Upload
azharivan-havizra
View
232
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil survey lapangan, wawancara dan juga dokumentasi hasil pengamatan didapat data yang akan diolah dalam penyelesaian tugas akhir ini. Survey lapangan merupakan kegiatan menganalisis masalah secara langsung ke lapangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan survey langsung ke pelabuhan Merak bulan Oktober-November 2014. Sumber-sumber data yang diperoleh akan dianalisis, selain itu juga data yang diperoleh merupakan hasil wawancara kepada petugas operasional pelabuhan penyeberangan Merak.1. Kondisi Pelabuhan Penyeberangan Merak
Pelabuhan Penyeberangan Merak terletak di sebelah barat pulau jawa yang berada di kecamatan Pulo Merak, kota Cilegon Provinsi Banten sekaligus pintu gerbang lalu lintas penyeberangan Merak (jawa) Bakauheni (Sumatera). Pelabuhan Penyeberangan Merak ini dikelola oleh PT.ASDP Indonesia Ferry cabang Merak dibawah naungan PT.ASDP Indonesia Ferry Pusat.a. Dermaga V
Gambar 22. Kondisi Area Dermaga 5 Pelabuhan Merak Saat Normal(sumber: Hasil Penelitian, 2014)
Gambar 23. Proses Bongkar Muat di dermaga 5(sumber: Hasil Penelitian, 2014)
Gambar 24. Kendaraan yang sedang antre di Dermaga 5(sumber: Hasil Penelitian, 2014)Pada gambar di atas, terlihat kendaraan yang sedang parkir menunggu kedatangan kapal berikutnya di dermaga 5. Jalur akses di dermaga V memiliki panjang 112,5 m dengan lebar jalur 9 m yang terbagi menjadi 3 lajur. Jalur akses ini juga beralih fungsi sebagai jalur kendaraan roda 2 saat padat. jalur ini di optimalisasikan sebagai tempat parkir sementara kendaraan. Dalam kondisi normal ketiga lajur ini di gunakan sebagai jalur akses kendaraan yang menuju dermaga V. Jalur ini bersebelahan dengan areal parkir sementara dan areal ini jg biasa digunakan sebagai tempat parkir sementara untuk kendaraan yang telah memiliki tiket. Di jalur ini terdapat gangway yang menuju ke dermaga V namun belum optimal dalam penggunaannya. Pada saat survey di lapangan gangway yang menuju ke dermaga V ini tidak di gunakan karena untuk angkutan penumpang pihak pelabuhan mengoptimalkan dermaga I,II dan III untuk penyeberangan.b. Dermaga IV
Gambar 25. Keadaan Dermaga VI pada saat sedang tidak beroperasi
(sumber: Hasil Penelitian, 2014)
Keadaan di atas menggambarkan Dermaga IV yang sedang ditutup, dikarenakan tidak adanya jadwal kapal yang beroperasi pada saat itu. Hal seperti ini hanya terjadi pada dermaga IV dan V yang kurang optimal penggunaannya. Tidak seperti dermaga I,II, dan III yang mempunyai jadwal trayek kapal yang tetap.
Gambar 26. Kendaraan yang sedang antre di Dermaga 4(sumber: Hasil Penelitian, 2014)
Gambar diatas menunjukkan antrean kendaraan di dermaga menunggu kapal yang sedang melakukan proses olah gerak setelah melakukan proses bongkar. Jalur akses di dermaga IV memiliki panjang 139,3 m dengan lebar jalur 10 m yang terbagi menjadi 3 jalur
Gambar 27. Jalur Keluar dari dermaga 4(sumber: Hasil Penelitian, 2014)
. Jalur akses ini juga sebagai jalur keluar kendaraan dari beberapa dermaga terkecuali dermaga I,IIdan III yang memiliki jalur keluar berbeda. Jalur ini juga digunakan sebagai jalur yang dilalui untuk ke dermaga IV. Jalur ini terbagi 3 jalur diantaranya jalur yang di sebelah kiri gangway adalah jalur akses langsung ke kapal di dermaga III, jalur yang di tengah adalah jalur keluar dermaga III dan jalur yang terakhir terbagi menjadi 2 lajur, lajur sebelah kiri untuk keluar dermaga IV dan V sedangkan lajur yang sebelah kanan yang berhimpit dengan bukit adalah lajur untuk memasuki areal parkir samping stasiun, dermaga I, II dan III.2. Data Produksi Penyeberangan 2013-2014a. Data Produksi Penyeberangan 2013
Tabel 9. Data Produksi Penyeberangan 2013
(Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, 2014)
Gambar 29. Fluktuasi Bulanan Tahun 2013(sumber: Hasil Perhitungan)
