Upload
jaka-s
View
261
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ulasan rinci mengenai Lipida
Citation preview
Rangkuman BiokimiaLipida
Anggota Kelompok :
Jaka Syahbani 05051181419018
M.Taufik 05051381419045
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
LIPID
1.1.Pengertian Lipida
Lipida adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun
jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa organik kedua yang
menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan setiap
hari.
1.2.Sifat Lipida
Lipida memiliki sifat umum seperti berikut:
1. Tidak larut dalam air
2. Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang
juga mengandung nitrogen dan fosfor
4. Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
5. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.
1.3. Fungsi Lipida
Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi
Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
3. Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis
1.4. Jenis-jenis Lipida
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
1.4.1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Struktur asam lemak jenuh
Struktur asam lemak tak jenuh
1.4.2.Gliserida
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Struktur trigliserida sebagai lemak netral
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya
merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:
1. Lemak
- Umumnya diperoleh dari hewan
- Berwujud padat pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
- Umumnya diperoleh dari tumbuhan
- Berwujud cair pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak tak jenuh
1.4.3.Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari
lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid
dengan protein.Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas
beberapa jenis lipid, yaitu:
1. KilomikronKilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein
1.4.4.Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul
non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
1.Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid.
Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)
2.KolesterolSelain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.
Struktur dasar darikolesterol
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel3.Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Progesteron dan testosteronSteroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
Kortison
4.Malam/lilin (waxes)Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan
pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan
alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
1.5.Pembagian Lipida berdasarkan Hidrolisisnya
Pembagian yang didasarkan atas hasil hidrolisisnya,lipida digolongkan menjadi lipida
sederhana, lipida majemuk, dan sterol.
1.5.1.Lipida Sederhana
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak yang
telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida,
yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam
keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam
lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk.
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan
asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-
bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan,
tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. Secara kimia yang
diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak. Berdasarkan bentuk
strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril
dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol.
Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika
ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran. Pada umumnya
trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan
menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul gliserol. Reaksi hidrolisis
trigliserida dapat digambarkan sebagai berikut:
Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak jenuh akan berwujud padat
pada suhu kamar. Kebanyakan lemak binatang tersusun atas asam lemak jenuh sehingga berupa
zat padat. Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak tidak jenuh berupa zat
cair pada suhu kamar, contohnya adalah minyak tumbuhan. Lemak jika dikenakan pada jari akan
terasa licin, dan pada kertas akan membentuk titik transparan.
1.5.2. Lipida Majemuk
Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan zat lain.
Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida.
Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak, gliserol,
asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah
lesitin dan sephalin. Glikolipida adalah suatu lipida kompleks yang mengandung karbohidrat.
Salah satu contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah serebrosida.
Serebrosidaterutama terbentuk dalam jaringan otak, senyawa ini merupakan penyusun kurang
lebih 7% berat kering otak, dan pada jaringan syaraf.
1.5.3.Sterol
Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak
setelah penyabunan. Oleh karena sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam
residu. Lebih dari 30 jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang dan
tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri.Persenyawaan sterol yang terdapat
dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam
lemak hewani, sedangkanfitosterol terdapat dalam minyak nabati.Kolesterol merupakan penyusun
utama batu empedu. Kolesterol berfungsi membantu absorbsi asam lemak dari usus kecil, juga
merupakan prazat (precursor) bagi pembentukan asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D
Akhir-akhir ini kolesterol banyak menarik perhatian karena diduga ada hubungan antara kadar
kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung koroner, dan pengerasan pembuluh darah
(atherosclerosis). Kolesterol di dalam darah beredar tidak dalam keadaan bebas, akan tetapi
berada dalam partikel-partikel lipoprotein. Lipoprotein merupakan senyawa kompleks antara
lemak dan protein. Dalam serum darah lipoprotein terdiri atas 4 jenis, yaitu kilomikron, very low
density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL)
(Devlin, 1992:67). Kilomikron mengandung 96 % trigliserida; 1,7 % protein; 1,75 % kolesterol;
dan 0,6 % fosfolipida. Kilomikron berfungsi sebagai pengangkut lemak dari usus ke tempat-
tempat yang membutuhkan. VLDL mengandung 60 trigliserida; 15 % kolesterol; 10 % protein;
dan 15 % fosfolipida.VLDL berfungsi sebagai pengangkut trigliserida endogen dari tempat-tempat
pembentukannya ke tempat yang membutuhkan. LDL mengandung 10 % trigliserida; 45 %
kolesterol; 25 % protein; dan 20 % fosfolipida. LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari sel
yang satu ke sel lainnya dimana kolesterol tersebut diperlukan untuk pembentukan hormon sterol
dan steroid. HDL mengandung 3 % trigliserida; 18 % kolesterol; 50 % protein, dan 30 %
fosfolipida. HDL berfungsi mengangkut kolesterol ke hati untuk didegradasi menjadi asam
empedu dan dibuang dalam kantong empedu.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa LDL mengandung kolesterol yang cukup tinggi, hal
ini berarti bahwa dengan peningkatan kadar LDL di dalam darah selalu disertai
hiperkolesterolemia. Apabila kadar HDL di dalam serum darah rendah maka kolesterol yang
dimetabolisme relatif sedikit, sehingga banyak kolesterol yang tertimbun. Akibat penimbunan ini
terjadi hiperkolesterolemia, dan lebih lanjut akan menjadi atherosclerosis, yaitu terjadi
pengendapan kolesterol dan lipida lainnya pada dinding arteri, dan lebih lanjut akan terjadi
pengerasan dinding arteri tersebut (Mathews dan van Holde, 1991:627). Dari hasil penelitian
diperoleh suatu kenyataan bahwa HDL mempunyai sifat spesifik, karena hubungannya yang
bersifat negatif terhadap atherosclerosis dan hiperkolesterolemia. Semakin tinggi kadar
kolesterol-HDL dalam serum darah maka akan semakin kecil kemungkinan individu tersebut
mengalami penyakit therosclerosis Lebih lanjut mengatakan bahwa orang yang mempunyai
kadar kolesterol sekitar 260 mg/100 ml darah mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar
untuk terkena penyakit jantung koroner dari pada orang yang kadar kolesterolnya di bawah 220
mg/100 ml.
Sumber referensi :
http://www.biology.arizona.edu\biochemistry, 2003, The Biology Project-Biochemistry
http://www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt, 2008, WKU Bio 113 Biochemistry
http://www.gwu.edu\_mpb, 1998, The Metabolic Pathways of Biochemistry, Karl J. Miller
http://www.ull.chemistry.uakron.edu\genobc, 2008, General, Organic and Biochemistry
http://www.wiley.com\legacy\college\boyer\0470003790\animations\electron_transport,2008,
Interactive Concepts in Biochemistry: Oxidative Phosphorylation
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131877177/analisis%20lipid.pdf, 2009, Analisis Lipid