangun memenuhi persyaratan keandalan, sesuai dengan fungsi dan kebutuhan penggunanya. Selain itu, bangunan gedung harus tampil serasi, selaras dengan lingkungannya. Persyaratan keandalan meliputi: keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
PEMBINAAN
BANGUNANGEDUNG
Bina Penataan Bangunan
88
MENGAPA INI BAIK ? Fasad|Desain
Desain
Pemilihan desain struktur yang modern
danmaterialkacaharusmemperhatikan kerapian dan ketelatenan dalam pengerjaan sehingga struktur yang terekspose dapat menampilkan tampilan visual yang baik.
Desain Fasade
Penggunaan detail sun shading sebagai
fasade kedua bangunan membuat bangunan ini menjadi ikonik.
Desain
Desain dengan geometri lingkaran menghasilkan visual yang dinamis.
Bina Penataan Bangunan
89
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Fasad|Desain
Desain
Bangunanrumahseharusnyatidakdigunakanuntukfungsikantor.Selaindisebabkan
standar ruang dan keamanan yang berbeda, fasade bangunan tidak memiliki performansi yang baik untuk kegiatan perkantoran.
Fasade
Fasade untuk bangunan kantor seharusnya memiliki tipologi yang berbeda dengan
fasade bangunan hunian.
MENGAPA INI BAIK ? Aksesibilitas|Desain
Desain Ramp
Selain ramp digunakan untuk kursi roda, juga terdapat
guiding block bagi penyandang tuna netra.
Desain Toilet
Toilet khusus disediakan untuk penyandang disabilitas
dengan memperhatikan ukuran dan standar ergonomic pengguna kursi roda. Bina Penataan Bangunan
90
Desain Lift
Penggunaan fixture lift untuk pengguna kursi roda
memperhatikan ketinggian tombol lift.
Desain Toilet
Toilet umum di Indonesia pada umumnya didesain
tidak mempertimbangkan kebutuhan penyandang disabilitas, sehingga mengakibatkan kesulitan bagi para penyandang disabilitas. Bina Penataan Bangunan
91
Desain Lift
Lift tidak didesain untuk digunakan oleh pengguna
kursi roda karena posisi tombol yang sulit diraih.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Aksesibilitas|Desain
Desain Ramp
Bangunan gedung diharapkan dapat diakses oleh
setiap orang, terutama pada bangunan fasilitas publik.
MENGAPA INI BAIK ? Mekanikal & Elektrikal|Pemasangan
Penempatan dan Kelengkapan
Pemasangan box hidrant sudah berada di tempat
yang terlihat dan lengkap dengan selang pemadam.
Tata letak
Pemasangan lampu, diffuser AC, sprinkler, smoke detector, dan sensor rapi dan efisien.
Bina Penataan Bangunan
92
Bina Penataan Bangunan
93
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Mekanikal & Elektrikal|Pemasangan
Tata Letak
Penggunaan sistem AC yang kurang efisien, terdapat diffuser AC sentral namun
terdapat pula AC Cassette.
Kerapian
Box hidrant yang tidak rapi dan digunakan untuk menyimpan barang lainnya yang
tidak sesuai dengan peruntukan box hidrant.
Bina Penataan Bangunan
94
MENGAPA INI BAIK ? Mekanikal & Elektrikal|Perawatan Mesin
Perawatan
Chiller Plant Room dengan perawatan
yang baik, kelihatan lantai bersih dan kering tanpa genangan air.
Pemberian Lapisan Cat Anti Karat
Condensor Water Pump yang
terawat dengan baik dan diberi cat untuk mencegah karat sekaligus mempercantik visual.
Elemen Pelengkap
Air Cooled Chiller dirawat dengan baik dan diberikan landasan kerikil untuk drainase
dan menyerap getaran.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Mekanikal & Elektrikal|Perawatan Mesin
Perawatan lantai
Ruang Chiller dari salah satu Gedung Rumah Sakit.
Kelihatan lantai seperti sawah dan karat mulai kelihatan di beberapa komponen.
Perawatan
Perawatan Buruk Condenser Water Pump.
Bina Penataan Bangunan
95
Elemen Pelengkap
Sistim Tata Udara atau Air Conditioning & Ventilation
System yang tidak dirawat dengan baik dan dibiarkan air menggenang.
MENGAPA INI BAIK ? Elemen Gedung Hijau|Sun Shading
Desain
Menggunakan besi hollow yang dipasang dengan
jarak yang sama. Dengan pengerjaan yang rapi, maka desain sun-shading sederhana ini terlihat baik.
Pemilihan Material
Penggunaan material alternatif seperti pada contoh
ini, yakni menggunakan botol bekas dapat membuat tampilan visual yang menarik. Bina Penataan Bangunan
96
Desain
Penyusunan material cetakan beton dengan pola
tertentu dapat menghasilkan desain sun-shading yang menarik.
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Elemen Gedung Hijau|Sun Shading
Desain Sun Shading
Desain sun-shading seperti ini lama-kelamaan akan
usang. Dari segi perawatan pun akan menyulitkan perawatan.
Desain Sun Shading
Desain sun-shading masih dapat ditingkatkan dengan
pemilihan material dan pola yang lebih baik. Bina Penataan Bangunan
97
Desain Sun Shading
Sun Shading pada bidang kaca depan kurang
efektif dalam mengurangi masuknya sinar dan panas matahari.
MENGAPA INI BAIK ? Elemen Gedung Hijau|Green Wall / Rooff
Desain Green Roof
Penggunaan atap rumput seperti ini cocok untuk
bangunan publik yang memungkinkan pengguna untuk dapat naik ke atasnya.
Pola Penanaman Tanaman
Pemilihan tanaman juga dapat membentuk pola
tertentu untuk menambah keindahan. Bina Penataan Bangunan
98
Desain Fasad
VerticalGreensepertiiniselainmemperindahtampilan
bangunan, juga dapat membantu mengurangi suhu dalam ruangan.
Bina Penataan Bangunan
99
MENGAPA INI KURANG BAIK ? Elemen Gedung Hijau|Green Wall / Rooff
Desain Pola Tanaman
Penanaman tanaman vertikal tidak didesain dengan pola tertentu sehingga
menimbulkan kesan tidak rapi.
Pemilihan Jenis Tanaman
Penggunaan satu jenis tanaman ditambah dengan kurangnya perawatan
mengakibatkan tampilan visual yang kurang baik.