Dari data di atas dapat terlihat Peak Season pada penumpang dan kendaraan terjadi pada saat bulan Agustus yaitu sebanyak 274.856 kendaraan. Jumlah keseluruhan kendaraan yang diangkut oleh Pelabuhan Merak selama tahun 2013 berjumlah 2.009.351 kendaraan. Dari data diatas terlihat beberapa kendaraan yang terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda yang telah di plot ke dalam grafik sehingga terlihat jumlah kendaraan tertinggi untuk masing-masing jenis kendaraan.b. Data Produksi Penyeberangan 2014Untuk data produksi tahun 2014 belum semua data bulanan di audit. Hanya baru sampai bulan September saja. Tabel 10. Data Produksi Penyeberangan 2014Data Kendaraan Tahun 2014
R2R4BusTruk/Bulan
JAN1902461141762169080156866
FEB1481546586577266396133569
MAR1971955140644270985152286
APR1758850408612969078143203
MEI1978257638691475880160214
JUN1737961154794175228161702
JUL83966111297897359748263984
AGU24492896231073766154191006
SEP1464350290602070072141025
TH 2014231408583277665496226211503855
(Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, 2014)
Gambar 30. Fluktuasi Bulan Januari-September Tahun 2014(sumber: Hasil Perhitungan)Dari data di atas dapat terlihat Peak Season pada penumpang dan kendaraan terjadi pada saat bulan Juli yaitu sebanyak 263.984 kendaraan. Jumlah keseluruhan kendaraan yang diangkut oleh Pelabuhan Merak selama bulan Januari-September pada tahun 2014 berjumlah 1.503.855 kendaraan. Dari data diatas terlihat beberapa kendaraan yang terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda yang telah di plot ke dalam grafik sehingga terlihat jumlah kendaraan tertinggi untuk masing-masing jenis kendaraan.
c. Angkutan Kendaraan Roda-2
a. Fluktuasi Angkutan Kendaraan Harian
Gambar 31. Fluktuasi Kendaraan roda 2 September 2014(sumber: Hasil Perhitungan)Dari grafik sebelumnya terlihat bahwa pada bulan Juli saat peak jumlah kendaraan roda 2 mencapai 83.966 kendaraan kemudian di breakdown pada bulan Juli dan didapat jumlah kendaraan di pelabuhan Merak pada saat peak terjadi pada hari ke-25 yang jatuh pada hari Jumat berjumlah 18.940 kendaraan dan pada saat off-peak pada hari ke-9 yang jatuh pada hari Rabu berjumlah 294 kendaraan. dengan rata-rata kendaraan perhari mencapai 2.799 kendaraan dan rata-rata kendaraan perjam mencapai 117 kendaraan.d. Angkutan Kendaraan Roda-4a. Fluktuasi Angkutan Kendaraan Harian
Gambar 32. Fluktuasi Kendaraan roda 4 September 2014(sumber: Hasil Perhitungan)
Dari grafik sebelumnya terlihat bahwa pada bulan Juli saat peak jumlah kendaraan roda 4 mencapai 111.297 kendaraan kemudian di breakdown pada bulan Juli dan didapat jumlah kendaraan di pelabuhan Merak pada saat peak terjadi pada hari ke-24 yang jatuh pada hari Kamis berjumlah 11.241 kendaraan dan pada saat off-peak pada hari ke-9 yang jatuh pada hari Rabu berjumlah 1.083 kendaraan. Dengan rata-rata kendaraan perhari mencapai 3.710 kendaraan dan rata-rata kendaraan perjam mencapai 155 kendaraan.e. Angkutan Kendaraan Busa. Fluktuasi Angkutan Kendaraan Harian
Gambar 33. Fluktuasi Kendaraan Bus September 2014(sumber: Hasil Perhitungan)
Dari grafik sebelumnya terlihat bahwa pada bulan Agustus saat peak jumlah kendaraan bus mencapai 10.737 kendaraan kemudian di breakdown pada bulan Agustus dan didapat jumlah kendaraan di pelabuhan Merak pada saat peak terjadi pada hari ke-7 yang jatuh pada hari Kamis berjumlah 512 kendaraan dan pada saat off-peak pada hari ke-27 yang jatuh pada hari Rabu berjumlah 221 kendaraan. Dengan rata-rata kendaraan perhari mencapai 358 kendaraan dan rata-rata kendaraan perjam mencapai 15 kendaraan.f. Angkutan Kendaraan Busa. Fluktuasi Angkutan Kendaraan Harian
Gambar 34. Fluktuasi Kendaraan Truck September 2014(sumber: Hasil Perhitungan)
Dari grafik sebelumnya terlihat bahwa pada bulan Juli saat off-peak jumlah kendaraan bus mencapai 59.748 kendaraan kemudian di breakdown pada bulan Juli dan didapat jumlah kendaraan di pelabuhan Merak pada saat peak terjadi pada hari ke-12 yang jatuh pada hari Sabtu berjumlah 3.184 kendaraan dan pada saat off-peak pada hari ke-29 yang jatuh pada hari Selasa berjumlah 86 kendaraan. Dengan rata-rata kendaraan perhari mencapai 1.992 kendaraan dan rata-rata kendaraan perjam mencapai 83 kendaraan.g. Pendistribusian Kendaraan Rata-RataPresentase rata-rata perhari masing masing kendaraan yang menyeberang di pelabuhan Merak pada bulan Septermber tahun 2014.
