Click here to load reader
Upload
hestisulistiorini
View
216
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
biokimia
Citation preview
PENYAKIT TULANG
1.1. Pendahuluan
Tulang adalah jaringan aktif yang secara metabolik mengalami remodeling secara kontinyu
oleh dua proses, yaitu pembentukan (formasi) dan penyerapan (resopsi) tulang. Proses ini
bergantung pada aktivitas osteoklas, osteoblas, dan osteofit. Dalam kondisi normal, resopsi
dan formasi berkaitan erat satu sama lain, sehingga jumlah tulang yang dihancur sama dengan
yang dibentuk. Keseimbangan ini dicapai dan diatur melalui berbagai aksi hormon sistemik
(misalnya paratiroid, vitamin D, dan hormon steroid lainnya) dan mediator lokal (misalnya
sitokin, faktor pertumbuhan).
Tulang secara konstan dihancurkan dan dibentuk kembali dalam proses remodelling tulang.
Klinisi yang sedang menangani pasien dengan penyakit tulang tentunya perlu mengetahui
sampai ke tingkat mana tulang dihancurkan, dan apakah ada tulang baru yang sedang
dibentuk. Marker biokimia untuk resorpsi tulang dan pembentukan tulang dapat berguna
dalam mengkaji tingkat penyakit dan juga dalam pemantauan terapi.
Untuk melihat adanya proses remodeling tulang biasanya dilakukan pemeriksaan pertanda
remodeling tulang. Saat ini tersedia pemeriksaan pertanda remodelling tulang baik enzim dan
peptida non enzimatik yang berasal dari kompartemen seluler dan non seluler tulang.
Kebanyakan indeks biokimia resopsi tulang terkait dengan produk kolagen seperti
hidroksiprolin atau berbagai cross-link kolagen (produk degradasi kolagen lainnya) dan
telopeptida Sebaliknya, penanda formasi tulang yang baik dihasilkan oleh produk dari
neosintesis kolagen (misalnya propeptida dari kolagen tipe I) atau protein terkait osteoblas
seperti osteocalcin (OC) dan alkalin phospatase (AP).
Beberapa dari peptida tersebut sangat sedikit difiltrasi dalam urin, sementara fragmen yang
lebih besar dapat dideteksi dalam darah. Marker tersebut dapat memberikan penilaian dari
angka remodeling tulang, tapi hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiologis dan
patologis. Marker ini tidak dapat digunakan untuk skrining atau diagnosis penyakit tertentu.
1.2. Penyakit Tulang
1. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh penurunan massa
dan kekuatan tulang. Osteoporosis dapat menyebabkan terjadinya patah tulang
osteoporosis pada tulang vertebra, tulang panggul, dan dapat menurunkan kualitas
hidup seorang wanita pasca menopause
2. Osteomalasia dan Riketsia
Osteomalasia adalah nama yang diberikan kepada gangguan mineralisasi tulang pada
orang dewasa. Riketsia dicirikan dengan kelainan tulang dan kartilago pada anak-
anak.
Osteomalasia (‘tulang yang lunak’) merupakan akibat gangguan pada mineralisasi
matriks osteoid. Hal ini menyebabkan deformitas tulang pada usia muda dan
timbulnya nyeri pada tulang, fraktur dengan nyeri yang tidak spesifik dan kelemahan
otot proksimal pada usia dewasa. Penyebabnya termasuk :
Defisiensi vitamin D : asupan yang tidak memadai, kurangnya paparan sinar
matahari, atau malabsorpsi merupakan penyebab-penyebab yang sering didapatkan
pada praktek klinis, misalnya osteomalasia relatif sering dijumpai pada wanita-
wanita Asia yang berpakaian secra tradisional, vegetarian dan pada anak-anak serta
manula dengan asupan yang minim (yang dapat juga mengalami osteoporosis).
Gangguan metabolisme vitamin D : penuruunan hidroksilasi pada hati (sirosis),
penurunan hidroksilasi pada ginjal (gagal ginjal), atau peningkatan metabolisme
hati (misalnya penggunaan antikonvulsan).
Penyebab yang jarang ditemukan termasuk mutasi reseptor vitamin D.
Status vitamin D dapat dikaji dengan mengukur metabolit utama yang beredar dalam
darah, 25-hidroksikolekalsiferol, dalam spesimen serum.
Pada osteomalasia berat karena defisiensi vitamin D, kalsium serum akan turun dan
akan terjadi kenaikan sekresi PTH yang seimbang. Aktivitas fosfatase alkali juga
akan meningkat.
