2
BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan 1. Bahan bakar merupakan suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Bahan bakar pada umumnya dibedakan menjadi 3 yaitu , bahan bakar padat, bahan bakar cair, dan bahan bakar gas. Industri Industri di Indonesia yang menyediakan sistem bahan bakar contohnya adalah PT.Indocement dan Pertamina. 2. Diversifikasi energi bahan bakar merupakan penganekaragaman, penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber bahan bakar dalam rangka optimasi penyediaan energi. Diversifikasi energi merupakan usaha agar cadangan sumber daya energi (bahan bakar) dapat diperpanjang dan sekaligus sebagai upaya mencegah adanya dampak pencemaran lingkungan atau sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Usaha diversifikasi energi ditempuh antara lain dengan menginventarisasi jenis energi yang dapat diperoleh selain dari pemanfaatan bahan bakar fosil. Diversifikasi energi terdiri dari pemanfaatan 2 macam kelompok energi yaitu energy terbarukan dan energi maju. IV. 2 Saran 1. Setiap Industri kimia perlu menyediakan sistem bahan bakar yang akan digunakan dalam proses industri. Bahan bakar yang digunakan dalam industri sebaiknya yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan limbah yang berlebih. 2. Beribu ribu industri kimia di Indonesia telah berdiri. Tidak bisa dipungkiri penyediaan bahan bakar juga semakin meningkat. Belum lagi kebutuhan bahan bakar yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia mengalami peningkatan setiap harinya yang diakibatkan pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung tajam tiap tahun. Dibalik meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar, tidak diimbangi dengan peningkatan sumber bahan bakar. Bahan bakar fosil contohnya, tiap tahun semakin

Bismillah BAB IV Utilitas Paling Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

naufal rilanda

Citation preview

  • BAB IV

    PENUTUP

    IV.1 Kesimpulan

    1. Bahan bakar merupakan suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.

    Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan

    dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses

    pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas

    setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Bahan bakar pada umumnya dibedakan

    menjadi 3 yaitu , bahan bakar padat, bahan bakar cair, dan bahan bakar gas. Industri

    Industri di Indonesia yang menyediakan sistem bahan bakar contohnya adalah

    PT.Indocement dan Pertamina.

    2. Diversifikasi energi bahan bakar merupakan penganekaragaman, penyediaan dan

    pemanfaatan berbagai sumber bahan bakar dalam rangka optimasi penyediaan energi.

    Diversifikasi energi merupakan usaha agar cadangan sumber daya energi (bahan

    bakar) dapat diperpanjang dan sekaligus sebagai upaya mencegah adanya dampak

    pencemaran lingkungan atau sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Usaha

    diversifikasi energi ditempuh antara lain dengan menginventarisasi jenis energi yang

    dapat diperoleh selain dari pemanfaatan bahan bakar fosil. Diversifikasi energi terdiri

    dari pemanfaatan 2 macam kelompok energi yaitu energy terbarukan dan energi maju.

    IV. 2 Saran

    1. Setiap Industri kimia perlu menyediakan sistem bahan bakar yang akan digunakan

    dalam proses industri. Bahan bakar yang digunakan dalam industri sebaiknya yang

    ramah lingkungan dan tidak menghasilkan limbah yang berlebih.

    2. Beribu ribu industri kimia di Indonesia telah berdiri. Tidak bisa dipungkiri

    penyediaan bahan bakar juga semakin meningkat. Belum lagi kebutuhan bahan bakar

    yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia mengalami peningkatan setiap harinya

    yang diakibatkan pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung tajam tiap tahun.

    Dibalik meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar, tidak diimbangi dengan

    peningkatan sumber bahan bakar. Bahan bakar fosil contohnya, tiap tahun semakin

  • berkurang bahkan menipis tiap tahun. Akibatnya, kelangkaan BBM terjadi di

    Indonesia. Oleh karena itu, tidak selamanya kita dapat bergantung dengan bahan

    bakar fosil, perlu adanya kebijakan untuk masalah ini. Kebijakan kebijakan tersebut

    seperti diversifikasi energy bahan bakar dan inovasi bahan bakar baru.