Gambar 35. Persentase rata-rata perhari kendaraan yang menyeberang di pelabuhan Merak(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)Diagram di atas menunjukkan persentase kendaraan per hari yang masuk ke pelabuhan Merak. Data diambil berdasarkan jumlah kendaraan rata-rata per hari pada bulan Juli. Data rata-rata perhari tiap kendaraan pada bulan Juli di total, lalu dibagi per jenis kendaraan lalu dipresentase kan dalam persen sehingga didapat hasil pembagi persentase kendaraan rata-rata kendaraan harian.Diagram di atas terbagi menjadi 5 segmen yang terbagi berdasarkan data yang telah didapat dari pihak PT. ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Merak. Pembagian segmen tersebut diantaranya adalah 10% kendaraan roda 2, 36% kendaraan roda 4, 50% kendaraan Truk, dan 4% kendaraan Bus.Data diambil berdasarkan jumlah kendaraan rata-rata per hari pada bulan Juli. Berdasarkan diagram di atas, Pelabuhan Merak didominasi oleh kendaraan truk sebanyak 50%.3. Analisis Data Pelayanan Kapal
Proses pelayanan kapal meliputi proses menaikkan kendaraan, menurunkan kendaraan dan manuver kapal. Prosedur operasional di kapal waktu menurunkan kendaraan (keluar kapal), dimulai ketika ramp door terbuka sempurna dan menyentuh lantai dermaga, kemudian kendaraan bersiap-siap untuk turun dari kapal. Kendaraan yang terletak pada posisi tengah dan terdepan diberikan kesempatan paling dahulu, kemudian diikuti oleh kendaran dibelakangnya. Selanjutnya kendaraan yang berada sebelah kanan dan kiri kapal keluar secara bergiliran. Demikian seterusnya sampai kendaraan habis diturunkan. Prosedur operasional saat menaikkan kendaraan (masuk kapal), dimulai setelah kendaraan diturunkan semuanya dan petugas pengatur parkir di geladak kapal menyatakan siap untuk melakukan proses muat. Petugas ini akan memberikan informasi kepada petugas di areal parkir kedatangan untuk memulai proses menaikkan kendaraan sekaligus mengatur ukuran kendaraan yang harus dinaikan terlebih dahulu sampai kendaraan yang terakhir yang harus dimuat kedalam geladak kapal. Kendaraan besar diberikan kesempatan lebih dulu, dengan menempatkan pada bagian kiri dan kanan geladak kapal secara berurutan. Kemudian kendaraan kecil yaitu mobil penumpang. Demikian seterusnya sampai kapal terisi penuh. Analisis pelayanan pelabuhan dilakukan untuk mendapatkan waktu rata-rata menurunkan dan menaikkan kendaraan roda empat dari dan ke kapal, serta waktu rata-rata untuk manuver kapal, sebagai berikut:
A. Menghitung Waktu Baku Kendaraan Roda Empat
1) Waktu Rata-Rata Menurunkan Kendaraan Roda Empat
Total waktu yang diperlukan untuk menurunkan 56 kendaraan adalah 11 menit. Dengan menggunakan persamaan 3 didapat rata-rata waktu menurunkan satu unit kendaraan sebesar: = = = 0,196 menit/kendaraan roda empatDengan nilai rata-rata tersebut maka waktu menurunkan seluruh kendaraan roda 4 dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya dapat dilihat dalam Tabel 11.Tabel 11. Waktu Menurunkan Kendaraan Roda EmpatNo.Nama KapalWaktu Rata-Rata Menurunkan
Satu Kendaraan Roda Empat (menit)Kapasitas Kapal
(kendaraan roda 4)Waktu Menurunkan
Seluruh Kendaraan roda 4 (menit)
1KMP. Jatra I0.196346.679
2KMP. Jatra II0.196346.679
3KMP. Jatra III0.196387.464
4KMP. Menggala0.196356.875
5KMP. Mufidah0.196407.857
6KMP. Nusa Dharma0.196346.679
7KMP. Nusa Setia0.196305.893
8KMP. Windu Karsa Dwitya0.196305.893
9KMP. Bahuga Pratama0.196305.893
10KMP. Shalem0.196203.929
11KMP. Titian Murni0.196305.893
12KMP. Prima Nusantara0.196203.929
13KMP. SMS Kartanegara0.196305.893
14KMP. Dharma Kencana IX0.196265.107
15KMP. Caitlyn0.196326.286
16KMP. Munic I0.196305.893
17KMP. HM. Baruna I0.196356.875
18KMP. Rosmala0.196305.893
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)