3. Penyakit Paget
Penyakit paget adalah penyakit yang umum yang dicirikan dengan aktivitas osteoklas
yang meningkat, yang membawa pada peningkatan resorpsi tulang. Peningkatan
aktivitas osteoblast memperbaiki tulang yang diresorpsi, tetapi tulang yang baru
diletakkan dalam cara yang tidak teratur.
Panggul, tulang belakang, tulang-tulang panjang dan tengkorak merupakan tempat
yang paling sering terkena. Gejala yang umum meliputi nyeri tulang, deformitas
tulang dan peningkatan suhu pada daerah yang terkena.
Presentasi klinis penyakit ini hampir selalu berupa nyeri tulang, nyeri ini bisa jadi
sangat berat. Fosfatase alkali serum tinggi dan ekskresi hidroksiprolin urine
meningkat. Kalsium pada penyakit Paget normal tapi dapat juga meningkat bila
terjadi fraktur/inktivitas yang berkepanjangan. Hal ini menyediakan cara untuk
pemantauan perkembangan penyakit. Etiologi penyakit Paget masih belum jelas.
4. Hiposfosfatasia
Kelainan tulang ini merupakan bentuk riketsia dan osteomalasia yang disebabkan
oleh defisiensi fosfotase alkali.
5. Osteogenesis imperfekta
Sindrom tulang rapuh (brittle bone syndrome) merupakan kelainan bawaan yang
terjadi pada sekitar satu dari setiap 20.000 kelahiran. Osteogenesis imperfecta
mempunyai ciri khas rapuhnya skletal dalam berbagai derajat. Fraktur dan deformitas
tulang terjadi walau dengan trauma ringan.
Analisa sintesa kolagen didapat melalui kultur fibroblas dari biopsi kulit. Terutama
untuk mendeteksi osteogenesis imperfecta tipe I,III dan IV. Analisa mutasi DNA
prenatal dilakukan pada kehamilan dengan resiko OI, melalui kultur villus korion.
1.3. Pengujian Biokimia pada Kelainan Kalsium dan Penyakit Tulang
Peran laboratorium biokimia rutin dalam diagnosis dan perawatan pasien dengan kelainan
kalsium dan penyakit tulng adalah dalam menyediakan pengukuran kalsium, albumin,
fosfat dan alkali fosfat dalam spesimen serum sebagai tes lini pertama. Tes tindak lanjut
yang mungkin diminta antara lain :
PTH
Magnesium
Eksresi kalsium urine
25-hidroksikolekalsiferol
Eksresi hidroksiprolin urine
Osteokalsin
Karakteristik profil biokimia dari beberapa penyakit tulang yang umum ditunjukkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Profil biokimia pada penyakit-penyakit tulang
Penyakit Profil
Metastasis tulang Kalsium bisa tinggi, rendah atau normal
Fosfat bisa tinggi, rendah atau normal
PTH biasanya rendah
Fosfatase alkali bisa meningkat atau
normal
Osteomalasia/ riketsia Kalsium akan cenderung rendah, atau
jelas-jelas menurun
PTH akan meningkat
25-hidroksikolekalsiferol akan turun jika
penyakit disebabkan oleh defisiensi
vitamin D
Penyakit Paget Kalsium normal
Fosfatase alkali sangat meningkat
Osteoporosis Biokimia biasa-biasa aja (unremarkable)
Osteodistrofi ginjal Kalsium menurun
PTH sangat tinggi
Osteistis fibrosa sistika
(hiperparatiroidisme primer)
Kalsium meningkat
Fosfat rendah atau normal
PTH meningkat atau terdeteksi jelas dan
karenanya “tidak sesuai” dengan
hiperkalsemia
Daftar Pustaka
Anonymous. Learning about osteogenesis imperfecta. Didapat dari: www.genome.org9.
Davey, Patrick. 2006. Medicine At a Glance. Jakarta : Erlangga Medical Series
Plotkin H, Pattekar MA. Osteogenesis imperfecta. Didapat dari: www.emedicine.com
Seibel MJ. Biochemical markers of bone turnover part I : biochemistry and variability. Clin
Biochem Rev 2005; 26: 97-122.
Thomas SDC. Bone turnover markers. Aust Prescr 2012; 35: 156-158.
Satu lagi buku biokimia dasar yg minjem Dian (gatau dapusnya)