2) Waktu Rata-Rata Menaikkan Kendaraan Roda Empat Total waktu yang diperlukan untuk menaikkan 58 kendaraan adalah 30 menit. Dengan menggunakan persamaan 2 didapat rata-rata waktu menurunkan satu unit kendaraan sebesar: = = = 0,517 menit/kendaraan roda empat Dengan nilai rata-rata tersebut maka waktu menaikkan seluruh kendaraan roda 4 dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya dapat dilihat dalam Tabel 12.Tabel 12. Waktu Menaikkan Kendaraan Roda Empat Ke Dalam KapalNo.Nama KapalWaktu Rata-Rata Menaikkan
Satu Kendaraan Roda Empat (menit)Kapasitas Kapal
(kendaraan)Waktu Menaikkan
Seluruh Kendaraan roda 4 (menit)
1KMP. Jatra I0.5173417.586
2KMP. Jatra II0.5173417.586
3KMP. Jatra III0.5173819.655
4KMP. Menggala0.5173518.103
5KMP. Mufidah0.5174020.690
6KMP. Nusa Dharma 0.5173417.586
7KMP. Nusa Setia0.5173015.517
8KMP. Windu Karsa Dwitya0.5173015.517
9KMP. Bahuga Pratama0.5173015.517
10KMP. Shalem0.5172010.345
11KMP. Titian Murni0.5173015.517
12KMP. Prima Nusantara0.5172010.345
13KMP. SMS Kartanegara0.5173015.517
14KMP. Dharma Kencana IX0.5172613.448
15KMP. Caitlyn0.5173216.552
16KMP. Munic I0.5173015.517
17KMP. HM. Baruna I0.5173518.103
18KMP. Rosmala0.5173015.517
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)
3) Waktu Manuver Kapal
Waktu manuver kapal adalah waktu yang diperlukan kapal pada saat sampai di pelabuhan untuk mengambil tempat di dermaga sampai siap untuk melakukan bongkar muat. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat waktu ketika suatu kapal meninggalkan dermaga sampai kapal berikutnya bersandar. Berdasarkan hasil pengamatan di dermaga, waktu maneuver kapal selama 40 menit. Karena waktu manuver dicatat berdasarkan rata-rata waktu antara kapal yang meninggalkan dermaga dengan yang menuju dermaga sehingga waktu manuver rata-rata kapal adalah 40 menit/kapal.4) Waktu baku KapalWaktu baku kapal adalah waktu minimum yang digunakan oleh kapal saat menggunakan fasilitas dermaga untuk bongkar, muat dan maneuver di pelabuhan. Dengan demikian berarti waktu baku adalah selang antara keberangkatan (headway) minimum. Dari hasil perhitungan di atas maka waktu baku kapal berdasarkan kapasitasnya adalah seperti tabel 13.
Tabel 13. Waktu Baku Kapal Untuk Kendaraan Roda Empat
No.Nama KapalKapasitas Kapal
(kendaraan)Waktu Menaikkan
Seluruh Kendaraan (menit)Waktu Menurunkan
Seluruh Kendaraan (menit)waktu
manuverWaktu
Baku
1KMP. Jatra I3417.5866.6794064.265
2KMP. Jatra II3417.5866.6794064.265
3KMP. Jatra III3819.6557.4644067.119
4KMP. Menggala3518.1036.8754064.978
5KMP. Mufidah4020.6907.8574068.547
6KMP. Nusa Dharma 3417.5866.6794064.265
7KMP. Nusa Setia3015.5175.8934061.410
8KMP. Windu Karsa Dwitya3015.5175.8934061.410
9KMP. Bahuga Pratama3015.5175.8934061.410
10KMP. Shalem2010.3453.9294054.273
11KMP. Titian Murni3015.5175.8934061.410
12KMP. Prima Nusantara2010.3453.9294054.273
13KMP. SMS Kartanegara3015.5175.8934061.410
14KMP. Dharma Kencana IX2613.4485.1074058.555
15KMP. Caitlyn3216.5526.2864062.837
16KMP. Munic I3015.5175.8934061.410
17KMP. HM. Baruna I3518.1036.8754064.978
18KMP. Rosmala3015.5175.8934061.410
Rata-Rata Waktu Baku62,124
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)
Hasil analisis data pelayanan kapal untuk maneuver bongkar muat kendaraan roda 4 menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan satu unit kendaraan roda empat rata-rata = 0,196 menit/kendaraan roda empat. Sehingga waktu untuk menurunkan seluruh kendaraan roda empat adalah hasil kali antara waktu menurunkan satu unit kendaraan roda empat rata-rata dengan jumlah muat (kapasitas) masing-masing kapal, yaitu rata-rata = 6,089 menit/kapal. Waktu menaikkan kendaraan roda empat = 0,517 menit/kendaraan roda empat, dengan cara yang sama maka waktu menaikkan seluruh kendaraan roda empat rata-rata= 16,034 menit/kapal dan waktu maneuver kapal = 40 menit/ kapal.
Berdasarkan analisis waktu menurunkan, menaikkan, dan manuver kapal maka nilai waktu baku dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya yaitu= kapal dengan kapasitas 20 kendaraan roda empat sebesar 54.273 menit, kapasitas 26 kendaraan roda empat sebesar 58.555 menit, kapasitas 30 kendaraan roda empat sebesar 61.410 menit, kapasitas 32 kendaraan roda empat sebesar 62.837menit, kapasitas 34 kendaraan roda empat sebesar 64.265 menit, kapasitas 35 kendaraan roda empat sebesar 64.978 menit, kapasitas 38 kendaraan roda empat sebesar 67.119 menit, kapasitas 40 kendaraan roda empat sebesar 68.547 menit.Rata-rata waktu baku untuk kendaraan roda 4 adalah 62,124 menit/kapal. Jadi secara menunjukkan bahwa operasional kapal di pelabuhan Merak dermaga 4 dan 5 belum optimal karena nilai waktu baku melebihi dari selang waktu keberangkatan yang ditetapkan di pelabuhan merak yaitu sebesar 60 menit. B. Menghitung Waktu Baku Kendaraan Truk1) Waktu Rata-Rata Menurunkan Kendaraan TrukTotal waktu yang diperlukan untuk menurunkan 56 kendaraan adalah 11 menit. Dengan menggunakan persamaan 3 didapat rata-rata waktu menurunkan satu unit kendaraan sebesar: = = = 0,196 menit/kendaraan trukDengan nilai rata-rata tersebut maka waktu menurunkan seluruh kendaraan truck dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya dapat dilihat dalam Tabel 17.Tabel 17. Waktu Menurunkan Kendaraan TrukNo.
Nama Kapal
Waktu Rata-Rata Menurunkan
Satu Kendaraan Truk (menit)Kapasitas Kapal
(kendaraan Truk)Waktu Menurunkan
Seluruh Kendaraan Truk (menit)
1KMP. Jatra I0.196285.500
2KMP. Jatra II0.196285.500
3KMP. Jatra III0.196326.286
4KMP. Menggala0.196295.696
5KMP. Mufidah0.196367.071
6KMP. Nusa Dharma 0.196295.696
7KMP. Nusa Setia0.196275.304
8KMP. Windu Karsa Dwitya0.196254.911
9KMP. Bahuga Pratama0.196265.107
10KMP. Shalem0.196163.143
11KMP. Titian Murni0.196254.911
12KMP. Prima Nusantara0.196163.143
13KMP. SMS Kartanegara0.196265.107
14KMP. Dharma Kencana IX0.196224.321
15KMP. Caitlyn0.196285.500
16KMP. Munic I0.196275.304
17KMP. HM. Baruna I0.196305.893
18KMP. Rosmala0.196265.107
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)
2) Waktu Rata-Rata Menaikkan Kendaraan TrukTotal waktu yang diperlukan untuk menaikkan 58 kendaraan adalah 30 menit. Dengan menggunakan persamaan 2 didapat rata-rata waktu menurunkan satu unit kendaraan sebesar:
= = = 0,517 menit/kendaraan trukDengan nilai rata-rata tersebut maka waktu menaikkan seluruh kendaraan truk dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya dapat dilihat dalam Tabel 18.Tabel 18. Waktu Menaikkan Truk ke Kapal
No.
Nama Kapal
Waktu Rata-Rata Menaikkan
Satu Kendaraan Truk (menit)Kapasitas Kapal
(kendaraan Truk)Waktu Menaikkan
Seluruh Kendaraan Truk (menit)
1KMP. Jatra I0.5172814.483
2KMP. Jatra II0.5172814.483
3KMP. Jatra III0.5173216.552
4KMP. Menggala0.5172915.000
5KMP. Mufidah0.5173618.621
6KMP. Nusa Dharma 0.5172915.000
7KMP. Nusa Setia0.5172713.966
8KMP. Windu Karsa Dwitya0.5172512.931
9KMP. Bahuga Pratama0.5172613.448
10KMP. Shalem0.517168.276
11KMP. Titian Murni0.5172512.931
12KMP. Prima Nusantara0.517168.276
13KMP. SMS Kartanegara0.5172613.448
14KMP. Dharma Kencana IX0.5172220.000
15KMP. Caitlyn0.5172814.483
16KMP. Munic I0.5172713.966
17KMP. HM. Baruna I0.5173015.517
18KMP. Rosmala0.5172613.448
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)3) Waktu Manuver Kapal
Karena waktu manuver dicatat berdasarkan rata-rata waktu antara kapal yang meninggalkan dermaga dengan yang menuju dermaga sehingga waktu manuver rata-rata kapal adalah 40 menit/kapal.4) Waktu BakuTabel 19. Waktu Baku kapal untuk kendaraan Truk
No.
Nama Kapal
Kapasitas Kapal
(kendaraan)Waktu Menaikkan
Seluruh Kendaraan (menit)Waktu Menurunkan
Seluruh Kendaraan (menit)waktu
manuverWaktu
Baku
1KMP. Jatra I2814.4835.5004059.983
2KMP. Jatra II2814.4835.5004059.983
3KMP. NJatra III3216.5526.2864062.837
4KMP. Menggala2915.0005.6964060.696
5KMP. Mufidah3618.6217.0714065.692
6KMP. Nusa Dharma 2915.0005.6964060.696
7KMP. Nusa Setia2713.9665.3044059.269
8KMP. Windu Karsa Dwitya2512.9314.9114057.842
9KMP. Bahuga Pratama2613.4485.1074058.555
10KMP. Shalem168.2763.1434051.419
11KMP. Titian Murni2512.9314.9114057.842
12KMP. Prima Nusantara168.2763.1434051.419
13KMP. SMS Kartanegara2613.4485.1074058.555
14KMP. Dharma Kencana IX2220.0004.3214059.983
15KMP. Caitlyn2814.4835.5004059.983
16KMP. Munic I2713.9665.3044062.837
17KMP. HM. Baruna I3015.5175.8934060.696
18KMP. Rosmala2613.4485.1074065.692
Rata-Rata Waktu Baku59,352
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2014)
Hasil analisis data pelayanan kapal untuk maneuver bongkar muat kendaraan Truk menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan satu unit kendaraan truk rata-rata = 0,196 menit/kendaraan truk. Sehingga waktu untuk menurunkan seluruh kendaraan truck adalah hasil kali antara waktu menurunkan satu unit kendaraan truk rata-rata dengan jumlah muat (kapasitas) masing-masing kapal, yaitu rata-rata = 5,194 menit/kapal.
Waktu menaikkan kendaraan truk = 0,517 menit/kendaraan truk, dengan cara yang sama maka waktu menaikkan seluruh kendaraan truk rata-rata = 14,157 menit/kapal dan waktu maneuver kapal = 40 menit/ kapal.
Berdasarkan analisis waktu menurunkan, menaikkan, dan maneuver kapal maka nilai waktu baku dari masing-masing kapal sesuai dengan kapasitasnya yaitu= kapal dengan kapasitas 16 kendaraan truk sebesar 51,419 menit, kapasitas 22 kendaraan truck sebesar 64,321 menit, kapasitas 25 kendaraan truck sebesar 57,842 menit, kapasitas 26 kendaraan truk sebesar 58,555 menit, kapasitas 27 kendaraan truk sebesar 59,269 menit, kapasitas 28 kendaraan truk sebesar 59,983 menit, kapasitas 29 kendaraan truk sebesar 60,696 menit, kapasitas 30 kendaraan truck sebesar 61,410 menit, kapasitas 32 kendaraan truck sebesar 62,837 menit, kapasitas 36 kendaraan truk sebesar 65,692 menit.Rata-rata waktu baku untuk kendaraan truk adalah 59,352 menit/kapal. Jadi secara menunjukkan bahwa operasional kapal di pelabuhan Merak dermaga 4 dan 5 sudah mendekati optimal karena nilai waktu baku kurang dari selang waktu keberangkatan yang ditetapkan di pelabuhan merak yaitu sebesar 60 menit. Dari kedua uraian di atas untuk waktu baku kapal untuk kendaraan roda empat rata-rata sebesar 62,124 menit, untuk waktu baku kapal untuk kendaraan truk rata-rata sebesar 59,352 menit. Dari hasil analisis perhitungan tersebut maka dapat di simpulkan bahwa operasional kapal di pelabuhan Merak khususnya dermaga 4 dan 5 belum optimal dikarenakan nilai waktu baku melebihi dari selang waktu keberangkatan yang ditetapkan di pelabuhan Merak yaitu sebesar 60 menit. Hal ini dikarenakan proses maneuver kapal selama 40 menit yang melewati batas waktu ketetapan yang telah ditentukan oleh pelabuhan Merak yaitu selama 30 menit dengan perincian 15 menit untuk olah gerak di dermaga dan 15 menit untuk pengurusan SPB ( Surat Persetujan Berlayar) dan keluar dermaga.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja dermaga 4 dan 5 yaitu :
Dalam proses analisis data ini, penulis mengamati, mengambil, mengolah dan menganalisis data yang ada, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja dermaga 4 dan 5 yaitu sebagai berikut:a. Kurang optimalnya penggunaan dermaga 4 dan 5 yaitu dikarenakan pihak ASDP sendiri untuk pelabuhan Merak hanya memiliki 5 dermaga sedangkan dermaga 4 bukan milik ASDP sehingga pihak ASDP tidak memiliki hak untuk menggunakan dermaga 4. Jumlah dermaga yang dimiliki ASDP kurang memadai dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menyeberang dari arah Jawa ke Sumatera.
b. Cuaca yang ada di selat sunda yang memiliki potensi cuaca dan kecepatan angin sekitar 0,5-22 knot sangat membahayakan kapal RoRo yang menyeberang sehingga ASDP Merak hanya mengoperasikan kapal-kapal dengan ukuran di atas 6000 GT. Faktor cuaca yang tidak menentu juga sering kali dijadikan alasan utama terhadap terjadinya antrean kendaraan. sehingga mempengaruhi kapal-kapal untuk berlayar atau bersandar ke pelabuhan yang biasa waktu bersandar hanya 1 jam bisa menjadi 2 jam.
c. Dimensi kendaraan truck yang berubah mempengaruhi terangkutnya kendaraan truck tersebut ke dalam kapal. Sebagai contoh kapal Jatra II hanya memiliki kapasitas sekitar 28 kendaraan truck namun dilapangan memuat sekitar 15-18 kendaraan truck dikarenakan penambahan dimensi truck tersebut.
d. Penyebab berikutnya yaitu kewajiban tiap kapal melakukan docking tiap tahun sekali. Docking kapal merupakan suatu kegiatan dimana kapal melakukan perbaikan/pengecekan kondisi kapal di galangan kapal dan wajib dilakukan karena hasil docking akan dikeluarkan surat izin kapal berlayar dikeluarkan. Apabila kapal tidak melakukan docking maka kapal tidak mendapatkan izin berlayar dari rektorat Perhubungan Laut. Waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan kapal pada waktu yang bersamaan menjadi pemicu buruknya pelayanan penyeberangan Merak_bakauheni. Jumlah kapal yang ada di pelabuhan Merak yaitu sebanyak 52 kapal, dan ada sekitar 17 kapal yang melakukan docking yang bersamaan sehingga pihak ASDP kekurangan jumlah armada kapal.
e. Saat ini penjadwalan kapal-kapal di pelabuhan penyeberangan sudah tidak diatur oleh pihak ASDP melainkan OPP (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan) yang menimbulkan permasalahan kurang optimalnya kinerja pelabuhan Merak karena pihak OPP yang mengatur jadwal namun yang melaksanannya dilapangan adalah pihak ASDP Merak. PT. ASDP memberlakukan perubahan pola manajemen operasi pelabuhan yang disebut STC (Ship Traffic Control) dan PTC (Port Traffic Control) sehingga menghasilkan suatu jadwal yang tetap, namun tidak untuk dermaga 4 dan 5 yang penjadwalan kapalnya tidak tetap. Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Operator Pengendali bahwa kapal yang dioperasikan dari masing-masing dermaga adalah 6 kapal dikarenakan jadwal kapal adalah tiga hari beroperasi dan 2 hari off. Namun, kapal dalam keadaan off tersebut dapat dilakukan perawatan tetapi juga boleh digunakan untuk beroperasi, namun pindah ke dermaga yang kosong yaitu dermaga 4 dan 5 pada hari tersebut.
5. Perhitungan Perbandingan Waktu Sesuai Port Time denganTidak Sesuai Port Time
Di dermaga bila kondisi sesuai ketentuan, tiap jam ada kapal sandar dan ada kapal yang keluar dermaga. Bila dalam satu hari ada 24 jam, maka ada 24 kapal yang bersandar di dermaga dalam kondisi ideal. Disini penulis akan membandingkan waktu yang sesuai dengan yang tidak sesuai waktu sandar bongkar muat yang telah ditetapkan.
Berdasarkan observasi sebelumnya dalam pengamatan kapal Elysia di dermaga 5 pada siang hari. Waktu olah gerak untuk sandar dianggap konstan 15 menit, namun tidak pada waktu olah gerak ketika ingin berlayar sebanyak 25 menit . Hal ini dikarenakan ketika ingin berlayar meninggalkan pelabuhan kapal harus menunggu di dermaga karena ada kapal di dermaga 3 yang sedang berlayar menuju alur pelayaran.Waktu bongkar muat dimulai ketika kapal bersandar, memasang tali tambat ke bollard dan pintu rampa mulai dibuka sampai tali tambat di angkat dan pintu rampa di tutup. Waktu bongkar muat selama 41 menit (melebihi 11 menit) waktu bongkar kendaraan selama 11 menit terdiri dari 13 kendaraan roda empat, 21 sepeda motor, dan 22 kendaraan besar. Waktu bongkar relatif cepat karena kendaraan langsung keluar menuju jalan yang lebar tanpa harus memprediksi tata letak kendaraan. Waktu muat selama 30 menit, dengan jumlah kendaraan yang masuk sebanyak 58 kendaraan yang terdiri dari 18 kendaraan roda empat, 8 sepeda motor, dan 32 kendaraan besar. Lamanya waktu muat kendaraan dikarenakan petugas harus menetukan tata letak kendaraan di dalam kapal, di samping itu juga dimensi kendaraan yang beragam jenis memerlukan waktu untuk waktu parkir di dalam kapal.Perhitungannya bila dalam sehari seperti itu, yaitu:
24 jam/1,2 jam (keadaan lama waktu bongkar muat) = 20 jam
Jumlah kendaraan x 20 = 58 x 20 = 1160 kendaraan.Jadi, Jumlah yang terangkut dalam satu dermaga yaitu 1160 kendaraan. Sedangkan bila sesuai dengan Port Time maka jumlah kendaraan dikurangi ketika waktu rekaman ketika 15 menit. Perhitungannya bila dalam sehari kondisi seperti tersebut 24/1 = 24 kali kapal bersandar.
Jumlah kendaraan total dalam waktu 15 menit yaitu 50 kendaraan.
Jumlah kendaraan x jumlah kapal yang sandar dalam satu hari yaitu 50 x 24 = 1200 kendaraan. Lebih banyak jumlah kendaraan yang dapat diangkut dengan kapal yang mengikuti Port time yang telah ditetapkan sebanyak 1200 kendaraan. Disamping itu tidak membuat antre kapal yang dibelakangnya, sehingga kapal dapat sampai tujuan tepat waktu. Persentase yang sesuai waktu yang di tetapkan := x 100%
= x 100% = 50,85 %Persentase yang tidak sesuai waktu yang ditetapkan :
= x 100%
= x 100% = 49,15 %
Gambar 36. Persentase Perbandingan Daya Angkut Pengamatan
(Sumber: Hasil Analisa, 2015)Dari gambar di atas, terlihat jelas bahwa dengan kapal yang lama berhenti/ sandar yang melebihi port time tidak banyak mengangkut secara keseluruhan. Namun dari pihak kapal lebih baik memuat banyak kendaraan dengan membayar denda ketimbang langsung jalan dengan muatan yang sudah bisa dibilang cukup.
Namun di sisi lain bila diperhitungkan dengan keseluruhan, hal tersebut akan merugikan hal yang lain. Diantaranya jadwal menjadi tidak sesuai, antrean kapal dibelakangnya yang akan bersandar dan jumlah kendaraan keseluruhan yang dapat diangkut dalam satu dermaga akan berkurang bila dibandingkan yang sesuai dengan jadwal.
Mengingat waktu sandar yang ditentukan port time cukup singkat, diharapkan kapal yang bersandar menaati peraturan yang telah ditentukan dan juga mengoptimalkan waktu dengan ketika kendaraan yang sedang muat ke dalam kapal dengan baik.
Port time merupakan salah satu solusi untuk dapat mengoptimalkan kinerja dari pelabuhan dan untuk membuat jadwal yang teratur untuk dermaga 4 dan 5 selama 24 jam serta membuka jalur penyeberangan kapal yang baru agar tidak terjadi penumpukan arus pada satu titik tempat di areal pelabuhan karena saat ini hanya ada satu titik jalur keluar masuk pelabuhan.6. Tata Cara Bongkar Muat Sesuai Waktu
Dengan mengikuti prosedur peraturan yang telah di tetapkan seperti jadwal sandar dan keberangkatan, jumlah kendaraan yang dapat diangkut serta posisi/ tata letak yang terdapat pada SK.73/AP.005/DRJ/2003 Direktur Jendral Perhubungan Darat tentang Persyaratan Pelayanan Pemuatan Kendaraan di kapal tentang jarak minimal antar kendaraan, maka semua pelayanan akan berjalan dengan baik.Di samping itu diperlukan melengkapi semua fasilitas dermaga, sehingga bila dalam satu hari tiap dermaga terdapat 24 trip perjalanan kapal (bila semua kapal sandar sesuai dengan port time dan dermaga 4 dan 5 di fungsikan secara optimal) maka akan terdapat 120 trip perjalanan kapal.Bila tiap dermaga digolongkan masing-masing kendaraannya, maka bisa mengoptimalkan waktu bongkar muat, karena dimensi masing-masing telah digolongkan dan menjadi sama sehingga kendaraan lancer tidak ada hambatan dalam pengaturannya.
. 59
61